NAMA GURU :
MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN : MATEMATIKA
NIP :
UNIT KERJA : SMP NEGERI
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya Laporan On The Job
Learning Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi guru jenjang sekolah
menengah pertama (SMP) Kabupaten Luwu mata pelajaran Matematika dengan pembahasan
Program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru merupakan tindak lanjut dari hasil
Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 yang bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam
Laporan On The Job Learning Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi
guru jenjang sekolah menengah pertama (SMP) Kabupaten Luwu mata pelajaran Matematika
dengan pembahasan khusus Modul A dan J diharapakan menjadi bahan bacaan bagi para peserta
diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesional
Penulis
DAFTAR ISI
B. TUJUAN ........................................................................................................... 3
C. MANFAAT ...................................................................................................... 3
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah proses merubah manusia menjadi lebih baik, lebih mahir dan lebih
terampil. Untuk mencapai tujuan terssebut peran serta guru dan kepala sekolah sangat
penting. Seperti ditemukan dalam berbagai studi baik di Indonesia maupun diberbagai
Negara, bahwa komponen yang paling kuat pengaruhnya terhadap peningkatan mutu
Guru merupakan komponen utama yang paling menentukan keberhasilan pendidikan oleh
karena itu sebagai seorang guru diwajibkan memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemapuan untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional (UU no.14 Tahun 2005). Kompetensi guru tersebut harus
ditingkatkan secara terus menerus agar mengahasilkan guru yang berkualitas dan profesional.
Guru sebagai sumber daya manusia yang ada disekolah harus selalu mempunyai inovasi dan
kreatif dalam pembelajaran dan pengembangan diri untuk kemajuan komptensinya secara
individu. Hal ini sangat diperlukan guru untuk meningkatkan kompetensinya dengan jalan
inovasi ilmiah yang salah satu tujuannya nanti dapat membantu untuk kenaikan pangkat
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang Undang No 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
(PKB) ini diarah kan untuk dapat memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan,
1
kompetensi sosial dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi
Kegiatan PKB ini dikembangkan atas dasar profil kinerja guru sebagai perwujudan hasil
Penilaian Kinerja Guru yang didukung dengan hasil evaluasi diri. Bagi guru-guru yang hasil
penilaian kinerjanya masih berada di bawah standar kompetensi atau dengan kata lain
berkinerja rendah diwajibkan mengikuti program PKB yang diorientasikan untuk mencapai
standar tersebut; sementara itu bagi guru-guru yang telah mencapai standar kompetensi,
kegiatan PKB-nya diarahkan kepada peningkatan keprofesian agar dapat memenuhi tuntutan
kedepan dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya sesuai dengan kebutuhan sekolah
oleh guru tersebut. Dan SIM PKB adalah sebuah sistem informasi manajemen yang akan
keprofesian berkelanjutan.
satu jalan bagi guru untuk meningkatkan karirnya di bidang pendidikan. Secara otomatis
yang melaksanakan program PKB Tersebut adalh para pendidik baik dari tingkat SD, SMP,
SMA maupun perguruan tinggi. Apabila program peningkatan karir guru dilaksanakan secara
maksimal dan berkesinambungan atau terus menerus, maka menghasilkan guru profesional
sehingga kualitas pembelajaran semakin baik. Semakin baik kualitas pembelajaran prestasi
peserta didik semakin meningkat. Apabila PKB tidak dilaksanakan secara baik dan
maksimal, maka tidak menghasilkan kualitas guru yang profesional dibidangnya. Hal ini
mempunyai inovasi dan kreatifitas dalam mengajar, sehingga tidak akan menghasilkan
keluaran peserta didik yang berprestasi. PKB sendiri mempunyai 3 unsur utama yang
dilaksanakan yaitu dalam hal pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif.
2
Dengan adanya PKB diharapkan guru dapat meningkatkan kualitasnya dalam hal
Oleh karena itu MGMP Matematika Zigma Kabupaten Luwu bekerjasama dengan Dinas
Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Luwu dan P4TK Matematika untuk melaksanakan
kegiatan kelas PKB dengan fokus membahas modul A dan J yang merupakan modul dengan
frekuensi tertinggi yang kurang dilulusi oleh guru mata pelajaran matematika yang ada di
kabupaten Luwu.
B. TUJUAN
1. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan
C. MANFAAT
kepada peserta didik, serta memiliki performa sebagai pendidik dan pemimpin bagi
peserta didiknya.
2. Guru mampu :
didiknya
– On – In Pola 20-20-20.
1. In Servis Learning I
Tempat :
3. In Servis Learning 2
Tempat :
Utama Yaitu : In Servis Learning 1 ( In-1), On The Job Learning ( On ) dan In Servis
Learning 2 ( In-2 ).
modul dan menyelesaikan Lembar kerja ( LK ) yang belum diselesaikan pada waktu
diselesaikan ) dipresentasikan.
5
C. PRODUK YANG DIHASILKAN
Produk yang dihasilkan pada kegiatan On The Job Leraning ini adalah Penyelesaian
Lembar Kerja( LK ) pada modul A dan J yang terdiri dari kompetensi pedagogik dan
kompetensi profesional.
Latihan KP 2 Pedagogik
6
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hasil yang diharapkan dari kegiatan On The Job Learning ini adalah guru mampu
mempraktikkan hasil dari In Service 1 dalam mengelola kelas, melakukan penelitian tindakan
kelas, menguasai materi tentang profesionalismenya dan melakukan refleksi terhadap setiap
kegiatan pembelajaran, sehingga menghasilkan guru yang profesional. Melalui hasil OJL ini
maka guru akan dapat melaksanakan tugas sebagai pendidik khususnya dalam menciptakan
semangat belajar peserta didiknya. Selanjutnya hasil OJL ini akan menjadi bahan dalam kegiatan
In service 2.
Saran
Tugas pokok guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai
hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik. Karena guru memegang peranan
yang amat penting dalam peningkatan mutu pendidikan maka kami menyarankan agar diklat
senantiasa up to date dengan informasi terbaru berkaitan dengan tugas guru agar tercipta guru
yang profesional. Selanjutnya pembaca dapat mengaplikasikan teori-teori dalam laporan OJL ini
dalam praktik pembelajaran matematika disekolah. Semoga bermanfaat bagi peningkatan mutu
pembelajaran matematika.
KEGIATAN MANDIRI PADA ON THE JOB LEARNING
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MODA TATAP MUKA IN-ON-IN
MGMP MATEMATIKA
Nama Peserta :
Sekolah :
Mapel / Paket Keahlian : MATEMATIKA
Kelompok Kompetensi : MODUL A
Judul Modul : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Mapel Matematika
Jenjang : SMP
KP. 1
Latihan/Kasus/Tugas
4. Gantilah tanda ♦ dengan <, >, atau = sehingga menjadi pernyataan yang benar.
i. –100 ♦ 90 ii. 0 ♦ -10 iii. –66 ♦ -666
jawab:
i. -100 < 90
ii. 0 > -10
iii. -66 > -666
5. Suhu suatu ruangan mula-mula adalah 28°, setelah alat pendingin ruangan dihidupkan,
suhunya menjadi 19°.
a) Bertambah naikkah atau bertambah turunkah suhu ruangan itu?
b) Jika naik, berapa kenaikannya? Dan jika turun, berapa turunnya?
Jawab:
a. Suhu ruangan turun
b. Turun 9o
Jawab:
a. Di kota A
b. Di kota B
c. (30 – (-10))o = 40o
d. 1) (25+4) × 5 = 29 × 5 = 145
2) –8 × (43 – 14) = -8 × 29 = -232
3) (54 × 3) : 3 = 162 : 3 = 54
4) (–8 × 14) – 120 = -112 – 120 = -232
5) (126 : 6) × (24 –82) = 21 × (-58) = -1.218
6) (-24 – 46) : 14 = -70 : 14 = -5
7. Mengapa sifat asosiatif tidak berlaku pada operasi pembagian bilangan bulat? Jelaskan dengan
contoh!
Jawab: misal (12 : 6) : 2 = 2 : 2 = 1
12 : (6 : 2) = 12 : 3 = 4
Ternyata (12 : 6) : 2 ≠ 12 : (6 : 2). Oleh karena itu, pada operasi pembagian bilangan
bulat tidak berlaku sifat asosiatif (pengelompokkan).
KEGIATAN MANDIRI PADA ON THE JOB LEARNING
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MODA TATAP MUKA IN-ON-IN
MGMP MATEMATIKA
Nama Peserta :
Sekolah :
Mapel / Paket Keahlian : MATEMATIKA
Kelompok Kompetensi : MODUL A
Judul Modul : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Mapel Matematika
Jenjang : SMP
KP. 2
Latihan/Kasus/Tugas KP 2
1. Andi mempunyai 35 permen rasa kopi dan 40 permen rasa mint. Permen-permen tersebut
akan dibagikan kepada teman-temannya dengan syarat bahwa setiap orang menerima banyak
permen rasa kopi dan rasa mint dengan jumlah yang sama.
a. Tentukan jumlah teman yang mendapat permen rasa kopi dan rasa mint yang sama?
b. Berapa banyak permen rasa kopi yang diterima oleh temannya?
c. Berapa banyak permen rasa mint yang diterima oleh temannya?
Jawab:
FPB dari 35 = 5 × 7 (permen rasa kopi)
FPB dari 40 = 23 × 5 (permen rasa mint)
FPB dari 35 dan 40 adalah 5.
a. Banyak teman yang mendapat permen rasa kopi dan rasa mint yang sama adalah 5 orang.
b. Banyak permen rasa kopi yang diterima oleh temannya adalah 7 buah.
c. Banyak permen rasa mint yang diterima oleh temannya adalah 8 buah.
2. Fahmi dan Andi akan berolahraga sepeda bersama-sama pada tanggal 8 Maret 2017. Jika
Fahmi bersepeda setiap 4(empat) hari sekali dan Andi bersepeda 5(hari) sekali. Tentukan
pada tanggal berapa mereka dapat bersepeda bersama-sama untuk kedua kalinya.
Jawab:
KPK dari 4 adalah 4, 8, 12, 16, 20.
KPK dari 5 adalah 5, 10, 15, 20.
Fahmi dan Andi akan bersepeda bersama-sama untuk kedua kalinya pada tanggal 28 Maret
2017.
Nama Peserta :
Sekolah :
Mapel / Paket Keahlian : MATEMATIKA
Kelompok Kompetensi : MODUL A
Judul Modul : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Mapel Matematika
Jenjang : SMP
KP. 3
Latihan/Kasus/Tugas
1, 1, 2, 3, 5, 8, 13….
Siswa disuruh mengambil permen sesuai urutan pada pola bilangan diatas
(pola bilngan Fibonacci).
3. Dalam kegiatan belanja di suatu toko misalnya, besarnya uang yang harus dibayarkan dalam
membeli barang apakah juga memenuhi pola bilangan? Pola yang seperti apakah itu?
Jawab:
5. Carilah informasi tentang cara perhitungan bunga di bank. Pola bilangan apa yang
digunakan? Bagaimana dengan yang di koperasi?
Jawab:
Nama Peserta :
Mapel / Paket Keahlian : MATEMATIKA
Kelompok Kompetensi : MODUL A
Judul Modul : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Mapel Matematika
Jenjang : SMP
KP. 4
Latihan/Kasus/Tugas
Untuk memperdalam Barisan Bilangan, kerjakan latihan berikut ini
Suatu bilangan negatif kalau dipangkatkan genap pasti bernilai positif. Akan tetapi, nilai
suatu suku tidak hanya ditentukan oleh pangkat dari rasio. Masih ditentukan oleh
bilangan pertama. barisan 1, -1, 1, -1, 1, -1, ... dimana suku berikutnya diperoleh dengan
mengalikan -1 suku sebelumnya . Barisan ini lebih dikenal sebagai barisan geometri.
3. Temukan beberapa barisan yang sekaligus merupakan barisan aritmetika dan juga
barisan geometri. Jelaskan bagaimana Anda menemukannya!
Jawab :
Barisan 4, 4, 4, 4, 4, 4, ... yang selalu bernilai konstan 4 adalah sekaligus barisan
aritmetika dan barisan geometri,
Suatu barisan bilangan disebut barisan aritmetika manakala selisih dua suku berurutan
adalah konstan. Sementara itu, suatu barisan bilangan disebut barisan geometri manakala
rasio dua suku berurutan adalah konstan.
= 5 × (10 + (-18))
= 5 × (-8)
= -40
b. 17 + 11 + 5 + (-1) + …
a = 17, b = -6, n = 10
1
Sn = 𝑛[2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏]
2
1
S10 = × 10 [2 × 17 + (10 − 1) × (−6)]
2
= 5 × (34 + (-54))
= 5 × (-20)
= -100
5. Tentukan jumlah 10 suku pertama dari deret geometri berikut.
a. −𝟏 + 𝟏 + −𝟏 + 𝟏 + ⋯
b. 𝟐 +𝟐√𝟐 + 𝟒 + ⋯
Jawab:
a. -1 + 1 + (-1) + 1 + …
U1 = -1, r = -1, n = 10
𝑈1 (𝑟 𝑛 − 1)
Sn = 𝑟−1
−1[(−1)10 − 1)]
S10 = −1 − 1
−1(1 – 1)
= −2
0
= −2
= 0
b. 2 + 2√2 + 4 + …
U1 = 2, r = √2, n = 10
𝑈1 (𝑟 𝑛 − 1)
Sn = 𝑟−1
2[(√2)10 − 1)]
S10 =
√2 − 1
2(32 – 1)
=
√2 − 1
2 × 31
=
√2 − 1
62
=
√2 − 1
= 62(√2 + 1)
6. Jumlah 10 suku pertama suatu deret aritmetika bernilai sama dengan 0, kesimpulan apa yang
bisa Anda peroleh?
Jawab:
7. Apakah jumlah tak hingga dari deret geometri2, -1, ½, -1/4, 1/8, -1/16, ....bisa ditentukan?
Mengapa?
Jawab: Jumlah tak hingga dari deret geometri2, -1, ½, -1/4, 1/8, -1/16, .... bisa ditentukan
karena merupakan deret konvergen yang rasionya antara 0 dan 1.