Diperksa oleh,
Asisten Korektor
Air adalah kebutuhan utama untuk kelangsungan hidup mahluk hidup, oleh
karena itu tidak akan ada kehidupan seandainya tidak ada air. Air yang bersih
merupakan air yang di inginkan oleh manusia baik untuk keperluan sehari hari,
maupun untuk keperluan pertanian dan sebagainya. Air adalah senyawa penting bagi
semua bentuk krhidupan yang mana hampir 70% permukaan bumi di selimuti oleh air
dan terdapat 1,4 kilometer kubik air tersedia di bumi ( Wardhana, 2014)
Air yaitu zat yang tersusu dari unsur kimia hidrogen dan oksigen yang
berada dalam bentuk gas ,cair dan padat. Air adalahh salah satu senyawa yang
paling banyak dan penting. Air merupakan sumberdaya alam yang berfungsisebagai
unsur paling esensial, penentu terpentingdalam kehidupan setiap makhluk
hidup.Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harusdilakukan secara bijaksana
dengan memper- hitungkan kepentingan generasi sekarang dangenerasi mendatang
(Ani,2018).
Air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi proses kehidupann bumi. Air
komponen penting bagi lingkungan hidup yang akan mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh komponen lainnya. Sementara itu, air air sebagai salah satu kebutuhan utama
untuk menunjang kehidupan manusia memiliki resiko berupa adanya penyakit
bawaan air (water borne disease). Oleh karena itu, salah satu aspek yang harus
diperhatikan dalam penyelennggaraan penyediaan air bersih atau air minum adalah
pencegahan terhadap penyakit bawaan air (Slamet,2015)
Air memiliki bbanyak fungsi yaitu sebagai pelarut umum,air digunkaan oleh
organism untuk reaksi-reaksikimia dalam proses metabolism serta menjadi media
transportasi nutrisi dan hasil metabolism. Bagi manusia, air memiliki peranan yang
sangat besar bukan hanya untuk kebutuhan biologisnya yaitu bertahan hidup karena
manusia tidak akan bertahan hidup lama apabila tidak mengkonsumsi air, tetapi juga
diperlukan untuk memasak,minum, mencuci, mengairi tanaman,untuk keperluan
industry dan lain sebagainya (Hasrianti,2015)
Air memiliki warna biru intrinsik yang disebabkan oleh sedikit penyerepan
cahaya pada panjanng gelombang merah .Kebutuhan air yang bersih juga
merupakan salah satu program pemerintah kota, adanya program tersebut untuk
memperbaiki derajat kesehatan masyarakat. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk
hidup. Kehidupan diyakini berasal dari larutan air laut seluruh dunia, dan organisme
hidup bergantung pada larutan air (Mardalita ,2014 )
Keberadaan air sangat vital dibutuhkan oleh makhluk hidup karena
kkehidupan dii muka bumi ini hanya dapat berlngsung dengan keberadaan air.
Seiring dengan meningkatnya kepadatanpenduduk dan pesatnya pembangunan
maka kebutuhan air pun semakin meningkat. Dituntut ketersediaan air sehat yang
meliputi pengawasan dan penetapan kualitas air untuk berbagai kebutuhan dan
kehidupan yang bertujuan untuk menjamin tercapainya air bersih dan air minum
yang memenuhhi syarat kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat (Niniek,2017)
Air limbah tidak termasuk air bersih karena air limbah cenderung bersifat
toksik, air limbah harus diolah terlebih dahulu agar mempunyai kualitas yang sama
dengan kualitas air lingkungan yang tidak bbersifat toksik bagi organisme maupun
manusia. Secara umum sistem pengelolaan limbah cair dikategorikan kedalam tiga
sistem pengelolaan yaitu secara fisik,kimia, dan biologi. Toksisitas adalah
kemampuan suatu molekul suatu bahan kimiia atau senyawa kimia untuk
mmenimbulkann kerusakan pada saat mengenai bagia permukaan tubuh atau bagian
dalam tubuhh yang peka (Siswoyo,2011)
Air bersih sepantasnya tak beraroma apalagi menyengat apabila dikecup.
Khususnya apabila air itu berada di daerah yang memiliki bau tak enak atau asam,
tentunya air itu tak bisa dikatakan sebagai air bersih. Banyak kerugian yang
diperoleh seandainya Anda memakai air yang telah beraroma. Air bersih tidak boleh
mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui batas. Secara
kimia, air bersih tidak boleh terdapat zat-zat yang beracun, tidak boleh ada zat-zat
yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan, tidak mengandung zatzat yang
melebihi kadar tertentu sehingga menimbulkan gangguan teknis, dan tidak boleh
mengandung zat kimia tertentu sehingga dapat menimbulkan gangguan ekonomis
(Handayani, 2014).
Kebanyakan penduduk terpaksa memanfaatkan air yang kurang bagus
kualitasnya. Maka dari itu dampak yang ditimbulkan dari kualitas air yang tidak
memenuhi baku mutu air bersih adalah terjadinya berbagai penyakit jangka pendek
seperti Muntaber, Tipus, Diare, dan penyakit kulit seperti Kolera. Untuk jangka panjang
kualitas air yang kurang baik akan timbul penyakit seperti Anemia, kerusakan pada
ginjal, dan keroposnya tulang (Kusnaedi,2002).Air merupakan substansi kimia dengan
rumus kimia ,satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat dengan
kovalen pada satu atom oksigen. Air adalah zat cair yang tidak berwarna, tidak berasa
serta tidak berbau pada keadaan standart. Zat kimia ini adalah satu pelarut yang
mutlak, yang mempunyai kekuatan untuk melarutkan banyak zat kimia lain, layaknya
garam, gula, asam, lebih dari satu tipe gas (Susilawati,2012).
Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0°C - 100°C, air
berwujud cair. Suhu 0°C merupakan titik beku (freezing point) dan suhu 100° C
merupakan titik didih (boiling point) air. Tanpa sifat tersebut, air yang terdapa di dalam
jaringan tubuh makhluk hidup maupun air yang terdapat di sungai, laut, danau, dan
badan air yang lain akan berada dalam bentuk gas atau padat sehingga tidak akan
terdapat kehidupan di muka bumi ini, karena sekitar 60%- 90% bagian sel makhluk
hidup adalah air (Ari.M,2012)
Warna air dapat disebabkan oleh keberadaan plankton (biota renik
air),lumpur, ion-ion logam, seperti besi (Fe) dan mangan (Mn) atau bahan- bahan
terlarut dan tersuspensi lainnnya. Warna air dibedakan menjadi warna asli (true color)
dan warna tampak (apparent color). Warna asli dapat ditentukan setelah air disaring
atau disentrifus (diendapkan). Warna tampak adalah warna peraira yang tampak
langsung oleh mata, sehingga warna air tersebut disebabkan oleh semua bahan
terlarut dan tersuspensi yang terkandung, terumasuk kemungkinan faktor refleksi dan
pembiasaan (Handayani,2014)
Air yang tidak berbau dan tidak berwarna merupakan air yang baik,
sebaliknya air yang mempunyai warna tertentu kemungkinan besar mengandung
bahan kimia yang berbahaya sehingga berdampak pda kesehatan. Demikian pula
dengan bau, bila air berbau biasanya mengandung bahan-bahan organik. Berdasarkan
hal-hal tersebut dilakukan analisis sesuai dengan parameter-parameter kualitas air
seperti warna,bau,rasa serta kadar pH pada air (Sulistiyorini,2016)
DAFTAR PUSTAKA
Burhanudin, 2012. Pengaruh Waktu Refluks dan Waktu Pengawetan pada Penentuan
CoD dalam Air Limbah Domestik Menggunakan Metode Spektrometri
di Balai Pialam Yogyakarta.. Universitas Islam Indonesia [Skripsi]
Handayani, 2014. Identifikasi Kualitas Air Berdasarkan Nilai Resistivitas Air, Studi
Kasus: Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta
Handoko,2017. Analisis Parameter Kualita Air Minum (Ph,Orp,Tds,Do,Dan Kadar
Garam). Universitas Islam Indonesia. Yogyakaarta
Iqbal.M,2013. Analisis Logam Berat Pada Air Di Kecamatan Rokan Hilir,Riau.
Jurnal Katalisator. 5(1):47-53
Niniek,2017 Analisi Sifat Dalam Studi Kualitas Air Di Mata Air Sumberr Asem
Dusun Kalijeruk Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo. Universitas
Negeri Semarang.Semarang
Riniarti,2012. Prinsip Pengelolaan Sampel Air .Jurnal Oseanografi.5(2);61-89
Riwu.J,2015. Pengaruh Variasi Pengawetan Sampel Air pada Analisis Amonium
Universitas Islam Indonesia [Skripsi]
Rudiarto,2010 Analisis Kualitas Air pada Sumber Mata Air di Desa Tolnaku
Kecamatan Fatuleu Kabupaten Kupang. Jurnal Biotropikal
Sains.16(1):40-53
Sapariah,2016. Air Tanah dan Upaya dalam Konservasi Air Tanah..1(2):128.ISBN:
978-602-203-201-4
Susilawati,2012. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan
Lingkungan Perairan. Jurnal perairan. 7(2):23-45
LAMPIRAN
Paper Praktikum Kualitas Air
Diperiksa oleh,
Asisten Korektor
Oleh :
Marsinta D Sihombing
210302089
IX/B
Diperksa oleh,
Asisten Korektor
Fahrizal P. 2012. Dampak kualitas air pada Kesehatan Masyarakat sekitar di Desa
Toulimembet Danau Tondano. EJournal Budidaya Perairan, 3(1).
Hidayat, M., Mardiyantoro, N. 2020. Sistem Pemantauan dan Pengendalian PH Air
Berbasis IoT Menggunakan Platform Arduino. Jurnal Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat. 7(1): 65-70 ISSN 2354-869X
Rifai, D .2017. Air Bersih Sumber Kehidupan Sehat. Semarang : Shakti Adiluhung,
pp:5 – 9 Universitas Muhammadiyah Semarang. Semarang, Indonesia.
Sarwoko. 2012. Studi Identifikasi Kualitas Air dan Kapasitas Biodegradasi Air sumur
Cibadok. Infomatek : Jurnal Informatika, Manajemen dan Teknologi
22.1 : 23-30.
Senoaji, F., Lesmana, S. B. 2021. Analisis Pola Sebaran Kualitas Air Sumur di
Kawasan TPST Piyungan. Semesta Teknika. 24(1): 62-68
Suryono, Wibowo, E., Azizah, R., Ario, R., Handayo, G. 2017. Pengaruh Penggunaan
Kaporit Sebagai Desinfektan Terhadap Daya Aroma Pakan Pada
Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon Fabricius). Jurnal Kelautan
Tropis. 20(2): 140-144
Widiyanti. 2014. Karateristik Kualitas Air Sungai Cihideung Kabupaten Bogor, Jawa
Barat. Jurnal Air Dan Perikanan Vol.7, No.2.