Oleh :
i
FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK HAND SANITIZER DARI
KOMBINASI EKSTRAK KULIT PISANG RAJA
(Musa sapientum L.) DAN EKSTRAK
LIDAH BUAYA (Aloe vera L.)
Oleh :
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Oleh :
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
Rosaria Ika Pratiwi, M.Sc, Apt Akhmad Aniq Barlian, S.Farm, MH.Kes
NIDN: 0611108102 NIDN: 0615098902
iii
PENGESAHAN KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
17081070
Tegal, .............................................
Mengetahui,
Ka. Prodi D-III FARMASI
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM 17081070
Tanda Tangan
Materai
6000
Tanggal
v
PERSETUJUAN PUBLIKASI
Sebagai sivitas akademika Politeknik Harapan Bersama Tegal, saya yang bertanda
tangan dibawah ini :
NIM : 17081070
Dibuat di :
Pada tanggal :
Yang menyatakan
Materai
6000
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
ان
ِ َاء َوالنِ إسي
ِ طَ ان َم َح ُل إال َخ
ُ سَ ا َ إ ِْل إن
Persembahan
Alhamdulillah, atas rahmat dan hidayah Allah SWT saya dapat menyelesaikan
KTI ini dengan lancar. Saya ersembahkan Karya Tulis Ilmiah ini kepada :
1. Ayah dan ibu, ungkapan dan kata-kata mungkin semua orang bisa
mengungkapkannya tetapi tidak dengan saya, terimakasih pak... mah... yang
selama ini membimbing ku sampai sekarang ini.
2. Pada Ibu Rosaria Ika Pratiwi dan Pak Akhmad Aniq Barlian, saya banyak
ucapkan terimakasih yang telah membimbing, mengarahkan, mengajari, dan
memberi semangat sehingga saya bisa sampai sekarang dan menyelesaikan
tugas akhir karya tulis ilmiah ini dari awal sampai akhir sidang KTI selesai.
Terimakasih... terimakasih...
3. Teman – teman seperjuangan ku yang selalu bisa membuat ku tertawa,
termotivasi, dan semangat. Kalian adalah keluarga ke 2 bagi ku karna selama 3
tahun bersama kaliaan berbagi pengalaman, kesenangan, ilmu, dan masih
banyak yang lainya. Semoga kita lulus dengan lancar dan menjadi manusia
yang bermanfaat bagi sesama, Amiinnn.
vii
PRAKATA
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat allah swt, berkat
rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini dengan
judul “Formulasi Dan Uji Sifat Fisik Hand Sanitizer Dari Kombinasi Ekstrak
Kulit Pisang Raja (Musa sapientum L.) Dan Ekstrak Lidah Buaya(Aloe vera. L)”
sebagai salah satu syarat mencaoai gelar ahli madya di prodi D-III Farmasi
motivasi, dorongan, dukungan dan ilmu yang sangat berarti dan membantu
penulis menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Pada kesempatan ini penulis ingin
2. Bapak Heru Nurcahyo, S. Farm, M. Sc,. Apt. Selaku ketua prodi DIII Farmasi
3. Ibu Rosaria Ika Pratiwi, M.Sc, Apt. Selaku pembimbing I yang telah
viii
5. Laboratorium farmasi yang telah membantu dalam proses penelitian ini,
6. Seluruh dosen farmasi yang telah banyak memberikan bekal ilmu pengetahuan
7. Teman teman farmasi angkatan 2017 yang tidak dapat penulis sebut satu
Serta kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang
telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian karya tulis ilmiah ini.Semoga
diberikan.
masih terdapat kekurangan karena itu penulis sngat berharap saran yang sifatnya
membangun. Namun demikian semoga karya tulis ilmiah ini berguna bagi semuah
Tegal,......................
Penulis
ix
INTISARI
Kromo, Dwi Johan Sono., Pratiwi, Rosaria Ika., Barlian, Akhmad Aniq.,
2020. Formulasi Dan Uji Sifat Fisik Hand Sanitizer Dari Kombinasi Ekstrak
Kulit Pisang Raja (Musa sapientum L.) Dan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera
L.)
Hand Sanitizer kombinasi kulit pisang dengan lidah buaya merupakan
sediaan yang efektif karena kulit pisang mengandung senyawa flavonoid yang
berfungsi antibakteri, lidah buaya juga mengandung senyawa flavonoid sebagai
antibakteri dansenyawa antioksidan yang berfungsi melembabkan kulit, sehingga
dengan kombinasi ini diharapkan dapat memberikan efek yang optimal. Peneliti
ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi ekstrak kulit pisang
raja (Musa sapientum L.) dan ekstrak lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap sifat
fisik sediaan hand sanitizer dan memberikan sifat fisik paling baik dalam sediaan
hand sanitizer.
Penelitian ini menggunakan teknik sampling yang digunakan total
sampling. 3 formula dengan masing – masing 3 replikasi. Evaluasi fisik yang
dilakukan meliputi uji homogenitas, uji organoleptis, uji vikositas, uji daya sebar,
dan uji identifikasi senyawa. Ekstraksi menggunakan metode refluks, evaluasi
data secara One Way Anova.
Ada pengaruh kombinasi ekstrak kulit pisang raja dan lidah buaya untuk
hasil sifat fisik sediaan hand sanitizer. Formula II dari kombinasi ekstrak kulit
pisang raja dan lidah buaya memberikan hasil paling baik berdasarkan sifat fisik
pada sediaan hand sanitizer dilihat dari uji (uji organoleptis, uji homogenitas, uji
pH, uji daya sebar, dan uji viskositas).
Kata Kunci: Hand sanitizer, kulit pisang raja, lidah buaya, ekstrak, refluk
x
Abstract
Kromo, Dwi Johan Sono., Pratiwi, Rosaria Ika., Barlian, Akhmad Aniq.,
2020. Formulation and Physical Properties Test of Hand Sanitizer from the
Combination of Extract Raja Banana (Musa sapientum L.) Peel and Aloe Vera
Extract (Aloe vera L.)
Hand Sanitizer combination of banana peel with aloe vera is an effective
preparation because banana peel contains flavonoid compounds that have
antibacterial functions, aloe vera also contains flavonoid compounds as
antibacterial and antioxidant compounds that has function to moisturize the skin,
so with this combination it is expected to provide optimal effects. This researcher
had the aim to determine the effect of a combination of Raja Banana peel extract
(Musa sapientum L.) and Aloe Vera extract (Aloe vera L.) on the physical
properties of hand sanitizer preparations and to provide the best physical
properties in hand sanitizer preparations.
This study used a sampling technique that used total sampling. 3 formulas
with 3 replications for each. Physical evaluations carried out include
homogeneity tests, oraganoleptic tests, viscosity tests, scatterability tests, and
compound identification tests. Extraction using reflux method, data evaluation by
One Way ANOVA.
There is the effect of a combination of plantain extract and Aloe vera for
the physical properties of hand sanitizer. Formula II from the combination of
plantain extract and Aloe vera skin gives the best results based on the physical
properties of the hand sanitizer preparations seen from test (organoleptic test,
homogeneity test, pH test, spreadability test, and viscosity test).
xi
DAFTAR ISI
xii
2.1.4 Ekstrak. ................................................................... 18
2.1.5 Refluks .................................................................... 22
2.1.6 Hand Sanitizer ........................................................ 23
2.1.7 Komposisi Hand Sanitizer Secara Umum ............. 24
2.1.8 Uraian Bahan Dalam Penelitiaan ........................... 25
2.1.9 Uji Sifat Fisik ........................................................ 31
2.2 Hipotesis .......................................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 34
3.1 Objek Penelitian ............................................................... 34
3.2 Sampel dan Teknik Sampling ........................................... 34
3.3 Variabel penelitian............................................................ 34
3.4 Teknik Pengumpulan Data ............................................... 35
3.4.1 Alat dan Bahan ....................................................... 35
3.4.2 Cara Pengumpulan Data......................................... 36
3.4.3 Jenis Data ............................................................... 36
3.5 Cara Kerja ......................................................................... 36
3.5.1 Proses Pengumpulan Bahan .................................... 36
3.5.2 Pembuatan Ekstrak .................................................. 37
3.5.3 Uji Bebas Etanol ...................................................... 38
3.5.4 Uji Makroskopik ...................................................... 39
3.5.5 Uji Mikroskopik ...................................................... 40
3.5.6 Uji Identifikasi Senyawa Flavonoid ........................ 40
3.5.7 Formulasi Hand Sanitizer ........................................ 42
3.5.8 Pembuatan Hand Sanitizer ...................................... 42
3.5.9 Uji Sifat Fisik Hand Sanitizer ................................. 43
3.6 Analisa Data ..................................................................... 47
xiii
BAB IV HASIL PENELITIAAN DAN PEMBAHASAN .................... 48
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 66
5.1 Simpulan ........................................................................... 66
5.2 Saran ................................................................................. 66
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 67
LAMPIRAN ............................................................................................ 72
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
hal yang sangat penting. Tangan merupakan media yang sangat mudah untuk
penyebaran penyakit dan infeksi pada manusia karena tangan sangat sering
melakukan kontak dengan lingkungan, serta kontak dengan area mata, hidung
maupun mulut yang sangat rentan untuk jalan infeksi bakteri. Seiring dengan
praktis dan ekonomis untuk membersihkan tangan tanpa air sama fungsinya
infeksi virus pemicu radang saluran pencernaan Oleh karena itu perlu
Bahan alam yang dapat digunakan untuk membuat bahan dasar hand
sanitizer salah satunya yaitu kulit pisang. Kulit pisang memiliki banyak
pisang dapat meredakan nyeri pada luka bakar, mengatasi gatal pada kulit,
1
2
mempercepat penyembuhan luka yang sudah mulai kering. Hasil uji fitokimia
dalam kulit pisang raja (Musa sapientum L.) senyawa flavonoid dikarenakan
Selain kulit pisang, lidah buaya juga bermanfaat untuk di jadikan bahan
dasar hand sanitizer yang mengandung senyawa flavonoid. Lidah buaya (Aloe
vera L.) merupakan salah satu tanaman yang tidak asing bagi masyarakat
Indonesia karena diketahui baik untuk merawat rambut dan dapat menjaga
kulit dan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan kulit sehingga kulit
Dalam penelitiaan ini diambil dalam lidah buaya (Aloe vera L.) senyawa
(Suhartonoet.al., 2018:62).
Kombinasi kulit pisang dengan lidah buaya untuk sediaan hand sanitizer
kombinasi ini diharapkan dapat memberikan efek yang optimal. Oleh karena
antiseptik hand sanitizer dan alternatif pemanfaatan bahan pangan yang dapat
sapientum L.) dan lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap sifat fisik sediaan
hand sanitizer?
2. Pada formula berapakah dari kombinasi ekstrak kulit pisang raja (Musa
sapientum L.) dan lidah buaya (Aloe vera L.) yang memberikan sifat fisik
1. Kulit pisang yang di gunakan adalah kulit pisang raja (Musa sapientum L.)
2. Lidah buaya (Aloe vera L.) diambil dari Desa Bongkok, Kecamatan
3. Ekstraksi kulit pisang raja (Musa sapientum L.) dan lidah buaya (Aloe vera
4. Uji sifat fisik hand sanitizer meliputi organoleptis, uji pH, uji
sampling.
1.4 Tujuan
sapientum L.) dan ekstrak lidah buaya (Aloe vera L.) terhadap sifat fisik
2. Untuk mengetahui formula dan kombinasi ekstrak kulit pisang raja (Musa
sapientum L.) dan ekstrak lidah buaya (Aloe vera L.)yang memberikan
1.5.1Bagi Penulis
Hand Sanitizer.
1.5.2Bagi Masyarkat
baik.
5
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
7
8
1. Akar
(Anggoro, 2016).
2. Batang
dua macam yaitu batang asli yang disebut bongol dan batang
3. Daun
4. Bunga
5. Buah
ada yang kuning muda, kuning tua dan merah daging. Daging
6. Kulit Pisang
pisang raja sereh dan pisang raja, ciri dan manfaat pisang raja
manis jika di makan dan aroma yang harum (Asih et.al., 2018).
Tabel 2.1 Komposisi Zat Gizi Kulit Pisang per 100 gram bahan
2. Karbohidrat 18,50
2.1.2.1.Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Famili : Xanthorrhoeaceae
Genus : Aloe
2.1.2.2.Morfologi Tanaman
1. Batang
2. Daun
3. Akar
(Kurnia, 2019).
4. Bunga
2.1.2.3.Kandungan Kimia
2018).
Tabel 2.2 Kandungan Zat Gizi Lidah Buaya Per 100 Gram Bahan
2.1.3. Ekstraksi
larut atau larut sedikit dalam suatu pelarut tetapi mudah larut dengan
Refluks.
dan pelarut yang relative konstan. Refluks adalah salah satu metode
dengan kondensor sehingga pelarut yang terjadi dalam bentuk uap akan
2.1.4 Ekstrak
1. Pengertian ekstrak
2. Jenis-jenis ekstrak
1) Berdasarkan konsistensinya
Fluida (Liquida))
2) Berdasarkan komposisinya:
3. Pengertian rendemen
efisiensi ekstraksi.
f) Pengeringan ekstrak
parameter ekstraksi.
22
2.1.5. Refluks
2017).
bulat. Setelah itu labu alas bulat dipasang dengan pendingin. Sedangkan
B. et al. 2014).
23
setelah dari toilet, hand sanitizer memudahkan anda dan keluarga untuk
hand sanitizer yaitu hand sanitizer gel dan hand sanitizer spray, hand
dan triklosan. Hand sanitizer juga berisi emolien seperti gliserin, glisol
(Febrianti,2018).
24
1. Zat aktif
2. Pelarut
berbagai jenis bakteri, tetapi tidak terhadap virus dan jamur (Wijaya,
2013).
3. Basis gel
(Wijaya, 2013)
5. Pengawet
(Wijaya, 2013).
6. Emolient
(Wijaya, 2013).
pasta gigi dan sabun cair juga banyak yang mengandung triklosan.
26
1. Triclosan
2. Trietanolamin (TEA)
jenis produkyang beraneka ragam dari lotion untuk kulit, gel mata,
(Mardiyani, 2018)
3. Gliserin
4. Alkohol 70%
Pemilihan alkohol dalam formulasi gel hand sanitizer karena
jenis bakteri, tetapi tidak terhadap virus dan jamur (Wijaya, 2013).
memberikan rasa dingin di tangan dan agar gel hand sanitizer lebih
pelarut triklosan dan untuk kesan dingin pada formulasi gel hand
5. Karbopol 940
6. Metil Paraben
Bahan pengawet yang digunakan dalam pembuatan hand
yaitu serbuk kristal berwarna atau kristal putih, tidak berbau atau
1. Uji Organoleptis
2. Uji pH
3. Uji Homogenitas
merata. Hal ini untuk menjamin bahwa zat aktif yang terkandung di
jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang
Uji daya sebar dilakukan untuk mengetahui kualitas gel yang dapat
5. Uji Viskositas
6. Uji Iritasi
iritasi selama satu jam (human 1-hour patch test) dirancang untuk
hasil yang diperoleh dalam penentuan iritasi kulit paling akurat dari
Uji iritasi dilakukan secara tertutup, bahan penutup terdiri dari kapas
steril berbentuk bulat dengan diameter 2,5 cm dan plaster. Bahan uji
2.2 Hipotesis
1. Ada pengaruh kombinasi ekstrak kulit pisangraja (Musa Sapientum L.) dan
lidah buaya (Aloe Vera L.) terhadap sifat fisik sediaan hand sanitizer.
2. Ada formula dari kombinasi ekstrak kulit pisang raja (Musa Sapientum L.)
dan lidah buaya (Aloe Vera L.) yang memberikan sifat fisik paling baik
Objek dalam penelitiaan ini formulasi dan uji sifat fisik Hand Sanitizer
dari kombinasi kulit pisang raja (Musa Sapientum L.) dan lidah buaya (Aloe
Vera L.) yang kemudiaan di formulasikan menjadi Hand Sanitizer dan diuji
sifat fisiknya.
kulit pisang raja (Musa Sapientum L.) dan lidah buaya (Aloe Vera L.). Teknik
sampling yang digunakan dalam penelitiaan ini adalah total sampling karena
34
35
konstan sehingga tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti
1. Alat
tanduk, labu alas bulat 1000 ml, kondensor, klem statif buret, kapas
steril.
2. Bahan
dan aquadest.
a. Data kuantitatif meliputi uji pH, uji viskositas, uji daya sebar,
pembuatan ekstrak.
homogenitas.
b. Pencuciaan Sampel
c. Perajangan
d. Pengeringan
ekstraksi selanjutnya.
corong dan kain flanel, dilakukan sebanyak tiga kali. Ekstrak cair
Ekstrak yang diperoleh dari refluks terlebih dahulu dilakukan uji bebas
bebas dari etanol atau alkohol. Dua tetes ekstrak ditambahkan 2 tetes
dinyatakan bebas etanol bila tidak ada bau ester yang khas dari etanol
(Indiriyanti, 2018)
makroskopik kulit pisang raja (Musa Sapientum L.) dan lidah buaya
simplisia kulit pisang raja (Musa Sapientum L.) dan lidah buaya (Aloe
mikroskop.
ditambah TEA sebanyak dua tetes, aduk sampai membentuk masa gel.
homogen, masukan ekstrak kulit pisang dan lidah buaya dalam mortir
aquadest sampai 100 ml, diaduk sampai homogen. Sediaan gel yang jadi,
a. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah pencampuran
b. Uji Organoleptis
diharapkan atau tidak. Uji ini dilakukan dengan melihat bentuk, bau,
c. Uji pH
indicator pH. Nilai pH basis harus sesuai dengan pH kulit yaitu 4,5 –
e. Uji Viskositas
Viskositas ataupenetapan kekentalan. Kekentalan merupakan suatu
f. Uji Iritasi
Uji iritasi dilakukan secara tertutup, bahan penutup terdiri dari kasa
steril berbentuk bulat dengan diameter 2,5 cm dan plaster. Bahan uji
Pendekatan statistik merupakan analisa dari mutu fisik gel yang dilakukan
kulit pisang dengan ekstrak lidah buaya dan uji sifat fisiknya dalam sediaan hand
antibakteri dan lidah buaya juga mengandung flavonoid yang dapat digunakan
sebagai antioksidan.
Kramat Kabupaten Tegal seacara acak, dan lidah buaya yang digunakan diambil
dari Desa Bongkok, Kecamatan Kramat Kabupaten Tegal yang diambil secara
acak. Kulit pisang dan kulit lidah buaya dikeringkan dengan cara dioven pada
suhu 600 C. Proses pengeringan dilakukan agar kandungan air yang terdapat pada
kulit pisang dan kulit lidah buaya berkurang sehingga mengurangi potensi
tumbuhnya mikroorganisme. Kulit pisang dan kulit lidah buaya yang telah kering
sehingga zat aktif yang terdapat pada kulit pisang akan tersari dengan sempurna.
dilakukan dengan cara uji organoleptis bentuk, warna, bau dan rasa. Hasil
48
49
kemudian serbuk kulit pisang dan serbuk kulit lidah buaya diletakan secukupnya
ditutup dengan deck glass. Fragmen khas dari simplisia kulit pisang dan kulit
lidah buaya diamati di bawah mikroskop dan dicocokan dengan literatur Materia
Medika Indonesia jilid 5-6 hal 359 (Depkes RI, 1989 - 1995).
bahan yang digunakan adalah benar kulit pisang dan kulit lidah buaya.
50
Menurut Materia Medika Indonesia (Depkes RI, 1989 - 1995) kulit pisang
1 Sel sekresi +
2 Trakea +
3 Parenkim +
bernoktah
51
4 Hablur bentuk ; +
rafida
Berdasarkan tabel diatas tampak terlihat jaringan sel sekresi, trakea, parenkim
bernoktah, hablur bentuk ; rafida. Hal ini membuktikan bahwa kulit yang
rafida ; khas
2 Epidermis +
3 Hablur kalsium +
oksalat dengan
rafida
4 Serabut +
5 Mesofil +
53
Hablur kalsium oksalat dengan rafida, jaringa serabut, dan mesofil. Hal ini
Berdasarkan tabel diatas, hal ini membuktikan bahwa simplisia yang digunakan
Metode ekstraksi yang dipilih adalah metode refluks. Metode refluks ini
dipilih karena dalam melakukan ekstraksi tergolong singkat yaitu kurang dari 24
jam. Cairan penyari yang digunakan pada proses ekstraksi adalah etanol 70 %
yang bersifat polar. Pemilihan etanol 70 % sebagai cairan penyari karena mampu
menyari seluruh senyawa aktif yang terkandung dalam simplisia yang bersifat
polar, semi polar maupun non polar, selain itu pelarut etanol tidak bersifat toksik.
Proses refluks dilakukan dengan cara simplisia lidah buaya dan serbuk kulit
pisang masukan dalam labu alas bulat dengan pelarut etanol 70 % dengan
dipanaskan pada suhu 60̊C selama 3 jam. Disaring menggunakan corong dan kain
flanel, dilakukan sebanyak tiga kali. Ekstrak cair yang diperoleh diuapkan di atas
penangas air hingga diperoleh ekstrak kental. Selanjutnya pada ekstrak kental
kulit pisang dan lidah buaya dilakukan uji bebas etanol dan uji kandungan
senyawa flavonoid.
Ekstrak kulit pisang dan lidah buaya yang diperoleh dilakukan uji bebas
etanol. Hal ini bertujuaan untuk mengetahui apakah ekstrak yang didapat masih
pereaksi asam asetat dan asam sulfat. Ekstrak yang di dapatkan menunjukan hasil
54
positif tidak mengandung etanol karena tidak tercium bau khas senyawa ester dan
Uji identifikasi ekstrak kulit pisang dan lidah buaya dilakukan untuk
mengetahui kandungan flavonoidyang terdapat pada ekstrak kulit pisang dan lidah
flavonoid. Hasil uji identifikasi ekstrak dapat dilihat tabel di bawah ini :
Tabel 4.6 Hasil Uji Identifikasi Flavonoid Pada Ekstrak Kulit Pisang
Sempel Uji Hasil Pustaka Ket
Perlakuan
Hasil uji identifikasi ekstrak yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa ekstrak
perubahan warna yang dihasilkan sesuai dengan pustaka (Adhayanti, et.al, 2018).
Sediaan hand sanitizer terdiri dari berbagai macam bahan salah satunya
zat aktif antibakteri. Dalam hal ini bahan aktif antibakteri yang digunakan adalah
kombinasi kulit pisang raja yang mengandung antibakteri alami dengan lidah
bahan yaitu kulit pisang yang diambil dan dicuci dengan air mengalir, kemudiaan
pengeringan bahan dilakukan dengan cara dioven sampai kering. Kulit pisang raja
dipotong – potong kecil dan dikeringkan dengan oven pada suhu sekitar 50°c
Basis gel yang digunakan adalah carbomer, selain itu juga digunakan
beberapa bahan tambahan yang lain diantaranya ekstrak kulit pisang dan lidah
Metil Paraben 0,2 %, Gliserin 2 %, Aquadest ad 100 ml.Basis gel terlebih dahulu
zat aktif tricolsan yang sudah dilarutkan sedikit demi sedikit dan aduk sampai
kulit. Setelah semua homogen langkah terahir penambahan ekstrak kulit pisang
dan lidah buaya yang berfungsi sebagai bahan antiseptik alami. Penambahan
ekstrak sesuai konsentrasi formulasi dan tambahkan sisa aquadest sampai 100 ml.
Sediaan hand sanitizer ini di buat sebanyak 100 ml, masing – masing
formula di buat tiga replikasi. Selanjutnya dilakukan uji sifat fisik yang terdiri dari
uji organoleptis, uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji viskositas kemudian
hand sanitizer, hal ini untuk mengetahui bentuk, warna, dan bau dari sediaan hand
sanitizer yang di buat. Data yang diperoleh dari hasil uji organoleptis dapat dilihat
Hasil pengamatan uji secara organoleptis dari formula I, II, dan III hanya
memiliki perbedaan pada warna sediaan, karenakan ekstrak dari kulit pisang
berwarna coklat kehitam dan ekstrak lidah buaya berwarna kekuningan. Pada
pisang dan lidah buaya mengandung ekstrak 2%. Pada formula II dan replikasinya
lidah buaya 3% dan ekstrak kulit pisang raja hanya 1%. Berbeda formula III dan
60
replikasinya mengandung ekstrak lidah buaya 2% dan ekstrak kulit pisang raja
3%. Hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa kombinasi ekstrak kulit pisang
dibutuhkan. Dipilih formula II karena dari hasil uji sifat fisiknya memenuhi
persyaratan strandar dan dari uji organoleptis memiliki warna yang cerah
Homogenitas pada sedian hand sanitizer kombinasi ekstrak kulit pisang dan
lidah buaya bertujan untuk mengetahui homogen tidaknya hand sanitizer yang
dihasilkan. Data yang diperoleh dari hasil penelitiaan ini dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :
Pengujian homogenitas sediaan hand sanitizer dari kombinasi ekstrak kulit pisang
raja dan ekstrak lidah buaya menunjukan bahwa pada semua formulasi dan
replikasi menghasilkan sediaan yang homogen dan tidak ada partikel yang
terpisah. Hasil uji yang telah dilakukan menunjukan bahwa ada pengaruh zat
4.3 Uji pH
yaitu untuk mengetahui kesamaan dan mengetahui sesuai atau tidaknya pH hand
sanitizer dari kombinasi ekstrak kulit pisang raja dan ekstrak lidah buaya. Rentang
pH kulit yaitu 4,5-6,5 (Wijaya, 2013). Ada beberapa hal yang bisa terjadi jika
nilai pH terlalu asam atau terlalu basa mengakibatkan kulit menjadi sangat
sensitif, dan juga bisa menimbulkan peradangan. Data yang diperoleh dari hasil
Uji pH Sediaan
Formula Rata–rata
Rep I Rep II Rep III
I 6 6 6 6
II 6 6 6 6
III 6 6 6 6
kombinasi ekstrak kulit pisang raja dan ekstrak lidah buaya ketiga formula
menghasilkan pH yang sama sesuai pustaka, yang aman digunakan untuk kulit.
62
Hasil uji daya sebar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel diatas menunjukan bahwa ketiga formula menghasilkan daya sebar yang
berbeda – beda, dimana pada formula I menghasilkan daya sebar dengan rata –
rata 4,4 cm. Pada formula II menghasilkan daya sebar dengan rata – rata 5,2 cm
dan pada formula III menghasilkan daya sebar dengan rata – rata 5,6 cm. Sediaan
et.al, 2019). Dari hasil tabel di atas formula II lebih baik dibangdingkan formula I
dan III karena memliki daya sebar rata - rata yang masuk dalam standar yaitu 5 –
7 cm.
63
ANOVA
Hasil_uji_daya_sebar
Hasil anova menunjukan F hasil 1,072 > 5,143. Nilai signifikasi sebesar
0,400 dengan tingkat kesalahan sebesar 0,5 dan taraf kepercayaan 95%. Nilai
signifikasi > 0,05 sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Kesimpulan
Semakin tinggi nilai vikositas semakin tinggi tingkat kekentalan zat tersebut.
cairan untuk mengalir. Apabila nilai viskositas sediaan tinggi, luas daya sebar
yang dihasilkan rendah, dan begitu juga sebaliknya. Semakin tinggi viskositasnya
menyebabkan gel semakin sulit mengalir sehingga luas area sebar yang dihasilkan
semakin kecil dan gel susah untuk digunakan (Rohmani, et.al, 2019). Oleh sebab
itu dipilih formula II karena dari hasil rata – rata nilai viskositasnya yaitu 6,84 cp
memiliki kekentalan yang cukup bila dibandingkan dengan formula I dan III.
64
Hasil uji daya sebar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.13 Hasil Uji Viskositas
ANOVA
Hasil_uji_viskositas
Total 203478.222 8
Hasil anova menunjukan F hasil 315 < 5,143. Nilai signifikasi sebesar
0,741 dengan tingkat kesalahan sebesar 0,5 dan taraf kepercayaan 95%. Nilai
signifikasi > 0,05 sehingga tidak terdapat pengaruh yang signifikan. Kesimpulan
dipengaruhi oleh waktu alir dan berat jenis suatu zat yang terkandung dalam suatu
sediaan.
selama satu jam (human 1-hour patch test) dirancang untuk menghindari respon
iritasi yang lebih besar dari iritasi ringan. Uji iritasi dilakukan secara tertutup,
bahan penutup terdiri dari kasa steril berbentuk bulat dengan diameter 2,5 cm dan
plaster. Bahan uji ditempelkan pada lengan kanan bagian bawah dari 20
sukarelawan selama 1 jam. Kulit tempat aplikasi diamati pada 0 sampai 24 jam
FII 2 18 10 % 90 %
FIII 2 18 10 % 90 %
Keterangan :(+) : Iritasi (-) : Tidak iritasi
Hasil dari uji iritasi di atas menunjukan bahwa sediaan hand sanitizer baik
formula I formula II, dan formula III memberikan hasil yang sama yaitu 10 %
5.1 Simpulan
1. Ada pengaruh kombinasi ekstrak kulit pisang raja dan lidah buaya untuk
2. Formula II dari kombinasi ekstrak kulit pisang raja dan lidah buaya
memberikan hasil paling baik berdasarkan sifat fisik pada sediaan hand
sanitizer dilihat dari uji sifat fisiknya (uji organoleptis, uji homogenitas,
5.2 Saran
yang lama.
66
67
DAFTAR PUSTAKA
Adhayanti, et al, 2018. Uji Kandungan Total Polifenol Dan Flavonoid Ekstrak
Etil Asetat Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca var. sapientum).
Makassar : Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes.
Aji, et al.2013. Pemanfaatan Formulasi Gel Lidah Buaya Dan Ekstrak Kemangi
Sebagai Hand Sanitizer Organik. Universitas Negri Yogyakarta.
Almasyhuri, et al, 2019.Uji Aktivitas Antiseptik Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper
betle Linn.) dalam Obat Kumur Terhadap Staphylococcus Aureus Secara
In Vitro.Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan
Teknologi Dasar Kesehatan.
Anief, Moh.2015. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik. Cetakan ketujuhbelas.
Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Asih, A, et al, 2018. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kulit Pisang (Musa Sp.)
Terhadap Escherichiacoli DanStaphylococcus AureusSerta Identifikasi
Golongan Senyawa Aktifnya. Bali: Universitas Udayana, Bukit Jimbaran.
68
Ferdinan, A, et al. 2017. Pengujian Aktivitas Antibakteri Sabun Cair dari Ekstrak
Kulit Daun Lidah Buaya. Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Fessenden, R.., and Fessenden, J.. 1982. Kimia Organik. jakarta : Erlangga.
Indriyanti, E. et al. 2018. Skrining Fitokimia Dan Standarisasi Ekstrak Kulit Buah
Labu Kuning (Cucurbita Moschata). (STIFAR) Yayasan Pharmasi
Semarang.
Laras, et al. 2014. Uji Iritasi Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia
Mangostana L.). Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Bagian Kulit dan Kelamin
RSUP Sanglah Denpasar.
Mashur, 2011. Manfaat Kulit Pisang. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI.
Pratiwi, I, et al. 2018. Formulasi Masker Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya
L.) Sebagai Anti Jerawat. Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan.
Surakarta Jurusan Jamu.
Putra, B. et al. 2014. Ekstraksi Zat Warna Alam Dari Bonggol Tanaman Pisang
(Musa Paradiasciacal)Dengan Metode Maserasi, Refluks,Dan Sokletasi.
Jurusan KimiaFMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran.
70
Rizki, S. 2016.Kajian Korelasi Konsentrasi Bubur Lidah Buaya (Aloe Vera Linn)
Dan Perbandingan Jenis Penstabil (Carboxy Methyl Cellulose : Guar
Gum) Terhadap Karakteristik Es Krim Lidah Buaya.Universitas
Pasundan Bandung.
Rohmani, S. et al. 2019. Uji Stabilitas dan Aktivitas Gel Handsanitizer Ekstrak
Daun Kemangi. Prodi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam UNS, Surakarta.
Sari, R, et al. 2017. Pengujian Aktivitas Antibakteri Sabun Cair dari Ekstrak Kulit
Daun Lidah Buaya. Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran
Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Simon, D.http://dionsimon1997.org/2017/03/ekstrak-dan-rendemen.
SMK Harapan Bersama. 2015. Modul Farmakognosi Kelas XI Semester II. SMK
Harapan Bersama Kota Tegal.
Wicaksono, E, et al. 2018. Pemanfaatan Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe Vera)
Dan Ekstrak Daun Seledri Terhadap Laju Pertumbuhan Rambut Tikus
Putih (Rattus Norvegicus) Galur Wistar.Fakultas Keguruan Dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.
120,14
= 850,10 𝑥 100 %
= 14,13 %
110,8
= 752,2 𝑥 100 %
= 14,73 %
Perbandingan =1:5
4. Rendeman Ekstrak
a. Refluks
= 76,76 (x)
= 24.43 %
74
1. Formula I
2
Ekstrak kulit pisang : x 100 ml = 2 ml
100
2
Ekstrak lidah buaya : x 100 ml = 2 ml
100
1
Tricolsan : x 100 ml = 1 gram
100
60
Alkohol 70% : x 100 ml = 60 ml
100
0,5
Carbomer : x 100 ml = 0,5 gram
100
0,2
Metil Paraben : x 100 ml = 0,2 gram
100
2
Gliserin : x 100 ml = 2 ml
100
2. Formula II
1
Ekstrak kulit pisang : x 100 ml = 1 ml
100
3
Ekstrak lidah buaya : x 100 ml = 3 ml
100
1
Tricolsan : x 100 ml = 1 gram
100
60
Alkohol 70% : x 100 ml = 60 ml
100
76
0,5
Carbomer : x 100 ml = 0,5 gram
100
0,2
Metil Paraben : x 100 ml = 0,2 gram
100
2
Gliserin : x 100 ml = 2 ml
100
3. Formula III
3
Ekstrak kulit pisang : x 100 ml = 3 ml
100
2
Ekstrak lidah buaya : x 100 ml = 2 ml
100
1
Tricolsan : x 100 ml = 1 gram
100
60
Alkohol 70% : x 100 ml = 60 ml
100
0,5
Carbomer : x 100 ml = 0,5 gram
100
0,2
Metil Paraben : x 100 ml = 0,2 gram
100
2
Gliserin : x 100 ml = 2 ml
100
B−A
𝑃=
V
Keterangan : P = Bobot Jenis
B = Pikno + Sample
A = Pikno Kosong
Viskositas :
ts x Ps
ŋs = ta x Pax ŋa
Keterangan : ŋs = Viskositas Sample
Ps = Bj Sampel
43,63−17,59
Formula II = P = = 1,0416
25
43,64−17,59
Formula III = P = = 1,042
25
78
ts x Ps
PERHITUNGAN VISKOSITAS ŋs = ta x Pax ŋa
6,18 x 1,0408
Formula I = ŋs = x 0,89
4,12 x 1,0012
= 1,3878 cp
9,36 x 1,0408
Replikasi I = ŋs = x 0,89
4,12 x 1,0012
= 2,1019 cp
5,19 x 1,0408
Replikasi II = ŋs = x 0,89
4,12 x 1,0012
= 1,1654 cp
79
ts x Ps
ŋs = ta x Pax ŋa
7,11 x 1,0416
Formula II = ŋs = x 0,89
4,12 x 1,0012
= 1,5978 cp
8,21 x 1,0416
Replikasi I = ŋs = x 0,89
4,12 x 1,0012
= 1,8450 cp
5,22 x 1,0416
Replikasi II = ŋs = x 0,89
4,12 x 1,0012
= 1,1731 cp
ts x Ps
ŋs = ta x Pax ŋa
6,23x 1,042
Formula III = ŋs = x 0,89
4,12 x 1,0012
= 1,4006 cp
9,10 x 1,042
Replikasi I = ŋs = x 0,89
4,12 x 1,0012
= 2,0458 cp
8,25 x 1,042
Replikasi II = ŋs = x 0,89
4,12 x 1,0012
= 1,8547 cp
80
ANOVA
Hasil_uji_viskositas
Total 203478.222 8
81
ANOVA
Hasil_uji_daya_sebar
Simplisia pisang
raja
2.
Simplisia lidah
buaya
3.
Proses pengeringan
4.
Penimbangan lidah
buaya
5.
Penimbangan kulit
pisang
6.
Proses pengayakan
kulit pisang
86
Proses refluks
8.
Proses penguapan
ekstrak lidah buaya
dan ekstrak kulit
pisang
9.
Hasil ekstrak
kental lidah buaya
dan kulit pisang
87
11.
Uji identifikasi
senyawa flavonoid
88
Penimbangan
bahan
13.
Penimbangan
bahan
14.
Penimbangan
bahan
89
Penimbangan lidah
buaya
16.
17.
Uji pH
90
19.
Uji homogenitas
91
Uji iritasi
Yang teriritasi 2
responden
93
IDENTITAS MAHASISWA