Anda di halaman 1dari 147

TIM PENYUSUN

PANDUAN PENULISAN SKRIPSI

Dr. Endang Solichin, M,Si


Dr. Mardalena, M.Pd.BI
Saukani, SE, M.Ak
Apriza Hongko Putra, M.Si
Dr. Sarinah, M.Pd.I
Dr. Yesi Elfisa, M.Pd.I
Ade Susanti, , M.Pd
Fithri Azni, , M.Pd
Leni Marlina, M.Si
Susilawati, M.Pd
Uying Hapid Alatas, M.Pd
Puji Tri Aryanti, M.Pd
Nugroho, M,Kom
Andriyanto, M.Sc
Dr. Yusrizal, M.Pd
Dra. Fatimah, M.Pd
Anggia Pratiwi, M.Pd
Ahde Fitri, M.Pd
Ferinaldi, M.Pd

i
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam yang telah
memberikan banyak Nikmat kepada kita semua. Salah satunya
yaitu diberikanNya kesempatan kepada kita untuk dapat menyusun
Panduan penulisan Skripsi yang sangat penting bagi mahasiswa
dan dosen di lingkungan STKIP YPM Bangko.

Panduan Skripsi ini merupakan revisi dari panduan sebelumnya


yang sudah pernah ada. Panduan ini ditulis agar mahasiswa dan
dosen diberikan kemudahan untuk menyusun skripsi/tugas akhir
yang menjadi kewajiban mahasiswa. Panduan dalam bentuk ebook
ini akan memudahkan mahasiswa maupun dosen untuk mengakses
aturan penulisan skripsi STKIP YPM Bangko dengan mudah di
manapun berada. Panduan ini bersifat terbatas hanya untuk di
lingkungan STKIP YPM Bangko, dan tidak dapat dijadikan acuan
bagi penulisan Skripsi di Perguruan Tinggi Lain.

Selaku ketua Tim penyusun, saya mengucapkan terima kasih


sebesar-besarnya kepada Tim penyusun naskah panduan ini,
kepada semua dosen STKIP YPM Bangko, serta Yayasan Pendidikan
Merangin atas segala dukungan dan kontribusinya.

Bangko, 20 April 2018


Ketua Tim Penyusun

Dr. Endang Solichin, M.Si

ii
DAFTAR ISI

Tim Penyusun.............i

Kata Pengantar .............ii

Daftar Isi .............iii

BAB I. Pendahuluan .............1

BAB II. Persyaratan dan Administrasi Akademik .............4

BAB III. Prosedur Penyelenggaraan Skripsi .............6

BAB IV. Ujian Skripsi .............10

BAB V. Penelitian Kuantitatif .............13

BAB VI. Penelitian Kualitatif .............44

BAB VII Penelitian Tindakan Kelas .............71

BAB VIII Penelitian dan Pengembangan .............91

BAB IX Penelitian Laboratorium dan Lapangan.............112

BAB X Teknik Penulisan .............128

Daftar Pustaka .............142

Lampiran .............144

iii
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
BAB I
PENDAHULUAN

Sebagai calon ilmuwan, terutama sebagai calon tenaga pengajar,


mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP)
Yayasan Pendidikan Merangin (YPM) Bangko harus peka dan sadar
terhadap berbagai masalah yang menyangkut kehidupan dan
perkembangan masyarakat. Kepekaan dan kesadaran ini hendaknya
mampu mendorong upaya pemecahan masalah tersebut secara ilmiah
yang selanjutnya dapat memberi konstribusi kepada seluruh
masyarakat. Dalam kaitan inilah kegiatan penelitian dijadikan sebagai
salah satu syarat penyelesaian studi program pendidikan sarjana.
Skripsi merupakan karya tulis ilmiah yang disusun oleh
mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di
setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi
Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Penulisan skripsi in ditujukan
untuk melatih mahasiswa dalam melakukan penelitian secara utuh,
mulai dari mengenal dan merumuskan masalah, merumuskan tujuan
penelitian dan hipotesis, merancang cara (teknik) pengumpulan dan
analisis data, menulis laporan penelitian dan mempertanggungjawabkan
hasilnya secara akademik.
Sebagai karya ilmiah, penulisan skripsi hendaknya
memperhatikan persyaratan tertentu, antara lain sebagai berikut.
1. Skripsi merupakan karya sendiri, bukan plagiat.
2. Penulisan skripsi harus memperhatikan penggunaan bahasa
ilmiah dan kejujuran ilmiah.
3. Skripsi merupakan laporan hasil penelitian.
4. Jumlah halaman isi laporan minimal 50 halaman (tidak
termasuk lampiran)
Penulisan skripsi didasarkan kepada hasil penelitian. Penelitian
dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain penelitian kuantitatif,
penelitian kualitatif, penelitian tindakan kelas, serta penelitian dan
pengembangan.
Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya
menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Artinya, pendekatan yang
berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun
pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian
1
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta
pemecahan-pemecahan yang diajukan untuk memperoleh pembenaran
(verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
mengungkapkan gejala secara holistic-kontekstual melalui
pengumpulan data dari latar alami sebagai sumber langsung dengan
instrumen kunci peneliti itu sendiri. Penelitian kualitatif bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam
penelitian kualitatif. Krakteristik penelitian kualitatif ini mewarnai sifat
dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif
disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta
menunjukkan ciri-ciri naturalistic yang penuh keotentikan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
muncul metode-metode penelitian baru terutama untuk penelitian
lapangan. Dua di antaranya adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau
Classroom Action Research (CAR) dan penelitian pengembangan atau
Research and Development (R&D).
Penelitian tindakan kelas atau PTK merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar yang berupa tindakan yang
sengaja dimunculkan dan dilaksanakan dalam sebuah kelas. Tindakan
tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan guru yang dilakukan
oleh siswa. Zainil (2008:1) mengemukakan bahwa penelitian tindakan
kelas (Classroom Action Research) adalah penelitian yang dilakukan di
kelas untuk memperbaiki proses belajar mengajar oleh guru sebagai
peneliti yang dibantu oleh kolaborator.
Penelitian pengembangan (research and development)
merupakan penelitian yang tidak dimaksudkan untuk menguji atau
menemukan teori, tetapi merupakan penelitian yang berorientasi untuk
menghasilkan atau mengembangkan produk. Di antara produk yang
dapat dikembangkan dalam penelitian pengembangan ini seperti:
kurikulum, rencana pelaksanaan pembelajaran, strategi pembelajaran,
model pembelajaran inovatif, media pembelajaran, bahan ajar, lembar
kerja siswa, penuntun praktikum, alat evaluasi, dan sebagainya.
Sementara itu penelitian laboratorium dan lapangan
diperuntukkan bagi mahasiswa Pendidikan Biologi.

2
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Uraian pada bab-bab berikut difokuskan pada keempat jenis
penelitian tersebut karena penelitian mahasiswa cenderung mengangkat
masalah yang dapat diselesaikan dengan menggunakan metode-metode
tersebut. Kemudahan pemahaman mahasiswa dijadikan dasar dalam
penataan penjelasan sehingga uraian setiap bab dibagi atas
pendahuluan, penyusunan proposal, dan penyusunan laporan penelitian.
Penyusunan Skripsi dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa
di bawah bimbingan dosen pembimbing Skripsi yang ditetapkan
dengan SK ketua STKIP YPM Bangko. Agar pelaksanaan Skripsi
dapat berjalan dengan efektif, diperlukan pedoman penulisan
Skripsi bagi mahasiswa, dosen pembimbing, penguji, program
studi, jurusan, dan pihak-pihak yang terkait. Pedoman ini disusun
untuk memperlancar dan mempermudah mahasiswa dalam
menempuh Skripsi serta pihak-pihak terkait sesuai dengan tugas dan
fungsinya masing-masing.

3
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
BAB II
PERSYARATAN ADMINISTRASI DAN AKADEMIK

A. Persyaratan Administrasi
1. Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah skripsi dengan
persyaratan: Terdaftar aktif sebagai mahasiswa STKIP YPM
Bangko dalam tahun akademik yang bersangkutan yang
dibuktikan dengan Kartu Rencana Studi (KRS) dan slip setoran.
2. Dosen Pembimbing Skripsi
Dosen pembimbing skripsi diperuntukkan bagi mahasiswa
sebagai Pembimbing penyusunan skripsi berjumlah dua orang.
Dosen pembimbing harus memiliki persyaratan sebagai
berikut:
a. Pembimbing sekurang-kurangnya menduduki jabatan
fungsional lektor untuk pembimbing I dan sekurang-
kurangnya menduduki jabatan fungsional Asisten Ahli
untuk pembimbing II.
b. Memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).
c. Memiliki kompetensi keahlian yang relevan dengan
tema/permasalahan skripsi mahasiswa yang akan dibimbing.
d. Penetapan dosen pembimbing skripsi melalui Surat
Keputusan ketua STKIP YPM Bangko.
3. Tim Penguji
Tim penguji skripsi harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
a. Penguji sekurang-kurangnya menduduki jabatan fungsional
lektor untuk Penguji I dan sekurang-kurangnya menduduki
jabatan fungsional Asisten Ahli untuk Penguji II.
b. Memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).
c. Memiliki keahlian yang relevan dengan tema/judul
skripsi mahasiswa.
d. Ditetapkan dengan Surat Keputusan Ketua STKIP
YPM Bangko.
B. Persyaratan Akademik
1. Mahasiswa dapat mengambil mata kuliah skripsi pada
semester 8 dengan syarat lulus mata kuliah metodologi
penelitian.
4
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
2. Mahasiswa yang bersangkutan telah menabung sekurang-
kurangnya 110 sks dengan IPK minimal 2,76.

5
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
BAB III
PROSEDUR PENYELENGGARAAN SKRIPSI

Proses penyusunan skripsi dimulai dari pengajuan judul


skripsi, seminar proposal, ujian skripsi dan revisi. Proses akan berakhir
jika mahasiswa sudah mendapatkan nilai yang tertuang dalam Kartu
Hasil Studi. Prosedur penyelenggaraan skripsi sebagai berikut:
A. Pengajuan Judul Skripsi
Proses penyusunan skripsi diawali dari tahap pengajuan judul
skripsi yang berisi permasalahan yang layak dikaji lebih mendalam
melalui kegiatan penelitian. Pengajuan judul skripsi ini digunakan
sebagai pertimbangan didalam menentukan judul skripsi yang tepat.
Prosedur pengajuan judul skripsi dilakukan melalui langkah-
langkah berikut ini:
1. Mengajukan permohonan secara tertulis yang ditandatangani
oleh dosen Penasehat Akademik. Format permohonan dapat
diminta di prodi.
2. Mahasiswa mengajukan minimal 3 judul skripsi yang dilengkapi
latar belakang masalah dengan minimal 3 referensi untuk masing-
masing judul.
3. Mahasiswa dapat terlibat dalam penelitian dosen (penelitian
payung) dengan cara mengajukan permohonan kepada ketua
program studi.
4. Ketua program studi mengusulkan Dosen Pembimbing
Skripsi kepada Ketua STKIP YPM Bangko untuk diterbitkan
Surat Keputusan.
5. Ketua Program Studi mengumumkan daftar mahasiswa, judul
Skripsi, dan dosen pembimbing Skripsi.
B. Penyusunan Proposal
Setelah mahasiswa mendapatkan SK judul dan dosen
pembimbing Skripsi, proses penyusunan proposal dimulai. Langkah-
langkah penyusunan proposal adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa melakukan proses bimbingan proposal Skripsi
dengan Dosen Pembimbing sesuai dengan jadwal yang
disepakati. Mahasiswa wajib melakukan bimbingan penyusunan
proposal secara rutin minimal 5 kali yang dibuktikan dengan
Buku Bimbingan Skripsi. Penyusunan proposal Skripsi
6
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
dilakukan dengan mengacu pada pedoman penulisan Skripsi
untuk masing-masing jenis penelitian.
2. Mahasiswa yang sudah menyusun proposal Skripsi (ditandai
dengan persetujuan dosen pembimbing) dapat mendaftar ke
prodi untuk dilakukan seminar proposal.
C. Pelaksanaan Seminar Proposal skripsi
1. Ketentuan
Seminar proposal dapat dilaksanakan setelah mahasiswa yang
bersangkutan memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Mahasiswa menyerahkan undangan dan proposal skripsi
kepada Tim penguji (Dosen pembimbing dan penguji)
b. Mahasiswa menyerahkan bahan seminar (berupa fotokopi
powerpoint proposal) kepada audiens.
c. Mahasiswa yang bersangkutan telah mengikuti seminar
proposal mahasiswa lain minimal sebanyak 5 kali.
d. Mahasiswa harus mengundang minimal 5 orang audiens
dan 1 orang moderator dari salah satu mahasiswa lain yang
dimintai bantuannya oleh yang bersangkutan.
e. Seminar proposal skripsi harus dihadiri oleh 2 orang
penguji dan minimal 1 (orang) pembimbing.
2. Tata cara pelaksanaan Seminar Proposal skripsi
a. Moderator (dari mahasiswa) membuka acara
b. Mahasiswa yang bersangkutan mempresentasikan proposal
skripsi dengan waktu paling lama 15 menit.
c. Moderator mempersilahkan kepada audiens untuk bertanya
tentang proposal yang telah dipresentasikan.
d. Moderator mempersilahkan kepada Tim penguji untuk
memberikan pertanyaan, kritik, maupun saran kepada
mahasiswa yang seminar dimulai dari Penguji 1, Penguji
2, Ketua Tim penguji (dosen pembimbing utama) dan
sekretaris tim penguji (dosen pembimbing Pembimbing).
Masing-masing penguji diberi waktu 20-25 menit untuk
melakukan pengujian.
e. Tim penguji memberikan penilaian kepada mahasiswa.
f. Pembacaan berita acara seminar proposal skripsi oleh
ketua/sekretaris tim penguji.

7
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Lama masa perbaikan proposal maksimal 2 bulan, jika tidak
maka harus dilakukan seminar proposal ulang dengan
mengganti judul/variabel penelitian.
g. Moderator menutup acara seminar proposal skripsi.
D. Pengajuan Validasi Instrumen Penelitian
Setelah proposal skripsi memenuhi persyaratan, mahasiswa
melakukan pengembangan instrumen penelitian yang digunakan
sebagai alat untuk pengambilan data. Instrumen penelitian skripsi
dapat berbentuk tes dan/atau non-tes sesuai dengan karakteristik
metode penelitian yang digunakan. Validasi instrumen diwajibkan
untuk seluruh jenis penelitian. Validasi instrumen dilakukan oleh
validator dan atau dalam kondisi tertentu dapat dilakukan oleh
pembimbing skripsi. Pengajuan validasi instrumen oleh validator
dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut.
1. Mahasiswa mengajukan surat permohonan secara tertulis
kepada calon validator yang memiliki kompetensi/keahlian
sesuai dengan permasalahan skripsi yang diajukan. Surat
permohonan harus diketahui Dosen Pembimbing yang
bersangkutan dan Ketua Program Studi.
2. Jika calon validator menerima permohonan mahasiswa,
mahasiswa harus menyerahkan proposal skripsi, kisi-kisi
instrumen penelitian, dan instrumen penelitian.
3. Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk validasi instrumen
penelitian skripsi paling lambat 1 pekan sejak pengajuan
validasi instrumen penelitian diajukan.
E. Pelaksanaan Penelitian dan Penyusunan
skripsi
Setelah proposal diseminarkan, kemudian direvisi, divalidasi
serta mendapat persetujuan dari dosen pembimbing proposal skripsi,
tahap berikutnya adalah pelaksanaan penelitian dan penyusunan
skripsi. Langkah-langkah pelaksanaan dan penyusunan skripsi
adalah sebagai berikut.
1. Mahasiswa mengambil mata kuliah skripsi dibuktikan dengan
Kartu Rencana Studi.
2. Mahasiswa menyusun skripsi dengan bimbingan Dosen
Pembimbing skripsi sesuai dengan jadwal yang disepakati.
Mahasiswa wajib melakukan bimbingan secara rutin/terjadwal
8
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
minimal 5 kali yang dibuktikan dengan buku bimbingan
skripsi. Penyusunan skripsi dilakukan dengan mengacu pada
Format Penyusunan skripsi sesuai jenis penelitian yang
dilakukan.
3. Mahasiswa yang telah selesai menyusun skripsi (ditandai
dengan persetujuan Dosen Pembimbing skripsi), segera
mengajukan ujian skripsi kepada Kaprodi.
4. Jika selama proses penyusunan skripsi mengalami kesulitan
akademik, mahasiswa dapat menghubungi dan berkonsultasi
dengan kaprodi.

9
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
BAB IV
UJIAN SKRIPSI

A. Pengajuan Ujian Skripsi


Setelah skripsi disetujui oleh tim pembimbing, mahasiswa
segera mengajukan ujian skripsi kepada Kaprodi dengan
mengajukan surat permohonan dengan melengkapi persyaratan
berikut ini:
1. Naskah skripsi dibuat empat rangkap.
2. Buku Bimbingan skripsi sudah disetujui Dosen Pembimbing
dan Ketua Program Studi.
3. Transkrip sementara dengan IPK minimal 2,76.
4. KRS yang mencantumkan mata kuliah skripsi.
5. Bukti pembayaran SPP semester berjalan dan bukti
pembayaran biaya ujian skripsi.
B. Pelaksanaan Ujian Skripsi
1. Ketentuan
Ujian skripsi dapat dilaksanakan setelah mahasiswa yang
bersangkutan memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Mahasiswa sudah mendapatkan jadwal ujian yang ditentukan
oleh prodi.
b. Mahasiswa menyerahkan undangan dan naskah skripsi
kepada Tim penguji (Dosen pembimbing dan penguji)
c. Ujian skripsi harus dihadiri oleh semua Tim Penguji.
Apabila salah seorang Tim Penguji tidak hadir dapat
digantikan dengan dosen lain yang telah ditunjuk oleh prodi.
2. Langkah-langkah pelaksanaan ujian
a. Alokasi waktu ujian Skripsi maksimum selama 120
menit.
b. Ketua Tim Penguji membuka ujian skripsi.
c. Ketua Tim penguji menanyakan kepada mahasiswa yang
bersangkutan tentang kesiapan mahasiswa.
d. Mahasiswa yang bersangkutan mempresentasikan skripsi
dengan waktu paling lama 15 menit.
e. Ketua Tim Penguji mempersilahkan kepada Tim penguji
untuk memberikan pertanyaan, kritik, maupun saran kepada
mahasiswa yang diuji dimulai dari Penguji 1, Penguji 2,
10
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
sekretaris tim penguji. Diakhiri dengan pengujian oleh
Ketua Tim Penguji.
f.Ketua Tim Penguji menskors sementara Ujian skripsi untuk
menentukan hasil ujian skripsi mahasiswa yang dituangkan
dalam berita acara ujian skripsi.
g. Ketua Tim penguji mencabut skors.
h. Ketua Tim Penguji membacakan berita acara ujian skripsi.
i. Ketua Tim penguji menutup ujian skripsi.
Adapun alokasi waktu ujian Skripsi maksimum selama 120
menit, dengan rincian sebagaimana Tabel 1.
Tabel 4.1. Alokasi Waktu Ujian Skripsi
No Kegiatan Alokasi Waktu
1. Pembukaan 5 menit
2. Pemaparan skripsi 15 menit
3. Penguji I 25 menit
4. Penguji I 25 menit
5. Sekretaris 20 menit
6. Ketua Tim Penguji 20 menit
7. Sidang Penentuan Hasil Ujian 5 menit
8. Pembacaan hasil dan penutup 5 menit
Total 120 menit
120 Nit
3. Penilaian Skripsi
a. Kriteria penilaian dan kelulusan ujian skripsi
Mahasiswa dinyatakan LULUS ujian skripsi jika
mendapatkan nilai rerata akhir dari seluruh tim penguji skripsi
minimal B- (68). Hasil ujian dapat dikategorikan sebagai
berikut.
1. Lulus tanpa perbaikan skripsi.
2. Lulus dengan perbaikan skripsi.
3. Lama waktu perbaikan maksimal 2 bulan, jika tidak maka
hasil ujian dapat dibatalkan dan dilakukan ujian skripsi ulang
dengan melengkapi syarat administrasi dan keuangan sesuai
ketentuan.
4. Tidak lulus, mengulang ujian (penelitian
ulang/perbaikan).

11
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Bagi mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus, maka harus
dilakukan pembimbingan ulang dan/atau penelitian ulang maka
harus mendaftar kembali ujian dengan melengkapi syarat
administrasi dan keuangan sesuai dengan ketentuan.
b. Rubrik Penilaian
Penilaian skripsi terdiri atas penilaian dokumen dan
penilaian ujian lisan dengan rincian sebagai berikut.
Tabel 4.2. Penilaian Skripsi
No. Komponen Nilai Nilai
Maksimal diberikan
1. Presentasi (sikap, etika, kejelasan, 20
tampilan powerpoint)
2. Konten skripsi (Pendahuluan, 50
kajian pustaka, Metode Penelitian,
hasil dan Pembahasan,
Kesimpulan dan saran)
3. Penguasaan Materi dan 30
Kemampuan menjawab
Pertanyaan
Jumlah Nilai 100

c. Penyelesaian Administrasi
Mahasiswa bertanggung jawab untuk menggandakan
Skripsi yang telah disahkan oleh dewan penguji dan Ketua
dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Skripsi digandakan minimum 5 (lima) eksemplar, disertai
lima salinan CD (Compact Disk). Kelima eksemplar
laporan dan salinan CD didistribusikan sebagai berikut:
2. Satu eksemplar dan satu salinan CD untuk mahasiswa yang
bersangkutan.
3. Satu eksemplar dan satu salinan CD untuk arsip Bagian
Perpustakaan prodi.
4. Dua eksemplar dan dua salinan CD untuk dosen
pembimbing.
5. Satu eksemplar dan satu salinan CD untuk arsip
Perpustakaan STKIP YPM Bangko.

12
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
BAB V
PENELITIAN KUANTITATIF

A. Pendahuluan
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis
terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya.
Penelitian kuantitatifjuga dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme. Penelitian ini digunakan
untuk meneliti populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan
sampel pada umumnya dilakukakan secara random (acak),
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik (angka-angka) dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan, penelitiannya menghasilkan inferensi,
generalisasi dan prediksi.
Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan bahwa
pengetahuan semata–mata disusun berdasarkan pengalaman (empiris)
dan ilmu yang pasti. Dalam perkembangannya, positivisme mengalami
perombakan dibeberapa sisi, hingga munculah aliran pemikiran yang
bernama Positivisme Logis. Positivisme logis adalah aliran pemikiran
dalam filsafat yang membatasi pikirannya pada segala hal yang dapat
dibuktikan dengan pengamatan atau pada analisis definisi dan relasi
antara istilah-istilah. Fungsi analisis ini mengurangi metafisika dan
meneliti struktur logis pengetahuan ilmiah. Tujuan dari pembahasan ini
adalah menentukan isi konsep-konsep dan pernyataan-pernyataan
ilmiah yang dapat diverifikasi secara empiris.
Positivisme berusaha menjelaskan pengetahuan ilmiah
berkenaan dengan tiga komponen yaitu bahasa teoritis, bahasa
observasional, dan kaidah-kaidah korespondensi yang mengaitkan
keduanya. Tekanan positivistik menggaris bawahi penegasannya
bahwa hanya bahasa observasional yang menyatakan informasi faktual,
sementara pernyataan-pernyataan dalam bahasa teoritis tidak
mempunyai arti faktual sampai pernyataan-pernyataan itu
diterjemahkan ke dalam bahasa observasional dengan kaidah-kaidah
korespondensi.
Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan
menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis
yang berkaitan dengan fenomena/gejala alam dan sosial. Proses
13
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
pengukuran merupakan bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif
karena hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara
pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan
kuantitatif.
B. Jenis – Jenis Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif dapat dibedakan dari keberadaan data yang
diteliti: sudah tersedia atau baru akan ditimbulkan. Jika data sudah ada
(dalam arti tidak sengaja ditimbulkan) dan peneliti tinggal merekam,
maka penelitiannya non- eksperiment. Namun sebaliknya jika peneliti
ingin mengetahui gambaran tentang data yang secara sengaja
ditimbulkan, maka penelitiannya berbentuk eksperimen. Bentuk
penelitian kuantitatif non-eksperiment dapat berupa penelitian survei,
komparatif, atau korelasional (korelasi dan regresi).
1. Penelitian Survei
Survei (survey) digunakan untuk mengumpulkan informasi
berbentuk opini dari sejumlah besar orang terhadap topik atau isu –
isu tertentu. Tiga karakteristik utama dari penelitian survei : (1)
informasi dikumpulkan dari sekelompok besar orang untuk
mendeskripsikan beberapa aspek atau karakteristik tertentu seperti
kemampuan, sikap, kepercayaan, dan/atau pengetahuan dari
populasi, (2) informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan
kepada suatu populasi, dan (3) informasi diperoleh dari sampel,
bukan dari populasi.
Tujuan utama survei adalah untuk mengetahui gambaran
umum karakteristik dari populasi. Pada dasarnya yang ingin dicari
peneliti adalah bagaimana anggota dari suatu populasi tersebar dalam
satu atau lebih variabel : seperti usia, etnis, jenis kelamin, agama,
dan lain-lain. Penelitian survei bisa bersifat longitudinalatau cross-
sectional. Survei longitudinal digunakan untuk mengumpulkan
informasi/perubahan yang berlangsung dalam kurun waktu yang
cukup panjang. Cross-sectional mengumpulkan informasi dalam
suatu periode waktu tertentu yang relatif lebih pendek.
2. Kuantitatif Komparatif
Penelitian komparatif merupakan penelitian yang diarahkan
untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat berdasarkan pengamatan
terhadap akibat yang terjadi dan mencari faktor yang menjadi
penyebab melalui data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini
14
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
pendekatan dasarnya adalah memulai dengan adanya perbedaan dua
kelompok dan kemudian mencari faktor yang mungkin menjadi
penyebab atau akibat dari perbedaan tersebut.
Penelitian komparatif merupakan jenis penelitian expost facto,
yaitu bahwa penelitian tersebut dilakukan setelah perbedaan-
perbedaan dalam variabel bebas itu terjadi karena perkembangan
kejadian itu secara alami. Semua kejadian yang dipersoalkan sudah
berlangsung, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan
treatment sebagaimana dalam penelitian eksperimen. Menurut
Kerlinger (dalam Donald Ary) penelitian expost facto merupakan
penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuwan tidak
mengendalikan variabel bebas secara langsung karena perwujudan
variabel tersebut telah terjadi, atau karena variabel tersebut pada
dasarnya memang tidak dapat dimanipulasi. Kesimpulan tentang
hubungan diantara variabel-variabel itu dilakukan tanpa intervensi
langsung, berdasarkan perbedaan yang mengiringi variabel bebas
dan variabel terikat.
Pengujian ada atau tidak adanya perbedaan dari dua atau lebih
kelompok dalam aspek atau variabel yang diteliti dilakukan dengan
menggunakan analisis atau uji perbedaan. Ada dua macam kelompok
penelitian, yaitu dua kelompok penelitian yang berbeda dan tidak
saling berhubungan, dan dua kelompok penelitian yang saling
berhubungan. Analisis yang digunakan untuk setiap jenis kelompok
penelitian tersebut juga berbeda.
a) Analisis Uji–T (T test), Analisis Wilcoxson atau Mc Nemar,
digunakan untuk uji beda dua kelompok untuk data interval,
rasio, antara dua kelompok yang berbeda dan tidak saling
berhubungan (independent-sampel T test).
b) Analisis Paired T test, jika dua kelompok mempunyai anggota
yang sama dan mempunyai korelasi maka dipergunakan uji
sampel berpasangan.
Jadi ciri pokok dari penelitian komparatif adalah bahwa
penelitian komparatif merupakan penelitian expost facto, dimana
peneliti dalam membandingkan dan mencari hubungan sebab-akibat
dari variabelnya, tidak dapat melakukan treatment. Penelitian ini
cenderung mengandalkan data kuantitatif.

15
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko

Contoh penelitian komparatif :


a) Penelitian untuk mencari perbedaan prestasi belajar bidang studi
IPA siswa SD yang berada di daerah perkotaan dan pedesaan.
b) Penelitian untuk mencari perbedaan prestasi belajar mahasiswa
antara mahasiswa yang sambil bekerja dan tidak bekerja.
c) Penelitian untuk mencari prebedaan prestasi belajar siswa dilihat
dari jenis kelamin, usia dan tingkat sosial ekonomi orang tua.
3. Kuantitatif Korelasional
Penelitian korelasional adalah penelitian yang ditujukan untuk
mengetahui hubungan suatu variabel dengan variabel–variabel lain.
Hubungan antara satu dengan beberapa variabel lain dinyatakan
dengan besarnya koefesien korelasi dan keberartian (signifikansi)
secara statistik. Adanya korelasi/pengaruh antara dua variabel atau
lebih, bukan merupakan pengaruh atau hubungan sebab – akibat dari
suatu variabel terhadap variabel lainnya.
Korelasi positif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel
berhubungan dengan nilai yang tinggi pada variabel lainnya.
Korelasi negatif berarti nilai yang tinggi dalam suatu variabel
berhubungan dengan nilai yang rendah dalam variabel lainnya.
Tujuan dilakukan analisis korelasi antara lain : (1) untuk
mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antar variabel,
(2) bila sudah ada hubungan, untuk melihat tingkat keeratan
hubungan antar variabel dan (3) untuk memperoleh kejelasan dan
kepastian apakah hubungan tersebut berarti (meyakinkan/signifikan)
atau tidak berarti (tidak meyakinkan).
Ciri-ciri penelitian korelasi adalah:
a) Menghubungkan dua variabel atau lebih
b) Besarnya hubungan didasarkan kepada koefisien korelasi
c) Dalam melihat hubungan tidak dilakukan manipulasi
sebagaimana dalam penelitian eksperimental
d) Datanya bersifat kuantitatif.
Contoh penelitian korelasional :
1. Studi untuk mempelajari/mengetahui hubungan antara skor tes
UMPTN dengan prestasi belajar mahasiswa di Perguruan Tinggi
2. Studi untuk memprediksi keberhasilan belajar mahasiswa
berdasarkan skor motivasi belajarnya.
16
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
4. Metode Eksperimen
Penelitian eksperimen (Experimental Research) merupakan
kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu
perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku
siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan
bila dibandingkan dengan tindakan lain. Penelitian eksperimen pada
prinsipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis guna
membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat
(causal-effectrelationship).
Penelitian eksperimen dalam pendidikan adalah kegiatan
penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh suatu
perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku
siswa atau menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh
tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan lain.
Dalam penelitian eksperimen dikenal beberapa variabel.
Variabel adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kondisi,
keadaan, faktor, perlakuan, atau tindakan yang diperkirakan dapat
memengaruhi hasil eksperimen. Variabel yang berkaitan secara
langsung dan diberlakukan untuk mengetahui suatu keadaan tertentu
dan diharapkan mendapatkan dampak/akibat dari eksperimen
sering disebut variabel eksperimental (treatment variable), dan
variabel yang tidak dengan sengaja dilakukan tetapi dapat
mepengaruhi hasil eksperimen disebut variabel non eksperimental.
Variabel eksperimental adalah kondisi yang hendak diteliti
bagaimana pengaruhnya terhadap suatu gejala. Untuk mengetahui
pengaruh varibel itu, kedua kelompok, yaitu kelompok
eksperimental dan kontrol dikenakan variabel eksperimen yang
berbeda atau yang bervariasi.
Variabel non eksperimental sebagian dapat dikontrol, baik
untuk kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Ini disebut
variabel kontrol atau controlled variabel. Akan tetapi, sebagian lagi
dari variabel non-eksperimen ada di luar kekuasaan eksperimen
untuk dikontrol atau dikendalikan. Jenis variabel ini disebut variabel
ekstrane atau extraneous variabel. Dalam setiap eksperimen,hasil
yang berbeda pada kelompok eksperimen dan kontrol sebagian
disebabkan oleh variabel eksperimental dan sebagian lagi karena
pengaruh variabel ekstrane. Oleh karena itu, setiap peneliti yang
17
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
akan melakukan eksperimen harus memprediksikan munculnya
variabel pengganggu ini.
Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya
hampir sama dengan penelitian lainnya. Langkah-langkah dalam
penelitian eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagaiberikut.
a) Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
b) Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
c) Pembuatan atau pengembangan instrumen.
d) Pemilihan desain penelitian.
e) Eksekusiprosedur.
f) Melakukan analisis data.
g) Memformulasikan simpulan.
Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen, yaitu: (1) pre-
experimental (nondesign), yang meliputi one-shotcasestudi,
onegrouppretest- posttest, intec-group comparison; (2) true-
experimental, meliputi posttest only control design, pretest-control
group design; (3) factorial experimental; dan (4)
Quasiexperimental, meliputi timeseries design dan nonequivalent
control group design.
1) Pre-experimental(nondesign)
Disebut pre-experiments karena desain ini belum merupakan
desain sungguh- sungguh. Masih terdapat variabel luar yang ikut
berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Hasil
eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-
mata dipengaruhi oleh variabel dependen. Hal ini dikarenakan
tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secararan
dom. Dalam pre-experimental design terdapat tiga alternatif
desain sebagai berikut.
a) One-shot case study
Jenis one-shot case study dimaksudkan untuk menunjukkan
kekuatan pengukuran dan nilai ilmiah suatu desain
penelitian. Ada pun bagan dari one-shot case study adalah
sebagai berikut.

18
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko

X O
Perlakuan terhadap Pengamatan atau pengukuran
variabel independen terhadap variabel dependen
(Treatmen of independent (Observation or measurement
variable) of dependent variable)
Dengan X : kelompok yang akan diberi stimulus dalam
eksperimen dan O : kejadian pengukuran atau pengamatan.
Bagan tersebut dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu
kelompok yang diberi perlakuan, dan selanjutnya
diobservasi hasilnya.
Contoh:Pengaruh penggunaan Komputer dan LCD(X)
terhadap hasil belajar siswa(O).
b) The one group pretest-post test design
Perbedaan dengan desain pertama adalah, untuk the one
group pretest-posttest design, terdapat pretest sebelum
diberi perlakuan, hasil perlakuan dapat diketahui dengan
lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan
sebelum diberi perlakuan. Bentuk bagan desain tersebut
adalah sebagai berikut.
O1 X O2

Pretest Treatment Posttest

Pengaruh perlakuan:O1–O2.
c) The static-group comparison.
Penelitian jenis ini menggunakan satu group yang dibagi
menjadi dua, yang satu memperoleh stimulus eksperimen
(yang diberi perlakuan) dan yang lain tidak mendapatkan
stimulus apapun sebagai alat kontrol. Masalah yang akan
muncul dalam desain ini adalah meyangkut resiko
penyeleksian terhadap subjek yang akan diteliti. Oleh
karena itu, grup tersebut harus dipilih secara acak. Adapun
bagan desain penelitian ini adalah sebagai berikut:

19
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko

O1: hasil pengukuran satu grup yang diberi


perlakuan,danO2: hasil pengukuran satu grup yang tidak
diberi perlakuan.
Pengaruh perlakuan: O1–O2.
2) True experiments
Disebut sebagai true experiments karena dalam desain ini
peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang
mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi, validitas internal
(kualitas pelaksnaaan rancangan penelitian) menjadi tinggi.
True experiments ini mempunyai ciri utama yaitu sampel yang
digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol
diambil secara random dari populasi tertentu. Atau dengan kata
lain dalam true experimentsc pasti ada kelompok kontrol dan
pengambilan sampel secara random.
Jenis penelitian yang termasuk dalam true experiments adalah:
a) Pretest-posttes control group design
Dalam desain ini terdapat dua grup yang dipilih secara
random kemudian diberi pretest untuk mengetahui
perbedaan keadaan awal antara group eksperimen dan
group kontrol. Bagan dari desain penelitian tersebut adalah
sebagaiberikut.
R O1 X O
2
R O3 O
4
Pengaruh perlakuan adalah: (O2- O1)- (O4- O3).
b) Posttest-only control group design
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang masing-
masing dipilih secara random(R). Grup pertama diberi
perlakuan (X) dan grup yang lain tidak. Bagan penelitian
ini adalah sebagai berikut:

20
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
R X O1

R O2

Pengaruh adanya perlakuan adalah(O1:O 2)


3) Factorial experimental
Faktorial experimental merupakan modifikasi dari design true
experimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan
adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan
terhadap hasil. Semua grup dipilih secara random kemudian
diberi pretest. Grup yang akan digunakan untuk penelitian
dinyatakan baik jika setiap kelompok memperoleh nilai pretest
yang sama.
4) Quasi experimental
Quasi experimental disebut juga dengan eksperimen pura-pura.
Bentuk desain ini merupakan pengembangan dari true
experimental design. Desain ini mempunyai variabel kontrol
tetapi tidak digunakan sepenuhnya untuk mengontrol variabel
luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Bentuk-
bentuk quasi experimental antara lain:
a) Time Series Design
Ciri desain ini adalah grup yang digunakan tidak dapat
dipilih secara random.
b) Non equivalent control group design
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group
design, tetapi pada desain ini group eksperimen maupun
group kontrol tidak dipilih secara random.
C. Penyusunan Proposal Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, setiap mahasiswa harus
menyusun rancangan penelitian, yang lebih dikenal dengan nama
proposal penelitin. Dalam mempersiapkan atau menyusun proposal
penelitian, terlebih dahulu perlu dipahami masalah yang berkaitan
dengan metode penelitian. Rancangan atau proposal penelitian
merupakan pedoman yang berisi langkah-langkah yang akan diikuti
oleh peneliti untuk melakukan penelitiannya. Dalam menyusun
rancangan penelitian, perlu diantisipasi tentang berbagai sumber yang

21
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
dapat digunakan untuk mendukung dan menghambat terlaksananya
penelitian.

Rancangan penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis


sehingga dapat dijadikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti.
Rancangan penelitian, yang sering disebut proposal penelitian, paling
tidak berisi komponen utama, yaitu : permasalahan, landasan teori,
pengajuan hipotesis, metode penelitian, organisasi dan jadwal
penelitian.
Berikut ini akan dipaparkan seluruh sistimatika penulisan
proposal kuantitatif:

BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan berisi uraian tentang lima hal, yaitu (1) Latar
Belakang Masalah, (2) Identifikasi Masalah, (3) Pembatasan Masalah,
(4) Perumusan masalah, (5) Tujuan Penelitian, dan Manfaat penelitian.
a. Latar Belakang Masalah
Bagian ini berisi tentang fenomena dan peristiwa-peristiwa yang
sedang terjadi pada suatu obyek. Dalam latar belakang ini, peneliti
harus melakukan analisis masalah, sehingga permasalahan menjadi
jelas. Melalui analisi masalah ini, peneliti harus dapat menunjukkan
adanya suatu penyimpangan yang ditunjukkan dengan data dan
menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti.
Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu permasalahan.
Masalah merupakan “penyimpangan” dari apa yang seharusnya dengan
apa yang terjadi, penyimpangan antara rencana dengan pelaksanaan,
penyimpangan antara teori dengan praktek, dan penyimpangan antara
aturan dengan pelaksanaan. Masalah itu muncul pada ruang (tempat)
dan waktu tertentu.
Latar belakang masalah berisi penjelasan tentang adanya
kesenjangan antara harapan (das Sollen) dan kenyataan (das Sein), baik
kesenjangan teoritik maupun kesenjangan praktis yang melatar-
belakangi masalah yang diteliti. Di sini dipaparkan secara ringkas
tentang teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi
ilmiah maupun pengalaman atau pengamatan pribadi yang terkait erat

22
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang
diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

b. Identifikasi Masalah
Dalam bagian ini perlu dituliskan berbagai masalah yang ada
pada obyek yang diteliti. Semua masalah dalam obyek, baik yang akan
diteliti maupun yang tidak akan diteliti sedapat mungkin dikemukakan.
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka
peneliti perlu melakukan studi pendahuluan (grand tour) ke obyek yang
diteliti, melakukan observasi dan wawancara ke berbagai sumber
sehingga semua permasalahan dapat diidentifikasi.
Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah diketahui
tersebut, selanjutnya dikemukakan hubungan satu masalah dengan
masalah yang lain. Masalah yang akan diteliti itu kedudukannya
dimana diantara masalah yang akan diteliti. Masalah apa saja yang
diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti.
Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk variabel.
c. Pembatasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori-teori dan
supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak
semua masalah yang telah diidentifikasi akan diteliti. Untuk itu,
peneliti harus melakukan pembatasan tentang lokasi penelitian, variabel
penelitian, serta hubungan antar variabel.
Pembatasan masalah dapat dilakukan dari sudut pendekatan,
waktu, tempat, subjek penelitian, efisiensi, efektivitas variabel, atau hal
lainnya. Pembatasan ini diperlukan agar peneliti dapat menfokuskan
perhatian pada inti permasalahan yang dikaji. Perlu diingat bahwa
pembatasan masalah harus didasarkan pada alasan yang tepat dan
ilmiah. Berdasarkan pembatasan masalah ini dapat dirumuskan
masalah penelitian.

23
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko

d. Perumusan masalah
Gambar 5.1. Pola Pikir Dalam Merumuskan Masalah
Latar Belakang Masalah
Berisi tentang sejarah dan peristiwa yang terjadi pada obyek
yang akan diteliti, tetapi peristiwa itu nampaknya ada
penyimpangan dari standar keilmuan maupun aturan.
Penyimpangan ini perlu ditunjukkan dengan data. Peneliti juga
perlu melukiskan mengapa hal itu perlu diteliti.

Identifikasi Masalah
Semua masalah yang ada pada obyek penelitian dikemukakan,
baik masalah yang akan diteliti maupun tidak diteliti.
Tunjukkan hubungan masalah satu dengan masalah yang lain.
Masalah yang diteliti umumnya merupakan variabel dependen.

Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, dana, tenaga, teori dan supaya
penelitian lebih mendalam maka penelitian dibatasi pada
beberapa variabel saja.

Perumusan Masalah
Dinyatakan dalam kalimat tanya, jelas dan spesifik. Dapat
berbentuk rumusan masalah deskriptif, komparatif atau asosiatif

24
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan (variabel apa
saja yang akan diteliti dan bagaimana hubungan variabel satu dengan
yang lain) dan supaya masalah dapat terjawab secara akurat, maka
masalah yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik.
Sebaiknya perumusan masalah itu dinyatakan dalam kalimat
pertanyaan. Jadi pola pikir dalam merumuskan masalah itu ada empat
tahapan seperti tercantum pada Gambar 5.1.
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara
tersurat pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicari jawabannya. Dapat
juga dikatakan bahwa perumusan masalah merupakan pernyataan yang
lengkap dan terinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti
berdasarkan indentifikasi dan pembatasan masalah.
Perumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat,
jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Perumusan masalah
yang baik menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat
hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian.
Selain itu, perumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik,
dalam arti memungkinkan dikumpulkan data untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan itu. Contoh: “Apakah terdapat hubungan
antara Kecerdasan Intelektual siswa SMP dengan hasil belajar mereka
dalam mempelajari Matematika?”
e. Tujuan Penelitian
Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan
diluar pola pikir dalam merumuskan masalah. Karena keduanya
mempunyai kaitan dengan permasalahan, maka diletakkan pada bagian
ini. Tujuan penelitian disini tidak sama dengan tujuan yang ada pada
sampul skripsi atau tesis, yang merupakan tujuan formal (misalnya
untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapat gelar sarjana).
Tujuan disini berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan
penelitian, yang berkaitan erat dengan perumusan masalah yang
dituliskan. Misalkan perumusan masalahnya : “Apakah terdapat
hubungan antara tingkat kecerdasan intelektual siswa SMP dengan
hasil belajar mereka dalam mempelajari Matematika?” maka tujuan
penelitiannya adalah: untuk mendeskripsikan besarnya hubungan
antara tingkat kecerdasan intelektual siswa SMP dengan hasil belajar
mereka dalam mempelajari matematika. Perumusan masalah dan
tujuan penelitian ini jawabnya terletak pada kesimpulan penelitian.
25
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
f. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian harus memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya baik bagi pengembangan maupun implementasi untuk
kepentingan praktis dimasyarakat. Hal tersebut manfaat mengisyaratkan
bahwa manfaat hasil penelitian terdiri atas dua jenis; manfaat teoritis
dan praktis. Manfaat teoritis berisi kegunaan hasil penelitian dalam
pengembangan teori atau khasanah keilmuan tertentu. sedangkan
manfaat praktis berisi kegunaan hasil penelitian bagi pengembangna
kerja para praktisi, misalnya guru, siswa, peneliti., pengelola lembaga,
dan pengambil kebijakan (policy maker).
Hasil penelitian ini diharapkan berguna:
(1)Bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
khususnya dalam bidang pendidikan dan pembelajaran.
(2)Bagi para guru, sebagai salah satu alternatif model dan
perangkat pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
(3)Bagi pimpinan sekolah atau dinas pendidikan sebagai bahan
masukan dalam menetapkan atau menjalankan suatu
kebijaksanaan dalam pengembangan pendidikan, terutama
yang berkaitan dengan pengadaan fasilitas pendidikan atau
pembelajaran.
(4)Bagi peneliti lain sebagai bahan masukan untuk memotivasi
timbulnya inspirasi atau ide-ide baru dalam rangka
pengembangan model dan fasilitas pembelajaran di sekolah.
Perlu diperhatikan bahwa manfaat hasil penelitian harus
dirumuskan secara jelas. Artinya, nampak terkait antara kegunaan yang
dirumuskan dengan masalah dan hasil penelitian.
Manfaat atau kegunaan hasil penelitian merupakan dampak dari
tercapainya tujuan. Kalau tujuan penelitian dapat tercapai dan
perumusan masalah dapat terjawab secara akurat maka sekarang
kegunaannya apa. Kegunaan hasil penelitian ada dua hal yaitu: (1)
Kegunaan untuk mengembangkan ilmu/kegunaan teoritis, dan (2)
Kegunaan praktis, yaitu membantu memecahkan dan mengantisipasi
masalah yang ada pada obyek yang diteliti.

26
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
BAB II LANDASAN TEORI
Bab II terdiri atas empat (4) bagian, yakni kajian teori,
penelitian relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.
a. Kajian Teori
Kajian teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan
untuk menjelaskan variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk
memberi jawaban sementara terhadap perumusan masalah yang
diajukan (hipotesis) dan penyusunan instrumen penelitian. Teori-teori
yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat
penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah teruji kebenarannya secara
empiris. Disini juga diperlukan dukungan hasil penelitian yang telah
ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang diteliti.
Jumlah teori yang dikemukakan tergantung pada variabel yang diteliti.
Jika variabel yang diteliti ada tiga (3) maka jumlah teori yang
dikemukakan juga ada tiga (3).
b. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan maksudnya penelitian yang berkaitan erat
dengan masalah penelitian kita yang sudah dilakukan peneliti lain
sebelumnya. Ini penting dikemukakan untuk menunjukkan bahwa
sudah ada penelitian sebelumnya, atau penelitian yang dilakukan ini
bukanlah penelitian pertama, melainkan lanjutan dari penelitian
sebelumnya yang dijadikan dasar penelitian ini. Cara
mengemukakannya cukup dituliskan nama peneliti, tahun, judul
penelitian atau masalah yang diteliti dan hasilnya. Misalnya, Sudirman
dkk. (2007) telah melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan
model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
c. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual yang berupa
alur pikir peneliti mengenai keterkaitan antar variabel atau sub-variabel
berdasarkan kajian teori. Bila dalam penelitian ada variabel moderator
dan intervening, maka juga perlu dijelaskan, mengapa variabel itu ikut
dilibatkan dalam penelitian. Pertautan antara variabel tersebut,
selanjutnya dirumuskan dalam bentuk paradigma penelitian. Oleh
karena itu pada setiap penyusunan paradigma penelitian harus
didasarkan pada kerangka berpikir.
27
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu dikemukakan
apabila dalam penelitian tersebut terdapat dua variabel atau lebih.
Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara
mandiri, maka yang akan dilakukan peneliti disamping mengemukakan
deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi
terhadap variasi besaran variabel yang diteliti.
Penelitian yang melibatkan dua variabel atau lebih, biasanya
dirumuskan hipotesis yang berbentuk komparasi atau korelasi. Oleh
karena itu dalam rangka menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk
komparasi maupun korelasi maka perlu dikemukakan kerangka
berpikir. Bagi penelitian yang bersifat survei tidak diperlukan
hipotesis, sekaligus juga tidak diperlukan kerangka berpikir.
Kerangka berpikir yang dihasilkan dapat berupa kerangka
berpikir yang asosiatif/korelasi maupun komparatif/perbandingan.
Kerangka berfikir asosiatif dapat menggunakan kalimat : jika begini
maka akan begitu ; jika komitmen kerja guru tinggi, maka produktifitas
lembaga sekolah akan tinggi pula atau jika pengawasan dilakukan
dengan baik (positif), maka kebocoran anggaran akan berkurang
(negatif).
d. Hipotesis Penelitian
Karena hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
perumusan masalah penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk
merumuskan hipotesis adalah perumusan masalah dan kerangka
berpikir. Jika perumusan masalah penelitian : apakah gaya
kepemimpinan berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai, maka
hipotesisnya adalah : gaya kepemimpinan berpengaruh secara
signifikan terhadap motivasi kerja pegawai.
Bila perumusan masalah berbunyi:“adakah perbedaan kinerja
antara sekolah yang menggunakan teknologi tinggi dan yang
menggunakan teknologi rendah?” Maka hipotesisnya adalah:
“Terdapat perbedaan kinerja yang signifikan antara sekolah yang
menggunakan teknologi tinggi dan sekolah yang menggunakan
teknologi rendah”, atau“kinerja sekolah yang menggunakan teknologi
tinggi lebih tinggi bila dibandingkan dengan sekolah yang
menggunakan teknologi rendah”.

28
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
BAB III METODE PENELITIAN
a. Rancangan Penelitian
Untuk menjawab perumusan masalah dan menguji hipotesis,
diperlukan metode penelitian. Untuk itu dibagian ini perlu ditetapkan
metode penelitian apa yang akan digunakan, apakah metode survey,
eksperimen atau non-eksperimen. Pemilihan metode penelitian perlu
didasarkan pada masalah yang akan diteliti.
Rancangan penelitian dapat diartikan sebagai strategi mengatur
latar (setting) penelitian agar peneliti memperoleh data yang tepat
(valid) sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian.
Dalam penelitian eksprimental, rancangan penelitian yang dipilih
adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan
(mengontrol) variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap
variabel-variabel terikat (dependent variable). Pemilihan rancangan
penelitian dalam penelitian eksprimental selalu mengacu pada hipotesis
yang akan diuji.
Pada penelitian non-eksprimental, bahasan dalam sub-rancangan
peneliti berisi penjelasan tentang jenis/metode penelitian yang
dilakukan, ditinjau dari tujuan dan sifatnya, apakah penelitian
eksploratori, deskriptif, eksplanatori, survei atau yang lain. Di samping
itu, dijelaskan pula mengenai variabel-variabel yang dilibatkan dalam
penelitian serta sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut.
b. Populasi dan Sampel
Dalam penelitian perlu dijelaskan populasi dan sampel yang
digunakan sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan
digeneralisasikan (kesimpulan data sampel yang didapat diperlakukan
untuk populasi) maka sampel yang digunakan sebagai sumber data
harus representatif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil
sampel dari populasi secara random sampai jumlah tertentu.
Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang
dilakukan memakai sampel sebagai subjek penelitian. Akan tetapi jika
sasaran penelitiannya adalah seluruh anggota populasi, akan lebih cocok
menggunakan istilah subjek penelitian.
Penjelasan yang akurat tentang karateristik populasi penelitian
sangat penting dilakukan agar jumlah sampel dan cara pengambilannya
dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya ialah supaya sampel yang
dipilih benar-benar representatif, dalam arti mencerminkan keadaan
29
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
populasinya secara cermat. Sampel yang diambil secara representatif
merupakan kriteria terpenting dalam pemilihan sampel dalam kaitannya
dengan maksud menggeneralisasikan hasil penelitian terhadap sampel
kepada populasinya. Jika keadaan sampel semakin berbeda dengan
karakteristik populasinya, maka semakin besarlah kemungkinan
kekeliruan dalam generalisasinya.
Dari uraian diatas dapat diringkas bahwa hal-hal yang dibahas
dalam bagian populasi dan sampel adalah: identifikasi dan batasan-
batasan tentang populasi atau subjek penelitian, tentukan besarnya
sampel, serta prosedur dan teknik pengambilan sampel.
c. Teknik Pengumpulan Data
Yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana
yang paling tepat, sehingga didapat data yang valid dan reliabel. Jangan
semua teknik pengumpulan data (angket, observasi, wawancara)
dicantumkan kalau sekiranya tidak dapat dilaksanakan. Selain itu
konsekuensi dari mencantumkan tiga teknik pengumpulan data itu
adalah setiap teknik pengumpulan data yang dicantumkan harus disertai
datanya. Memang untuk mendapatkan data yang lengkap dan obyektif
penggunaan berbagai teknik sangat diperlukan, tetapi bila satu teknik
dipandang mencukupi maka teknik yang lain bila digunakan akan
menjadi tidak efisien.
Bahasan pada bagian ini berisi uraian tentang: langkah-langkah
yang ditempuh dan teknik yang dipakai untuk mengumpulkan data,
kualifikasi dan jumlah personel yang terlibat dalam proses
pengumpulan data, dan jadwal waktu pelaksanaan pengumpulan data.
Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pembantu
pelaksana pengumpul data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya
mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas. Proses
mendapatklan izin penelitian, menemui pejabat yang berwenang dan hal
lain yang sejenis tidak perlu dilaporkan, walaupun tidak dapat
dilewatkan dalam proses pelaksanaan penelitian.
d. Instrumen Penelitian
Penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan
menggunakan instrumen penelitian. Jumlah instrumen yang akan
digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Bila variabel yang
diteliti jumlahnya lima, maka akan menggunakan lima instrumen.
Dalam hal ini perlu dikemukakan instrumen apa saja yang akan
30
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
digunakan untuk penelitian, skala pengukuran yang ada pada setiap
jenis instrumen, prosedur pengujian validitas dan reliabilitas instrumen
baik yang berupa angket, guide interview atau lembar observasi.
Dalam bidang ilmu eksakta istilah instrumen penelitian kadang
kala dipandang kurang tepat karena belum mencakup keseluruhan hal-
hal yang digunakan dalam penelitian. Oleh karena itu, sub-bab ini bisa
diganti dengan “Alat dan Bahan”
Pada bagian ini dikemukakan jabaran variabel-variabel yang
diteliti sampai terwujud dalam bentuk indikator-indikator. Sesudah itu
barulah diuraikan tentang prosedur pengembangan instrumen
pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang digunakan dalam
penelitian. Dengan langkah ini lebih menjamin bahwa instrumen yang
dibuat cocok (valid) dengan variabel yang diukur ditinjau dari segi
isinya (content validity). Ketepatan (validitas) merupakan syarat pokok
pertama yang harus dipenuhi oleh sebuah instrumen yang baik. Syarat
berikutnya ialah dimilikinya tingkat keterandalan (reliabilitas) yang
memadai.
Instrumen yang dikembangkan sendiri oleh peneliti hendaknya
di uji cobakan terlebih dahulu kepada populasi yang tidak dilibatkan
menjadi sampel penelitian. Hasil uji coba tersebut dianalisis untuk
mengetahui validitas dan reliabilitasnya. Apabila instrumen yang
digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban
baginya untuk melaporkan karakteristik (validitas dan reliabilitas)
instrumen yang dipakainya.
Hal lain yang perlu juga diungkapkan dalam pembahasan
instrumen penelitian ialah cara pemberian skor atau kode terhadap
masing-masing butir pertanyaan. Untuk alat dan bahan harus
disebutkan secara cermat spesifikasi teknis alat yang digunakan dan
karakteristik bahan yang dipakai.
e. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah penjelasan secara operasional
(sesuai dengan yang dilakukan) mengenai variabel penelitian. Definisi
istilah adalah penjelasan istilah-istilah penting yang terdapat dalam
penelitian, baik variabel maupun istilah yang bukan variabel tetapi
terkait dengan variabel. Istilah-istilah tersebut perlu dijelaskan oleh
peneliti, karena dikhawatirkan pembaca mengartikan makna istilah

31
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
tersebut berbeda dengan yang dimaksud peneliti. Biasanya, istilah-
istilah yang sudah umum tidak perlu dijelaskan.
f. Teknik Analisis Data
Analisis data berkenaan dengan perhitungan untuk menjawab
perumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan. Bentuk
hipotesis yang diajukan akan menentukan teknik statistik yang
digunakan. Sejak membuat rancangan teknik analisis data telah
dipikirkan. Bila peneliti tidak menggunakan hipotesis, maka
perumusan masalah penelitian itulah yang perlu dijawab. Tetapi kalau
hanya perumusan masalah itu dijawab, maka sulit membuat
generalisasi, sehingga kesimpulan yang dihasilkan hanya dapat berlaku
untuk sampel yang digunakan, tidak dapat berlaku untuk populasi.
Pada bagian ini diuraikan tentang jenis analisis statistik yang
digunakan. Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat
dipilih, yaitu: statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam
statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan statistik non-
parametrik.
Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data
yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak
dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang pokok
diperhatikan dalam analisis data ialah ketepatan analisisnya bukan
kecanggihannya.
Beberapa teknik analisis statistik parametrik memang lebih
canggih dan karenanya mampu memberikan informasi yang lebih
akurat jika dibandingkan dengan teknik analisis sejenis dalam statistik
non-parametrik. Namun untuk dapat menerapkannya secara tepat
banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Tidak demikian halnya
dengan statistik non- parametrik.
Di samping mengemukakan tentang jenis atau teknik analisis
data yang digunakan, perlu juga dijelaskan tentang alasan
pemilihannya. Apabila teknik analisis data yang dipilih sudah cukup
kenal, maka pembahasannya tidak perlu dilakukan secara panjang lebar.
Sebaliknya, jika teknik analisis data yang digunakan tidak sering
digunakan (kurang populer), maka uraian tentang analisis ini perlu
dilakukan secara lebih rinci.

32
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
g. Jadwal Penelitian
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal
kegiatan yang akan dilaksanakan. Jadwal berisi kegiatan apa saja yang
akan dilakukan, dan berapa lama akan dilakukan. Contoh dapat dilihat
berikut ini:
Tabel. 5.1 Contoh Jadwal Penelitian
Bulan ke. . . /minggu ke . . .
NO KEGIATAN I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal
2 Study awal (grand tour)
3 Persiapan instrumen
4 Validasi instrumen
Persiapan seminar
5
proposal
Pengumpulan data
6
lapangan
7 Analisis data
Pembuatan draf laporan
8
penelitian (skripsi)
9 Ujian skripsi
Penyempurnaan laporan
10
penelitian (skripsi)
11 Revisi skripsi

Sementara itu, berikut ini adalah sistematika proposal penelitian


kuantitaf:

33
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Gambar 5.1. Sistematika Proposal Penelitian Kuantitatif
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Hasil Penelitian
BAB II LANDANSAN TEORI
A. Kajian Teori
B. Penelitian Relevan
C. Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Instrumen Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Teknik Analisis Data
G. Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

D. Penyusunan Skripsi/Laporan Penelitian Kuantitatif


Hal–hal yang disajikan dalam laporan penelitian kuantitatif pada
umumnya bersifat kompleks, mulai dari isi kajian terhadap berbagai
teori yang bersifat substantif dan mendasar sampai kepada hal–hal yang
bersifat operasional teknis. Karena kompleksitas materi yang disajikan,
maka laporan penelitian kuantitatif perlu diatur sedemikian rupa
sehingga pembaca laporan dapat dengan mudah menemukan setiap
bagian yang dicarinya dan dapat memahaminya secara tepat.

34
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Laporan hasil penelitian yang ditulis dalam betuk skripsi
terutama ditujukan untuk dikonsumsi oleh masyarakat akademik.
Laporan untuk masyarakat akademik cendrung bersifat teknis, berisi
lengkap tentang apa yang diteliti, mengapa hal itu diteliti, cara
melakukan penelitian, hasil–hasil yang diperoleh, dan kesimpulan
penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan objektif. Format laporan
cendrung baku, mengikuti ketentuan dari perguruan tinggi atau
kelompok suatu masyarakat akademik.
Berdasarkan pemikiran di atas, isi dan sistematika skripsi
sebagai laporan hasil penelitian kuantitatif terbagi atas tiga bagian
utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing–
masing bagian dijelaskan pada uraian berikut:

1. BAGIAN AWAL
Hal–hal yang termasuk dalam bagian awal adalah : (1) Cover,
(2) Halaman Logo, (3) Halaman Judul, (4) Surat Pernyataan keaslian,
(5) Halaman Persetujuan Pembimbing, (6) Halaman Pengesahan
Penguji, (7) Kata Pengantar, (8) Abstrak, (9) Daftar Isi, (10) Daftar
Tabel, (11) Daftar Gambar, (12) Daftar Lampiran, (13) Daftar… ( tanda
– tanda lain).
a. Halaman cover
Halaman cover berisi; (1) teks “skripsi”, (2) Judul skripsi (3)
Logo STKIP YPM Bangko, (4) Nama dan Nomor Pokok Mahasiswa,
(5) Nama lengkap program studi, jurusan dan perguruan tinggi
(lembaga), (6) Tahun lulus ujian Skripsi. Semua huruf dicetak dengan
huruf kapital. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian
diatur simetris, rapi dan serasi. (Contohnya dapat dilihat pada
Lampiran 1)
b. Lembar Logo
Lembar logo ini hanya berisi lambang STKIP YPM Bangko
dengan ukuran tertentu. Lembar logo dapat diperoleh pada Bagian
Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) STKIP YPM
Bangko (Lihat contoh pada Lampiran 2)
c. Halaman judul
Halaman judul memiliki sedikit perbedaan dari halaman cover.
Perbedaannya terletak pada penambahan teks “diajukan untuk

35
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan”
sesudah nama dan NPM. (Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 3)
d. Surat Pernyataan Keaslian
Halaman surat pernyataan berisi: (1) Teks “SURAT
PERNYATAAN KEASLIAN” (2) Nama, NPM, Program Studi,
Jurusan (3) Membuat pernyataan dan siap menerima sanksi jika di
kemudian hari pernyataan tersebut terbukti tidak benar, (4) Nama
lengkap yang membuat pernyataan dan memakai materai Rp. 6000.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 4)
e. Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman persetujuan pembimbing berisi: (1) Teks
“PERSETUJUAN PEMBIMBING” (2) Judul skripsi, Nama, NPM, (3)
Nama lengkap dan Nomor Induk Pegawai (NIP) atau Nomor Induk
Dosen Nasional (NIDN) pembimbing I serta pembimbing II.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 5)
f. Halaman Pengesahan Penguji
Halaman pengesahan penguji berisi pengesahan skripsi oleh tim
penguji skripsi, dan diketahui oleh ketua jurusan dan ketua STKIP
YPM Bangko. Pengesahan ini diberikan setelah diadakan
penyempurnaan isi skripsi oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai
dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat
berlangsungnya ujian skripsi. Di dalam halaman ini terdapat tanggal –
bulan – tahun dilaksanakan ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP
masing-masing tim penguji serta ketua jurusan dan ketua STKIP.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 6)
g. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan terima kasih penulis skripsi yang
ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan/atau pihak lain
yang telah banyak membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan,
dan menyelesaikan penulisan skripsi.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital,
simetris di batas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata
pengantar diketik dengan jarak spasi satu setengah. Panjang teks tidak
lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Kemudian pada ahir teks
dicantumkan kata “Penulis” tanpa menyebut nama terang dan
ditempatkan di pojok kanan bawah. (Contohnya dapat dilihat pada
Lampiran 7)
36
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
h. Abstrak
Pada bagian awal yang terpisah dari teks abstrak dicantumkan
nama penulis skripsi, yang ditulis nama belakang diikuti tanda koma
dan nama depan. Selanjutnya dicantumkan tahun lulus, judul skripsi,
kata “skripsi” diikuti nama prodi dan jurusan serta lembaga, dan nama
dosen pembimbing I dan II lengkap dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak juga dicantumkan kata kunci yang ditempatkan
di bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci ini sekitar tiga
buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi
ilmiah. Dengan kata kunci, kita bisa menemukan judul-judul skripsi
beserta abstraknya dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti dari skripsi, yang
mencakup: latar belakang serta rumusan masalah yang diteliti, metode
yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh serta kesimpulan yang dapat
ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan. Teks abstrak diketik
dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari 1
halaman kertas ukuran kuarto berkisar 250 kata. (Contohnya dapat
dilihat pada Lampiran 8)
i. Daftar Isi
Daftar isi memuat semua judul bab, judul sub-bab, dan judul
anak sub-bab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya
di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital,
sedangkan judul sub-bab dan anak sub-bab hanya huruf awalnya saja
yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya
menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi skripsi. (Contoh
format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 9)
j. Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat: nomor tabel, judul tabel serta
nomor halaman tempat tabel tersebut dimuat. Judul tabel yang
memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara
judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 10.
k. Daftar gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul
gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul
gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi
tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi
37
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
jarak dua spasi. (Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran
11)
l. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran serta
halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan
lebih dari dua baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran
yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. (Contoh format
daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 12)
m. Daftar . . . (tanda-tanda lain)
Jika dalam suatu skripsi banyak digunakan tanda-tanda lain
yang mempunyai makna esensial, seperti singkatan atau lambang dalam
Matematika, ilmu eksakta dan teknik, maka perlu ada daftar mengenai
lambang-lambang atau tanda-tanda lain yang digunakan dalam skripsi
tersebut.

2. BAGIAN INTI
Bagian inti skripsi terdiri atas lima bab, yaitu Pendahuluan,
Landasan Teori, Metode Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan,
dan Penutup. Substansi isi dari bab Pendahuluan, Landasan Teori, dan
Metode Penelitian mengacu kepada proposal penelitian. Yang perlu
diperhatikan, uraian pada bab metode penelitian dalam proposal masih
bersifat “akan” diteliti sedangkan pada laporan penelitian uraiannya
bersifat “sudah” dilakukan penelitian. Bab IV dan V merupakan
tambahan, maka bagian ini yang akan diuraikan berikut ini:

BAB IV HASIL PENELITIAN


Dalam penelitian yang menguji hipotesis, laporan mengenai
hasil-hasil yang diperoleh sebaiknya dibagi menjadi tiga bagian besar.
Bagian pertama berisi uraian (deskripsi) tentang karakteristik masing-
masing variabel,bagian kedua uraian tentang hasil pengujian hipotesis,
dan bagian ketiga pembahasan hasil penelitian. Dalam penelitian yang
tidak menguji hipotesis atau penelitian survei, Bab IV hanya berisi
tentang deskripsi data dan pembahasan.
a. Deskripsi data
Berisi laporan tentang masing-masing variabel yang telah diolah
dengan teknik statistik dekriptif seperti distribusi frekwensi disertai
dengan grafik yang berupa histogram, nilai rerata (mean), simpangan
38
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
baku, klasifikasi atau yang lain. Setiap varibel dilaporkan dalam sub-
sub tersendiri dengan merujuk kepada perumusan masalah atau tujuan
penelitian.
Materi yang disajikan dalam bagian ini adalah temuan-temuan
yang penting dari variabel yang diteliti dan hendaklah dituangkan
secara singkat namun bermakna. Rumus-rumus dan perhitungan yang
digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan tersebut diletakkan di
lampiran.
Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-
angka statistik, tabel maupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat
komunikatif. Penjelasan terhadap hal ini perlu dilakukan. Namun,
bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual,
tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi) peneliti.
b. Pengujian Hipotesis
Memaparkan tentang hasil pengujian hipotesis, yang pada
dasarnya tidak berbeda dengan penyajian temuan penelitian untuk
masing-masing variabel. Hipotesis penelitian perlu dikemukan sekali
lagi dalam bagian ini sekaligus dengan rumusan hipotesis nol, dan
masing-masing diikuti dengan hasil pengujiannya serta penjelasan atas
hasil pengujian itu secara ringkas dan padat. Sekali lagi, penjelasan
terhadap hasil pengujian hipotesis ini terbatas pada interpretasi atas
angka statistik yang diperoleh dari perhitungan maupun ”print out”
hasil analisis program komputer (SPSS, Lisrel, Mini Tab, Statiscal,
Excel, dan lain-lain).
c. Pembahasan
Berisi bahasan temuan. Pembahasan terhadap temuan-temuan
penelitian yang telah dikemukakan di dalam bagian ini mempunyai arti
penting dari keseluruhan kegiatan penelitian. Tujuan dari pembahasan
ini ialah; (1) menjawab masalah penelitian atau menunjukkan
bagaimana tujuan penelitian dicapai, (2) menafsirkan temuan-temuan
penelitian, (3) mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan
pengetahuan yang telah mapan, dan (4) memodifikasi teori yang ada
atau menyususn teori baru.
Dalam upaya menjawab masalah penelitian atau tujuan
penelitian, harus disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang
diperoleh. Sementara itu, penafsiran terhadap temuan penelitian
dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada.
39
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Pengintegrasian temuan penelitian ke dalam kumpulan
pengetahuan yang sudah ada dilakukan dengan jalan menjelaskan
temuan-temuan penelitian dalam konteks khasanah ilmu yang lebih
luas. Hal ini dilakukan dengan membandingkan temuan-temuan
penelitian dengan teori dan temuan empirik lain yang relevan. Hal ini
tidak berarti mengulang uraian yang telah ada dalam Bab II.
Membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan temuan
penelitian lain yang relevan akan mampu memberikan taraf kredibilitas
yang lebih tinggi terhadap hasil penelitian kita. Tentu saja suatu
temuan menjadi lebih dipercaya bila didukung oleh hasil penelitian
orang lain. Hal ini tidak berarti bahwa hanya hasil penelitian yang
mendukung hasil penelitian peneliti saja yang dibahas dalam
perbandingan ini. Pembahasan justru akan menjadi lebih menarik jika
di dalamnya dicantumkan juga temuan orang lain yang berbeda, dan
pada saat yang sama peneliti mampu memberikan penjelasan teoritis
maupun metodologis bahwa temuannya memang lebih akurat.
Pembahasan hasil penelitian menjadi penting manakala hipotesis
penelitian yang diajukan ditolak. Banyak faktor yang menyebabkan
sebuah hipotesis ditolak. Pertama, faktor non-metodologis seperti
adanya intervensi variabel lain sehingga menghasilkan kesimpulan yang
berbeda dengan hipotesis yang diajukan. Yang kedua, karena kesalahan
metodologis misalnya instrumen yang dipakai tidak sahih (valid) atau
kurang dapat diandalkan (reliabel). Dalam pembahasan pernyataan
semacam ini tidak cukup, karena belum menjelaskan letak
ketidaksempurnaan instrumen yang dipakai. Elaborasi terhadap
kekurangan atau bahkan kesalahan-kesalahan yang ada akan menjadi
salah satu pijakan untuk menyarankan perbaikan bagi penelitian sejenis
di masa yang akan datang.
Akhirnya, tujuan yang keempat dari pembahasan hasil penelitian
ialah untuk menjelaskan tentang modifikasi teori atau menyusun teori
baru. Hal ini penting jika penelitian yang dilakukan bermaksud
mengkaji teori (penelitian dasar). Jika teori yang dikaji ditolak
sebagian hendaknya dijelaskan bagaimana modifikasinya, dan
penolakan terhadap seluruh teori haruslah disertai dengan rumusan teori
baru.

40
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
BAB V PENUTUP
Bab V memuat dua hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran,
sebagai berikut:
a. Kesimpulan
Berisi kesimpulan penelitian, yang pertama dan utama ialah
yang terkait langsung dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian.
Dengan kata lain, kesimpulan penelitian terikat secara substantif
terhadap temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun
yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian
yang diperolah. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil
penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam bab IV. Tata
urutannya pun hendaknya sama dengan yang ada dalam bab IV.
Dengan demikian, konsistensi isi dan tata urutan perumusan masalah,
tujuan penelitian, hasil yang diperoleh dan kesimpulan penelitian tetap
terpelihara.
b. Saran
yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Dengan
demikian, saran tersebut tidak keluar dari batas-batas lingkup dan
implikasi penelitian. Saran yang baik nampak dari rumusannya yang
bersifat rinci dan operasional. Artinya jika orang lain hendak
melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam
menafsirkan atau mengaplikasikannya. Di samping itu, saran yang
diajukan hendaknya spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan
tinggi, instansi, dinas, jawatan, lembaga pemerintah maupun swasta,
atau yang lain yang dianggap layak.

3. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir skripsi bisa memuat banyak hal. Meskipun
demikian, hal-hal yang perlu dimasukan dalam bagian ini adalah yang
mendukung atau terkait erat dengan uraian yang terdapat pada bagian
inti skripsi. Isi yang perlu ada pada bagian akhir adalah: daftar pustaka,
lampiran-lampiran, dan riwayat hidup.

41
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
a. Daftar pustaka
Berisi bahan pustaka yang dikutip dalam teks skripsi. Artinya
bahan pustaka yang hanya dipakai sebagai bahan bacaan tetapi tidak
dirujuk dalam teks skripsi tidak boleh dimasukkan dalam daftar
pustaka. Sebaliknya semua bahan pustaka yang disebutkan dalam
batang tubuh skripsi harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Tata cara
penulisan daftar pustaka dibahas pada bagian tersendiri. (Contoh format
daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 13)
b. Lampiran-lampiran
Berisi keterangan–keterangan yang dipandang penting untuk
skripsi, seperti instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian,
rumus-rumus statistik yang digunakan, proses menghitung harga
statistik, surat izin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan
data penelitian, surat keterangan telah melakukan penelitian, dan masih
bisa ditambah dengan hal yang lain. Keterangan penting itu ditaruh
dalam lampiran dengan maksud agar tidak mengganggu kelancaran
informasi yang terdapat dalam bagian inti skripsi. Untuk
mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor
urut dengan menggunakan angka Arab. (Contoh format daftar isi dapat
dilihat pada Lampiran 14)
c. Daftar riwayat hidup
Penulis skripsi hendaknya disajikan secara naratif. Hal-hal yang perlu
dimuat dalam riwayat hidup ini ialah: nama lengkap penulis skripsi,
tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman
berorganisasi, dan informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama
belajar di perguruan tinggi maupun pada waktu duduk di bangku
sekolah dasar atau sekolah menengah. Bagi yang sudah berkeluarga
dapat mencantumkan nama suami/istri dan nama putra-putrinya.
(Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 15)
Sementara itu, berikut ini adalah sistematika skripsi/laporan
penelitian kuantitaf:

42
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Gambar 5.3. Sistematika Skripsi/Laporan Penelitian Kuantitatif
COVER
LEMBAR LOGO
HALAMAN JUDUL
HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Hasil Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
B. Penelitian Relevan
C. Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Teknik Pengumpulan Data
D. Instrumen Penelitian
E. Teknik Analisa Data
F. Jadwal Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Hipotesis
C. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

43
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
BAB VI
PENELITIAN KUALITATIF

A. Pendahuluan
Penelitian kualitatif sering disebut dengan penelitian
naturalistik. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan
pada quality atau hal yang terpenting dari sifat suatu barang atau jasa.
Hal yang terpenting dari barang atau jasa berupa kejadian/fenomena,
adalah makna dibalik kejadian yang dapat dijadikan bahan berharga
untuk pengembangan suatu konsep teori. Penelitian kualitatif
diperdalam dari suatu fenomena sosial lingkungan sosial yang terdiri
dari prilaku, kejadian, tempat dan waktu.
Setting sosial ini dpat digambarkan sebagai berikut:
Waktu Tempat
Fenomena
sosial
Pelaku Kejadian

Penelitian kualitatif adalah mengembangkan tetang apa,


bagaimana kejadian itu terjadi, siapa yang terlibat dalam kejadian,
kapan dan dimana tempat kejadian. Pendekatan penelitian kualitatif
cendrung mengarah pada penelitian yang bersifat naturalistik dan
penelitian etnografi. Seperti yang dijelaskan oleh Moleong, 2007:5)
penelitian kualitatif peneitian yang mengemukakan latar ilmiah, dengan
menafsirkan fenomena yang terjadi. Oleh demikian penelitian kualitatif
tidak hanya upaya mendeskripsikan data, melainkan deskripsinya
berdasarkan analisis data yang sohih mulai dari display data, reduksi
data, refleksi data, kajian emik dan etik terhadap data, sampai pada
pengambilan kesimpulan.
Terdapat 5 pendekatan dalam penelitian kualitatif, yakni;
biografi, fenomenologis, penelitian grounded theory, etnografi, dan
studi kasus.
B. Jenis-Jenis Penelitian Kualitatif
1) Metode Grounded Theory
Penelitian kualitatif lebih bersifat eksplorasi pemecahan masalah
dalam kehidupan sehari-hari, atau pencarian/pengembangan suatu
44
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
praktik yang dilakukan institusi agar ditemukan makna dari sebalik itu.
Pendekatan kualitatif lebih menekan pada makna, penalaran, defenisi
suatu situasi. Maka dengan demikian tujuan utama penelitian kualitatif
adalah mengambangkan pengertian, konsep-konsep, yang pada
akhirnya menjadi teori, tahap inilah yang dinamakan dengan Grounded
Theory Research (Swarno. 2003).
Grounded Theory adalah suatu upaya untuk menemukan teori
berdasarkan data emperik, bukan membangun teori secara deduktiflogis
(Muhajir 1998 : 87). Teori berdasarkan data diangkat menjadi praktik
yang terbaik berupa teori yang dapat dijadikan pedoman pelaksanaan
praktik bagi yang lainya. Untuk mencapai generalisasi penelitian
kualitatif berusaha untuk membentuk suatu teori yang didasarkan atas
data yang dikumpulkan dan karena itu disebut ”Grounded Theory”
Pendekatan Grounded Theory mempunyai beberapa aspek;
1. Tujuan penelitian adalah untuk menghasilkan sebuah teori
dengan menggunakan pendekatan “orientasi pengembangan”
atau kategori.
2. Prosedur yang digunakan benar-benar didiskusikan dan
sistematis.
3. Penelitian menyajikan model visual, diagram berkode dari teori.
4. Bahasa dan kesannya ilmiah dan objektif tapi berhubungan
dengan topik yang sensitive secara menjolok. ( Satori, 2012 :
35).
Gunakanlah pendekatan ini untuk menghasilkan dan
mengembangkan teori.
Metode grounded theory adalah untuk menghasilkan atau
menemukan teori, skema analitis abstrak suatu fenomena, yang
berhubungan dengan situasi khusus. Situasi ini merupakan dimana
individu-individu berinteraksi, mengambil tindakan, atau melakukan
proses dalam merespon fenomena. Untuk mengkaji bagaimana orang
bertindak dan bereaksi pada fenomena ini, peneliti mengumpulkan data
wawancara primer, membuat berbagai pertemuan lapangan,
mengembangkan kategori yang saling berhubungan dari informasi serta
menulis proposisi-proposisi teoritis atau menyajikan gambaran visual
teori tersebut (Creswell, 1998: 55).

45
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Pengumpulan data dalam metode ini dilakukan dengan
wawancara secara berulang berdasarkan beberapa pertemuan di
lapangan. Wawancara dilakukan untuk menemukan informasi yang
kontinu sesuai dengan kategori. Suatu kategori mewakili unit informasi
yang tersusun dari peristiwa, kejadian, dan instansi (Creswell, 1998:
56). Pengumpulan data dalam grounded theory merupakan proses
“zigzag” keluar lapangan untuk memperoleh informasi, menganalisis
data, dan seterusnya. Partisipan yang diwawancarai dipilih secara
theoretical sampling untuk membantu peneliti membentuk teori yang
lebih baik. Berapa banyak proses yang dibuat seseorang di lapangan
tergantung pada apakah kategori informasi yang diserap dan apakah
teori tersebut dielaborasi dalam semua kompleksitas.
Kerangka analisis data dalam metode ini bersifat sistimatis dan
mengikuti format standar sebagai berikut:
1) Pengodean terbuka (open coding), peneliti membentuk kategori
awal dari informasi tentang fenomena yang dikaji dengan
pemisahan informasi menjadi unit-unit atau segmen-segmen.
2) Pengodean poros (axial coding), peneliti merakit data,
mempresentasikan dengan menggunakan paradigma pengodean,
dimana peneliti mengidentifikasi fenomena sentral, menjajaki
kondisi kausal (sebab akibat fenomena), menspesifikasi strategi
(tindakan atau interaksi fenomena sentral), mengidentifikasi
kontek dan kondisi, dan menggambarkan hasil dari strategi untuk
fenomena.
3) Pengodean selektif (selective coding), peneliti mengidentifikasi
“garis cerita” dan menulis cerita yang mengintegrasikan kategori
dalam model pengodean poros.
4) Peneliti mengembangkan dan menggambarkan secara visual suatu
matrik kondisional yang menjelaskan kondisi sosial, historis, dan
ekonomis yang mempengaruhi fenomena sentral.
Menurut Strauss dan Corbin (1990: 57), proses pengodean
(coding process) dirancang sebagai berikut.
1. Membangun teori daripada mengetes toeri.
2. Memberikan proses peneliti yang memerlukan ketegasan untuk
membuat teori yang baik.

46
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
3. Membantu penganalisis memecahkan fenomena dan asumsi yang
dibawa.
4. Melengkapi grounding, membangun pengungkapan,
mengembangkan kepekaan, mempersempit jaringan, dan
menjelaskan teori yang mendekati realitas yang mewakili.
Gambar 6.1. Diagram Pohon Untuk Studi Grounded Theory
Menggunakan NUD-IST

ROOT

Demogr Open Axial Selective Proposit


afis coding Coding Coding ion

Category Categor Causal Strategi Story1 Story2 Story 3


1 y2 Condition

2) Metode Etnografi
Penelitian yang mempengaruhi perkembangan metode
naturalisitik ialah etnografi. Etnografi bertujuan untuk mendeskripsikan
suatu kebudayaan , terutama untuk memahami cara hidup kelompok
manusia ditinjau dari pandangan anggotanya. Umpamanya bagai mana
pandangan tukang ojek terhadap gambaran kehidupan tukang ojek yang
ditinjau dari kebudayaanya. Melakukan etnografi bukan hanya
mempelajari orang lain, tetapi juga belajar dari orang lain untuk
memahami pandangan hidupnya. Maka dengan demikian peneliti jadi
belajar dari orang yang diteliti. Atau peneliti pelajar dan yang diteliti
adalah sumber belajar. Inti dari etnografi adalah mencoba memahami
makna perbuatan dan kejadian menurut kebudayaan dan pandangan
mereka.
Peneliti mengamati kelakuan mereka secara mendalam untuk
memahami maknanya. Peneliti sering terjebak bahwa pengetahuan ada
yang bersifat ekplisit dan nyata, namun terdapat juga yang sukar untuk
diamati. Yang nyata dapat dikomunikasikan dalam bentuk bahasa,
sedangkan yang sukar diamati baru dapat mengetahuinya dan
ditafsirkan dengan berlama-lama dikalangan orang yang diteliti.
47
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Kebudayaan didapi melalui interaksi simbolis. Manusia bereaksi
terhadap benda, menurut makna yang terkandung oleh benda menurut
mereka. Benda, perbuatan, preristiwa merupakan symbol atau lambang.
Umpama dalam salah satu kebudayaan tertentu bahwa nasi ketan adalah
makanan kedua yang mengenyangkan. Nasi ketan adalah makanan
tambahan. Dalam situasi tertentu bahwa nasi ketan bukan hanya
sebagai makan tambahan, tetapi dijadikan sebagai lambang untuk
mengusir syetan, lambang untuk mengabdikan diri pada Tuhan Yang
Maha Esa, sebagai benda yang tidak boleh tidak ada, umpamanya
dalam acara adat jika tidak ada nasi ketan acara belum boleh untuk
dimulai. Makna symbol itu diperoleh dalam interaksi sosial.
Memahami symbol itu tidak hanya mengamati bagian lahiriyah,
peneliti harus memasuki alam pikiran orang yang dipelajari. Oleh
sebab itu peneliti harus terus menerus mengadakan tafsiran tetang apa
yang dikatan dan dilakukan orang.
Sebagai mana yang dikemukan oleh Satori (2012) aspek etnografi
yang dapat ditarik dari artikel penelitian Wollcott yang menceriterakan
tentang budaya sekolah melalui aktivitas komite pemlihan kepala
sekolah;
1. Peneliti menggunakan deskripsi dan detail tingkat tinggi.
2. Peneliti menyajikan cerita secara informal, seperti seorang
“pendongeng”
3. Peneliti meneliti tentang tema budaya tentang peran dan
“kehidupan sehari-hari orang”.
4. Format keseluruhan adalah deskriptif, analisis, dan interpretasi.
Gunakan penelitian ini untuk meneliti prilaku sebuah grup
pertukaran kebudayaan atau individual. Pengumpulan data dalam
penelitian ini mengunnakan teknik wawancara mendalam, observasi
partisifan, dan dokumentasi.
Etnografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus pada
makna sosial melalui observasi lapangan tertutup dari fenomena sosial
kultural. Peneliti etnografi memfokuskan penelitian pada suatu
masyarakat, memilih informan yang mengetahui berbagai kegiatan
dalam masyarakat. Para informan tersebut diminta untuk
mengidentifikasi informan lainnya yang mewakili masyarakat.
Informan-informan tersebut diwawancarai secara berulang,
48
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
menggunakan informasi dari informan-informan sebelumnya untuk
memancing klarifikasi dan tanggapan yang lebih mendalam terhadap
wawancara ulang. Proses ini dimaksudkan untuk melahirkan
pemahaman-pemahaman kultural umum yang berhubungan dengan
fenomena yang sedang diteliti.
Etnografi adalah suatu metode penelitian ilmu sosial. Titik fokus
etnografi dapat meliputi studi intensif budaya dan bahasa, studi intensif
suatu bidang atau domain tunggal, serta gabungan metode historis,
observasi, dan wawancara. Pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan wawancara, observasi, dan dokumen.
Etnografi, sebagai metode memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Mengkaji perilaku manusia dalam konteks sehari-hari atau dalam
kehidupan sehari-hari untuk memahami lingkungan individu atau
masyarakat.
2. Observasi dan wawancara bersifat informal dalam rentangan
waktu tertentu.
3. Pengumpulan data tidak terstruktur, dalam arti tidak
menggunakan suatu rencana yang disusun secara terperinci, dan
tidak menggunakan kategori yang ditetapkan sebelumnya untuk
menginterpretasikan apa yang dikatakan orang.
4. Fokus penelitian merupakan suatu latar tunggal atau kelompok
dari skala kecil.
Analisis data melibatkan interpretasi arti dan fungsi tindakan
manusua dengan format deskripsi verbal dan penjelasan. Terdapat
empat jenis analisis, yaitu analisis domain, analisis taksonomi, analisis
komponen, dan analisis system.

49
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Gambar 6.2. Siklus Metode Etnografi (Spradley, 1980: 29)

3) Metode Content Analysis


Metode analisis isi bertujuan untuk mendeskripsikan,
menjelaskan, dan mengungkapkan isi dari sebuah wacana atau teks.
Teks yang dianalisis berupa teks tertulis maupun dari data rekaman
yang ditranskripsikan ke dalam sebuah teks. Untuk menjawab
pertanyaan penelitian (masalah) dan mencapai tujuan penelitian
sebagaimana yang telah dirumuskan, maka metode yang digunakan
ialah analisis isi kualitatif, yaitu suatu metode yang biasa digunakan
untuk memahami pesan simbolik dari suatu wacana atau teks
(Kripendorff, 1980:22). Menurut Mayring (2003:2) pesan simbolik
tersebut dapat berupa tema atau ide pokok sebuah teks sebagai isi utama
dan konteks sebagai isi laten (tersembunyi). Pesan-pesan simbolik
tersebut juga dapat berupa aspek-aspek sosial, politik, ekonomi,
ideologis, jender, dan lain-lain yang terdapat di dalam sebuah wacana
atau teks.

50
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Metode analisis isi juga membahas ”performa” bahasa, maka juga
digunakan analisis wacana kritis dengan memperhitungkan hal-hal
berikut.
a. Lebih memperhitungkan pemaknaan teks daripada penjumlahan
unit kategori. Oleh sebab itu, peneliti mengandalkan interpretasi
dan penafsiran. Hal tersebut sesuai dengan analisis wacana yang
merupakan bagian dari metode interpretatif,
b. Memfokuskan pada pesan yang tersembunyi (latent). Hal
tersebut dilakukan karena banyak teks komunikasi yang
ditemukan penyampaian pesan secara implisit. Oleh sebab itu,
makna suatu pesan harus pula dianalisis dari sudut makna yang
tersembunyi.
c. Peneliti tidak hanya menganalisis dalam level makro (isi dari
suatu teks) tetapi juga pada level mikro yang menyusun suatu
teks, seperti kata, kalimat, dan retoris.
d. Peneliti tidak bermaksud melakukan generalisasi. Hal tersebut
didasari oleh asumsi bahwa setiap peristiwa pada dasarnya selalu
bersifat unik dan peristiwa atau isu yang diteliti juga memiliki
konteks dan relasi sosial yang berbeda-beda.
Analisis yang digunakan ialah analisis kritis yaitu analisis yang
memusatkan perhatian terhadap pembongkaran aspek-aspek yang
tersembunyi di balik sebuah kenyataan yang tampak (virtual reality)
guna dilakukannya kritik dan perubahan (critique and
transformation) terhadap struktur sosial (Guba, 1994:105-106).
Kerangka analisis tersebut dipilih karena peneliti berusaha menutupi
kekurangan analisis isi yang hanya menekankan pada pesan yang
tampak, kurang memperhatikan konteks (tidak membahas latent
content) dan mengabaikan makna simbolis pesan, sehingga tidak
ditemukan pesan yang sesungguhnya dari sebuah teks (Kripendorff,
1980:22).

51
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Gambar 6.3 Salah satu Kerangka Analisis Wacana Kritis Model
Fairclogh (1997: 98)

Process of production
Text Description (text
Teks analysis)
Teks
Interpretation
Process of (processingAnalysis)
interpretation
Explanation
Process of interpretation (socialAnalysis)

Discourse practice

C. ProposalSociocultural
Penelitian
(Situational; institutional, societal)

Proposal penelitian kualitatif berisi garis besar rencana


penelitian yang mungkin akan dilakukan. Berbeda dengan proposal
penelitian kuantitatif yang sudah spesifik dan baku, proposal penelitian
kualitatif lebih bersifat umum dan sementara. Dalam pelaksanaannya
nanti kemungkinan besar akan terjadi perubahan-perubahan tergantung
pada situasi kontekstual yang ditemukan pada objek penelitian. Namun
demikian, tetap saja calon peneliti kualitatif harus menyusun proposal
penelitiannya secara jelas dan sistematis, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab pendahuluan memberikan wawasan umum tentang arah
penelitian yang dilakukan. Dengan pendahuluan ini, pembaca dapat
mengetahui konteks atau latar belakang penelitian, fokus penelitian dan
Pertanyaan Penelitian, Tujuan Penelitian, dan manfaat Penelitian.
52
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
a. Latar Belakang Masalah
Masalah dalam penelitian kualitatif sebenarnya bersifat
sementara, namun perlu dicantumkan dalam proposal penelitian.
Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan
yang terjadi, penyimpangan teori dengan praktek, penyimpangan aturan
dengan pelaksanaan, penyimpangan tujuan dengan hasil yang dicapai,
penyimpangan masa yang lampau dengan yang terjadi. Setiap masalah
pasti ada yang melatar belakanginya.
Dalam latar belakang perlu dikemukakan gambaran keadaan
yang sedang terjadi yang dikaitkan dengan peraturan/kebijakan,
perencanaan, tujuan, teori, pengalaman, sehingga terlihat adanya
kesenjangan yang merupakan masalah. Masalah dikemukakan dalam
bentuk data, bisa dari studi pendahuluan, dokumentasi laporan
penelitian, atau pernyataan orang yang dianggap kredibel dalam media
massa ataupun media elektronik. Jadi dalam latar belakang masalah
intinya berisi tentang jawaban atas pertanyaan, mengapa perlu
dilakukan penelitian.
b. Fokus penelitian
Fokus penelitian merupakan pembatasan masalah dalam
penelitian kuantitatif. Karena keterbatasan tenaga, dana, waktu, dan
keseluruhan objek atau situasi sosial tertentu, maka perlu ditentukan
fokus. Sebagai contoh penelitian tentang pelayanan di STKIP YPM
Bangko, maka peneliti memfokuskan pada: prosedur pelayanan,
kualitas pelayanan yang diberikan yayasan, pimpinan, dosen, dan staf.
Fokus penelitian kualitatif didasarkan pada hasil studi pendahuluan,
pengalaman, referensi, atau sesuatu yang dikatakan pembimbing atau
orang ahli. Fokus dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara
dan akan berkembang setelah peneliti di lapangan.
c. Pertanyaan Penelitian
Fokus yang dipilih dalam penelitian kualitatif dikembangkan
menjadi rumusan pertanyaan penelitian yang akan dijawab dalam
penelitian. Perlu juga diuraikan alasan pertanyaan diajukan, dan
manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini. Pertanyaan-pertanyaan
ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan di
lapangan. Pertanyaan–pertanyaan ini harus didukung oleh alasan-
alasan mengapa hal ini ditampilkan. Contohnya fokus tentang
53
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
pelayanan di STKIP YPM Bangko. Pertanyaan penelitian yang dapat
diajukan antara lain: (1)Bagaimana prosedur pelayanan yang diberikan
STKIP YPM Bangko terhadap mahasiswa?, (2) Bagaimana kualitas
pelayanan yang diberikan yayasan, pimpinan, dosen, dan staf terhadap
mahasiswa STKIP YPM Bangko ?
Alasan-alasan harus dikemukakan secara jelas sesuai dengan
sifat penelitian kualitatif yang bersifat holistik, induktif, dan
naturalistik, yang berarti dekat sekali dengan gejala yang diteliti. Perlu
dicatat bahwa pertanyaan-pertanyaan ini diajukan setelah diadakan studi
pendahuluan di lapangan.
d. Tujuan penelitian
Kualitatif dapat dirumuskan dalam bentuk: untuk menemukan,
mengembangkan, dan membuktikan pengetahuan. Tujuan penelitian
dalam proposal penelitian kualitatif masih bersifat sementara, dan akan
berkembang setelah peneliti berada di lapangan. Tujuan penelitian
terkait dengan rumusan masalah, yaitu untuk mengetahui segala sesuatu
yang telah dirumuskan dan akan terjawab melalui pengumpulan data.
Contoh untuk masalah penelitian yang berbunyi; “Bagaimanakah
pemahaman staf tentang arti dan makna pelayanan di STKIP YPM
Bangko?”,maka tujuan penelitian adalah:“Untuk mendeskripsikan
pemahaman staf tentang arti dan makna pelayanan di STKIP YPM
Bangko”.
e. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian harus memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya baik bagi pengembangan maupun implementasi untuk
kepentingan praktis dimasyarakat. Hal tersebut manfaat mengisyaratkan
bahwa manfaat hasil penelitian terdiri atas dua jenis; manfaat teoritis
dan praktis. Manfaat teoritis berisi kegunaan hasil penelitian dalam
pengembangan teori atau khasanah keilmuan tertentu. sedangkan
manfaat praktis berisi kegunaan hasil penelitian bagi pengembangna
kerja para praktisi, misalnya guru, siswa, peneliti., pengelola lembaga,
dan pengambil kebijakan (policy maker).
Manfaat bisa bersifat teoritis dan bisa bersifat praktis. Penelitian
kualitatif lebih bersifat teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu,
namun tidak menolak manfaat praktis yaitu untuk memecahkan

54
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
masalah. Jika peneliti kualitatif dapat menemukan teori, maka akan
berguna untuk menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan sesuatu.

BAB II LANDASAN TEORI


a. Kajian Teori
Dalam penelitian kualitatif, kajian teori lebih diarahkan pada
pengkajian informasi terkait nilai budaya, norma yang berkembang
pada situasi sosial yang diteliti. Uraian tentang teori yang berkaitan
dengan nilai, budaya, norma yang berkembang pada situasi sosial
yang diteliti merupakan indikator bagi peneliti apakah dia mempunyai
wawasan yang luas terhadap situasi yang ditelitinya. Validitas awal
penelitian kualitatif adalah seberapa jauh kemampuan peneliti
mendeskripsikan teori yang berkaitan dengan bidang dan konteks sosial
yang diteliti.
Pada kajian teori perlu dikemukakan defenisi fokus yang diteliti,
ruang lingkup, keluasan serta kedalamanya. Untuk lebih kuatnya kajian
teori maka perlu dikemukakan defenisi sejalan atau yang tidak sejalan
yang dikontraskan. Kajian teori dalam penelitian kualitatif bersifat
sementara, akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan. Untuk
itu, tidak perlu kerangka berpikir sebagai dasar perumusan hipotesis
karena penelitian kualitatif tidak menguji teori, melainkan akan
menemukan teori.
b. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan maksudnya penelitian yang berkaitan
erat dengan masalah penelitian kita yang sudah dilakukan peneliti lain
sebelumnya. Ini penting dikemukakan untuk menunjukkan bahwa
sudah ada penelitian sebelumnya, atau penelitian yang dilakukan ini
bukanlah penelitian pertama, melainkan lanjutan dari penelitian
sebelumnya yang dijadikan dasar penelitian ini. Cara
mengemukakannya cukup dituliskan nama peneliti, tahun, judul
penelitian atau masalah yang diteliti dan hasilnya. Misalnya, Sudirman
dkk. (2007) telah melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan
model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil belajar.

55
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah
penelitian secara aplikatif (bukan konseptual), yang menyangkut hal-hal
sebagai berikut: (1). Pendekatan dan Metode penelitian, (2). Latar dan
Entri Penelitian, (3) Kehadiran Peneliti, (4). Teknik Pengumpul Data,
(5). Informan Penelitian, (6). Teknik Analisis Data, (7) Teknik
Penjaminan Keabsahan Data, dan (8) Jadwal Pelaksanaan Penelitian.
a. Pendekatan dan Metode Penelitian
Di sini, peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan atau
metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, dan menyertakan
alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini digunakan. Pada
umumnya, pendekatan penelitian kualitatif digunakan karena
permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh
makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial dijaring dengan
pendekatan penelitian kuantitatif. Disamping itu bermaksud untuk
memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis,
dan teori.
b. Latar dan Entri penelitian
Latar penelitian memaparkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan tempat dan waktu penelitian. Dipaparkan latar penelitian ini
untuk memudahkan pembaca memahami fokus dalam proposal
penelitian dan memahami temuan dalam laporan penelitian. Disamping
itu bertujuan untuk membantu pembaca mengalihkan temuan penelitian
kedalam konteks yang lain. Untuk kebutuhan yang demikian, maka
dipaparkan keadaan demografi setting, iklim komunikasi yang
berlangsung pada setting.
Entri penelitian berisi uraian tentang tata cara peneliti memasuki
latar penelitian. Pada bagian ini selayaknya diuraikan posisi peneliti
terhadap objek penelitian, apakah peneliti merupakan orang yang sudah
dikenali dan mengenalkan diri sebagai peneliti, orang yang sudah
dikenali dan tidak mengenalkan diri, atau orang asing yang
mengenalkan diri sebagai peneliti. Uraikanlah cara memasuki daerah
penelitian, cara menjalin keakraban, mempelajari bahasa, dan lain
sebagainya.

56
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
c. Kehadiran Peneliti
Pada bagian ini dijelaskan segala sesuatu yang berkaitan dengan
kehadiran peneliti sebagai pengumpul data pada lokasi penelitian.
Uraian tersebut berupa cara hadirnya, jangka waktunya, intensitas
kehadirannya, serta hal-hal lain yang berkaitan. Semuanya itu ditujukan
untuk memperkuat argumentasi akan validitas dan reliabelitas peneliti
sebagai instrumen penelitian.
Kualitas hasil penelitian dipengaruhi oleh kualitas intrumen
penelitian dan kualitas pengumpul data. Untuk itu instrumen penelitian
harus diuji validitas dan reabilitasnya. Dalam penelitian kualitatif yang
menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Maka
peneliti sebagai instrumen juga harus diuji validitas dan reliabelitasnya.
Validitas terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap
pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap
bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian,
baik akademik ataupun logistik. Yang melakukan validasi adalah
peneliti itu sendiri melalui evaluasi diri.
Peneliti sebagai human instrumen berfungsi memantapkan fokus
penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan
pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan
data, dan membuat kesimpulan atas temuan. Oleh karena itu,
kehadiran peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak
diperlukan. Kehadiran peneliti harus dilukiskan secara eksplisit dalam
laporan penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti sebagai
partisipan penuh, sebagai pengamat partisipan, atau sebagai pengamat
penuh.
d. Teknik pengumpulan data
Berisi uraian tentang teknik yang akan digunakan dalam
pengumpulan data, data apa yang dikumpulkan, dan alat bantu apa yang
dipakai, umpamanya rekaman (tipe recorder), lembaran observasi,
lembaran wawancara (catatan lapangan), kamera (photo) . Data utama
dalam penelitian kualitatif biasanya dikumpulkan dengan menggunakan
teknik observasi partisipasi, wawancara mendalam, studi dokumentasi,
dan gabungan ketiganya (trianggulasi).
Terdapat dua dimensi rekaman data yaitu fidelitas dan struktur.
Fidelitas mengandung arti sejauh mana penyajian bukti nyata dari
57
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
lapangan disajikan (fidelitas tinggi misalnya rekaman audia atau video,
dan fidelitas kurang misalnya catatan lapangan). Sedangkan struktur
menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan secara
sistematis dan terstruktur. Hal-hal yang menyangkut jenis rekaman,
format ringkasan rekaman data, dan prosedur perekaman diuraikan pada
bagian ini. Selain itu dikemukakan pula waktu yang diperlukan dalam
pengumpulan data, ekpresi informan diwaktu pengumpulan data.
e. Informan penelitian
Berisi uraian tentang jenis data daninforman penelitian (sumber
data). Uraian meliputi data mengenaiapasaja yang dikumpulkan,
bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan informan
untuk data dimaksud.
Dengan uraian demikian kredibilitas informan dapat
ditunjukkan. Pemilihan informan dengan menggunakan teknik bola
salju (snowballing samples) dan triangulasi harus dijelaskan dalam
konteks ini.
Gambar 6.4. Proses Pengambilan Informan Snowbal

G I
B
J
A H

D E H
C
F

Teknik pengambilan informan dalam penelitian kualitatif yang


bersifat snowball dapat digambarkan seperti gambar 6.5. Berdasarkan
gambar 6.5 peneliti merencanakan A sebagai orang pertama informan
penelitian. Informan pertama sebaiknya orang yang bisa membuka
pintu untuk mengenali medan secara luas. Untuk selanjutnya, A
menyarankan pada B dan C. Dari B dan C belum diperoleh data yang
lengkap maka peneliti pergi ke F dan G. Dari F dan G belum
memperoleh data yang akurat, maka peneliti pergi ke E, selanjutnya H,
ke G ke I dan terakhir ke J.

58
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
f. Teknik Analisis Data
Berisi penjelasan tentang model atau jenis teknik analisis yang
digunakan, langkah-langkah serta tatacara yang digunakan untuk
mengolah semua data yang dikumpulkan. Pada bagian ini diuraikan
proses pelacakan dan pengaturan secara sistematik transkrip-transkrip
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain agar dapat
disajikan dalam bentuk temuan. Analisis ini melibatkan pengerjaan,
pengorganisasian, pemecahan dan sintesis data serta pencarian pola,
pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang dilaporkan.
Teknik analisis data yang dapat digunakan dalam penelitian
kualitatif antara lain model Miles dan Huberman, model Spradley, atau
model-model lain. Miles and Huberman mengemukakan bahwa
analisis data dalam penelitian kualitatif melalui proses data reduction,
data display, dan verification/conclusion drawing. Sedangkan menurut
Spradley dilakukan secara berurutan melalui proses analisis domain,
taksonomi, komponensial, dan tema budaya. Jadi pada bagian ini
diuraikan bagaimana penelusuran dan pengaturan transkrip wawancara,
catatan lapangan dan bahan-bahan lain dilakukan. Dijelaskan
bagaimana pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan deskripsi
data serta pencarian pola, interpretasi makna dan penentuan substansi
yang akan dilaporkan. Dijelaskan bagaimana analisis data dilakukan
selama dan setelah pengumpulan data dengan teknik analisis domain,
analisis taksonomis, analisis komponensial dan analisis tema.
Proses analisis data dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu
(1) Analisis data sebelum dilapangan, dan (2) analisis data di lapangan.
Analisis data sebelum peneliti memasuki lapangan dilakukan terhadap
data hasil studi pendahuluan, yang akan digunakan untuk menentukan
fokus penelitian. Ibarat seorang yang akan mencari pohon jati disuatu
hutan. Berdasarkan karakteristik tanah dan iklim, maka dapat diduga
bahwa hutan tersebut ada pohon jatinya. Oleh demikian peneliti dalam
membuat proposal fokus ingin menemukan pohon jati dan
karakteristiknya di hutan tersebut. Setelah masuk ke hutan ternyata
pohon jatinya tidak ada. Karena fokus penelitian dalam penelitian
kualitatif bersifat sementara, maka peneliti dapat mengubah fokus,
tidak lagi jati di hutan tetapi beralih pada pohon lain, atau mengamati

59
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
binatang yang ada dalam hutan tersebut. Pada proposal yang diuraikan
adalah analisis data sebelum di lapangan.
g. Teknik Penjaminan Keabsahan Data
Memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh
keabsahan data. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah,
maka perlu dijamin keabsahan data dengan menggunakan teknik-teknik
perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang
diperdalam, trianggulasi (menggunakan beberapa sumber, metode,
peneliti, teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, kecukupan
referensial, dan pengecekkan anggota. Kemudian, dapat diteruskan
dengan pengecekkan bisa tidaknya ditransfer ke latar lain (transfer
ability), ketergantungan pada konteksnya (depend ability), dan dapat
tidaknya dikonfirmasi kepada sumbernya (confirm ability).
h. Jadwal Penelitian
Penelitian kualitatif memerlukan waktu yang cukup lama
hingga 6 bulan atau bahkan lebih. Untuk itu perlu direncanakan jadwal
pelaksanaan penelitian, yang berisikan aktivitas yang dilakukan dan
kapan akan dilakukan. Contoh rencana jadwal penelitian kualitatif
sebagai berikut:

60
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Tabel 6.1. Jadwal Penelitian
NO KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan Proposal
2 Observasi latar dan entri
penelitian
3 Persiapan key instrumen
4 Persiapan seminar
proposal
5 Revisi proposal pasca
seminar
6 Pengumpulan data
penelitian
7 Analisis data
8 Uji keabsahan data
9 Membuat draf laporan
penelitian/skripsi
10 Ujian skripsi
11 Revisi skripsi

Sementara itu, berikut ini adalah sistematika proposal penelitian


kualitatif:

61
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Gambar 6.5. Sistematika Proposal Penelitian Kualitatif
Halaman cover
Halaman Persetujuan Pembimbing
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Hasil Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
B. Penelitian Relevan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode
B. Latar dan Entri Penelitian.
C. Kehadiran Peneliti
D. Teknik Pengumpul Data
E. Informan Penelitian
F. Teknik Analisis Data
G. Teknik Penjaminan Keabsahan Data
H. Jadwal Penelitian
DAFAR PUSTAKA
LAMPIRAN

C. Penulisan Skripsi/Laporan Penelitian


Hal–hal yang disajikan dalam laporan penelitian kualitatif pada
umumnya bersifat kompleks, mulai dari isi kajian terhadap berbagai
teori yang bersifat substantif dan mendasar sampai kepada hal–hal yang
bersifat operasional teknis. Karena kompleksitas materi yang disajikan,
maka laporan penelitian kualitatif perlu diatur sedemikian rupa
sehingga pembaca laporan dapat dengan mudah menemukan setiap
bagian yang dicarinya dan dapat memahaminya secara tepat.
Laporan hasil penelitian yang ditulis dalam betuk skripsi terutama
ditujukan untuk dikonsumsi oleh masyarakat akademik. Laporan untuk
masyarakat akademik cendrung bersifat teknis, berisi lengkap tentang
apa yang diteliti, mengapa hal itu diteliti, cara melakukan penelitian,
hasil–hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian. Isinya disajikan
secara lugas dan objektif. Format laporan cendrung baku, mengikuti
62
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
ketentuan dari perguruan tinggi atau kelompok suatu masyarakat
akademik.
Berdasarkan pemikiran di atas, isi dan sistematika skripsi sebagai
laporan hasil penelitian kualitatif terbagi atas tiga bagian utama, yaitu
bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing–masing bagian
dijelaskan pada uraian berikut:

1. BAGIAN AWAL
Hal–hal yang termasuk dalam bagian awal adalah : (1) Cover,
(2) Halaman Logo, (3) Halaman Judul, (4) Surat Pernyataan keaslian,
(5) Halaman Persetujuan Pembimbing, (6) Halaman Pengesahan
Penguji, (7) Kata Pengantar, (8) Abstrak, (9) Daftar Isi, (10) Daftar
Tabel, (11) Daftar Gambar, (12) Daftar Lampiran, (13) Daftar… ( tanda
– tanda lain).
a. Halaman cover
Halaman cover berisi; (1) teks “skripsi”, (2) Judul skripsi (3)
Logo STKIP YPM Bangko, (4) Nama dan Nomor Pokok Mahasiswa,
(5) Nama lengkap program studi, jurusan dan perguruan tinggi
(lembaga), (6) Tahun lulus ujian Skripsi. Semua huruf dicetak dengan
huruf kapital. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian
diatur simetris, rapi dan serasi. (Contohnya dapat dilihat pada
Lampiran 1)
b. Lembar Logo
Lembar logo ini hanya berisi lambang STKIP YPM Bangko
dengan ukuran tertentu. Lembar logo dapat diperoleh pada Bagian
Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) STKIP YPM
Bangko (Lihat contoh pada Lampiran 2)
c. Halaman judul
Halaman judul memiliki sedikit perbedaan dari halaman cover.
Perbedaannya terletak pada penambahan teks “diajukan untuk
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan”
sesudah nama dan NPM. (Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 3)
d. Surat Pernyataan Keaslian
Halaman surat pernyataan berisi: (1) Teks “SURAT
PERNYATAAN KEASLIAN” (2) Nama, NPM, Program Studi,
Jurusan (3) Membuat pernyataan dan siap menerima sanksi jika di
63
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
kemudian hari pernyataan tersebut terbukti tidak benar, (4) Nama
lengkap yang membuat pernyataan dan memakai materai Rp. 6000.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 4)
e. Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman persetujuan pembimbing berisi: (1) Teks
“PERSETUJUAN PEMBIMBING” (2) Judul skripsi, Nama, NPM, (3)
Nama lengkap dan Nomor Induk Pegawai (NIP) atau Nomor Induk
Dosen Nasional (NIDN) pembimbing I serta pembimbing II.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 5)
f. Halaman Pengesahan Penguji
Halaman pengesahan penguji berisi pengesahan skripsi oleh tim
penguji skripsi, dan diketahui oleh ketua jurusan dan ketua STKIP
YPM Bangko. Pengesahan ini diberikan setelah diadakan
penyempurnaan isi skripsi oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai
dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat
berlangsungnya ujian skripsi. Di dalam halaman ini terdapat tanggal –
bulan – tahun dilaksanakan ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP
masing-masing tim penguji serta ketua jurusan dan ketua STKIP.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 6)
g. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan terima kasih penulis skripsi yang
ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan/atau pihak lain
yang telah banyak membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan,
dan menyelesaikan penulisan skripsi.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital,
simetris di batas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata
pengantar diketik dengan jarak spasi satu setengah. Panjang teks tidak
lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Kemudian pada ahir teks
dicantumkan kata “Penulis” tanpa menyebut nama terang dan
ditempatkan di pojok kanan bawah. (Contohnya dapat dilihat pada
Lampiran 7)
h. Abstrak
Pada bagian awal yang terpisah dari teks abstrak dicantumkan
nama penulis skripsi, yang ditulis nama belakang diikuti tanda koma
dan nama depan. Selanjutnya dicantumkan tahun lulus, judul skripsi,

64
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
kata “skripsi” diikuti nama prodi dan jurusan serta lembaga, dan nama
dosen pembimbing I dan II lengkap dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak juga dicantumkan kata kunci yang ditempatkan
di bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci ini sekitar tiga
buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi
ilmiah. Dengan kata kunci, kita bisa menemukan judul-judul skripsi
beserta abstraknya dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti dari skripsi, yang
mencakup: latar belakang serta rumusan masalah yang diteliti, metode
yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh serta kesimpulan yang dapat
ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan. Teks abstrak diketik
dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari 1
halaman kertas ukuran kuarto berkisar 250 kata. (Contohnya dapat
dilihat pada Lampiran 8)
i. Daftar Isi
Daftar isi memuat semua judul bab, judul sub-bab, dan judul
anak sub-bab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya
di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital,
sedangkan judul sub-bab dan anak sub-bab hanya huruf awalnya saja
yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya
menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi skripsi. (Contoh
format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 9)
j. Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat: nomor tabel, judul tabel serta
nomor halaman tempat tabel tersebut dimuat. Judul tabel yang
memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara
judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 10.
k. Daftar gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul
gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul
gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi
tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi
jarak dua spasi. (Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran
11)

65
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
l. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran serta
halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan
lebih dari dua baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran
yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. (Contoh format
daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 12)
m. Daftar . . . (tanda-tanda lain)
Jika dalam suatu skripsi banyak digunakan tanda-tanda lain
yang mempunyai makna esensial, seperti singkatan atau lambang dalam
Matematika, ilmu eksakta dan teknik, maka perlu ada daftar mengenai
lambang-lambang atau tanda-tanda lain yang digunakan dalam skripsi
tersebut.

2. BAGIAN INTI
Bagian inti skripsi terdiri atas lima bab, yaitu Pendahuluan,
Landasan Teori, Metode Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan,
dan Penutup. Substansi isi dari bab Pendahuluan, Landasan Teori, dan
Metode Penelitian mengacu kepada proposal penelitian. Yang perlu
diperhatikan, uraian pada bab metode penelitian dalam proposal masih
bersifat “akan” diteliti sedangkan pada laporan penelitian uraiannya
bersifat “sudah” dilakukan penelitian. Bab IV dan V merupakan
tambahan, maka bagian ini yang akan diuraikan berikut ini:

BAB IV HASIL PENELITIAN


Pada bab IV ini diuraikan tentang temuan penelitian, yang
menyangkut hal sebagai berikut: Temuan Umum, Temuan Khusus, dan
Pembahasan.
a. Temuan Umum
Menggambarkan tentang temuan yang terkait langsung dengan
permasalahan penelitian. Umpamanya, penelitian tentang pelaksanaan
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Pada temuan umum ini
diuraikan tentang sejarah PKM, Kondisi Umum PKBM, Kondisi Fisik
Sarana dan prasarana,kondisi sumber pembelajaran dan peserta didik,
Karakteristik pengajaran, Tugas dan fungsi PKBM. Kegiatan Tahunan
PKBM, Struktur Organisasi, Keadaan Tutor, dan sebagainya.

66
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
b. Temuan Khusus
Memuat uraian tentang data dan temuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan dalam Bab III.
Uraian ini terdiri atas deskripsi data yang disajikan dengan topik sesuai
dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hasil analisis data.
Deskripsi data tersebut diperoleh dari pengamatan (apa yang terjadi)
dan atau hasil wawancara (apa yang dikatakan) serta deskripsi informasi
lainnya (misalnya yang berasal dari dokumen, foto, rekaman video, dan
hasil pengukuran). Hasil analisis data yang merupakan temuan hasil
penelitian disajikan dalam bentuk pola, tema, tendensi, kecenderungan,
dan motif yang muncul dari data. Di samping itu, temuan dapat berupa
penyajian kategori, sistem klasifikasi, dan tipologi.
c. Pembahasan
Menguraikan tentang temuan khusus yang diperoleh yang
dikonsultasikan dengan teori, pendapat para ahli-baik teori dan
pendapat yang mendukung hasil penelitian ataupun teori dan pendapat
yang tidak mendukung. Atau dengan gagasan peneliti, keterkaitan
antara kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan/teori
terhadap teori-teori dan temuan-temuan sebelumnya, serta interpretasi
dan ekplanasi dari temuan/teori yang diungkap dari lapangan (grounded
theory).

BAB V PENUTUP
Penutup memuat temuan pokok/kesimpulan, implikasi dan
tindak lanjut penelitian serta saran-saran/rekomendasi yang diajukan.
Bab V memuat dua hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran.
a. Kesimpulan
Berisi kesimpulan penelitian, yang pertama dan utama ialah
yang terkait langsung dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian.
Dengan kata lain, kesimpulan penelitian terikat secara substantif
terhadap temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun
yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian
yang diperolah. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil
penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam bab IV. Tata
67
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
urutannya pun hendaknya sama dengan yang ada dalam bab IV.
Dengan demikian, konsistensi isi dan tata urutan perumusan masalah,
tujuan penelitian, hasil yang diperoleh dan kesimpulan penelitian tetap
terpelihara.
b. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Dengan
demikian, saran tersebut tidak keluar dari batas-batas lingkup dan
implikasi penelitian. Saran yang baik nampak dari rumusannya yang
bersifat rinci dan operasional. Artinya jika orang lain hendak
melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam
menafsirkan atau mengaplikasikannya. Di samping itu, saran yang
diajukan hendaknya spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan
tinggi, instansi, dinas, jawatan, lembaga pemerintah maupun swasta,
atau yang lain yang dianggap layak.

3. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir skripsi bisa memuat banyak hal. Meskipun
demikian, hal-hal yang perlu dimasukan dalam bagian ini adalah yang
mendukung atau terkait erat dengan uraian yang terdapat pada bagian
inti skripsi. Isi yang perlu ada pada bagian akhir adalah: daftar pustaka,
lampiran-lampiran, dan riwayat hidup.
a. Daftar pustaka
Berisi bahan pustaka yang dikutip dalam teks skripsi. Artinya
bahan pustaka yang hanya dipakai sebagai bahan bacaan tetapi tidak
dirujuk dalam teks skripsi tidak boleh dimasukkan dalam daftar
pustaka. Sebaliknya semua bahan pustaka yang disebutkan dalam
batang tubuh skripsi harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Tata cara
penulisan daftar pustaka dibahas pada bagian tersendiri. (Contoh format
daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 13)
b. Lampiran-lampiran
Berisi keterangan–keterangan yang dipandang penting untuk
skripsi, seperti instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian,
rumus-rumus statistik yang digunakan, proses menghitung harga
statistik, surat izin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan
data penelitian, surat keterangan telah melakukan penelitian, dan masih
68
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
bisa ditambah dengan hal yang lain. Keterangan penting itu ditaruh
dalam lampiran dengan maksud agar tidak mengganggu kelancaran
informasi yang terdapat dalam bagian inti skripsi. Untuk
mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor
urut dengan menggunakan angka Arab. (Contoh format daftar isi dapat
dilihat pada Lampiran 14)
c. Daftar riwayat hidup
Penulis skripsi hendaknya disajikan secara naratif. Hal-hal yang perlu
dimuat dalam riwayat hidup ini ialah: nama lengkap penulis skripsi,
tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman
berorganisasi, dan informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama
belajar di perguruan tinggi maupun pada waktu duduk di bangku
sekolah dasar atau sekolah menengah. Bagi yang sudah berkeluarga
dapat mencantumkan nama suami/istri dan nama putra-putrinya.
(Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 15)
Sementara itu, berikut ini adalah sistematika skripsi/laporan
penelitian kualitatif:

69
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Gambar 6.6. Sistematika Skripsi/Laporan Penelitian Kualitatif
COVER
LEMBAR LOGO
HALAMAN JUDUL
HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Fokus Penelitian
C. Pertanyaan Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Hasil Penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
B. Penelitian Relevan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Dan Metode
B. Latar dan Entri Penelitian
C. Kehadiran Penelitian
D. Teknik Pengumpul Data
E. Informan Penelitian
F. Teknik Analisis Data
G. Teknik Penjaminan Keabsahan Data
H. Jadwal Penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Temuan Umum
B. Temuan Khusus
C. Pembahasan
BAB V PENUTUP.
A. Kesimpulan
B. Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

70
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
BAB VII
PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. Pendahuluan
Penelitian tindakan kelas (PTK), yang dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah classroom action research (CAR), merupakan
proses pengumpulan dan penganalisisan data yang dilakukan secara
logis dan sistematis untuk memecahkan masalah-masalah yang
ditemukan dalam proses pembelajaran.
Menurut Arikunto (2006: 6-9), perencana dan pelaksana PTK
harus memahami 5 (lima) prinsip dan mampu menerapkannya. Prinsip
tersebut adalah: kegiatan nyata dalam situasi rutin, adanya kesadaran
diri untuk memperbaiki kinerja, SWOT sebagai dasar berpijak, upaya
empiris dan sistematik, dan ikuti prinsip SMART dalam perencanaan.
Penelitian tindakan kelas dilakukan mengikuti jadwal
pembelajaran yang sudah biasa, yang telah diatur dalam kurikulum dan
silabus. Peneliti harus menyesuaikan penelitiannya dengan situasi
nyata yang ada di sekolah, tanpa melakukan perubahan sehingga tidak
merepotkan guru ataupun pihak sekolah. Oleh sebab itu, mahasiswa
yang akan melaksanakan PTK hendaknya berkolaborasi dengan guru
bidang studi mulai dari merancang penelitian sampai kepada
pelaksanaannya. Adalah mustahil bagi mahasiswa merancang PTK
tanpa mengenal situasi nyata yang rutin terjadi di sekolah.
Penelitian tindakan kelas dilakukan berdasarkan kesadaran diri
guru untuk memperbaiki kinerja pembelajarannya. Karena itu,
mahasiswa yang akan melaksanakan PTK perlu melakukan pendekatan
humanis kepada guru sehingga dapat menggugah hati mereka untuk
melakukan perubahan yang dinamis sehingga mendapatkan hasil
pembelajaran yang lebih baik. Katergugahan guru tersebut dapat
membantu mahasiswa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam
menyusun rencana penelitian, sekaligus mahasiswa akan mendapatkan
bantuan dari guru tersebut dalam pelaksanaan tindakan. Perlu juga
diingat bahwa karena PTK ditujukan untuk memperbaiki kinerja, maka
sifatnya dinamis yaitu adanya perubahan. Artinya tindakan
menyangkut strategi, pendekatan, metode, atau cara memperoleh hasil;

71
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
bukan menyangkut hal-hal yang statis seperti materi atau topik pokok
bahasan.
Dalam merancang PTK, peneliti harus berpijak pada SWOT.
Analisis SWOT meliputi kajian terhadap kekuatan
(S-Strength),kelemahan (W-Weaknesses), kesempatan (O-Opportunity),
dan ancaman (T-Threat). Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh
guru, siswa, dan peneliti diidentifikasi secara cermat. Selanjutnya perlu
juga diidentifikasi peluang dan ancaman yang terdapat di luar diri
subjek yang akan dikenai tindakan.
Upaya empiris dan sistematis merupakan penerapan dari prinsip
SWOT. Prinsip empiris (terkait pengalaman) berarti PTK didasarkan
kepada pengalaman pembelajaran yang sudah terjadi selama ini.
Pelaksanaan analisis SWOT tentunya dilakukan terhadap apa yang
sudah ada. Selanjutnya, pelaksanan tindakan berpijak pada unsur-
unsur yang terkait dengan keseluruhan sistem yang berkaitan dengan
objek dan subjek penelitian.
Prinsip SMART dalam perencanaan berarti saat merancang
proposal penelitian tindakan kelas harus diperhatikan beberapa hal,
yaitu specific (S), managable (M), acceptable (A), realistis (R), dan
timebond (T). Specific atau khusus berarti bahwa masalah yang dipilih
jangan terlalu luas; ambillah satu aspek yang khusus sehingga mudah
diukur. Managable maksudnya dapat dikelola dan dilaksanakan.
Dengan kata lain lokasi, waktu, pengumpulan dan penganalisisan data
harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak menyulitkan.
Acceptableberarti dapat diterima lingkungan, dalam hal ini guru, siswa
dan pihak sekolah. Tindakan yang direncanakan tidak membuat guru
atau siswa mengeluh dan juga tidak mengganggu lingkungan kerja
sekolah Realistis berarti tindakan yang akan dilakukan tidak di luar
jangkauan, sesuai dengan program sekolah sehingga bermanfaat bagi
subjek peneliti. Timebond berarti tindakan yang dilakukan terikat pada
waktu yang sudah direncanakan sekolah. Realistis berarti sudah jelas
jadwalnya dan jangka waktunya sehingga tidak mengganggu jadwal
sekolah
B. Penyusunan Proposal Penelitian
Proposal penelitian menduduki peranan yang sangat penting
dalam keseluruhan rangkaian penelitian. Proposal berisi rancangan

72
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
tentang segala sesuatu yang akan dilakukan serta peralatan dan istrumen
yang dibutuhkan. Oleh karena itu, calon peneliti hendaknya menyusun
proposal penelitian ini secara detail dan cermat. Berikut ini adalah akan
dipaparkan bagian-bagian yang mengisi proposal Penelitian Tindakan
Kelas:

BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan adalah bab pertama, yang mengantarkan pembaca
untuk mendapatkan informasi tentang apa yang diteliti, mengapa itu
diteliti, dan untuk apa itu dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan
ini, pada dasarnya, memuat (1) Latar Belakang Masalah, (2)Identifikasi
Masalah, (3) Pembatasan Masalah, (4) Perumusan Masalah, (5) Tujuan
Penelitian, dan (6)Manfaat Hasil Penelitian.
a. Latar Belakang Masalah
Memuat informasi yang argumentatif tentang pemilihan
masalah penelitian. Kemukakanlah dengan jelas refleksi terhadap
masalah nyata dalam pembelajaran yang diperkuat dengan data.
Uraikan situasi ideal atau harapan yang ingin dicapai dalam suatu
pembelajaran, bagaimana usaha yang telah dilakukan guru untuk
mencapai harapan tersebut, dan bagaimana situasi nyata pencapaian
harapan tersebut. Uraian tersebut didukung oleh data yang akurat, yang
bisa didapatkan dari berbagai sumber seperti silabus, hasil ujian, hasil
pengamatan, dan hasil wawancara.
Situasi ideal atau harapan yang ingin dicapai dalam suatu
pembelajaran, tercantum dalam silabus. Penjelasan spesifiknya
tercantum dalam kompetensi dasar, standar kompetensi dan indikator.
Usaha yang telah dilakukan guru untuk mencapai harapan tersebut dan
situasi nyata pencapaian harapan tersebut diuraikan secara rinci dan
spesifik. Untuk mendapatkan informasi tersebut, mahasiswa calon
peneliti harus melakukan studi pendahuluan. Mereka dapat datang ke
sekolah mewawancarai guru dan siswa serta melakukan pengamatan.
Dari guru bisa didapatkan informasi tentanghasil belajar siswa, nilai
rata-rata, ketuntasan kelas dengan segala permasalahannya; dapat juga
didiskusikan penyebab munculnya masalah dalam pembelajaran
tersebut. Calon peneliti sebaiknya juga melakukan pengamatan dan
wawancara sederhana dengan beberapa orang siswa untuk mendapatkan

73
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
informasi pendukung. Selanjutnya diajukan alternatif pemecahan
masalah beserta alasan pemilihan alternatif tersebut. Agar lebih kuat
dapat juga dikemukakan secara singkat teori atau hasil penelitian yang
mendukung. Dengan demikian bisa diajukan alternatif tindakan sesuai
dengan penyebab masalah.
b. Identifikasi Masalah
Merupakan uraian secara singkat dan jelas tentang berbagai
masalah yang telah diuraikan pada latar belakang masalah. Semua
masalah yang ditemukan pada obyek penelitian, baik yang akan diteliti
maupun yang tidak akan diteliti, sedapat mungkin dikemukakan.
c. Pembatasan Masalah
Berisi uraian tentang masalah yang dipilih dari beberapa
masalah yang sudah teridentifikasi. Karena adanya keterbatasan waktu,
dana, tenaga, teori-teori dan agar penelitian dapat dilakukan secara lebih
mendalam, maka tidak semua masalah yang teridentifikasi akan diteliti.
Untuk itu, peneliti harus memberi pembatasan tentang tindakan yang
akan dilakukan, subjek dan objek penelitian, hasil positif yang
diantisipasi, lokasi, serta waktu penelitian.
Pembatasan masalah dapat dilakukan dari sudut pendekatan,
waktu, tempat, subjek penelitian, efisiensi, efektivitas variabel, atau hal
lainnya. Pembatasan ini diperlukan agar peneliti dapat menfokuskan
perhatian pada inti permasalahan yang dikaji. Perlu diingat bahwa
pembatasan masalah harus didasarkan pada alasan yang tepat dan
ilmiah. Berdasarkan pembatasan masalah ini dapat dirumuskan
masalah penelitian.
d. Perumusan Masalah
Berisi pertanyaan yang akan dijawab melalui proses penelitian.
Pertanyaan tersebut dirumuskan dalam bentuk rumusan PTK, artinya di
dalamnya terdapat alternatif tindakan yang akan dilakukan dan hasil
positif yang diantisipasi melalui tindakan tersebut. Contohnya, apakah
dengan menerapkan metode Abaca-baca kemampuan membaca siswa
kelas I SD X dapat ditingkatkan? Dalam rumusan tersebut terdapat
alternatif tindakan berupa penerapan metode abaca-baca, dan hasil
positif yang diantisipasi adalah peningkatan kemampuan membaca
siswa kelas I SD X.

74
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Perumusan masalah tidak cukup hanya dalam bentuk rumusan
yang umum seperti contoh di atas. Hendaknya rumusan tersebut dirinci
atas beberapa bagian, yakni bagaimana proses, bagaimana situasi, dan
bagaimana hasilnya. Dengan demikian, contoh di atas dapat dirinci
menjadi: (1) Apakah metode Abaca-baca dapat mendorong siswa untuk
belajar lebih antusias? (2) Apakah kemampuan membaca siswa dapat
meningkat dengan menggunakan metode Abaca-baca? Dan (3) Apakah
situasi pembelajaran menjadi lebih kondusif dengan menggunakan
metode abaca-baca?
e. Tujuan Penelitian
Mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan
dilakukannya penelitian terhadap masalah yang telah dikemukakan. Isi
dan rumusan tujuan penelitian mengacu kepada isi dan rumusan
masalah penelitian, tetapi berbeda dalam cara merumuskannya. Jika
masalah penelitian dirumuskan dengan mengunakan kalimat tanya,
maka tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Contoh: “Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan (1)
peningkatan antusias belajar siswa dengan metode abaca-baca,
(2)peningkatan kemampuanmembaca siswa, dan (3) peningkatan
situasi pembelajaran.
f. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian harus memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya baik bagi pengembangan maupun implementasi untuk
kepentingan praktis dimasyarakat. Hal tersebut manfaat mengisyaratkan
bahwa manfaat hasil penelitian terdiri atas dua jenis; manfaat teoritis
dan praktis. Manfaat teoritis berisi kegunaan hasil penelitian dalam
pengembangan teori atau khasanah keilmuan tertentu. sedangkan
manfaat praktis berisi kegunaan hasil penelitian bagi pengembangna
kerja para praktisi, misalnya guru, siswa, peneliti., pengelola lembaga,
dan pengambil kebijakan (policy maker).
Berisi uraian tentang kontribusi hasil penelitian terhadap
kualitas pendidikan dan pembelajaran. Dengan demikian, manfaat ini
dapat dirinci terhadap siswa, guru, dan komponen pendidikan lain yang
ada di sekolah. Kemukakan juga inovasi yang akan dihasilkan dari
penelitian tersebut.

75
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Berisi uraian tentang kegunaan hasil penelitian. Hasil penelitian
yang diperoleh berguna untuk apa atau untuk siapa. Kalau
pertanyaannya untuk apa, berarti jawabannya mungkin benda mati,
hewan, tumbuhan, lingkungan, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Sedangkan kalau pertanyaan untuk siapa, berarti sasarannya adalah
manusia. Setelah jelas untuk apa atau untuk siapa, kemudian sebutkan
pula apa gunanya atau manfaatnya atau konstribusinya bagi manusia.
Kata lain yang sering juga digunakan untuk pengganti kata manfaat
penelitian adalah kegunaan atau dampak atau kontribusi hasil
penelitian.
Untuk memperjelas pemahaman mengenai manfaat penelitian
ini ada baiknya dikemukakan beberapa contoh kemungkinan untuk apa
atau untuk siapa kegunaannya.
Hasil penelitian ini diharapkan berguna:
(1)Bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
khususnya dalam bidang pendidikan dan pembelajaran.
(2)Bagi para guru, sebagai salah satu alternatif model dan
perangkat pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
(3)Bagi pimpinan sekolah atau dinas pendidikan sebagai bahan
masukan dalam menetapkan atau menjalankan suatu
kebijaksanaan dalam pengembangan pendidikan, terutama
yang berkaitan dengan pengadaan fasilitas pendidikan atau
pembelajaran.
(4)Bagi peneliti lain sebagai bahan masukan untuk memotivasi
timbulnya inspirasi atau ide-ide baru dalam rangka
pengembangan model dan fasilitas pembelajaran di sekolah.
Perlu diperhatikan bahwa manfaat hasil penelitian harus
dirumuskan secara jelas. Artinya, nampak terkait antara kegunaan yang
dirumuskan dengan masalah dan hasil penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab II terdiri atas dua (2) bagian, yakni kajian teori dan penelitian
relevan, sebagai berikut:

76
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
a. Kajian Teori
Kajian teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan
untuk menjelaskan variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk
memberi jawaban sementara terhadap perumusan masalah yang
diajukan (hipotesis) dan penyusunan instrumen penelitian. Teori-teori
yang digunakan bukan sekedar pendapat dari pengarang, pendapat
penguasa, tetapi teori yang betul-betul telah teruji kebenarannya secara
empiris. Disini juga diperlukan dukungan hasil penelitian yang telah
ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel yang diteliti.
Jumlah teori yang dikemukakan tergantung pada variabel yang diteliti.
Jika variabel yang diteliti ada tiga (3) maka jumlah teori yang
dikemukakan juga ada tiga (3).
b. Penelitian Relevan
Penelitian yang relevan maksudnya penelitian yang berkaitan
erat dengan masalah penelitian kita yang sudah dilakukan peneliti lain
sebelumnya. Ini penting dikemukakan untuk menunjukkan bahwa
sudah ada penelitian sebelumnya, atau penelitian yang dilakukan ini
bukanlah penelitian pertama, melainkan lanjutan dari penelitian
sebelumnya yang dijadikan dasar penelitian ini. Cara
mengemukakannya cukup dituliskan nama peneliti, tahun, judul
penelitian atau masalah yang diteliti dan hasilnya. Misalnya, Sudirman
dkk. (2007) telah melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan
model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil belajar.

BAB III METODE PENELITIAN


Uraian pada bab ini dibagi atas empat (4) bagian, yaitu:
rancangan penelitian, lokasi penelitian, Prosedur penelitian, dan Jadwal
Penelitian.
a. Rancangan Penelitian
Berisi uraian tentang metode penelitian yang akan dilakukan,
yakni penelitian tindakan kelas. Perlu dijelaskan mengenai pengertian
PTK beserta alasan pemilihan metode tersebut untuk memecahkan
masalah penelitian yang telah dirumuskan.

77
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
b. Lokasi penelitian
Menjelaskan tentang lokasi, waktu, deskripsi tentang kelompok
siswa atau subjek yang dikenai tindakan, serta metode dan materi
pembelajaran yang dijadikan objek tindakan. Uraiannya ditulis serinci
dan sedetail mungkin sehingga dapat menimbulkan pemahaman yang
jelas bagi pembaca.
c. Prosedur Penelitian:
Merupakan bagian yang paling urgen pada bab ini. Pada bagian
ini diuraikan siklus tindakan yang akan dilaksanakan, yang terdiri atas:
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi serta refleksi.
1) Perencanaan tindakan
Berisi uraian tentang rancangan tindakan kelas yang akan
dilakukan. Di dalamnya dijelaskan jumlah siklus penelitian,
jumlah jam pelajaran setiap siklus, pokok bahasan dan tujuan
pembelajaran setiap pertemuan, dan alat atau media yang
digunakan. Kemukakan juga personil yang terlibat dalam
tindakan beserta peranannya.
2) Pelaksanaan tindakan
Memaparkan secara jelas dan rinci tindakan yang akan
dilakukan di dalam kelas. Tindakan yang dirumuskan bersifat
rasional, artinya berbasis pada akar permasalahan, dan bersifat
fisibel (dapat dilakukan dengan tidak ambisius) artinya didukung
oleh materi, waktu, serta prasarana lainnya. Untuk itu, peneliti
hendaknya memperhatikan alokasi waktu yang tersedia pada
silabus karena pada prinsipnya PTK dilakukan tanpa mengganggu
jadwal pembelajaran yang telah disusun dalam kurikulum dan
silabus.
Pada bagian ini diuraikan skenario pembelajaran secara rinci.
Rincian tersebut meliputi: (1) langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, (2)kegiatan yang seharusnya dilakukan guru, (3)
kegiatan yang diharapkan dilakukan siswa, (4) rincian tentang
media yang akan digunakan serta cara menggunakannya.
3) Observasi dan Evaluasi
Berisi uraian tentang cara-cara yang dilakukan agar data yang
dibutuhkan dapat dikumpulkan. Data PTK meliputi informasi
yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang meliputi

78
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
kegiatan guru, kegiatan siswa, dan hasil pembelajaran. Data
tersebut terutama dikumpulkan dengan menggunakan teknik
observasi dan evaluasi, serta dapat juga dilengkapi dengan teknik
lain seperti pemberian angket.
Pada bagian ini hendaknya diuraikan hal-hal yang berkaitan
dengan: bentuk dan jenis observasi, aspek-aspek yang
diobservasi, prosedur pengembangan pedoman observasi
(hasilnya berupa pedoman observasi dimasukkan pada lampiran),
serta tata cara melakukan observasi. Perlu juga dijelaskan tentang
personil pelaksananya serta tatacara penyiapan tenaga observer.
Selanjutnya, evaluasi juga diuraikan secara rinci tentang bentuk
dan jenis evaluasi, pengembangan alat evaluasi, dan teknik
pelaksanaan evaluasi.
4) Refleksi
Pada bagian refleksi dijelaskan tata cara yang dilakukan
untuk mendapatkan kesimpulan dari data-data yang telah
dikumpulkan. Data tentang kegiatan guru dan siswa, yang lebih
bersifat kualitatif, dapat dianalisis dengan menggunakan pola
pikir induktif. Data hasil belajar siswa dapat dianalisis dengan
menggunakan statistik sederhana berupa deskripsi data dalam
bentuk distribusi skor, rata-rata, dan klasifikasi. Selanjutnya,
dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan untuk menarik
kesimpulan terhadap data-data yang sudah dikumpulkan. Data
pre test, post test siklus pertama, postest siklus kedua
dibandingkan untuk melihat terjadinya peningkatan proses dan
hasil pembelajaran. Perlu ditetapkan suatu kriteria keberhasilan
agar dapat ditarik sebuah kesimpulan yang handal dan sahih, yang
akan dijadikan dasar untuk melanjutkan pada siklus berikutnya.
d. Jadwal penelitian
Penelitian tindakan kelas memerlukan waktu yang relatif lama
hingga 6 bulan. Hal ini dikarenakan siklus penelitian yang harus
dilakukan minimal 3 kali siklus. Untuk itu perlu direncanakan jadwal
pelaksanaan penelitian, yang berisikan aktivitas yang dilakukan dan
kapan akan dilakukan. Contoh rencana jadwal penelitian tindakan kelas
sebagai berikut:

79
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Tabel 7.1. Jadwal Penelitian
NO KEGIATAN BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan Proposal
2 Study awal (grand tour)
3 Persiapan instrumen
4 Persiapan seminar
proposal
5 Revisi proposal pasca
seminar
6 Pengumpulan data
penelitian
7 Analisis data
8 Uji keabsahan data
9 Membuat draf laporan
penelitian/skripsi
10 Ujian skripsi
11 Revisi skripsi

Sementara itu, berikut ini adalah sistematika skripsi/laporan


Penelitian Tindakan Kelas:

80
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Gambar 7.1 Sistematika Proposal Penelitian Tindakan Kelas
COVER
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masala
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan penelitian
F. Manfaat Hasil Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
B. Penelitian Relevan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Prosedur penelitian
D. Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
C. Penulisan Skripsi atau Laporan Penelitian
Skripsi atau laporan penelitian merupakan manifestasi dari
kegiatan peneliti yang sudah melakukan suatu tindakan penelitian
berdasarkan proposal penelitian yang sudah disusunnya. Oleh karena
itu, uraian dalam skripsi lebih komprehensif dibanding proposal
penelitian. Pada bagian isi skripsi ditambahkan dua bab, yakni bab
hasil penelitian dan bab penutup; sedangkan bab satu, dua, dan tiga
biasanya mengalami perubahan dan penyempurnaan sesuai dengan pola
pikir laporan. Bagian awal dan bagian akhir juga mengalami
penambahan dan perubahan.

1. BAGIAN AWAL
Hal–hal yang termasuk dalam bagian awal adalah: cover,
lembaran logo, halaman judul, halaman Persetujuan Pembimbing,

81
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
halaman Pengesahan Penguji, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi,
Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran, Daftar … ( tanda –
tanda lain). Sebagian sudah ada pada proposal dan sebagian belum.
Uraian berikut difokuskan pada bagian yang belum terdapat pada
proposal dan bagian yang mengalami perubahan.
a. Halaman cover
Halaman cover berisi; (1) teks “skripsi”, (2) Judul skripsi (3)
Logo STKIP YPM Bangko, (4) Nama dan Nomor Pokok Mahasiswa,
(5) Nama lengkap program studi, jurusan dan perguruan tinggi
(lembaga), (6) Tahun lulus ujian Skripsi. Semua huruf dicetak dengan
huruf kapital. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian
diatur simetris, rapi dan serasi. (Contohnya dapat dilihat pada
Lampiran 1)
b. Lembar Logo
Lembar logo ini hanya berisi lambang STKIP YPM Bangko
dengan ukuran tertentu. Lembar logo dapat diperoleh pada Bagian
Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) STKIP YPM
Bangko (Lihat contoh pada Lampiran 2)
c. Halaman judul
Halaman judul memiliki sedikit perbedaan dari halaman cover.
Perbedaannya terletak pada penambahan teks “diajukan untuk
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan”
sesudah nama dan NPM. (Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 3)
d. Surat Pernyataan Keaslian
Halaman surat pernyataan berisi: (1) Teks “SURAT
PERNYATAAN KEASLIAN” (2) Nama, NPM, Program Studi,
Jurusan (3) Membuat pernyataan dan siap menerima sanksi jika di
kemudian hari pernyataan tersebut terbukti tidak benar, (4) Nama
lengkap yang membuat pernyataan dan memakai materai Rp. 6000.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 4)
e. Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman persetujuan pembimbing berisi: (1) Teks
“PERSETUJUAN PEMBIMBING” (2) Judul skripsi, Nama, NPM, (3)
Nama lengkap dan Nomor Induk Pegawai (NIP) atau Nomor Induk
Dosen Nasional (NIDN) pembimbing I serta pembimbing II.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 5)

82
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
f. Halaman Pengesahan Penguji
Halaman pengesahan penguji berisi pengesahan skripsi oleh tim
penguji skripsi, dan diketahui oleh ketua jurusan dan ketua STKIP
YPM Bangko. Pengesahan ini diberikan setelah diadakan
penyempurnaan isi skripsi oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai
dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat
berlangsungnya ujian skripsi. Di dalam halaman ini terdapat tanggal –
bulan – tahun dilaksanakan ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP
masing-masing tim penguji serta ketua jurusan dan ketua STKIP.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 6)
g. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan terima kasih penulis skripsi yang
ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan/atau pihak lain
yang telah banyak membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan,
dan menyelesaikan penulisan skripsi.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital,
simetris di batas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata
pengantar diketik dengan jarak spasi satu setengah. Panjang teks tidak
lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Kemudian pada ahir teks
dicantumkan kata “Penulis” tanpa menyebut nama terang dan
ditempatkan di pojok kanan bawah. (Contohnya dapat dilihat pada
Lampiran 7)
h. Abstrak
Pada bagian awal yang terpisah dari teks abstrak dicantumkan
nama penulis skripsi, yang ditulis nama belakang diikuti tanda koma
dan nama depan. Selanjutnya dicantumkan tahun lulus, judul skripsi,
kata “skripsi” diikuti nama prodi dan jurusan serta lembaga, dan nama
dosen pembimbing I dan II lengkap dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak juga dicantumkan kata kunci yang ditempatkan
di bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci ini sekitar tiga
buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi
ilmiah. Dengan kata kunci, kita bisa menemukan judul-judul skripsi
beserta abstraknya dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti dari skripsi, yang
mencakup: latar belakang serta rumusan masalah yang diteliti, metode
yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh serta kesimpulan yang dapat

83
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan. Teks abstrak diketik
dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari 1
halaman kertas ukuran kuarto berkisar 250 kata. (Contohnya dapat
dilihat pada Lampiran 8)
i. Daftar Isi
Daftar isi memuat semua judul bab, judul sub-bab, dan judul
anak sub-bab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya
di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital,
sedangkan judul sub-bab dan anak sub-bab hanya huruf awalnya saja
yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya
menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi skripsi. (Contoh
format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 9)
j. Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat: nomor tabel, judul tabel serta
nomor halaman tempat tabel tersebut dimuat. Judul tabel yang
memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara
judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 10.
k. Daftar gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul
gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul
gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi
tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi
jarak dua spasi. (Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran
11)
l. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran serta
halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan
lebih dari dua baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran
yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. (Contoh format
daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 12)
m. Daftar . . . (tanda-tanda lain)
Jika dalam suatu skripsi banyak digunakan tanda-tanda lain
yang mempunyai makna esensial, seperti singkatan atau lambang dalam
Matematika, ilmu eksakta dan teknik, maka perlu ada daftar mengenai

84
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
lambang-lambang atau tanda-tanda lain yang digunakan dalam skripsi
tersebut.

2. BAGIAN INTI
Bagian inti skripsi yang berupa laporan PTK terdiri atas lima
bab, yaitu Pendahuluan, Landasan Teori, Metode Penelitian, Hasil
Penelitian, dan Penutup. Rincian isi bab pendahuluan, kajian pustaka,
dan metode penelitian telah diuraikan pada bagian proposal penelitian.
Berikut yang akan dibahas adalah bab hasil penelitian dan bab penutup.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Dalam penelitian PTK, laporan mengenai hasil yang diperoleh
sebaiknya dibagi menjadi tiga bagian besar. Bagian pertama berisi
uraian (deskripsi) tentang gambaran umum subjek penelitian, bagian
kedua hasil penelitian, dan bagian ketiga pembahasan.
a. Gambaran Umum Subjek Penelitian
Pada bagian ini diberikan gambaran kondisi sekolah saat
tindakan kelas dilakukan. Secara kualitatif dan kuantitatif dipaparkan
tentang semua aspek yang dapat direkam saat PTK dilakukan, seperti
keadaan siswa, keadaan guru, gedung sekolah, cuaca, keadaan alam,
dan lain-lain yang berpengaruh pada proses pelaksanaan tindakan.
b. Hasil Penelitian
Dalam hasil penelitian disajikan secara lengkap data-data yang
diperoleh dari setiap siklus tindakan, baik yang diperoleh dari
observasi, evaluasi (pre tes dan post tes) maupun dari wawancara atau
angket. Perlu diuraikan pelaksanaan tindakan yang terjadi, yang
meliputi semua yang dilakukan guru dan siswa dalam pembelajaran
tentang materi yang telah ditentukan dengan menggunakan metode dan
media yang juga telah ditentukan. Uraian dimulai dari prestest, proses,
dan hasil belajar. Perlu ditambahkan uraian tentang perubahan atau
kemajuan yang terjadi pada diri siswa, lingkungan, guru sendiri,
motivasi dan aktivitas belajar, dan situasi kelas. Jangan lupa
menjelaskan aspek keberhasilan dan kelemahan yang terjadi sebagai
refleksi untuk melaksanakan kegiatan siklus kedua.
Deskripsi data yang berbentuk angka dilakukan dengan teknik
statistik dekriptif seperti distribusi frekwensi disertai dengan grafik
yang berupa histogram, nilai rerata (mean), simpangan baku, atau yang

85
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
lain. Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-
angka statistik, tabel maupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat
komunikatif. Penjelasan terhadap hal ini perlu dilakukan. Namun,
bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual,
tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi) peneliti.
Materi yang disajikan dalam Bab IV adalah temuan-temuan
yang penting dari variabel yang diteliti dan hendaklah dituangkan
secara singkat namun bermakna. Rumus-rumus dan perhitungan yang
digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan tersebut diletakkan di
lampiran.
c. Pembahasan
Pembahasan berisi uraian tentang rangkuman hasil penelitian
dari seluruh siklus dan semua aspek konsentrasi penelitian yang
disajikan dalam bentuk tabel dan atau grafik, serta dibahas setiap aspek
yang diketahui adanya peningkatan, atau tidak adanya peningkatan
disertasi alasan yang rasional dan logis. Akan lebih lengkap bila
dikuatkan dengan teori atau penelitian yang relevan. Uraikan posisi
hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap penelitian-penelitian lain
yang sejenis yang telah pernah dilakukan.
Pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian yang telah
dikemukakan di dalam bab IV mempunyai arti penting dari keseluruhan
kegiatan penelitian. Tujuan dari pembahasan ini ialah; (1) menjawab
masalah penelitian atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian
dicapai, (2) Menafsirkan temuan-temua penelitian,(3) mengintegrasikan
temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan,
dan (4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru.
Dalam upaya menjawab masalah penelitian atau tujuan
penelitian, harus disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang
diperoleh. Sementara itu, penafsiran terhadap temuan penelitian
dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada.
Pengintegrasian temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan
yang sudah ada dilakukan dengan jalan menjelaskan temuan-temuan
penelitiannya dalam konteks khasanah ilmu yang lebih luas. Hal ini
dilakukan dengan membandingkan temuan-temuan penelitian dengan
teori dan temuan empirik lain yang relevan. Hal ini tidak berarti
mengulang uraian yang telah ada dalam Bab II.

86
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan temuan
penelitian lain yang relevan akan mampu memberikan taraf kredibilitas
yang lebih tinggi terhadap hasil penelitian kita. Tentu saja suatu
temuan menjadi lebih dipercaya bila didukung oleh hasil penelitian
orang lain. Hal ini tidak berarti bahwa hanya hasil penelitian yang
mendukung hasil penelitian kita saja yang dibahas dalam perbandingan
ini. Pembahasan justru akan menjadi lebih menarik jika di dalamnya
dicantumkan juga temuan orang lain yang berbeda, dan pada saat yang
sama peneliti mampu memberikan penjelasan teoritis maupun
metodologis bahwa temuannya memang lebih akurat.

BAB VI PENUTUP
Pada Bab VI dimuat dua hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran,
sebagai berikut:
a. Kesimpulan
Isi kesimpulan penelitian yang pertama dan utama ialah yang
terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Dengan kata lain, kesimpulan penelitian terikat secara substantif
terhadap temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil
pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya
temuan penelitian yang diperolah.
Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang
telah diuraikan secara lengkap dalam bab IV. Tata urutannya pun
hendaknya sama dengan yang ada dalam bab IV. Dengan demikian,
konsistensi isi dan tata urutan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil
yang diperoleh dan kesimpulan penelitian tetap terpelihara.
b. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian. Dengan
demikian, saran tersebut tidak keluar dari batas-batas lingkup dan
implikasi penelitian. Saran yang baik nampak dari rumusannya yang
bersifat rinci dan operasional. Artinya jika orang lain hendak
melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam
menafsirkan atau mengaplikasikannya. Di samping itu, saran yang
diajukan hendaknya spesifik.

87
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Saran dapat ditujukan kepada siswa, guru, sekolah, perguruan
tinggi, instansi, dinas, jawatan, lembaga pemerintah maupun swasta,
atau yang lain yang dianggap layak. Saran ditujukan kepada
sekelompok orang atau instansi yang berhubungan dengan peningkatan
kualitas proses dan hasil pembelajaran di sekolah. Karena itu, saran
juga bisa disampaikan peneliti dan pemerhati pendidikan. Dan, yang
perlu diingat saran yang disampaikan didasarkan kepada hasil penelitian
serta dapat diaplikasikan oleh yang disarankan.

3. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir skripsi bisa memuat banyak hal. Meskipun
demikian, hal-hal yang perlu dimasukan dalam bagian ini adalah yang
mendukung atau terkait erat dengan uraian yang terdapat pada bagian
inti skripsi. Isi yang perlu ada pada bagian akhir adalah: daftar pustaka,
lampiran-lampiran, dan riwayat hidup.
a. Daftar pustaka
Berisi bahan pustaka yang dikutip dalam teks skripsi. Artinya
bahan pustaka yang hanya dipakai sebagai bahan bacaan tetapi tidak
dirujuk dalam teks skripsi tidak boleh dimasukkan dalam daftar
pustaka. Sebaliknya semua bahan pustaka yang disebutkan dalam
batang tubuh skripsi harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Tata cara
penulisan daftar pustaka dibahas pada bagian tersendiri. (Contoh format
daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 13)
b. Lampiran-lampiran
Berisi keterangan–keterangan yang dipandang penting untuk
skripsi, seperti instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian,
rumus-rumus statistik yang digunakan, proses menghitung harga
statistik, surat izin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan
data penelitian, surat keterangan telah melakukan penelitian, dan masih
bisa ditambah dengan hal yang lain. Keterangan penting itu ditaruh
dalam lampiran dengan maksud agar tidak mengganggu kelancaran
informasi yang terdapat dalam bagian inti skripsi. Untuk
mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor
urut dengan menggunakan angka Arab. (Contoh format daftar isi dapat
dilihat pada Lampiran 14)

88
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko

c. Daftar riwayat hidup


Penulis skripsi hendaknya disajikan secara naratif. Hal-hal yang perlu
dimuat dalam riwayat hidup ini ialah: nama lengkap penulis skripsi,
tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman
berorganisasi, dan informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama
belajar di perguruan tinggi maupun pada waktu duduk di bangku
sekolah dasar atau sekolah menengah. Bagi yang sudah berkeluarga
dapat mencantumkan nama suami/istri dan nama putra-putrinya.
(Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 15)
Sementara itu, berikut ini adalah sistematika skripsi/laporan
Penelitian Tindakan Kelas:

89
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Gambar 7.2. Sistematika Skripsi/Laporan PTK

COVER
HALAMAN LOGO
HALAMAN JUDUL
HALAMAN SURAT PERNYATAANKEASLIAN
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
KATA PENGANTAR
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Hasil Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
B. Penelitian Relevan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Prosedur penelitian
D. Jadwal Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Subyek Penelitian
B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan
BAB V PENUTUP.
A. Simpulan
B. Saran-Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

90
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
BAB VIII
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
(RESEARCH AND DEVELOPMENT)

A. Pendahuluan
Penelitian dan Pengembangan (research and development), yang
lebih dikenal dengan penelitian R&D, adalah suatu proses atau langkah-
langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung
jawabkan. Penelitian R&D tidak dimaksudkan menguji atau
menemukan teori, akan tetapi merupakan penelitian yang berorientasi
untuk menghasilkan atau mengembangkan produk. Di antara produk
yang dapat dikembangkan dalam penelitian pengembangan ini seperti:
kurikulum, RPP, strategi pembelajaran, model pembelajaran inovatif,
media pembelajaran, bahan ajar, LKS, penuntun praktikum, alat
evaluasi, dan sebagainya.
Langkah-langkah penelitian ini menunjukkan suatu siklus, yang
diawali dengan adanya identifikasi dan penetapan masalah. Potensi
masalah ditunjukkan dengan data empirik. Data tentang potensi
masalah tidak harus dicari sendiri, tetapi bisa berdasarkan laporan
penelitian orang lain, atau dokumentasi laporan kegiatan perorangan
atau instansi tertentu yang masih up to date. Setelah potensi dan
masalah dapat ditunjukkan secara faktual dan update, maka selanjutnya
perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai
bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat
mengatasi masalah tersebut. Disini diperlukan metode penelitian
tersendiri. Metode apa yang akan digunakan tergantung permasalahan
dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai (Sugiyono, 2009:410-412)
Pelaksanaan R&D melibatkan beberapa metode, yaitu metode
deskriptif, evaluatif, dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif
digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang
kondisi yang ada. Kondisi yang mencakup kondisi produk-produk yang
sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan dasar (embrio) untuk
produk yang akan dikembangkan, kondisi pihak pengguna seperti
sekolah, guru, siswa, dan pengguna lainnya. Metode evaluatif
digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba pengembangan

91
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
suatuproduk sedangkan metode eksperimen digunakan untuk menguji
keampuhan produk yang telah dihasilkan (Syaodih, 2008:167).
Pelaksanaan penelitian R&D dapat mengacu pada beberapa model
yang telah dikembangkan oleh para ahli atau boleh juga diadopsi dan
dilakukan modifikasi sesuai kebutuhan. Misalnya langkah-langkah atau
tahapan yang dikemukakan atau dikembangkan oleh Thiagajaran.
Menurut Thiagajaran (Dyah, 2006:28) tahapan dalam penelitian dan
pengembangan adalah: pendefenisian (define), perancangan (design),
pengembangan (develop) dan penyebaran (disseminate) Langkah-
langkah penelitian dan pengembangan ditunjukkan pada gambar 13.

92
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko

Gambar 7.1. Langkah-langkah Operasional Penelitian (Lufri, 2008)

THP 1. Identifikasidanpenetapammasalah Analisis


I Mempelajariteori
kurikulum
belajar
2. seleksiproduk(Define) Analisiskompetensi
& skill

3. Kajianpustaka Analisisbukuteks

Menyusun model
4. Perencanaan(Design)
pembel

Menyusun RPP
5. Persiapanpengembanganproduk
MenyusunBuku
Ajar

6. Pengemb. Produkdanvalidasi(Develop) Menyususnalatev


aluasi

Menyusunkuesio
7. Ujicobakel. kecil. danrevisiproduk ner

8. Implementasi di lap. dan revisi produk


THP
II

9. Penyebaran(Diseminasi)
THP
III

93
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko

B. Proposal Penelitian R&D


Proposal penelitian seharusnya disusun secermat mungkin dengan
memperhatikan prinsip-prinsip perencanaan. Di dalamnya dirancang
semua yang akan dilakukan dilengkapi dengan dasar-dasar ilmiah
pemilihannya. Oleh sebab itu, proposal terdiri atas bab, sebagai
berikut:

BAB I PENDAHULUAN
Bab I terbagi atas 6 (enam) sub bab, yakni sub bab Latar Belakang
Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan
Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat Penelitian.
a. Latar belakang masalah
Mengungkapkan rasional pengembangan produk dalam rangka
pemecahan masalah. Munculnya masalah penelitian biasanya bermula
dari kepedulian peneliti tentang fenomena yang terjadi di
lingkungannya. Diamati kenyataan yang terjadi di lapangan (das sein)
berbeda dengan yang diharapkan (das sollen). Oleh karena itu, uraian
perlu diawali dengan kesenjangan-kesenjangan yang ditemukan antara
kenyataan yang terjadi dengan kondisi ideal, serta dampak yang
ditimbulkan oleh kesenjangan-kesenjangan tersebut. Kemudian,
berbagai alternatif untuk mengatasi masalah tersebut perlu
dikemukakan. Selanjutnya, di bagian akhir latar belakang masalah ini,
perlu dikemukakan alternatif yang ditawarkan untuk memecahkan
masalah beserta rasionalnya.
b. Identifikasi Masalah
berisi uraian tentang fenomena-fenomena yang terkait erat dengan
masalah penelitian yang kiranya perlu dipecahkan. Fenomena-
fenomena ini mungkin penyebab masalah, akibat masalah, atau masalah
lain yang terkait erat dengan masalah penelitian. Dalam
mengidentifikasi, peneliti memilah-milah masalah penelitian. Biasanya
fenomena itu diungkapkan dengan kalimat pernyataan yang
mengandung masalah. Misalnya:
a. Siswa kurang dapat memahami materi pelajaran dengan baik,
b. Siswa tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah dengan baik,
c. Aktivitas belajar siswa masih rendah ,

94
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
d. Siswa tidak aktif bertanya dalam belajar walaupun mereka tidak
mengerti,
e. Siswa tidak berani menjawab pertanyaan guru walaupun mereka
dapat menjawab pertanyaan tersebut,
f. Hasil belajar (hasil rata-rata setiap ujian) siswa masih rendah.
c. Pembatasan Masalah
Berisi uraian tentang masalah yang akan diteliti. Dari sekian
banyak fenomena masalah yang diungkapkan dalam mengidentifikasi
masalah, tentu tidak semuanya akan diteliti, karena peneliti mempunyai
keterbatasan. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan pembatasan
masalah penelitiannya. Setelah masalah dipilah-pilah dalam
mengidentifikasi, kemudian dilakukan pemilihan masalah, yakni
masalah yang paling urgen untuk dieteliti, dan berikanlah argumentasi
atau rasional pembatasan dan pemilihan masalah yang dipilih tersebut.
d. Perumusan Masalah
Berisi ungkapan tentang masalah yang akan dipecahkan melalui
proses pengumpulan dan penganalisan data. Menurut Surya brata
(1989: 71) tidak ada aturan yang baku mengenai cara merumuskan
masalah. Namun, disarankan hal-hal sebagai berikut:
(1) Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
(2) Rumusan masalah harus padat dan jelas.
(3) Rumusan masalah harus memberi arahan tentang jenis data
yang diperlukan dan bagaimana mendapatkannya.
Untuk memudahkan pemahaman marilah kita pelajari contoh-
contoh rumusan masalah berikut:
a) Apakah model pembelajaran yang dikembangkan dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa?
b) Apakah perangkat pembelajaran (RPP, handout, LKS, dan alat
evaluasi) yang dikembangkan sudah memiliki validitas yang baik?
c) Apakah perangkat pembelajaran (RPP, handout, LKS, dan alat
evaluasi) yang dikembangkan sudah memiliki kepraktisan
(praktikalitas) yang baik?
d) Apakah perangkat pembelajaran (RPP, handout, LKS, dan alat
evaluasi) yang dikembangkan dapat menimbulkan pembelajaran
yang menyenangkan bagi siswa?

95
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Sebaiknya peneliti hanya merumuskan masalah yang akan diteliti.
Bisa saja peneliti membuat banyak rumusan masalah sesuai dengan
pembatasan masalah tetapi semuanya hendaklah diteliti.
e. Tujuan penelitian
Berkaitan erat dengan judul, rumusan masalah, hipotesis, atau
pertanyaan penelitian. Pada hakekatnya, tujuan penelitian adalah untuk
menguji hipotesis atau mencari jawaban masalah yang diajukan dalam
perumusan masalah atau dalam pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian
dapat dirumuskan seperti contoh berikut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan:
a) Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran yang dikembangkan.
b) Validitas perangkat pembelajaran (RPP, handout, LKS, dan alat
evaluasi) yang dikembangkan.
c) kepraktisan (praktikalitas) perangkat pembelajaran (RPP,
handout, LKS, dan alat evaluasi) yang dikembangkan.
d) Respon siswa terhadap perangkat pembelajaran (RPP, handout,
LKS, dan alat evaluasi) yang dikembangkan.
f. Manfaat Hasil Penelitian
Berisi uraian tentang kegunaan hasil penelitian. Hasil penelitian
yang diperoleh berguna untuk apa atau untuk siapa. Kalau
pertanyaannya untuk apa, berarti jawabannya mungkin benda mati,
hewan, tumbuhan, lingkungan, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Sedangkan kalau pertanyaan untuk siapa, berarti sasarannya adalah
manusia. Setelah jelas untuk apa atau untuk siapa, kemudian sebutkan
pula apa gunanya atau manfaatnya atau konstribusinya bagi manusia.
Kata lain yang sering juga digunakan untuk pengganti kata manfaat
penelitian adalah kegunaan atau dampak atau kontribusi hasil
penelitian.
Hasil penelitian harus memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya baik bagi pengembangan maupun implementasi untuk
kepentingan praktis dimasyarakat. Hal tersebut manfaat mengisyaratkan
bahwa manfaat hasil penelitian terdiri atas dua jenis; manfaat teoritis
dan praktis. Manfaat teoritis berisi kegunaan hasil penelitian dalam
pengembangan teori atau khasanah keilmuan tertentu. sedangkan
manfaat praktis berisi kegunaan hasil penelitian bagi pengembangna

96
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
kerja para praktisi, misalnya guru, siswa, peneliti., pengelola lembaga,
dan pengambil kebijakan (policy maker).
Untuk memperjelas pemahaman mengenai manfaat penelitian
ini ada baiknya dikemukakan beberapa contoh kemungkinan untuk apa
atau untuk siapa kegunaannya.
Hasil penelitian ini diharapkan berguna:
(1) Bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang
pendidikan dan pembelajaran.
(2) Bagi para guru, sebagai salah
satu alternatif model dan perangkat pembelajaran yang dapat
digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
(3) Bagi pimpinan sekolah atau
dinas pendidikan sebagai bahan masukan dalam menetapkan
atau menjalankan suatu kebijaksanaan dalam pengembangan
pendidikan, terutama yang berkaitan dengan pengadaan fasilitas
pendidikan atau pembelajaran.
(4) Bagi peneliti lain sebagai
bahan masukan untuk memotivasi timbulnya inspirasi atau ide-
ide baru dalam rangka pengembangan model dan fasilitas
pembelajaran di sekolah.
Perlu diperhatikan bahwa manfaat hasil penelitian harus
dirumuskan secara jelas. Artinya, nampak terkait antara kegunaan yang
dirumuskan dengan masalah dan hasil penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini terbagi atas tiga sub bab, yaitu sub bab kajian teori,
penelitian relevan, dan kerangka berpikir. Berikut diuraikan satu
persatu.
a. Kajian teori
Berisi uraian tentang teori-teori yang berhubungan erat dengan
masalah penelitian. Bahannya dapat ditemukan pada berbagai sumber,
seperti buku, jurnal, majalah ilmiah, surat kabar, pamplet, bahan
dokumenter, media cetak, dan media elektronik atau website. Dalam
hal ini perlu diperhatikan ketepercayaan sumber referensi dan
kebaruannya di samping relevansi teori yang dipilih dengan masalah

97
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
yang diteliti. Tidak semua teori dapat dikemukakan. Perlu dipilih teori
yang betul-betul urgen dan dapat dipergunakan dalam proses penelitian.
Penulis atau sumber teori juga harus diseleksi, apalagi jika bersumber
dari website. Perlu diidentifikasi penulisnya sehingga dapat diyakinkan
bahwa teori tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
b. Penelitian relevan
Berisi uraian tentang hasil penelitian yang sudah dilakukan
peneliti sebelumnya yang berkaitan erat dengan masalah yang akan
diteliti. Ini penting dikemukakan untuk menunjukkan bahwa sudah ada
penelitian sebelumnya, atau penelitian yang dilakukan ini bukanlah
penelitian pertama, sudah ada penelitian sebelumnya yang mendasari
penelitian kita. Mungkin saja kita melakukan penelitian atau
memperoleh masalah dari penelitian sebelumnya ini. Cara
mengemukakannya cukup tuliskan nama peneliti, tahun, judul
penelitian atau masalah yang diteliti dan hasilnya. Misalnya, Sudirman
dkk. (2007) telah melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan
model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
c. Kerangka berpikir
Kerangka berpikir disebut juga kerangka konseptualberisi uraian
tentang alur berpikir peneliti mengenai keterkaitan antara variabel (sub
variabel) satu dengan variabel (sub variabel lainnya) lainnya sesuai
atau berdasarkan kajian teori.
Tidak ada aturan yang baku cara membuat kerangka berpikir,
namun sebaiknya kerangka berpikir dinyatakan dalam bentuk bagan,
sehingga secara cepat pembaca dapat menangkap masalah yang diteliti.
Selanjutnya, bagan tersebut perlu dijelaskan agar tidak menimbulkan
penafsiran yang berbeda dengan yang dimaksud peneliti. Untuk
memudahkan memahami kerangka berpikir ini pelajarilah contoh
kerangka berpikir penelitian eksperimen untuk uji keampuhan produk
yang dikembangkan (Gambar 7.2).

98
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko

Gambar 7.2. Contoh Kerangka Berpikir

Kelas Model Pembel Hasil Belajar


Kontrol Konvensional Relatif Rendah
Siswa
Kelas Model Pembel Hasil Belajar
Eksperimen yg Baru Dikem Relatif Tinggi
bangkan

BAB III METODE PENELITIAN


a. Rancangan Penelitian
Memuat uraian tentang jenis penelitian yang akan dilakukan,
alasan pemilihannya, serta prosedur umum yang akan dilakukan.
Kemukakanlah bahwa penelitian yang akan dilakukan merupakan
penelitian pengembangan. Kemudian, jelaskan juga secara ringkas
pengertian dan maksud R&D tersebut, serta alasan ilmiah yang
melandasi pemilihannya. Perlu juga diuraikan langkah-langkah atau
prosedur yang akan digunakan dalam penelitian.
b. Validator dan Subjek Penelitian
Validator adalah orang yang memvalidasi (menilai) kelayakan
instrumen dan produk (prototipe) penelitian yang dikembangkan.
Validator minimal sebanyak 3 orang, dapat berupa: pakar, teman
sejawat, praktisi dan yang relevan). Subjek penelitian adalah orang
yang terlibat sebagai subjek uji, misalnya siswa. Subjek uji dapat
digunakan dalam jumlah kelompok kecil (mis. 30 orang siswa) untuk
mengetahui kevalidan dan kepraktisan instrumen dan produk yang
dikembangkan. Kemudian, subjek uji dapat pula digunakan dalam
kelompok siswa yang lebih besar (mis. heberapa kelas dari beberapa
sekolah) melaui motode eksperimen, dengan tujuan untuk mengetahui
keampuhan produk penelitian yang dikembangkan atau untuk
mengambil generalisasi hasil penelitian.
c. Prosedur penelitian

99
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Uraian pada bagian ini meliputi enam (6) hal, yaitu (1) Analisis
Kebutuhan, (2) perancangan, (3) Pengembangan, (4) implementasi, (5)
evaluasi dan revisi, dan (6) diseminasi.
Di sini dijelaskan bahwa pemilihan masalah atau prototipe yang
dikembangkan adalah berdasarkan analisis kebutuhan di lapangan.
Tunjukkan rasionalnya kenapa prototipe ini perlu dikembangkan.
1) Perancangan
Perancangan (penyusunan prototipe) berisi penjelasan tentang
langkah-langkah pengembangan prototipe, termasuk instrumen yang
diperlukan dalam pengembangannya, seperti lembar validasi untuk
pakar, lembar validasi untuk sejawat, serta tes dan angket untuk
subjek uji yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Ikutilah
langkah-langkah yang sudah dikembangkan para ahli penelitian
pengembangan, atau boleh juga diadopsi dan dilakukan modifikasi
sesuai kebutuhan. Misalnya langkah-langkah atau tahapan yang
dikemukakan atau dikembangkan oleh Fenrich (1997) seperti terlihat
pada Gambar 7.3.
Gambar7.3. Model of the Instructional Development Cycle (Fenrich,
1997; dalamNur, 2006).

Analysis

Implementation Evaluation and Planning


Revision

Development Design

2) Pengembangan (validasi prototipe).

100
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Di sini dijelaskan bagaimana cara memvalidasi prototipe yang
dikembangkan, misalnya melalui penilaian pakar, sejawat, praktisi,
dan jelaskan pula fungsi validator itu masing-masing.
3) Implementasi (uji efektivitas dan praktikalitas produk).
Di sini dijelaskan desain ekpsperimen yang digunakan dalam
pengujian efektivitas (keampuhan) praktikalitas, serta jelaskan
langkah-langkah pelaksanaannya.
4) Evaluasi dan Revisi
Berisi uraian penjelasan tentang hasil evaluasi yang dilakukan
dari implemtasi produk, jika masih ditemukan kekurangan atau
kelemahan maka perlu dilakukan revisi atau penyempurnaan.
5) Diseminasi
Adalah kegiatan mensosialisasikan produk yang dikembangkan
kepada pengguna produk. Di sini peneliti menjelaskan tentang arti
produk yang dihasilkan, manfaat, keunggulan-keunggulan, prosedur
penggunaan dan sebagainya. Desiminasi dapat dilakukan dalam
bentuk kegitan seminar dan sejenisnya.
d. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian maksudnya seluruh alat yang digunakan
untuk keperluan pengumpulan data penelitian. Di sini dijelaskan
instrumen yang diperlukan dan bagaimana pengembangannya.
Kemukakan pula bagaimana cara memvalidasi instrumen yang
dikembangkan. Dalam penelitian pengembangan instrumen yang
diperlukan misalnya lembar validasi angket dan tes hasil belajar.
Validasi yang dilakukan pada penelitian ini menekankan pada validasi
isi dan konstruksi. Kedua validitas ini dapat diuji oleh validator dengan
cara membandingkannya dengan materi yang disajikan. Menurut
Riduwan (2008:97) untuk menguji validitas konstruksi
(contructvalidity) dapat dilakukan dengan meminta pendapat dari ahli
(judgment expert). Setelah pengujian konstruksi selesai dari para ahli,
maka diteruskan dengan ujicoba.
e. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah penjelasan secara operasional
(sesuai dengan yang dilakukan) mengenai variabel penelitian. Definisi
istilah adalah penjelasan istilah-istilah penting yang terdapat dalam
penelitian, baik variabel maupun istilah yang bukan variabel tetapi

101
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
terkait dengan variabel. Istilah-istilah tersebut perlu dijelaskan oleh
peneliti, karena dikhawatirkan pembaca mengartikan makna istilah
tersebut berbeda dengan yang dimaksud peneliti. Biasanya, istilah-
istilah yang sudah umum tidak perlu dijelaskan.
f. Teknik Analisis Data
Di sini dijelaskan teknik yang digunakan dalam menganalisis
data. Misalnya data penelitian yang dikumpulkan melalui validasi
pakar dan teman sejawat, serta angket dianalisis menggunakan statistik
deskriptif (skor rata-rata dan persentase). Sementara, data hasil belajar
dianalisis dengan uji t-test, untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
dua kelompok sampel (kelas eksperimen dan kelas kontrol).
Sebagai contoh, sebuah penelitian yang berjudul
”Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA kelas VII SMP
berorientasi pada Keterampilan Proses”. Pada penelitian ini dilakukan
analisis berupa: analisis data hasil validasi, analisis data hasil
pengamatan pelaksanaan RPP, dan analisis data hasil pengamatan
aktivitas siswa.
g. Jadwal Penelitian
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal
kegiatan yang akan dilaksanakan. Jadwal berisi kegiatan apa saja yang
akan dilakukan, dan berapa lama akan dilakukan. Contoh dapat dilihat
berikut ini:
Tabel. 7.1 Contoh Jadwal Penelitian
Bulan ke. . . /minggu ke . . .
NO KEGIATAN I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal
2 Study awal (grand tour)
3 Persiapan instrumen
4 Validasi instrumen
Persiapan seminar
5
proposal
Pengumpulan data
6
lapangan
7 Analisis data
Pembuatan draf laporan
8
penelitian (skripsi)
102
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
9 Ujian skripsi
Penyempurnaan laporan
10
penelitian (skripsi)
11 Revisi skripsi
Sementara itu, berikut ini adalah sistematika proposal penelitian
R&D:
Gambar 7.4. Sistematika Proposal R dan D
COVER
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masala
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan penelitian
F. Manfaat Hasil Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
B. Penelitian Relevan
C. Kerangka Berpikir
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Validator dan Subjek Penelitian
C. Prosedur penelitian
D. Defenisi Operasioanl
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
G. Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

103
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko

C. Laporan Penelitian dan Pengembangan


Hal–hal yang disajikan dalam laporan penelitian R&D pada
umumnya bersifat kompleks, mulai dari isi kajian terhadap berbagai
teori yang bersifat substantif dan mendasar sampai kepada hal–hal yang
bersifat operasional teknis. Karena kompleksitas materi yang disajikan,
maka laporan penelitian kuantitatif perlu diatur sedemikian rupa
sehingga pembaca laporan dapat dengan mudah menemukan setiap
bagian yang dicarinya dan dapat memahaminya secara tepat.
Laporan hasil penelitian yang ditulis dalam betuk skripsi
terutama ditujukan untuk dikonsumsi oleh masyarakat akademik.
Laporan untuk masyarakat akademik cendrung bersifat teknis, berisi
lengkap tentang apa yang diteliti, mengapa hal itu diteliti, cara
melakukan penelitian, hasil–hasil yang diperoleh, dan kesimpulan
penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan objektif. Format laporan
cendrung baku, mengikuti ketentuan dari perguruan tinggi atau
kelompok suatu masyarakat akademik.
Berdasarkan pemikiran di atas, isi dan sistematika skripsi
sebagai laporan hasil penelitian kuantitatif terbagi atas tiga bagian
utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing–
masing bagian dijelaskan pada uraian berikut:

1. BAGIAN AWAL
Hal–hal yang termasuk dalam bagian awal adalah : (1) Cover,
(2) Halaman Logo, (3) Halaman Judul, (4) Surat Pernyataan keaslian,
(5) Halaman Persetujuan Pembimbing, (6) Halaman Pengesahan
Penguji, (7) Kata Pengantar, (8) Abstrak, (9) Daftar Isi, (10) Daftar
Tabel, (11) Daftar Gambar, (12) Daftar Lampiran, (13) Daftar… ( tanda
– tanda lain).
a. Halaman cover
Halaman cover berisi; (1) teks “skripsi”, (2) Judul skripsi (3)
Logo STKIP YPM Bangko, (4) Nama dan Nomor Pokok Mahasiswa,
(5) Nama lengkap program studi, jurusan dan perguruan tinggi
(lembaga), (6) Tahun lulus ujian Skripsi. Semua huruf dicetak dengan
huruf kapital. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian

104
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
diatur simetris, rapi dan serasi. (Contohnya dapat dilihat pada
Lampiran 1)
b. Lembar Logo
Lembar logo ini hanya berisi lambang STKIP YPM Bangko
dengan ukuran tertentu. Lembar logo dapat diperoleh pada Bagian
Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) STKIP YPM
Bangko (Lihat contoh pada Lampiran 2)
c. Halaman judul
Halaman judul memiliki sedikit perbedaan dari halaman cover.
Perbedaannya terletak pada penambahan teks “diajukan untuk
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan”
sesudah nama dan NPM. (Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 3)
d. Surat Pernyataan Keaslian
Halaman surat pernyataan berisi: (1) Teks “SURAT
PERNYATAAN KEASLIAN” (2) Nama, NPM, Program Studi,
Jurusan (3) Membuat pernyataan dan siap menerima sanksi jika di
kemudian hari pernyataan tersebut terbukti tidak benar, (4) Nama
lengkap yang membuat pernyataan dan memakai materai Rp. 6000.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 4)
e. Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman persetujuan pembimbing berisi: (1) Teks
“PERSETUJUAN PEMBIMBING” (2) Judul skripsi, Nama, NPM, (3)
Nama lengkap dan Nomor Induk Pegawai (NIP) atau Nomor Induk
Dosen Nasional (NIDN) pembimbing I serta pembimbing II.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 5)
f. Halaman Pengesahan Penguji
Halaman pengesahan penguji berisi pengesahan skripsi oleh tim
penguji skripsi, dan diketahui oleh ketua jurusan dan ketua STKIP
YPM Bangko. Pengesahan ini diberikan setelah diadakan
penyempurnaan isi skripsi oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai
dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat
berlangsungnya ujian skripsi. Di dalam halaman ini terdapat tanggal –
bulan – tahun dilaksanakan ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP
masing-masing tim penguji serta ketua jurusan dan ketua STKIP.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 6)
g. Kata Pengantar

105
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Kata pengantar berisi ucapan terima kasih penulis skripsi yang
ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan/atau pihak lain
yang telah banyak membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan,
dan menyelesaikan penulisan skripsi.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital,
simetris di batas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata
pengantar diketik dengan jarak spasi satu setengah. Panjang teks tidak
lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Kemudian pada ahir teks
dicantumkan kata “Penulis” tanpa menyebut nama terang dan
ditempatkan di pojok kanan bawah. (Contohnya dapat dilihat pada
Lampiran 7)
h. Abstrak
Pada bagian awal yang terpisah dari teks abstrak dicantumkan
nama penulis skripsi, yang ditulis nama belakang diikuti tanda koma
dan nama depan. Selanjutnya dicantumkan tahun lulus, judul skripsi,
kata “skripsi” diikuti nama prodi dan jurusan serta lembaga, dan nama
dosen pembimbing I dan II lengkap dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak juga dicantumkan kata kunci yang ditempatkan
di bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci ini sekitar tiga
buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi
ilmiah. Dengan kata kunci, kita bisa menemukan judul-judul skripsi
beserta abstraknya dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti dari skripsi, yang
mencakup: latar belakang serta rumusan masalah yang diteliti, metode
yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh serta kesimpulan yang dapat
ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan. Teks abstrak diketik
dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari 1
halaman kertas ukuran kuarto berkisar 250 kata. (Contohnya dapat
dilihat pada Lampiran 8)
i. Daftar Isi
Daftar isi memuat semua judul bab, judul sub-bab, dan judul
anak sub-bab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya
di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital,
sedangkan judul sub-bab dan anak sub-bab hanya huruf awalnya saja
yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya

106
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi skripsi. (Contoh
format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 9)

j. Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat: nomor tabel, judul tabel serta
nomor halaman tempat tabel tersebut dimuat. Judul tabel yang
memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara
judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 10.
k. Daftar gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul
gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul
gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi
tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi
jarak dua spasi. (Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran
11)
l. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran serta
halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan
lebih dari dua baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran
yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. (Contoh format
daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 12)
m. Daftar . . . (tanda-tanda lain)
Jika dalam suatu skripsi banyak digunakan tanda-tanda lain
yang mempunyai makna esensial, seperti singkatan atau lambang dalam
Matematika, ilmu eksakta dan teknik, maka perlu ada daftar mengenai
lambang-lambang atau tanda-tanda lain yang digunakan dalam skripsi
tersebut.

2. BAGIAN INTI
Bagian inti skripsi terdiri atas lima bab, yaitu Pendahuluan,
Landasan Teori, Metode Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan,
dan Penutup. Substansi isi dari bab Pendahuluan, Landasan Teori, dan
Metode Penelitian mengacu kepada proposal penelitian. Yang perlu
diperhatikan, uraian pada bab metode penelitian dalam proposal masih
bersifat “akan” diteliti sedangkan pada laporan penelitian uraiannya

107
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
bersifat “sudah” dilakukan penelitian. Bab IV dan V merupakan
tambahan, maka bagian ini yang akan diuraikan berikut ini:

BAB IV HASIL PENELITIAN


Pada bab ini peneliti menguraikan hasil analisis terhadap
masalah yang ada di lapangan, hasil validasi produk, praktikalitas
produk serta efektifitas produk. Pada hasil analisis terhadap masalah
dijelaskan secara deskripsi, misalnya analisis kurikulum, analisis
kebutuhan, analisis siswa, analisis konsep. Sedangkan hasil validasi
produk, praktikalitas produk serta efektifitas produk dipaparkan secara
empiris dalam bentuk tabel.
Praktikalitas perangkat yang dikembangkan dapat diketahui dari
pelaksanaan uji coba. Data praktikalitas perangkat pembelajaran yang
dikembangkan diperoleh dari hasil pengamatan keterlaksanaan RPP dan
respon siswa. Efektifitas perangkat yang dikembangkan dapat dilihat
dari aktivitas siswa dan hasil belajar.

BAB V KESIMPULAN
Bab V memuat dua hal pokok, yaitu kesimpulan dan saran,
sebagai berikut:
a. Kesimpulan
Peneliti memaparkan kesimpulan penelitian berdasarkan uji
coba terhadap produk yang dikembangkan. Kesimpulan penelitian,
yang pertama dan utama ialah yang terkait langsung dengan perumusan
masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan penelitian
terikat secara substantif terhadap temuan-temuan penelitian yang
mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun
yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian
yang diperolah. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil
penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam bab IV. Tata
urutannya pun hendaknya sama dengan yang ada dalam bab IV.
Dengan demikian, konsistensi isi dan tata urutan perumusan masalah,
tujuan penelitian, hasil yang diperoleh dan kesimpulan penelitian tetap
terpelihara.
b. Implikasi

108
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Pada bagian implikasi ini, peneliti memaparkan produk yang
telah dihasilkan, pengguna produk dan pengaruhnya terhadap proses
pembelajaran.
c. Saran
Saran yang diperuntukkan untuk peneliti sendiri, guru danpeneliti
lain sebagai pedoman dalam melakukan penelitian dan pengembangan.
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Dengan
demikian, saran tersebut tidak keluar dari batas-batas lingkup dan
implikasi penelitian. Saran yang baik nampak dari rumusannya yang
bersifat rinci dan operasional. Artinya jika orang lain hendak
melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam
menafsirkan atau mengaplikasikannya. Di samping itu, saran yang
diajukan hendaknya spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan
tinggi, instansi, dinas, jawatan, lembaga pemerintah maupun swasta,
atau yang lain yang dianggap layak.
Sementara itu, berikut ini adalah sistematika skripsi/laporan
penelitian R&D:

3. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir skripsi bisa memuat banyak hal. Meskipun
demikian, hal-hal yang perlu dimasukan dalam bagian ini adalah yang
mendukung atau terkait erat dengan uraian yang terdapat pada bagian
inti skripsi. Isi yang perlu ada pada bagian akhir adalah: daftar pustaka,
lampiran-lampiran, dan riwayat hidup.
a. Daftar pustaka
Berisi bahan pustaka yang dikutip dalam teks skripsi. Artinya
bahan pustaka yang hanya dipakai sebagai bahan bacaan tetapi tidak
dirujuk dalam teks skripsi tidak boleh dimasukkan dalam daftar
pustaka. Sebaliknya semua bahan pustaka yang disebutkan dalam
batang tubuh skripsi harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Tata cara
penulisan daftar pustaka dibahas pada bagian tersendiri. (Contoh format
daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 13)
b. Lampiran-lampiran
Berisi keterangan–keterangan yang dipandang penting untuk
skripsi, seperti instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian,

109
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
rumus-rumus statistik yang digunakan, proses menghitung harga
statistik, surat izin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan
data penelitian, surat keterangan telah melakukan penelitian, dan masih
bisa ditambah dengan hal yang lain. Keterangan penting itu ditaruh
dalam lampiran dengan maksud agar tidak mengganggu kelancaran
informasi yang terdapat dalam bagian inti skripsi. Untuk
mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor
urut dengan menggunakan angka Arab. (Contoh format daftar isi dapat
dilihat pada Lampiran 14)
c. Daftar riwayat hidup
Penulis skripsi hendaknya disajikan secara naratif. Hal-hal yang perlu
dimuat dalam riwayat hidup ini ialah: nama lengkap penulis skripsi,
tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman
berorganisasi, dan informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama
belajar di perguruan tinggi maupun pada waktu duduk di bangku
sekolah dasar atau sekolah menengah. Bagi yang sudah berkeluarga
dapat mencantumkan nama suami/istri dan nama putra-putrinya.
(Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 15)
Sementara itu, berikut ini adalah sistematika skripsi/laporan
Penelitian R&D:

110
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Gambar 7.5 Sistematika Skripsi/Laporan Penelitian R&D
COVER
HALAMAN LOGO
HALAMAN JUDUL
HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Gambar
BAB I. 7.5. Sistematika Skripsi/Laporan Penelitian R&D
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E. Tujuan penelitian
F. Manfaat HasilPenelitian
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
B. Penelitian Relevan
C. Kerangka Berpikir
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Prosedur penelitian (analisis kebutuhan, perancangan, pengembangan,
implementasi, evaluasi dan revisi, diseminasi
D. Definisi Operasional
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Analisis Data
G. Jadwal Penelitian
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Produk yang Dikembangkan (perancangan produk, validasi produk,
praktikalitas produk, efektivitas produk)
B. Pembahasan (validasi produk, praktikalitas produk, dan efektivitas
produk)
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

111
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
BAB VIII
PENELITIAN LABORATORIUM DAN LAPANGAN

A. Pendahuluan
Penelitian laboratorium dan lapangan untuk program studi-
program studi pendidikan MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam) merupakan penelitian yang memiliki banyak karakteristik.
Langkah-langkah atau prosedur dalam penelitian ini juga sangat
beragam tergantung dengan metode penelitian yang dipilih, misalnya
penelitian tentang pengaruh pupuk terhadap tanaman, meneliti pengaruh
bahan kimia terhadap hewan di laboratorium dan lain sebagainya. Oleh
karena itu mahasiswa diharapkan telah memahami metode penelitian
laboratorium dan lapangan terlebih dahulu sebelum memulai penelitian.
Beberapa referensi dalam penelitian laboratorium dan lapangan ini
dapat diperoleh dari berbagai sumber, buku, jurnal dan internet. Tidak
seperti penelitian kependidikan, penelitian laboratorium ini memiliki
langkah-langkah pengambilan data dan analisis yang juga beragam,
dimulai dari analisis secara deskriptif, sampai menggunakan software
tertentu yang canggih seperti SPSS, PAST, MEGA, dll.
B. Penyusunan Proposal Penelitian
Proposal penelitian seharusnya disusun secermat mungkin dengan
memperhatikan prinsip-prinsip perencanaan. Di dalamnya dirancang
semua yang akan dilakukan dilengkapi dengan dasar-dasar ilmiah
pemilihannya. Oleh sebab itu, proposal terdiri atas 3 bab, sebagai
berikut:.

BAB I PENDAHULUAN
Bab I terbagi atas 6 (enam) sub bab, yakni sub bab Latar Belakang
Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Manfaat
Penelitian.
a. Latar belakang masalah
Mengungkapkan tentang rasional pengembangan produk dalam
rangka pemecahan masalah. Munculnya masalah penelitian biasanya
bermula dari kepedulian peneliti tentang fenomena yang terjadi di
lingkungannya. Diamati kenyataan yang terjadi di lapangan (das sein)
berbeda dengan yang diharapkan (das sollen). Oleh karena itu, uraian

112
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
perlu diawali dengan kesenjangan-kesenjangan yang ditemukan antara
kenyataan yang terjadi dengan kondisi ideal, serta dampak yang
ditimbulkan oleh kesenjangan-kesenjangan tersebut. Kemudian,
berbagai alternatif untuk mengatasi masalah tersebut perlu
dikemukakan. Selanjutnya, di bagian akhir latar belakang masalah ini,
perlu dikemukakan alternatif yang ditawarkan untuk memecahkan
masalah beserta rasionalnya.
b. Perumusan Masalah
Berisi ungkapan tentang masalah yang akan dipecahkan melalui
proses pengumpulan dan penganalisan data. Menurut Surya brata
(1989: 71) tidak ada aturan yang baku mengenai cara merumuskan
masalah. Namun, disarankan hal-hal sebagai berikut:
(1) Masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya.
(2) Rumusan masalah harus padat dan jelas.
(3) Rumusan masalah harus memberi arahan tentang jenis data
yang diperlukan dan bagaimana mendapatkannya.
Untuk memudahkan pemahaman marilah kita pelajari contoh-
contoh rumusan masalah berikut:
1. Bagaimanakah pengaruh pemberian kompos
terhadap tanaman kacang tanah?
2. Bagaimanakah keanekaragaman jenis semut di
Hutan TNKS?
c. Tujuan penelitian
Berkaitan erat dengan judul, rumusan masalah, hipotesis, atau
pertanyaan penelitian. Pada hakekatnya, tujuan penelitian adalah untuk
menguji hipotesis atau mencari jawaban masalah yang diajukan dalam
perumusan masalah atau dalam pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian
dapat dirumuskan seperti contoh berikut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan:
1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian
pupuk kompos terhadap tanaman kacang.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
keanekaragaman jenis semut di TNKS.
d. Manfaat Penelitian
Berisi uraian tentang kegunaan hasil penelitian. Hasil penelitian
yang diperoleh berguna untuk apa atau untuk siapa. Kalau

113
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
pertanyaannya untuk apa, berarti jawabannya mungkin benda mati,
hewan, tumbuhan, lingkungan, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Sedangkan kalau pertanyaan untuk siapa, berarti sasarannya adalah
manusia. Setelah jelas untuk apa atau untuk siapa, kemudian sebutkan
pula apa gunanya atau manfaatnya atau konstribusinya bagi manusia.
Kata lain yang sering juga digunakan untuk pengganti kata manfaat
penelitian adalah kegunaan atau dampak atau kontribusi hasil
penelitian.
Hasil penelitian harus memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya baik bagi pengembangan maupun implementasi untuk
kepentingan praktis dimasyarakat. Hal tersebut manfaat mengisyaratkan
bahwa manfaat hasil penelitian terdiri atas dua jenis; manfaat teoritis
dan praktis. Manfaat teoritis berisi kegunaan hasil penelitian dalam
pengembangan teori atau khasanah keilmuan tertentu. sedangkan
manfaat praktis berisi kegunaan hasil penelitian bagi pengembangna
kerja para praktisi, misalnya guru, siswa, peneliti., pengelola lembaga,
dan pengambil kebijakan (policy maker).
Berisi uraian tentang kegunaan hasil penelitian. Hasil penelitian
yang diperoleh berguna untuk apa atau untuk siapa. Kalau
pertanyaannya untuk apa, berarti jawabannya mungkin benda mati,
hewan, tumbuhan, lingkungan, ilmu pengetahuan dan sebagainya.
Sedangkan kalau pertanyaan untuk siapa, berarti sasarannya adalah
manusia. Setelah jelas untuk apa atau untuk siapa, kemudian sebutkan
pula apa gunanya atau manfaatnya atau konstribusinya bagi manusia.
Kata lain yang sering juga digunakan untuk pengganti kata manfaat
penelitian adalah kegunaan atau dampak atau kontribusi hasil
penelitian.
Untuk memperjelas pemahaman mengenai manfaat penelitian ini
ada baiknya dikemukakan beberapa contoh kemungkinan untuk apa
atau untuk siapa kegunaannya.
Hasil penelitian ini diharapkan berguna:
(1)Bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
khususnya dalam bidang pendidikan dan pembelajaran.
(2)Bagi para guru, sebagai salah satu alternatif model dan
perangkat pembelajaran yang dapat digunakan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.

114
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
(3)Bagi pimpinan sekolah atau dinas pendidikan sebagai bahan
masukan dalam menetapkan atau menjalankan suatu
kebijaksanaan dalam pengembangan pendidikan, terutama
yang berkaitan dengan pengadaan fasilitas pendidikan atau
pembelajaran.
(4)Bagi peneliti lain sebagai bahan masukan untuk memotivasi
timbulnya inspirasi atau ide-ide baru dalam rangka
pengembangan model dan fasilitas pembelajaran di sekolah.
Perlu diperhatikan bahwa manfaat hasil penelitian harus
dirumuskan secara jelas. Artinya, nampak terkait antara kegunaan yang
dirumuskan dengan masalah dan hasil penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI


Bab ini terbagi atas tiga sub bab, yaitu sub bab kajian teori,
penelitian relevan, dan kerangka berpikir. Berikut diuraikan satu
persatu.
a. Kajian teori
Berisi uraian tentang teori-teori dan kepustakaan yang
berhubungan erat dengan masalah penelitian. Bahannya dapat
ditemukan pada berbagai sumber, seperti buku, jurnal, majalah ilmiah,
surat kabar, pamplet, bahan dokumenter, media cetak, dan media
elektronik atau website. Dalam hal ini perlu diperhatikan
ketepercayaan sumber referensi dan kebaruannya di samping relevansi
teori yang dipilih dengan masalah yang diteliti. Tidak semua teori
dapat dikemukakan. Perlu dipilih teori yang betul-betul urgen dan
dapat dipergunakan dalam proses penelitian. Penulis atau sumber teori
juga harus diseleksi, apalagi jika bersumber dari website. Perlu
diidentifikasi penulisnya sehingga dapat diyakinkan bahwa teori
tersebut dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
b. Penelitian relevan
Berisi uraian tentang hasil penelitian yang sudah dilakukan
peneliti sebelumnya yang berkaitan erat dengan masalah yang akan
diteliti. Ini penting dikemukakan untuk menunjukkan bahwa sudah ada
penelitian sebelumnya, atau penelitian yang dilakukan ini bukanlah
penelitian pertama, sudah ada penelitian sebelumnya yang mendasari
penelitian kita. Mungkin saja kita melakukan penelitian atau

115
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
memperoleh masalah dari penelitian sebelumnya ini. Cara
mengemukakannya cukup tuliskan nama peneliti, tahun, judul
penelitian atau masalah yang diteliti dan hasilnya. Misalnya, Sudirman
dkk. (2007) telah melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan
model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penerapan model
pembelajaran berpengaruh positif terhadap hasil belajar.
c. Hipotesis penelitian (Jika ada)
Karena hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
perumusan masalah penelitian yang diajukan, maka titik tolak untuk
merumuskan hipotesis adalah perumusan masalah dan kerangka
berpikir. Jika perumusan masalah penelitian: “Bagaimanakah pengaruh
pemberian kompos terhadap tanaman kacang tanah?”
Maka hipotesisnya adalah : “Pemberian kompos dapat
memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah”

BAB III METODE PENELITIAN


Pada bab ini terdiri atas beberapa bagian, sebagai berikut;
a. Jenis Penelitian
Memuat uraian tentang jenis penelitian yang akan dilakukan,
b. Waktu dan Tempat Penelitian
Perlu dikemukakan waktu dan lokasi/tempat penelitian. Hal ini
agar memberikan informasi yang rinci tentang penelitian yang akan
dilakukan.
c. Alat dan Bahan
Dalam penelitian laboratorium dan lapangan tentu saja alat dan
bahan banyak digunakan. Sebutkan alat dan bahan yang akan digunakan
secara terpisah. Alat dahulu lalu menyusul bahan-bahan disebutkan
secara rinci.
d. Prosedur penelitian
Uraikan langkah-langkah mulai dari persiapan secara rinci.
Penulisan prosedur penelitian dapat menggunakan poin-poin yang
merupakan langkah penelitian yang dideskripsikan dalam bentuk
paragraph di bawahnya, misalnya:
1) Pembuatan garis transek

116
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Penjelasan…..……………………………………………………
…………………..

2) Pengukuran faktor fisik dan kimiawi


Penjelasan…………………………………………………………
……………………….
3) Pengambilan data morfologi hewan
Penjelasan…………………………………………………………
………………………..
4) Pengawetan sampel
Penjelasan…………………………………………………………
………………………..
e.Definisi Operasional
Definisi operasional adalah penjelasan secara operasional
(sesuai dengan yang dilakukan) mengenai variabel penelitian. Definisi
istilah adalah penjelasan istilah-istilah penting yang terdapat dalam
penelitian, baik variabel maupun istilah yang bukan variabel tetapi
terkait dengan variabel. Istilah-istilah tersebut perlu dijelaskan oleh
peneliti, karena dikhawatirkan pembaca mengartikan makna istilah
tersebut berbeda dengan yang dimaksud peneliti. Biasanya, istilah-
istilah yang sudah umum tidak perlu dijelaskan.
f. Teknik Analisis Data
Di sini dijelaskan teknik yang digunakan dalam menganalisis
data. Misalnya data dianalisis secara deskriptif, atau data dianalisis
menggunakan rumus........, atau data dianalisis dengan menggunakan
bantuan software Clustal X, dll.
g. Jadwal Penelitian
Setiap rancangan penelitian perlu dilengkapi dengan jadwal
kegiatan yang akan dilaksanakan. Jadwal berisi kegiatan apa saja yang
akan dilakukan, dan berapa lama akan dilakukan. Contoh dapat dilihat
berikut ini:

117
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko

Tabel. 8.1 Contoh Jadwal Penelitian


Bulan ke. . . /minggu ke . . .
NO KEGIATAN I II III
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Proposal
2 Study awal (grand tour)
3 Persiapan instrumen
4 Validasi instrumen
Persiapan seminar
5
proposal
Pengumpulan data
6
lapangan
7 Analisis data
Pembuatan draf laporan
8
penelitian (skripsi)
9 Ujian skripsi
Penyempurnaan laporan
10
penelitian (skripsi)
11 Revisi skripsi

Sementara itu, berikut ini adalah sistematika skripsi/laporan


penelitian laboratorium dan lapangan:

118
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko

Gambar 8.1 Sistematika Proposal Penelitian Laboratorium dan


Lapangan
COVER
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat Hasil Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
B. Penelitian Relevan
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Waktu dan tempat penelitian
C. Alat dan bahan
D. Prosedur penelitian
E. Defenisi Operasional
F. Teknik Analisis Data
G. Jadwal Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

119
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko

C. Penyusunan Skripsi/Laporan Penelitian Laboratorium dan


Lapangan
Hal–hal yang disajikan dalam laporan penelitian Laboratorium
dan Lapangan pada umumnya bersifat kompleks, mulai dari isi kajian
terhadap berbagai teori yang bersifat substantif dan mendasar sampai
kepada hal–hal yang bersifat operasional teknis. Karena kompleksitas
materi yang disajikan, maka laporan penelitian kuantitatif perlu diatur
sedemikian rupa sehingga pembaca laporan dapat dengan mudah
menemukan setiap bagian yang dicarinya dan dapat memahaminya
secara tepat.
Laporan hasil penelitian yang ditulis dalam betuk skripsi
terutama ditujukan untuk dikonsumsi oleh masyarakat akademik.
Laporan untuk masyarakat akademik cendrung bersifat teknis, berisi
lengkap tentang apa yang diteliti, mengapa hal itu diteliti, cara
melakukan penelitian, hasil–hasil yang diperoleh, dan kesimpulan
penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan objektif. Format laporan
cendrung baku, mengikuti ketentuan dari perguruan tinggi atau
kelompok suatu masyarakat akademik.
Berdasarkan pemikiran di atas, isi dan sistematika skripsi
sebagai laporan hasil penelitian kuantitatif terbagi atas tiga bagian
utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Masing–
masing bagian dijelaskan pada uraian berikut:

1. BAGIAN AWAL
Hal–hal yang termasuk dalam bagian awal adalah : (1) Cover,
(2) Halaman Logo, (3) Halaman Judul, (4) Surat Pernyataan keaslian,
(5) Halaman Persetujuan Pembimbing, (6) Halaman Pengesahan
Penguji, (7) Kata Pengantar, (8) Abstrak, (9) Daftar Isi, (10) Daftar
Tabel, (11) Daftar Gambar, (12) Daftar Lampiran, (13) Daftar… ( tanda
– tanda lain).
n. Halaman cover
Halaman cover berisi; (1) teks “skripsi”, (2) Judul skripsi (3)
Logo STKIP YPM Bangko, (4) Nama dan Nomor Pokok Mahasiswa,
(5) Nama lengkap program studi, jurusan dan perguruan tinggi
(lembaga), (6) Tahun lulus ujian Skripsi. Semua huruf dicetak dengan

120
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
huruf kapital. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian
diatur simetris, rapi dan serasi. (Contohnya dapat dilihat pada
Lampiran 1)
o. Lembar Logo
Lembar logo ini hanya berisi lambang STKIP YPM Bangko
dengan ukuran tertentu. Lembar logo dapat diperoleh pada Bagian
Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK) STKIP YPM
Bangko (Lihat contoh pada Lampiran 2)
p. Halaman judul
Halaman judul memiliki sedikit perbedaan dari halaman cover.
Perbedaannya terletak pada penambahan teks “diajukan untuk
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar sarjana pendidikan”
sesudah nama dan NPM. (Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 3)
q. Surat Pernyataan Keaslian
Halaman surat pernyataan berisi: (1) Teks “SURAT
PERNYATAAN KEASLIAN” (2) Nama, NPM, Program Studi,
Jurusan (3) Membuat pernyataan dan siap menerima sanksi jika di
kemudian hari pernyataan tersebut terbukti tidak benar, (4) Nama
lengkap yang membuat pernyataan dan memakai materai Rp. 6000.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 4)
r. Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman persetujuan pembimbing berisi: (1) Teks
“HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING” (2) Judul skripsi,
Nama, NPM, (3) Nama lengkap dan Nomor Induk Pegawai (NIP) atau
Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) pembimbing I serta pembimbing
II. (Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 5)
s. Halaman Pengesahan Penguji
Halaman pengesahan penguji berisi pengesahan skripsi oleh tim
penguji skripsi, dan diketahui oleh ketua program studi dan ketua
STKIP YPM Bangko. Pengesahan ini diberikan setelah diadakan
penyempurnaan isi skripsi oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai
dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat
berlangsungnya ujian skripsi. Di dalam halaman ini terdapat tanggal –
bulan – tahun dilaksanakan ujian, tanda tangan, nama lengkap dan
NIDN masing-masing tim penguji serta ketua prodi dan ketua STKIP.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 6)

121
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko

t. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan terima kasih penulis skripsi yang
ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi dan/atau pihak lain
yang telah banyak membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan,
dan menyelesaikan penulisan skripsi.
Tulisan KATA PENGANTAR diketik dengan huruf kapital,
simetris di batas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata
pengantar diketik dengan jarak spasi satu setengah. Panjang teks tidak
lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Kemudian pada ahir teks
dicantumkan kata “Penulis” tanpa menyebut nama terang dan
ditempatkan di pojok kanan bawah. (Contohnya dapat dilihat pada
Lampiran 7)
u. Abstrak
Pada bagian awal yang terpisah dari teks abstrak dicantumkan
nama penulis skripsi, yang ditulis nama belakang diikuti tanda koma
dan nama depan. Selanjutnya dicantumkan tahun lulus, judul skripsi,
kata “skripsi” diikuti nama prodi dan jurusan serta lembaga, dan nama
dosen pembimbing I dan II lengkap dengan gelar akademiknya.
Dalam abstrak juga dicantumkan kata kunci yang ditempatkan
di bawah nama dosen pembimbing. Jumlah kata kunci ini sekitar tiga
buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi
ilmiah. Dengan kata kunci, kita bisa menemukan judul-judul skripsi
beserta abstraknya dengan mudah.
Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti dari skripsi, yang
mencakup: latar belakang serta rumusan masalah yang diteliti, metode
yang digunakan, hasil-hasil yang diperoleh serta kesimpulan yang dapat
ditarik, dan (kalau ada) saran yang diajukan. Teks abstrak diketik
dengan spasi tunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari 1
halaman kertas ukuran kuarto berkisar 250 kata dalam 1 paragraf.
(Contohnya dapat dilihat pada Lampiran 8)
v. Daftar Isi
Daftar isi memuat semua judul bab, judul sub-bab, dan judul
anak sub-bab yang disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya
di dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital,
sedangkan judul sub-bab dan anak sub-bab hanya huruf awalnya saja

122
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
yang diketik dengan huruf kapital. Daftar isi hendaknya
menggambarkan garis besar organisasi keseluruhan isi skripsi. (Contoh
format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 9)
w. Daftar Tabel
Halaman daftar tabel memuat: nomor tabel, judul tabel serta
nomor halaman tempat tabel tersebut dimuat. Judul tabel yang
memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara
judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi.
Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 10.
x. Daftar gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul
gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul
gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi
tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan yang lainnya diberi
jarak dua spasi. (Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran
11)
y. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran serta
halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang memerlukan
lebih dari dua baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran
yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. (Contoh format
daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 12)
z. Daftar . . . (tanda-tanda lain)
Jika dalam suatu skripsi banyak digunakan tanda-tanda lain
yang mempunyai makna esensial, seperti singkatan atau lambang dalam
Matematika, ilmu eksakta dan teknik, maka perlu ada daftar mengenai
lambang-lambang atau tanda-tanda lain yang digunakan dalam skripsi
tersebut.

2. BAGIAN INTI
Bagian inti skripsi terdiri atas lima bab, yaitu Pendahuluan,
Landasan Teori, Metode Penelitian, Hasil Penelitian dan Pembahasan,
dan Penutup. Substansi isi dari bab Pendahuluan, Landasan Teori, dan
Metode Penelitian mengacu kepada proposal penelitian. Yang perlu
diperhatikan, uraian pada bab metode penelitian dalam proposal masih
bersifat “akan” diteliti sedangkan pada laporan penelitian uraiannya

123
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
bersifat “sudah” dilakukan penelitian. Bab IV dan V merupakan
tambahan, maka bagian ini yang akan diuraikan berikut ini:

BAB IV. HASIL PENELITIAN


a. Temuan Penelitian
Berisi laporan tentang masing-masing variabel yang telah diolah
dengan teknik statistik dekriptif seperti distribusi frekwensi disertai
dengan grafik yang berupa histogram, nilai rerata (mean), simpangan
baku, klasifikasi atau yang lain. Setiap varibel dilaporkan dalam sub-
sub tersendiri dengan merujuk kepada perumusan masalah atau tujuan
penelitian.
Materi yang disajikan dalam bagian ini adalah temuan-temuan
yang penting dari variabel yang diteliti dan hendaklah dituangkan
secara singkat namun bermakna. Rumus-rumus dan perhitungan yang
digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan tersebut diletakkan di
lampiran.
Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-
angka statistik, tabel maupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat
komunikatif. Penjelasan terhadap hal ini perlu dilakukan. Namun,
bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual,
tidak mencakup pendapat pribadi (interpretasi) peneliti.
b. Pembahasan
Menguraikan tentang temuan khusus yang diperoleh yang
dikonsultasikan dengan teori, pendapat para ahli-baik teori dan
pendapat yang mendukung hasil penelitian ataupun teori dan pendapat
yang tidak mendukung. Atau dengan gagasan peneliti, keterkaitan
antara kategori-kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan/teori
terhadap teori-teori dan temuan-temuan sebelumnya, serta interpretasi
dan ekplanasi dari temuan/teori yang diungkap dari lapangan (grounded
theory).

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN


Pada bab ini peneliti memaparkan kesimpulan dari penelitian.
Kesimpulan berupa hasil akhir analisis data dan juga interpretasi dari
data tersebut. Sedangkan saran diberikan kepada peneliti berikutnya.

124
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
a. Kesimpulan
Berisi kesimpulan penelitian, yang pertama dan utama ialah
yang terkait langsung dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian.
Dengan kata lain, kesimpulan penelitian terikat secara substantif
terhadap temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, namun
yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan penelitian
yang diperolah. Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil
penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam bab IV. Tata
urutannya pun hendaknya sama dengan yang ada dalam bab IV.
Dengan demikian, konsistensi isi dan tata urutan perumusan masalah,
tujuan penelitian, hasil yang diperoleh dan kesimpulan penelitian tetap
terpelihara.
b. Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan
penelitian, pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Dengan
demikian, saran tersebut tidak keluar dari batas-batas lingkup dan
implikasi penelitian. Saran yang baik nampak dari rumusannya yang
bersifat rinci dan operasional. Artinya jika orang lain hendak
melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam
menafsirkan atau mengaplikasikannya. Di samping itu, saran yang
diajukan hendaknya spesifik. Saran dapat ditujukan kepada perguruan
tinggi, instansi, dinas, jawatan, lembaga pemerintah maupun swasta,
atau yang lain yang dianggap layak.

3. BAGIAN AKHIR
Bagian akhir skripsi bisa memuat banyak hal. Meskipun
demikian, hal-hal yang perlu dimasukan dalam bagian ini adalah yang
mendukung atau terkait erat dengan uraian yang terdapat pada bagian
inti skripsi. Isi yang perlu ada pada bagian akhir adalah: daftar pustaka,
lampiran-lampiran, dan riwayat hidup.
a. Daftar pustaka
Berisi bahan pustaka yang dikutip dalam teks skripsi. Artinya
bahan pustaka yang hanya dipakai sebagai bahan bacaan tetapi tidak
dirujuk dalam teks skripsi tidak boleh dimasukkan dalam daftar

125
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
pustaka. Sebaliknya semua bahan pustaka yang disebutkan dalam
batang tubuh skripsi harus dicantumkan dalam daftar pustaka. Tata cara
penulisan daftar pustaka dibahas pada bagian tersendiri. (Contoh format
daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 13)
b. Lampiran-lampiran
Berisi keterangan–keterangan yang dipandang penting untuk
skripsi, seperti instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian,
rumus-rumus statistik yang digunakan, proses menghitung harga
statistik, surat izin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan
data penelitian, surat keterangan telah melakukan penelitian, dan masih
bisa ditambah dengan hal yang lain. Keterangan penting itu ditaruh
dalam lampiran dengan maksud agar tidak mengganggu kelancaran
informasi yang terdapat dalam bagian inti skripsi. Untuk
mempermudah pemanfaatannya, setiap lampiran harus diberi nomor
urut dengan menggunakan angka Arab. (Contoh format daftar isi dapat
dilihat pada Lampiran 14)
c. Daftar riwayat hidup
Penulis skripsi hendaknya disajikan secara naratif. Hal-hal yang perlu
dimuat dalam riwayat hidup ini ialah: nama lengkap penulis skripsi,
tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman
berorganisasi, dan informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama
belajar di perguruan tinggi maupun pada waktu duduk di bangku
sekolah dasar atau sekolah menengah. Bagi yang sudah berkeluarga
dapat mencantumkan nama suami/istri dan nama putra-putrinya.
(Contoh format daftar isi dapat dilihat pada Lampiran 15)
Sementara itu, berikut ini adalah sistematika skripsi/laporan
Penelitian Laboratorium dan Lapangan:

126
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Gambar 8.2. Sistematika Skripsi Penelitian Laboratorium dan
Lapangan
COVER
HALAMAN LOGO
HALAMAN JUDUL
HALAMAN SURAT PERNYATAAN KEASLIAN
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat Hasil Penelitian
BAB II. LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
B. Penelitian Relevan
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Waktu dan tempat penelitian
C. Alat dan bahan
D. Prosedur penelitian
E. Defenisi Operasional
F. Teknik Analisis Data
G. Jadwal penelitian
BAB IV. HASIL PENELITIAN
A. Hasil Temuan
B. Pembahasan
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

127
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
BAB IX
TEKNIK PENULISAN

Pada bab ini berisi petunjuk yang berkaitan dengan sistematika


penulisan, cara merujuk, dan menulis daftar pustaka.
A. SISTEMATIKA PENULISAN
1. Abstrak
Abstrak adalah gambaran ringkas isi skripsi yang
berisikan latar belakang, mengapa penelitian dilakukan, tujuan
penelitian, metode yang digunakan, cara menentukan populasi
dan teknik pengambilan sampel serta bagaimana penelitian
dilaksanakan, hasil penelitian dan kesimpulan. Abstrak ditulis
dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris (bagi mahasiswa
jurusan Pendidikan Bahasa Inggris) dengan panjang tidak lebih
dari 250 kata, satu halaman, dan dilengkapi dengan kata kunci
yang dicetak miring. Abstrak ditempatkan pada lembaran
pertama setelah lembaran pernyataan.
Hal pertama yang ditulis pada abstrak adalah nama
penulis. Nama penulis atau peneliti pada abstrak tidak dibalik,
diberi tanda baca (. ), tahun akademik, judul penelitian, nama
program studi, nama jurusan, dan nama pembimbing satu dan
dua. Selanjutnya, paragraf pada abstrak tidak dijorokkan ke
dalam. Kemudian kata kunci dicantumkan setelah paragraf
terakhir pada abstrak.
2. Pernyataan
Lembaran pernyataan berisikan pernyataan penulis atau
peneliti, bahwa skripsi yang ditulisnya asli dan belum pernah
diajukan oleh siapa pun untuk mendapatkan gelar akademikbaik
di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan YPM
Bangko maupun di sekolah atau perguruan tinggi lain.
Teks pernyataan ditulis dengan 1 setengah spasi. Pada
bagian bawah sebelah kanan ditulis nama dan NPM penulis.
Surat pernyataan dibubuhi materai Rp. 6000 (enam ribu
rupiah) dan sebagian dari materai tersebut harus dikenai oleh
tanda tangan.

128
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
3. Persetujuan Pembimbing
Lembaran persetujuan pembimbing berisikan tanda
tangan kedua pembimbing dari penulis, yakni pembimbing satu
dan pembimbing dua. Lembaran ini berfungsi untuk
menyatakan bahwa penelitian penulis disetujui sebagai skripsi.
Sebelumnya, lembaran ini pun berfungsi untuk menyatakan
penulis dapat melaksanakan seminar atau ujian skripsi. Untuk
tanda tangan pembimbing, diberi keterangan nama yang jelas
dan NIP atau NIDN pembimbing.
4. Persetujuan Tim Penguji
Lembaran persetujuan tim penguji berisikan tanda
tangan empat anggota tim penguji, dua di antaranya adalah
pembimbing satu dan dua. Lembaran ini ditandatangani oleh
tim pada waktu atau setelah dilaksanakannya ujian skrispsi.
Tanda tangan disertai nama yang jelas dan NIP atau NIDN
kemudian diurutkan mulai dari Ketua (pembimbing satu),
Sekretaris (pembimbing dua) dan dua orang anggota tim
penguji, serta diketahui oleh Ketua Jurusan dan Ketua STKIP
5. Kata Pengantar
Kata pengantar sebaiknya dibuat ringkas dalam satu atau
dua halaman. Fungsi utama kata pengantar adalah
mengantarkan pembaca pada masalah yang akan dicari
jawabannya dan kekhususan-kekhususan tertentu dari skripsi.
Dilanjutkan dengan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyusunan skripsi. Ucapan
terimakasih didalamnya harus memuat: nama, jabatan, dan jasa
yang telah diberikannya dalam penyusunan skripsi.
Selanjutnya, teks kata pengantar ditulis dengan satu setengah
spasi. Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran
kuarto. Pada bagian akhir teks, di pojok kanan bawah
dicantumkan kata “penulis” dengan menyebutkan nama, serta
tempat, tanggal, bulan, dan tahun.
6. Halaman Motto (persembahan)
Motto merupakan semboyan yang berupa kalimat
pendek yang mengetengahkan pandangan hidup penulis dan
persembahan berisi kepada siapa skripsi dipersembahkan dan

129
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
merupakan kata hati terutama hasrat pengabdian yang hendak
disampaikan oleh penulis.
7. Daftar Isi
Pada bagian ini berisikan informasi halaman bagian-
bagian bab dari skripsi, dari bab I sampai dengan bab V,
kemudian daftar lampiran, daftar tabel, daftar gambar, dan
daftar pustaka. Untuk daftar pustaka tidak menggunakan
halaman.
8. Riwayat Hidup
Menjelaskan data pribadi utama tentang penulis yang
meliputi antara lain, tempat dan tanggal lahir, nama orang tua,
jenjang pendidikan sebelumnya, prestasi yang pernah dicapai,
pengalaman organisasi dan pekerjaan (bagi yang sudah
bekerja). Judul riwayat hidup ditulis dengan menggunakan font
Times New Roman, Kapital, 16 point, Bold; sedangkan isinya
ditulis dengan font Times New Roman, 12 point, 1. 5 spasi.
Kemudian dalam penulisan riwayat hidup dilengkapi dengan
foto penulis (pas foto).
9. Rujukan
Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir
penulis, tahun, dan halaman. Jika ada dua pengarang,
perujukan dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua
pengarang tersebut. Jika pengarang lebih dari dua orang,
penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama
pengarang pertama dan diikuti dengan dkk. Jika pada sumber
tidak dicantumkan nama pengarangnya, maka yang dirujuk
adalah nama penerbit. Untuk karya terjemahan, perujukan
dilakukan dengan cara menyebutkan nama pengarang aslinya.
Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh dua orang
pengarang yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung
dengan titik koma sebagai pemisahnya.
10. Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar,
perhitungan-perhitungan, grafik atau table, dokumentasi, yang
merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-
bagian terkait sebelumnya.

130
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko

B. CARA MENULIS KUTIPAN


1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung tidak diperkenankan dalam penulisan
skripsi. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya copy
dan paste atau plagiat. Penulis diarahkan untuk mengutip secara
tidak langsung dengan cara memodifikasi redaksi tulisan yang
akan dikutip.
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung dapat dikemukakan dengan bahasa
penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks,
seperti contoh berikut:
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga
lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
Sebaliknya, nama pengarang dapat ditulis dalam kurung seperti
contoh berikut:
Mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun
keempat (Salimin, 1990:13).

C. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi informasi
mengenai sumber buku, makalah, artikel, jurnal, koran, dan sumber
lainnya yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung.
Bahan-bahan yang dibaca, tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan
dalam Daftar Pustaka. Unsur-unsur yang ditulis dalam Daftar
Pustaka secara berturut-turut meliputi; (1) nama pengarang ditulis
dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama tengah, tanpa
gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, (4) tempat penerbit,
dan (5) nama penerbit.
Penulisan daftar pustaka harus alphabet secara sistematis. Jika
menggunakan sumber dari penulis yang sama namun dengan judul
sumber yang berbeda, maka sumber dengan tahun terbit tertua
dicantumkan terlebih dahulu dan nama penulis dicantumkan hanya
pada sumber tahun tertua saja. Nama penulis untuk sumber
berikutnya cukup diberi garis. Jarak spasi untuk satu sumber adalah
1 spasi, jarak di antara sumber bacaan pertama dengan sumber

131
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
bacaan berikutnya adalah 1,5 spasi. Daftar pustaka dari buku dan
internet dipisahkan.
Berikut contoh cara menulis Daftar Pustaka dari berbagai
sumber bacaan,
1. Rujukan dari Buku
Aiken, L. R. 1988. Psychological Testing and Assessment(6th
Ed. ). London: Allyn and Bacon, Inc.
Anastasi, A. & Urbina, S. 1997. Psychological Testing. New
York: Prentice-Hall Inter-national, Inc.
2. Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada
Editornya)
Aminuddin (Ed). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif
dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI
Komisariat Malang dan YA3.
Letheridge, S. & Cannon, C. R. (Eds). 1980. Bilingual
Education: Teaching English as a Second Language.
New York: Praeger.
3. Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (ada
Editornya)
Helgeson, S. L. 1989. Problem Solving in Middle Level
Science. Dalam Dorothy Gabel (Ed). What Research
Says to the Science Teacher: Problem Solving. (hlm. 13-
34). America: National Science Teacher Assosiation.
4. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal
Adamovic, C. & Hedden, C. J. 1995. Problem-Solving Skills.
The Science Teacher,64 (6): 20-23.
Halaman
Nomor
Tahun ke (Volume)

Dahrin, D. 2000. Memperbaiki Kinerja Pendidikan Nasional


Secara Komprehensif: Transformasi Pendidikan. Forum
Rektor Indonesia, 1 (5): 22-28.
5. Rujukan dari Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM
Krashen, S. , Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and
Eventual Attainment in Second Language Acquisition.

132
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
TESOL Quarterly, 13: 573-820 (CD-ROM: TESOL
Quarterly Digital, 1997)
6. Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran
Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song?
Psychology Today, hlm. 70-76.
Suryadarma, S. V. C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi
Data. Info Komputer, IV (4): 46-48.
Susila, D. 28 September 2003. Siklus Saling Meniru Gaya
Hidup. Jawa Pos, hlm. 5.
7. Rujukan dari Koran tanpa Penulis
Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri,
hlm. 3.
8. Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan
oleh Suatu Penerbit tanpa Penulis dan tanpa Lembaga
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: PT Arma
Duta Jaya.
9. Rujukan dari Lembaga yang Ditulis atas Nama Lembaga
tersebut
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman
Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
10. Rujukan Berupa Karya Terjemahan
Anastasi, A. & Urbina, S. 1997. Tes Psikologi. Terjemahan
oleh: Robertus Harjono. S. Imam, M. A. 1998.
Jakarta: PT Prenhalindo.
11. Rujukan dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Dyah, P. T. 1997. “Pengaruh Tingkat Kemampuan Penalaran
dan Pembelajaran yang melalui Pendekatan Pemecahan
Masalah terhadap Kemampuan Soal Cerita Matematika
Siswa Kelas V SDN Banjaran Kodya Kediri”. Tesis
tidak diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana
Universitas Negeri Malang.
12. Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar,
Penataran, atau Lokakarya

133
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Liliasari. 2000. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis
untuk Mempersiapkan Calon Guru IPA Memasuki Era
Globalisasi. Makalah disampaikan dalam Seminar
Nasional Pengembangan Pendidikan MIPA di Era
Globalisasi, Kerjasama FMIPA UNY dengan Dirjen
Dikti Depdiknnas dan JICA-IMSTEP, Yokjakarta, 22
Agustus.
13. Rujukan dari Internet
Blosser, P. E. 1988. Teaching Problem Solving--Secondary
School Science, (Error! Hyperlink reference not
valid., diunduh 25 Maret 2001).
Paul, R. 2001. Content is Thinking; Thinking is Content. (http.
//www. criticalthinking. com, diunduh 25 Maret 2001).

D. TABEL DAN GAMBAR


1. Penulisan Tabel
Penggunaan tabel dapat dipandang sebagai salah satu
cara yang sistematis untuk menyajikan data statistik dalam
kolom-kolom dan lajur, sesuai dengan klasifikasi masalah.
Dengan menggunakan tabel, pembaca dapat memahami dan
menafsirkan data secara cepat dan mencari hubungan-
hubungannya.
Sistematika penulisan tabel yang baik adalah sebagai
berikut; (1) tabel diberi identitas (berupa nomor dan nama atau
judul tabel), (2) jika tabel lebih dari satu halaman, maka pada
bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang, (3) hanya
huruf pertama kata tabel ditulis dengan menggunakan huruf
kapital. Kata tabel ditulis dipinggir, diikuti nomor, dan judul
tabel, (4) judul tabel ini ditulis dengan huruf kapital setiap awal
kata. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan
seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak
satu spasi. Judul tabel tidak diakhiri dengan tanda titik, (5) beri
jarak tiga spasi antara teks sebelum tabel dan teks susudah tabel,
(6) nomor tabel ditulis dengan angka Arab sebagai identitas
tabel.

134
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
(7) antara nama atau judul tabel dengan garis paling atas
tabel diberi jarak tiga spasi, (8) kolom kepala (heading) dan
deskripsi tentang ukuran atau unit data harus dicantumkan agar
jelas, (9) istilah-istilah seperti; nomor, persen, dan frekuensi
dituliskan dalam bentuk singkatan atau lambang (No, %, dan f),
(10) data yang dicantumkan atau ditulis di dalam tabel diberi
satu spasi, (11) tabel yang dikutip dari sumber lain, wajib diberi
keterangan mengenai nama akhir penulis, tahun publikasi, dan
nomor halaman tabel asli di bawah tabel dengan jarak tiga spasi
dari garis horizontal terbawah, mulai dari tepi kiri, dan (12)
catatan kaki untuk tabel ditempatkan di bawah tabel, dua spasi
di bawah sumber. Contoh:
Tabel 9.1. Hasil Observasi Aktivitas Kelompok Pengamat pada
Siklus I
N Pertemuan 1 (%) Pertemuan II (%) Pertemuan III (%)
Aktivitas
o 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
keaktifan
dalam diskusi 22. 77. 13. 86.
1 kelompok 2 8 20 80 3 7
ketepatan
mengemukaka 33. 66. 6. 93.
2 n gagasan 3 7 7 3 20 80
Kesantunan
mengemukaka 22. 22. 55. 6. 53.
3 n gagasan 2 2 6 80 20 7 40 3
Suasana hati 33. 44. 22. 86. 13. 6. 53.
4 dalam PBM 3 5 2 7 3 7 3 40
Perhatian
terhadap 44. 55.
5 aktivitas PBM 4 6 80 20 40 60

Keterangan:
1 = sangat kurang
2 = kurang
3 = cukup
4 = baik
5 = sangat baik
2. Penulisan Gambar
Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta sket,
diagram, dan visual lainnya. Gambar dapat menyajikan data
dalam bentuk-bentuk visual yang dapat dengan mudah
135
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
dipahami. Gambar dapat digunakan untuk menyajikan data
statistik berbentuk grafik. Beberapa pedoman penggunaan
gambar dikemukakan berikut ini:
a. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar. Cara
penulisan judul gambar sama dengan penulisan judul tabel.
b. Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide
dengan jelas dan dapat dipahami tanpa harus disertai
penjelasan tekstual.
c. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.
d. Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan
menggunakan kata gambar di atas atau gambar di bawah.
e. Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti
pada penomoran tabel.

E. BAHASA DAN TANDA BACA


1. Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam penulisan skripsi adalah
bahasa Indonesia baku, bahasa Indonesia yang baik dan benar,
dan efektif sesuai dengan ketentuan Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.
2. Penggunaan tanda baca
Penggunaan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti
pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Berikut, beberapa kaidah penting yang perlu diperhatikan.
a. Tanda titik (. ), (,), titik dua (:), titik koma (;), tanda seru (!),
tanda tanya (?), dan tanda baca lainnya diketik rapat dengan
kata atau angka yang mendahuluinya.
b. Tanda petik (“ ”) dan tanda kurung (…. ) diketik rapat
dengan huruf dari kata atau frase yang diapit.
c. Tanda hubung (-), tanda pisah (--), dan garis miring (/)
diketik rapat dengan kata atau angka yang mendahului dan
mengikutinya.
d. Tanda sama dengan (=), lebih besar (>), lebih kecil (<),
tambah (+), kurang (-), kali (x), dan bagi (:) diketik dengan
spasi satu ketukan sebelum dan sesudahnya.
3. Penulisan kata ganti orang perlu dihindari

136
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Semua tulisan skripsi tidak diperkenankan untuk
menggunakan kata ganti orang seperti penulis, saya, kita, anda,
dsb. Sebagai pengganti hal itu, gunakan bentuk pasif. Pada kata
pengantar, boleh menggunakan kata penulis sebagai pengganti
saya.
4. Istilah asing
Semua istilah asing atau istilah yang belum dibakukan ke
dalam bahasa Indonesia harus ditulis miring, contoh: merupakan
dataware house.
5. Pengutipan acuan
Dalam banyak hal, seringkali tulisan mengutip pada
suatu acuan. Beberapa aturan yang berlaku untuk kepentingan
ini:
a. Dalam naskah, pengutipan suatu tulisan ditulis dengan
beberapa macam aturan. Contoh dapat dilihat di bawah ini:
Menurut Kadir (2004: 5), teknologi informasi mencakup dua
teknologi yang disebut teknologi komputer dan teknologi
komunikasi. Teknologi informasi mencakup dua teknologi
yang disebut teknologi komputer dan teknologi komunikasi
(Kadir, 2004: 5).
a. Bila pengarang dua orang, nama belakang kedua pengarang
disebutkan. Contoh: Menurut Andi dan Christine (2005:
18), pemrograman . . . .
Pada contoh di atas, buku yang diacu ditulis oleh Jefry Andi
dan Natalie Christine.
c. Bila pengarang lebih dari dua orang, gunakan nama belakang
pengarang pertama dan diikuti koma, spasi, dan kata dkk.
Contoh :
Penelitian yang dilakukan oleh Sofyan, dkk (2001 : 25),
makanan yang diberi formalin dengan kadar ….
d. Jika suatu tulisan mengacu dua literatur, antar acuan ditulis
dengan pemisah titik-koma. Contoh:
Menurut penelitian tentang komputasi bergerak (Bant, 1999:
25; Hunt, 2001: 200), diperoleh ….

137
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
e. Jika dalam satu paragraf, seseorang yang diacu disebut lebih
dari satu kali, hanya penyebutan yang pertama yang
menggunakan tahun. Contoh:
Dian (2001: 4) mempublikasikan penemuannya dalam buku
berjudul “Integrasi Web”. Dian menunjukkan …
f. Apabila terdapat suatu acuan ke suatu nama dan tahun yang
kebetulan terdapat lebih dari sebuah, di belakang tahun perlu
ditambahkan sebuah huruf berupa a, b, c, d, dan seterusnya.
Contoh:
Riset tentang komputasi grid yang dikemukakan oleh Hubert
(2004a, 2004b, 2004c, 2005) menunjukkan bahwa …
Pada contoh di atas terdapat tiga acuan ke Hubert yang
diterbitkan pada tahun yang sama yaitu 2004. Di dalam
Daftar Pustaka, penyebutan tahun harus mengikuti aturan
tersebut.
g. Jika halaman yang diacu lebih dari sebuah halaman, perlu
disebutkan jangkauannya dengan menggunakan tanda minus.
Contoh:
Menurut Febri (2004: 6-8), ….
Pada contoh di atas, halaman yang diacu adalah halaman 6
s/d 8.
h. Pengutipan dari sumber kedua perlu mencantumkan nama
penulis asli dan penulis yang menyebutkan.
Menurut Alter (Kadir, 2004: 6-8), ….
Pada contoh di atas, sumber kedua yaitu dari buku yang
ditulis oleh Abdul Kadir. Adapun yang dikutip adalah hasil
dari tulisan Alter.
i. Pengutipan definisi dari sumber yang tidak berbahasa
Indonesia perlu ditulis dalam bentuk aslinya; bukan
terjemahannya.
Menurut Elmasri dan Navathe (1994: 2), DBMS adalah “a
collection of programs that enables users to create and
maintain database. ”
j. Jika yang diacu adalah sumber di Internet, penyebutan nama
penulis tetap mengikuti aturan-aturan yang disebutkan
terdahulu. Contoh:

138
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Menurut penelitian tentang komputasi bergerak (http://www.
x. com), diperoleh ….
perlu ditulis menjadi
Menurut penelitian tentang komputasi bergerak (Hunt, 2004),
diperoleh . . .
Jika yang diacu mencantumkan nama pengarang dan tahun.
Bila tahun tidak ada, tahun diisi dengan saat informasi
diperoleh.
6. Pemberian nomor halaman
a. Nomor halaman bagian awal
Bagian awal skripsi nomor halaman yang digunakan
adalah angka romawi kecil (i,ii,iii, dan seterusnya)
diletakkan ditengah bagian bawah dengan jarak 1,5 cm dari
tepi bawah. Halaman judul nomor halaman tidak ditulis
tetapi harus diperhitungkan.
b. Nomor halaman bagian pokok dan bagian terakhir
Bagian utama dan akhir nomor halaman yang digunakan
adalah angka arab (1,2,3, dan seterusnya), ditulis di sebelah
pojok kanan atas dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5
cm dari tepi atas. Kecuali untuk halaman yang terdapat
judul bab, maka nomor halaman ditulis di tengah bagian
bawah dengan jarak 1,5 cm dari tepi bawah.
7. Penulisan angka dan satuan
Semua angka yang disertai satuan harus ditulis dalam
bentuk angka (bukan-kata-kata) kecuali kalau terletak di awal
kalimat. Antara angka dan satuan harus ada pemisah. Contoh:
oKapasitas file di media DVD sebesar 4048 megabyte
atau 4 GB
oEnam puluh lima orang …
oTanda pecahan harus menggunakan koma. Contoh:
62,3%. Satuan yang merupakan kependekan harus
ditulis tanpa tanda titik. Penulisan seperti1, 44 M. B
adalah contoh yang salah.

139
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
F. PENGETIKAN DAN PENJILIDAN
1. Jenis kertas
Untuk pengetikan skripsi atau karya ilmiah, digunakan
kertas HVS putih, ukuran kuarto (21 x 28 cm), 80 gram.
2. Jenis huruf
Naskah skripsi diketik dengan huruf standar (Times New
Roman) dan ukuran (font size) yang sama, untuk seluruh naskah
font size 12,. Naskah diketik dengan komputer memakai
program olah kata, misalnya:Ms. Word atau Open Office. org
Writter.
3. Pencetakan isi
Tinta (pita) yang digunakan adalah berwarna hitam
dengan ketentuan
a. Pencetakan naskah teks berwarna hitam
b. Gambar boleh menggunakan tinta warna atau hitam
c. Penggandaan dapat dilakukan dengan photocopy.
4. Jarak baris
Jarak antara baris satu dengan yang lain dibuat spasi 1,5.
5. Batas pengetikan (margin pengetikan)
Batas-batas pengetikan diatur sebagai berikut:
a. Tepi atas (top) : 4 cm
b. Tepi bawah (bottom) : 3 cm
c. Tepi kiri (left) : 4 cm
d. Tepi kanan (right) : 3 cm
6. Alinea baru (paragraf)
Tiap-tiap baris dari suatu alinea dimulai dengan ketukan
huruf pertama agak menjorok kedalam (ke arah kanan) sebanyak
tujuh ketukan huruf/karakter dari margin/batas kiri atau + 1,2
cm.
7. Pembagian bab, sub bab, sub-sub bab dan seterusnya
a) Bab, nomor bab yang digunakan angka romawi besar (I, II,
III, dan seterusnya), bab ditulis dengan huruf besar
(capital) semua dan diatur simetris kiri-kanan (center) tanpa
diakhiri dengan titik (dicetak tebal). Bab disebut judul
peringkat 1.

140
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
b) Sub bab, nomor yang digunakan angka arab dari bab diikuti
dengan nomor urut dari sub bab dengan dipisahkan titik
(contoh: 1. 1, 1. 2, dan seterusnya), semua kata dimulai
dengan huruf besar, kecuali kata sambung dan kata
depan, tanpa diakhiri dengan titik (dicetak tebal).
c) Sub-sub bab, nomor yang digunakan angka arab dari bab,
nomor sub bab diikuti dengan nomor urut dari sub-sub bab
dengan dipisahkan titik (contoh: 1. 1. 1, 1. 1. 2, dan
seterusnya), semua kata dimulai dengan huruf besar,
kecuali kata sambung dan kata depan, tanpa diakhiri
dengan titik.
d) Anak sub-sub bab, nomor yang digunakan angka arab dari
bab, nomor sub bab, nomor sub-sub bab diikuti dengan
nomor urut dari anak sub-sub bab dengan dipisahkan titik
(contoh: 1. 1. 1. 1, 1. 1. 1. 2, dan seterusnya), semua kata
dimulai dengan huruf besar, kecuali kata sambung dan kata
depan, tanpa diakhiri dengan titik.
e) Pasal, nomor yang digunakan angka arab dari bab, nomor sub
bab, nomor sub-sub bab, nomor anak sub-sub bab diikuti
dengan nomor urut dari pasal dengan dipisahkan titik
(contoh: 1. 1. 1. 1. 1, 1. 1. 1. 1. 2, dan seterusnya), semua kata
dimulai dengan huruf besar, kecuali kata sambung dan kata
depan, tanpa diakhiri dengan titik.
f) Ayat, nomor yang digunakan angka arab dari bab, nomor sub
bab, nomor sub-sub bab, nomor anak sub-sub bab, nomor
pasal, diikuti dengan nomor urut dari ayat dengan dipisahkan
titik (contoh: 1. 1. 1. 1. 1. 1, 1. 1. 1. 1. 1. 2, dan seterusnya),
semua kata dimulai dengan huruf besar, kecuali kata
sambung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik.
8. Penjilidan
Skripsi atau karya ilmiah dijilid dengan menggunakan
karton tebal atau hardcover. Pada punggung skripsi atau karya
ilmiah dicantumkan nama penulis dan judul karya

141
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:


Bumi Aksara.
-------. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
Basrori. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Bogdan, Robert C dan Biklen, Sari Knopp. 1990. Riset Kualitatif
untuk Pendidikan: Pengantar ke Teori dan Metode (terj.
Munandir). Jakarta; PAU-PPAI UT.
Bogdan, Robert C. 1993. Kualitatif: dasar Penelitian (terj. ) Surabaya:
Usaha nasional.
Creswell, John W. 1998. Qualitative Inquiry and Research Design
Choosing Among Five Tradition. London: Sage Publications.
Faisal, Sanapiah. 1990. Penelitian Kualitatif: Dasar dan Aplikasi.
Malang: Yayasan Asih Asih Asuh.
Fauzan, A. Dan Lutfi. 2008. Sistematika Penelitian Pengembangan.
Padang: Pascasarjana UNP.
Klaus, Kripendorff. 1980. Content Analysis, An Introduction to Its
Methodology: London: Sage Publication.
Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Muhadjir, Noeng. 1996. Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Bayu Indra
Grafika.
Nasution. 1996. Metode penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung:
Tarsito.
Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Ciawi: Ghalia Indonesia.
Nur, Agustiar Syah. 1997. Metode Penelitian Kualitatif dan Gabungan
sebagai suatu Alternatif. Makalah Lokakarya LPPM Bung
Hatta.
Riduwan, (2006). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan
dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.
Sukardi. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan
Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumadinata. Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

142
Panduan Penulisan Skripsi STKIP YPM Bangko
Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT.
Rajagrafindo Persada
Syaodih Sukmadinata, Nana. 2008. Metode Penelitian Pendidikan.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta.
-------. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Usman, Husaini. 2008. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara.
Usman, Husaini, Purnomo Setiady, (2008). Pengantar Statistika.
Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Somantri, Ating, Sambas Ali Muhidin, (2006). Aplikasi Statistika
dalam Penelitian. Bandung : CV. Pustaka Setia
Strauss, Anselm an Corbin Juliet. 1990. Basic Qualitative Research:
Grounded Theory Procedures and Techniques. Newbury Park:
Sage Publications
Subana, Moersetyo, Sudrajat, (2005). Statistik Pendidikan. Bandung :
CV. Pustaka Setia.
Wardhani, IGAK, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Yvonna, S Lincoln Denzim dan Norman K. 1994. Handbook of
Qualitative Research. London: Sage Publication.
Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan:
Teori dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara.

143

Anda mungkin juga menyukai