Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN ON THE JOB LEARNING

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN

NAMA GURU :
MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN : MATEMATIKA
NIP :
UNIT KERJA : SMP NEGERI
KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas selesainya Laporan On The Job

Learning Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi guru jenjang sekolah

menengah pertama (SMP) Kabupaten Luwu mata pelajaran Matematika dengan pembahasan

khusus Modul A dan J.

Program pengembangan keprofesian berkelanjutan bagi guru merupakan tindak lanjut dari hasil

Uji Kompetensi Guru (UKG) 2015 yang bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.

Laporan On The Job Learning Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) bagi

guru jenjang sekolah menengah pertama (SMP) Kabupaten Luwu mata pelajaran Matematika

dengan pembahasan khusus Modul A dan J diharapakan menjadi bahan bacaan bagi para peserta

diklat untuk dapat meningkatkan pemahaman tentang kompetensi pedagogik dan profesional

terkait dengan tugas pokok dan fungsinya.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB. I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ...................................................................................... 1

B. TUJUAN ........................................................................................................... 3

C. MANFAAT ...................................................................................................... 3

BAB ii ON THE JOB LEARNING........................................................................... 5

A. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN ................................................. 5

B. GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN KEGIATAN ................................ 5

C. PRODUK YANG DIHASILKAN .................................................................. 6

BAB. III PENUTUP .................................................................................................. 7

LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................................... 8
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan adalah proses merubah manusia menjadi lebih baik, lebih mahir dan lebih

terampil. Untuk mencapai tujuan terssebut peran serta guru dan kepala sekolah sangat

penting. Seperti ditemukan dalam berbagai studi baik di Indonesia maupun diberbagai

Negara, bahwa komponen yang paling kuat pengaruhnya terhadap peningkatan mutu

pendidikan adalah guru (simposium nasional Universitas Pendidikan Indonesia, 2012:10)

Guru merupakan komponen utama yang paling menentukan keberhasilan pendidikan oleh

karena itu sebagai seorang guru diwajibkan memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemapuan untuk mencapai

tujuan pendidikan nasional (UU no.14 Tahun 2005). Kompetensi guru tersebut harus

ditingkatkan secara terus menerus agar mengahasilkan guru yang berkualitas dan profesional.

Guru sebagai sumber daya manusia yang ada disekolah harus selalu mempunyai inovasi dan

kreatif dalam pembelajaran dan pengembangan diri untuk kemajuan komptensinya secara

individu. Hal ini sangat diperlukan guru untuk meningkatkan kompetensinya dengan jalan

melalui pelatihan-pelatihan, penelitian tindakan kelas, pembuatan karya-karya ilmiah dan

inovasi ilmiah yang salah satu tujuannya nanti dapat membantu untuk kenaikan pangkat

sehingga pada akhirnya menjadi guru profesional.


Untuk itu,sebagai bentuk aktualisasi tugas guru sebagai tenaga profesional, maka pemerintah

melalui Kementerian Pendidikan Nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang

Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang Undang No 14 Tahun

2005 tentang Guru dan Dosen dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan akan menfasilitasi guru untuk dapat mengembangkan

keprofesiannya secara berkelanjutan. Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

(PKB) ini diarah kan untuk dapat memperkecil jarak antara pengetahuan, keterampilan,
1
kompetensi sosial dan kepribadian yang mereka miliki sekarang dengan apa yang menjadi

tuntutan kedepan berkaitan dengan profesinya itu.

Kegiatan PKB ini dikembangkan atas dasar profil kinerja guru sebagai perwujudan hasil

Penilaian Kinerja Guru yang didukung dengan hasil evaluasi diri. Bagi guru-guru yang hasil

penilaian kinerjanya masih berada di bawah standar kompetensi atau dengan kata lain

berkinerja rendah diwajibkan mengikuti program PKB yang diorientasikan untuk mencapai

standar tersebut; sementara itu bagi guru-guru yang telah mencapai standar kompetensi,

kegiatan PKB-nya diarahkan kepada peningkatan keprofesian agar dapat memenuhi tuntutan

kedepan dalam pelaksanaan tugas dan kewajibannya sesuai dengan kebutuhan sekolah

dalam rangka memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas kepada pesertadidik.

Program pengembangan keprofesian berkelanjutan adalh sebuah program yang memiliki

tujuan untuk meningkatkan kompetensi para guru, khususnya demi mengembangkan

keterampilan instruktisional dan pengetahuan terhadap konten pembelajaran yang diampu

oleh guru tersebut. Dan SIM PKB adalah sebuah sistem informasi manajemen yang akan

dipergunakan pada program pengembangan keprofesian berkelanjutan guna melakukan


pengelolaan data dan juga sebagai pusat pengaturan terhadap layanan untuk pengembangan

keprofesian berkelanjutan.

Pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) merupakan salah

satu jalan bagi guru untuk meningkatkan karirnya di bidang pendidikan. Secara otomatis

yang melaksanakan program PKB Tersebut adalh para pendidik baik dari tingkat SD, SMP,

SMA maupun perguruan tinggi. Apabila program peningkatan karir guru dilaksanakan secara

maksimal dan berkesinambungan atau terus menerus, maka menghasilkan guru profesional

sehingga kualitas pembelajaran semakin baik. Semakin baik kualitas pembelajaran prestasi

peserta didik semakin meningkat. Apabila PKB tidak dilaksanakan secara baik dan

maksimal, maka tidak menghasilkan kualitas guru yang profesional dibidangnya. Hal ini

mengakibatkan kualitas pembelajaran menjadi tidak berkualitas, karena guru tidak

mempunyai inovasi dan kreatifitas dalam mengajar, sehingga tidak akan menghasilkan

keluaran peserta didik yang berprestasi. PKB sendiri mempunyai 3 unsur utama yang

dilaksanakan yaitu dalam hal pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif.
2

Dengan adanya PKB diharapkan guru dapat meningkatkan kualitasnya dalam hal

pengembangan ilmiah dan cara berfikirnya dengan lebih kreatif.

Oleh karena itu MGMP Matematika Zigma Kabupaten Luwu bekerjasama dengan Dinas

Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Luwu dan P4TK Matematika untuk melaksanakan

kegiatan kelas PKB dengan fokus membahas modul A dan J yang merupakan modul dengan

frekuensi tertinggi yang kurang dilulusi oleh guru mata pelajaran matematika yang ada di

kabupaten Luwu.

B. TUJUAN
1. Meningkatkan kompetensi guru untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan

dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku

2. Memuktahirkan kompetensi guru untuk memenuhi kebutuhan guru dalam

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni untuk memfasilitasi proses

pembelajaran peserta didik.

3. Meningkatkan komitmen guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

sebagai tenaga profesional

4. Meningkatkan citra, harkat, dan martabat profesi guru di masyarakat

C. MANFAAT

1. Guru Mendapat pelayanan yang baik untuk meningkatkan kompetensi dan

mengembangkan potensinya dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas

kepada peserta didik, serta memiliki performa sebagai pendidik dan pemimpin bagi

peserta didiknya.

2. Guru mampu :

- Menguasai komptensi pedagogik dan profesional sesuai dengan kelompok

kompetensi yang dipelajari

- Memiliki performa sebagai pendidik dan pemimpin bagi peserta didiknya

- Menunjukkan kemampuan sebagai profesional dalam melaksankan tugasnya


3
sebagai guru

- Menjadi contoh tentang ketangguhan, optimisme, dan keceriaan bagi peserta

didiknya

- Memiliki kemauan untuk terus belajar mengembangkan potensi dirinya.


BAB II

ON THE JOB LEARNING

A. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN

Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ( PKB ) ini menggunakan Model In

– On – In Pola 20-20-20.

1. In Servis Learning I

Tempat :

Waktu Pelaksanaan : 10 s/d 11 Oktober 2017

2. On The Job Learning

Tempat Pelaksanaan : Dirumah dan Disekolah

Waktu Pelaksanaan : 12 s/d 21 Oktober 2017

3. In Servis Learning 2

Tempat :

Waktu Pelaksanaan : 23 s/d 24 Oktober 2017

B. GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ( PKB) menggunakan 3 Kegiatan

Utama Yaitu : In Servis Learning 1 ( In-1), On The Job Learning ( On ) dan In Servis

Learning 2 ( In-2 ).

1. Pada In Servis Learning 1 ( in-1 ) Peserta mengkaji materi dan menyelesaikan

Lembar kerja yang dipandu oleh Fasilitator.


2. Pada Kegiatan On The Job Learning ( On ) ,Peserta secara mandiri mempelajari

modul dan menyelesaikan Lembar kerja ( LK ) yang belum diselesaikan pada waktu

In Servis Learning. Dan berkomonikasi dengan peserta lain atau Fasilitator.

3. Pada In Servis Learning 2 ( In-2 ) . Pembahasan hasil kegiatan On (LK yang

diselesaikan ) dipresentasikan.

5
C. PRODUK YANG DIHASILKAN

Produk yang dihasilkan pada kegiatan On The Job Leraning ini adalah Penyelesaian

Lembar Kerja( LK ) pada modul A dan J yang terdiri dari kompetensi pedagogik dan

kompetensi profesional.

MODUL NAMA LK KETERANGAN


LK 1. 2 Integrasi nilai religius/spiritual
LK 1.3 Identifikasi kasus amoral dan penanganannya
Latihan KP 1

Latihan KP 2 Pedagogik

LK 3. 2 Kesulitan belajar matematika


Latihan KP 3
Modul A
Latihan/Kasus/Tugas KP1
Latihan/Kasus/Tugas KP2
Latihan/Kasus/Tugas KP3
Latihan/Kasus/Tugas KP4 Profesional
Latihan/Kasus/Tugas KP5
Latihan/Kasus/Tugas KP6
Latihan/Kasus/Tugas KP7
LK 1.2 Melakukan tindaka reflektif
Modul J Pedagogik
LK 1.3 Pengalaman tindakan reflektif
LK 2.1 Pengertian remidi dan pengayaan dari hasil
tindakan reflektif
LK 2.2 Prinsip remidi dan pengayaan dari hasil refleksi
LK 2.3 Langkah remidi dan pengayaan dari hasil refleksi
LK 2.4 Merencanakan remidi dan pengayaan dari hasil
refleksi
LK 3.2 Karakteristik dan prinsip PTK
LK 4.1 Sistematika proposal dan laporan PTK
LK 4.2 Siklus PTK
LK 4.3 Pra-proposal PTK
LK 3.2 Kualitas makalah ilmiah
LK 3.3 Pelanggaran kode etik publikasi ilmiah Profesional
LK 4.1 Karakteristik berbagai forum ilmiah

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Hasil yang diharapkan dari kegiatan On The Job Learning ini adalah guru mampu

mempraktikkan hasil dari In Service 1 dalam mengelola kelas, melakukan penelitian tindakan

kelas, menguasai materi tentang profesionalismenya dan melakukan refleksi terhadap setiap

kegiatan pembelajaran, sehingga menghasilkan guru yang profesional. Melalui hasil OJL ini

maka guru akan dapat melaksanakan tugas sebagai pendidik khususnya dalam menciptakan

semangat belajar peserta didiknya. Selanjutnya hasil OJL ini akan menjadi bahan dalam kegiatan

In service 2.

Saran
Tugas pokok guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik. Karena guru memegang peranan

yang amat penting dalam peningkatan mutu pendidikan maka kami menyarankan agar diklat

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan harus dilaksanakan secara berkesinambungan dan

senantiasa up to date dengan informasi terbaru berkaitan dengan tugas guru agar tercipta guru

yang profesional. Selanjutnya pembaca dapat mengaplikasikan teori-teori dalam laporan OJL ini

dalam praktik pembelajaran matematika disekolah. Semoga bermanfaat bagi peningkatan mutu

pembelajaran matematika.
KEGIATAN MANDIRI PADA ON THE JOB LEARNING
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MODA TATAP MUKA IN-ON-IN
MGMP MATEMATIKA

Nama Peserta :
Sekolah :
Mapel / Paket Keahlian : MATEMATIKA
Kelompok Kompetensi : MODUL A
Judul Modul : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Mapel Matematika
Jenjang : SMP

KP. 1

Latihan/Kasus/Tugas

Kerjakanlah soal-soal berikut dengan benar!


1. Urutkan bilangan-bilangan berikut dari yang kecil ke yang besar.
a) 23, 17, -7, 2, -45, 33, -34
b) –19, 28, -37, 55, -2, 19
c) 0, -8, 32, -78, 39, -41, 78
jawab:
a. -45, -34, -7, 2, 17, 23, 33
b. -37, -19, -2, 19, 28, 55
c. -78, -41, -8, 0, 32, 39, 78

2. Tentukanlah bilangan bulat yang merupakan lawan dari 10.


Jawab: -10

3. Di manakah letak bilangan –6 pada garis bilangan?


Jawab: alternatif jawaban:
a. Jika dengan garis bilangan, maka dimulai dari nol, enam langkah ke kiri sehingga berada
pada posisi -6.
b. Terletak diselah kiri -5.

4. Gantilah tanda ♦ dengan <, >, atau = sehingga menjadi pernyataan yang benar.
i. –100 ♦ 90 ii. 0 ♦ -10 iii. –66 ♦ -666
jawab:
i. -100 < 90
ii. 0 > -10
iii. -66 > -666
5. Suhu suatu ruangan mula-mula adalah 28°, setelah alat pendingin ruangan dihidupkan,
suhunya menjadi 19°.
a) Bertambah naikkah atau bertambah turunkah suhu ruangan itu?
b) Jika naik, berapa kenaikannya? Dan jika turun, berapa turunnya?
Jawab:
a. Suhu ruangan turun
b. Turun 9o

6. Suhu udara di kota A adalah 30° sedangkan di kota B adalah -10°.


a) Di kota manakah yang udaranya lebih tinggi?
b) Di kota manakah yang lebih dingin?
c) Berapa derajad selisih suhu di kedua kota tersebut? Jelaskan jawabanmu!
d) Hitunglah hasil setiap operasi berikut ini.
(1) (25+4) × 5 = . . .
(2) –8 × (43 – 14) = . . .
(3) (54 × 3) : 3 = . . .
(4) (–8 × 14) – 120 = . . .
(5) (126 : 6) × (24 –82) = . . .
(6) (-24 – 46) : 14 = . . .

Jawab:
a. Di kota A
b. Di kota B
c. (30 – (-10))o = 40o
d. 1) (25+4) × 5 = 29 × 5 = 145
2) –8 × (43 – 14) = -8 × 29 = -232
3) (54 × 3) : 3 = 162 : 3 = 54
4) (–8 × 14) – 120 = -112 – 120 = -232
5) (126 : 6) × (24 –82) = 21 × (-58) = -1.218
6) (-24 – 46) : 14 = -70 : 14 = -5

7. Mengapa sifat asosiatif tidak berlaku pada operasi pembagian bilangan bulat? Jelaskan dengan
contoh!
Jawab: misal (12 : 6) : 2 = 2 : 2 = 1
12 : (6 : 2) = 12 : 3 = 4
Ternyata (12 : 6) : 2 ≠ 12 : (6 : 2). Oleh karena itu, pada operasi pembagian bilangan
bulat tidak berlaku sifat asosiatif (pengelompokkan).
KEGIATAN MANDIRI PADA ON THE JOB LEARNING
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MODA TATAP MUKA IN-ON-IN
MGMP MATEMATIKA

Nama Peserta :
Sekolah :
Mapel / Paket Keahlian : MATEMATIKA
Kelompok Kompetensi : MODUL A
Judul Modul : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Mapel Matematika
Jenjang : SMP

KP. 2

Latihan/Kasus/Tugas KP 2
1. Andi mempunyai 35 permen rasa kopi dan 40 permen rasa mint. Permen-permen tersebut
akan dibagikan kepada teman-temannya dengan syarat bahwa setiap orang menerima banyak
permen rasa kopi dan rasa mint dengan jumlah yang sama.
a. Tentukan jumlah teman yang mendapat permen rasa kopi dan rasa mint yang sama?
b. Berapa banyak permen rasa kopi yang diterima oleh temannya?
c. Berapa banyak permen rasa mint yang diterima oleh temannya?
Jawab:
FPB dari 35 = 5 × 7 (permen rasa kopi)
FPB dari 40 = 23 × 5 (permen rasa mint)
FPB dari 35 dan 40 adalah 5.
a. Banyak teman yang mendapat permen rasa kopi dan rasa mint yang sama adalah 5 orang.
b. Banyak permen rasa kopi yang diterima oleh temannya adalah 7 buah.
c. Banyak permen rasa mint yang diterima oleh temannya adalah 8 buah.

2. Fahmi dan Andi akan berolahraga sepeda bersama-sama pada tanggal 8 Maret 2017. Jika
Fahmi bersepeda setiap 4(empat) hari sekali dan Andi bersepeda 5(hari) sekali. Tentukan
pada tanggal berapa mereka dapat bersepeda bersama-sama untuk kedua kalinya.
Jawab:
KPK dari 4 adalah 4, 8, 12, 16, 20.
KPK dari 5 adalah 5, 10, 15, 20.
Fahmi dan Andi akan bersepeda bersama-sama untuk kedua kalinya pada tanggal 28 Maret
2017.

3. Tentukan apakah 83.020 dapat dibagi oleh 2, 4, dan 8. Jelaskan


Jawab:
Suatu bilangan bulat dapat dibagi oleh 2, 4, dan 8 jika dan hanya jika n digit terakhirnya
menyatakan suatu bilangan yang habis dibagi oleh 2n, 4n, atau 8n.
2 | 83.020 karena 2 | 20
4 | 83.020 karena 4 | 20
8 | 83.020 karena 2 | 020

4. Pilihlah jawaban yang menurut Anda benar!


4 2 5 3 3
Andaikan m = a b c d dan n = a b c , dengan a, b, c, dan d adalah bilangan prima, maka
KPK (m, n) adalah ... .
A. 𝑎𝑏2𝑐3
B. 𝑎𝑏2𝑐3𝑑
C. 𝑎4𝑏3𝑐3 d
D. 𝑎4𝑏2𝑐5
E. 𝑎4𝑏3𝑐5𝑑
Jelaskan mengapa Anda memilih jawaban tersebut!
Jawab: E. a4b3c5d
Karena dalam menentukan KPK jika terdapat faktor prima yang sama pada kedua bilangan,
maka dipilih pangkat yang tertinggi untuk dikalikan.

5. Pilihlah jawaban yang menurut Anda benar!


6 2 3 3 k
Jika p = a b c d dan q = a b c , dengan a, b, c, dan d adalah bilangan prima, serta k adalah
bilangan prima genap, tentukan FPB (p, q) !
2 2
A. ab c
2 3
B. ab c
2 2
C. ab c d
2 k
D. ab c d
2 k
E. ab c d
Jawab: A
k bilangan prima genap yaitu 2, sehingga FPB (p, q) dapat kita tulis dalam bentuk perkalian
2 k 2 2
faktor-faktor prima dengan pangkat terkecil, yaitu: ab c = ab c .
KEGIATAN MANDIRI PADA ON THE JOB LEARNING
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MODA TATAP MUKA IN-ON-IN
MGMP MATEMATIKA

Nama Peserta :
Sekolah :
Mapel / Paket Keahlian : MATEMATIKA
Kelompok Kompetensi : MODUL A
Judul Modul : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Mapel Matematika
Jenjang : SMP

KP. 3

Latihan/Kasus/Tugas

1. Buatlah suatu aturan permainan yang menggunakan pola bilangan.


Jawab :

 Siswa disuruh mencari nomor rumah yang menggunakan nomor ganjil.


 Contoh: siswa disuruh menentukan warna pita yang sudah diberi warna, misalnya:
Merah – putih- hijau- merah…

2. Temukan penerapan pola bilangan 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, ....dalam kehidupan sehari-hari.


Jawab:

1, 1, 2, 3, 5, 8, 13….
Siswa disuruh mengambil permen sesuai urutan pada pola bilangan diatas
(pola bilngan Fibonacci).

3. Dalam kegiatan belanja di suatu toko misalnya, besarnya uang yang harus dibayarkan dalam
membeli barang apakah juga memenuhi pola bilangan? Pola yang seperti apakah itu?
Jawab:

Memenuhi pada bilangan asli misalnya:


Harga suatu barang Rp. 1.000 perbuah maka harga dua buah barang Rp. 2.000. dst.

4. Carilah informasi tentang pertumbuhan amoeba dari internet. Apakah pertumbuhannya


mengikuti pola bilangan tertentu? Pola yang seperti apakah itu?
Jawab:
Ya mengikuti pola bilangan yaitu pola bilangan geometri.

5. Carilah informasi tentang cara perhitungan bunga di bank. Pola bilangan apa yang
digunakan? Bagaimana dengan yang di koperasi?
Jawab:

Pola bilangan Aritmetika.


KEGIATAN MANDIRI PADA ON THE JOB LEARNING
PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
MODA TATAP MUKA IN-ON-IN
MGMP MATEMATIKA

Nama Peserta :
Mapel / Paket Keahlian : MATEMATIKA
Kelompok Kompetensi : MODUL A
Judul Modul : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Mapel Matematika
Jenjang : SMP

KP. 4

Latihan/Kasus/Tugas
Untuk memperdalam Barisan Bilangan, kerjakan latihan berikut ini

1. Buatkan sebanyak 5 barisan yang suku ke-5-nya 20.


Jawab :
a. 0, 5, 10, 15, 20, … .
b. 40, 35, 30, 35, 20, … .
c. 16, 17, 18, 19, 20, … .
d. 4, 8, 12, 16, 20, … .
e. 3, 5, 8, 13, 20, … .
2. Apakah fungsi dari himpunan bilangan asli N ke himpunan bilangan real yang
didefinisikan dengan (𝒏)=(−𝟏)n, merupakan barisan bilangan? Jika ya, barisan apakah
itu? Jelaskan
Jawab :

Suatu bilangan negatif kalau dipangkatkan genap pasti bernilai positif. Akan tetapi, nilai
suatu suku tidak hanya ditentukan oleh pangkat dari rasio. Masih ditentukan oleh
bilangan pertama. barisan 1, -1, 1, -1, 1, -1, ... dimana suku berikutnya diperoleh dengan
mengalikan -1 suku sebelumnya . Barisan ini lebih dikenal sebagai barisan geometri.

3. Temukan beberapa barisan yang sekaligus merupakan barisan aritmetika dan juga
barisan geometri. Jelaskan bagaimana Anda menemukannya!
Jawab :
Barisan 4, 4, 4, 4, 4, 4, ... yang selalu bernilai konstan 4 adalah sekaligus barisan
aritmetika dan barisan geometri,
Suatu barisan bilangan disebut barisan aritmetika manakala selisih dua suku berurutan
adalah konstan. Sementara itu, suatu barisan bilangan disebut barisan geometri manakala
rasio dua suku berurutan adalah konstan.

4. Tentukan jumlah 10 suku pertama dari deret aritmetika berikut.


a. 5 + 3 + 1 + (-1) + …
a = 5, b = -2, n = 10
1
Sn = 𝑛[2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏]
2
1
S10 = × 10 [2 × 5 + (10 − 1) × (−2)]
2

= 5 × (10 + (-18))
= 5 × (-8)
= -40

b. 17 + 11 + 5 + (-1) + …
a = 17, b = -6, n = 10
1
Sn = 𝑛[2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏]
2
1
S10 = × 10 [2 × 17 + (10 − 1) × (−6)]
2

= 5 × (34 + (-54))
= 5 × (-20)
= -100
5. Tentukan jumlah 10 suku pertama dari deret geometri berikut.
a. −𝟏 + 𝟏 + −𝟏 + 𝟏 + ⋯
b. 𝟐 +𝟐√𝟐 + 𝟒 + ⋯
Jawab:
a. -1 + 1 + (-1) + 1 + …
U1 = -1, r = -1, n = 10
𝑈1 (𝑟 𝑛 − 1)
Sn = 𝑟−1
−1[(−1)10 − 1)]
S10 = −1 − 1
−1(1 – 1)
= −2
0
= −2

= 0

b. 2 + 2√2 + 4 + …
U1 = 2, r = √2, n = 10
𝑈1 (𝑟 𝑛 − 1)
Sn = 𝑟−1
2[(√2)10 − 1)]
S10 =
√2 − 1
2(32 – 1)
=
√2 − 1
2 × 31
=
√2 − 1
62
=
√2 − 1

= 62(√2 + 1)

6. Jumlah 10 suku pertama suatu deret aritmetika bernilai sama dengan 0, kesimpulan apa yang
bisa Anda peroleh?
Jawab:

7. Apakah jumlah tak hingga dari deret geometri2, -1, ½, -1/4, 1/8, -1/16, ....bisa ditentukan?
Mengapa?
Jawab: Jumlah tak hingga dari deret geometri2, -1, ½, -1/4, 1/8, -1/16, .... bisa ditentukan
karena merupakan deret konvergen yang rasionya antara 0 dan 1.

Anda mungkin juga menyukai