Anda di halaman 1dari 46

UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN JARAK PAGAR

(Jatropha Curcas L.) TERHADAP LARVA Artemia salina Leach.


DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST
(BSLT)

Karya Tulis Ilmiah

Untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan

Pendidikan Diploma 3

Diajukan Oleh

ABD. HADI MAMONTO

NIRM. 1703015

Kepada

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH MANADO


PROGRAM STUDI D3 FARMASI
2020
HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

UJI TOKSISITAS EKSTRAK ETANOL DAUN JARAK PAGAR


(Jatropha Curcas L.) TERHADAP LARVA Artemia salina Leach.
DENGAN METODE BRINE SHRIMP LETHALITY TEST
(BSLT)

Yang diajukan Oleh

ABD. HADI MAMONTO


NIRM. 1703015

Telah disetujui oleh

Pembimbing I

Agust A. Laya, SKM., M. Kes Tanggal…………..…...


NIDN. 0005086508

Pembimbing II

Drs. H.Amir Fatah Tanggal,........................


NIDN.0903104901

ii
Halaman Pengesahan

Karya tulis ilmiah ini telah diterima dan disetujui oleh Tim Penguji Ujian
Jenjang Pendidikan Tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Manado Program Studi D3 Farmasi, sebagai salah satu persyaratan penyelesaian
pendididikan Ujian Akhir Diploma 3

Ketua penguji

Irne Wida Desiyanti, SST., M.Kes


NIDN 0908128703
Anggota Penguji

Hamidah S. S., S.Farm., M.Si., Apt


NIDN. 0904108001

Agust A. Laya, SKM., M.Kes


NIDN. 00 050868 02

September 2020

Ketua Stikes Muhammadiyah Manado Ketua Program Studi

Agust A. Laya, SKM., M.Kes Rahmat Ismail, S.Farm., M.Farm., Apt


NIDN. 00 050868 02 NIDN. 09 191088 02

iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALISME

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Abd. Hadi Mamonto
NIRM : 1703015
Semester : VII (Tujuh)
Menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Uji Toksisitas Ekstrak
Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Terhadap Larva Artemia salina
Leach. Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)”

Merupakan :
1. Hasil karya yang dipersiapkan dan disusun sendiri;
2. Semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan
dengan benar serta bukan merupakan hasil penjiplakan karya orang
lain;
3. Belum pernah disampaikan untuk mendapatkan gelar pada program
Diploma ini ataupun pada program lainnya. Oleh karena itu
pertanggung jawaban Karya Tulis Ilmiah ini sepenuhnya berada pada
diri saya.
Demikian peryataan ini saya buat, apabila kelak dikemudian hari terbukti ada
unsur penjiplakan saya bersedia mempertanggungjawabkan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Manado,…………… 2020
Yang Membuat Pernyataan

ABD. HADI MAMONTO


NIRM. 1703015

ii
CURICULUM VITAE

A. Identitas

Nama : Abd. Hadi Mamonto


NIRM : 1703015
Tempat, Tanggal Lahir : Kotamobagu, 30 Agustus 1999
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jln. Trans Sulawesi, Desa Telaga, Kecamatan
Bintauna, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara

B. Riwayat Pendidikan

Tahun 2005 – 2011 : SD Al-Khairat Bintauna


Tahun 20011 – 2014 : MTS Al-Khairat Bintauna
Tahun 2014 – 2017 : MAN Al-Khairat Bintauna
Tahun 2017 – 2020 : STIKES Muhammadiyah Manado

iii
Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Terhadap
Larva Artemia salina Leach. Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

Abd. Hadi Mamonto1, Agust Arthur Laya2, Amir Fatah3

ABSTRAK

Salah satu tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai obat tradisional adalah tanaman jarak
pagar (Jatropha curcas L). Daun tanaman jarak pagar memiliki kandungan tanin, saponin
dan flavonoid. Tujuan dari penelitian ini Untuk mengetahui tingkat toksisitas akut ekstrak
etanol daun jarak pagar menurut metode Brine Shrimp lethality Test (BSLT) yang
ditunjukkan dengan nilai Lethal Consentration-50 (LC50). Penelitian ini menggunakan
120 ekor Artemia salina Leach yang dibagi menjadi 4 kelompok terdiri dari, 1 kelompok
kontrol negatif dan 3 kelompok konsentrasi ekstrak yaitu 500 ppm, 1000 ppm dan 1500
ppm. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor larva dengan replikasi 3 kali untuk
tiap kelompok perlakuan. Hasil pengamatan didapat dari jumlah larva yang mati 24 jam
setelah pemberian bahan uji. Berdasarkan data, LC 50 Ekstrak etanol daun jarak pagar
ditentukan dengan analisis grafik regresi linier. Hasil penelitian ini menunjukkan harga
LC50 dari ekstrak etanol daun jarak pagar bersifat toksik. Hal ini menunjukkan bahwa
ekstrak etanol daun jarak pagar memiliki potensi toksisitas akut terhadap larva Artemia
salina Leach. menurut metode BSLT.

Keyword : Uji Toksisitas, Daun Jarak Pagar, BSLT

iv
Toxicity Test of Ethanol Extract of Leaves Distance Fence (Jatropha Curcas L.) To
Artemia salina Leach Larvae. Using Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

Abd. Hadi Mamonto1, Agust Arthur Laya2, Amir Fatah3

ABSTRACT

One of the plants that can be used as folk remedies is the fence distance plant (Jatropha
curcas L). The leaves of the fence distance plant have the content of tannics, saponins
and flavonoids. The purpose of this study to find out the level of acute toxicity of ethanol
extractof leaves the distance fence according to the Brine Shrimp lethality Test (BSLT)
method indicated by the value of Lethal Consentration-50 (LC50). The study used 120
artemia larvae which was divided into 4 groups consisting of, 1 negative control group
and 3 extract concentration groups namely 500 ppm, 1000 ppm and 1500 ppm. Each
group consists of 10 larvae with replication 3 times for each treatment group. The results
of the observation are obtained from the number of larvae that die 24 hours after the
administration of the test material. Based on the data, LC50 ethanol extract leaves the
fence distance determined by analysis of linear regression charts. The results of this study
show the price of LC50 from ethanol extract leaves the distance of the fence is toxic. This
suggests that ethanol extract leaves a fence distance having the potential for acute toxicity
against the larvae of Artemia salina Leach. according to the BSLT method.

Keyword : Toxicity test, The fence distance plant , BSLT

v
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas

limpahan nikmat, karunia, dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar

(Jatropha Curcas L.) Terhadap Larva Artemia salina Leach. Dengan Metode

Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)”

Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan

selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Agust Arthur Laya, SKM.,M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Manado, Sekaligus juga

Pembimbing I yang telah memberikan fasilitas yang memadai untuk

seluruh mahasiswa Stikes Muhammadiyah Manado,

2. Bapak Ns. Suwandi I. Luneto, S.Kep.,M.Kes.,CWCCA.,HBOC selaku

Wakil Ketua I Bidang Akademik STIKES Muhammadiyah Manado,

3. Ibu Ns. Hj. Zainar Kasim, S.Kep.,M.Kes selaku wakil Ketua II Bidang

Keuangan dan aset STIKES Muhammadiyah Manado,

4. Bapak I Made Rantiasa, S.Kp.,M.Kes selaku Wakil Ketua III Bidang

Administrasi umum dan SDM STIKES Muhammadiyah Manado

5. Bapak Rizal Arsyad, S.Ag.,MA selaku Wakil Ketua IV Bidang

Kemahasiswaan, Al-Islam Kemuhammadiyahan, dan kerja sama STIKES

Muhammadiyah Manado

vi
6. Rahmat Ismail, S.Farm.,M.Farm.,Apt selaku Ketua Program Studi D3

Farmasi yang telah memberikan semangat dan ilmu pengetahuan pada

mahasiswa.

7. Drs. H. Amir Fatah selaku pembimbing II yang selalu membimbing dan

memberikan masukan dan semangat hingga selesainya Karya Tulis Ilmiah.

8. Irne Wida Desiyanti, SST., M.Kes selaku penguji I yang telah memberikan

dukungan serta ilmu pengetahuan untuk saya.

9. Hamidah Sri Supriati, S.Farm., M.Si., Apt selaku penguji II yang telah

memberikan dukungan serta ilmu pengetahuan untuk saya.

10. Seluruh Staf Prodi D3 Farmasi yang telah memberikan kemudahan selama

Karya Tulis Ilmiah ini sampai selesai.

11. Moh. Ilham Mamonto dan Etriani Bata selaku orang tua yang telah

memberikan begitu banyak dukungan melalui material maupun

nonmaterial, Do’a, Semangat, dan kasih sayang untukku sehingga saya

dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

12. Fito selaku adik yang selalu memberi dukungan kepada saya.

13. Marjan, yusuf, angga, kifli, iqbal, randi, fandi, ega yang senantiasa selalu

membantu dalam segala kesulitan serta memberi dukungan yang tiada

hentinya.

14. A.B yang telah memberikan begitu banyak dukungan dan pernah mengisi

hari-hari yang indah meskipun sekarang sudah tidak bersama lagi.

Terimakasih atas segala kenangan yang diberi sehingga dijadikan

motivasi saya sampai sekarang ini.

vii
15. Fastco 17 sebagai teman-teman seperjuangan yang telah memberikan

semangat dan masukan-masukan bermanfaat selama ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, masih

jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan

dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan semoga

segala bantuan yang telah diberikan penulis akan mendapat balasan, rahmat dan

ridho dari Allah SWT, serta dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya, dan para

pembaca umumnya, Aamiin.

Manado,…………. 2020

Penulis

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
HALAMAN PERNYATAAN...............................................................................iv
CURICULUM VITAE...........................................................................................v
ABSTRAK.............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR.........................................................................................viii
DAFTAR ISI...........................................................................................................x
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah..........................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................2
1.4 Batasan Masalah................................................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian............................................................................................2
1.5.1 Manfaat teoritis penelitian........................................................................2
1.5.2 Manfaat praktis penelitian........................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Pustaka................................................................4
2.1.1 Jarak pagar (Jatropha curcas L)..............................................................4
2.1.2 Taksonomi................................................................................................5
2.1.3 Morfologi Jarak pagar..............................................................................5
2.1.4 Kandungan Jarak pagar............................................................................6
2.1.5 Manfaat Jarak pagar.................................................................................6
2.1.6 Ekstrak dan ekstraksi...............................................................................7
2.1.6.1 Ekstrak.........................................................................................7

ix
2.1.6.2 Ekstraksi......................................................................................7
2.1.6.3 Maserasi.......................................................................................7
2.1.7 Uji Toksisitas...........................................................................................7
2.1.8 Brine Shrimp Lethality Test (BSLT).........................................................8
2.1.7 Lethal Concentration-50 (LC50 ).............................................................8
2.1.8 Hipotesis .................................................................................................8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Kerangka Konsep..............................................................................................9
3.2 Metode Penelitian..............................................................................................9
3.2.1 Jenis Penelitian.........................................................................................9
3.2.2 Lokasi dan waktu penelitian...................................................................10
3.2.3 Variabel penelitian.................................................................................10
3.2.4 Definisi operasional...............................................................................10
3.2.5 Populasi dan sampel...............................................................................10
3.2.5.1 Populasi.....................................................................................10
3.2.5.2 Sampel.......................................................................................10
3.2.6 Instrumen Penelitian..............................................................................10
3.2.6.1 Alat............................................................................................10
3.2.6.2 Bahan.........................................................................................10
3.2.7 Teknik pengumpulan data......................................................................11
3.2.8 Prosedur penelitian.................................................................................11
3.2.8.1 Pengambilan sampel..................................................................11
3.2.8.2 Pengolahan sampel....................................................................11
3.2.8.3 Pembuatan ekstrak.....................................................................11
3.2.8.4 Uji bebas etanol.........................................................................11
3.2.8.5 Pembuatan media air laut..........................................................12

x
3.2.8.6 Seleksi hewan Uji......................................................................12
3.2.8.7 Penetasan telur Artemia salina Leach........................................12
3.2.8.8 Pembagian kelompok perlakuan................................................12
3.2.8.9 Pembuatan konsentrasi..............................................................12
3.2.8.9.1 Pembuatan larutan baku..............................................12
3.2.8.9.2 Pembuatan larutan uji.................................................12
3.2.8.10 Pelaksanaan uji toksisitas........................................................13
3.2.9 Analisis data...........................................................................................13

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil.................................................................................................................14
4.2 Pembahasan......................................................................................................15

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan......................................................................................................19
5.2 Saran.................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Tingkat Nilai LC50...............................................................................8


Tabel 4.1 Pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak daun jarak pagar
(Jatropha curcas L.) terhadap larva Artemia salina Leach...............14
Tabel 4.2 Interpretasi koefisien nilai r2..............................................................18

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Jarak pagar (Data primer).....................................................................4
Gambar 3.1 Kerangka konsep..................................................................................9
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara konsentrasi dan mortalitas...........................15

xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat izin meneiti................................................................................23
Lampiran 2 Surat selesai meneliti..........................................................................24
Lampiran 3 Perhitungan.........................................................................................25
Lampiran 4 Perhitungan LC50.................................................................................26
Lampiran 5 Pengolahan sampel.............................................................................26
Lampiran 6 Proses penelitian.................................................................................27
Lampiran 7 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah..............................................28
Lampiran 8 Lembar Revisi Karya Tulis Ilmiah.....................................................30

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar.Belakang.

Tumbuhan yang berfungsi mengobati penyakit tertentu dinamakan

tanaman obat. Tanaman tersebut terdapat kandungan senyawa yang dapat

digunakan dalam dunia pengobatan untuk memajukan atau menaikkan derajat

kesehatan pada suatu kelompok masyarakat (Jumiarni, 2017)

Indonesia salah satu negara yang berkembang yang cukup mempunyai

sumber daya alam hayati. Banyak tumbuhan yang tidak terkenal secara luas

ternyata mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi, misalnya tumbuhan yang

memiliki khasiat baik yang sering digunakan pada obat-obatan tradisional (Rama

Prihandana, 2006).

Tumbuhan yang sering digunakan pada obat tradisional adalah tanaman

jarak pagar (Jatropha curcas L). Daun jarak pagar memiliki kandungan tanin,

saponin dan flavonoid yang sering digunakan sebagai obat demam, penangan

nyeri sendi, anitbakteri dan ikterus. Obat radisional ini sering digunakan

masyarakat sebagai pengobatan sariawan, jerawat, penahan darah dan obat luka

(Ika Pratiwi K. A.,2016).

Buah biji tanaman jarak pagar mempunyai senyawa racun phorbolester

dan cursin yang mempunyai kandungan sangat beracun dan bersifat mematikan

sel hidup (Wina et al., 2008). zat phorbolester dapat menahan enzim protein

kinase yang bertindak dalam perkembangan sel dan jaringan dalam tubuh.

xv
Sedangkan zat cursin dapat menahan penyerapan nutrien dan penurunan nitrogen

endogenous sel (Fasina et al., 2004 dalam Wina et al., 2008).

Tingkatan racun pada daun jarak pagar sampai sekarang masih belum

diketahui. Uji tingkat racun merupakan suatu analisa zat dari alam dengan tujuan

untuk mengetahui batas kadar yang dapat menimbulkan sebuah respon pada

mahkluk hidup. Hasil uji digunakan sebagai acuan dalam batas kadar bahaya

bahan yang diteliti apabila terkontak pada manusia, sehingga diketahui tingkat

atau batas kadar bahan pada manusia (Arimbi dkk, 2015).

Brine Shrimp Lethality Test sering disingkat dengan BSLT merupakan

satu analisa tingkat racun pada suatu zat dari alam (Arimbi dkk, 2015).

Atas dasar flavonoid yang terkandung pada daun jarak pagar yang

berpotensi beracun, maka peneliti akan menelusuri mengenai uji tingkat toksisitas

ekstrak daun jarak pagar melalui uji BSLT.

1.2 Rumusan.Masalah.

Apakah ekstrak etanol daun jarak pagar memberikan efek toksisias

dengan menggunakan metode BSLT?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui tingkat toksisitas akut dari sampel menggunakan metode

BSLT.

1. 4 Manfaat.Penelitian.

1.4.1 Manfaat Teoritis Penelitian

Hasil penelitian dijadikan bahan ilmu mengenai daun jarak pagar

xvi
1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian

1. Bagi Instansi Kesehatan

Penelitian ini meningkatkan kualitas ilmu dalam bidang pengembangan

profesi Farmasi.

2. Bagi Instansi Pendidikan

Sebagai bahan masukan dan pembelajaran agar dapat meningkatkan ilmu

pengetahuan dan keterampilan bagi mahasiswa dan sebagai tambahan

referensi untuk melakukan penelitian ini lebih lanjut.

3. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan yang bermanfaat dan unuk lebih mengetahui apa

saja Tumbuhan yang bias digunakan untuk toksisitas akut

4. Bagi tempat peneliti

Dijadikan wawasan tentang tumbuhan jarak pagar sebagai toksisias akut di

bidang farmasi disekolah tinggi ilmu kesehatan stikes muhammadiyah

manado.

xvii
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan.Pustaka.

2.1.1 Jarak.pagar.(jatropha.curcas L.)

Gambar 2.3 Jarak pagar (Data Primer 2020).

Jarak Pagar memiliki nama lain, seperti sumatera: nawaihnawas (aceh),

jarak budeg, gundul, pager, cina (Jawa); madura: kaleke, kaleke paghar (Madura);

Nusa Tenggara : kumannema (alor), Maluku: malate (SeramTimur), balacai

(halmahera Selatan), bolacai (halmahera Utara), balacai hisa (Ternate)

(Widiastuti, 2016).

Tanaman ini digunakan untuk mengatasi kecacingan, perut kembung,

sariawan dan untuk luka (Widiastuti, 2016).

xviii
2.1.2 Taksonomi Tumbuhan

Kedudukan taksonomi tanaman jarak pagar adalah sebagai berikut:

Super Divisi : Spermatophyta


Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Euphorbiales
Suku : Euphorbiaceae
Marga : Jatropha
Jenis : Jatropha curcas L.
Nama Asing : Barbados nut (inggris)

2.1.3 Morfologi Jarak pagar (Jatropha curcas L.)

Jarak pagar mempunyai pohon berdiameter 5 meter dan mempunyai

cabang yang tidak beraturan. Tanaman jarak mampu hidup sampai 50 tahun,

tanaman ini berkembang biak melalui biji (Rama Prihandana, 2006).

a. Daun

Memiliki panjang 6 sampai 15cm serta berlekukan seperti jari-jari

berjumlah sampai 7 lekukan.

b. Batang

Batang pohon jarak pagar berkayu, bulat, lunak hingga keras, bercabang,

bergatah cair warna putih hingga merah, kulit batang halus, licin dan

mengkilat, cabang dengan lentisel, coklat kehijauan hingga keabu-abuan

atau kemerahan.

xix
c. Bunga

Majemuk, bentuk malai rata, panjang 6-10cm, di ujung cabang atau di

ketiak daun. Daun perlindung berbentuk lanset, panjng 4-8 mm. daun

kelopak 5, berbentuk bolat telur, panjan 4 mm, berlekatan pada bagian

pangkal. Daun mahkota 5, berbentuk bulat telur memanjang, bagian 7-8

mm, ujung melengkung, hijau kekuningan. Benang sari 10, tersusun dalam

dua lingkaran, benang sari pada lingkaran luar berukuran lebih pendek.

Putik 1, tangkai putik 3, bakal buah besar, beruang 3 (Rama Prihandana,

2016)

d. Buah

Elips atau seperti bola, panjang 2,5-3 cm lebar 2 cm, halus, saat muda

hijau, kuning saat masak.

e. Biji

Elips, panjang 1-2 cm, hitam

f. Akar

Tunggang, bercabang, putih kotor hingga kuning kotor.

2.1.4 Kandungan Daun Jarak Pagar

Mempunyai senyawa kimia yakni flavonoid, saponin dan tannin. (Ika

Pratiwi K. A ,2016).

2.1.5 Manfaat Jarak Pagar

Merupakan tanaman yang keseluruhan bagian tumbuhannya beracun.

Umumnya kandungan senyawa kimia yang terkandung dalam jarak pagar

biasanya digunakan sebagai obat-obatan tradisional untuk mengatasi anibakteri,

xx
mengatasi rematik, menurunkan demam dan mengobati penyakit kuning (PPLH

Seloliman,2011).

2.1.6 Ekstrak.dan.Ekstraksi.

2.1.6.1 .Ekstrak.

Merupakan hasil penyarian dari simplisia atau sampel penelitian yang

ingin diteliti. Disari dengan menggunakan pelarut yang cocok kemudian

dihilangkan pelarutnya dengan cara diuapkan (Anonim,1979).

2.1.6.2 Ekstraksi

Proses penyarian sampel atau juga dikenal dengan penarikan senyawa

kimi dari sampel (Harborne dalam Khotimah, 2016).

2.1.6.3 .Maserasi.

Yakni ekstraksi dengan cara direndam sampel selama beberapa hari,

sambil diaduk rendaman tersebut sehingga terlumuri semua sampel dengan

pelarut (Hanani, 2016).

Metode ini sangat mudah dilakukan sehingga lebih hemat tenaga dan

lebih hemat biaya dalam pengerjaannya (Voight dalam Rahmawati, 2015)

2.1.7 .Uji.Toksisitas.

Harmita (2009), mengemukakan terdapat tiga jenis pengujian tingkat

toksisitas yakni : uji toksik tingkat akut, uji toksik tingkat subkronis dan uji

tingkat kronis.

xxi
2.1.8 .Brine.Shrimp.Lethality.Test.

Yakni analisa dalam penentuan tingkat toksisitas pada suatu suatu

senyawa yang didapat dari bahan alam. Uji ini menggunakan larva udang sebagai

hewan ujinya. Hasil dari cara ini ditentukan dengan melihat angka LC 50nya

(Harmita dkk, 2009).

2.1.9 Lethal Concentration-50 (LC50 )

Merupakan angka kematian objek penelitian yang melebihi 50% dari

jumlah total sampel yang digunakan. Berikut ini persamaannya :

Setelah didapat hasil dari perhitungannya, maka ditampilkan data yang didapat

dalam bentuk grafik. Tabel kategori nilai LC50 :

Tabel 1. Tingkat Nilai LC50 (Anderson, 1991).

No Nilai LC50 (mg/L) Tingkat Toksisitas


1 0 – 250 Sangat Toksik
2 250 – 500 Toksik
3 500 – 750 Sedang
4 750 – 1000 Tidak Toksik

2.1.10 Hipotesis

H0 : tidak ada tingkat toksisitas ekstrak etanol jarak pagar terhadap larva

nyamuk

H1 : ada tingkat toksisitas ekstrak etanol jarak pagar terhadap larva

nyamuk.

xxii
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 .Kerangka.Konsep….

Daun jarak pagar (jatropha


curcas L.)

Ekstrak etanol jarak pagar


Ekstraksi (maserasi)
(jatropha curcas L.)
Dengan etanol 70%

K (0 ppm) Uji toksisitas akut dengan


metode BSLT

P1 (500 ppm)

Angka kematian larva Artemia


P2 (1000 ppm)
salina Leach

P3 (1000 ppm)
..Analisis.data..

Menentukan nilai LC50

Hasil

Gambar 3.1 kerangka konsep

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis penelitian

xxiii
Jenis eksperimental dengan pemberian ekstrak jarak pagar dengan

berbagai konsentrasi terhadap hewan uji (Larva udang) dengan berbagai

kelompok dosis konsentrasi.

3.2.2 Lokasi.dan.Waktu.Penelitian.

Dilakukan.di.Lab. Prodi DIII Farmasi STIKES.Muhammadiyah.Manado.

3.2.3 Variabel.Penelitian.

1. Variabel bebas: Ekstrak biji buah bintaro

2. Varabel terikat: Angka hewan uji yang mati setelah pengujian

3.2.4 Definisi Operasional

1. Ekstrak jarak pagar hasil dari penyarian dengan cara maserasi dan

digunakan etanol sebagai pelarutnya.

2. dilakukan dengan tiga kali replikasi selama 24 jam

3.2.5 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Semua tanaman jarak pagar yang tumbuh di Sulawesi utara.

2. Sampel

Sampel yakni jarak pagar yang diambil dari desa talaga, kecamatan

bintauna, kabupaten bolaang mongondow utara, yang sudah disari dengan

ethanol 70%.

3.2.6 Instrumen.Penelitian.

3.2.6.1 .Alat.

Beker gelas, gelas ukur, batang pengaduk, kain, pipet, cawan

porselin, timbangan analitik, senduk tanduk, botol plastik dan aerator.

xxiv
3.2.6.2 .Bahan.

Daun jarak pagar, aquadest, etanol (70%), telur artemia dan garam

murni.

3.2.7 ..Teknik.Pengumpulan.Data

Total larva yang mati dalam kurun waktu 24 jam setelah pengujian.

3.2.8 .Prosedur.Penelitian.

3.2.8.1 Pengambilan.Sampel.

Sampel jarak pagar (jatropha curcas L) diperoleh dari provinsi

Sulawesi utara tepatnya di desa talaga, kecamatan bintauna. Pengambilan

sampel dilakukan pada pagi hari pada jam 08.00-10.00 wita. Jarak pagar

yang akan di ekstrak yaitu daunya.

3.2.8.2 .Pengolahan.sampel.

Daun Jarak pagar dipotong dan dikeringkan selama 3 larva hari

menggunakan oven, sampel kering dibuat menjadi halus dengan di Rajang.

3.2.8.3 .Pembuatan.ekstrak.

Daun jarak pagar yang halus disari dengan ethanol dengan waktu 48

jam dengan pengadukan setiap 24 jam, Maseratnya disaring dengan kertas

saring kasar.Hasil dari penyaringan kemudian dimasukkan ke wadah dan

diangin-anginkan agar etanol menguap hingga dihasilkan ekstrak yang siap

digunakan.

3.2.8.4 Uji bebas etanol

Diamati bau dari sampel setelah ditambah asam asetat dan asam

sulat setelah itu dipanaskan. Bau ester menandakan bahwa sampel masih

xxv
mengandung etanol (Priska Ernestina Tenda, 2016)

3.2.8.5 Pembuatan.Media.air.laut.

Digunakan 35 gram garam murni/kasar yang dilarutkan dalam 1000

mL air atau 1 L air (Prarikeslan, 2016).

3.2.8.6 Seleksi Hewan Uji

Direndam telur kedalam air selama sejam, jika telurnya tenggelam

berarti telurnya baik. jika mengambang berarti tidak bisa digunakan dalam

penelitian (Mayer dkk,2009).

3.2.8.7 Penetasan telur udang artemia salina leach

Direndam dalam air laut buatan dan diberi alat pemberi oksigen dalam

air sambil diterangi dengan lampu pijar (Harmita dkk,2009)

3.2.8.8 Pembagian.kelompok.perlakuan.

Terdapat 1 kelompok kontrol dan 3 kelompok pengujian yakni

konsentrasi 500 ppm, 1000 ppm dan 1500 ppm

3.2.8.9 .Pembuatan.Konsentrasi…

3.2.8.9.1 .Pembuatan.Larutan.Baku…

Dibuat dengan cara melarutkan 2 gram sampel didalam 1 liter air laut.

Larutan ini dibuat dengan perhitungan ppm yang berkonsentrasi 2000 ppm

3.2.8.9.2 Pembuatan Laruan Uji

Larutan pengujian dibuat dengan cara, dihitung dulu jumlah total

pembuatan antara air laut dan larutan baku. Setelah itu, diambil larutan baku

xxvi
dengan cara dipipet dan ditambahkan ke air laut sesuai dengan jumlah

perbandingan yang telah dihitung.

3.2.8.10 Pelaksanaan Uji Toksisitas

Pengujian dilakukan dengan cara menempatkan sebanyak 10 ekor

larva dalam sebuah tabung reaksi yang telah diisi dengan larutan uji.

Prosedur terus diulangi disetiap kelompok dan dibuat sebanyak 3 kali

replikasi.

3.2.9 Analisis Data

Data yang diperoleh setelah pengujian, data berupa jumlah angka

kematian larva udang selama 24 jam. Data tersebut ditampilkan dalam

bentuk grafik regresi linier agar diketahui harga LC 50 dari sampel yang telah

diteliti. Hasil dari analisis inilah yang menunjukan tingkat toksisitas dari

ekstrak ethanol tanaman jarak pagar.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 .Hasil..

xxvii
Sebanyak 5,86 gram ekstrak yang didapat dari hasil penyarian metode

maserasi. Sampel warnanya hitam gelap, berbau khas daun arak pagar serta

terbebas dari kandungan ethanol.

Tabel 2. Pengaruh berbagai konsentrasi ekstrak daun jarak pagar (jatropha


curcas L.) terhadap larva Artemia salina Leach
.Jumlah.Kematian.Disetiap.Konsentrasi.
Replikasi 0 ppm
1500 ppm 1000 ppm 500 ppm
(Kontrol)
1 10 10 9 0
2 10 10 8 0
3 10 10 9 0
Total Mati 30 30 26 0
Rata-rata 1 1 0,86 0
Mortalitas
100% 100% 86% 0
(%)

xxviii
Tabel diatas memuat data angka kematian hewan uji, terdapat 120 hewan uji

disetiap kelompoknya terdapat 30 hewan uji. Nilai angka kematian (%) yang

didapat dengan cara total hewan uji yang mati dibagi dengan 30 yang disesuaikan

dengan total semua hewan uji dalam 3 kali replikasi kemudian dikalikan dengan

100%.

Gambar 4.1 Grafik hubungan antara konsentrasi dan mortalitas


Grafik menunjukan nilai r2 yang didapat yakni 0,709. Grafik ini merupakan

data yang didapat setelah 24 jam pengujian. Hasil yang didapat yakni 412,90

μg/ml yang didapat dengan perhitungan yang tertera pada lampiran 4.

4.2 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa potensi toksik suatu senyawa

dari alam dengan menggunakan BSLT dikarenakan metode ini merupakan analisa

senyawa yang berpotensi toksik dari alam. BSLT juga merupakan salah satu

xxix
metode skrining tanaman obat yang berpotensi sebagai antikanker (Arimbi dkk,

2015).

Pada penelitian ini metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi.

Dikarenakan cara ini sangat mudah untuk dilakukan dan sangat menghemat biaya

serta tenaga. Alasan lainnya juga, cara ini lebih cocok pada senyawa yang bersifat

lebih polar (Kristanti dalam Lestari, 2011).

Sampel digunakan dalam penelitian ini yakni sebanyak 1 Kg, yang diambil

sampelnya pada waktu pagi dikarenakan tanaman mengalami proses fotosintesis

pada saat tersebut sehingga dapat mempengaruhi terhadap kandungan senyawa

dari sampel yang diambil. Sampel kering kemudian dihaluskan dengan cara

dirajang. Sampel halus disari dengan ethanol 70%. Dikarenakan pelarut ini dapat

menarik senyawa flavonoid yang terkandung dalam daun jarak. Senyawa tersebut

bersifat toksik (Ika Pratiwi K.A,2016). Sebanyak 5,86 g sampel yang dihasilkan

dalam proses penyarian tersebut.

Warna hitam yang dihasilkan oleh ekstrak dipengaruhi dari proses penguapan

cairan penyari dari sampel, cara yang dilakukan yaitu metode secara panas.

Dimaan sampel cair dipanaskan diatas nyala api dengan suhu tertentu. Alasan

penggunaan cara ini dikarenakan kandungan minyak pada sampel cair yang

menghalangi permukaan pada sampel yang berpengaruh pada susahnya etanol

menguap. Uji bebas kandungan ethanol dilaksanakan karena jika masih terdapat

kandungan ethanol pada sampel, hal itu akan berpengaruh pada hewan uji

sehingga menimbulkan asumsi bahwa hewan uji mati bukan hanya pengaruh dari

sampel saja akan tetapi terdapat pengaruh dari kandungan ethanol juga. Oleh

xxx
sebab itu, sampel harus murni dan bebas dari kandungan ethanol sehingga bisa

mendapatkan hasil yang baik ketika pengujian. Sampel yang diuji bebas dari

kandungan ethanol sehingga sampel sudah murni.

Air laut yang digunakan yakni air laut buatan, karena memakai air laut asli

harus dilakukan proses sterilisasi, sedangkan di laboratorium belum tersedia alat

untuk sterilisasi air laut. Pembuatan air laut menggunakan garam murni (Bebas

kandungan yodium) yang dilarutkan dengan aqudest. Yodium dapat mengganggu

pertumbuhan dari hewan uji sehingga tidak digunakan dalam pengujian (Arimbi et

al, 2015).

Pada Tabel 2, angka kematian (%) konsenstrasi 1500 ppm dan 1000 ppm

menunjukan angka presentase 100% dikarenakan seluruh hewan uji pada

kelompok konsentrasi ini mati. Terdapat 4 hewan uji pada kelompok konsentrasi

500 ppm yang masih hidup. Pada kelompok kontrol kematian hewan uji tidak ada,

sedangkan penurunan angka kematian larva terdapat pada konsentrasi 500 ppm.

Hal ini menunjukan bahwa konsentrasi 1500 ppm dan 1000 ppm bersifat sangat

toksik, sedangkan penurunan potensi toksik pada daun jarak pagar terdapat pada

konsentrasi 500 ppm. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, semakin tinggi

konsentrasi ekstrak daun jarak pagar maka semakin tinggi juga potensi toksiknya.

Adapun alasan hewan uji yang mati yakni berasal dari kandungan senyawa

flavonoid pada sampel yang dapat menghambat penyaluran kalsium pada jantung

hewan uji. Selain itu senyawa ini dapat merusak sistem tubuh dan menghambat

pertumbuhan larva (Wulandari, 2018).

xxxi
LC50 (Lethal Concentration 50) kurang dari 1000 μg/ml menandakan suatu

senyawa bersifat toksik. LC50 yaitu presentase sebanyak 50% kematian dari

hewan uji (Harmita, dkk 2009). Data penelitian dianalisis dengan menggunakan

grafik regresi linier. Hasil yang didapat ditampilkan dalam bentuk grafik regresi

linier yang menunjukan angka 412,90 µg/ml. Sehingga dapat dikatakan daun jarak

pagar pada percobaan ini memiliki potensi toksisitas akut menurut metode BSLT

dan dikategorikan toksik karena memiliki nilai LC50 diantara 250-500 (Anderson,

1991).

No Interval Koefisien Tingkat Hubungan


1. 0,800 - 1,00 Sangat Kuat
2. 0,600 - 0,799 Kuat
3. 0,400 - 0,599 Cukup
4. 0,200 - 0,399 Rendah
5. 0,000 - 0,199 Sangat Rendah
Tabel 4.2 Interpretasi koefisien nilai r2 (Riduwan, 2003)
Nilai r2 dari penelitian ini menunjukan angka 0,709. Nilai ini termasuk pada

rentang 0,600-0,799 yang mengartikan bahwa hubungan antara variabel

Konsentrasi dan variabel jumlah hewan uji yang mati memiliki tingkat hubungan

yang dikategorikan kuat sehingga hasil dari penelitian ini dapat dipercaya.

Berdasarakan studi sebelumnya yang mengemukakan jika ekstrak dari bahan

alam bersifat beracun sesuai dengan nilai LC50 menurut cara BSLT, dapat

disimpulkan bahwa sampel ini bisa dikembangkan sebagai antikanker pada studi

selanjutnya (Harmita, dkk 2009).

xxxii
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 .Kesimpulan..

Ekstrak etanol daun jarak pagar mempunyai efek toksisitas terhadap larva

Artemia salina Leach pada konsentrasi 500 ppm, 1000 ppm dan 1500 ppm. Nilai

LC50 dari ekstrak daun jarak pagar yaitu 412,90 µg/ml yang bersifat toksik.

5.2 .Saran..

1. Untuk peneliti : daun jarak pagar (jaropha curcas L.) memiliki potensi

toksisitas akut, oleh sebab itu dilakukan pengakaian lebih lanjut mengenai

senyawa yang bersifat toksik dengan penelitian pengembangan obat

antikanker.

2. Untuk institusi : dapat dijadikan bahan ilmu pada daun jarak pagar

(jaropha curcas L.)

3. Masyarakat : mengetahui khasiat dari daun jarak pagar (jaropha curcas L.)

xxxiii
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta.

Anonim. 1979. Farmakope Indonesia Ed. III. Departemen Kesehatan Republik


Indonesia

Anonim. 2015. Khasiat dan Manfaat Daun Jarak Pagar, dalam


http://www.khasiat.tepungsagu.com/2015/03/khasiat-dan-manfaat-
daunjarak.html. Diakses hari Ahad, 2 April 2017, Pukul 14.15 WITA.

Anonim. 2017. “konsentrasi”, dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Konsentrasi.


Diakses hari Rabu, 12 Juli 2017, pukul 17:37 WITA.

Anonym. 2017. “Mortalitas”, dalam https://id.wikipedia.org/wiki/Mortalitas.


Diakses hari Rabu, 12 Juli 2017, Pukul 17:41 WITA.
Agnita, Parka. “Perbedaan Daya Hambat Ekstrak dan Rebusan Daun Jarak Pagar
(Jatropha curcas L) terhadap Pertumbuhan Candida albicans
(Robin)Berkhout”. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa Tahun
2014, hal: 3.

Anderson, J.E., Goetz C.M., Mc.Laughlin J.L. 1991. A Blind Comparison of


Simple Bench – top Bioassay and Human Tumor Cell Cytoxicities as
Antitumor Prescreens, Natural Product Chemistry, Elsivier, Amsterdam.

Arimbi, Alimuddin, Jayuska. 2015. Uji toksisitas dengan metode BSLT (Brine
Shrimp Lethality Test) terhadap hasil fraksinasi ekstrak kulit buah
Tampoi ( Baccaurrea macrocarpa). JKK Volume : 4.

xxxiv
Dep.Kes. RI Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Direktorat
Jendral Pengawasan obat dan makanan. Direktorat Pengawasan obat
tradisional. Jakarta.2000.

Divisi Penerbitan dan Dokumentasi Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH)


Seloliman, Tanaman Jarak sebagai Pengganti BBM, (Jakarta: CV.
Citraunggul Laksana, 2011), h: 11.

Harmita., Radji, Maksum. 2009. Buku Ajar Analisis Hayati, Ed. 3. Penerbit Buku
Kedokteran EGC

Prarikeslan, Widya. 2016. Oseanografi. Preada Media Group. Jakarta

Rama Prihandana, d. R. (2006). Punjuk Budu Daya Jarak Pagar. Jakarta: PT


AgroMedika Pustaka.

Suroso, T. Demam Berdarah, Pencegahan dan Pemberantasan diindonesia.


Majalah Kesehatan Masyaraka. 1984; 5:290-297.

Siregar, Syofian. 2014. Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta:


Bumi Aksara.

Widiastuti, Y. (2016). Inventaris tumbuhan obat indonesia. Jakarta: Lembaga


penerbi badan penelitian dan pengembangan kesehaan.

Wulandari, Mei Ahyanti. 2018. Efektivitas Ekstrak Biji Bintaro (Cerbera


manghas) sebagai Larvasida Hayati pada Larva Aedes aegypti Instar III.
Tamjumg Karang. Volume 9, Nomor 2, Agustus 2018

Yenie, E., Elystia, S., kalvin, A., Irfhan, M. (2013) “Pembuatan peptisida organik
smenggunakan metode ekstraksi dari sampah daun popaya” Teknik
lingkungan. 10(1):46-59

xxxv
20

LAMPIRAN
21

Lampiran 1. Surat permohonan izin penelitian


22

Lampiran 2. Surat keterangan selesai meneliti


23

Lampiran 3. Perhitungan

Rumus Pembuatan Larutan Induk (2.000ppm)

Ppm = mg
L
2.000ppm = x
1L

X = 2.000 × 1 = 2.000 mg. Dikonfersikan ke gram = 2gram

Pembuatan larutan uji:


a) Konsentrasi 1500 PPM
V1 . M1 = V2 . M2

X . 2.000ppm = 50ml x 1500ppm

X . 2.000ppm = 75.000ppm/ml = 37,5 ml


2.000ppm

Jadi, 37,5 ml, larutan induk diencerkan dengan ml air

b) Konsentrasi 1.000ppm

V1 . M1 = V2 . M2

X . 2.000ppm = 50ml x 1.000ppm

X . 2.000ppm = 50.000ppm/ml = 25ml


2.000ppm

Jadi, 25 ml, larutan induk diencerkan dengan 25 ml air

c) Konsentrasi 500 PPM

V1 . M1 = V2 . M2

X . 2.000ppm = 50ml x 100ppm

X . 2.000ppm = 25.000ppm/ml = 12,5 ml


2.000ppm

Jadi, 12,5 ml, larutan induk diencerkan dengan 37,5 ml air


24

Lampiran 4. Perhitungan LC50

y = ax + b

Keterangan :

y = 50

Jadi :
50 = 0,062x + 24,4

0,062x = 50 – 24,4

x=

= 412,90 µg/ml

nilai x yang didapat ialah 412,90 µg/ml

Lampiran 5. Pengolahan sampel

Daun Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Proses Maserasi


25

Ekstrak yang didapatkan Uji Bebas Etanol

Lampiran 6. Proses penelitian

Larutan baku Pembagian kelompok uji

Pelaksana uji
26

Lampiran 7. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah


27
28

Lampiran 8. Lembar Revisi Karya Tulis Ilmiah

Anda mungkin juga menyukai