Anda di halaman 1dari 40

Nama : Ari Yanti

Nim

: 06101281419034

Prodi : Pendidikan Kimia


Kelas : Palembang
Tugas 5
1. Jelaskan pengertian tentang korelasi !
Jawab:
Kata korelasi berasal dari bahasa Inggris correlation yang dalam bahasa
Indonesia berarti hubungan atau saling hubungan atau hubungan timbal
balik. Dalam ilmu statistic pengertian korelasi adalah hubungan antardua
variabel atau lebih.
2. Jelaskan tentang perbedaan antara Bivariate Correlation dan Multivariate
Correlation!
Jawab:
Bivariate Correlation adalah hubungan antara dua variabel, sedangkan
Multivariate Correlation adalah hubungan antarlebih dari dua variabel.
3. Apa yang dimaksud dengan Korelasi Positif dan korelasi Negatif?
(Berikan contohnya!)
Jawab:
Suatu korelasi disebut korelasi positif jika dua variabel (atau lebih) yang
berkorelasi, berjalan parallel artinya bahwa hubungan antardua variabel (atau
lebih) itu menunjukkan arah yang sama.
Contoh

: Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diikuti dengan


kenaikan ongkos angkutan, sebaliknya jika harga BBM rendah
maka ongkos angkutan pun murah (rendah)

Suatu korelasi disebut korelasi negative jika dua variabel (atau lebih) yang
berkorelasi itu berjalan dengan arah berlawanan, bertentangan, atau
berkebalikan.

Contoh

: Makin kurang dihayati atau diamalkannya ajaran agama Islam


oleh para remaja akan diikuti oleh makin meningkatnya frekuensi
kenakalan remaja, atau sebaliknya.

4. Tanda apakah yang dapat kita ketahui dari sebuah Peta Korelasi, jika
dua variabel berhubungan searah dan berhubungan secara berkebalikan
arah ?
Jawab:
Tanda yang dapat dilihat pada peta korelasi, jika dua variabel berhubungan
searah atau berhubungan secara berkebalikan arah yaitu, apabila pencaran titik
pada peta korelasi itu semakin jauh tersebar maupun menjauhi garis linier.
5. Tanda apakah yang dapat kita ketahui dari sebuah Peta Korelasi jika dua
variabel mempunyai korelasi positif tertinggi atau maksimal?
Jawab:
Jika dua variabel mempunyai korelasi positif tertinggi atau maksimal, maka
pancaran titik yang terdapat pada peta korelasi apabila dihubungkan antara
satu dengan yang lain, akan membentuk satu buah garis lurus yang condong
ke arah kanan.
6. Apa pula tandanya jika dua variabel mempunyai korelasi negatif
tertinggi atau maksimal?
Jawab:
Jika dua variabel mempunyai korelasi negative tertinggi atau maksimal,
ditandai dengan pencaran titik yang terdapat pada Peta Korelasi apabila
dihubungkan antara satu dengan yang lain, akan membentuk satu buah garis
lurus yang condong ke arah kiri.
7. Jelaskan definisi tentang Angka Indeks Korelasi!
Jawab:
Angka Indeks Korelasi adalah tinggi-rendah, kuat-lemah atau besar-kecilnya
suatu korelasi yang dinyatakan dalam suatu angka (koefisien).

8. Sebutkan: berapa besarnya angka indeks korelasi, jika dua variabel yang
sedang kita selidiki korelasinya itu menunjukkan korelasi negative
maksimal?
Jawab:
Angka indeks korelasi yang menunjukkan korelasi negative maksimal adalah
1.
9. Sebutkan: berapa besar angka indeks korelasi, jika dua variabel yang
sedang kita selidiki korelasinya itu menunjukkan korelasi positif tertinggi
?
Jawab:
Angka indeks korelasi yang menunjukkan korelasi positif tertinggi adalah + 1.
10. Pengertian apa yang dapat kita tarik, jika angka indeks korelasi
menunjukkan angka di atas 1,00?
Jawab:
Jika angka indeks korelasi menunjukkan angka di atas 1,00 berarti telah terjadi
kesalahan pada perhitungannya.
11. Bacalah angka indeks korelasi berikut ini (apa artinya?):
a. Angka Indeks Korelasi = +0,675
Jawab:
Artinya korelasi antardua variabel adalah korelasi positif.
b. Angka Indeks Korelasi = -0,118
Jawab:
Artinya korelasi antardua variabel adalah korelasi negative.
12. Jelaskan tentang sifat-sifat yang dimiliki oleh Angka Indeks Korelasi!
Jawab:
Angka indeks korelasi yang diperoleh dari proses perhitungan bersifat relative,
yaitu angka yang fungsinya melambangkan indeks hubungan antarvariabel

yang dicari korelasinya. Jadi angka korelasi itu bukanlah angka yang bersifat
eksak, atau angka yang merupakan ukuran pada skala linear yang memiliki
unit-unit yang sama besar, sebagaimana yang terdapat pada mistar pengukur
panjang (mistar penggaris).
13. Berikan pengertian tentang;
a. Teknik Analisis Korelasional
Jawab:
Teknik Analisis Korelasional adalah teknik analisis statistic mengenai
hubungan antar dua variabel atau lebih.
b. Teknik Analisis Korelasional Bivariat
Jawab:
Teknik Analisis Korelasional Bivariat adalah teknik analisis korelasi yang
mendasarkan diri pada dua buah variabel.
c. Teknik Analisis Korelasional Multivariat
Jawab:
Teknik Analisis Korelasional Multivariat adalah teknik analisis korelasi
yang mendasarkan diri pada lebih dari dua variabel.
14. Brog dan Gall dalam bukunya Educational Research (halaman 419)
mengemukakan ada 10 jenis Teknik Analisis Korelasional Bivariat.
Sebutkan satu persatu!
Jawab:
10 jenis Teknik Analisis Korelasional Bivariat, yaitu;
1) Teknik Korelasi Produk Momen (Product Moment Correlation)
2) Teknik Korelasi Tata Jenjang (Rank Difference Correlation atau Rank
Order Correlation)
3) Teknik Korelasi Koefisien Phi (Phi Coefficient Correlation)
4) Teknik Korelasi Kontingensi (Contingency Coefficient Correlation)
5) Teknik Korelasi Poin Biserial (Point Biserial Correlation)
6) Teknik Korelasi Biserial (Biserial Correlation)
7) Teknik Korelasi Kendall Tau (Kendalls Tau Correlation)

8) Teknik Korelasi Rasio (Correlation Ratio)


9) Teknik The Widespread Correlation
10) Teknik Korelasi Tetrakorik (Tetrachoric Correlation).
15. Jelaskan tentang pengertian dan penggunaan dari Teknik Korelasi
Product Moment dari Pearson!
Jawab:
Teknik Korelasi Product Moment adalah salah satu teknik untuk mencari
korelasi antardua variabel yang kerap kali digunakan. Karena teknik korelasi
ini dikembangkan oleh Karl Pearson maka sering disebut Teknik Korelasi
Pearson. Disebut Produst Moment Correlation karena koefisien korelasinya
diperoleh dengan cara mencari hasil perkalian dari momen-momen variabel
yang dikorelasikan.
Penggunaannya
Teknik korelasi Product Momen dipergunakan apabila kita berhadapan dengan
keadaan berikut :
a. Variabel yang kita korelasikan berbentuk gejala atau data yang bersifat
kontinu.
b. Sampel yang diteliti mempunyai sifat homogen, atau setidak-tidaknya
mendekati homogen.
c. Regresinya merupakan regresi linear.
16. Apakah lambang yang dipergunakan bagi Angka Indeks Korelasi
Product Moment?
Jawab:
Angka Indeks Korelasi Product Momen diberi lambang r.
17. Ada enam macam cara yang dapat dipergunakan bagi Angka Indeks
Korelasi r Product Moment untuk Data Tunggal yang N-nya kurang
dari 30. Sebutkan keenam cara dimaksud!
Jawab:

Cara-caranya yaitu sebagai berikut:


1. dengan terlebih dahulu memperhitungkan Deviasi Standarnya
2. dengan tidak usah menghitung Deviasi Standarnya
3. dengan mendasarkan diri pada skor aslinya atau angka kasarnya
4. dengan mendasarkan diri pada (memperhitungkan) Mean-nya
5. dengan mendasarkan diri pada selisih deviasinya
6. dengan mendasarkan diri pada selisih skornya (selisih ukuran
kasarnya).
18. Langkah apa yang perlu kita tempuh jika kita ingin mencari korelasi
antar dua variabel, dimana Number of Cases-nya = 30 atau lebih dari 30
sedangkan datanya adalah data tunggal ?
Jawab:
Langkah yang perlu ditempuh jika N = 30 atau lebih dari 30 yaitu perhitungan
korelasinya dilakukan dengan menggunakan alat Bantu berupa Peta Korelasi
atau Diagram Korelasi atau dikeanal dengan nama Scatter Diagram.
19. Bagaimana cara yang Saudara tempuh jika kita ingin mencari Angka
Indeks Korelasi r Product Moment , yang datanya berupa data
kelompokan (grouped data)?
Jawab:
Cara yang ditempuh :
a. Merumuskan Hipotesis Alternatif (Ha) dan Hipotesis nolnya (Ho)
b. Melakukan perhitungan untuk mengetahui besarnya angka indeks korelasi
r product moment, dengan langkah sebagai berikut:
(1) Menyiapkan peta korelasinya, berikut perhitungannya sehingga
diperoleh: fx, fx2, fy, fy2, dan xy.

(2) Mencari Cx, dengan rumus;

(3) Mencari Cy, dengan rumus:

(4) Mencari SDxdengan rumus :

SDx

(dimana i = 1)

(5) Mencari SDydengan rumus :

SDx

(dimana i = 1)

(6) Mencari rxy dengan rumus :

Rxy

c. memberikan interpretasi terhadap rxy dapat dilakukan dengan secara


sederhana (tanpa menggunakan table nilai r Product Moment) atau dengan
menggunakan Tabel Nilai r Product Moment, kemudian menarik
kesimpulannya.
20. Ada dua macam cara yang dapat kita tempuh dalam rangka memberikan
interpretasi terhadap rxy. Jelaskan kedua macam cara tersebut!
Jawab:
a. Memberikan Interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi Product
Moment secara kasar (sederhana).
Dalam memberikan interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks
korelasi r Product Moment (rxy), pada umumnya dipergunakan atau
ancar-ancar sebagai berikut:
Besarnya r

Interpretasi:

Product Moment
(rxy)
0,00 0,20

Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat


korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat
rendah sehingga korelasi itu diabaikan (dianggap tidak

ada korelasi antara Variabel X dan Variabel Y)


0,20 0,40

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang


lemah atau rendah.

0,40 0,70

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang


sedang atau cukupan.

0,70 0,90

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang


kuat atau tinggi.

0,90 1,00

Antara Variabel X dan Variabel Y terdapat korelasi yang


sangat kuat atau sangat tinggi.

b. Memberikan Interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi r Product


Moment, dengan jalan berkorelasi pada tabel nilai r Product Moment.
Pemberian Interpretasi terhadap angka indeks korelasi r Product
Moment dengan jalan berkonsultasi pada Tabel Nilai r Product Moment,
yang biasanya selalu tercantum dalam buku-buku statistic sebagai
lampiran.
Apabila yang kita gunakan adalah cara ini makan prosedur yang harus
dilalui ialah sebagai berikut :
1. Merumuskan (membuat) hipotesis alternative (Ha) dan hipotesis
nihil atau hipotesis nol (Ho)
2. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari hipotesis yang kita ajukan
tadi.

21. Data :

Subjek
A

Skor pada Variabel


X
Y
8
5

Soal:
Selidikilah dengan cara seksama, apakah memang terdapat korelasi
positif yang signifikananatara skor variabel X dan skor variabel Y,
dengan cara:
a. Merumuskan Hipotesis Alternatifnya
b. Merumuskan Hipotesis Nihilnya
c. Melakukan perhitungan untuk memperoleh Angka Indeks Korelasi
rxy, dengan mencari SD-nya lebih dulu !
d. Memberikan interpretasi secara sederhana (secara kasar) terhadap
rxy.
e. Memberikan interpretasi terhadap rxy dengan cara berkonsultasi
pada Tabel Nilai r Product Moment.
f. Kesimpulan apa yang dapat Saudara kemukakan?
Jawab:
a. Hipotesa alternatifnya Ada korelasi positif yang signifikan antara variabel
X dan variabel Y.

b. Hipotesa nihilnya Tidak ada (tidak terdapat) korelasi positif yang


signifikan antara variabel X dan variabel Y.
c. Mencari Angka Indeks Korelasi rxy
Subjek

X = X - Y = Y - My XY

X2

Y2

Mx
+2

-1

-2

+4

+1

-2

-1

+2

+4

+1

+1

+1

-1

+1

+1

+1

-2

-1

+2

+4

+1

+3

+9

+1

+1

-1

+1

+1

+1

Mx =

SDx

=
= 1,549

rxy

=
= 0,167

MY

SDx =
= 0,775

d. Interpretasi secara sederhana (secara kasar)


rxy =

+ 0,167. Ini berarti terdapat korelasi positif (searah) di antara

variabel X dan variabel Y. rxy yang diperoleh sebesar 0,167 maka terletak
antara 0,00 0,20. berdasarkan percobaan atau ancar-ancar maka dapat
dinyatakan bahwa antara variabel X dan variabel Y memang terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga
korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara variabel X dan
variabel Y)
e. Memberikan interpretasi terhadap rxy dengan cara berkonsultasi pada table
nilai r product moment.
Hipotesa alternatifnya :

Ada (terdapat) korelasi positif yang signifikan


antara variabel X dan Y.

Hipotesa nihilnya

: Tidak ada (tidak terdapat) korelasi positif yang


signifikan antara variabel X dan variabel Y.

dF

= N nr

dF

= 10 2

dF

= 8

dF = 8 diperoleh r product moment pada taraf signifikansi 5% = 0,0632


dan pada taraf signifikansi 1% = 0,765.
Karena ro< rt baik pada taraf signifikansi 5% maupun 1%
0,167 < 0,63

5%

0,167 < 0,765

1%

maka hipotesis alternatifnya ditolak sedangkan hipotesis nihilnya diterima


atau disetujui.
f. Kesimpulan yang dapat kita tarik adalah korelasi positif antara variabel X
dan variabel Y disini bukanlah merupakan korelasi positif yang
menyakinkan.

22. Cari / hitunglah kembali Angka Indeks Korelasi r xy dari data No. V.A di
atas, dengan catatan bahwa dalam perhitungan tersebut tidak usah dicari
Deviasi Standarnya!
Jawab:
Indeks korelasi rxy dari data no.V.A di atas dengan catatan bahwa dalam
perhitungan tersebut tidak perlu dicari deviasi standarnya.

=
= 0,167
23. Cari / hitunglah kembali Angka Indeks Korelasi r xy dari data No. V.A di
atas, dengan catatan bahwa dalam memperhitungkan / mencari r xy itu
didasarkan pada skor aslinya!
Jawab :
Indeks korelasi rxy dari data No.V.A di atas dengan catatan bahwa dalam
memperhitungkan / mencari rxy itu didasarkan pada skor aslinya.
Subjek
A

X
8

Y
5

XY
40

X2
64

Y2
25

X-Y
+3

(X Y)2
+9

20

16

25

+1

+1

42

35

49

-1

+1

30

25

36

-1

+1

42

49

36

+1

+1

20

16

25

-1

+1

54

81

36

+3

+9

42

36

49

-1

+1

30

25

36

-1

+1

J
N = 10

6
60

7
60

42
362

36
384

49
366

-1
-

+1
26

24. Cari / hitunglah kembali angka Indeks Korelasi r xy dari data No. V.A di
atas, dengan mempergunakan slisih skor aslinya!
Jawab :

25. Cari / hitunglah kembali Angka Indeks Korelasi r xy dari data No. V.A di
atas, dengan mempergunakan slisih deviasinya!
Jawab :
Indeks korelasi rxy dari data No.V.A di atas dengan mempergunakan selisih
skor deviasinya.

Subje

x2

y2

d=x-y

d=(x y)2

k
A

-1

+4

+1

+3

+9

-2

-1

+4

+1

-1

+1

+1

+1

-1

+1

-1

+1

-1

+1

+1

+1

+1

+1

-2

-1

+4

+1

-1

+1

+3

+9

+3

+9

+1

+1

-1

+1

-1

+1

-1

+1

J
N = 10

6
60

7
60

0
-

+1
-

0
+24

+1
+6

-1
-

+1
26

26. Cari / hitunglah kembali angka Indeks Korelasi r xy dari data No. V.A di
atas, dengan memperhitunglan Mean-nya!
Jawab:
Indeks korelasi rxy dari data No.V.A di atas dengan memperhitungkan
meannya.

rxy=

=
= 0,167
27. Data No. V.B:
Skor Variabel X:
62

72

66

70

73

72

70

69

71

69

73

74

66

72

73

70

72

73

71

72

70

68

74

66

68

71

73

67

69

72

71

73

69

68

66

72

71

70

69

68

71

69

68

67

69

70

71

72

69

72

Skor Variabel Y (urutan sama dengan variabel X):


59

64

58

62

65

64

62

61

63

61

65

66

58

64

65

62

64

65

63

64

62

60

66

58

60

63

65

59

61

64

63

65

61

60

58

64

63

62

61

60

65

60

62

60

59

64

66

63

59

60

Soal:
Coba selidiki dengan secara seksama, apa memang terdapat korelasi
positif yang meyakinkan (signifikan) antara skor Variabel X dan Variabel
Y, dengan cara:
a. Merumuskan Hipotesis alternatifnya
b. Merumuskan Hipotesis nihilnya
c. Melakukan perhitungan untuk memperleh Angka Indeks Korelasi r
Product Moment (dalam hal ini : rxy)

d. Memberikan interpretasi terhadap rxy dengan menggunakan tabel


Nilai r Product Moment, dengan Tabel Nilai r!
e. Menarik kesimpulannya.
Jawab:
a. Hipotesis alternatifnya Ada korelasi positif yang signifikan, antara skor
variabel x dan skor variabel Y.
b. Hipotesis Nihilnya Tidak ada korelasi positif yang signifikan, antara skor
variabel X dan skor variabel Y.
c. Perhitungan untuk memperoleh Angka Indeks Korelasi r xy Product
Moment

Mencari nilai tertinggi (Highest Score) dan nilai terendah (lowest


score)
Untuk variabel X

: H = 74

dan

L = 66

Untuk variabel Y

: H = 66

dan

L = 58

Mencari Total Range (R) ;


Untuk variabel X

: R = H L + 1 = 74 66 + 1 = 9

Untuk variabel Y

: R = H L + 1 = 66 58 + 1 = 9

Menetapkan besar/luasnya pengelompokan data:


Untuk variabel X;
R / i = 10 20, jadi i dapat ditetapkan = 1. Dengan demikian,
enterval tertinggi untuk variabel X adalah 74 dan interval
terendahnya 66.
Untuk variabel Y;
R / i = 10 20, jadi i dapat ditetapkan = 1. dengan demikian,
interval tertinggi untuk variabel Y adalah 66 dan interval
terendahnya 58.
Membuat Peta Korelasi
X

66

67 68

69 70 71

72

73

74

F(Y)

Y FY FY2

XY

Y
65

2 3

+4 +12

48

36

+3 +21

63

57

+2 +16

32

28

+28
1

+1 +6

-1

-5

-2

-14

28

20

-3

-12

36

24

-4

-16

64

64

+4

+32

66

6
1

+5

+3
64

1
0

63

+5 +2
62

1
0

5
0

61

5
+5

60

+6 +16 +2
2
2

59

+18

-4

+6

58
4
F(X)

+64
4
3

-4

-2

-1

+1 +2

FX

-16 -9

-10 -8

+7 +18 +18 +8

+8 =

FX2

64

27 20

36

54

32

248=

XY 64

24 16

13 0

12

26

54

32

241=

-3

+3

+4

50=N

+8= 282= 241=

Melalui peta korelasi di atas, telah berhasil kita ketahui : N = 50; fx = 8; fy 2 =


+8 ; fx2 = 248; fy2 = 282 ; xy = 241.
Mencari Cx, dengan rumus:

Cx =

Mencari Cy, dengan rumus:

Cy =
Mencari SDx, dengan rumus :

SDx

= i

= 1
= 1
= 1
= 2,22
Mencari SDy, dengan rumus :

SDy

= i

= 1
= 1
= 1
= 2,37
Mencari rxy dengan rumus :

rxy

=
= 0,911
d. Interpretasi terhadap rxy.
Terlebih dahulu kita rumuskan hipotesis alternative dan hipotesis nolnya:
Ha = ada korelasi positif yang signifikan antara skor variabel X dan skor
variabel Y.
Ho = tidak ada korelasi positif yang signifikan antara skor variabel X
dan skor variabel Y.
Selanjutnya kita uji kedua hipotesis tersebut dengan membandingkan
besarnya rxy atau ro dengan besarnya r tabel yang tercantum dalam tabel
nilai r product moment dengan memperhitungkan dF-nya terlebih
dahulu. dF = N nr = 50 2 = 48 (konsultasi tabel nilai r) ternyata dF
48 tidak terdapat dalam tabel, kita pakai dF 50. dengan dF sebesar 50
diperoleh r tabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,273, sedangkan pada
taraf signifikansi 1% diperoleh r tabel sebesar 0,354. ternyata r xy atau ro
(yang besarnya = 0,911) adalah jauh lebih besar daripada tabel (yang
besarnya 0,273 dan 0,354). Karena ro lebih besar daripada rtabel, maka
hipotesis nol ditolak. Berarti terdapat korelasi positif yang signifikan
antara variabel X dan variabel Y.
e. Kesimpulan
Tinggi rendahnya nilai / skor Y erat sekali hubungannya dengan nilai /
skor mereka pada X, dimana hubungannya itu sifatnya searah.

28. Data V.C:


Skor Variabel X:
65

68

75

94

85

93

64

67

58

50

82

99

63

80

83

92

95

74

62

84

68

73

78

59

77

70

68

62

92

93

70

56

87

89

62

79

88

84

78

74

Skor Variabel Y (urutan sama dengan variabel X):


68

72

77

94

89

97

67

69

62

54

83

90

67

84

87

94

99

77

63

84

68

75

80

61

79

70

72

60

92

96

73

58

87

90

60

89

87

85

79

74

Soal:
Selidiki dengan secara seksama, apakah secara signifikan terdapat
korelasi positif antara Variabel X dan Variabel Y, dengan cara:
a. Merumuskan Hipotesis alternatifnya (Ha)
b. Merumuskan Hipotesis nihilnya (Ho)
c. Melakukan perhitungannya, untuk memperoleh Angka Indeks
Korelasi rxy
d. Memberikan interpretasi terhadap rxy dengan menggunakan tabel
Nilai r Product Moment.
e. Menarik kesimpulannya.
Jawab :
a. Hipotesis alternatifnya Ada korelasi positif yang signifikan, antara
variabel x dan variabel Y.
b. Hipotesis Nihilnya Tidak ada korelasi positif yang signifikan, antara
variabel X dan variabel Y.
c. Perhitungan untuk memperoleh Angka Indeks Korelasi r xy Product
Moment

Mencari nilai tertinggi (Highest Score) dan nilai terendah (lowest


score)

Untuk variabel X

: H = 95

dan

L = 50

Untuk variabel Y

: H = 99

dan

L = 54

Mencari Total Range (R) ;


Untuk variabel X

: R = H L + 1 = 95 50 + 1 = 46

Untuk variabel Y

: R = H L + 1 = 99 54 + 1 = 46

Menetapkan besar/luasnya pengelompokan data:


Untuk variabel X;
R / i = 10 20, jadi i dapat ditetapkan = 4. Dengan demikian,
enterval tertinggi untuk variabel X adalah 95 dan interval
terendahnya 48 (karena 50 bukan klipatan 4).
Untuk variabel Y;
R / i = 10 20, jadi i dapat ditetapkan = 4. dengan demikian, interval
tertinggi untuk variabel Y adalah 99 dan interval terendahnya 54 (karena 54
bukan kelipatan 4).
Membuat Peta Korelasi
X 49- 52- 56Y
96-99
9295

51

6064- 6876- 80-84- 88F(Y


72-75
92-95
55 59 63 67 71
79 83 87 91
)
3
3
+60
3
3
+48

88-

1 2

91

+6 +1
0
2 3

87

+4 +12

83
0
76-

fY fY2
+1

5
+

5
+1

+1

+1

+1

XY

75

60

48

48

36

24

24

22

84-

80-

+6

2
1
4

2
79

0
0

72-

75

+3

68-

2 2

74

+8

-1

-5

-2

-8

16

12

-3

-6

18

15

-4

-20 80

68

-5

-5

25

20

-6

-6

36

365

276

4
64-

67

+ +6
9

60-

63

+32

56-

59
52-

+20

55
F(X
)

fX

-6

+3

-6

XY

+3

fX2

3
6
3

0 3

4 4 3

-3

-2

-1

0 0

0 -12 -12 -6

-5

0 0

1
+

2
+

0 0 3

2
1

0
0

-4

4
8
5

36
45

1
2
1

0 0 5

6
1

40=
N

+3

+3 +4
+3 +4

+3

27

279=

10

276=
2
4 3
8
8
Melalui peta korelasi di atas, telah berhasil kita ketahui: N = 40; fx = +3; fy =
+3; fx2 = 279; fy2 = 365; xy = 276.
Mencari Cx, dengan rumus :

24

96

Cx =
Mencari Cy, dengan rumus:

Cy =
Mencari SDx, dengan rumus :

SDx

= i

= 1
= 1
= 1
= 2,64
Mencari SDy, dengan rumus :

SDy

= i

= 1
= 1
= 3,02

Mencari rxy dengan rumus :

rxy

=
= 0,86
d. Interpretasi terhadap rxy.
Selanjutnya kita uji kedua hipotesis tersebut dengan membandingkan
besarnya rxy atau ro dengan besarnya r tabel yang tercantum dalam tabel
nilai r product moment dengan memperhitungkan dF-nya terlebih
dahulu.dF = N nr = 40 2 = 38 (konsultasi tabel nilai r). ternyata dF
38 tidak terdapat dalam tabel, kita pakai dF 40.Dengan dF sebesar 40
diperoleh rtabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,304, sedangkan pada
taraf signifikansi 1% diperoleh r tabel sebesar 0,393. Ternyata r xyatau ro
(yang besarnya = 0,86) adalah jauh lebih besar daripada tabel (yang
besarnya 0,304 dan 0,393). Karena ro lebih besar daripada rtabel, maka
hipotesis nol ditolak.Berarti terdapat korelasi positif yang signifikan antara
variabel X dan variabel Y.
e. Kesimpulan
Tinggi rendahnya nilai Y erat sekali hubungannya dengan variabel X,
dimana hubungannya itu sifatnya searah.
29. Dalam suatu penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui apakah
secara signifikan terdapat korelasi positif antara Nili Hasil Belajar para
siswa dalam bidang studi Agama Islam dan Sikap Keagamaan mereka,
dalam penelitian mana telah ditetapkan sebagai sampel sejumlah 10

orang siswa MAN, telah berhasil dihimpun skor yang menunjukkan


Prestasi Belajar para siswa MAN tersebut dalam bidang studi Agama
Islam (Variabel I) dan skor yang menunjukkan Sikap Keagamaan
mereka (Variabel II) sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini:
Skor yang Melambangkan Prestasi Belajar Bidang Studi Agama Islam
dan Sikap Keagamaan dari Sejumlah 10 Orang Siswa MAN
Subjek
A

Prestasi

Belajar

Skor
Bidang Sikap Keagamaan (II)

Studi Agama Islam (I)


66

60

82

77

65

59

76

75

69

63

57

40

90

80

50

47

74

70

59

54

Soal:
Cobalah saudara selidiki secara seksama, apakah memang secara meyakinkan
(signifikan) terdapat korelasi positif antara Variabel I dan Variabel II tersebut
di atas, dengan cara :
a. Merumuskan hipotesis alternative dan hipotesis nihilnya
b. Mencari (menghitung) Angka Indeks Korelasi antara Variabel I dan
Variabel II, dengan menggunakaan Teknik Korelasi Tata Jenjang
c. Memberikan Interpretasi terhadap Angka Indeks Korelasi yang telah
diperoleh dengan menggunakan Tabel Nihil Rho.
d. Apa kesimpulan yang dapat Saudara tarik?
Jawab :

a. Ha :Ada korelasi positif yang signifikan antara prestasi belajar bidang


studi Agama islam dan sikap keagamaan.
Ho : Tidak ada korelasi positif yang signifikan antara prestasi belajar
bidang studi Agama Islam dan Sikap Keagamaan.
b. Menghitung angka indeks korelasi
No.

Nama

Urut

Skor
Prestasi

Sikap

belajar

keagam

D = R1-R2 D2

Rank
I= R1

II=R2

5
9
4
8
6
2
10
1
7
3
-

5
9
4
8
6
2
10
1
7
3
-

bidang studi aan


1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
10

agama islam
66
82
65
76
69
57
90
50
74
59
-

60
77
59
75
63
40
80
47
70
54
-

0
0
0
0
0
1
0
-1
0
0
0

0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
2

= 0,988
c. Dengan melihat tanda yang terdapat di depan angka indeks korelasi
tersebut yaitu tanda positif maka hal ini mengandung arti bahwa antara
prestasi belajar Bidang Studi Agama Islam dan sikap Keagamaan terdapat
korelasi yang searah (korelasi positif) dalam arti semakin baik prestasi

belajar Bidang Studi Agama

Islam maka semakin baik sikap

keagamaannya.
Terhadap nilai = 0,988 itu kita berikan interprestasi dengan berkonsultasi
pada table nilai Rho.
dF = N = 10. Dengan dF = 10, diperoleh Rho total pada taraf signifikansi 5

% = 0,684 sedangkan pada taraf signifikansi 1% = 0,794, karena

>

maka Ho ditolak.
d. Kesimpulan :
Baik buruknya sikap keagamaan para siswa erat hubungannya dengan
prestasi belajar bidang studi Agama Islam dalam arti : semakin tinggi
prestasi belajar bidang studi Agama Islam semakin baik sikap
keagamaannya.
30. Dalam suatu kegiatan penelitian, diperoleh data sebagaimana tertera
pada tabel berikut:
Peserta Tes
Sipenmaru
Lulus
Tidak lulus
Jumlah

Sekolah Asal
SMTA Negeri

SMTA Swata

Jumlah

270
180
450

470
840
1310

740
1020
1760

Soal:
a. Rumuskan Hipotesis Alternatif dan Hipotesis nihilnya!
b. Cari / hitunglah angka indeks korelasinya, dengan menggunakan
Teknik Korelasi Koefisien Phi.
c. Berikan interpretasi terhadap Phi dan kemukakan kesimpulannya.
Jawab:

a.

Ha =

Ada korelasi yang signifikan antara

asal sekolah SMTA Negeri dan SMTA swasta terhadap prestasi


dalam tes SIPENMARU.
Ho = Tidak ada korelasi yang signifikan antara asal sekolah SMTA
Negeri

dan

SMTA swasta

terhadap

prestasi

dalam

tes

SIPENMARU.
b.
Peserta

Menghitung angka indeks korelasi


Tes

Sipenmaru
Lulus
Tidak lulus
Jumlah

c. Interpretasi :

Sekolah Asal
SMTA Negeri

Jumlah
SMTA Swata

270 (a)
180 (c)
450

470 (b)
840 (d)
1310

740
1020
1760

dianggap sebagai rxy

dF = n nr = 1760 2 = 1758
Dalam table periodic tidak dijumpai dF sebesar 1758 karena itu kita
pergunakan dF sebesar 1000. dengan dF = 1000, diperoleh r tabel pada taraf
signifikan 5% = 0,062 sedangkan pada taraf signifikansi 1% = 0,081.
karena

hitung

>

table

maka hipotesa nol (Ho) ditolak.

Kesimpulan :
Ada korelasi yang signifikan antara asal sekolah SMTA negeri dan SMTA
swasta terhadap prestasi dalam SIPENMARU.
31. Dalam suatu penelitian, diperoleh data sebagai berikut:
Kegiatan Dalam Organisasi Extrauniversiter dan Prestasi Studi
dari Sejumlah 600 Orang Mahasiswa
Prestasi Studi
Baik
Cukup

Gagal

Extrauniversiter
Aktif

20

70

60

150

Kurang aktif

30

245

75

350

Tidak aktif

40

45

15

100

90

360

150

600

Kegiatan

dalam

Jumlah

Organisasi

jumlah
Soal:

a. Rumuskanlah Hipotesis Alternatifnya dan Hipotesis Nihilnya


b. Cari / hitunglah angka indeks korelasinya antar kedua variabel di
atas, dengan menggunakan Teknik Korelasi Koefisien Kotingensi C
atau KK.
c. Berikan interpretasi terhadap C atau KK itu
d. Apa kesimpulan saudara?
Jawab:
a. Ha :

Ada korelasi yang positif yang signifikan antara prestasi

studi dalam kegiatan organisasi.


Ho : Tidak ada positif yang signifikan antara prestasi studi dan kegiatan
dalam organisasi.
b. menghitung angka indeks korelasi

Sel

1
2
3
4
5
6
7
8
9
Jumlah

20
70
60
30
245
75
40
45
15
600

22,5
90
37,5
52,5
210
87,5
15
60
25
600

-2,5
-20
22,5
-22,5
35
-12,5
25
-15
-10
0

6,25
400
506,25
506,25
1225
156,25
625
225
100
3750

0,2778
4,4444
13,5
9,6429
5,8333
1,7857
41,6667
3,75
4
84,9008

Dari table di atas diperoleh :

= 84,9008
Karena itu Kai kuadrat (X2) = 84,9008

C atau KK =

= 0,352

Angka Indeks Prestasi :

=
= 0,376
b. Memberikan interprestasi terhadap C atau KK.
dF = N nr = 600 2 = 598. Dalam table tidak diperoleh dF = 598 karena
itu digunakan dF = 1000. Dengan dF 1000 diperoleh harga r

table

pada taraf

signifikan 5% = 0,062, sedangkan pada taraf signifikasi 1% = 0,01, karena


lebih besar dari r table maka hipotesisnya nol (Ho) ditolak.

c. Kesimpulan :
Ada korelasi positif antara prestasi studi dan kegiatan dalam organisasi
exstra universiter.Semakin aktif mahasiswa dalam organisasi exstra
universiter diikuti dengan semakin tingginya prestasi belajar.
32. Sejumlah 10 orang siswa dihadapkan pada suatu tes dengan mengajukan
14 butir soal. Skor yang berhasil dicapai oleh 10 orang siswa tersebut
untuk butir soal yang mereka kerjakan adalah sebagai berikut:
Skor yang Berhasil Dicapai Oleh 10 Orang SIswa Dalam Menjawab 10
Butir Soal yang Diajukan Kepada Mereka (untuk Jawaban Betul Diberi
Skor 1,
untuk Jawaban Salah Diberi Skor 0)

Nama

Skor yang Dicapai untuk Butir Soal Nomor :


1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1

Siswa
A

0 0 1 1 0 1 0 1 0 1

1 1 1 0 0 0 0 0 1 0

0 0 0 1 1 1 1 1 0 0

1 1 0 1 1 0 1 1 1 1

1 0 1 0 1 0 1 0 1 0

0 0 1 1 1 1 1 1 1 1

1 1 1 0 1 0 0 0 1 1

1 0 1 0 0 1 0 1 0 0

0 1 1 0 1 1 0 1 1 1

1 1 0 1 1 0 1 1 0 1

Soal:
Anda diminta untuk menguji validity item (validitas butir soal) nomor 1
sampai dengan nomor 14 tersebut di atas, dengan mempergunakan
Teknik Analisis Korelasi Point Biserial.
Jawab :

Nam
a

Skor yang Dicapai untuk butir soal nomor :


1
2
3 4 5
6
7
8 9 1

1 1

1 2

Sisw

13

14

Xt

Xt2

a
A

1 1 0

1 0

1 1

64

1 0 0

0 1

1 0

36

0 1 1

1 0

0 1

36

0 1 1

1 1

0 0

10

10

1 0 1

0 1

1 0

1 1 1

1 1

1 1

12

49

1 0 1

0 1

0 1

14

1 0 0

1 0

1 0

1 0 1

1 1

0 1

10

81

0 1 1

1 0

1 1

11

36
10
0
12

10=N

7 5 7

7 6

6 6

0,

0,

0 0 0,7

0,5

0,5

0 0

0 0

0,8

0,6

0,

0,

7 5
0 0 0,3

7 6
0 0

6
0

6 6
0 0

0,2

0,4

3 4

4 4

85

1
76
7

,
0,5

0,5

3 5

Mt

8,5

SDt

=
=
=
= 2,109
Soal no. 1
Menguji validitas soal no.1 dengan

p = 0,6

Mp

= 8,167

Rpbi

; q = 0,4

=
= -0,193
Interpretasi : df = N nr = 10 (-0,2) = 12
Dengan df sebesar 12 diperoleh harga rtabel pada taraf signifikansi
5% sebesar 0,632 sedangkan pada taraf signifiansi 0,765. Karena rpbi
yang kita peroleh jauh lebih kecil dibandingkan dengan rtabel, maka dapat
kita simpulkan bahwa butir soal no.1 adalah invalid atau tidak valid.
Soal no.2
Menguji validitas soal no.2 dengan

p = 0,5

; q = 0,5

Mp

Rpbi

= 9,2

=
= 0,332
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.2 adalah
invalid atau tidak valid.
Soal no.3
Menguji validitas soal no.3 dengan

Mp

Rpbi

p = 0,7

; q = 0,3

= 8,286

=
= -0,155
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.3 adalah
invalid atau tidak valid
Soal no.4
Menguji validitas soal no.4 dengan

Mp

= 9,4

p = 0,5

; q = 0,5

Rpbi

=
= 0,427
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.4 adalah
invalid atau tidak valid
Soal no.5
Menguji validitas soal no.5 dengan

p = 0,7

Mp

= 9,286

Rpbi

; q = 0,3

=
= 0,569
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.5 adalah
invalid atau tidak valid
Soal no.6
Menguji validitas soal no.6 dengan

Mp

Rpbi

= 8,4

p = 0,5

; q = 0,5

= -0,047
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.6 adalah
invalid atau tidak valid
Soal no.7
Menguji validitas soal no.7 dengan

Mp

Rpbi

p = 0,5

; q = 0,5

= 9,2

=
= 0,332
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.7 adalah
invalid atau tidak valid
Soal no.8
Menguji validitas soal no.8 dengan

p = 0,7

Mp

=9

Rpbi

; q = 0,3

=
= 0,362
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.8 adalah
invalid atau tidak valid
Soal no.9

Menguji validitas soal no.9 dengan

p = 0,6 ; q = 0,4

Mp

=9

Rpbi

=
= 0,29
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.9 adalah
invalid atau tidak valid
Soal no.10
Menguji validitas soal no.10 dengan p = 0,6

Mp

Rpbi

; q = 0,4

= 10

=
= 0,87
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.10 memiliki
validitas yang baik.
Soal no.11
Menguji validitas soal no.11 dengan p = 0,6

Mp

= 8,333

; q = 0,4

Rpbi

=
= -0,098
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.11 adalah
invalid atau tidak valid
Soal no.12
Menguji validitas soal no.12 dengan p = 0,6

Mp

Rpbi

; q = 0,4

9,333

= 0,491
Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.12 adalah
invalid atau tidak valid
Soal no.13
Menguji validitas soal no.15 dengan p = 0,8

Mp

Rpbi

=
= 0,356

; q = 0,2

= 8,875

Karena rpbi< rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.13 adalah
invalid atau tidak valid
Soal no.14
Menguji validitas soal no.14 dengan p = 0,6 ; q = 0,4

Mp

Rpbi

= 10

=
= 0,885
Karena rpbi> rtabel maka dapat disimpulkan bahwa butir soal no.14 memiliki
validitas yang baik.
33. Jelaskan,

dalam

keadaan

yang

bagaimanakah

Saudara

akan

mempergunakan Teknik Korelasi yang disebutkan di bawah ini :


a. Teknik Korelasi Rank Order
b. Teknik Korelasi Koefsisien Phi
c. Teknik Korelasi Koefisien Kontingensi
d. Teknik Korelasi Poin Biserial
Jawab :
a. Teknik Korelasi Rank Order
Teknik korelasi Rank Order dapat efektif digunakan apabila subjek yang
dijadikan sampel dalam penelitian lebih dari Sembilan tetapi kurang dari
tiga puluh dengan kata lain N = 9 30. Karena itu apabila N sama dengan
30 atau lebih dari 30, sebaiknya jangan digunakan teknik korelasi ini.
b. Teknik Korelasi Koefsisien Phi

Teknik korelasi koefisien Phi, dipergunakan apabila data yang


dikorelasikan adalah data yang benar-benar dikotomik (terpisah atau
dipisahkan secara tajam) dengan istilah lain variabel yang dikorelasikan itu
adalah variabel disktrit murni, misalnya: laki-laki perempuan, hidupmati, lulus tidak lulus, menjadi pengurus organisasi tidak menjadi
pengurus organisasi, mengikuti bimbingan tes tidak mengikuti
bimbingan tes, dan seterusnya. Jika variabelnya bukan merupakan variabel
diskrit dan kita ingin menganalisis data tersebut dengan menggunakan
teknik korelasi Phi maka variabel tersebut terlebih dahulu diubah menjadi
variabel diskrit.
c. Teknik Korelasi Koefisien Kontingensi
Teknik korelasi koefisien kontingensi digunakan jika dua variabel yang
dikorelasikan berbentuk kategori atau merupakan gejala ordinal. Misalnya:
tingkat pendidikan; tinggi, menengah, rendah. Pemahaman terhadap ajaran
agama islam: baik, cukup, kurang, dan sebagainya.
Apabila variabel itu hanya terbagi menjadi dua kategori dan kedua
kategori itu sifatnya diskrit (terpisah menjadi kutub yang ekstrim) maka
selain menggunakan teknik korelasi koefisien, kontingensi dapat pula
dipergunakan teknik korelasi koefisien Phi. Akan tetapi kategori iu lebih
dari dua buah maka teknik korelasi koefisien Phi tidak dapat diterapkan
disini.
d. Teknik Korelasi Poin Biserial
Teknimk korelasi point biserial dipergunakan untuk mencari korelasi
antara dua variabel. Varibel I berbentuk varibel kontinum (misalnya: skor
hasil tes) sedangkan variabel II berbentuk variabel diskrit murni
(misalnya: betul atau salahnya calon dalam menjawab butir-butir soal tes).
Teknik korelasi point biserial ini juga dapat dipergunakan untuk menguji
validitas item (validitas soal) yang telah diajukan dalam tes, dimana skor
hasil tes untuk tiap butir soal dikorelasikan dengan skor hasil tes secara
totalitas.

Anda mungkin juga menyukai