Diajukan oleh
Agistari Ifribka Julairi Sahala
NIM. 711430119002
Kepada
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MANADO
Desember 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
(Widyatun (2015) dalam Prayitno dan Arini (2021). Pengalaman seseorang
dalam memperoleh informasi yang akurat menjadi salah satu faktor yang
Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau Basic Life Suport (BLS) adalah
serta mempertahankan fungsi organ vital pada pasien yang mengalami kondisi
henti napas dan henti jantung dengan melakukan resusitasi jantung paru (RJP)
masih ada kasus lainnya. Serangan jantung merupakan salah satu penyumbang
dan gejala serius yang dapat diaantisipasi. Sekitar 8% pasien yang terkena
serangan jantung yang mampu bertahan dan 90% pasien lainnya meninggal
mengenai bantuan hidup dasar dalam kasus gawat darurat pre hopital adalah
3
melalui edukasi dan pelatihan (Oktafiani & Fitriana, 2022). Kurangnya
salah satu kendala dalam melakukan pertolongan pertama pre hospital dalam
kasus gawat darurat. Bagi masyarakat yang tidak paham mengenai pemberian
dilakukan sudah tepat atau tidak. Bahkan biasanya masyarakat hanya bisa
al., 2022).
edukasi dan simulasi tentang BHD adalah cukup dengan presentase baik
BHD yang disertai dengan demonstrasi atau praktek secara langsung tentang
Dari survey yang dilakukan oleh penulis, lokasi PPA Gmim Eklesia
Kalasey 1 berlokasi di pinggir jalan raya dan dekat dengan pesisir pantai yang
4
memungkinkan terjadinya kasus gawat darurat seperti kecelakaan lalu lintas
dan kasus tenggelam. Dari hasil wawancara pada beberapa remaja hanya
sebagian yang memahami tentang bantuan hidup dasar. Namun tidak sedikit
pula yang tidak tahu mengenai hal tersebut. Beberapa remaja mengakui hanya
pernah melihat tindakan tersebut di TV, tanpa tau prosedur BHD yang baik
dan benar. Oleh karena itu diharapkan edukasi mengenai BHD bisa menjadi
gawat darurat.
Keterampilan Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada Remaja PPA GMIM Eklesia
Kalasey 1.
B. Rumusan Masalah
dan keterampilan bantuan hidup dasar (BHD) pada remaja PPA GMIM
Eklesia Kalasey 1.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
5
Untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi terhadap peningkatan
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Institusi
6
Dapat dipakai sebagai data penelitian serta referensi untuk peneliti
3. Bagi Pembaca
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Pengetahuan
1. Pengertian
1. Tingkat Pengetahuan
tingkatan yaitu:
1) Tahu (know).
8
Merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah yang didefinisikan
2) Memahami (comprehension).
kesimpulan.
3) Aplikasi (application)
4) Analisis (analysis).
5) Sintesis (syntesis).
6) Evaluasi (evaluating).
9
yang diketahuinya. Perubahan perilaku diharapkan untuk mencapai
1) Faktor pendidikan
informasi yang disampaikan oleh orang tua, guru, dan media masa.
2) Faktor pekerjaan
10
Pekerjaan seseorang sangat berpengaruh terhadap proses mengakses
3) Faktor pengalaman
4) Keyakinan
5) Sosial budaya
B. Konsep Keterampilan
1. Pengertian Keterampilan
11
yang akurat menjadi salah satu faktor yang mampu meningkatkan
2. Kategori Keterampilan
mendengarkan.
digital lainnya.
1) Motivasi
12
2) Pengalaman
3) Keahlian
1. Pengertian BHD
Bantuan Hidup Dasar (BHD) atau Basic Life Suport (BLS) adalah
yang mengalami kondisi henti napas dan henti jantung dengan melakukan
resusitasi jantung paru (RJP) atau kompresi dada dan pemberian napas
13
2. Tujuan BHD
sebagai berikut :
3. Indikasi BHD
dilakukannya BHD adalah ketika korban mengalami henti napas dan henti
jantung.
14
mekanisme pertukaran oksigen dan karbondioksida berhenti bekerja
4. Prosedur BHD
Berikut ini merupakan rangkaian prosedur BHD menurut AHA 2020 bagi
orang awam :
penolong aman.
suara saya?”
15
2) Penolong tetap bersama korban, gunakan handphone untuk
kejadian)!”
untuk meraba 2-3 cm dari trakea ke samping otot leher selama kurang
dari 10 detik.
e. Jika nadi tidak teraba, segera lakukan kompresi atau pijat jantung.
tangan.
100-120 kali/menit.
16
4) Lakukan kompresi selama 2 menit atau sampai bantuan tiba
meminimalkan interupsi.
10 detik.
i. Jika sudah ada nadi dan nafas, lakukan posisi pemulihan atau recovery
position.
kepala.
3) Tangan penolong yang lain meraih tungkai diatas lutut dan angkat.
menelungkup.
2) Korban sadar
17
3) Penolong kelelahan
D. Kerangka Konsep
Peningkatan
Pengetahuan BHD
Edukasi Bantuan
Hidup Dasar (BHD)
Pada Remaja
Peningkatan
Keterampilan BHD
E. Hipotesis Penelitian
18
HA2 : Ada pengaruh pemberian edukasi terhadap peningkatan keterampilan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
01 X 02
19
Keterangan :
1. Tempat
2. Waktu
C. Variabel Penelitian
D. Definisi Operasional
Tabel 2. Variabel penelitian, definisi operasional, alat ukur, hasil ukur dan
skala ukur.
20
1. Independen : Kegiatan untuk SAP
Edukasi memberikan
Bantuan informasi
Hidup Dasar pengajaran dan
(BHD) pelatihan pada
remaja Gmim
Eklesia
Kalasey 1
tentang BHD
2. Dependen : Pemahaman Kuisione a. Kategori Ordinal
Pengetahuan remaja r baik :
remaja mengenai Apabila
pengertian, skor 12-15
tujuan, benar
indikasi, dengan
prosedur serta presentase
kapan BHD 76-100%.
dihentikan b. Kategori
yang akan di cukup :
ukur sebelum Apabila
dan sesudah skor 9-11
diberikan benar
edukasi melalui dengan
pengisian presentase
kuisioner. 56-75%.
c. Kategori
kurang :
Apabila
21
skor 0-8
benar
dengan
presentase
≤56%.
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah remaja PPA GMIM Eklesia Kalasey
22
2. Sampel
populasi bisa menjadi sampel penelitian. Tetapi apabila populasi lebih dari
penelitian ini adalah sebanyak 20% karena populasi lebih dari 100 yaitu
172, maka 172 x 20% = 34,4 kemudian dibukatkan menjadi 34. Maka
a. Kriteria Inklusi
a. Kriteria Eksklusi
tuntas.
F. Instrumen Penelitian
23
Edukasi BHD akan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi dan
leaflet.
skala guttman yaitu benar dan salah, jika benar diberi skor 1 dan jika salah
diberi skor 0.
Pada lembar observasi berbentuk cheklist yang akan di isi oleh peneliti
menggunakan skala guttman yaitu benar dan salah. Jika dilakukan dengan
benar diberi skor 1, dan jika yang dilakukan salah atau tidak dilakukan
diberi skor 0.
akan di isi oleh subjek dan observasi secara terstruktur. Sumber data
24
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian
dasar oleh responden remaja PPA GMIM Eklesia Kalasey 1 dan lembar
2. Data Sekunder
Data sekunder atau data pendukung diperoleh dari pengurus PPA GMIM
Eklesia Kalasey 1.
H. Jalannya Penelitian
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanaan
25
c. Melakukan kontrak waktu dengan remaja PPA GMIM Eklesia Kalasey
pertemuan.
13-18 tahun.
sebanyak 34 responden.
responden.
kepada responden.
26
c) Setelah diberikan edukasi, responden diminta untuk kembali
BHD.
langkah-langkah BHD.
responden.
3. Tahap penyelesaian
I. Pengolahan Data
27
Menurut Notoadmojo (2010), setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan
1. Editing
Proses pemeriksaan data atau koreksi data yang telah dikumpulkan dari
peneliti.
2. Coding
tabulasi dan analisa data. Peneliti akan memberikan kode jawaban pada
3. Data Entry
4. Cleaning
28
J. Analisa Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
K. Etika Penelitian
1. Informed Consent
29
kewajiban, masalah yang mungkin timbul, prosedur pelaksanaan manfaat,
3. Confidentiality (Kerahasiaan)
kegiatan penelitian.
5. Justice
30
Bahwa semua subjek penelitian harus diperlakukan dengan baik,
oleh subjek penelitian. Jadi harus diperhatikan risiko fisik, mental dan
risiko sosial.
6. Beneficience
31