Anda di halaman 1dari 7

Identifikasi Methanyl Yellow Terhadap Nasi Kuning Di Pasar Tuminting Manado Dengan

Metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

Marjan Kasim Lagata1, Hamidah Sri Supriati2, Amir Fatah3


*Program Studi D3 Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Manado

ABSTRAK

Nasi kuning merupakan makanan khas Indonesia. Rasa, aroma, serta warna yang khas membuat
makanan ini banyak dikonsumsi. Methanyl yellow merupakan pewarna kuning sintetik yang kerap kita
dengar dan biasa di gunakan untuk pewarna tekstil, insiden keracunan tentang bahan makanan
menduduki posisi paling tinggi di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi mehtanyl
yellow pada nasi kuning di pasar tuminting kota manado. Pemeriksaan kualitatif mehtanyl yellow
dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan eluen n–butanol : asam asetat glacial :
aquadest (4:5:1), hasil dinyatakan positif jika bercak yang dihasilkan berwarna kuning kecoklatan dan
nilai Rf yang didapat memiliki selisi yakni < 0,05 dari nilai Rf standar dari methanyl yellow yakni
0,073. Hasil analisis yang didapat yakni sampel A dan C berwarna kuning sedangkan sampel B
berwarna kuning muda. Nilai Rf yang didapat dari sampel A, B dan C semua menghasilkan nilai Rf
yang sama yakni 0,93. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel
nasi kuning yang di analisis menunjukan hasil negatife atau tidak meengandung methanyl yellow.

Kata Kunci : Nasi kuning, Kromatografi Lapis Tipis, Methanyl yellow

Identification of Methanyl Yellow to Nasi Kuning In Manado Tuminting Market With Thin
Layer Chromatography Method (TLC)

Marjan Kasim Lagata1, Hamidah Sri Supriati2, Amir Fatah3


*Program Studi D3 Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Manado

ABSTRACT
Nasi Kuning is a typical Indonesian food. The distinctive taste, aroma, and color make this food
widely consumed. Methanyl yellow is a synthetic yellow dye that we often hear and commonly used
for textile dyes, the incidence of poisoning about foodstew occupies the highest position in Indonesia.
The purpose of this study to identify mehtanyl yellow in yellow rice in manado city of tuminting
market. Qualitative examination of mehtanyl yellow is carried out with thin layer chromatography
(TLC) using eluen n–butanol: glacial acetic acid: aquadest (4:5:1), the result is expressed positively
if the resulting patch is brownish yellow and the Rf value obtained has a cellion of < 0.05 of the
standard Rf value of methanyl yellow which is 0,073. The results of the analysis are samples A and C
are yellow while sample B is light yellow. Rf values obtained from samples A, B and C all produce
the same Rf value of 0,93. Based on the results of the study, it can be concluded that the yellow rice
samples analyzed showed negative results or no methanyl yellow.

Keywords : Nasi Kuning, Thin Layer Chromatography, Methanyl yellow


PENDAHULUAN saos dan masih banyak lagi.Nasi kuning
adalah makanan khas indonesia, makanan ini
Menurut data dari Badan Pengawas Obat
terbuat dari beras yang dimasak dengan kunyit
dan Makanan (BPOM), sepanjang tahun 2012,
serta santan dan rempah-rempah (Teguh.
insiden keracunan tentang bahan makanan
2015).
menduduki posisi paling tinggi yaitu 66,7%
Nasi kuning merupakan makanan khas
dibandingkan dengan keracunan lain.
Indonesia. Rasa, aroma, serta warna yang khas
Misalnya obat, kosmetik, dan lain-lain. Salah
membuat makanan ini banyak dikonsumsi dan
satu penyebab keracunan ialah adanya
sering di jual di rumah makan serta di pasar
cemaran kimia dalam makanan tersebut
tradisional tapi beberapa produsen sering kali
(Pratmanitya, 2016)
curang dan memilih menggunakan pewarna
Pada umumnya pengolahan makanan
sintetik sebagai pengganti kunyit agar warna
selalu diusahakan untuk menghasilkan produk
dari nasi kuning menjadi lebih menarik (Ali,
makanan yang disukai dan berkualitas
2017). Alasan pengambilan sampel nasi
baik.Salah satunya upaya untuk menghasilkan
kuning yaitu agar dapat mengetahi ada atau
produk yang seperti itu maka diperlukan bahan
tidaknya kandungan methanyl yellow yang
tambahan pangan (BTP). Akan tetapi masih
beredar di pasar Tuminting. Pasar tuminting
banyak perdebatan mengenai penggunaan
merupakan tempat yang ramai dikunjungi
bahan tambahan pangan. Khususnya mengenai
hampir setiap hari karena pasar ini merupakan
resiko kesehatan, terutama yang berasal dari
pasar yang besar sehingga penjual dan pembeli
bahan sintetik kimiawi. Hal ini merupakan hak
bukan hanya berasal dari sekitaran area
asasi bagi konsumen untuk mendapatkan
tuminting saja tapi berasal dari tempat lain
jaminan keamanan pangan yang beredar di
seperti desa wori, desa talawaan dan desa
pasar yang akan di konsumsi oleh konsumen
lainnya.
(Sucipto, 2016)
Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Methanyl yellow merupakan pewarna
prinsipnya adalah suatu teknik pemisahan
sintetik yang kerap kita dengar dan biasa di
menggunakan dua fasa yaitu fasa gerak dan
gunakan untuk pewarna tekstil. Methanyl
fasa diam. Untuk analisis kualitatif, harga Rf
yellow kini banyak ditemukan di makanan
senyawa yang diketahui dibandingkan dengan
sehari-hari yang biasa kita konsumsi,
harga Rf senyawa standarnya digunakan untuk
contohnya : kerupuk, tahu, mie, pisang goring,
menentukan jenis senyawa yang sedang
ubi goring, dan makanan lainnya yang
dianalisis (Dwiarso, 2017). Dalam penelitian
berwarna kuning (Saprinto, 2016)
ini akan dibandingkan antara nilai Rf dari
Beberapa produk makanan yang banyak
kandungan zat warna nasi kuning dengan nilai
dikonsumsi masyarakat dan mengandung zat
Rf baku pembanding yaitu metanyl yellow.
warna diantaranya adalah nasi kuning, tahu,
Berdasarkan latar belakang tersebut maka
kerupuk, tape, permen, geplak, dodol, jelly,
akan dilakukan penelitian tentang identifikasi
metanyl yellow pada nasi kuning dengan berupa n–butanol : asam asetat glacial :
kromatografi lapis tipis. aquadest (4:5:1), dibiarkan eluen bergerak
naik sampai hampir mendekati batas atas plat.
METODE PENELITIAN
Kemudian plat KLT diangkat dan
Alat dan Bahan
dikeringkan diudara. Diamati noda secara
Alat yang digunakan yakni Aluminium
visual berwarna kuning kecoklatan
foil, kertas saring, gelas ukur 50 ml, pipet
menunjukkan adanya Methanyl yellow
tetes, gelas kimia 100 ml, batang pengaduk,
Selanjutnya dihitung nilai Rfnya, menurut
pipa kapiler, chamber, timbangan analitik,
penelitian Destiana (2019) hasil dinyatakan
penggaris 30 cm, pensil, lempeng KLT 8x2
positif jika selisih Rf yang didapat yakni <
cm, kaca arloji dan pemanas . Bahan yang
0,05 serta dinyatakan negatif jika selisih >
digunakan ialah, Nasi kuning, n–butanol : 0,05.
asam asetat glacial : aquadest (4:5:1), fase
diam, silica gel dan H2SO4. Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif
PROSEDUR PENELITIAN yaitu jenis zat pewarna hasil pemeriksaan
laboratorium kemudian dibentuk dalam bentuk
Penyiapan Sampel Uji
tabel serta dinarasikan kemudian diambil
Disiapkan gelas kimia, dimasukkan 50
kesimpulan.
gram nasi kuning ke dalam gelas ukur untuk
dilarutkan dengan asam asetat sebanyak 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
tetes. Kemudian ditambahkan 2 mL methanol Hasil
dan dihomogenkan. Selanjutnya dicukupkan Hasil identifikasi kandungan methnyl
dengan methanol sampai 10 mL.kemudian yellow dari tiga sampel nasi kuning yang
diaduk hingga tercampur rata dan disaring diambil secara acak dari tiga tempat yang
menggunakan kertas saring. berbeda, ketiga sampel nasi kuning tersebut
merupakan makanan berwarna kuning yang
Cara Kerja KLT
tidak mempunyai label dan dikemas dalam
Pada plat KLT berukuran 8 X 2 cm
bungkusan kertas nasi diluarnya dan daun
diaktifkan dengan cara dipanaskan di dalam
pisang didalamnya.
oven pada suhu 100oC selama 30 menit.
Larutan uji ditotolkan pada plat dengan Kode
Bercak Nilai Rf
menggunakan p ipa kapiler pada jarak 1,5 cm Sampel
A Kuning 0,93
dari bagian bawah plat, kemudian dibiarkan
B Kuning Muda 0,93
beberapa saat sampai mengering. Plat KLT C Kuning 0,93
yang telah mengandung cuplikan dimasukkan
Tabel 1. Hasil analisa Methnyl yellow pada
kedalam chamber yang terlebih dahulu telah sampel dengan menggunakan metode
dijenuhkan dengan eluen dengan fase gerak Kromatografi Lapis Tipis
dengan menggunakan metode kromatografi
lapis tipis terhadap sampel nasi kuning yang
diambil secara acak di pasar tuminting yang
berada di manado. Sampel yang terdapat
dipasar tersebut berupa nasi kuning yang
sudah di bungkus dengang kertas nasi
diluarnya dan dialamnya dibungkus lagi
dengan daun pisang. Zat methnyl yellow
merupakan zat sintetis yang memiliki
kestabilan lebih tinggi dibandingkan pewarna
alami diakibatkan strukturnya yang kompleks
dan terdapat ikatan rangkap dua didalamnya.

Gambar 1. Lempeng Hasil uji KLT Methanyl yellow merupakan pewarna


industry tekstil yang dilarang untuk produk
Zat pewarna methnyl yellow pada makanan, yang pada umumnya merupakan zat
makanan berwarna kuning yang tidak terlabel anorganik ataupun mineral alam. Zat
tersebut diidentifikasi dengan menggunakan anorganik berasal dari persenyawaan logam
Kromatografi Lapis Tipis pada tiga larutan berat seperti aluminium, besi, tembaga dan
sampel. Menurut penelitian Ariana (2018), lainnya. Zat warna ini bersifat racun dan
menunujukan bahwa nilai standar Rf methnyl berbahaya karena mengandung residu logam
yellowyakni 0,073 cm. berat. tingginya kadar methanyl yellow
Dilihat dari bercak yang dihasilkan didalam hati, maka hati akan bekerja keras
menunujukan ketiga sampel tidak menunjukan untuk merombaknya agar dapat dikeluarkan
bercak yang sama dengan standar methnyl dari hati, kemudian masuk kedalam peredaran
yellow yakni bercak kuning kecoklatan. Nilai darah yang selanjutnya menuju ginjal, ginjal
Rf yang didapat dari sampel A,B dan C yakni harus bekerja keras mengeksresikan bahan
semua sampel 0,93. Hasil tersebut tersebut dari tubuh. Sehingga methanyl yellow
menunjukkan bahwa ketiga sampel yang dapat merusak organ-organ tersebut. Selain
diambil dari tiga tempat yang berbeda dipasar itu, methanyl yellow juga dapat membuat
tuminting manado tidak mengandung methnyl iritasi pada saluran pernapasan, iritasi pada
yellow. Hal ini disebabkan oleh selisih Rf kulit, iritasi pada mata dan bahaya kanker pada
standar methnyl yellow dengan Ketiga sampel kandung kemih. Apabila tertelan dapat
lebih dari 0,05. menyebabkan mual, muntah, sakit perut, diare,

Pembahasan panas dan tekanan darah rendah.

Penelitian ini bertujuan untuk Peran seorang tenaga farmasi dalam

mengidentifikasi zat pewarna methnyl yellow analisis kualitatif bahan makanan sangat
penting. Karena bahan makanan ini akan
memberikan dampak farmakologis kepada Kemudian fase gerak perlahan-lahan bergerak
tubuh ketika dikonsumsi. Karena farmasi juga naik.Meskipun melawan gravitasi, namun
mempelajari efek farmakologis dari suatu eluen bisa naik karena adanya afinitas.Setelah
bahan ketika masuk kedalam tubuh. Selain itu, sampel naik, plat KLT diangkat dan dibiarkan
peneliti juga mengetahui aplikasi kromatografi diluar. Tujuannya untuk menguapkan sisa
dalam bidang farmasi. pelarut yang masih terdapat pada plat untuk
Langkah awal pada penelitian ini yaitu dideteksi dengan melihat kromatogram. hasil
disiapkan gelas kimia, dimasukan 50 gram positif dinyatakan warna bercak sampel yang
nasi kuning kedalam gelas ukur untuk diperoleh sama dengan warna bercak standard
dilarutkan dengan asam asetat sebanyak 4 dan nilai Rf sampel dinyatakan positif jika
tetes, kemudian ditambahkan 2 ml methnol selisih dengan Rf Standar kurang dari 0,05
dan dihomogenkan, selanjutnya dicukupkan serta dinyatakan negatif jika selisihnya lebih
dengan methanol sampai 10 ml, kemudian dari 0,05 (Destiana, 2019)
diaduk hingga tercampur rata lalu disaring Ditinjau dari gambar 3, hasil menunjukan
menggunakan kertas saring. bahwa dari 3 sampel yang diidentifikasi tidak
Setelah itu dibuat eluen dengan mengandung methnyl yellow. Hal ini dapat
menggunakan n–butanol : asam asetat dideteksi dengan melihat kromatogram, pada
glacial : aquadest (4:5:1), kemudian eluen sampel A dan C memiliki hasil bercak
tersebut dijenuhkan. Tujuan dijenuhkan eluen berwarna kuning serta sampel B memiliki
untuk memastikan partikel fase gerak hasil bercak berwarna kuning muda,
terdistribusi merata pada seluruh bagian sedangkan hasil positif dinyatakan warna
chamber sehingga proses pergerakan spot bercak sampel yang diperoleh sama dengan
diatas fase diam oleh fase gerak berlangsung warna bercak standar yakni warna kuning
optimal, dengan kata lain penjenuhan kecoklatan.
digunakan untuk mengoptimalkan naiknya Ditinjau dari tabel 1, menunujukan bahwa
eluen. semua nilai Rf pada sampel yakni 0,93, hasil
Selama proses penjenuhan, dilakukan ini dinyatakan negatif karena selisihnya
persiapan fase diam. Plat yang digunakan 8 x 2 dengan nilai standar sangatlah jauh yakni 0,86.
cm. plat tersebut diberi batas atas 0,5dan Nilai Rf sampel dinyatakan positif jika selisih
bawah 0,5 Fungsi batas tersebut sebagai dengan Rf Standar kurang dari 0,05 serta
penanda jarak tempuh eluen. Batas bawah plat dinyatakan negatif jika selisihnya lebih dari
dibuat sedemikian rupa sehingga tidak 0,05 (Destiana, 2019).
terendam oleh eluen. Setelah itu dilakukan Pada penelitian ini, membuktikan bahwa
penotolan dengan menggunakan pipa kapiler. tidak teridentifikasi adanya zat pewarna
Plat yang telah ditotol dimasukkan methanyl yellow dan bisa saja pewarna
kedalam chamber tertutup yang berisi eluen makanan pada nasi kuning ini terdapat
dengan posisi fase gerak berada dibawah garis. pewarna yang diizinkan sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Cahyadi, W. 2009. Analisis dan Aspek
Kesehatan Bahan Tambahan
Indonesia No 722/Menkes/PER/IX/1998 yang
Pangan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
telah direvisi dengan peraturan menteri Dawile, Sherly, dkk. 2013. Analisis Zat
Pewarna Rhodamin B Pada
kesehatan RI No 1168/MenKes/PER/X/1999
Kerupuk Yang Beredar Di Kota
tentang bahan tambahan makanan khususnya Manado. Manado: Universitas Sam
Ratulangi.
bahan pewarna yang diizinkan dan tidak
Dr. Dwiarso Rubiyanto, M. 2017. Metode
diizinkan penggunaannya. Kromatografi Prinsip Dasar,
Praktikum Dan Pendekatan
KESIMPULAN DAN SARAN Pembelajaran Kromatografi.
Yogyakarta: DEEPUBLIS (CV
Hasil penelitian yang telah dilakukan, BUDI UTAMA)
dapat disimpulkan bahwa dari ketiga sampel Eka, Resya. 2013. Rahasia Mengetahui
Makanan Berbahaya. Jakarta: Titik
nusi kuning yang dijual di pasar tuminting Media Publisher.
kota manado yang dianalisis dengan Gandjar, I.G. dan Rohman A. 2007. Kimia
Farmasi Analisi. Cetak II.
menggunakan metode kromatografi lapis tipis Yogyakarta: Pustaka pelajar
(KLT) tidak ditemukan mengandung methanyl Haqiqi, shohibul, 2008. Kromatografi Lapis
Tipis. Situs Web Resmi Pusat
yellow. Berdasarkan penelitian ini, saran yang Penelitian Kimia LIPI
dapat dikemukakan yakni : Hastomo, aziz Eko. 2008. Analisi Rhodamin B
Dan Methanyl Yellow Dalam Jelly
1) Perlu dilakukan penelitian yang sama Di Pasar Kecamatan Jebres
dengan sampel yang berbeda Kotamadya Surakarta Dengan
Metode Kromatografi Lapis Tipis.
2) Perlu dilakukan promosi kesehatan berupa Skripsi. UMS: Surakarta.
sosialisasi kepada masyarakat mengenai Herman, Suryadi, dkk. (2010). Analisis
Formalin Dalam Sampel Ikan Dan
bahaya bahan pewarna pangan seperti Udang Segar Dari Pasar Muara
methnyl yellow oleh pemerintah maupun Angke. Majalah Ilmu Kefarmasian,
VII(03): 16-31.
tenaga kesehatan. Hidayat, R. 2014. Laporan Pengantar Tugas
Akhir Perancangan Buku Pewarna
Alami Dan Buatan Pada Makanan.
REFERENSI Skripsi. Universitas Komputer
Ali, M. 2017. Optimalisai Formulasi Bumbu Indonesia Bandung.
Nasi Kuning Serbuk Dengan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Program Design Expert Metode 2012. Peraturan Mentri kesehatan
Mixture D-Optima. Fakultas Teknik RI Nomor 003 Tahun 2012 Tentang
Universitas Pasunda, Bandung. Bahan Tambahan Makanan.
Astuti, D. 2005. Kajian Bisnis Franchise Jakarta: Kemenkes RI.
Makanan Di Indonesia. Jurnal Kurniawan, A. 2005. Profil Usaha Nasi
Manajemen Dan Kewirausahaan. kuning. Jurusan Ekonomi, Fakultas
Vol. 7, No 1. Ekonomi Universitas Sam
Azizahwati, Kurniadi M, Hidayat H (2007). Ratulangi, Manado.
Analisi zat warna sintetik terlarang Maria. 2017. Ekstraksi Dan Real
untuk Makana yang beredar di Kromatografi. Yogyakarta:
pasaran. Majalah Ilmu DEEPUBLISH (CV BUDI
Kefarmasian, 4(1), UTAMA)
Nasution, Anisyah. 2009. Analisis Kandungan
Boraks Pada Lontong Di Kelurahan
Padang
Rum, Ariana. 2018. Identifikasi Methanyl
yellow dengan metode Kromatografi
Lapis Tipis pada jajanan minuman
dikota manado. Karya tulis ilmiah :
STIKES Muhammadiyah Manado
Sihombing, V,M. 2008. Analisis Kadar Zat
Pewarna Kuning pada Tahu Yang
Dijual Di Pasar-Pasar Medan,
Skripsi, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera
Utara
Sitorus, S. I. 2013. Teknik Laboratorium
Kimia Organik. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Wahyuningsih, S. 2016. Pembuatan Zat Warna
Alami Dari Buah Mangrofe Spesies
Rizhopora Styloza Sebagai Pewarna
Batik. Skripsi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Winarmi. 2007. Dasar-Dasar Pemisahan
Analitik. Semarang: FMIPA
UNNES.
Wirasto, N. 2008. Analisis Rhodamin B dan
Methanyl Yellow Dalam Minuman
Jajanan Anak SD Di Kecamatan
Laweyan Kotamadya Surakarta
Dengan Metode Kromatografi Lapis
Tipis. Surakarta.
Yuliarti, N. 2007. Awas Bahaya di Balik
Lezatnya , Makanan. Yogyakarta :
Penerbit andi.

Anda mungkin juga menyukai