Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

SIFAT PERIODISITAS SPESIES ( LANJUTAN )

Disusun oleh : Kelompok 5


Nama

: Dahlia

( 08101381419044 )

Dwi Anggraini

( 06101381419056 )

Icha Sintiana Y

( 06101381419039 )

Rosyada Miranjulia

( 06101381419056 )

Tysa Dwinta

( 06101381419051 )

Wawa Ade D.C

( 06101381419045 )

Weni Septianti

( 06101381419041 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA PALEMBANG


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I


I.
II.

Judul

Tujuan
:
A. Tujuan Umum :
Mahasiswa memahami adanya kemiripan atau keteraturan sifat-sifat
spesies
B. Tujuan Khusus :
Setelah melakukan

III.

: Sifat Periodisitas Spesies ( Lanjutan )

kegiatan

laboratories,

mahasiswa

dapat

menentukan kemiripan sifat-sifat kelarutan senyawa halide perak.


Dasar Teori
Halogen berada pada golongan VIIA dalam sistem periodik unsur.
Halogen berasal dari kata halos = garam dan genes = pembentuk. Hal
ini karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam alkali
membentuk garam. Unsur-unsur golongan halogen adalah fluorin (F),
klorin (Cl), bromin (Br), iodin (I), dan astatin (At). Biasanya unsur
halogen dilambangkan dengan huruf X.
Rumus kulit terluar dari halogen ini adalah ns 2 np5. Halogen memiliki
7 elektron valensi (elektron pada kulit terluar), sehingga sangat reaktif
karena mudah menerima satu elektron. Mereka membutuhkan satu
tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya. Dalam
larutan, halogen membentuk ion negatif bermuatan satu yang disebut
ion halida.
Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, berbau,
berwarna, beracun serta tidak dijumpai pada keadaan bebas di alam.
Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk senyawa garam
anorganiknya. Garam yang terbentuk disebut garam halida
Kelarutan halogen dalam air dari F2 ke I2 makin kecil. Molekul F2
bereaksi sempurna (mengoksidasi) dalam air (tidak dapat disimpan
dalam air), Cl2 dan Br2 tidak melarut sempurna dalam air dan reaksinya
lambat, dan I2 sedikit larut dalam air dan kelarutannya bertambah jika
terdapat ion I- (ditambahkan garam KI dalam air untuk memudahkan
yodium larut dalam air).
Menurut Raymond Chang (2006),KCL ialah senyawa ionik. Supaya
larut ,setiap ion K+ dan ion Cl- harus distabilkan oleh interaksi ion-

dipol. Kalium klorida akan lebih larut dalam cairan amonia, yaitu
molekul polar dengan momen dipol yang besar.
Menurut

(Utami,

Budi.

2011.

Sifat-sifat

Periodik

Unsur

Keelektronegatifan & Afinitas Unsur. http://www.chem-is-try.org/,


diakses tanggal 25 Agustus 2016)Sifat dari unsur-unsur menunjukkan
sebuah periodisitas (perulangan) yang berasal dari periodisitas
konfigurasi elektronnya.Teori struktur atom mekanika kuantum
modern

menjelaskan

kecenderungan

golongan

dengan

memproposisikan bahwa unsur dalam golongan yang sama memiliki


konfigurasi elektron yang sama dalam kulit terluarnya, yang
merupakan faktor terpenting penyebab sifat kimia yang mirip. Unsurunsur

dalam

golongan

yang

sama

juga

menunjukkan

pola

kereaktifan, afinitas elektron, afinitas elektron, energi ionisasi, dan


keelektronegativan.
Menurut (Fauzi, M. Al Rizqi Dharma. 2011. Pengaruh
Kecenderungan Sifat Periodik. http://mylife-diechemie.blogspot.com.
Diakses tanggal 25 Agustus 2016) Reaktif artinya mudah bereaksi.
Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke bawah makin
reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur non
logam pada sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reaktif,
karena makin sukar menangkap electron.
Pada satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar
karena lebih banyak susunan energi yang terisi, elektron valensi
terletak lebih jauh dari inti. sehingga gaya tarik inti terhadap elektron
makin kecil, maka atom semakin sulit menarik elektron dari luar, jadi
afinitas elektron semakin kecil
Jika dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang
mantab, elektron

ini cenderung mudah lepas supaya mempunyai

konfigurasi seperti gas mulia. Namun, untuk melepaskan elektron dari


suatu atom diperlukan energi. Energi yang diperlukan untuk

melepaskan elektron dari suatu atom di namakan energi ionisasi. Dari


urutan atas, setiap unsur memiliki energi ionisasi yang lebih rendah
dari unsur sebelumnya karena lebih mudahnya sebuah elektron
terlepas karena elektron terluarnya yang semakin jauh dari inti.
Kelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik
elektron dari atom lain. Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan
adalah gaya tarik dari inti terhadap elektron dan jari-jari atom.Dalam
suatu golongan menampilkan penurunan elektronegativitas dari urutan
atas ke bawah karena peningkatan jarak antara elektron valensi dan
inti.

IV.

Alat dan Bahan


1. Tabung sentrifuga
5. Larutan kalium bromida 1,0 M
2. Tabung uji kecil
6. Larutan kalium iodida 1,0 M
3. Larutan perak nitrat 0,1 M 7. Larutan ammonia pekat ( 2 M )
4. Larutan kalium klorida 1,0 M

V.

Prosedur percobaan
1. Buatlah endapan perak klorida dengan mencampurkan 5 ml larutan
perak nitrat 0,1 M dengan 0,5 ml larutan kalium klorida 1,0 M
dalam sebuah tabung sentrifuga. Diamkan tabung itu selama satu
menit, kemudian pusingkan. Buanglah cairan yang berada di atas
endapan, kemudian tambahkan kepada endapan tersebut larutan
ammonia pekat tetes demi tetes hingga tidak ada lagi perubahan
yang nyata.
2. Lakukan seperti halnya (1) tetapi sebagai ganti larutan Kalium
klorida gunakan larutan kalium halide lainnya.

VI. Hasil Pengamatan


pelarut
air
amoniak

Kelarutan halida perak larut / tak larut


Agcl
AgBr
AgI
Tidak larut Larut
Larut
Tidak larut

sebagian
Larut

sebagian
Larut

sebagian

sebagian

VII. Persamaan Reaksi


A. AgNO3(aq) + KCl(aq) AgCl(aq) + KNO3(aq)

AgCl(aq) + 2 NH3(aq) Ag[(NH3)2]Cl(aq)


B. AgNO3(aq) + KBr(aq) AgBr(aq) + KNO3(aq)

AgBr(aq) + 2 NH3(aq) Ag[(NH3)2]Br(aq)


C. AgNO3(aq) + KI(aq) AgI(aq) + KNO3(aq)

AgI(aq) + 2 NH3(aq) Ag[(NH3)2]I(aq)


VIII. Pembahasan
Pada percobaan di atas, di dapatkan bahwa, kelarutan AgCl <
AgBr > AgI seharusnya menurut dasar teori kelarutan AgCl > AgBr >
AgI.

Hal

ini,

karena

mempengaruhinya, yaitu:

1. Kereaktifan

periodisitas

golongan.

Adapun

yang

Golongan VIIA merupakan unsur non logam, maka semakin ke


bawah kereaktifannya semakin kecil. Unsur AgI paling susah bereaksi
dengan

amonia,

sehingga

proses

pelarutannya

paling

sukar

dibandingkan dengan AgCl dan AgBr. Begitupun sebaliknya, AgCl


yang mengandung ion Cl- (berada paling atas di golongan VIIA
dibandingkan Br dan I) paling mudah dilarutkan oleh amonia karena
mudah dalam menangkap elektron, sehingga mudah untuk bereaksi
dan terlarut.tetapi pada percobaan yang kami lakukan AgCl justru
tidak larut dalam amonia maupun air hal ini mungkin disebabkan oleh
human error mungkin ketika mengambil zat alat - alat yang digunakan
kurang steril sehingga masih ada zat zat lain yang tertinggal didalam
alat

tersebut

sehingga

mempengaruhi

hasil

percobaan

yang

didapatkan.
2. Afinitas Elektron
Menurut teori Clor jauh lebih reaktif dibandingkan Iodin. Afinitas
elektron yang besar ini menandakan energi yang dihasilkan Clor
ketika menangkap 1 elektron sangat besar. Karena energi yang
dihasilkan sangat besar, hal ini berarti Fluorin sangat reaktif ketika
menangkap satu elektron.
Jika ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses
penyerapan elektron itu disertai pelepasan energi dan afinitas
elektronnya dinyatakan dengan tanda negative. Akan tetapi jika ion
negative yang terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron
akan membutuhkan energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan
tanda positif. Jadi, unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda
negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron
daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif. Makin
negative nilai afinitas elektron berarti makin besar kecenderungan
menyerap elektron sehingga kelarutannya semakin besar.tetapi pada
percobaan kami berbeda dengan teori yang ada.

3. Keelektronegatifan
Unsur-unsur yang segolongan : keelektronegatifan
bawah

makin ke

makin kecil, karena gaya taik-menarik inti makin lemah.

Unsur-unsur bagian bawah dalam sistem periodik cenderung


melepaskan elektron.
Di golongan VIIA, Iodin berada paling bawah, karena itu ion I paling susah menarik ion Ag+, sehingga paling sukar untuk dilarutkan
tetapi hasil yang kami dapatkan ion I- larut sebagian.
IX.

Kesimpulan

Seharusnya AgI paling sukar larut dalam amonia dibanding AgCl dan AgBr
karena :
A.

Memiliki kereaktifan yang paling kecil

B.

Afinitas elektron yang paling kecil

C.

Kelektronegatifan yang paling lemah.

Tetapi hasil yang yang didapatkan justru AgCl yang tidak larut didalam air
maupun didalam amoniak.

X.

Daftar Pustaka
Fauzi, M. Al Rizqi Dharma. 2011. Pengaruh Kecenderungan Sifat
Periodik. http://mylife-diechemie.blogspot.com.( Diakses pada
tanggal 25 Agustus 2016 )
Raymond Chang.2006.Kimia Dasar Jilid 2.Jakarta : Earlangga

Utami, Budi. 2011. Sifat-sifat Periodik Unsur : Keelektronegatifan &


Afinitas Unsur. http://www.chem-is-try.org/. (Diakses pada
tanggal 25 Agustus 2016)

XI.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai