ORGANIK
PERCOBAAN IV
HIDROKARBON : SIFAT FISIK DAN REAKSI KIMIA
Disusun Oleh :
No Alat Bahan
4 Sikloheksana
5 n-Heksana
IV. Prosedur kerja
a. Sifat fisik
Sesudah percobaan
Sifat fisik
VI. Pembahasan
Pada percobaan yang telah dilakukan ini bertujuan untuk
mengidentifikasi senyawa hidrokarbon berdasarkan pada sifat fisik dan sifat
kimia yang di miliki oleh beberapa senyawa. Pada percobaan yang pertama
adalah sifat fisik senyawa hidrokarbon yang akan diuji larutan suatu
senyawa dalam pelarut polar maupun non polar. Percobaan yang pertama ini
yaitu n-heksana direaksikan dengan air kemudian setelah diamati larutannya
terpisah. n-heptan dan sikloheksena juga ketika direaksikan dengan
air,larutannya juga terpisah. Hal ini sesuai dengan teori ( Chang,2004) yang
menyatakan bahwa senyawa hidrokarbon tidak larut dalam air (pelarut
polar) toluena,benzena,sikloheksena, dan sampel unknow, sebab senyawa-
senyawa hidrokarbon memiliki sifat non polar. Jadi kelarutannya ketika
dicampurkan dengan air terdapat dua fase dimana senyawa hidrokarbon di
atas dan air dibawah karena massa jenis hidrokarbon lebih kecil daripada
massa jenis air. Kemudian pada percobaan yang kedua,adalah uji KmnO4
dengan n-heksana menghasilkan lapisan berwarna ungu. Begitu pula dengan
larutan n-heptan dan sikloheksena. Hal ini menunjukkan terjadinya reaksi
oksidasi dimana ikatan rangkap diubah menjadi ikatan tunggal,dalam hal ini
ikatan pada rangkap dua terputus karena sifatnya yang lebih lemah. Sifat
fisik yang dimiliki hidrokabrbon disebabkan oleh sifat non polar dari
senyawa tersebut. Pada percobaan ketiga, adalah uji reaksi dengan asam
sulfat,yang mana n-heptan,n-heksana, dan sikloheksena ketika direaksikan
dengan asam sulfat dalam gelas kimia yang berisi es batu hanya larutan
yang berisi sikloheksena yang mengalami pembekuan. Hal ini disebabkan
karena sikloheksena menyerap kalor,sedangkan n-heksana dan n-heptan
melepaskan kalor.
Umumnya hidrokarbon tidak dapat bercampur dengan pelarut-pelarut
polar seperti air dan etanol. Sebaliknya hidrokarbon dapat bercampur
dengan pelarut yang relatif dan non polar, seperti karbon tetraklorida ( CCl4)
atau diklorometana (CH2Cl2). Senyawa hidrokarbon ditentukan oleh jenis
ikatannya. Hidrokarbon jenuh seperti alkena dan alkuna dapat mengalami
reaksi adisi pada ikatan rangkap dua dan rangkap tiga,dan senyawa aromatik
biasanya mengalami reaksi subtitusi.
VII. Kesimpulan
1) n-heptan,n-heksana, dan sikloheksena ketika direaksikan dengan air
larutannya terpisah.
2) n-heptan,n-heksana, dan sikloheksena ketika direaksikan dengan
KMNO4 larutannya tidak menyatu.
3) Hidrokarbon memiliki massa jenis lebih rendah dari pada air.
4) Sikloheksena ketika direaksikan dengan H2SO4 didalam gelas kimia
yang berisi es batu, larutannya menjadi beku karena sikloheksena
menyerap kalor.