Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM PENCEMARAN LINGKUNGAN

PERCOBAAN II
UJI KUALITAS AIR

OLEH :
NAMA : WA ODE RISKA YULIANI
STAMBUK : F1D1 20 015
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN PEMBIMBING : NURKHAFIFAH RIZKIYAH

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2023
I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan kebutuhan yang mendasar dan sangat penting bagi manusia

manusia dan makhluk hidup lainnya. Air minum adalah air yang kualitasnya

memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum, sedangkan air bersih

adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya

memenuhi syarat-syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak,

dengan peranannya yang sangat penting, air akan dipengaruhi dan mempengaruhi

oleh kondisi/komponen lainnya. Pemanfaatan air untuk menunjang seluruh

kehidupan manusia jika tidak dibarengi dengan tindakan bijaksana dalam

pengelolaanya akan mengakibatkan kerusakan pada sumberdaya air. Air

permukaan yang ada seperti sungai dan situ banyak dimanfaatkan untuk keperluan

manusia sebagai tempat penampungan air, alat transportasi, mengairi sawah, dan

keperluan peternakan, keperluan industri, perumahan, sebagai daerah tangkapan

banjir.

Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan

dengan suatu kegiatan atau keperluan tertentu Dengan demikian, kualitas air akan

berbeda dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh: kualitas air untuk

keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum. Kualitas

Air adalah istilah yang menggambarkan kesesuaian atau kecocokan air untuk

penggunaan tertentu, misalnya: air minum, perikanan, pengairan/irigasi, industri,

rekreasi dan sebagainya. Peduli kualitas air adalah mengetahui kondisi air untuk
menjamin keamanan dan kelestarian dalam penggunaannya. Kualitas air dapat

diketahui dengan melakukan pengujian tertentu terhadap air tersebut. Pengujian

yang biasa dilakukan adalah uji kimia, fisik, biologi, atau uji kenampakan (bau

dan warna).

PDAM salah satu unit yang menangani air bersih, namun kondisinya dalam

melakukan pelayanan belum optimal dan tahun 2010 terdapat 381 PDAM yang

melayani kurang dari 50% penduduk kota dan 1% untuk penduduk desa. Sumber

air baku di Kota Kendari digunakan untuk penyediaan air minum. Penyediaan air

minum merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi masyarakat

yang harus dipenuhi oleh Pemerintah, baik itu Pemerintah Daerah maupun

Pemerintah Pusat. Ketersediaan air minum merupakan salah satu penentu

peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang mana diharapkan dengan

ketersediaan air. Sungai Pohara Sungai ini terletak kurang lebih 17 km arah barat

Kota Kendari dan masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Sampara

Kabupaten Konawe provinsi Sulawesi Tenggara, saat ini sedimentasi lumpur

tambang dan aktifitas eksplorasi perkebunan sawit telah menyebabkan air sungai

tercemar, saat ini peruntukan terbesar sungai Pohara yaitu sebagai bahan baku

PDAM Tirta Anoa Kota Kendari untuk kebutuhan air bersih masyarakat Kota

Kendari. kualitas air di Sungai Pohara, diketahui bahwa kualitas Sungai Pohara

sebagai air kelas I yang diperuntukkan untuk air bersih dikategorikan baik, karena

parameter kualitas airnya berada dibawah standar. Berdasarkan latar belakang

diatas maka dilakukan praktikum berjudul Uji Kualitas Air


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang terdapat pada praktikum kali ini adalah

bagaimana mengetahui kualitas air PDAM?

C. Tuiuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui

kualitas air PDAM.

D. Manfaat Praktikum

Manfaat pada praktikum ini adalah dapat mengetahui kualitas air

PDAM.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kualitas Air

Air merupakan sumberdaya alam yang mempunyai fungsi sangat penting

bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya serta sebagai modal dasar

dalam pembangunan. Dengan perannya yang sangat penting, air akan

mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kondisi/komponen lainnya. Kualitas air

secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan suatu

kegiatan atau keperluan tertentu, dengan demikian kualitas air akan berbeda

dari suatu kegiatan ke kegiatan lain, sebagai contoh kualitas air untuk

keperluan irigasi berbeda dengan kualitas air untuk keperluan air minum.

Kuantitas/jumlah air umumnya dipengaruhi oleh lingkungan fisik daerah

seperti curah hujan, topografian jenis batuan sedangkan kualitas air sangat

dipengaruhi oleh lingkungan sosial seperti kepadatan penduduk dan kepadatan

social (Hamakonda, 2019).

B. Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Air


Faktor yang mempengaruhi kualitas air seperti pH, Cl, Turbidity,

suspended solid (SS), Fe, m-Al, Ca-H dan PO4. pH adalah derajat keasaman

yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang

dimiliki oleh suatu larutan. Sifat kimia Cl adalah sebagai disinfektan. Sebagai

desinfektan, Klor dalam air harus diamati karena jika dalam konsentrasi yang

berlebih klor dapat terikat pada senyawa organik dan membentuk senyawa

yang bersifat karsinogenik. Selama proses penggunaan air di plate rolling,

hasil lab membuktkan bahwa nilai parameter Cl selalu berada pada nilai

standar. Turbidity adalah tingkat kekeruhan suatu larutan. kekeruhan ini

disebabkan oleh adanya benda tercampur atau benda koloid di dalam air.

Suspended solid adalah total keseluruhan kotoran yang bersifat tampak dan

tersuspensi dalam air. Mudahnya kotoran ini terlihat seperti lumpur yang ada

didalam air. Logam alkali atau m-Al (metal alkali) adalah kelompok unsur

kimia pada Golongan 1 tabel periodik, kecuali hidrogen. Karena hidroksida

logam alkali bersifat basa kuat, maka nilai m-Al harus dikendalikan untuk

menjaga pH larutan tetap stabil. Kesadahan (hardness) atau Ca-H adalah

adalah salah satu sifat kimia yang dimiliki oleh air. Kesadahan air adalah

kemampuan air mengendapkan sabun, di mana sabun ini diendapkan oleh ion-

ion yang saya sebutkan diatas. Phospat atau fosfat adalah sebuah ion

poliatomik atau radikal terdiri dari satu atom fosforus dan empat oksigen. Air

yang mengandung fosfat berlebih akan terlihat lebih hijau dan jika dibiarkan

terus menerus akan menyebabkan pertumbuhan ganggang dan lumut yang

akan mengendap di basin penampungan dan diperpiaan (Afni, 2017).


C. Indikator Kualitas Air yang Baik

Kualitas air yang baik meliputi uji kualitas secara fisika, kimia dan

biologi sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping untuk

kesehatan. Kualitas air yang baik seharusnya memenuhi persyaratan uji

parameter fisika diantaranya airnya tidak berbau, tidak berasa (tawar), tidak

berwarna, jernih atau tidak keruh, suhunya normal, serta tidak mengandung

padatan atau Total Dissolve Solid, TDS rendah. Uji parameter bau dan rasa

dilakukan dengan pengamatan melalui indera penciuman dan indera.

Parameter fisika yang lain seperti kekeruhan dan jumlah zat terlarut (TDS),

hasilnya juga menunjukkan nilai yang berada dibawah standar baku yang

ditetapkan sehingga layak untuk dikonsumsi warga. pengujian kualitas air

terhadap parameter kimia yakni Derajat keasaman (pH), Aluminium (Al),

Amoniak (NH3), Arsen (As), Besi (Fe), Fluoride (F), Kesadahan (CaCo3),

Khlorida (Cl), Mangan (Mn), Nitrat (NO3), Nitrit (NO2), Seng (Zn), Sianida

(CN), Sulfat (SO4), Tembaga (Cu), Zat organik (KMnO4) dan Kromium (Cr).

ditinjau dari standar baku air minum yang ditetapkan pemerintah pada

parameter mikrobiologi atau bakteriologi maka semua sampel air kualitasnya

baik karena kandungan bakteri E. coli maupun Total coliform (Rohmawati,

2020).

D. Instalasi Pengolahan Air di Puuwsatu

Instalasi Pengolahan Air (IPA) ponggolaka terletak di Kecamatan

Puuwatu Kelurahan Ponggolaka Kota Kendari. IPA ini merupakan proses


penjernihan air dan hasilnya langsung disalurkan kepada masyarakat. Di WTP

ini pengolahan air bersih melalui 4 tahap bagian yaitu : bak koagulasi, bak

flokulasi, bak sedimentasi dan bak filtrasi yang berfungsi untuk mengolah air

dari kulaitas air baku (influent) terkontaminasi untuk mendapatkan perawatan

kualitas air yang diinginkan sesuai dengan standar mutu atau siap untuk

dikonsumsi. Selain itu, untuk mendukung pengolahan air bersih di WTP,

terdapat jenis pompa yang berbeda-beda fungsinya yaitu, pompa tawas,

pompa kaporit, pompa tawas celup pompa washing pompa scrorr air blower,

pompa pencuci, pompa pengisian larutan bahan kimia pompa doshing kapur,

dan pompa vacum chamber, untuk mendukung 4 bak pengolahan inti dari air

bersih terdapat juga bak pengolahan water clean, bak chlorinasi, bak pelarutan

tawas, bak pelarutan kaporit (Adiyanto, 2021

E. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah ancaman yang banyak dikhawatirkan oleh

manusia karena air merupakan sumber kehidupan. Timbulnya pencemaran di

DAS dan air tanah akibat kemajuan industri akan mempengaruhi daya dukung

lingkungan terhadap mahluk hidup. Air yang telah tercemar, baik oleh

senyawa organik maupun Polutan lain yang diduga merupakan hasil

pencemaran limbah buangan industri kertas adalah logam berat Pb. Tingkat

polutan Pb pada ke enam sampel yang diambil berada pada kisaran 0,026-

0,072 mg/l, sedangkan baku mutu yang disarankan oleh pemerintah pada air

yang diperuntukkan untuk minum adalah 0,01mg/l. Logam berat Pb dan


persenyawaannya terkandung dalam bahan pewarna yang digunakan oleh

industri pulp dan kertas (Naslilmuna, 2018).

DAFTAR PUSTAKA

Rohmawati, Y Dan Kustomo., 2020, Analisis Kualitas Air Pada Reservoir


Pdam Kota Semarang Menggunakan Uji Parameter Fisika, Kimia, dan
Mikrobiologi, Serta Dikombinasikan dengan Analisis Kemometri,
Walisongo Journal Of Chemistry, 3(2): 100-107.

Hamokonda, U,A., Suharto, B., Dan Susanawati, L,D., 2019, Analisis Kualitas
Air Dan Beban Pencemaran Air Pada Sub Das Boentuka Kabupaten
Timor Tengah Selatan, Jurnal Teknologi Pertanian Andalas, 23(1):
56-67

Adiyanto, dan Ramli, M., 2021, Analisis Ketersediaan Air Baku Pada Pdam
Tirta Anoa Di Kota Kendari, Jurnal Perencanaan Wilayah, 6(2): 140-
153

Afni dan Khadijah., 2017, Analisis Faktor-Faktor Kualitas Dan Dampak Air
Industri Terhadap Mesin Dan Kualitas Plat, Jurnal Industrial Servicess
, 3(1): 98-97
Naslimuna, M ., Chatarina, M. dan Sigit, S ., 2018, Analisis Kualitas Air
Tanah dan Pola Konsumsi Air Masyrakat Sekitar Industri Kertas Pt
Jaya Kertas Kecamatan Kertosono Kabupaten Nganjuk, Jurnal
GeoEco, 4(1): 3

Anda mungkin juga menyukai