Dosen Pengampu :
Oleh Kelompok 2 :
TAHUN 2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
hidayah-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Korelasi Point Biserial" ini
dengan tepat waktu. Tujuan pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
“STATISTIK” dengan dosen pengampu ibu Gamar Abdullah, S.Si., M.Pd. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini. Makalah ini memberikan informasi dan panduan materi statistika mengenai
“Korelasi Point Biserial”.
Kami menyadari ada banyak kekurangan pada makalah yang kami susun ini. Oleh
sebab itu, saran dan kritik yang membangun senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah.
Kami juga berharap semoga makalah ini mampu memberikan pengetahuan tentang Korelasi
Point Biserial kepada seluruh pembaca.
Penyusun
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………….i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………iii
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………...iii
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………….iv
A. Kesimpulan……………………………………………………………………….10
B. Saran……………………………………………………………………………...10
DAFTAR
PUSTAKA………………………………………………………………………...11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Validitas berasal dari kata validity yang berarti keafsahan atau kebenaran.
Validitas memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan alat ukur mampu
melakukan fungsi ukurnya. Selain validitas, alat ukur yang baik juga harus reliable.
Reliabilitas di terjemahkan dari kata realibility yang berarti hal yang dapat di percaya
(tahan uji). Sebuah tes dikatakan mempunyai realibilitas yang tinggi jika tes tersebut
memberikan data dengan hasil yang ajeg (tetap) walaupun diberikan pada waktu yang
berbeda kepada responden yang sama. Oleh karena itu, alat ukur yang baik adalah alat
ukur yang valid dan reliable. Hubungan antara validitas dengan realibilitas dapat
digambarkan sebagaimana tembakan yang selalu teapt mengenai sasaran yang di
inginkan. Sebuah alat ukur yang valid selalu reliable. Akan tetapi alat ukur yang reliable
belum tentu valid. Pada penelitian ini akan diperlihatkan bahwa data mempunyai
kesamaan sifat dengan data yang akan dibangkitkan baru berdasarkan data awal/asli.
Cara membangkitkan data baru tersebut adalah dengan metode bootstrap.
Ada beberapa analisis korelasional yang tergolong statistik non parametrik,
antara lain : Teknik korelasi Tata Jenjang (Rank Order Correlation), Teknik Korelasi
Point Biserial, Teknik Korelasi Biserial, Teknik Korelasi Phi, Teknik Korelasi
Kontigensi, Teknik Korelasi Kendall Tau, Teknik Korelasi Tetrakorik, dan lainnya.
Penggunaan teknik korelasi tersebut ditentukan oleh jenis data yang akan dianalisis.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan teori mengenai korelasi point biserial!
2. Bagaimana prosedur korelasi point biserial?
3. Bagaimana contoh korelasi point biserial dalam penelitian pendidikan?
4. Bagaimana analisis data tersebut dengan menggunakan software SPSS?
iii
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami teori mengenai korelasi point biserial
2. Untuk mengetahui prosedur korelasi point biserial
3. Untuk mengetahui contoh korelasi point biserial dalam penelitian pendidikan
4. Untuk mengetahui data tersebut dengan menggunakan software SPSS
iv
v
BAB II
PEMBAHASAN
1
Karena korelasi point-biserial sesungguhnya sama dengan korelasi product
moment Pearson, maka nilai koefisien ini berkisar antara -1,00 sampai dengan +1,00.
Dalam seleksi item, hanya nilai positif saja yang dapat dianggap sebagai item yang baik,
karena nilai negatif menunjukkan fungsi diskriminasi yang terbalik. Nilai negatif juga
bisa terjadi karena kesalahan pembuatan kunci jawaban. Prinsip utama dalam pemilihan
item dengan melihat koefisien korelasi point-biserial adalah dengan mencari nilai
koefisien setinggi mungkin dan membuang atau merevisi setiap item yang mempunyai
korelasi negatif (-) atau koefisien yang mendekati nol (0,00).
2
2. Mencari Mean skor dari jawaban yang menjawab ya (kode 1 sebanyak n)
X 1+ X
Mp= 2… X n
n
3. Mencari Standar Deviasi total (SDt) dengan rumus
Σ X t ( Σ Xt )
2 ❑
SDt= –
N N
(Penjelasan tentang standar deviasi dapat dilihat pada unit 2)
4. Mencari proporsi (p) yaitu perbandingan banyaknya subjek yang menjawab ya
dengan jumlah seluruh subjek. Proporsi (q) adalah 1 – p
5. Mencari angka indeks korelasi dengan rumus berikut ini.
√
M p−M P
r pbi = t
SDt q
Keterangan
r pbi = Angka indeks korelasi Point Biserial
Mp = Mean skor dari subjek yang menjawab benar/ya
Mt = Mean skor total
SDt = Standar deviasi total
p = Proporsi subjek yang menjawab benar/ya terhadap jumlah total
subjek
q =1–p
3
Skor no.1 Skor total
NO. Xt 2
(X 1) (X t)
1. 1 6 36
2. 1 4 16
3. 1 9 81
4. 0 7 49
5. 1 8 64
6. 0 5 25
7. 1 8 64
8. 1 6 36
9. 0 4 16
10. 1 3 9
7 60 396
Diketahui :
Mt =6
SDt = 1,897
p = 7/10 = 0,7
q = 3/10 = 0,3
Mp = (6 + 4 + 9 + 8 + 8 + 6 + 3) : 7 = 6,286
r pbi =
6,286−6
1,897 √ 0 ,7
0 ,3
3 = 0,231
db = 10 – 2 = 8
Nilai tabel pada taraf signifikansi 1% dengan db sebesar 8 adalah 0,765. Hasil rpbis
(0,231) lebih kecil dari nilai tabel. Hal ini berarti soal nomor 1 tidak berkorelasi
dengan skor total. Kesimpulannya bahwa soal nomor 1 tidak valid.
C. Contoh Kasus Penelitian Pendidikan, Bentuk Data, dan Cara Pengolahan Data
1. Analisis Validitas Reabilitas Tingkat Kesukaran dan Daya Beda pada Butir Soal
Ujian Akhir Semester Ganjil Mata Pelajaran Matematika
Hasil data yang peneliti peroleh berupa soal dan hasil jawaban tes pada mata
pelajaran matematika kelas XII tahun 2014/2015 di SMA Negeri 12 Bandar
Lampung.
4
Tabel 4. Data Nilai Peserta Didik Kelas XII IPS
Berdasarkan tabel tersebut, nilai maksimum atau nilai tertinggi didapatkan oleh 3
siswa yang mendapatkan nilai 55. Nilai minimun atau nilai terendah didapatkan oleh 1
orang siswa yang mendapatkan nilai 10. Mean atau rata-rata skor yang diperoleh
untuk mata pelajaran matematika adalah 38,357. Median atau nilai tengah dari data
hasil ujian akhir semester adalah 40. Mode atau modus atau nilai yang sering muncul
didapatkan oleh 26 siswa yang mendapatkan nilai 42,5. Jumlah siswa yang
memperoleh nilai lebih besar dari mean adalah 73 orang.
√
M p−M P
r pbi = t
SDt q
Keterangan :
Rpbi : Koefisien korelasi point biserial
5
Mp: Rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal
Mt: Rata-rata skor total
SDt: Standar deviasi skor total
P : Proporsi siswa yang menjawab benar
( P= Banyaknyajumlahseluruh
siswa yang menjawab benar
siswa )
q : Proporsi siswa yang menjawab salah
( q = 1 – p )100
Setelah dihitung rpbi lalu dibandingkan dengan rtabel dengan taraf signifikasi 5%, jika
rpbi > rtabel maka dikatakan bahwa soal tersebut valid.
Uji validitas pada soal tes pemahaman materi Pendidikan Agama Islam
dengan responden uji coba berjumlah 20 siswa sehingga diperoleh rtabel = 0,444.
Dari 25 item soal yang ada terdapat 19 item soal yang valid dan 6 item soal yang
tidak valid. Dari perhitungan uji instrumen diperoleh hasil validitas tes pemahaman
materi Pendidikan Agama Islam sebagai Berikut:
6
D. Analisis Data Dengan Menggunakan Software SPSS
Penelitian mengambil lokasi di TK Aditya yang beralamat di Jalan Permai Raya
No. 4 Margahayu Permai, Kabupaten Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh anak TK Aditya sebanyak 113 anak. Untuk lebih rincinya dapat dilihat dalam
tabel berikut :
7
TABEL 3.3
8
29 -0.502(*) Signifikan
30 0.590(**) Signifikan
Pada butir item 3, 4, 6, 7, 9, 11, 13, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 28 dan 30
menunjukan arah korelasi positif, yang artinya ada kesejajaran searah, ada korelasi antara
variable X dengan variable Y (Arikunto, 2006: 287) karena apabila dilihat pada lampiran
N diketahui bahwa dengan N 21, harga kritik untuk r pada taraf kepercayaan 1% = 0,549
dan pada taraf kepercayaan 5% = 0,433. Sedangkan item no 29 memiliki korelasi yang
signifikan hanya saja arah korelasinya negative, yang artinya kesejajaran berlawanan
arah. Dan harga rxy negative, berapapun besarnya menunjukan bahwa instrument yang
bersangkutan tidak reliable (Arikunto, 2006 : 184).
BAB III
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Analisis Korelasi merupakan studi yang membahas tentang derajat (seberapa kuat)
hubungan antara dua variable atau lebih. Korelasi point-biserial adalah korelasi product
moment Pearson yang berlaku pada skor item yang bersifat dikotomi diskret (0/1)
dengan skor total pada suatu tes yang bersifat interval. Maksud dari dikotomi diskret di
sini adalah bahwa perbedaan nilai 1 dan 0 adalah nyata dan tidak nilai kontinum di
dalamnya. Misalnya adalah hidup dan mati. Keduanya adalah diskret karena tidak ada
setengah hidup dan setengah mati.
Teknik korelasi Point Biserial adalah salah satu teknik analisis korelasional
bivariat. Persyaratan data dalam teknik ini adalah variabel 1 merupakan variabel diskrit
(data nominal atau data dikotomi) dan variabel 2 merupakan variabel kontinu (data
interval). Teknik korelasi ini juga dapat digunakan untuk mengetahui validitas soal yaitu
skor tiap butir soal dikorelasikan dengan skor total. Angka indeks korelasi Point Biserial
dilambangkan dengan rpbi. Adapun rumus korelasi point biserial adalah :
√ √
M p−M P M p−M P
r pbi = t
atau r pbi = t
B. Saran
Kami selaku penyusun materi mengharapkan kepada para pembaca agar dapat
menyimak dan memahami isi makalah ini secara seksama. Tak lupa pula kami
menyarankan kepada para pembaca agar tetap dan terus menggali informasi mengenai
materi korelasi point biserial diberbagai sumber terpercaya lainnya. Semoga makalah ini
dapat membantu dan bermanfaat bagi kita semua
DAFTAR PUSTAKA
10
http://repository.upi.edu/62621/4/S_PAUD_0603810_chapter3.pdf
akhtar, h. (2018, agustus 5). perbedaan indeks diskriminasi item, korelasi point biserial, dan korelasi
biserial. Retrieved oktober 29, 2021, from semesta psikometrika:
https://www.semestapsikometrika.com/2018/08/perbedaan-indeks-diskriminasi-item.html
awalludin. (2010). statistika pendidikan 2 sks. In l. f. awalludin tjalla, statistika pendidikan 2 sks (pp.
9-15). direktorat jendral pendidikan tinggi kementrian pendidikan nasional 2010.
dzakki, k. u. (2017). hubungan pemahaman materi pendidikan agama islam dengan perilaku
keagamaan siswa kelas XI di SMA Rifa'iyah Rowosari Kendal tahun ajaran 2016/2017. skripsi
pendidikan agama islam , 64-66.
Hery Susanto, A. R. (2015). analisis validitas reabilitas tingkat kesukaran dan daya beda pada butir
soal ujian akhir semester ganjil mata pelajaran matematika. al-jabar : jurnal pendidikan matematika ,
3-7.
Yenita, R. (2018). hubungan minat belajar dan rasa percaya diri dengan hasil belajar mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan. sosioreligi , 1-5.
11