Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRATIKUM KIMIA

Disusun oleh:

Nama : LISTIANA

NPM :E1C020035

Prodi :PETERNAKAN

Kelompok :

Hari/tanggal :KAMIS/10 DESEMBER 2020

Dosen :1.Dra.Devi Silsia,M.Si

2.Drs.Syafnil,M.Si

Ko. As : Feri Abdi(E1G017032)

Objek praktikum : ANALISIS KUALITAS AIR

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di muka bumi ini,
karena sebgaian besar dari bumi adalah air. Air yang tersebar di muka bumi ini
tidak pernah terdapat dalam bentuk yang murni, namun bukan berarti bahwa
semua air sudah tercemar. Misalnya, walaupun didaerah pegunungan atau hutan
yang terpencil dengan udara yang bersih dan bebas dari pencemaran, air hujan
yang turun di atasnya selalu mengandung bahan-bahan terlarut seperti CO 2, O2, dan
N2, serta bahan-bahan tersuspens

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dan tidak bisa diganti
perannya bagi makhluk hidup. Kualitas air merupakan penentu kelangsungan
kehidupan makhluk hidup kedepannya, khususnya manusia. Pencemaran air
memiliki pengertian bahwa adanya penyimpangan sifat – sifat air dari keadaan
normal, bukan dari kemurnian air tersebut. Air yang tersebar di bumi ini tidak
pernah terdapat dalam bentuk murni. Namun bukan berarti bahwa semua sudah
tercemar Apabila kandungan zat-zat kimia tersebut terlalu banyak jumlahnya
didalam air, air tersebut dapat menjadi sumber bencana yang dapat merugikan
kelangsungan hidup semua makhluk sekitarnya. Kini dengan adanya pencemaran-
pencemaran air oleh pabrik maupun rumah tangga, kandungan zat-zat kimia di
dalam air semakin meningkat dan pada akhirnya kualitas air tersebut menurun.i
seperti debu dan partikel-partikel lainnya yang terbawa air hujan dari atmosfer.

Air permukaan dan air sumur pada umumnya mengandung bahan-bahan


metal (logam terlarut seperti Na, Mg, dan Fe). Air yang mengandung  komponen-
komponen tersebut disebut dalam jumlah tinggi disebut air sadah. Air yang tidak
tercemar selalu merupakan air murni tetapi merupakan air yang tidak mengandung
bahan-bahan asing tertentu dalam jumlah melebihi batas yang telah ditetapkan
sehingga air tersebut digunakan secara normal untuk keperluan tertentu, misalnya
air untuk diminum (air ledeng, air sumur), berenang/rekreasi, mandi, kehidupan
hewan air, pengairan dan keperluan industri. Untuk hal itu semua diperlukan
analisa kualitas air agar dapat mengetahui kualitas dari air baik dari segi
kemurnian air, kandungan air, tingkat kejernihan air dan lain sebagainya sehingga
air dapat digunakan secara layak.

1.2 TUJUAN

Mahasiswa mampu menguji atau menganalisis beberapa sifat fisis dan sifat kimia
air secara kualitatif dan kuantitatif.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Air telah melewati proses pemurnian secara alami selama perjalanannya


dari pegunungan hingga mencapai sumber mata air bawah tanah. Sepanjang
perjalanannya ini, air menyerap mineral dan menjaga keseimbangannya
sebagaimana di sumber mata air asalnya, yangmerupakan mineral penting bagi
kesehatan tubuh. Sumber mata air yang dipilih tidaklah sembarangan.
(Ardayani.2015)

Air yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari tidak pernah ditemukan


dalam keadaan murni. Biasanya air tersebut mengandung zat-zat kimia dalam
kadar tertentu, baik zat-zat kimia anorganik maupun zat-zat kimia organik.
Apabila kandungan zat-zat kimia tersebut terlalu banyak jumlahnya didalam air,
air tersebut dapat menjadi sumber bencana yang dapat merugikan kelangsungan
hidup semua makhluk sekitarnya. Kini dengan adanya pencemaran-pencemaran
air oleh pabrik maupun rumah tangga, kandungan zat-zat kimia di dalam air
semakin meningkat dan pada akhirnya kualitas air tersebut menurun. Oleh karena
itu, diperlukan analisa air untuk menentukan dan menghitung zat-zat kimia yang
terkandung di dalam air sehingga dapat diketahui air tersebut membahayakan
kesehatan, layak tidaknya dikonsumsi maupun sudah tercemar atau belum
(Purnailmawan.2019).

Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang
dikaitkan dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian
kualitas air akan berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh
kualitas air untuk keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan
air minum. Kualitas air dalam hal analisis kualitas air mencakup keadaan fisika,
kimia, dan biologi yang dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk kehidupan
manusia, pertanian, industri, rekreasi, dan pemanfaatan air lainnya (Asdak,2015).

Pengukuran kualitas air dapat dilakukan dengan dua cara, yang pertama
adalah pengukuran kualitas air dengan parameter fisikaa dan kimia (suhu, O2
terlarut, CO2 bebas, pH, konduktivitas, kecerahan, alkalinitas ), sedangkan yang
kedua adalah pengukuran kualitas air dengan parameter biologi (plankton dan
benthos) (Sihotang, 2016).

Dalam pengukuran kualitas air secara umum, menggunakan metode


purposivesampling, yaitu pengambilan sampel dilakukan dengaan memperhatikan
berbagai pertimbangan kondisi serta keadaan daerah pengamatan (Fajri, 2013).
BAB III

METODOLOGI

Anda mungkin juga menyukai