ICHA KRISTINA
21116120
ICHA KRISTINA
21116120
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut : “Apakah terdapat Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Bantuan Hidup Dasar (BHD) Dengan Media Komik Untuk Meningkatkan
Pengetahuan Siswa SMA PGRI Palembang?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan
bantuan hidup dasar (BHD) dengan media komik untuk meningkatkan
pengetahuan siswa SMA PGRI Palembang.
2. Tujuan Khusus
a) Mengetahui karakteristik responden
b) Mengetahui tingkat pengetahuan responden tentang bantuan hidup
dasar (BHD) sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan
media komik
c) Mengetahui tingkat pengetahuan responden tentang bantuan hidup
dasar (BHD) sesudah diberikan pendidikan kesehatan dengan
media komik
d) Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan bantuan hidup dasar
dengan media komik untuk meningkatkan pengetahuan siswa
D. Ruang Lingkup
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan dari penelitian ini, maka
ruang lingkup penelitian ini dibatasi hanya untuk responden siswa SMA
saja. Penelitian ini dalam ruang lingkup pada keperawatan gawatdarurat,
Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah pengaruh pendidikan
kesehatan bantuan hidup dasar (BHD) dengan media komik untuk
meningkatkan pengetahuan siswa. Populasi pada penelitian ini berjumlah
144 orang responden. penelitian ini dilakukan di SMA PGRI 2 Palembang
pada tanggal 22 januari 2020. Peneliti tertarik melakukan penelitian ini
karena lokasi SMA yang strategis dan mudah dijangkau, di lorong Gotong
Royong Plaju Palembang. SMA ini juga berada sekitar lingkungan
masyarakat dan berdekatan dengan Universitas PGRI Palembang serta tidak
jauh dari RS Muhammadiyah Palembang. Penelitian ini merupakan jenis
penelitian kuantitatif dengan memberikan pendidikan kesehatan
pengetahuan sebelum menggunakan komik dan sesudah menggunakan
komik.
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai informasi mengenai
“Pengaruh pendidikan kesehatan bantuan hidup dasar dengan media komik
untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMA di kota palembang”.
Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu landasan bagi para
pembaca dan penelitian lain dalam penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Kegiatan ini merupakan sarana untuk mengetahui tentang Pengaruh
pendidikan kesehatan bantuan hidup dasar dengan media komik untuk
meningkatkan pengetahuan siswa sebagai salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan pendidikan di STIKes Muhammadiya Palembang. Dari
hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi
peneliti terutama tentang Pengaruh pendidikan kesehatan bantuan hidup
dasar dengan media komik untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMA di
kota palembang.
b. Bagi Sekolah
Untuk memberikan informasi kepada siswa mengenai bantuan hidup
dasar di SMA Palembang.
c. Bagi STIKes Muhammadiyah Palembang
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi atau bahan
ajar terkait tentang Pengaruh pendidikan kesehatan bantuan hidup dasar
dengan media komik untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan hasil
penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan, ilmu
pengetahuan dan dapat dimaanfaatkan oleh mahasiswa untuk bahan
informasi baru atau tambahan.
F. Keaslian Penelitian
6. Heimlich Manuver
Keadaan darurat untuk mencegah terjadinya mati lemas saat jalan
napas dari korban terblokir oleh benda atau makanan adalah dengan cara
Heimlich manuver. Dasar dari teknik ini adalah penolong berada di
belakang dari korban, dengan tangan penolong berada di sekitar pinggang
korban. Kemudian membuat kepalan dengan ibu jari menghadap ke atas
bagian bawah tulang rusuk dan melakukan tekanan mendorong secara cepat
ke atas. Dilakukan sampai benda yang menghalangi jalan napas keluar
(Heimlich manuver, 2014).
Pada bayi atau anak-anak hal yang dapat kita lakukan dalam kondisi
seperti ini adalah meletakkan korban di atas permukaan, kemudian kita bisa
berdiri atau berlulut di kaki korban atau tahan bayi di pangkuan kita
menghadap jauh. Tempatkan jari di bagian tengah di bawah tulang rusuk
dan di atas tali pusarnya tekan bagian tersebut kemudian dorong keatas
dengan gentle, ulangi sampai benda atau makanan keluar (Heimlich
manuver, 2014).
B. Pengetahuan
1. Definisi
Menurut Bloom (1908) dalam Efendi (2009), Pengetahuan adalah
hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan pengindraan
terhadap objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia,
yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, peraba. Tetapi
sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif domain adalah hal yang sangat penting dalam
membentuk tindakan seseorang (over behavior) perilaku yang didasari
pengetahuan biasanya bersifat langgeng.
Proses adopsi perilaku, menurut Notoatmodjo S (1977) dalam Sunaryo
(2004) yang mengutip mendapat Rogers (1974), sebelum seseorang
mengadopsi perilaku, didalam seseorang tersebut terjadi suatu proses yang
berurutan (akronim AIETA) yaitu :
a). Awareness (kesadaran), individu menyadari adanya stimulus.
b). Interest (tertarik), individu mulai tertarik pada stimulus.
c). Evaluation (menimbang-nimbang), individu menimbang-nimbang
tentang baik tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya.
d). Trial (mencoba), individu sudah mulai mencoba perilaku baru.
e). Adoption, individu telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,
sikap, dan kesadarannya terhadap stimulus.
Berdasarkan beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan adalah salah satu dasar terbentuknya perilaku pada seseorang,
sehingga ketika perawat menjalankan salah astu perannya sebagai educator
dalam pendidikan kesehatan hal yang perlu dilakukan yakni memberikan
pengetahuan atau informasi terkait tujuan dari pendidikan kesehatan itu
sendiri.
2. Tingkat pengetahuan
Menurut Rogers (1974) dalam Efendi (2009) pengetahuan yang
tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan sebagai berikut
:
a). Tahu (know).
Tahu diartikan sebagai pengingat akan suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini
merupakan mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh
bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang sudah diterima. Tahu
adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah, kata kerja untuk mengukur
bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan,
menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.
b). Memahami (comprehension).
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui, dan bisa menginterpretasikan
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
materi tersebut harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang
dipelajari.
C. Komik
Media pembelajaran yang valid (dinyatakan validator), praktis (mudah
digunakan) dan efektif (meningkatkan hasil belajar) dapat dikatakan sebagai
media dengan kualitas baik. (Sari, 2016).
Kualitas komik sebagai media pembelajaran dikatakan baik apabila
memenuhi tiga kriteria yakni valid (layak diuji cobakan), praktis (mudah
digunakan diukur dengan angket respon siswa) serta efektif (membantu
proses belajar diukur dengan tes hasil belajar siswa). (Pardimin & Widodo,
2017).
Komik merupakan media pembelajaran yang telah dikembangkan dan
layak digunakan untuk mengacu pada kevalidan media dan pendapat siswa
serta menunjukkan bahwa media praktis dan mudah digunakan. (Sepriyanti
& Tapia, 2018).
D. Kerangka Teori
Henti jantung sering sekali terjadi secara tiba-tiba tanpa peringatan.
Henti jantung apabila tidak ditangani dengan cepat dan tepat dapat
menyebabkan prognosis buruk bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Untuk mengurangi dampak buruk atau keparahan dalam henti jantung yang
dialami diperlukan suatu pengetahuan yang harus dimiliki oleh setiap orang
untuk melakukan suatu tindakan pertolongan awal. Pengetahuan tentang
BHD pada siswa SMA dirasakan penting dalam mengurangi angka
kematian akibat henti jantung dan dalam pertolongan pertama bertujuan
memberikan efek yang menguntungkan dan hasil akhir pada penanganan
pasien. Pengetahuan ini akan dinilai berdasarkan jawaban questionare yang
berisikan materi tentang BHD dan akan diinterpretasikan menjadi baik,
sedang dan kurang. Pengetahuan ini dipengaruhi faktor yaitu pengalaman
mendapatkan materi sebelumnya dan penyuluhan.
BAB III
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Bantuan Hidup Dasar Dengan Media Komik Untuk
Meningkatkan Pengetahuan Siswa SMA PGRI 2 di Kota Palembang.
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
B. Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat ukur Cara ukur Hasil ukur Skala
operasional
Pengetah Belum Kuesioner Purposive Mean: Interval
uan memahami Sampling >75%
sebelum dan Median:
dengan mengerti <25%
komik cara
melakukan
bantuan
hidup dasar
Pengetah Dengan Kuesioner Purposive Baik <75% Ordinal
uan skala sampling Cukup
sesudah presentase <50%
dengan baik, Kurang
komik cukup, >25%
kurang
C. Hipotesis Penelitian
1. Adanya pengaruh pendidikan kesehatan bantuan hidup dasar dengan
tingkat pengetahuan siswa
2. Adanya tingkat pengetahuan siswa yang memahami tentang bantuan
hidup dasar
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian adalah Pra-Eksperimental dengan Desain one group
pre-post test yakni suatu rancangan penelitian dengan melibatkan dua
pengukuran pada subjek yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan
tertentu dan pengukuran kedua dilakukan setelah perlakuan. Dasar
pemikirannya sederhana, yaitu bahwa apabila suatu perlakuan tidak
memberi pengaruh maka perbedaan rata-ratanya adalah nol (Trihendradi,
2009).
Dalam penelitian ini variabel independenya adalah bantuan hidup
dasar (BHD) dan veriabel dependennya yaitu tingkat pengetahuan siswa.
B. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek atau objek di teliti
(Notoatmodjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI
IPA di SMA PGRI 2 Palembang yang berjumlah 144 orang.
C. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang cirinya diselidiki atau
diukur. Unit sampel dapat sama dengan populasi tetapi juga berbeda
(Hartono,2013). Pengambilan sampel ini dilakukan dengan metode
sampling menggunakan sampel yang di ambil dengan perhitungan sampel
eksperimental menurut Supranto J (2000) dengan teknik pengambilan
sampel Systematic Random Sampling dan didapatkan sampel dalam
penelitian ini yaitu 16 responden. Instrument yang digunakan yaitu
kuisioner. Teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono,2016).
Keterangan:
n= Besar Sampel
N= Besar Populasi
d= Tingkat kepercayaan
jadi, besar sampel yang diteliti:
n= N
1+ N (d)²
n= 35
1+ 144 (0,05) ²
= 35
1,145
=30, 56 (dibulatkan menjadi 30 sampel)
Sampel penelitian ini adalah 30 orang siswa
4. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih lengkap, jelas, dan cermat serta
sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto,2010).
1. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2000), studi dokumentasi dalam penenlitian ini
dilakukan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan profil sekolah,
kurikulum yang digunakan, prestasi belajar biologi siswa dari uas siswa,
perangkat pembelajaran biologis seperti silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran.
2. Kuesioner
Untuk memperoleh data tentang variabel independen yaitu bantuan
hidup dasar. Kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti dan akan
dilakukan uji validitas dengan r hitung > r tabel dan uji rebilitas r tabel.
Kuesioner bantuan hidup dasar
a. Ya
b. Tidak
Kuesioner tingkat pengetahuan
a. S: setuju
b. TS: tidak setuju
c. SS: sangat setuju
d. STS: sangat tidak setuju
3. Uji Validitas dan Rehabilitas
a. Uji validitas
Berguna untuk mengetahui kevalidan atau kesesuaian kuesioner
yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data dari para responden
atau sampel penelitian. Uji validitas product moment pearson correlation
menggunakan prinsi mengkorelasikan atau menghubungkan anatara
masing-masing skor item atau soal dengan skor total diperoleh dari
jawaban responden atau kuesioner (Sugiono,2010)
b. Uji Reabilitas
Uji reabilitas merupakan upaya untuk menstabilakan dan melihat
adakah konsitensi responden dalam menjawab pertanyaan, yang terkait
dengan konstruksi dimensi variabel. Konstruksi dimensi ini berupa
kuesioner (Sugiono,2010). Suatu kuesioner dikatakan reliable apabila
kuesioner tersebut mempunyai ketetapan hasil, artinya jika dikenakan
pada objek yang sama pada lain waktu hasilnya tetap.
6. Analisis Data
Data yang telah diolah dengan computer risasi kemudian
dideskripsikan sehingga dapat diperoleh maka atau arti dari hasil
penelitian (Notoadmojo,2012). Analisa data dalam penenlitian ini melalui
prosedur bertahap yaitu analisa univariat dan bivariat.
a. Analisis univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau
mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penenlitian
(Nursalam,2013). Analisa univariat dilakukan untuk mengetahui
distribusi frekuensi dari semua variabel yang diteliti baik variabel
independen yaitu bantuan hidup dasar maupun variabel independen yaitu
tingkat pengetahuan siswa (Arikunto, 2010).
b. Analisis bivariat
Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga
berhubungan atau berkolerasi yaitu variabel independen bantuan hidup
dasar dan variabel dependen tingkat pengetahuan siswa. Analisis
purposive sampling ini bertujuan untuk melihat antaran 2 variabel
menggunakan uji statistik kai kuadrat untuk menguji 2 kelompok data
baik variabel independen ataupun variabel dependennya dengan tingkat
kepercayaan 95% pada α 0,05 dimana:
1. Bila P value ≤ α (0,05), menunjukkan adanya pengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen.
2. Bila P value > α (0,05), menunjukkan tidak ada pengaruh antara
variabel independen dengan variabel dependen.
7. Etika Penelitian
Masalah pada penelitian dalam ilmu keperawatan, hampir 90% subjek
penelitian yang digunakan adalah manusia. Oleh karena itu, peneliti harus
memahami prinsip-prinsip penelitian. Secara umum prinsip etika dalam
penelitian/pengumpulan data dapat dibedakan menjadi tiga bagian.
(Nursalam, 2012) yaitu :
a. Prinsip Manfaat
1. Bebas dari Penderitaan
Perlakuan dalam penelitian ini dilaksanaakan tanpa
mengakibatkan kerugian kepada subjek yang diteliti.
2. Bebas dari Eksploitasi
Partisipasi subjek dalam penelitian dihindarkan dari keadaan
yang tidak menguntungkan dalam bentuk apapun. Subjek diyakinkan
bahwa partisipasinya ataupun informasi yang diberikan dalam proses
penelitian tidak akan dipergunakan untuk hal-hal yang dapat
merugikan subjek dan akan dijaga kerahasiaannya.
3. Resiko (Benefits Ratio)
Penelitian ini sudah dipertimbangkan, tidak ada resiko yang
berakibat merugikan kepada subjek setiap dilakukan pegumpulan
data.
Daftar Pustaka