Makalah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Statistik II
Dosen Pengampu:
Faza Karimatul Akhlak, MA
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana test “T” untuk dua sampel besar yang saling berhubungan?
2. Bagaimana test “T” untuk dua sampel besar yang tidak memiliki hubungan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui contoh test “T” untuk dua sampel besar yang saling
berhubungan.
2. Untuk mengetahui test “T” untuk dua sampel besar yang tidak memiliki
hubungan.
BAB II
PEMBAHASAN
Uji T dua sampel/kelompok seperti materi yang pernah dibuat mengenai uji T
dua sampel dibagi kedalam dua jenis yaitu uji T dua sampel/kelompok
independent(bebas) dan uji T dua sampel dependent (berpasangan). sebelumnya juga
sudah dibuat mengenai uji T dua sampel/kelompok independent(bebas). Nah, kali ini
akan dibahas tentang uji t berpasangan. uji T berpasangan tentu saja digunakan
apabila dua kelompok tersebut saling berhubungan. Dua sampel berpasangan artinya
sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran
yang berbeda.
Dependent sample t-test atau sering diistilakan dengan Paired Sampel t-Test, adalah
jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang
saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel
dengan subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang
berbeda, yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment.
Syarat jenis uji ini adalah: (a) data berdistribusi normal; (b) kedua kelompok
data adalah dependen (saling berhubungan/berpasangan); dan (c) jenis data yang
digunakan adalah numeric dan kategorik (dua kelompok).
B. TES “T” UNTUK DUA SAMPEL BESAR YANG SATU SAMA LAIN
TIDAK MEMPUNYAI HUBUNGAN
1. Rumusnya1
Rumus yang kita pergunakan ialah:
M 1−M 1
t 0=
S EM −M 2
1
2. Langkah perhitungannya 2
Langkah yang perlu ditempuh adalah:
a. Mencari Mean Variabel X (Variabel I), dengan rumus:
M 1=M ' + ⅈ
( )
ΣF x'
N1
b. Mencari Mean Variabel Y (Variabel II) dengan rumus:
' ( ΣF y ' )
M 2=M + ⅈ
(N )
c. Mencari Deviasi Standar Variabel I dengan rumus:
1
Anas Sudijono, “Pengantar Statistik Pendidikan”. (Jakarta: Rajawali Press, 2009). Hal. 346
2
Anas Sudijono, “Pengantar Statistik Pendidikan”. (Jakarta: Rajawali Press, 2009). Hal. 346
√ ( )
'2 ' 2
ΣF x ΣF x
S D1=ⅈ −¿ ¿
N1 N1
d. Mencari Deviasi Standar Variabel II dengan rumus:
√ ( )
'2 ' 2
ΣF y ΣF y
S D2=ⅈ −¿ ¿
N2 N2
M 1−M 1
h. Mencari t 0 dengan rumus t 0=
S EM −M 2
1
3. Contoh penggunaanya 3
3
Anas Sudijono, “Pengantar Statistik Pendidikan”. (Jakarta: Rajawali Press, 2009). Hal. 346
sampel penelitian. Setelah eksperimentasi berakhir, dari kedua kelom
pok siswa SMTA itu, diperoleh skor hasil belajar sebagai berikut:
TABEL 8.8. Skor Hasil Bealajar Siswa SMTA yang Diajar dengan
Metode Baru (X)
Skor f
85-89 3
80-84 5
75-79 7
70-74 7
65-69 8
60-64 10
55-59 3
50-54 2
45-49 2
40-44 2
50 = N 1
TABEL 8.9. Skor Hasil Bealajar Siswa SMTA yang Diajar dengan Metode
Lama (Y)
Skor f
85-89 2
80-84 3
75-79 5
70-74 5
65-69 7
60-64 8
55-59 8
50-54 6
45-49 4
40-44 2
50 = N 2
Skor f X X
'
fX' fx
'2
85-89 3 +5 +15 75
80-84 5 +4 +20 80
75-79 7 +3 +21 63
70-74 7 +2 +14 28
65-69 8 M
'
+1 +14 8
60-64 10 (62) 0 0 0
55-59 3 -1 -3 3
50-54 2 -2 -6 12
45-49 2 -3 -6 18
40-44 2 -4 -8 32
55 = 319 =
50 = N 1 ΣF x
'
ΣF x
'2
( ) ( 55 )
'
' ΣF x
1) M 1=M + ⅈ N1
= 62 + 5 = 50 = 62 + 5,5 =
67,50
√ ( ) √
' 2
( )
'2 2
319 55
2) S D1=ⅈ ΣF x −¿ ΣF x ¿ =5 −¿ ¿
N1 N1 50 50
¿ 5 √ 6,38−¿ 1,21 ¿
¿ 5 √ 5,17=5 X 2,274
=11, 37
Skor f y y
'
fy' fy
'2
( ) = 62 + 5 = ( ) = 62 + 1,40 =
'
' ΣF y 14
1) M 2=M + ⅈ N2 50
63,40
√ ( ) √
' 2
( )
'2 2
270 14
2) S D2=ⅈ ΣF y −¿ ΣF y ¿=5 −¿ ¿
N2 N2 50 50
¿ 5 √5,40−¿ 0,0784 ¿
¿ 5 √ 5,3216=5 X 2,307
=11,535
¿ √(1,624)2 +(1,48)2
= √ 2,637376+2,715904 = √ 5,353328
= 2,314
d. Mencari “t” atau t 0
M 1−M 1 67,50−63,40 4,10
t 0= = = = 1,772
S EM −M 2
1
2,314 2,314
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uji statistik sampel yang menggunakan dua sampel berpasangan atau
berhubungan digunakan jika peneliti ingin menentukan apakah dua perlakuan
memiliki perbedaan yang signifikan, atau apakah perlakuan satu lebih baik
dari perlakuan lainnya. Pengertian perlakuan (treatment) disini adalah Pada
setiap kasus, kelompok yang mendapatkan perlakuan dibandingkan dengan
kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan, atau mendapatkan perlakuan
lainnya.
Untuk sampel yang menggunakan dua sampel besar yang tidak saling
berhubungan, kita dapat menggunakan rumus berikut
M 1−M 1
t 0=
S EM −M 2
1
DAFTAR PUSTAKA