Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Disusun Oleh :
Nama : Reza Alghifari
NPM : E1G022100
Prodi : TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
Kelompok : 5 (Lima)
Hari/Tanggal : Kamis,27Oktober 2022
Shift : 08.00-10.00 WIB
Dosen :1.Dra.Devi
silsia.M.Si
2.Drs.Syafnil.M.Si
Koas :Widia Yulanda (E1G019007)
Objek Praktikum :IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu kimia merupakan ilmu yang secara luas mempelajari suatu bahan dan
senyawa. Di antara banyaknya hal yang di pelajari dalam ilmu kimia tersebut
tentu kita mengenal bagiannya yang disebut kimia organik dimana cabang ini
mempelajari senyawa organik yaitu suatu senyawa yang mengandung unsur
karbon dan hidrogen, oksigen dan nitrogen. Senyawa organik adalah senyawa-
senyawa yang dibentuk oleh unsur karbon yang memiliki sifat-sifat fisik dan sifat-
sifat kimia yang khas. Dalam kimia organik, banyak reaksi yang dapat terjadi
yang melibatkan ikatan kovalen diantaranya atom karbon hetero atom lainnya
seperti oksigen, nitrogen, atau atom-atom halogen lainnya.

Senyawa organik merupakan golongan besar daro senyawa kimia yang


molekulnya mengandung bahan kimia,kecuali karbida, karbonat dan oksida
karbon. studi yang mempelajari senyawa organik disebut kimia organik. Banyak
diantara senyawa organik seperti protein, lemak dan karbohidrat merupakan
komponen dalam biokimia.
Senyawa organik tersebut dapat diperoleh dari hasil suatu reaksi maupun
isolasi bahan bahan alam . Dalam melakukan identifikasi senyawa organik yang
belum diketahui perlu dilakukan pemisahan dan pemurnian komponen-komponen
penyusun campuran. Semua metode pemisahan disarankan pada perbedaan sifat
fisik dari komponen -komponen penyusun campuran . Teknik pemisahan seperti
ekstraksi , yang di dasarkan pada perbedaan kelarutan, destilasi fraksinasi dan
destilasi uap, yang didasarkan pada perbedaan tekanan uap

Untuk mengetahui kandungan dalam senyawa organik dapat dilakukan


dengan cara identifikasi senyawa organik. Dalam pegidentifikasian senyawa
oragnik dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan suatu pelarut yang
khusus untuk menguji senyawa organik diantaranya eter, air, larutan HCL dan
sebagainya.Selain dengan tes kelarutan cara lain yang dapat diakai adalah dengan
test karakteristik kimia, dengan menambahkan pereaksi tertentuyai atom karbon,
1.2 Tujuan

Mahasiswa mampu mengidentifikasikan senyawa organik (alkohol, fenol, aldehid,


keton dan asam karboksilat ).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Senyawa organik terlibat dalam tiap segi kehidupan, dan banyak


manfaatnya dalam kehidupan manusia sehari-hari. Ada diantaranya yang
berwujud bahan makanan, bahan sandang, obat-obatan, kosmetik, dan
berbagai jenis plastik. Bahkan dalam tubuhpun banyak terdapat sejumlah
senyawa organik dengan fungsi yang beragam pula. Senyawa organik hanya
mewakili satu jenis senyawa kimia, yaitu yang mengandung satu atom
karbon atau lebih (Estevanus, 2012).
Keton adalah keluarga hidrokarbon yang bersifat mudah terbakar
dan narkotik. Rumus dari keton adalah R – C – O – R. Gugus karbonil pada
keton adalah C yang berikatan rangkap dua dengan O. Keton bersifat polar
sehingga apabila sampai terbakar harus dipadamkan dengan alkohol atau
busa dari senyawa yang bersifat polar karena air tidak akan efektif, namun
derajat kepolarannya kurang dari alkohol dan asam organik. Tata cara
penamaan IUPAC pada keton adalah dengan mengganti “a” pada alkana
menjadi “on” pada keton sehingga menjadi alkanon (Raton, 2015).

Senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur C, H,


dan O. Dimana apabila senyawa organik ini dibakar, akan menghasilkan
uap air (H2O) dan gas karbondioksida (CO2). Sumber energi berupa
serpihan material organik yang dapat berubah menjadi zat pengganti migas
karena reaksi alam tingkat tinggi sehingga menyebabkan perubahab kimia-
fisika (Natsir, 2012).

Senyawa-senyawa organik hanya dapat dibuat di dalam tubuh


makhluk hidup dengan bantuan daya hidup sehingga senyawa organik tidak
mungkin dapat dibuat dari senyawa anorganik. Esterifikasi adalah suatu
jenis reaksi kimia dimanareaksi tersebut menghasilkan ester. Ester adalah
sebuah hidrokarbon yang diturunkan dari asam karboksilat (Purnamasari,
2016).
Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa organik ialah
suatu senyawa yang unsus-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan
atom-atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogenj, atau fosfor. Pada
awalnya senyawa karbon ini secara tidak langsung menunjukan hubungannya
dengan sistem kehidupan. (Siswoyo, 2016).
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya
mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Studi
mengenai senyawaan organik disebut kimia organik. Banyak di antara senyawaan
organik, seperti protein, lemak, dan karbohidrat, merupakan komponen penting
dalam biokimia. (Wikipedia,2015).
Sifat fisik yang dimiliki hidrokarbon disebabkan oleh sifat non polardari
senyawa tersebut. Umumnya hidrokarbon tidak dapat bercampur dengan pelarut polar
seperti air atau etanol. Sebaliknya , hidrokarbon dapat bercampur dengan pelarut
yang relative non polar seperti karbontetraklorida(CCl4) atau
diklorometana(CH2Cl2). Reaktivitas kimia senyawahidrokarbon ditentukan oleh
jenis ikatannya . Hidrokarbon jenuh (alkana)tidak reaktif terhadap sebagaian besar
pereaksi.
Hidrokarbon tak jenuh ,(alkena dan alkuna) dapat mengalami reaksi adisi pada
ikatan rangkap dua atau rangkap tiganya. Senyawa aromatic biasanya mengalami
reaksi subtitusi(Anonim, 2015).
Alkohol dapat bereaksi dengan logam reaktif melepaskan gashydrogen,
sementara eter tidak dapat bereaksi. Contoh logam reaktifadalah Natrium.

Alcohol :2R – OH +
2Na _>2R – Ona + H2
Eter : R- O – R’ + Na
_> tidak dapat bereaksi
Contoh etanol dan dimetil etel yang
saling berisomer fungsi : 2C2H5 – OH
etanol + 2Na _> 2C2H5 – Ona + H2
CH3 – O – CH3 Dimetil eter + Na _> tidak dapat bereaksi (safrizal,2017).
BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan


Alat yang digunakan :
- botol semprot
- gelas piala
- gelas ukur
- pipet tetes
- erlemeyer
- tabung reaksi + rak
- penjepit tabung reaksi
- pipet volume 5 ml
- batang pengaduk
Bahan yang digunakan

- Sample - larutan Br2 5%


- 2,4-dinitrofenil hidrazin - larutan 2%
KMnO4
- FeCl3 - Fehling A
- Asam kromat - Fehling B
- Etanol 95 % - Minyak goreng
- NaOH 10 %
- Ammonium hidroksida encer
- Aseton
- Akuades
2.2 Prosedur kerja
2.2.1 Uji kimia ketidak jenuhan
a. Reaksi dengan Brom

Dimasukkan 4 tetes sampel masing-masing ke dalam 4 tabung reaksi bersih dan kering.
Ditambahkan 2 ml Br2, dikocok campuran perlahan-lahan sampai tidak terjadi perubaha
warna. Oksidasi dengan KMnO4

Dimasukkan 4 tetes sampel masing-masing ke dalam 4 tabung reaksi bersih dan kering.
Ditambahkan tetes demi tetes larutan KMnO4 sampai terjadi endapan hitam (atau larutan
menjadi keruh).
2.2.2 Test asam kromat (test karakteristik alkohol )

Siapkan tabung reaksi dan masukkan 2 ml sampel yang yang akan diuji kedalamnya.
Tambahkan 1 ml aseton, kemudian tambahkan 1 tetes asam kromat. Warna orange dari
asam kromat akan berubah menjadi biru kehijauan atau terbentuk endapan jika yang
ditambahkan berupa alkohol primer atau sekunder.
2.2.3 Test FeCl3 ( test karakteristik untuk fenol)

Siapkan tabung reaksi lalu masukkan sample yang akan diuji. Tambahkan 5 tetes larutan
FeCl3 dan dilakukan penggojokan. Jika tidak terbentuk warna menunjukkan bahwa
senyawa tersebut bukan senyawa fenol.
2.2.4 Test Karakteristik aldehid dan keton

a. Test 2,4-dinitrofenil hidrazin

Masukkan 2 ml etanol 95 %. Ditambahkan 3 tetes sample yang akan diuji kedalam tabung
reaksi tersebut. Kedalam tabung reaksi ini dimasukkan 1 ml larutan 2,4dinitrofenilhidrazin
dan dilakukan pengojokan kuat-kuat. Jika tidak dihasilkan endapan panaskan larutan
tersebut dengan pemanas air selama 1 menit dan selanjutnya ditambah 5 tetes air. Jika
terbentuk endapan kuning sampai merah orange menunjukkan test positif untuk adanya
gugus karbonil dari keton atau aldehid.
b. test pereaksi tollens

Didalam tabung reaksi dimasukkan 1 ml larutan perak nitrat 5% selanjutnya


ditambahkan 1 tetes NaOH 10% dan dikocok. Tambahkan kedalam campuran tersebut
larutan encer ammonium hidroksida hingga endapan perak hidroksida melarut (hindari
penggunaan larutan ammonium berlebihan). Tambahkan 2 tetes larutan yang akan diuji.
Kocok dan biarkan selama 10 menit, jika reaksi tidak terjadi dalam 10 menit panaskan
tabung reaksi diatas penengas air selama 5 menit.
Reaksi positif akan ditunjukkan dengan terbentuknya cermin perak pada dinding atau
endapan metalik.

c. Tes Fehling

Fehling B: 65 g NaOH dan 173 g KNa tartarat dalam 500 ml larutan Dimasukkan 1
ml sampel, 1 ml reagen Fehling A dan 1 ml reagen Fehling B ke dalam tabung reaksi.
Dipanaskan tabung reaksi di dalam penangas air mendidih selama sekitar 5 menit. Diamati
warna endapan yang terbentuk.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN

NO SAMPEL PERCOBAAN HASIL KETERANGAN

PENGAMATAN
1 Minyak Goreng 2.2.1 Oksidasi Dengan Berwarna ungu
Reaksi oksidasi
KMN04 da tidak
berbentuk
endapan,
berwarna hitam
2 Minyak Goreng 2.2.3 Test FECL3 Tidak terjadi Bukan
perubahan kimia penol
3 Menyak Goreng 2.2.1 Reaksi Reaksi positif
Terbentuk
Dengan Brom
endapan
4 Minyak Goreng 2.2.4. Test Terbentuk
Reaksi oksidasi
Karakteristik Aldehid endapan
Dan Keton (Test
Fehling)
5 Metanol 2.2.2 Terbentuk Alkohol primer
endapan
6 Asetal dehid 2.2.4 .a Terbentuk Alkohol primer
2.2.4 .b endapan
2.2.4 .c

7 Asetildehid 2.2.4 .a Ada endapan + (Aldehid)


kuning, + (Aldehid)
2.2.4 .b
Terbentuk cincin
perak
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Heksana

Pada percobaan ke satu heksana jika direaksikan dengan brom dan diteteskan 4 tetes
sampel masing-masing kedalam 4 tabung reaksi dan di 2ml Br2 maka larutannya tidak terjadi
perubahan warna dan jika 4 tetes sampel masing-masing kedalam 4 tabung reaksi ditambahkan
larutan KMnO4 dan larutan tidak mengalami endapan.
5.2 Minyak goreng

Pada percobaan kedua minyak goreng jika direaksikan dengan brom dan diteteskan 4 tetes
sampel masing-masing kedalam 4 tabung reaksi dan di 2ml Br2 maka larutannya tidak terjadi
perubahan warna dan jika 4 tetes sampel masing-masing kedalam 4 tabung reaksi ditambahkan
larutan KMnO4 maka akan terjadi endapan hitam (atau larutab menjadi keruh).
5.3 Metanol

Metanol jika di reaksikan dengan asam kromat maka larutannya akan berubah menjadi biru
kehijauan yang membuktikan bahwa methanol termasuk alkohol. Methanol, juga di kenal dengan
metil alkohol, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH 3OH. Ia merupakan bentuk alkohol
yang paling sederhana dan digolongkan primer.
5.4 Etanol

Pada percobaan ke empat percobaan test asam kromat, tidak dilakukan percobaan, namun
dapat diketahui bahwa pada sampel etanol ketika ditambah asam kromat warnanya menjadi
kehijauan.Etanol biasa dikenal dengan sebutan etil alkohol, alkohol solut, alkohol murni atau
alkohol saja. Rumus molekul dari etanol itu sendiri adalah C2H5OH. Etanol termasuk dalam
alkohol primer. Sifat-Sifat Etanol dibagi menjadi 2 yaitu berdasarkan sifat kimanya: reaksi asam
basa, halogenasi, pembuatan ester, dehidrasi, oksidasi dan pembakaran. Berdasarkan sifat
fisikanya dipengaruhi oleh: keberadaan gugus hidroksil, pendeknya rantai karbon etanol, gugus
hidroksil dapat berpartisipasi ke dalam ikatan hidrogen, sehingga membuatnya cair dan lebih
sulit menguap dari pada senyawa organik lainnya dengan massa molekul yang sama. Etanol
digunakan untuk bahan baku industri atau pelarut. Dari data hasil praktikum yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa pada sampel sesuai dengan literaturebahwa etanol ketika
ditambah asam kromat warnanya menjadi kehijauan.
5.5 Fenol

Pada percobaan ke lima kami mengambil fenol sebanyak 5 tetes dan dicampurkan dengan
larutan FeCl3 setelah melakukan pengamatan kami mendapatkan hasil larutan fenolnya
warnanya tidak berubah, kami juga mengamati larutan kedua kami test menggunakan larutan
FeCl3 ,hasilnya larutannya berubah warna menjadi ungu kehitaman.Prinsip dari uji feri klorida
adalah mendeteksi keberadaan fenol pada sampel dengan penambahan larutan feri klorida yang
uji positifnya akan menghasilkan warna ungu, merah, hijau atau biru sebagai akibat dari adanya
reaksi gugus OH pada fenol bereaksi dengan larutan feri klorida. Warna yang diperoleh
bergantung pada subtituen yang terikat pada fenol.Dari data hasil praktikum yang telah
dilakukan dapat diketahui bahwa pada sampel fenol ketika ditambah reagen warnanya menjadi
ungu. Artinya hasil uji feri klorida dengan fenol adalah positif. Hal ini sesuai dengan literatur
bahwa fenol akan bereaksi dengan feri klorida yang ditandai dengan terbentuknya warna ungu.
5.6 Asetal Dehid (etanal)

Percobaan ke enam yaitu tes karateristik aldehid dan keton. Aldehid adalah suatu senyawa
yang mengandum sebuah gugus karbonil yang terikat pada sebuah atau 2 buah atom hindrogen.
Nama IUPAC dari aldehida di turun kan dari alkana dengan mengganti akhiran ”ana” dengan
”al”. Nama umumnya di dasarkan nama asam karbosilat ditambahkan dengan akhiran dehida.
Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah gugus karbonil terikat pada 2
gugus alkil, dan sebuah alkil. Keton juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon
karbonilnya dihubungkan dengan 2 karbon lainnya. Kerketon tidak mengandung atom hindrogen
yang terikat pada gugus karbonil dengan atom oksigen berikatan rangkap dengan karbon.
Aldehid dengan keton adalah senyawa yang penting. Beberapa dari padanya seperti atom haseton
(GH3COCH3) dan metaletil keton CH3COCH2CH3 dipakai dalam jumlah besar sebagai pelarut.
Tes 2,4 dinitro fenil hidrazin akan menghasilkan endapan kuning jika positif mengandung
aldehid.
5.7 Aseton

Pada percobaan ketujuh, pada uji pengamatan langsung, diamati bahwa baik senyawa
aldehid (formaldehid) maupun keton (aseton) memiliki bau yang tajam dan keduanya
memperlihatkan kelarutan yang baik dalam pelarut air. Hal ini sesuai teori menurut Sudarmo
tahun 2006 bahwa aldehid dan keton larut dalam air. Pada percobaan reaksi dengan pereaksi
tollens. Diperoleh hasil bahwa aseton jika dicampurkan dengan pereaksi Tollens dan dipanaskan
akan terbentuk endapan lapisan perak yang artinya hasil pengamatannya positif. Tetapi pada
Aldehid jika dicampurkan dengan pereaksi Tollens dan dipanaskan tidak terbentuk endapan
lapisan perak yang artinya hasil pengamatan negatif. Hal ini sesuai dengan keterangan yang ada
di buku penuntun praktikum.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan

Untuk mengidentifikasikan senyawa organik (alkohol, fenol, aldehid, keton dan asam
karboksilat) dapat dilakukan dengan beberapa test yaitu test 2,4 dinitrofenilhidrazin, test
HCL3 test asam kromat dan test pereaksi tollens. Maka akan menghasilkan suatu larutan.
6.2 Saran

Sebaiknya praktikan harus hati-hati terhadap penggunaaan alat dan bahan-bahan kimia
yang ada di laboratorium agar tidak pecah, rusak dan berakibat fatal.Sebaiknya co-Ass
menjelaskan lebih rinci lagi mengenai pembuatan laporan, agar praktikan lebih mengerti
dalam membuat laporan.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2015. Kimia Organik.Estevanus. 2012 Kimia Organik.Bandung Irwandi. 2012.


Kimia Organik. Erlangga: Jakarta Marrapung. 2017. Kimia Dasar. Amirco.
Bandung
Natsir, M. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Organik I. Unhalu.
Kendari Purnamasari. 2016. Cerdas Belajar Kimia. Jakarta: PT
Gratino Media Pertama.
Raton, Boca. 2015. Hazardous Materials Chemistry. Florida: Taylor &
Francis Group. Siswayo. 2018. Kimia Universitas Asas dan Struktur.
Binaropa Aksara: Jakarta.

http://danydanger.blogspot.com/2014/08/laporan-mengidentifikasi-unsur-cho.html
2015http://id.wikipedia.org/wiki/Senyawa_organik .

Anda mungkin juga menyukai