Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegawatdaruratan dapat didefinisikan sebagai situasi serius dan kadang

kala berbahaya yang terjadi secara tiba-tiba dan tidak terduga dan

membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan jiwa/nyawa (Campbell S,

Lee C, 2000). Kegawatdaruratan merupakan kejadian yang tidak diduga atau

terjadi secara tiba-tiba, seringkali merupakan kejadian yang berbahaya

(Dorland, 2011).

Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi dimana saja, dan sudah menjadi

tugas dari petugas kesehatan untuk menangani masalah tersebut. Tidak

menutup kemungkinan kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi pada daerah

yang sulit untuk membantu korban sebelum ditemukan oleh petugas kesehatan

menjadi sangat penting (Sudiharto & Sartono, 2011).

Kejadian gawat darurat dapat diartikan sebagai keadaan dimana seseorang

memerlukan pertolongan segera karena apabila tidak mendapat pertolongan

dengan segera maka dapat mengancam jiwanya atau menimbulkan kecacatan

permanen. Keadaan gawat darurat yang sering terjadi di masyarakat antara

lain keadaan seseorang yang mengalami henti napas dan henti jantung, tidak

sadarkan diri, kecelakaan, cedera misalnya patah tulang, pendarahan, kasus

stroke dan kejang, keracunan dan korban bencana.

Data Provinsi Jawa Tengah tentang prevalensi cedera dan penyebab cedera

adalah karena kecelakaan, 60,4%,terjatuh, 16,7 % terkena benda tajam atau


tumpul dan 1,0 % terbakar. Prevalensi cedera menurut bagian tubuh terkena

adalah 11,6 % kepala , 15,7 % siku/ lengan bawah, 25,2 % pergelangan tangan

dan tangan, 34,5 % lutut/ tungkai bawah, 27,1 % bagian kaki dan tumit.

Prevalensi jenis cedera adalah 30,0% benturan, 53,0 luka lecet, 22,7 % luka

terbuka, 21,5% terkilir/ teregang, 4,7 % patah tulang (Depkes, 2007).

Tingginya angka kejadian pada kegawatdaruratan membuat betapa

pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian serta penanganan pada kejadian

juga perlu dikuasai. Jika terjadi kecelakaan yang bersifat gawat darurat namun

tidak mampu menanganinya maka akan mengancam jiwa dan akan

menimbulkan kecacatan. Perlu adanya pembelajaran terkait first aid supaya

pemahaman akan penanganan kegawatdaruratan dapat dikuasai. Sehingga

meningkatkan pengetahuan mengenai first aid.

Bloom dalam Notoatmodjo (2010) menjelaskan bahwa pengetahauan

adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek

melalui indera yang dimiliki (mata, hidung, telinga, dan sebagainya).

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan bahwa

pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui, segala sesuatu yang

diketahui berkenaan dengan hal mata pelajaran. Pengetahuan mengenai

pertolongan pertama berarti mengetahui segala sesuatu mengenai pertolongan

pertama baik dari macam-macam pertolongan pertama, hal yang harus

dilakukan jika mengalami kejadian darurat dan mencegah bagaimana kejadian

yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Pengetahuan yang baik maka akan membuat mampu untuk menangani

kejadian gawat darurat. Jika individu memiliki tingkat pengetahuan yang

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
tinggi akan pertolongan pertama (first aid) gawat darurat maka akan memiliki

keterampilan yang baik untuk menangani kejadian gawat darurat. Hal ini

sejalan dengan penelititan yang dilakukan oleh Humardani (2013) yang

meneliti tentang Hubungan Pengetahuan tentang peran perawat UGD dengan

sikap dalam penanganan pertolongan pertama pada pasien gawat darurat

kecelakaan lalulintas menunjukan bahwa ada hubungan antara pengetahuan

perawat dengan keterampilan penanganan pertolongan pertama pada perawat

UGD.

Dalam meningkatkan pembangunan kesehatan bagian utama yaitu dalam

pelayanan yang bersifat darurat. Untuk mewujudkan peningkatan mutu

pelayanan dalam penanganan korban atau pasien gawat darurat diperlukan

suatu sistem penangan korban yang dilakukan secara terpadu dan terintegrasi

dengan melibatkan beberapa pihak (Depkes, 2016).

Hasil penelitian menunjukan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah

promosi kesehatan yaitu diperoleh ada pengaruh pendidikan kesehatan

menggunakan metode simulasi terhadap pengetahuan dan sikap tentang

pertolongan pertama pada kecelakaan, dimana pendidikan kesehatan

menggunakan metode simulasi efektif meningkatkan pengetahuan dan sikap

tentang pertolongan pertama pada kecelakaan (Wisnu, 2017).

Pertolongan pertama biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban

yang diantaranya akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan

ini harus diberikan secara cepat dan tepat, sebab penanganan yang salah dapat

menimbulkan akibat yang buruk, cacat bahkan kematian pada korban (Dinkes,

2015). Menurut Sudiharto & sartono (2011), pengetahuan dan perilaku dari

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
manusia sendiri sangat mempengaruhi kecepatan dan ketepatan dalam

melakukan pertolongan pertama pada korban.

Kader posyandu pada umumnya adalah relawan yang berasal dari

masyarakat yang dipandang memiliki kemampuan lebih dibandingkan anggota

masyarakat lainnya. Mereka yang memiliki andil besar dalam memperlancar

proses pelayanan kesehatan. Keberadaan kader relatif labil karena

partisipasinya bersifat sukarela sehingga tidak ada jaminan bahwa para kader

akan tetap menjalankan fungsinya dengan baik seperti yang diharapkan. Jika

ada kepentingan keluarga atau kepentingan lainnya maka posyandu akan

ditinggalkan (Yuwono, 2000). Kader posyandu juga memiliki fungsi sebagai

promotor, yaitu memberikan edukasi dan mengajak individu untuk mengikuti

apa yang ingin disampaikan. Dalam lingkup masyarakat kader posyandu juga

berfungsi sebagai role model untuk penanganan kegawatdaruratan.

Tingkat pengetahuan dapat dipengaruhi oleh seberapa sering individu

mendapatkan paparan tentang pengetahuan terkait. Untuk meningkatkan

pengetahuan tentang kegawatdaruratan dapat dilakukan dengan pemberian

pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan dalam arti pendidikan. secara

umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang

lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga mereka melakukan

apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan atau promosi kesehatan. Hasil

yang diharapkan dari suatu promosi atau pendidikan kesehatan adalah perilaku

kesehatan, atau perilaku untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang

kondusif oleh sasaran dari promosi kesehatan. (Notoadmojo, 2012).

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
Fenomena yang ada saat dilakukan wawancara pada 10 kader posyandu

Sokaraja Kulon ditemukan 10 kader posyandu belum pernah diberikan

pendidikan kesehatan terkait pertolongan pertama kegawatdaruratan. Hal ini

menunjukan bahwa kader posyandu di Sokaraja Kulon rata-rata belum

mengetahui terlait pertolongan pertama pada kegawatdaruratan. Hal ini tentu

harus ditanggulangi, penanggulangan ini bisa menggunakan promosi

kesehatan. Menurut penelitian yang dilakukan Nurhanifah (2017) mengenai

Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan pertolongan

pertama pada kecelakaan di sekolah pada siswa kelas VII menunjukan ada

pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan. Berdasarkan

fenomena yang ada maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai Pengaruh Pendidikan Kesehatan tentang pertolongan pertama

kegawatdaruratan terhadap tingkat pengetahuan pada kader posyandu di

Sokaraja Kulon.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diambil perumusan

masalah yaitu: “Adakah pengaruh pemberian pendidikan kesehatan first aid

terhadap tingkat pengetahuan kader posyandu di desa sokaraja kulon?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pada penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian

Pendidikan Kesehatan first aid terhadap tingkat pengetahuan Kader

Posyandu di Desa Sokaraja Kulon.

2. Tujuan Khusus

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
a. Mengetahui tingkat pengetahuan anggota Kader posyandu sebelum dan

sesudah dilakukan Pendidikan Kesehatan first aid.

b. Mengetahui Pengaruh pendidikan Kesehatan first aid terhadap tingkat

pengetahuan anggota Kader Posyandu.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan, wawasan dan

informasi tambahan tentang Pendidikan Kesehatan First Aid Pada Kader

Posyandu.

2. Bagi responden

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan

tentang First Aid bagi para Kader Posyandu sehingga dapat digunakan

ketika terjadi kondisi darurat atau hal yang tidak diinginkan di sekitar

mereka sewaktu bertugas.

3. Bagi institusi

Sebagai refrensi bagi mahasiswa lain sebagai bahan masukan dalam

melakulan penelitian terkait dengan First Aid .

4. Bagi peneliti lain

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai refrensi bagi yang akan

meneliti lebih lanjut mengenai pendidikan kesehatan tentang First Aid.

E. Penelitian Terkait

1. Nurhanifah, 2017, yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Terhadap Tingkat Pengetahuan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan di

Sekolah pada Siswa Kelas VII”. Perbedaan dengan penelitian yang peneliti

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019
teliti terletak pada variable terikatnya yaitu pendidikan kesehatan tentang

pertolongan pertama pada kecelakaan, perbedaan lain terletak pada

responden yang diteliti yaitu siswa kelas VII.

2. Sylviana, Sukamto, Rahman, 2017, yang berjudul “Pengaruh Pendidikan

Kesehatan Terhadap Bantuan Hidup Dasar Pada Siswa keperawatan

Tingkat 2 di SMK Medika Samarinda tahun 2017”. Perbedaan dengan

penelitian yang peniliti teliti terletak pada variabel bebasnya yaitu

pendidikan kesehatan tentang bantuan hidup dasar, perbedaan lainnya

yaitu pada responden yang diteliti yaitu siswa keperawatan tingkat 2 di

SMK Medika Samarinda.

3. Mahmoud, M.H., Elsayd, S.M., 2013, yang berjudul “Designinh and

Implementimg a First Aid Progam for Employes of Female Health

Colleges at Najran University”. Perbedaan dengan penelitian yang penilit

terletak pada variabel bebasnya yaitu progam pemberian pelatihan

pertolongan pertama.

Pengaruh Pendidikan Kesehatan…, Toni Haryanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2019

Anda mungkin juga menyukai