OLEH :
Air dapat berupa air tawar dan air asin (air laut) yang merupakan bagian
terbesar di bumi ini. Di dalam lingkungan alam proses, perubahan wujud, gerakan
aliran air (di permukaaan tanah, di dalam tanah, dan di udara) dan jenis air
mengikuti suatu siklus keseimbangan dan dikenal dengan istilah siklus hidrologi
(Kodoatie dan Sjarief, 2010). Namun demikian, air dapat menjadi malapetaka
bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk
keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi
kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.
A. SYARAT FISIK
1. Suhu Temperatur
air akan mempengaruhi penerimaan masyarakat akan air tersebut dan dapat
pula mempengaruhi reaksi kimia dalam pengolahannya terutama apabila
temperatur sangat tinggi. Temperatur yang diinginkan adalah ± 3 0C suhu udara
disekitarnya yang dapat memberikan rasa segar, tetapi iklim setempat atau jenis
dari sumber-sumber air akan mempengaruhi temperatur air. Disamping itu,
temperatur pada air mempengaruhi secara langsung toksisitas banyaknya bahan
kimia pencemar, pertumbuhan mikroorganisme, dan virus.
Bau dan rasa biasanya terjadi secara bersamaan dan biasanya disebabkan oleh
adanya bahan-bahan organik yang membusuk, tipe-tipe tertentu organisme
mikroskopik, serta persenyawaan-persenyawaan kimia seperti phenol. Bahan–
bahan yang menyebabkan bau dan rasa ini berasal dari berbagai sumber. Intensitas
bau dan rasa dapat meningkat bila terdapat klorinasi. Timbulnya rasa yang
menyimpang biasanya disebabkan oleh adanya bahan kimia yang terlarut, dan rasa
yang menyimpang tersebut umunya sangat dekat dengan baunya karena pengujian
terhadap rasa air jarang dilakukan. Air yang mempunyai bau yang tidak normal
juga dianggap mempunyai rasa yang tidak normal (Moersidik, 1999). Untuk
standard air bersih sesuai dengan Permenkes RI No. 416/Menkes/per/IX/1990
menyatakan bahwa air bersih tidak berbau dan tidak berasa.
3. Kekeruhan
Air dikatakan keruh apabila air tersebut mengandung begitu banyak partikel
bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna/rupa yang berlumpur dan
kotor. Bahan-bahan yang menyebabkan kekeruhan ini meliputi tanah liat, lumpur,
bahan bahan organik yang tersebar dari partikel-partikel kecil yang tersuspensi.
Kekeruhan pada air merupakan satu hal yang harus dipertimbangkan dalam
penyediaan air bagi umum, mengingat bahwa kekeruhan tersebut akan
mengurangi segi estetika, menyulitkan dalam usaha penyaringan, dan akan
mengurangi efektivitas usaha desinfeksi (Sutrisno, 2002). Tingkat kekeruhan air
dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium dengan metode Turbidimeter.
Untuk standard air bersih ditetapkan oleh Permenkes RI No.
416/Menkes/per/IX/1990, yaitu kekeruhan yang dianjurkan maksimum 25 NTU
(Depkes RI, 1995 dalam Putra).
Padatan terlarut total (Total Dissolved Solid - TDS) adalah bahan – bahan
terlarut (diameter < 10-6 ) dan koloid (diameter < 10-6 – 10-3 mm) yang berupa
senyawa – senyawa kimia dan bahan – bahan lain. Bila TDS bertambah maka
kesadahan akan naik. Kesadahan yang tinggi dapat mengakibatkan terjadinya
endapan/kerak pada system perpipaan (Mulia, 2005).
B. SYARAT KIMIA
Air bersih yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat-
zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan antara lain Air raksa (Hg), Aluminium
(Al), Arsen (As), Barium (Ba), Besi (Fe), Flourida (F), Calsium (Ca), Mangan
( Mn), Derajat keasaman (pH), Cadmium (Cd), dan zat-zat kimia lainnya.
Kandungan zat kimia dalam air bersih yang digunakan sehari-hari hendaknya
tidak melebihi kadar maksimum yang diperbolehkan seperti tercantum dalam
Permenkes RI 416/Menkes/per/IX/1990. Penggunaan air yang mengandung bahan
kimia beracun dan zat-zat kimia yang melebihi kadar maksimum yang
diperbolehkan berakibat tidak baik bagi kesehatan dan material yang digunakan
manusia.
Contohnya pH; pH Air sebaiknya netral yaitu tidak asam dan tidak basa untuk
mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan. pH air yang
dianjurkan untuk air minum adalah 6,5–9. Air merupakan pelarut yang baik sekali
maka jika dibantu dengan pH yang tidak netral dapat melarutkan berbagai elemen
kimia yang dilaluinya (Soemirat, 2000 dalam Putra).
C. SYARAT MIKROBIOLOGIS
1.5 PARAMETER
1.) Ethylenediaminetetraacetic
Definisi :
Definisi:
Asam nitriloasetat atau Nitrilotriacetic acid (NTA) ialah asam
aminopolikarboksilat dengan rumus N(CH2CO2H)3. Senyawa ini
merupakan zat padat tak berwarna yang digunakan sebagai chelating
agent. Penggunaan NTA mirip dengan EDTA, keduanya merupakan agen
chelating. Ini digunakan untuk pelunakan air dan sebagai pengganti
natrium dan kalium trifosfat dalam deterjen, dan pembersih.NTA memiliki
wujud kondisi fisik padat(bubuk), warna putih, dan tidak memiliki bau.
Dampak terhadap Manusia :
a. Bahan surfaktan (LAS) dapat menyebabkan permukaan kulit
menjadi kasar, hilangnya kelembaban alami dan meningkatkan
permeabilitas permukaan kulit.
b. Mampu mempengaruhi kerja hormon pada tubuh, sehingga dapat
mengakibatkan masalah pada kemampuan reproduksi (pria –
penurunan jumlah dan kualitas sperma), asma, penyakit kulit,
alergi dan bahkan kanker hati
c. Mengiritasi sistem pernapasan manusia dan dapat menyebabkan
mual
3.) Alachlor
Definisi :
Definisi :
5.1) Aldrin
Definisi :
Aldrin memiliki nama kimia 1,2,3,4,10,10-Hexachloro-1,4,4a,5,8,8a-
hexahydro- 1,4:5,8dimethanonaphthalene. Dihasilkan dari kombinasi
hexachlorocyclopentadiene dan norbornadiene melalui reaksi Diels-Alder
reaction. Singkatan untuk nama ilmiah aldrin adalah HHDN. Untuk aldrin
tipe teknis biasanya mengandung 85,5 % aldrin. Nama dagang dari aldrin
adalah aldrex, aldrec, drinox,octalene, seedrin, dan compound 118. Aldrin
berupa Kristal yang tidak berwarna dan tidak berbau. Larut dalam aseton,
benzene, xylene,keton, ester, paraffin, pelarut aromatic, pelarut halogen,
dan sedikit larut dalam alcohol.
5.2) Dieldrin
Definisi :
Dieldrin merupakan senyawa yang memiliki nama kimia
3,4,5,6,9,9-Hexachloro-1a, 2,2 a, 3,6,6 a, 7,7 a-octahydro-2 ,7:3,6-
dimethanonaphth [2,3-b] oxirene, Memiliki nama lain (nama dagang)
Alvit, Dieldrite, Dieldrix, Illoxol, Panoram D-31, Qunitox.Bentuk fisik
dieldrin berupa Kristal putih atau serbuk berwarna cokelat, tidak berbau,
atau sedikit bau. Dieldrin tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut
organic, lemak, dan minyak.Dieldrin pada awalnya adalah aldrin yang
sudah teroksidasi menjadi dieldrin yang merupakan senyawa aktif.
g. Beberapa orang yang sengaja makan atau minum dalam jumlah besar
meninggal dunia
6.) Atrazine
Definisi :