ABSTRAK
Nasi kuning merupakan makanan khas Indonesia. Rasa, aroma, serta warna yang khas membuat
makanan ini banyak dikonsumsi. Methanyl yellow merupakan pewarna kuning sintetik yang kerap kita
dengar dan biasa di gunakan untuk pewarna tekstil, insiden keracunan tentang bahan makanan
menduduki posisi paling tinggi di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi mehtanyl
yellow pada nasi kuning di pasar tuminting kota manado. Pemeriksaan kualitatif mehtanyl yellow
dilakukan dengan kromatografi lapis tipis (KLT) menggunakan eluen n–butanol : asam asetat glacial :
aquadest (4:5:1), hasil dinyatakan positif jika bercak yang dihasilkan berwarna kuning kecoklatan dan
nilai Rf yang didapat memiliki selisi yakni < 0,05 dari nilai Rf standar dari methanyl yellow yakni
0,073. Hasil analisis yang didapat yakni sampel A dan C berwarna kuning sedangkan sampel B
berwarna kuning muda. Nilai Rf yang didapat dari sampel A, B dan C semua menghasilkan nilai Rf
yang sama yakni 0,93. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sampel
nasi kuning yang di analisis menunjukan hasil negatife atau tidak meengandung methanyl yellow.
Identification of Methanyl Yellow to Nasi Kuning In Manado Tuminting Market With Thin
Layer Chromatography Method (TLC)
ABSTRACT
Nasi Kuning is a typical Indonesian food. The distinctive taste, aroma, and color make this food
widely consumed. Methanyl yellow is a synthetic yellow dye that we often hear and commonly used
for textile dyes, the incidence of poisoning about foodstew occupies the highest position in Indonesia.
The purpose of this study to identify mehtanyl yellow in yellow rice in manado city of tuminting
market. Qualitative examination of mehtanyl yellow is carried out with thin layer chromatography
(TLC) using eluen n–butanol: glacial acetic acid: aquadest (4:5:1), the result is expressed positively
if the resulting patch is brownish yellow and the Rf value obtained has a cellion of < 0.05 of the
standard Rf value of methanyl yellow which is 0,073. The results of the analysis are samples A and C
are yellow while sample B is light yellow. Rf values obtained from samples A, B and C all produce
the same Rf value of 0,93. Based on the results of the study, it can be concluded that the yellow rice
samples analyzed showed negative results or no methanyl yellow.
mengidentifikasi zat pewarna methnyl yellow analisis kualitatif bahan makanan sangat
penting. Karena bahan makanan ini akan
memberikan dampak farmakologis kepada Kemudian fase gerak perlahan-lahan bergerak
tubuh ketika dikonsumsi. Karena farmasi juga naik.Meskipun melawan gravitasi, namun
mempelajari efek farmakologis dari suatu eluen bisa naik karena adanya afinitas.Setelah
bahan ketika masuk kedalam tubuh. Selain itu, sampel naik, plat KLT diangkat dan dibiarkan
peneliti juga mengetahui aplikasi kromatografi diluar. Tujuannya untuk menguapkan sisa
dalam bidang farmasi. pelarut yang masih terdapat pada plat untuk
Langkah awal pada penelitian ini yaitu dideteksi dengan melihat kromatogram. hasil
disiapkan gelas kimia, dimasukan 50 gram positif dinyatakan warna bercak sampel yang
nasi kuning kedalam gelas ukur untuk diperoleh sama dengan warna bercak standard
dilarutkan dengan asam asetat sebanyak 4 dan nilai Rf sampel dinyatakan positif jika
tetes, kemudian ditambahkan 2 ml methnol selisih dengan Rf Standar kurang dari 0,05
dan dihomogenkan, selanjutnya dicukupkan serta dinyatakan negatif jika selisihnya lebih
dengan methanol sampai 10 ml, kemudian dari 0,05 (Destiana, 2019)
diaduk hingga tercampur rata lalu disaring Ditinjau dari gambar 3, hasil menunjukan
menggunakan kertas saring. bahwa dari 3 sampel yang diidentifikasi tidak
Setelah itu dibuat eluen dengan mengandung methnyl yellow. Hal ini dapat
menggunakan n–butanol : asam asetat dideteksi dengan melihat kromatogram, pada
glacial : aquadest (4:5:1), kemudian eluen sampel A dan C memiliki hasil bercak
tersebut dijenuhkan. Tujuan dijenuhkan eluen berwarna kuning serta sampel B memiliki
untuk memastikan partikel fase gerak hasil bercak berwarna kuning muda,
terdistribusi merata pada seluruh bagian sedangkan hasil positif dinyatakan warna
chamber sehingga proses pergerakan spot bercak sampel yang diperoleh sama dengan
diatas fase diam oleh fase gerak berlangsung warna bercak standar yakni warna kuning
optimal, dengan kata lain penjenuhan kecoklatan.
digunakan untuk mengoptimalkan naiknya Ditinjau dari tabel 1, menunujukan bahwa
eluen. semua nilai Rf pada sampel yakni 0,93, hasil
Selama proses penjenuhan, dilakukan ini dinyatakan negatif karena selisihnya
persiapan fase diam. Plat yang digunakan 8 x 2 dengan nilai standar sangatlah jauh yakni 0,86.
cm. plat tersebut diberi batas atas 0,5dan Nilai Rf sampel dinyatakan positif jika selisih
bawah 0,5 Fungsi batas tersebut sebagai dengan Rf Standar kurang dari 0,05 serta
penanda jarak tempuh eluen. Batas bawah plat dinyatakan negatif jika selisihnya lebih dari
dibuat sedemikian rupa sehingga tidak 0,05 (Destiana, 2019).
terendam oleh eluen. Setelah itu dilakukan Pada penelitian ini, membuktikan bahwa
penotolan dengan menggunakan pipa kapiler. tidak teridentifikasi adanya zat pewarna
Plat yang telah ditotol dimasukkan methanyl yellow dan bisa saja pewarna
kedalam chamber tertutup yang berisi eluen makanan pada nasi kuning ini terdapat
dengan posisi fase gerak berada dibawah garis. pewarna yang diizinkan sesuai dengan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Cahyadi, W. 2009. Analisis dan Aspek
Kesehatan Bahan Tambahan
Indonesia No 722/Menkes/PER/IX/1998 yang
Pangan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
telah direvisi dengan peraturan menteri Dawile, Sherly, dkk. 2013. Analisis Zat
Pewarna Rhodamin B Pada
kesehatan RI No 1168/MenKes/PER/X/1999
Kerupuk Yang Beredar Di Kota
tentang bahan tambahan makanan khususnya Manado. Manado: Universitas Sam
Ratulangi.
bahan pewarna yang diizinkan dan tidak
Dr. Dwiarso Rubiyanto, M. 2017. Metode
diizinkan penggunaannya. Kromatografi Prinsip Dasar,
Praktikum Dan Pendekatan
KESIMPULAN DAN SARAN Pembelajaran Kromatografi.
Yogyakarta: DEEPUBLIS (CV
Hasil penelitian yang telah dilakukan, BUDI UTAMA)
dapat disimpulkan bahwa dari ketiga sampel Eka, Resya. 2013. Rahasia Mengetahui
Makanan Berbahaya. Jakarta: Titik
nusi kuning yang dijual di pasar tuminting Media Publisher.
kota manado yang dianalisis dengan Gandjar, I.G. dan Rohman A. 2007. Kimia
Farmasi Analisi. Cetak II.
menggunakan metode kromatografi lapis tipis Yogyakarta: Pustaka pelajar
(KLT) tidak ditemukan mengandung methanyl Haqiqi, shohibul, 2008. Kromatografi Lapis
Tipis. Situs Web Resmi Pusat
yellow. Berdasarkan penelitian ini, saran yang Penelitian Kimia LIPI
dapat dikemukakan yakni : Hastomo, aziz Eko. 2008. Analisi Rhodamin B
Dan Methanyl Yellow Dalam Jelly
1) Perlu dilakukan penelitian yang sama Di Pasar Kecamatan Jebres
dengan sampel yang berbeda Kotamadya Surakarta Dengan
Metode Kromatografi Lapis Tipis.
2) Perlu dilakukan promosi kesehatan berupa Skripsi. UMS: Surakarta.
sosialisasi kepada masyarakat mengenai Herman, Suryadi, dkk. (2010). Analisis
Formalin Dalam Sampel Ikan Dan
bahaya bahan pewarna pangan seperti Udang Segar Dari Pasar Muara
methnyl yellow oleh pemerintah maupun Angke. Majalah Ilmu Kefarmasian,
VII(03): 16-31.
tenaga kesehatan. Hidayat, R. 2014. Laporan Pengantar Tugas
Akhir Perancangan Buku Pewarna
Alami Dan Buatan Pada Makanan.
REFERENSI Skripsi. Universitas Komputer
Ali, M. 2017. Optimalisai Formulasi Bumbu Indonesia Bandung.
Nasi Kuning Serbuk Dengan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Program Design Expert Metode 2012. Peraturan Mentri kesehatan
Mixture D-Optima. Fakultas Teknik RI Nomor 003 Tahun 2012 Tentang
Universitas Pasunda, Bandung. Bahan Tambahan Makanan.
Astuti, D. 2005. Kajian Bisnis Franchise Jakarta: Kemenkes RI.
Makanan Di Indonesia. Jurnal Kurniawan, A. 2005. Profil Usaha Nasi
Manajemen Dan Kewirausahaan. kuning. Jurusan Ekonomi, Fakultas
Vol. 7, No 1. Ekonomi Universitas Sam
Azizahwati, Kurniadi M, Hidayat H (2007). Ratulangi, Manado.
Analisi zat warna sintetik terlarang Maria. 2017. Ekstraksi Dan Real
untuk Makana yang beredar di Kromatografi. Yogyakarta:
pasaran. Majalah Ilmu DEEPUBLISH (CV BUDI
Kefarmasian, 4(1), UTAMA)
Nasution, Anisyah. 2009. Analisis Kandungan
Boraks Pada Lontong Di Kelurahan
Padang
Rum, Ariana. 2018. Identifikasi Methanyl
yellow dengan metode Kromatografi
Lapis Tipis pada jajanan minuman
dikota manado. Karya tulis ilmiah :
STIKES Muhammadiyah Manado
Sihombing, V,M. 2008. Analisis Kadar Zat
Pewarna Kuning pada Tahu Yang
Dijual Di Pasar-Pasar Medan,
Skripsi, Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera
Utara
Sitorus, S. I. 2013. Teknik Laboratorium
Kimia Organik. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Wahyuningsih, S. 2016. Pembuatan Zat Warna
Alami Dari Buah Mangrofe Spesies
Rizhopora Styloza Sebagai Pewarna
Batik. Skripsi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Winarmi. 2007. Dasar-Dasar Pemisahan
Analitik. Semarang: FMIPA
UNNES.
Wirasto, N. 2008. Analisis Rhodamin B dan
Methanyl Yellow Dalam Minuman
Jajanan Anak SD Di Kecamatan
Laweyan Kotamadya Surakarta
Dengan Metode Kromatografi Lapis
Tipis. Surakarta.
Yuliarti, N. 2007. Awas Bahaya di Balik
Lezatnya , Makanan. Yogyakarta :
Penerbit andi.