Anda di halaman 1dari 8

TM-1

MATERI KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


1. Pengertian
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara,
melindungi, dan meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri.

Pemberdayaan masyarakat adalah upaya fasilitas yang bersifat non instruktif guna
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengidentifikasi
masalah, merencanakan, dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi
setempat dan fasilitas yang ada, baik dari instansi lintas sektoral maupun LSM dan tokoh
masyarakat.

Di bidang kesehatan, pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk
menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam memelihara, dan
meningkatkan kesehatan.

2. Pengertian menurut beberapa ahli


a. Menurut Robinson (1994)
Menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial; suatu
pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak.
b. Menurut Payne (1997)
Menjelaskan bahwa pemberdayaan pada hakekatnya bertujuan untuk membantu klien
mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan
yang akan dilakukan dan berhubungan dengan diri klien tersebut, termasuk mengurangi
kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Orang-orang yang telah mencapai
tujuan kolektif diberdayakan melalui kemandiriannya, bahkan merupakan “keharusan”
untuk lebih diberdayakan melalui usaha mereka sendiri dan akumulasi pengetahuan,
ketrampilan serta sumber lainnya dalam rangka mencapai tujuan tanpa tergantung pada
pertolongan dari hubungan eksternal.
3. Ciri-ciri pemberdayaan masyarakat
a. Community leader: petugas kesehatan melakukan pendekatan kepada tokoh
masyarakat atau pemimpin terlebih dahulu. Misalnya Camat, lurah, kepala adat, ustad,
dan sebagainya.
b. Community organization: organisasi seperti PKK, karang taruna, majlis taklim,dan
lainnnya merupakan potensi yang dapat dijadikan mitra kerja dalam upaya
pemberdayaan masyarakat.
c. Community Fund: Dana sehat atau Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat
(JPKM) yang dikembangkan dengan prinsip gotong royong sebagai salah satu prinsip
pemberdayaan masyarakat.
d. Community material : setiap daerah memiliki potensi tersendiri yang dapat digunakan
untuk memfasilitasi pelayanan kesehatan. Misalnya, desa dekat kali pengahsil pasir
memiliki potensi untuk melakukan pengerasan jalan untuk memudahkan akses ke
puskesmas.
e. Community knowledge: pemberdayaan bertujuan meningkatkan pengetahuan
masyarakat dengan berbagai penyuluhan kesehatan yang menggunakan pendekatan
community based health education.
f. Community technology: teknologi sederhana di komunitas dapat digunakan untuk
pengembangan program kesehatan misalnya penyaringan air dengan pasir atau arang.

4. Tujuan pemberdayaan masyarakat


Menurut Mardikanto “2014:202”, terdapat enam tujuan pemberdayaan masyarakat yaitu:
a. Perbaikan Kelembagaan “Better Institution”
Dengan perbaikan kegiatan/tindakan yang dilakukan, diharapkan akan memperbaiki
kelembagaan, termasuk pengembangan jejaring kemintraan usaha.
b. Perbaikan Usaha “Better Business”
Perbaikan pendidikan “semangat belajar”, perbaikan aksesibisnislitas, kegiatan dan
perbaikan kelembagaan, diharapkan akan memperbaiki bisnis yang dilakukan.
c. Perbaikan Pendapatan “Better Income”
Dengan terjadinya perbaikan bisnis yang dilakukan, diharapkan akan dapat memperbaiki
pendapatan yang diperolehnya, termasuk pendapatan keluarga dan masyarakat.
d. Perbaikan Lingkungan “Better Environment”
Perbaikan pendapatan diharapkan dapat memperbaiki lingkungan “fisik dan sosial”
karena kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan
yang terbatas.
e. Perbaikan Kehidupan “Better Living”
Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik, diharapkan dapat
memperbaiki keadaan kehidupan setiap keluarga dan masyarakat.
f. Perbaikan Masyarakat “Better Community”
Kehidupan yang lebih baik yang didukung oleh lingkungan “fisik dan sosial” yang lebih
baik, diharapkan akan terwujud ke kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.

5. Prinsip pemberdayaan masyarakat


Terdapat empat prinsip yang sering digunakan untuk suksesnya program pemberdayaan yaitu
prinsip kesetaraan, pasrtisipasi, keswadayaan atau kemandirian dan berkelanjutan “Najiati
dkk, 2005:54”, adapun penjelasan terhadap prinsip-prinsip pemberdayaan masyarakat
tersebut ialah sebagai berikut:
a. Prinsip kesetaraan
Prinsip utama yang harus dipegang dalam proses pemberdayaan masyarakat ialah adanya
kesetaraan atau kesejajaran kedudukan antara masyarakat dengan lembaga yang
melakukan program-program pemberdayaan masyarakat, baik laki-laki maupun
perempuan. Dinamika yang dibangun ialah hubungan kesetaraan dengan
mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta keahlian satu
sama lain. Masing-masing saling mengakui kelebihan dan kekurangan, sehingga terjadi
proses saling belajar.
b. Partisipasi
Program pemberdayaan yang dapat menstimulasi kemandirian masyarakat ialah program
yang sifatnya partisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi dan dievaluasi oleh
masyarakat. Namun untuk sampai pada tingkat tersebut perlu waktu dan proses
pendampingan yang melibatkan pendamping yang berkomitmen tinggi terhadap
pemberdayaan masyarakat.
c. Keswadayaan/mandiri
Prinsip keswadayaan ialah menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat dari
pada bantuan pihak lain. Konsep ini tidak memandang orang miskin sebagai objek yang
tidak berkemampuan “the have not”, melainkan sebagai subjek yang memiliki
kemampuan sedikit “the have little”.
Mereka memiliki kemampuan untuk menabung pengetahuan yang mendalam tentang
kendala-kendala usahanya, mengetahui kondisi lingkungannya, memiliki tenaga kerja dan
kemauan serta memiliki norma-norma bermasyarakat yang sudah lama dipatuhi. Semua
itu harus digali dan dijadikan modal dasar bagi proses pemberdayaan. Bantuan dari orang
lain yang bersifat materiil harus dipandang sebagai penunjang sehingga pemberian
bantuan tidak justru melemahkan tingkat keswadayaannya.
d. Berkelanjutan
Program pemberdayaan perlu dirancang untuk berkelanjutan, sekalipun pada awalnya
peran pendamping lebih dominan dibanding masyarakat sendiri. Tapi secara perlahan dan
pasti, peran pendamping akan makin berkurang, bahkan akhirnya dihapus, karena
masyarakat sudah mampu mengelola kegiatannya sendiri.

6. Sasaran Pemberdayaan Masyarakat


Sasaran pemberdayaan masyarakat yaitu masyarakat yang lemah atau masyarakat yang tergolong
masyarakat miskin atau masyarakat marginal.
Masyarakat marginal adalah masyarakat yang berada pada posisi pinggiran (margin). Menurut
Robbert Chambers (1987), pengertian masyarakat marginal disebut sebagai deprivation trap atau
perangkap kemiskinan, yang secara rincinya terdiri dari lima unsur, yaitu:
a. Kemiskinan itu sendiri
b. Kelemahan fisik
c. Keterasingan atau kadar isolasi
d. Kerentanan
e. Ketidakberdayaan
Kegiatan pemberdayaan masyarakat diperlukan karena adanya masalah kemiskinan yang membuat
masyarakat menderita. Secara umum kemiskinan dapat digolongkan dalam empat jenis yaitu:
a. Kemiskinan absolut, merupakan tingkat ketidakberdayaan individu atu masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan minimum mulai pangan, sandang, kesehatan, perumahan, dan pendidikan
yang diperlukan untuk bisa hidup dan bekerja
b. Kemiskinan relatif merupakan kemiskinan yang terkait dengan kesenjangan distribusi
pendapatan dengan rata-rata distribusi, dimna pendapatannya berada pada posisi di atas garis
kemiskinan, namun relatif lebih rendah dibanding pendapatannya masyarakat sekitar.
c. Kemiskinan struktural adalah kondisi atau situasi miskin karena pengaruh kebijakan
pembangunan yang belum menjangkau seluruh masyarakat sehingga menyebabkan ketimpangan
pada pendapatan.
d. Kemiskinan kultural terkait dengan faktor sikap individu atau masyarakat yang disebabkan oleh
faktor budaya, seperti malas, boros, tidak kreatif sehingga menyebabkan miskin (Anwas,
2014:84)
Pada intinya sasaran pemberdayaan adalah golongan msyarakat yang mengalami kesulitn ekonomi,
yang belum mampu mandiri secara ekonomi atau masyarakat marginal di perkotaan, di daerah
pedesaan atau di manapun tempat yang terdapat masyarakat lemah ekonomi atau margianl yang
perlu mendapat perhatian khusus agar dapat maju dan dapat mengembangkan potensi untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
7. Proses pemberdayaan masyarakat
Berikut ini terdapat beberapa proses permberdayaan masyarakat, terdiri atas:
a. Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan
sebagian kekuatan, kekuasaan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu lebih
berdaya.
b. Proses pemberdayaan yang menekankan pada proses menstimulasi, mendorong atau
memotivasi individu agar mempunyai kemampuan atau keberdayaan untuk menentukan
apa yang menjadi pilihan hidupnya melalui proses dialog.

8. Indicator hasil pemberdayaan masyarakat


Untuk mengukur keberhasilan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan masyarakat,
dapat menggunakan indikator sebagai berikut :
Input
1) Sumber daya manusia, yakni tokoh atau pemimpin masyarakat baik tokoh formal
maupun informal
2) Besarnya dana yang digunakan, baik dana yang berasal dari kontribusi masyarakat
setempat maupun dana yang diperoleh dari bantuan di luar masyarakat tersebut.
3) Bahan-bahan, alat-alat atau materi lain yang digunakan untuk menyokong kegiatan
pemberdayaan masyarakat tersebut.

Proses
1) Jumlah penyuluhan kesehatan dilaksanakan
2) Frekuensi dan jenis pelatihan dilaksanakan
3) Jumlah tokoh masyarakat atau kader kesehatan yang dilatih sebagai motivator
4) Pertemuan- pertemuan masyarakat dalam rangka perencanaan dan pengambilan
keputusan

Output
a. Jumlah dan jenis UKBM (upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat),
missal : Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa, dana Sehat, dan sebagainya.
b. Jumlah orang atau anggota masyarakat yang telah meningkat pengetahuan dan
perilakunya tentang kesehatan.
c. Jumlah anggota keluarga yang mempunyai usaha untuk meningkatkan pendapatan
keluarga
d. Meningkatkan fasilitas-fasilitas umum di masyarakat

Outcome
1) Menurunnya angka kesakitan dalam masyarakat
2) Menurunnya angka kematian umum dalam masyarakat
4) Menurunnya angka kelahiran dalam masyarakat
5) Meningkatnya status gizi anak balita dalam masyarakat

9. Contoh-contoh pemberdayaan masyarakat


a. Pendidikan
Contoh penguatan masyarakat yang telah terjadi di Indonesia dalam bidang pendidikan,
misalnya, berdirinya Kampung Inggris di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Desa ini
sebenarnya adalah sebuah desa yang biasanya pada awal pendiriannya, tidak bisa
berbahasa Inggris sama sekali, yang berkembang di sana.
Selama perjalanannya, nama Kampung English diciptakan oleh Mr. Kalen. Sebagai
pendiri dan pelopor kursus di Desa Inggris. Bapak Kalen, yang mendirikan BEC (Besic
Ingglish Crose), memperkuat masyarakat di desa dengan melatih para tawanan
perangnya untuk memfasilitasi pendidikan gratis.
Hingga akhirnya keadaan keberadaan desa Inggris ini menjadi tempat dukungan
masyarakat di seluruh Nusatara untuk belajar di Pare. Baik orang yang ingin mencari
pekerjaan, orang yang ingin melanjutkan pendidikan, dan sebagainya.
b. Ekonomi
Contoh lain penguatan masyarakat di bidang ekonomi juga telah berhasil dilaksanakan
di wilayah desa. Terutama di daerah Magelang. Wilayah ini terletak di Jawa Tengah
dan memiliki sistem pemberdayaan masyarakat yang mengajarkan masyarakat
bagaimana mengelola blog dan menulis konten yang berkualitas.
Pelopor atau pendiri Kampung Blogger adalah Sumbodo Malik, salah satu alumni
universitas paling terkenal di Jakarta. Dia bekerja dengan rajin untuk komunitas dengan
mencetak hasil Google Adsen, penjualan online, dan banyak lagi.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan ekonomi dan pendapatan masyarakat di sana.
Langkah memperkuat masyarakat, terutama di bidang ekonomi, dianggap berhasil di
Indonesia, dengan banyak orang berdatangan untuk mendapatkan penghasilan dolar.
c. Wisata
Contoh lain dari penguatan komunitas pariwisata tersebar luas di Indonesia. Salah
satunya adalah berdirinya Desa Penuh Warna di Malang, Jawa Timur. Desa ini sangat
terkenal dengan ciri khasnya sehingga merupakan tempat paling indah untuk selfie.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat di daerah ini lebih didasarkan pada lingkungan
pedesaan yang dulu di daerah kumuh. Pemerintah setempat secara aktif bekerja dengan
Avitex Paint Paints untuk menciptakan kondisi dan keindahan seolah-olah rumah-rumah
itu dibingkai.
Pada akhirnya, desa yang penuh warna telah menjadi salah satu desa paling sukses
dalam mempromosikan kreativitas warga dan menghasilkan pendapatan tambahan
melalui pengembangan ide-ide seperti penjualan, penjualan dan banyak lagi.
d. System pengetahuan
Perkembangan dalam globalisasi tidak lagi terbatas pada saat ini. Memahami
globalisasi identik dengan masyarakat yang berkembang pesat. Kondisi ini mendorong
orang-orang yang salah di Indonesia, khususnya masyarakat Purbolinggo, untuk
mendirikan sistem pengetahuan untuk meningkatkan pendapatan melalui pembentukan
“Pemasar Kampung”.
Desa Marketer adalah salah satu nama desa di Purbolinggo. Melalui penjualan online,
desa ini telah berhasil mencapai salah satu kekuatan masyarakat yang memiliki nilai
untuk penjualan online. Pelopor dalam mendirikan desa itu sendiri adalah lulusan STAN
(Sekolah Tinggi Akuntansi Negara).
e. Agama
Agama juga telah menjadi keharusan penting untuk memperkuat masyarakat. Dalam hal
ini, banyak pondok pesantren dijalankan di Indonesia. Sistem pendidikan mampu
bertahan dan menjadi setia kepada orang-orang Muslim.
f. Kesehatan
Contoh lain penguatan masyarakat di sektor kesehatan juga dilakukan oleh salah satu
pendiri Bank Sampah. Sampah, yang merupakan masalah utama di Indonesia, dapat
ditukar dengan perawatan gratis untuk penduduk.
Secara tidak langsung, pemberdayaan komunitas ini dianggap berhasil, karena
dipandang baik oleh banyak orang. Pendiri Pemberdayaan Kesehatan melalui transfer
Funsgi ke kesehatan adalah alumni Universitas Brawijaya.
Pertanian.
Indonesia sebagai negara agraris memiliki beberapa keunggulan di bidang pertanian.
Keuntungan ini kemudian dicapai dengan memperkuat komunitas. Contohnya adalah
keberadaan tanaman hidroponik, yang dilakukan oleh salah satu organisasi “Petani
Muda”. Organisasi ini memberikan solusi ke daerah perkotaan untuk terus
menghasilkan tanaman berkualitas tinggi.
g. Budaya
Contoh penguatan masyarakat di bidang sosial dan budaya, yang juga dilakukan oleh
berbagai pihak. Baik secara individu atau dalam kelompok sosial. Sebagai contoh, Tari
Jerami di daerah Jawa Timur terletak di kota Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai