Abstract: Traffic accidents are one of the public health issues affecting all sectors of life.
Accidental injuries generally occur in the musculoskeletal system. Injuries that include
bleeding, sprains and fractures. To prevent injury to the musculoskeletal system, swimwear
help is needed through Education. The purpose of the research is to know the effect of Health
education and simulation on knowledge and skill level on grade X students of SMK Negeri 6
Manado. The research method is pre experiment with one group pre and post test and using
multiple choice questions to collect data from respondent. Sample consists of 16 respondents
using the systematic random sampling technique. The results of the research using the
Wilcoxon statistical test yields a P-Value of 0,000 (< α = 0,05). The conclusion shows that the
effect of Health education on knowledge on grade X students of SMK Negeri 6 Manado.
Keywords: Health education, dressing splint, first aid fracture
Abstrak: Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
mempengaruhi semua sektor kehidupan. Cedera akibat kecelakaan umumnya terjadi pada
sistem muskuloskeletal. Cedera yang meliputi perdarahan, terkilir dan patah tulang. Untuk
mencegah terjadinya cedera pada sistem muskuloskeletal dibutuhkan pertolongan balut bidai
melalui Pendidikan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Pendidikan kesehatan dan
simulasi terhadap tingkat pengetahuan pada siswa kelas X SMK Negeri 6 Manado. Metode
penelitian ini adalah Pre-experimen dengan desain penelitian one group pre and post test dan
menggunakan Multiple Choice Questions untuk mendapatkan data dari responden. Sampel
berjumlah 16 responden dengan menggunakan Teknik systematic Random Sampling. Hasil
penelitian menggunakan uji statistik Wilcoxon di dapat nilai P-value sebesar 0,000 (< α =
0,05). Kesimpulan menunjukkan adanya pengaruh Pendidikan kesehatan dan simulasi
terhadap pengetahuan tentang balut bidai pertolongan pertama fraktur tulang panjang pada
siswa kelas X SMK Negeri 6 Manado.
Kata Kunci: Pendidikan kesehatan, balut bidai, pertolongan pertama fraktur.
1
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018
World Health Organisation (WHO) dinilai bahwa luka yang diderita oleh siswa SMA
menjadi pembunuh terbesar ketiga, di adalah 26,4% berada di jalan, 23,1% terjadi
bawah penyakit jantung koroner dan di sekolah, 28,6% aktifitas olahraga dan
tubercolosis (TBC). Organisasi kesehatan 22% terjadi di rumah (Pratiwi, 2011).
Dunia WHO mencatat 1,2 juta orang Cedera akibat kecelakaan di lingkungan
meninggal setiap tahunnya dalam sekolah umumnya terjadi pada sistem
kecelakaan lalu lintas dan 50 juta orang muskuloskeletal dan harus ditangani
korban kecelakaan lalu lintas mengalami dengan cepat dan tepat. Jika tidak akan
luka serius maupun catat tetap (WHO, menimbulkan cedera yang semakin parah
2013). dan dapat memicu terjadinya pendarahan.
Korps lalu lintas Mabes Polri mencatat Dampak lain yang terjadi dapat
pada tahun 2013, terjadi 101.037 mengakibatkan kelainan bentuk tulang atau
kecelakaan lalu lintas. Ini berarti setiap jam kecatatan bahkan kematian. Untuk
terjadi 12 kasus kecelakaan lalu lintas. mencegah terjadinya cedera pada sistem
Kecelakaan tersebut menimbulkan 25.157 muskuloskeletal dibutuhkan pertolongan
korban meninggal dunia. Di Indonesia, rata- balut bidai melalui Pendidikan (Thygerson,
rata orang meninggal setiap jam akibat 2011).
kecelakaan lalu lintas (Ratnasari, 2014). Pengetahuan sendiri dipengaruhi oleh
Menurut data yang diperoleh Direktorat banyak faktor seperti pendidikan, umur,
Lalu lintas Polda Sulut, pada tahun 2012 lingkungan, dan sosial budaya
jumlah kecelakaan lalu lintas tercatat 1.269 (Notoatmodjo, 2012). Tingkat pendidikan
kejadian.Tahun 2013 tercatat 1.328 memiliki hubungan dengan tingkat
kejadian. Itu berarti terjadi kenaikan 5%. pengetahuan, dimana tingkat pendidikan
Sedangkan, dalam kurun waktu 01 januari mampu mempengaruhi tingkat pengetahuan
sampai 30 april 2014, tercatat ada 401 seseorang. Hubungan ini diharapkan
kecelakaan lalu lintas. Dari data yang semakin tinggi tingkat pendidikan
diperoleh di Polresta Manado terdapat 344 seseorang maka semakin tinggi tingkat
lakalantas yang terjadi sejak januari hingga pengetahuannya. Pendidikan kesehatan
november 2017 (Tribunmanado, 2017). merupakan usaha atau kegiatan untuk
Menurut WHO diperkirakan 70% membantu individu, kelompok, dan
kecelakaan lalu lintas di alami oleh pelajar. masyarakat dalam meningkatkan
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar kemampuan baik pengetahuan, sikap,
(RISKESDAS) oleh Badan Penelitian dan maupun keterampilan untuk mencapai
Pengembangan Depkes RI tahun 2007 di hidup sehat secara optimal (Notoatmodjo,
Indonesia terjadi kasus fraktur yang 2012), bahkan dengan mewajibkan semua
disebabkan oleh cedera antara lain karena pelajar mendapatkan pendidikan
jatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma pertolongan pertama sebelum lulus dari
benda tajam atau tumpul. Dari 45.987 SLTP dan pertolongan pertama lanjutan
peristiwa terjatuh yang mengalami fraktur sebelum lulus SLTA atau sebelum
1.775 orang. dari 20.829 kecelakaan lalu mendapat SIM, maka kita dapat
lintas, yang mengalami fraktur sebanyak memastikan bahwa dalam dua generasi
1.770 orang (Riskesdas Depkes RI, 2007 yang akan datang, tiap orang di tempat
dalam Lintong, 2015). Salah satu studi di kecelakaan atau pada penyakit akut akan
Vancouver, British Colombia (Kanada) lebih sanggup menyelamatkan nyawa dan
tingkat kecelakaan yang terjadi di ekstremitas sampai tiba bantuan profesional
lingkungan sekolah sebesar 1,8% dari 100 (Boswick, 2012).
anak, cidera yang meliputi perdarahan, Pertolongan balut bidai dapat dilakukan
terkilir, fraktur (patah tulang) dan gagar oleh semua orang yang terlatih. Pembidaian
otak sebesar 0,09% dari 100 anak. adalah berbagai tindakan dan upaya untuk
Sementara itu studi lain menyebutkan mengistirahatkan bagian yang patah.
2
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018
3
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018
4
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018
5
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018
menunjukkan bahwa ada perubahan tingkat Dapat juga dilihat bahwa terdapat
pengetahuan setelah diberikan pendidikan perbedaan yang signifikan antara nilai rata-
kesehatan. Hal ini menunjukan bahwa rata sebelum diberikan pendidikan
siswa yang telah diberikan pendidikan kesehatan dan nilai rata-rata sesudah
kesehatan tentang balut bidai pada diberikan pendidikan kesehatan dimana
pertolongan pertama fraktur telah nilai rata-rata sesudah diberikan pendidikan
memahami dengan baik dan diharapkan kesehatan (62,19) lebih tinggi dibandingkan
dapar menerapkan dilingkungan sekitar. nilai rata-rata sebelum diberikan
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendidikan kesehatan (44,6). Dapat
penelitian yang dilakukan oleh Sari (2015) disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
Adanya peningkatan pengetahuan sebelum signifikan pemberian pendidikan kesehatan
diberikan pendidikan kesehatan ini terhadap tingkat pengetahuan tentang balut
sesungguhnya tidak lepas dari pemberian bidai pertolongan pertama fraktur tulang
pelatihan. Pelatihan diberikan dengan Panjang pada siswa kelas X SMK Negeri 6
motode ceramah dan tanya jawab serta Manado, maka Ho ditolak Ha diterima.
membagikan modul yang berisi tentang Hasil penelitian diatas dapat dilihat
materi balut bidai. Pemberian teori dan bahwa pendidikan kesehatan sangat
modul dimaksudkan dapat memberikan berpengaruh terhadap pembentukan
pengetahuan dan informasi yang lebih pengetahuan, sikap serta keterampilan
banyak. Sehingga tingkat pengetahuan siswa yang lebih baik. Sikap dan
menunjukkan adanya perubahan sesudah keterampilan siswa lebih meningkat dilihat
diberikan pelatihan. melalui respon dan partisipasi dalam
Peneliti berpendapat Berdasarkan hasil mengikuti pemberian pendidikan
penelitian pada siswa kelas X terbukti kesehatan, rasa ingin tahu dan niat belajar
berpengaruh terhadap peningkatan yang di tunjukkan siswa melalui simulasi.
pengetahuan siswa itu berarti materi yang Siswa mengikuti simulasi kemudian
diberikan atau pendidikan kesehatan mempraktekkan langsung proses balut bidai
dilakukan dapat diserap dengan baik oleh pada fraktur dalam proses ini sebagian
para siswa sehingga terjadi peningkatan besar siswa melakukan simulasi dengan
pengetahuan yang signifikan setelah penilaian yang baik melakukan sesuai
dilakukan pendidikan kesehatan. Hal ini materi yang mereka ikuti. Berdasarkan
memiliki makna bahwa semakin baik penelitian ini peneliti berpendapat bahwa
tingkat pengetahuan balut bidai maka seiring dengan meningkatnya pengetahuan
semakin baik pula sikap pertolongan siswa tentang balut bidai maka semakin
pertama fraktur tulang Panjang. meningkat kebranian saat melakukan
Penelitian ini merupakan penelitian pertolongan pertama pada fraktur dalam
yang membandingkan pengetahuan kondisi atau keadaan gawat. Perbedaan
responden tentang balut bidai pada dalam penelitian ini sebelum dan sesudah
pertolongan pertama fraktur sebelum dan pemberian Pendidikan kesehatan yaitu
sesudah mendapatkan pendidikan siswa mengalami peningkatan
kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan pengetahaun, sebelum pemberian
tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah Pendidikan kesehatan sebagian besar siswa
diberikan pendidikan kesehatan pada siswa memiliki pengetahuan yang baik dan lebih
kelas X SMK Negeri 6 Manado mengalami peningkatan melalui penilaian
menggunakan uji bertanda Wilcoxon sesudah pemberian Pendidikan kesehatan
(Signed Rank Test) dengan tingkat melaui pengisian kuesioner.
kemaknaan (α) = 0,05 yang menunjukkan
hasil P-value 0,00 pada pengetahuan. Nilai
p-value digunakan untuk menentukan
apakah hipotesis diterima atau ditolak.
6
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018
7
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018
Sari, A. (2015). Pengaruh pelatihan balut Yunisa (2010). Pertolongan pertama pada
bidai terhadap pengetahuan dan kecelakaan (P3K). Jakarta: Victory
keterampilan siswa di SMA Negeri Inti Cipta.
2 Sleman Yogyakarta. Di akses 19
Oktober 2017 19.05 Wita.
Saputri Rizka. (2017). Hubungan tingkat
pengetahuan balut bidai dengan
sikap pertolongan pertama fraktur
pada Mahasiswa keperwatan. Di
akses 29 Oktober 2017 21.00 Wita.