MAKALAH
UJI KOMPETENSI GURU
Oleh :
PROGRAM PASCASARJANA
UNIERSITAS ISLAM NUSANTARA
BANDUNG 2017
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia Nya, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan Makalah ini
dengan judul Uji Kompetensi Guru
Dalam pembuatan makalah ini, penyusun banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu dalam kesempatan kali
ini, penyusun mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuannya,
Akhir kata penyusun berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat baik bagi
penyusun khususnya dan pembaca umumnya. Untuk itu penyusun mengharapkan
saran dan kritikan yang dapat membangun sebagai bahan acuan dalam pembuatan
makalah di masa yang akan datang.
JUDUL .................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................................................... 1
1.2. Pembatasan Masalah ............................................................................................. 3
1.3. Tujuan ..................................................................................................................... 3
1.4. Landasan Hukum................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................ 6
2.1. Manfaat UKG ......................................................................................................... 8
2.2. Makna dan Prinsip UKG ...................................................................................... 8
2.3. Kompetensi yang Diuji dalam UKG..................................................................... 9
BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 11
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................... 11
3.2. Rekomendasi ........................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 13
BAB 1 PENDAHULUAN
Kondisi dan situasi yang ada menjadi sebab masing-masing guru memiliki perbedaan
dalam penguasaan kompetensi yang disyaratkan. Untuk mengetahui kondisi
penguasaan kompetensi seorang guru harus dilakukan pemetaan kompetensi guru
melalui uji kompetensi guru. Uji kompetensi guru (UKG) dimaksudkan untuk
mengetahui peta penguasaan guru pada kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional. Peta penguasaan kompetensi guru tersebut akan digunakan sebagai dasar
pertimbangan dalam pemberian program pembinaan dan pengembangan profesi guru.
Output UKG difokuskan pada identifikasi kelemahan guru dalam penguasaan
kompetensi pedagogik dan profesional.
UKG wajib diikuti semua guru dalam jabatan baik guru PNS maupun bukan PNS.
Pelaksanaan UKG melibatkan berbagai instansi antara lain BPSDMPK-PMP, LPMP,
dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Agar seluruh instansi yang terlibat dalam
Mengacu pada peraturan Pemerintah (PP) No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (SNP), bahwa sistem penyelenggaraan pendidikan harus memenuhi
standar minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang mencakup standar isi, proses kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, srana dan pasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Oleh karena itu, guru yang bertugas sebagai pengelola pembelajaran
dituntut memenuhi standar kompetensi dan profesionalismenya.
Uji kompetensi guru yang dilaksanakan, diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana
memetakan kompetensi guru yang hasilnya akan ditindaklanjuti sebagai acuan dalam
pembinaan guru sehingga guru memiliki kompetensi dan profesionalisme yang
diharapkan.
(Tribunnews.com: 2013), ternyata, hasil rata - rata Uji Kompetensi Guru (UKG) pada
tahun 2013 di seluruh Indonesia hanya 4,25. Meskipun ada yang nilai 8 atau 9. Tapi
rata - ratanya hanya 4,25. Hasil ini tentu sangat memprihatinkan sekaligus menjadi
tanya tanya besar bagi pengambil kebijakan pendidikan di Indonesia.
Uji kompetensi guru dalam tulisan ini adalah suatu kegiatan pengujian atas
kompetensi guru dalam profesinya sebagai pengajar dan pendidik melalui serangkaian
proses dan instrumen penilaian. UKG ini dilaksanakan kepada seluruh guru, di setiap
jenjang dan jenis pendidikan, baik guru negeri maupun guru honor dan swasta.
1.3. Tujuan
Melalui pembatasan masalah yang diungkap dalam tulisan ini, penulis mempunyai
harapan besar atas tulisan ini, yakni bertujuan:
2) Sebagai entry point penilaian kinerja guru dan sebagai alat kontrol pelaksanaan
penilaian kinerja guru. Program pengembangan keprofesian berkelanjutan dan
penilaian kinerja guru wajib dilakukan setiap tahunnya sebagai persyaratan untuk
kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru.
5) Bagi Penentu kebijakan, diharapkan secara tepat, bijak dan simultan dalam
melakukan UKG yang semestinya terus dievaluasi secara rutin dan berkelanjutan.
6) Bagi peneliti, semoga menjadi informasi awal tentang UKG yang akan
dikembangkan lebih mendalam pada penelitian-penelitian berikutnya.
Tidak dapat dipungkiri, bahwa pendidikan merupakan inti dari kemajuan suatu
bangsa. Jika pendidikan suatu bangsa baik, maka hampir dipastikan kualitas dan
kemajuan bangsa pun menjadi baik, begitu sebaliknya, kemerosotan kualitas bangsa
dapat dilihat dari kemerosotannya dalam pendidikan. Bahkan, bangsa-bangsa yang
mengalami perubahan dan kemajuan peradaban adalah disebabkan pendidikan.
Ujung tombak dalam proses pendidikan adalah guru. Semakin baik dan berkualitas
gurunya, maka dimungkinkan output dan outcome dari proses pendidikan juga akan
menjadi baik. Itulah mengapa, peningkatan kualitas pendidikan, memang harus
dimulai dari gurunya terlebih dahulu. Guru yang bermutu dan profesional, akan dapat
berperan sebagai fasilitator pendidikan yang hebat dan handal.
Dari proses pengujian UKG yang dialksanakan didpatkan data hasil yang masih jauh
dari yang diharapkan. DR Santi Ambarukmi, Kepala Bidang Profesi Pendidikan
Menengah Kementrian Pendidikan Nasional dalam sebuah simposium yang diadakan
KNPI Samarinda di Hotel Grand Sawit belum lama ini (Tribunnews.com: 2013).
Ternyata, hasil rata - rata Uji Kompetensi Guru (UKG) 2013 di seluruh Indonesia
hanya 4,25. Memang ada yang nilai 8 atau 9. Tapi nilai rata-ratanya hanya 4,25. Data
ini menjadi bahan evaluasi dan masukan, bahwa UKG masih layak dan perlu
dilaksanakan dan yang lebih penting adalah mekanisme peningkatan kompetensi dan
profesionalisme guru
UKG merupakan tindak lanjut dari program sertifikasi guru, yang pada mulanya
sertifikasi guru menggunakan portofolio. UKG dilaksanakan terutama untuk
memantau jalannya fungsi profesi guru karena setiap profesi menuntut kemampuan
untuk membuat keputusan dan kebijaksanaan yang tepat. Dan, UKG diperlukan guna
mendapatkan guru yang dapat bekerja secara profesional berbasis kompetensi yang
memadai sesuai amanat undang-undang tentang sistem pendidikan nasional
(sisdiknas) dan standar nasional pendidikan (SNP).
Dengan pengertian tersebut, maka konsep kompetensi mengandung aspek atau ranah:
(1) pengetahuan [knowledge], (2) pemahaman [understanding], (3) kemampuan
[skill], (4) nilai [value], (5) sikap [attitude] dan (6) minat [interest].
Materi yang diujikan pada uji kompetensi guru meliputi 30 persen kompetensi
pedagogik dan 70 persen kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik yang
diujikan adalah integrasi konsep pedagogik ke dalam proses pembelajaran bidang
studi tersebut dalam kelas. Sedangkan aspek profesional adalah kompetensi dasar
bidang studi yang diujikan sesuai dengan kualifikasi akademik guru dan
kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran.
Bagi guru, tes UKG online, suka tidak suka memaksa guru untuk berusaha maksimal
agar dapat memahami dan menggunakan piranti komputer dan internet, disamping
kemampuan menguasai bahan tes yang diberikan. Bagi sekolah dengan adanya tes
online tersebut menjadi alasan mempersiapkan kelengkapan perangkat komputer
dengan koneksi internetnya, yang sebenarnya akan berdampak positif bagi kegiatan
pembelajaran di sekolah. Sedangkan bagi pemerintah, dalam hal ini kementrian
pendidikan, akan medapat data hasil nilai UKG yang cepat, teranalisis dan terstandar.
3.1. Kesimpulan
Uraian dan penjelasan tentang UKG di bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1) Prosedur yang digunakan oleh pemerintah untuk memberikan jaminan tertulis
bahwa seseorang telah memenuhi persyaratan kompetensi guru yang ditetapkan
adalah dengan UKG.
4) Sertifikat ini sebagai bukti pengakuan atas kompetensi guru atau calon guru yang
memenuhi standar untuk melakukan pekerjaan profesional pada jenis dan jenjang
pendidikan tertentu.
5) Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) menjadi salah satu alternatif untuk
menyiapkan guru-guru profesional yang dilakukan bagi guru-guru yang sudah
menempuh dan lulus UKG.
3) Kepada penentu kebijakan, dapat dengan tepat, bijak dan simultan dalam
melaksanakan UKG serta melakukan evaluasi secara rutin dan berkelanjutan.
2) Anonim. (2012). UKG Uji Kompetensi Guru Online 2015. Diambil dari
http://www.katailmu.com/2012/07/ukg-uji-kompetensi-guru-online.html, pada
20 Desember 2014.
3) Anonim. (2013). Hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) Hanya 4,25. Diambil dari
http://www.tribunnews.com/regional/2013/06/04/hasil-uji-kompetensi-guru-
ukg-hanya-425, pada 20 Desember 2014.