Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TENTANG KUALITAS AIR DAN ANALISIS MUTU AIR

Disusun Oleh:

Nama : Tiya Setiyani

Nim : 51704094

Prodi : S1 Farmasi

Dosen Pembimbing : Dr.dr Ibrahim Edy S M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SITI KHADIJAH PALEMBANG

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

TAHUN AJARAN 2020


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “Kualitas Air
dan Analisis Mutu Air”

Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah Makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang” Kualitas Air dan Analisis Mutu
Air ” ini bisa memberikan manfaat.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

B.Rumusan Masalah

C.Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang

Air merupakankebutuhan yang mendasar dan sangat diperlukan oleh manusia, hewan
maupun tumbuhan. Oleh manusia air dimanfaatkan untuk berbagai keperluan hidup seperti
minum, mandi, memasak, mencuci dan keperluan lainnya. Kebutuhan akan air untuk
keperluan sehari-hari berbeda untuk tiap tempat dan tiap tingkatan kehidupan artinya semakin
tinggi taraf kebutuhan hidup manusia, semakin meningkat pula jumlah air yang diperlukan
(Suriawiria1996).

Kualitas air secara umum menunjukkan mutu atau kondisi air yang dikaitkan dengan
suatu kegiatan atau keperluan tertentu. Dengan demikian, kualitas air akan berbeda dari suatu
kegiatan ke kegiatan lain. Misalnya, kualitas air untuk keperluan irigasi berbeda dengan
kualitas air untuk keperluan air minum.

Analisis kualitas air dilakukan dengan penentuan status mutu air menggunakan
metode indeks pencemaran, analisis kegiatan masyarakat dengan deskriptif kualitatif, serta
strategi pengendalian pencemaran dengan AHP.

B.Rumusan Masalah

1.Definisi dari Kualitas Air ?

2.Faktor-faktor kualitas air ?

3.Definisi Analisis Mutu air ?

C.Tujuan

1.Untuk Mengetahui Definisi dari Kualitas Air

2.Untuk Mengetahui Faktor-faktor Kualitas Air

3.Untuk Mengetahui Definisi Analisis Mutu Air


BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Definisi Kualitas Air

Kualitas air, yaitu sifat air dan kandungan makhlukhidup, zat energi, atau komponen
lain di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter, yaitu parameterfisika
(suhu, kekeruhan, padatan terlarut, dan sebagainya), parameter kimia (pH, oksigen terlarut,
BOD, kadar logam, dan sebagainya), dan parameter biologi (keberadaan plangton, bakteri
dan sebaginya.

Kualitas air tanah maupun air permukaan, dipengaruhi oleh faktor-faktor alami
maupun non alami (aktivitas manusia). Faktor alami yang berpengaruh terhadap kualitas air
adalah kondisi geologi,iklim dan vegetasi, sementara beberapa faktor non alami yang
berpengaruh antara lain adalah pupuk dan limbah pertanian, insektisida, limbah domestik dan
limbah industri. Kualitas air akan bervariasi menurut ruang dan waktu, antara lain karena
faktor-faktor tersebut diatas (Arundhati, 2005).

Adapun penggolongan air menurutperuntukannya digolongkan menjadi empat kelas


yaitu:

a.Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa
pengolahan terlebih dahulu.

b.Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum.

c.Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan pertenakan.

d.Golongan D, yaitu air yang dapat digunkan untuk keperluan usaha perkotaan, industri, dan
pembangkit tenaga air

Berdasakan penggolongan air berdasarkan peruntukannya air kelas A merupakan air


yang bisa langsung dimanfaatkan untuk air minum secara langsung.(Peraturan Pemerintah No
20 Tahun 1990 dalam Hefni Effendi : 2003)
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas air

Dikelompokan menjadi faktor alami dan non alami (manusia), secara rinci dapat
diuraikan sebagai berikut :

2.1IklimCurah hujan dan kualitasnya yang jatuh ke permukaan bumi dan merupakan bagian
dari siklus hidrologi sangat berpengaruh terhadap kualitas air di suatu wilayah. Sebagai
contoh, kualitas air hujan yang jatuh di sekitar daerah pantai akan berbeda dengan kualitas air
hujan yang berada pada daerah pegunungan.

2.2.Batuan/geologiKomposisi kimia air, terutama airtanah merupakan kombinasi dari air


hujan yang jatuh ke dalam tanah dan terjadinya reaksi-reaksi kimia antara air dan mineral
batuan penyusun akuifer tempat air berbeda. Beberapa proses kimia antara air sebagai media
pelarut dan mineral batuan dapat membuat komposisi kimia air berubah dari satu tempat ke
tempat lain. Misalkan daerahkarstmemiliki unsur yang berbeda dibanding dengan airtanah
yang berada di daerah pegunungan/vulkan.

2.3.WaktuKomposisi kimia air juga tergantung dari waktu tinggal air di dalam media untuk
bereaksi dengan mineral batuan. Semakin lama air berada dalam tanah,maka semakin lama
air akan bereaksi dengan mineral batuan. Sehingga mengakibatkan jumlah unsur yang terlarut
dalam air akan semakin banyak dan mempengaruhi komposisi kimia air. Waktu diakbatkan
oleh kecepatan aliran air baik di atas permukaan ataupun dibawah permukaan dan kecepatan
di atas permukaan lebih cepat dibanding kecepatan aliran air tanah.

2.4.VegetasiTumbuhan mempunyai pengaruh yang baik terhadap kualitas airtanah di suatu


wilayah.

2.5.ManusiaFaktor non alami ini pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas airtanah,
terutama dalam hal pembuangan limbah.
3.Definisi dari Analisis Mutu Air

Analisis kualitas air dilakukan dengan penentuan status mutu air menggunakan
metode indeks pencemaran, analisis kegiatan masyarakat dengan deskriptif kualitatif, serta
strategi pengendalian pencemaran dengan AHP.

Analisis Mutu air bisa melalui 3 cara yaitu :

1.Parameter Kimia

Dari beberapa indikator parameter dengan beberapa indikator seperti pH, Nitrit,
Amoniak, Alkalinitas dan sulfat yang tidak melebihi batas ambang baku mutu yang
dipersyaratkan. Meskipun secara umum kualitas air cukup baik, namun ada dua indikator
yang tidak memenuhi baku mutu, yaitu BOD dan COD.

2. Parameter Biologi

Pengujian kualitas air dengan parameter biologi menggunakan dua indikator yaitu
kandungan bakteri Coliform total dan bakteri Fecal coliform. Bakteri coliform dapat
bersumber dari limbah, limpasan pertanian, kontaminasi dengan tinja dan lainnya.

3. Parameter Fisika

Dari hasil pengamatan secara visual, kualitas fisik air yang berasal dari tiga lokasi
relatif baik. Beberapa indikator yang dijadikan parameter kualitas air meliputi warna, rasa
dan bau.Warna air sangat dikaitkan dengan nilai estetika terutama untuk beberapa
peruntukkan. Namun sangat penting untuk dapat membedakan antara air yang mempunyai
warna asli akibat material terlarut dan warna semu akibat zat-zat yang tersuspensi. Warna
kuning alami pada air yang berasal dari daerah pegunungan adalah berasal dari asam organik
yang tidak berbahaya bagi kesehatan, dan warna ini bisa disamakan dengan warna asam tanik
yang terdapat dalam air teh (Herlambang, 2006).
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Kualitas air, yaitu sifat air dan kandungan makhlukhidup, zat energi, atau komponen
lain di dalam air. Kualitas air dinyatakan dengan beberapa parameter, yaitu parameterfisika
(suhu, kekeruhan, padatan terlarut, dan sebagainya), parameter kimia (pH, oksigen terlarut,
BOD, kadar logam, dan sebagainya), dan parameter biologi (keberadaan plangton, bakteri
dan sebaginya.

Secara kimiawi kualitas air relatif baik berdasarkan beberapa indikator seperti pH,
Nitrit, Amoniak, Alkalinitas dan sulfat yang tidak melebihi batas ambang baku mutu yang
dipersyaratkan. Meskipun secara umum kualitas air cukup baik, namun ada dua indikator
yang tidak memenuhi baku mutu, yaitu BOD dan COD.

Secara biologi, air dari ketiga lokasi tersebut dalam kondisi tercemar oleh bakteri
dilihat dari coliform terutama total coliform, meskipun dalam kondisi tercemar, jumlah
bakteri coliform yang terkandung dalam air tersebut tidak melebihi batas ambang baku mutu
yang dipersyaratkan sehingga apabila dimanfaatkan sebagai air minum, maka tetap harus
melalui pengolahan air atau dipanaskan sampai titik didih tertentu, karena mengandung
bakteri yang mungkin berbahaya bagi manusia.

Secara fisik dengan indikator warna, bau dan rasa air


DAFTAR PUSTAKA

Peavy et al. 1985. dalam Effendi (peny.). 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan
Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta.

Atmojo, T. Yuni. Bachtiar, T. Radjasa, O.K. Sabdono, A. 2003. Kandungan Koprostanol


dan Bakteri Coliform pada Lingkungan Perairan Sungai, Muara dan Pantai di Banjir
Kanal Timur, Semarang pada Monsun Timur. Jurnal Ilmu Kelautan, Vol 9, No. I, pp :
54-60.

Bahri, S., Hidayat., dan Priadie, B. (2003). Analisis Kualitas Air Sungai
secaraCepatMenggunakanMakrozoobenthos:Studi Kasus SungaiCikapundung.Bandung.

Saeni, M.S. (1989). Kimia Lingkungan. Institut Pertanian Bogor.Bogor.

Anda mungkin juga menyukai