NPM : 1343057025
I. TUJUAN
Mempelajari sifat-sifat senyawa organik
Menggunakan sifat fisika dan sifat kimia untuk mengidentifikasi
senyawa yang tidak diketahui.
Mengidentifikasi senyawa organik berdasarkan sifat kelarutannnya
II. TEORI
Senyawa organik adalah senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur karbon yang
memiliki sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia yang khas.
Ikatan Kovalen
Suatu ikatan kovalen terbentuk bila dua atom bersama-sama menggunakan satu atau lebih
pasangan elektron. Dua atau lebih atom yang terhubung oleh ikatan kovalen membentuk
suatu molekul. Bila kedua atom identik atau memiliki elektronegativitas yang sama, pasangan
elektron tersebut digunakan bersamma secara merata. Contoh:
H. + .H menjadi H:H + kalor
Setiap atom hidrogen dapat dianggap telah memenuhi kulit elektron pertamanya melalui
proses pemakaian bersama. Artinya, setiap atom di anggap “memiliki” semua elektron yang
telah digunakan bersama dengan atom lainnya.
Bila 2 atom H bergabung membentuk satu molekul (H 2), kalor dilepaskan. Sebaliknya, jumlah
kalor (energi) yang sama harus di pasok agar ikatan dalam molekul hodrogen putus menjadi
atom-atomnya.Ikatan H-H merupakan ikatan yang sangat kuat. Alasan utamanya ialah karena
pasangan elektron yang digunakan bersama tertarik ke kedua inti hidrogen, sementara dalam
atom hidrogen, elektron hanya ditarik oleh satu inti saja. Akan tetapi gaya lain dalam molekul
hidrogen cenderung untuk mengimbangi tarikan di antara pasangan elektron dan inti. Gaya
ini adalah tolakan di antara dua inti yang bermuatan sama dan tolakan diantara dua elektron
yang bermuatan sama. Suatu kesetimbangan tercapai di antara gaya tarikan dan tolakan ini.
b. Bahan :
- Aquadest
- Benzene
- Etanocl
- NaCl
- Karbon tetraklorida
- Perak nitrat
- CaO
- Asam Nitrat
- CuSO4
- H2SO4
- KMnO4
- Asam Oksalat
- Aceton
- Gula tebu
d. Kecepatan Reaksi
Disiapkan 2 tabung reaksi!
Dimasukkan 5 tetes CuSO4, ditambahkan dengan larutan perak nitrat.
Diamati perubahan yang terjadi dan dijelaskan! Dan ditulis semua persamaan
reaksi yang terbentuk!
e. Pembakaran
5 tetes benzene dimasukkan kedalam cawan porselen.
Dinyalakan sebatang korek api dan diletakkan kira-kira 1 cm diatas cairan
tersebut!
Dapatkah benzene terbakar? Jika dapat, bagaimana dengan warna apinya?
Diulangi percobaan dengan menggunakan larutan etanol, aceton, dan karbon
tetraklorida!
f. Pemanasan
± 0,10 g Asam Oksalat dimasukkan kedalam cawan porselen.
Dipanaskan dengan api kecil kemudian apinya diperbesar secara perlahan-
lahan.
Diamati perubahan yang terjadi! Diulangi percobaan dengan menggunakan
gula tebu!