PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terpotong. Secara umum, luka robek dapat dibagi menjadi dua, yaitu
arteri seringkali bisa muncul dari benda tajam (50%) seperti tembakan,
Laceratum tahun 2018 sebesar 7,3 juta sedangkan pada tahun 2019 sebesar
disengaja seperti, luka bakar, tergigit oleh binatang, jatuh dari ketinggian,
kecelakaan, terluka karena benda dan sebagainya. Cedera yang tidak dapat
Bantuan ini harus diberikan secara cepat dan tepat, karena penanganan
yang tidak tepat dapat mengakibatkan akibat yang serius, cacat bahkan
2
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Aminah, (2018)
yang sehat.
(2018) efek yang tidak bagus dari sebuah kecelakaan yang tak bisa terobati
yang kompleks dan terorganisir dengan baik dengan lancar dan dalam
menciptakan keadaan yang nyaman dan aman. (Sahu & Lata, 2018).
Hasil survey awal pada tanggal 30 Mei 2022 di Desa Tateli Dua
1549 jiwa yang terdapat di jaga 1-5 atau lingkungan 1-5, komposisi
penduduk pria dan wanita menurut usia 20-39 tahun berjumlah 1018 .
3
Pada saat survey awal dengan sasaran masyarakat Desa Tateli Dua peneliti
Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa di Desa Tateli Dua adalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
4
Diketahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Simulasi Terhadap
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Masyarakat
hari
5
3. Manfaat Bagi Institusi Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Manado
terbuka
luka terbuka
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
lain.
simulasi :
1) Keunggulan
2) Kerugian
8
d) Permintaanalat khusus dalam pembelajaran.
B. Konsep Keterampilan
1. Pengertian
a. Tingkat pendidikan
b. Umur
c. Pengalaman
9
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Secara Langsung
a. Motivasi
b. Pengalaman
c. Keahlian
4. Klasifikasi Keterampilan
Menurut Oemar & Ani (2016) berikut ini klasiikasi dari keterampilan :
a. Respon motorik
b. Koordinasi gerakan
c. Pola respon
10
5. Mengukur Keterampilan
0 = tidak dilakukan
1 = dilakukan sempurna
1. Pengertian
11
Sedangkan penolong bertugas untuk:
kondisi.
b. Meminta bantuan
disekitar lokasi
kesehatan
12
3. Langkah Pertama Dalam Menolong Korban Terluka
memberikan pertolongan
1) Airway
terganggu.
13
2) Breathing
3) Circulation
pertama :
a. Perdarahan
1) Perdarahan Luar
2) Perdarahan dalam
1) Pegang luka
14
4) Tinggikan kaki atau bagian yang cedera, jika perlu tidak
rusak
b. Syok
1) Baringkan terlentang
3) Selimuti korban
c. Trauma kepala
1) Trauma kepala
yang ada
tepat
yang ada
dan kepalanya
3) Cedera otak
tepat
15
b) Gunakan kasa yang steril untuk mengontrol perdarahan
yang ada
1. Pengertian
lapisan otot membentuk luka yang bisa dijumpai pada kondisi tidak
beraturan dan kotor. Tepian luka menjadi tidak teratur, biasanya karena
2. Klasifikasi Luka
1) Memar
16
2) Terkilir
(Marison, 2010):
kulit saja
lapisan kulit
jaringan.
a. Cuci tangan
b. Menghentikan perdarahan
c. Membersihkan luka
d. Membalutvulnus laceratum
17
Jika luka tidak terlalu lebar maupundalam,anda bisa mengoleskan
salep atau cairan antiseptik pada luka. Kemudian tutup luka robek
bukan hanya membasmi kuman, tapi bisa membasmi leukosit yang bisa
a. Pencegahan infeksi
18
Praktik Praktik Perawatan Luka adalah praktik keperawatan yang
1) NaCl 0,9%
3) Plester/pembalut
b. Prosedur kerja
keempat belas
19
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka menurut
luka:
a. Kondisi luka pada hidrasi injury, luka yang terlalu kering akan
jaringan granulasi dan memilih balutan yang sesuai pada jenis luka.
normal.
d. Tekanan dan gesekan pada luka yang terlalu keras seperti kurang
20
akan mengakibatkan hipoksia jaringan dan berakibat kematian pada
jaringan.
granulasi dan epitalisasi pada luka dan jika hal tersebut tidak segera
benda asing pada luka (sisa proses debris (scab), sisa jahitan,
kotoran, rambut, sisa kapas, kapas yang tertinggal, bakteri dan lain-
lain).
a. Hipoksia
b. Dehidrasi
c. Eksudat belebihan
d. Turunnya temperature
f. Hematoma
g. Trauma berulang
Menurut Potter & Perry (2015) beberapa masalah yang muncul selama
21
a. Perdarahan
b. Infeksi
c. Dihisens
d. Eviserasi
e. Fistula
penyembuhan luka.
E. Penelitian Terkait
random sampling, data di dapatkan dari alat ukur pre-test dan post-test
22
Penelitian ini terdapat pengaruh dari hasil analisa pre-test dan post-test
peningkatan.
23
BAB III
KERANGKA KONSEP
hubungan antara konsep dengan konsep lain atau antara variabel satu
dengan variabel lain dari masalah yang diteliti (Supratjino, 2016). Secara
Pendidikan Keterampilan
kesehatan pertolongan
metode simulasi pertama luka
terbuka pada
masyarakat
Keteragan:
: Di teliti
: Garis Penghubung
Gambar 3.1
B. Hipotesis
C. Variabel Penelitian
Masyarakat Awam
D. Definisi Operasional
25
dengan 4. Komplikasi
menggunakan
metode simulasi
agar dapat
mengamati,
memperhatikan
dan
mempraktikan
yang telah
dilakukan.
2. Dependen : Penilaian 1. Tetap tenang Lembar Ordinal 1. Terampil> 20
Keterampilan kemampuan
2. Hentikan observasi 2. kurang
masyarakat seseorang dalam
awam pada memahami dan perdarahan terampil< 20
petolongan melakukan
3. Memberisihkan
pertama luka pertolongan
pertama luka luka
4. Membalut luka
26
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
X1 y X2
Keterangan :
Pendidikan Kesehatan
Pendidikan Kesehatan
Gambar 4.1
Desain Penelitian Pengaruh Pendidikan Kesehatan Metode Simulasi Terhadap
Keterampilan Pertolongan Pertama Luka Terbuka pada Masyarakat Awan
a. Tempat Penelitian
27
b. Waktu Penelitian
a. Populasi
b. Sampel
jika jumlah responden lebih dari 100, maka sampling ratenya 10% -
ditemukan jumlahnya
ini adalah 15% dari populasi yang ada, karena jumlah populasi melebihi
100 yaitu 1018 orang. Artinya 1018 X 15% / 100 = 15,2 kemudian
28
dibulatkan menjadi 15,2 sehinggai sampel yang digunakan dalam
a. Kriteria Inklusi
b. Kriteria Eksklusi
E. Instrumen Penelitian
a. Pengumpulan Data
tingkat pendidikan
b. Variabel Independen
c. Variabel Dependen
29
jumlah 13 indikatoruntuk mengukur keterampilan 2 titik pada setiap
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Tateli Dua
30
5. Melakukan pendekatan kepada responden, jelaskan maksud dan tujuan
consent)
seluruh responden
sebagai post-test
H. Pengelolaan Data
tidak.
31
5. Penyajian data disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan
a. Analisis Univariat
f
P= x 100 %
n
Keterangan :
P : Presentase
F : Frekuensi
N : Total respomden
b. Analisa Bivariat
Notoatmodjo, 2018).
J. Etika Penelitian
32
Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalah etika
dalam penelitian.
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
BAB V
HASIL PENELITIAN
33
Desa Tateli Dua terletak di Kecamatan Mandolang Kabupaten
Desa Tateli Dua berasal dari hasil pemekaran dari Desa Tateli yang
dulunya merupakan dari wilayah atau jaga yaitu jaga III, jaga IV, jaga V
dan jaga VII. Masyarakat yang berada di Desa Tateli Dua berjumlah 3052
KK terdiri dari Perempuan 1504 dan Laki-laki 1549 jiwa yang terdapat di
jaga 1-5 atau lingkungan 1-5, pada penelitian ini 15 orang yang dijadikan
sebagai subjek penelitian. Luas Desa Tateli Dua sebesar 429.00 Ha dengan
B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
34
17-25 Tahun 7 46.7%
26-35 Tahun 6 40.0%
36-45 Tahun 2 13.3%
Total 15 100.0
Sumber : DEPKES 2009
presentase 13.3%.
35
Tingkat Pendidikan Banyaknya Responden
Frekuensi (n) Presentase (%)
SD 1 6.7%
SMP 5 33.3%
SMA 7 46.7%
S1 2 13.3%
Total 15 100.0
Sumber : Data Primer
2. Analisa Univariat
36
b. Distribusi frekuensi responden setelah diberikan keterampilan
3. Analisa Bivariat
Keterampilan Sesudah
Tidak Terampil Total Nilai P
terampil
37
Keterampilan Tidak 1 (6.7%) 12 (80.0%) 13 (86.7%) 0.000
sebelum terampil
Terampil 0 (0%) 2 (13.3%) 2 (13.3%)
Total 1 (6.7%) 14 (93.3%) 15
(100.0%)
Sumber : MC Nemar 2022
C. Pembahasan
38
Penelitian yang berjudul pengaruh pendidikan kesehatan metode
panca indra masih sangat baik sehingga informasi dapat diterima dengan
baik. Selain itu, usia ini tergolong dalam usia produktif sehingga
responden masih sangat aktif dan akan terus belajar dimanapun dan
positif antara kemauan dan konsep diri dari usia remaja akhir hingga
39
sampai usia dewasa. Kematangan usia akan mempemgaruhi proses dalam
Kategori umur remaja akhir adalah 17-25 tahun, dewasa awal adalah 26-35
tahun dan kelompok dewasa akhir adalah 36-45 tahun (Depkes, 2009, dalam
Riauwi, dkk, 2014)
40
menyatakan hasil penelitiannya bahwa responden dengan tingkat
lembar observasi yang sama. Dari hasil yang diperoleh terdapat perubahan
Dari hasil Postest dapat dilihat ada 1 orang responden yang tetap
41
lemah. Hal ini sejalan dengan penelitian dari Rahayu berjudul “Pengaruh
internal, berupa fisik dan mental. Faktor fisik adalah tubuh orang itu
menarik.
usia, jenis kelamin), waktu dan tempat yang tersedia, serta tujuan khusus
42
sikap atau praktik partisipan). Hal ini sejalan dengan penelitian dari Wisnu
kesehatannya sendiri.
43
antar individu. Selain itu, penggunaan metode simulasi juga memberikan
44
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai berikut:
besar terampil
B. Saran
1. Bagi Peneliti
terbuka dengan
2. Bagi Responden
45
Diharapkan pada masyarakat setelah mendapatkan edukasi
46