SKRIPSI
Oleh :
DEWI HERLINA
NIM 51704010
SKRIPSI
Oleh :
DEWI HERLINA
NIM 51704010
i
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
SITI KHADIJAH PALEMBANG
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SKRIPSI AGUSTUS
Dewi Herlina
Formulasi Sediaan Lip Gloss Dari Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus
polyrhizus) Sebagai Pewarna Alami Kosmetik
ABSTRAK
Buah naga (Hylocereus polyrhizus) adalah tumbuhan yang berasal dari daerah
beriklim tropis kering dan banyak dijumpai di Indonesia. Limbah kulit buah naga
(Hylocereus polyrhizus) mengandung pigmen antosianin yang dapat dimanfaatkan
sebagai pewarna alami lip gloss. Pada penelitian ini diformulasikan sediaan lip
gloss dengan menggunakan kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) yang
bertujuan untuk mengetahui peningkatan konsentrasi terhadap pewarna alami dari
ekstrak kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus). Pengekstrakan kulit buah naga
Hylocereus polyrhizus) dilakukan dengan metode perkolasi. Komposisi ekstrak
kulit buah naga pada lip gloss yang dihasilkan divariasi 0%, 6%, 8% dan 10%.
Pengujian mutu dilakukan dengan cycling test meliputi 6 siklus dilakukan uji
stabilitas organoleptis, uji homogenitas, uji viskositas, uji pH dan uji kesukaan
(hedonic test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan lip gloss dengan
ekstrak kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) dapat diformulasikan sebagai
pewarna alami, pada uji organoleptis tidak mengalami perubahan warna, bau dan
bentuk serta memiliki nilai pH yang stabil dan konsetrasi 8% memiliki warna
paling banyak disukai.
ii
INSTITUTE OF HEALTH SCIEN
SITI KHADIJAH PALEMBANG
PHARMACEUTICAL STUDY PROGRAM
AUGUST THESIS
Dewi Herlina
ABSTRACT
Keywords: Dragon fruit skin (Hylocereus polyrhizus), Natural dyes, Lip gloss
Libraries : 26 (2011-2018)
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh :
DEWI HERLINA 51704010
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
iii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Oleh :
Penguji I :
Mengetahui
Ketua Prodi S1
Farmasi
Stik Siti Khadijah Palembang
iv
SURAT BEBAS PLAGIARISME
Nim 51704010
Judul Skripsi : Formulasi Sediaan Lip Gloss Dari Ekstrak Kulit Buah
Kosmetik.
Yang memberikan
pernyataan
Dewi Herlina
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“jangan mudah menyerah Allah Swt selalu bersama orang yang berusaha
dan berdoa kepada-Nya”
PERSEMBAHAN
Kedua orangtuaku yang sangat saya cintai dan sayangi, Ayahku (Alm.
Hendra Kurnia) dan Ibuku (Fitri Wahyuni) terima kasih atas pengorbanan,
perhatian, dan kasih sayang maupun dukungan kalian serta do’a yang
sangat berarti buatku dari hasil jerih payahmu aku bisa berada di tahap
ini.
Kepada bibi (Indah Niati), sepupuku (Windriani Ade Saputri), adek
tersayang (nur alifa) dan pacarku (Muhammad Dian Wahyudi A.Md.T)
terima kasih untuk semangat, dukungan dan menjadi tempat saya berkeluh
kesah serta kasih sayang dan doa yang tiada henti untukku.
Sahabat seperjuanganku (Rati Alapia, Maya fortuna, Feti Harianti, dan
heni Apriyanti) yang telah membantu dan memberikan semangat dalam
melewati saat tersulit dalam hidupku.
Dosen pembimbing, Dosen S1.Farmasi dan Staf Laboratorium S1.farmasi
dan yang dengan sabar dan tulus membagi ilmu dan pengalaman untukku.
Seluruh teman-teman S1.Farmasi STIK Siti Khadijah Palembang.
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Identitas
Nim 51704010
Agama : Islam
2. Riwayat Pendidikan
1. Tahun 2005 – 2011 : SD Negeri 161 muara kuang
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang atas limpahan rahmat, hidayat,
Penelitian yang berjudul “Formulasi Sediaan Lip Gloss Dari Ekstrak Kulit
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi jurusan S1
Farmasi STIK Siti Khadijah Palembang tahun 2021. Dalam penyusunan skripsi ini
tentu masih terdapat banyak kekurangan dan penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dari berbagai pihak.
Pada kesempatan ini saya sampaikan rasa terima kasih kepada kedua
orang tua saya yang begitu hebat yang telah membesarkan, mendidik, dam
hingga kasih sayang yang luar biasa. Terimakasih atas pengorbanan dan doa
yang tiada hentinya telah diberikan selama ini kepadaku. Dan saya sampaikan
rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membimbing dan memberikan
Khadijah Palembang.
viii
3. Apt. Eva Yunila,S,Si,MARS Selaku dosen pembimbing I yang telah
ini.
4. Apt. Dra Hj. Kisdaryeti, MARS Selaku dosen pembimbing II yang telah
ini.
5. Apt. Ferawati Suzalin, M.Sc Selaku dosen penguji yang telah memberikan
6. Seluruh Dosen, karyawan tata usaha, dan staff laboratorium STIK Siti
Khadijah Palembang.
sehingga dengan segala keterbatasan yang ada, penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang berguna untuk menyempurnakan skripsi ini.
Semoga Allah SWT mengampuni segala kesalahan kita, serta menerima amal baik
dan melimpahkan segala rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua Aamiin.
Dewi herlina
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
ABSTRAK………………………………………………………………………
ii..............................................................................................................
................................................................................................................
ABSTRACT..........................................................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................iv
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................v
SURAT BEBAS PLAGIAT.................................................................................vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN......................................................................vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..........................................................................viii
KATA PENGANTAR..........................................................................................ix
DAFTAR ISI.........................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................xiv
DAFTAR TABEL................................................................................................xv
DAFTAR BAGAN..............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xvii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................2
1.3 Pertanyaan Penelitian...........................................................................3
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................3
1.4.1 Tujuan Umum............................................................................3
1.4.2 Tujuan Khusus...........................................................................3
1.5 Manfaat penelitian...............................................................................4
1.5.1 Manfaat Bagi STIK Siti Khadijah Palembang.........................4
1.5.2 Manfaat Bagi Masyarakat.........................................................4
1.5.3 Manfaat Bagi Peneliti...............................................................4
2.4 Demam......................................................................................11
x
2.4.1 Pengertian Demam..........................................................11
2.4.2 Etiologi Demam..............................................................12
2.4.3 Mekanisme Demam........................................................13
2.4.4 Penanganan Demam.......................................................13
2.4.5 Penerapan Klinis.............................................................14
2.4.6 Macam-Macam Demam.................................................15
2.5 Antipiretik.................................................................................16
2.5.1 Mekanisme Antipiretik...................................................16
2.6 Paracetamol...............................................................................17
2.7 Pengeniduksi Demam Vaksin DPT-Hb....................................19
2.8 Tikus Putih Jantan Galur Wistar...............................................20
2.8.1 Klasifikasi Tikus.............................................................20
2.8.2 Deskripsi Tikus...............................................................21
2.8.3 Cara Memperlakukan Tikus............................................22
2.8.4 cara pemberian obat........................................................22
2.8.5 Tabel Konversi Dosis.....................................................23
2.8.6 Volume Pemberian Obat.................................................23
2.9 Penelitian Terkait......................................................................24
2.10 Kerangka konsep.....................................................................25
5.1 Kesimpulan...............................................................................58
5.2 Saran..........................................................................................58
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
x
ii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR TABEL
xiv
DAFTAR BAGAN
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
ditandai dengan adanya demam dapat menyerang sistem tubuh. Selain itu
antipiriretik bisa juga dalam bentuk obat tradisional, yang didapat dari
modern. Namun, negara Indonesia yang terdiri banyak pulau yang di diami
tanaman sebagai obat tradisional. Hal ini disebabkan setiap suku memiliki
kesadaran bahwa alam adalah penyedia obat bagi dirinya dan masyarakat.
1
2
Republik Indonesia, obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik, atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun menurun telah digunakan
untuk pengobatan dan dapat di terapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
Salah satu tanaman obat yang tumbuh di Indonesia yang akhir-akhir ini
tanaman sungkai biasanya di gunakan sebagai obat pilek, demam, obat cacing
(Hadi.2011).
canescens) terhadap tikus putih jantan yang diinduksi dengan vaksin DPT-
Hb.
efek antipiretik.
3
Canescens)?
(peronema canescens).
4
Palembang.
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Familia : Verbenaceae
Genus : Peronema
5
6
(Hadi,dkk,2012).
7
wanita selepas bersalin dan sebagai obat kumur pencegah sakit gigi, dan
2.2 Ekstraksi
2017).
digunakan. Cara ini sesuai, baik untuk skala kecil maupun skala
dan pelarut yang sesuai ke dalam wadah yang tertutup rapat pada
sekunder digunakan sebagai zat warna, racun, aroma, makanan, dan obat
1. Flavonoid
2. Tanin
Tanin adalah suatu senyawa fenolik yang memberikan rasa pahit dan
mengendap
10
(Tatang,2019).
3. Alkaloid
alkaloid utama dan beberapa kecil. Definisi yang tepat dari istilah alkaloid
(Mirip alkali) agak sulit karena tidak ada batas yang jelas anatara alkaloid
dan amina komplek yang terjadi secara alami. Alkaloid khas yang berasal
dari tumbuhan, senyawa ini bersifat basa, mengandung satu atau lebih
4. Saponin
2.4 Demam
Demam juga adalah proses alami tubuh untuk melewati yang masuk
Fase klinis demam yaitu : fase dingin (chill), fase demam (fever),
dan fase kemerahan (flush). Fase dingin merupakan fase dimana terjadi
kenaikan suhu tubuh menuju set point yang baru di hipotalamus. Fase
demam terjadi ketika suhu tubuh sudah mencapai set point baru dan
Sedangkan fase kemerahan terjadi ketika set point suhu tubuh kembali
menjadi 3 yaitu:
timbul karena adanya kelainan pada tubuh yang dibawah sejak lahir
2. Demam infeksi
3. Demam Fisiologi
13
hari.
b. Terapi Farmakologi
sekitar 35,9°C-37,2°C.
1. Demam septik
Pada tife demam septik, suhu tubuh berangsur baik ketingkat yang
tinggi sekali pada malam hari dan turun kembali ketingkat diatas
normal pada pagi hari. Demam sering disertai keluhan menggil dan
berkeringat.
2. Demam remiten
Pada tife demam remiten, suhu tubuh dapat turun setiap hari tetapi
3. Demam intermiten
selama beberapa jam dalam 1 hari. Bila demam seperti ini terjadi 2
hari sekali disebut tersiana dan bila terjadi 2 hari bebas demam
4. Demam kontinyu
Pada demam tife kontinyu variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda
5. Demam siklik
Pada demam tife siklik terjadi kenaikan suhu tubuh selama beberapa
hari yang diikuti oleh periode bebas demam untuk berapa hari yang
2.5 Antipiretik
obat yang mampu menurunkan suhu demam kembali ke suhu normal yang
peningkatan suhu oleh sebab lain misalnya latihan fisik. Pada keadaan
demam keseimbangan
17
2.6 Paracetamol
obat antipiretik yang dijual secara bebas, yang bisa di dapatkan melalui resep
metabolisme fanestin dengan efek antipiretik yang sama dan telah digunakan
dan analgesik tetapi sifat anti inflamasinya lemah sekali (Tjay. 2015).
1. Farmakokinetik
serum puncak dicapai dalam 30-60 menit. Waktu paruh kira-kira 2 jam.
toksik. Pada dosis besar akan berikatan dengan sulfhidril dari protein hati
(Tjay, 2015).
2. Farmakodinamik
lemah, oleh karena itu paracetamol dan fansetin tidak digunakan sebagai
antireumatik.
yang lemah. Efek iritasi, erosi dan perdarahan lambung yang tidak terlihat
pada kedua obat ini. Demikian juga gangguan dan keseimbangan asam
3. Efek samping
darah. Pada penggunaan kronis ari 3-4g sehari dapat terjadi kerusakan hati
dan pada dosis diatas 6g mengakibatkan nekrosis hati yang tidak revesibel.
4. Dosis
19
maksimal 4g per hari. Untuk anak 6-12 tahun: 150-00 mg/kali, dengan
maksimum 1,2 g/hari. Untuk anak 1-6 tahun: 60 mg/kg, pada keduannya
peningkatan suhu tubuh yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
digunakan dalam penelitian karena karakteristik tikus putih yang paling mirip
digunakan, dengan memiliki waktu hidup lebih lama (Sharp dan Villano,
2013).
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Subordo : Myomorpha
Famili : Muridae
Genus : Rattus
2014).
lebih banyak terjadi pada sore dan malam hari. Kualitas makanan
Jumlah ini dapat berkurang jika pakan yang di konsumsi sudah banyak
1. Pegang ujung ekornya menggunakan jari telunjuk dan ibu jari pada
2. Dengan tangan kiri, kulit tengkuknya dijepit di antara ibu jari dan ke-
empat jari yang lain, hingga tikus cukup erat dipegang dan pemberian
Pemberian obat dengan jarum oral yang telah diisi dan dimasukan
Pegang kulit tikus pada bagian tekuk tikus. Cari bagian tersebut
ke bawah kulit .
5. Rute intramuskular
posterior.
dosis sediaan obat yang akan dipakai dari dosis manusia ke dosis tikus
adalah 0,018.
sebesar 30% ,lebih efektif dibandingkan dengan dosis ekstrak daun mudah
obat luka.
Bagian tanaman
sungkai
(Peronema
Canescens)
1. Daun
25
2. Buah
26
Senyawa metabolit
Flavonoid sekunder
memiliki ;
berbagai macam bioaktivitas antara lain efek antipiretik.
Uji Aktivitas
Alkaloid,Antipiretik
Flavonoid Ekstrak
berkerja Dauninhibitor
sebagai Sungkaicyloxygenase
(Peronema Canescens)
(COX). terhad
Flavonoid, Tanin.
Keterangan
: Yang diuji
: Tidak diuji
BAB III
METODE PENELITIAN
26
27
Norve0geicus) dengan usia kurang lebih 2-3 bulan dan berat badan
kurang lebih 100-200 gram. Pada penelitian ini besar penelitian yang
t = jumlah pengelompokan
(5-1) (n-1) ≥ 15
4n – 4 ≥ 15
4n ≥ 15+4
4n ≥ 19
n ≥ 19/4
n ≥ 4,75
Canescens).
Palembang.
Waktu penelitian dimulai pada bulan Juni tahun 2021 hingga Juli tahun
2021.
(Ardana, 2015).
a. Secara kimiawi
b. Secara fisik
30
diabukan (insinerasi).
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bak plastik sebagai
pengukuran suhu, Spuit injeksi, Kertas saring, Jam sebagai penanda waktu,
Neraca analitik, Tisu, Beker glass, Mortar dan stemper, Erlenmeyer, Gelas
2. Bahan
Etanol 96%.
3. Hewan percobaan
Data-data yang digunakan di penelitian ini adalah data primer yaitu data
1. Pembuatan Simplisia
yang menempel dengan cara dicuci dibawah air mengalir, lalu dipotong
dengan oven, jika sudah kering lalu diblender sampai berbentuk serbuk.
merupakan pelarut
32
yang umum digunakan untuk menarik senyawa polar dan non polar.
3 hari pada suhu kamar di dalam botol coklat dengan pengadukan dua
ekstrak kental.
1. Flavonoid
2. Alkaloid
tabung reaksi:
atau kuning.
diatas.
3. Tanin
4. Saponin
buih stabil.
Untuk 1 tikus 200gr= 9mg, jadi dosis yang di berikan untuk Tikus
2. Kelompok II, yaitu dengan kontrol positif yang diberikan per oral
larutan paracetamol.
dari menit 30, 60, 90, 120, 150, dan 180 setelah pemberian bahan uji
catat hail pengukuran suhu rektal tikus dan perubahan suhu pada setiap
kelompok perlakuan.
Canescens) pada tikus jantan putih yang diinduksi dengan vaksin DPT-Hb
3.13 Hipotesis
jantan putih.
Daun sungkai dicuci dengan air mengalir, jika sudah dicuci lalu
di Rajang tipis-tipis
Ampas Manserasi 1
Dibuang
Dipekatkan dengan evaporator rottary
Dipanaskan dengan Waterbath
Kel (-) 5 Kel (+) 5 Kel I. 5 ekor tikus Kel II . 5 Kel III.
ekor tikus ekor tikus ekor tikus 5 ekor tikus
Di induksi dengan Vaksin DPT-HB 0,2ml secara intramuscular dan dilakukan pengukuran suhu kembali
val waktu tikus 30 menit setelah perlakuan, diulang setiap 30 menit sampai menit ke 180. Dicatat hasil pengukuran suhu rek
Analisa Data
BAB IV
dalam penelitian ini benar bahwa kulit buah naga (Hylocereus polyrhizus) dengan
matahari dengan ditutupi kain bewarna hitam. Setelah kulit buah naga
39
40
polyrhizus).
Tabel 4.1 Hasil Skrining Fitokimia ekstrak kulit buah naga merah
Keterangan :
Dari hasil tabel diatas menunjukan bahwa kulit buah naga merah
4.4 Evaluasi Sediaan Lip Gloss Kulit Buah Naga (Hylocereus polyrhizus)
bentuk, warna, bau dari sediaan lip gloss dari ekstrak kulit buah naga
Keterangan :
F0 : Formula lip gloss tanpa ekstrak kulit buah naga konsentrasi 0 %
FI : Formula lip gloss dengan ekstrak kulit buah naga konsentrasi 6 %
FII : Formula lip gloss dengan ekstrak kulit buah naga konsentrasi 8%
FIII : Formula lip gloss dengan ekstrak kulit buah naga konsentrasi
10%
sediaan lip gloss homogen dan tidak terdapat butiran-butiran kasar, yang
Pengujian viskositas sediaan lip gloss dari ekstrak kulit buah naga
dkk 2018).
Pengujian kesukaan sediaan lip gloss dari ekstrak kulit buah naga
Data hasil uji kesukaan (hedonic test) kulit panelis dapat dilihat pada
Mahasiswa Formula
F0 FI FII FIII
1 2 3 5 5
2 3 2 5 4
3 3 3 4 4
4 2 2 5 3
5 3 3 5 4
6 3 4 3 5
7 2 2 4 4
8 3 2 3 3
9 3 4 4 3
10 2 3 5 3
Keterangan :
F0 : Formula lip gloss tanpa ekstrak kulit buah naga konsentrasi 0 %
FI : Formula lip gloss dengan ekstrak kulit buah naga konsentrasi 6 %
FII : Formula lip gloss dengan ekstrak kulit buah naga konsentrasi 8%
FIII : Formula lip gloss dengan ekstrak kulit buah naga konsentrasi
10% Nilai kesukaan :
1 : Sangat tidak suka
2 : Tidak suka
3 : Netral
4 : Suka
5 : Sangat suka
aroma, dan warna. Hasil uji menunjukkan bahwa formula II yang paling
4.5 Pembahasan
Khadijah Palembang pada bulan juli 2021. Penelitian ini menggunakan sampel
yang sudah dilengkapi dengan kapas untuk menahan serbuk simplisia, tuang
pelarut etanol 70% secara perlahan sampai merendam seluruh massa lalu
4.5.1 Hasil Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus
polyrhizus)
Berdasarkan uji fitokimia dapat diketahui bahwa ekstrak kulit buah naga
kelembaban bibir.
4.5.2 Hasil Evaluasi Lip Gloss Ekstrak Kulit Buah Naga (Hylocereus
polyrhizus)
Formula III : lip gloss tanpa ekstrak kulit buah naga konsentrasi 10 %
1. Uji Organoleptis
dan merata.
2. Uji Homogenitas
susunan yang homogen hal ini ditandai dengan tidak adanya butir-
butir kasar pada saat sediaan dioleskan pada kaca transparan yang
3. Uji Viskositas
4. Uji pH
aquadest yang di tambah sedikit sediaan lip gloss kulit buah naga
informasi terhadap sediaan lip gloss dari ekstrak kulit buah naga
dkk, 2014).
51
Ketika membuat ekstrak sediaan lip gloss, harus dilakukan dengan sangat
hati-hati, jika terlalu melakukan pemanasan yang lama maka ekstrak tersebut
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
sebagai berikut :
Norvegicus).
Hb.
5.2 Saran
5
8
DAFTAR PUSTAKA
Adiyati PN.2011. Ragam Jenis Ektoparasit Pada Hewan Coba Tikus Putih (Rattus
novergicus) Galur Sparague Dawley.Skripsi.Bogor:Fakultas
Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.
Harmita, dan Radji M. 2009 Buku Ajar Analisis Hayati, Ed3, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 66-67.
Hartini, Sri, Pertiwi, P.P. (2015). Efektifitas Kompres Air Hangat Terhadap
Penurunan Suhu Tubuh Anak Demam Usia 1 - 3 Tahun Di SMC
RS Telogorejo Semarang. Jurnal Keperawatan. Diakses dari
ejournal.stikestelogorejo.ac.id pada 5 Juli 2018.
Hammond RN and M, Boyle RN,2011. Pharmacological Versus non
pharmacological Antipyretic Treatments in Febrik Erisically III
Adult Patients : A Systemic Review Ard Meta-analysis,Australian
Critical Care (2011) 24, 4-17.
Sertifikat Determinasi
Lampiran 2
Sertifikat Tikus
Lampiran 4
Keterangan :
Timbul warna
hitam
kemerahan +
pada larutan
2 Saponin
Timbul buih
pada larutan +
3 Alkaloid
Menghasilkan
endapan
merah bata +
4 Tanin
Menghasilkan
warna hijau +
kehitaman
Keterangan: (+) = Mengandung senyawa uji (-) = Tidak mengandung senyawa uji
Lampiran 6
Keterangan :
Ta : Pengukuran suhu rektal awal
T0 : Pengukuran suhu rektal setelah diinduksi vaksin DPT-Hb
T1 : Pengukuran suhu rektal menit ke-30
T2 : Pengukuran suhu rektal menit ke-60
T3 : Pengukuran suhu rektal menit ke-90
T4 : Pengukuran suhu rektal menit ke-120
T5 : Pengukuran suhu rektal menit ke-150
T6 : Pengukuran suhu rektal menit ke-180
- : Penurunan suhu rektal
+ : Peningkatan suhu rektal
Dari tabel diatas menunjukkan bahwa perlakuan pemberian ekstrak daun
ekstrak dan kontrol postif dan negatif. Dan menunjukkan bahwa suhu rektal
pada kontrol negatif cenderung meningkat pada menit ke-30 hingga menit ke-
180 sebesar 0,30C, suhu rektal pada kontrol positif menurun dari menit ke-30
sampai ke-180. Pada dosis 10mg/gBB mengalami penurunan sebanyak 0,9 0C,
paracetamol.
Lampiran 8