Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

Nama : Hendi Fitriyawati

NPM : 1343057025

Tanggal Percobaan : Rabu, 05 Maret 2014

Judul : Sifat-Sifat Senyawa Organik

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA


FAKULTAS FARMASI
2014
SIFAT-SIFAT SENYAWA ORGANIK

I. TUJUAN
 Mempelajari sifat-sifat senyawa organik
 Menggunakan sifat fisika dan sifat kimia untuk mengidentifikasi
senyawa yang tidak diketahui.
 Mengidentifikasi senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannnya

II. TEORI

Senyawa organik adalah senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur karbon yang
memiliki sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia yang khas.

A.  Ikatan Ionik


Ikatan ionik dalam senyawa organik terbentuk melalui trransfer satu atau dua elektron valensi
dari satu atom ke atom lainnya. Atom yang memberikan elektronnya dan menjadi bermuatan
positif disebut kation dan atom yang menerima elektron dan menjadi bermuatan negatif
disebut anion. Contohnya:
 Na  +  Cl   menjadi   Na+  +  Cl-
Atom natrium hanya memiliki satu elektron valensi. Dengan memberikan elektron itu
tercapailah susunan elektron neon. Pada saat yang sama, ia menjadi bermuatan positif, yaitu
kation natrium. Atom klorin mempunyai 7 elektron valensi. Dengan menerima 1 elektron
tambahan dari Na maka tercapailah  susunan elektron argon dan ia menjadi bermuatan
negatif, yaitu anion klorida. Atom elektropositif (Na) berperan memberikan elektron dan
membentuk kation. Sedangkan atom elektronegatif (Cl) berperan menerima elektron dan
membentuk anion.

Ikatan Kovalen
Suatu ikatan kovalen terbentuk bila dua atom bersama-sama menggunakan satu atau lebih
pasangan elektron. Dua atau lebih atom yang terhubung oleh ikatan kovalen membentuk
suatu molekul. Bila kedua atom identik atau memiliki elektronegativitas yang sama, pasangan
elektron tersebut digunakan bersamma secara merata. Contoh:
H. + .H  menjadi  H:H  +  kalor
Setiap atom hidrogen dapat dianggap telah memenuhi kulit elektron pertamanya melalui
proses pemakaian bersama. Artinya, setiap atom di anggap “memiliki” semua elektron yang
telah digunakan bersama dengan atom lainnya.

Bila 2 atom H bergabung membentuk satu molekul (H 2), kalor dilepaskan. Sebaliknya, jumlah
kalor (energi) yang sama harus di pasok agar ikatan dalam molekul hodrogen putus menjadi
atom-atomnya.Ikatan H-H merupakan ikatan yang sangat kuat. Alasan utamanya ialah karena
pasangan elektron yang digunakan bersama tertarik ke  kedua inti hidrogen, sementara dalam
atom hidrogen, elektron hanya ditarik oleh satu inti saja. Akan tetapi gaya lain dalam molekul
hidrogen cenderung untuk mengimbangi tarikan di antara pasangan elektron dan inti. Gaya
ini  adalah tolakan  di antara dua inti yang bermuatan sama dan tolakan diantara dua elektron
yang bermuatan sama. Suatu kesetimbangan tercapai di antara gaya tarikan dan tolakan ini. 

III. ALAT DAN BAHAN


a. Alat :
- Tabung Reaksi
- Pipet tetes
- Cawan porselen
- Korek api

b. Bahan :
- Aquadest
- Benzene
- Etanocl
- NaCl
- Karbon tetraklorida
- Perak nitrat
- CaO
- Asam Nitrat
- CuSO4
- H2SO4
- KMnO4
- Asam Oksalat
- Aceton
- Gula tebu

IV. PROSEDUR KERJA

a. Kepolaran dan Kelarutan


 Diambil 5 tabung dan di isi masing-masing tabung dengan ± 2 ml aquadest
 Ditambahkan pada tabung pertama 5 tetes benzene, tabung ke-2 dengan 5 tetes
etanol, tabung ke-3 dengan 5 tetes eter, tabung ke-4 dengan 5 tetes karbon
tetraklorida.tabung ke-5 digunakan sebagai control. Setiap tabung dikocok
laludiamati perubahan yang terjadi.
 Ditulis perubahan yang terjadi dan zat manakah yang larut dalam air dan yang
tidak larut dalam air! Dan dituliskan setiap Rumus Bangun dari masing-
masing zat.

b. Ikatan Ionik dan Ikatan Kovalen


 Ditambahkan pada tabung pertama diisi dengan larutan NaCl 10% dan tabung
ke dua diisi dengan larutan karbon tetraklorida
 Pada setiap tabung ditambahkan masing-masing 3 tetes larutan Perak
Nitrat,dan dikocok!
 Lalu diamati yang terjadi! Dan ditulis reaksi yang terjadi dan dijelaskan!

c. Perubahan Ikatan Kimia


 Sebanyak 0.5 g CaO dimasukkan ke dalam sebuah tabung reaksi lalu
dipanaskan. Ditambahkan 2 tetes larutan karbon tetraklorida langsung
mengenai CaO (jangan diteteskan melalui dinding reaksi) dan dipanaskan
kembali.
 Diulangi perlakuan tersebut sebanyak 2 kali. Lalu di dinginkan larutan
tersebut.
 Setelah dingin,ditambahkan larutan Asam Nitrat sebanyak ± 3-5 ml, dan
dipanaskan lagi sehingga larut semuanya. Kemudian ditambahkan dengan
larutan perak nitrat.
 Diamati perubahan yang terjadi dan dijelaskan! Dan ditulis semua persamaan
reaksi yang terbentuk!

d. Kecepatan Reaksi
 Disiapkan 2 tabung reaksi!
 Dimasukkan 5 tetes CuSO4, ditambahkan dengan larutan perak nitrat.
 Diamati perubahan yang terjadi dan dijelaskan! Dan ditulis semua persamaan
reaksi yang terbentuk!

e. Pembakaran
 5 tetes benzene dimasukkan kedalam cawan porselen.
 Dinyalakan sebatang korek api dan diletakkan kira-kira 1 cm diatas cairan
tersebut!
 Dapatkah benzene terbakar? Jika dapat, bagaimana dengan warna apinya?
 Diulangi percobaan dengan menggunakan larutan etanol, aceton, dan karbon
tetraklorida!

f. Pemanasan
 ± 0,10 g Asam Oksalat dimasukkan kedalam cawan porselen.
 Dipanaskan dengan api kecil kemudian apinya diperbesar secara perlahan-
lahan.
 Diamati perubahan yang terjadi! Diulangi percobaan dengan menggunakan
gula tebu!

Anda mungkin juga menyukai