PROSES
PENJER
NIHAN A Disusun oleh kelompok II
Angel
IR Yohana
Reski
Petrus
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya
kami dapat menyelesaikan makalah ujian praktek bahasa indonesia. Makalah ini berjudul
"Proses Penjernihan Air". Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka
Kami mengucapkann mengucapkan terima kasih banyak kepada:
Ibu Elita selaku guru pembimbing kami, yang memberikan dorongan, masukan kepada
penulis, dan juga teman teman selaku yang membantu penyelesaian makalah ini.
Kami tau makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat membutuhkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, terutama siswa SMP kelas 9 yang
melakukan praktek percobaan
Demikian makalah ini kami buat, akhir kata kami mengucapkan terimakasih
DAFTAR ISI
- KATA PENGANTAR
- DAFTAR ISI
- BAB I PENDAHULUAN :
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PERCOBAAN
D. MANFAAT PERCOBAAN
- BAB II LANDASAN TEORI :
A. PENGERTIAN AIR
B. PERANAN AIR BAGI MANUSIA
C. KUALITAS AIR:
1. SYARAT FISIK
2. SYARAT KIMIA
- BAB III METODE PERCOBAAN
A. ALAT DAN BAHAN
B. PROSES PENJERNIHAN AIR
C. PENJELASAN
- BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I
PENDAHULUAN
C. TUJUAN
penjernihan air merujuk pada sejumlah proses yang dijalankan agar air dapat
diterima untuk penggunaan akhir tertentu, seperti untuk air minum, proses
ndustry, medis dan lain-lain.Dalam Modul Prinsip Pengolahan Air Bersih
yang dirilis Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang, penjernihan air juga dapat
dimaknai sebagai proses perubahan sifat fisik, kimia dan biologi air baku agar
memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air minum.
Secara umum, tujuan dari penjernihan air adalah untuk menghilangkan atau
mengurangi kadar pencemar yang ada di dalamnya agar layak untuk
penggunaan akhirnya. Salah satu penggunaan tersebut adalah mengembalikan
ke lingkungan alami air yang sudah digunakan tanpa mengakibatkan dampak
buruk terhadap lingkungan.
D. MANFAAT Percobaan
- Menurunkan kekeruhan
- Mengurangi bau, rasa dan warna
- Menurunkan dan mematikan mikroorganisme
- Mengurangi kadar bahan-bahan yang terlarut dalam air
- Menurunkan kesadahan
- Memperbaiki derajat keasaman (Ph)
BAB II
A. PENGERTIAN Air
Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air), dan gas (uap air). Air merupakan satu-
satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.
Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau dalam kondisi standar. Pada
prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang disebut “Cyclus
Hydrologie”. Laut adalah penampung air terbesar di bumi. Sinar matahari yang
dipancarkan ke bumi memanaskan suhu air di permukaan laut, danau, atau yang terikat
pada permukaan tanah.
Kenaikan suhu memacu air mengalami perubahan dari cair menjadi gas yang disebut
proses evaporasi (evaporation). Sedangkan air yang terperangkap di permukaan tanaman
juga mengalami perubahan wujud menjadi gas yang disebut sebagai proses transpirasi
(transpiration). Air yang menguap naik ke atmosfer membentuk uap air setelah melalui
proses evaporasi dan transpirasi. Selanjutnya uap di atmosfer menjadi dingin dan
terkondensasi membentuk awan (clouds). Awan terbawa oleh angin mengelilingi bumi,
sehingga awan terdistribusi ke seluruh penjuru dunia. Ketika awan sudah tidak mampu lagi
menampung air, maka 9awan akan menyebabkan titik-titik air yang jatuh ke bumi sebagai
hujan. (Indarto, 2010:5).
Air memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia, seperti garam-garam,
asam, beberapa jenis gas, dan banyak molekul organik sehingga air disebut pelarut
universal. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah
tekanan dan temperatur standar. (Hanafiah, A.K., 2012:99).
Oleh karena itu, pengolahan sumber daya air sangat penting agar dimanfaatkan secara
10berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan. Salah satu pengelolaannya dengan
pemantauan dan interprestasi data kualitas air, mencakup kualitas fisika, kimia, dan
biologi.
Salah satu sumber air yang dapat dimanfaatkan adalah air tanah atau air sumur. Air
sumur adalah air tanah dangkal sampai kedalaman kurang dari 30 meter, air sumur
umumnya pada kedalaman 15 meter dan dinamakan juga sebagai air tanah bebas karena
lapisan air tanah tersebut tidak berada di dalam tekanan. Air tanah ini bisa dimanfaatkan
sebagai air minum melalui sumur-sumur dangkal, dari segi kualitas agak baik sedangkan
kuantitasnya kurang cukup dantergantung pada musim. Sumur gali (sumur dangkal) adalah
satu kontruksi sumur paling umum dan meluas dipergunakan untuk mengambil air tanah
bagi masyarakat kecil dan rumah-rumah perorangan sebagai air minum dengan kedalaman
7-10 meter dari permukaan tanah.
Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dari
permukaan tanah, oleh karena itu dengan mudah terkena kontaminasi melalui rembesan.
Umumnya rembesan yang berasal dari tempat pembuangan kotoran manusia dan hewan
yakni kakus/jamban, juga dari limbah sumur itu sendiri karena lantainya atau saluran air
limbahnya yang tidak kedap air. Keadaan kontruksi dan cara pengambilan air sumur dapat
menjadi sumber kontaminasi, 11misalnya sumur dengan kontruksi terbuka dan
pengambilan air dengan timba.
Air bersih adalah salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan biasa
dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka
sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum
adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat.
Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat risiko bahwa air
ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya.
Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100°C, banyak zat
berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini.
Semua makhluk hidup memerlukan air, karena air merupakan kebutuhan dasar bagi
kehidupan. Bagi manusia, air adalah kebutuhan yang sangat mutlak karena zat pembentuk
tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air berjumlah sekitar 73 % dari bagian tubuh
tanpa
jaringan lemak. Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk proses pencernaan,
metabolisme, mengangkat zat-zat makanan dalam tubuh, mengatur keseimbangan suhu
tubuh dan menjaga tubuh jangan sampai kekeringan (Harini, 2007). Air yang dibutuhkan
oleh manusia untuk hidup sehat harus memenuhi syarat kualitas dan secara kuantitas
(jumlahnya) juga terpenuhi. Diperkirakan untuk kegiatan rumah tangga yang sederhana
paling tidak membutuhkan air sebanyak 100L/orang/hari. Jumlah air untuk keperluan
rumah tangga perhari perkapita tidak sama untuk tiap negara. Pada negara maju umumnya
dapat dikatakan jumlah pemakaian air per hari per kapita lebih besar dari pada negara
berkembang karena faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air sangat bervariasi
sehingga rata-rata pemakaian air per kapita per hari berbeda
C. KUALITAS AIR
Kualitas air adalah karakteristik mutu yang dibutuhkan untuk pemanfaatan tertentu dari
sumber-sumber air. Dengan adanya standar kualitas air, orang dapat mengukur kualitas air
dari berbagai macam air. Setiap jenis air dapat diukur konsentrasi kandungan unsur yang
tercantum didalam standar kualitas sehingga dapat diketahui syarat kualitasnya yang dapat
digunakan sebagai tolak ukur.
Dengan peraturan ini telah memperoleh landasan hukum dan landasan teknis dalam
pengawasan kualitas air bersih. Dengan demikian, air yang digunakan sebagai kebutuhan
air bersih sehari hari sebaiknya tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih, dan
mempunyai suhu yang sesuai dengan standar yang ditetapkan sehingga menimbukan rasa
nyaman.
1. SYARAT FISIK
A. Warna
Warna di dalam air terbagi dua, yakni warna semu dan warna sejati. Warna semu
adalah warna yang disebabkan oleh partikelpartikel penyebab kekeruhan (seperti tanah,
pasir, dan lain-lain), partikel halus Besi, Mangan, partikel mikroorganisme, warna industri,
dan lain-lain. Warna sejati adalah warna yang berasal dari penguraian Zat Organik alami
seperti humus, lignin, tanin, dan asam organik lain. Tingkat zat warna air dapat diketahui
melalui
pemeriksaan laboratorium dengan metode fotometrik. Untuk standar air bersih diharapkan
kandungan zat warnanya ≤ 50 TCU.
B. Kekeruhan
Air dikatakan keruh apabila air tersebut banyak mengandung partikel bahan yang
tersuspensi sehingga memberikan warna/ rupa yang berlumpur dan kotor. Bahan yang
menyebabkan kekeruhan meliputi tanah liat, lumpur, bahan-bahan organik yang tersebar
dari
partikel-partikel kecil yang tersuspensi. Kekeruhan pada air adalah satu hal yang harus
dipertimbangkan karena akan mengurangi dalam segi estetika, menyulitkan dalam usaha
penyaringan, dan akanmengurangi efektivitas usaha desinfeksi. Tingkat kekeruhan air
dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium dengan metode Turbidimeter. Untuk
standar air bersih Kekeruhan yang diperbolehkan maksimum 25 NTU.
2. SYARAT KIMIA
A. pH
pH menyatakan intensitas keasaman atau alkalinitas dari suatu cairan encer, dan
mewakili konsentrasi hidrogen ionnya. Air minum sebaiknya netral, tidak asam atau basa
untuk mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi jaringan distribusi air minum.
pH standar untuk air bersih sebesar 6,5 – 9. Air adalah bahan pelarut yang baik sekali, jika
dibantu dengan pH tidak netral dapat melarutkan berbagai elemen kimia yang dilaluinya.
B. Klorida (Cl)
Kadar Klorida umumnya meningkat seiring dengan meningkatnya kadar mineral.
Kadar Klorida yang tinggi yang diikuti oleh kadar kalsium dan magnesium yang juga
tinggi, dapat
meningkatkan sifat korosivitas air. Hal ini mengakibatkan terjadinya perkaratan peralatan
logam.
BAB III
METODE PERCOBAAN
Pada hari kamis, 02 maret 2023 Di kelas 9e SMP MAHANAIM pada pukul
11.00- 13.00 kami melakukan percobaan penjernihan air.
BAHAN:
1. ARANG
2. KERIKIL
3. BATU
4. PASIR
5. AIR KOTOR
6. TISSU
7. KAPAS
C. HASIL PERCOBAAN
HASIL DOKUMENTASI:
A. PENJELASAN
B. KESIMPULAN
Kesimpulan yang kami ambil, jangan terlalu sedikit memberi tisu dan
kapas, karena itu sangat dibutuhkan. Saat penyaringan pasir akan di saring
lewat kapas dan tisu, yang kemudian melewati arang, pasir, batu, dan kerikil.
Lalu kami juga ingin memberi kesimpulan kalau percobaan kami berhasil
walau harus mengulang 3 kali pengulangan. Dan harus di cuci semua bahan
dengan bersih karena itu juga akan memengaruhi hasilnya.
C. Saran
Kami juga memiliki saran untuk para pembaca, agar terhindar bisa selalu
menjaga kebersihan air, karena mahluk hidup sangat membutuhkan air, air
bersih keluaraga Dan bangsa pun ikut sehat
Kami meminta saran untuk makalah yang telah kami buat, karena makalah
yang kami buat masih jauh dari kata sempurna. Kami meminta saran bila
perlu ada yang di perhatikan.