Anda di halaman 1dari 8

ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DAN SIMULASI


TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG BALUT BIDAI
PERTOLONGAN PERTAMA FRAKTUR TULANG
PANJANG PADA SISWA KELAS X
SMK NEGERI 6 MANADO
Jessicha Angel Warouw
Lucky Tommy Kumaat
Linnie Pondaag

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : jessicha.warouw@gmail.com

Abstract: Traffic accidents are one of the public health issues affecting all sectors of life.
Accidental injuries generally occur in the musculoskeletal system. Injuries that include
bleeding, sprains and fractures. To prevent injury to the musculoskeletal system, swimwear
help is needed through Education. The purpose of the research is to know the effect of Health
education and simulation on knowledge and skill level on grade X students of SMK Negeri 6
Manado. The research method is pre experiment with one group pre and post test and using
multiple choice questions to collect data from respondent. Sample consists of 16 respondents
using the systematic random sampling technique. The results of the research using the
Wilcoxon statistical test yields a P-Value of 0,000 (< α = 0,05). The conclusion shows that the
effect of Health education on knowledge on grade X students of SMK Negeri 6 Manado.
Keywords: Health education, dressing splint, first aid fracture

Abstrak: Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang
mempengaruhi semua sektor kehidupan. Cedera akibat kecelakaan umumnya terjadi pada
sistem muskuloskeletal. Cedera yang meliputi perdarahan, terkilir dan patah tulang. Untuk
mencegah terjadinya cedera pada sistem muskuloskeletal dibutuhkan pertolongan balut bidai
melalui Pendidikan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh Pendidikan kesehatan dan
simulasi terhadap tingkat pengetahuan pada siswa kelas X SMK Negeri 6 Manado. Metode
penelitian ini adalah Pre-experimen dengan desain penelitian one group pre and post test dan
menggunakan Multiple Choice Questions untuk mendapatkan data dari responden. Sampel
berjumlah 16 responden dengan menggunakan Teknik systematic Random Sampling. Hasil
penelitian menggunakan uji statistik Wilcoxon di dapat nilai P-value sebesar 0,000 (< α =
0,05). Kesimpulan menunjukkan adanya pengaruh Pendidikan kesehatan dan simulasi
terhadap pengetahuan tentang balut bidai pertolongan pertama fraktur tulang panjang pada
siswa kelas X SMK Negeri 6 Manado.
Kata Kunci: Pendidikan kesehatan, balut bidai, pertolongan pertama fraktur.

PENDAHULUAN kondisi tersebut peran serta masyarakat


Kondisi kegawatdaruratan dapat terjadi untuk membantu korban sebelum ditangani
dimana saja dan kapan saja. Sudah menjadi oleh petugas kesehatan menjadi sangat
tanggung jawab petugas kesehatan untuk penting (Sudiharto, 2011 dalam Sari, 2015).
menangani masalah tersebut. Namun tidak Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu
menutup kondisi kegawatdaruratan dapat masalah kesehatan masyarakat yang
terjadi pada daerah yang sulit dijangkau mempengaruhi semua sektor kehidupan.
oleh petugas kesehatan. Sehingga pada Kecelakaan lalu lintas di Indonesia oleh

1
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

World Health Organisation (WHO) dinilai bahwa luka yang diderita oleh siswa SMA
menjadi pembunuh terbesar ketiga, di adalah 26,4% berada di jalan, 23,1% terjadi
bawah penyakit jantung koroner dan di sekolah, 28,6% aktifitas olahraga dan
tubercolosis (TBC). Organisasi kesehatan 22% terjadi di rumah (Pratiwi, 2011).
Dunia WHO mencatat 1,2 juta orang Cedera akibat kecelakaan di lingkungan
meninggal setiap tahunnya dalam sekolah umumnya terjadi pada sistem
kecelakaan lalu lintas dan 50 juta orang muskuloskeletal dan harus ditangani
korban kecelakaan lalu lintas mengalami dengan cepat dan tepat. Jika tidak akan
luka serius maupun catat tetap (WHO, menimbulkan cedera yang semakin parah
2013). dan dapat memicu terjadinya pendarahan.
Korps lalu lintas Mabes Polri mencatat Dampak lain yang terjadi dapat
pada tahun 2013, terjadi 101.037 mengakibatkan kelainan bentuk tulang atau
kecelakaan lalu lintas. Ini berarti setiap jam kecatatan bahkan kematian. Untuk
terjadi 12 kasus kecelakaan lalu lintas. mencegah terjadinya cedera pada sistem
Kecelakaan tersebut menimbulkan 25.157 muskuloskeletal dibutuhkan pertolongan
korban meninggal dunia. Di Indonesia, rata- balut bidai melalui Pendidikan (Thygerson,
rata orang meninggal setiap jam akibat 2011).
kecelakaan lalu lintas (Ratnasari, 2014). Pengetahuan sendiri dipengaruhi oleh
Menurut data yang diperoleh Direktorat banyak faktor seperti pendidikan, umur,
Lalu lintas Polda Sulut, pada tahun 2012 lingkungan, dan sosial budaya
jumlah kecelakaan lalu lintas tercatat 1.269 (Notoatmodjo, 2012). Tingkat pendidikan
kejadian.Tahun 2013 tercatat 1.328 memiliki hubungan dengan tingkat
kejadian. Itu berarti terjadi kenaikan 5%. pengetahuan, dimana tingkat pendidikan
Sedangkan, dalam kurun waktu 01 januari mampu mempengaruhi tingkat pengetahuan
sampai 30 april 2014, tercatat ada 401 seseorang. Hubungan ini diharapkan
kecelakaan lalu lintas. Dari data yang semakin tinggi tingkat pendidikan
diperoleh di Polresta Manado terdapat 344 seseorang maka semakin tinggi tingkat
lakalantas yang terjadi sejak januari hingga pengetahuannya. Pendidikan kesehatan
november 2017 (Tribunmanado, 2017). merupakan usaha atau kegiatan untuk
Menurut WHO diperkirakan 70% membantu individu, kelompok, dan
kecelakaan lalu lintas di alami oleh pelajar. masyarakat dalam meningkatkan
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar kemampuan baik pengetahuan, sikap,
(RISKESDAS) oleh Badan Penelitian dan maupun keterampilan untuk mencapai
Pengembangan Depkes RI tahun 2007 di hidup sehat secara optimal (Notoatmodjo,
Indonesia terjadi kasus fraktur yang 2012), bahkan dengan mewajibkan semua
disebabkan oleh cedera antara lain karena pelajar mendapatkan pendidikan
jatuh, kecelakaan lalu lintas dan trauma pertolongan pertama sebelum lulus dari
benda tajam atau tumpul. Dari 45.987 SLTP dan pertolongan pertama lanjutan
peristiwa terjatuh yang mengalami fraktur sebelum lulus SLTA atau sebelum
1.775 orang. dari 20.829 kecelakaan lalu mendapat SIM, maka kita dapat
lintas, yang mengalami fraktur sebanyak memastikan bahwa dalam dua generasi
1.770 orang (Riskesdas Depkes RI, 2007 yang akan datang, tiap orang di tempat
dalam Lintong, 2015). Salah satu studi di kecelakaan atau pada penyakit akut akan
Vancouver, British Colombia (Kanada) lebih sanggup menyelamatkan nyawa dan
tingkat kecelakaan yang terjadi di ekstremitas sampai tiba bantuan profesional
lingkungan sekolah sebesar 1,8% dari 100 (Boswick, 2012).
anak, cidera yang meliputi perdarahan, Pertolongan balut bidai dapat dilakukan
terkilir, fraktur (patah tulang) dan gagar oleh semua orang yang terlatih. Pembidaian
otak sebesar 0,09% dari 100 anak. adalah berbagai tindakan dan upaya untuk
Sementara itu studi lain menyebutkan mengistirahatkan bagian yang patah.

2
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

Pembidaian adalah suatu cara pertolongan bahkan sebelum mereka mengetahuinya.


pertama pada cedera/trauma sistem Kecelakaan merupakan kejadian yang tidak
muskuloskeletal untuk mengistirahatkan bisa diprediksi bahkan banyak kejadian
(imobilisasi) bagian tubuh yang mengalami kecelakaan terjadi di sekitar kita,
cedera dengan menggunakan suatu alat. dikalangan masyarakat bahkan dikalangan
Pembidaian dapat menyangga atau siswa yang merupakan kawasan yang
menahan bagian tubuh agar tidak bergeser banyak orang, tetapi orang di sekitar
atau berubah dari posisi yang dikehendak. kejadian tidak tahu harus berbuat
sehinggah menghindari bagian tubuh agar pertolongan seperti apa sehingga terkadang
tidak bergeser dari tempatnya dan hanya dibiarkan begitu saja sehingga
mengurangi rasa nyeri (Smeltzer, 2002 peneliti tertarik memberikan pendidikan
dalam Fakhrurrizal, 2015). kesehatan untuk menambah pengetahuan
Hasil penelitian yang dilakukan Dwi dan kebranian dalam melakukan
Sari (2015) yang berjudul pengaruh pertolongan. Berpijak dari penjelasan diatas
pelatihan balut bidai terhadap pengetahuan mengenai penanganan fraktur yang tepat
dan keterampilan siswa di SMA Negeri 2 berupa balut bidai maka peneliti tertarik
Sleman Yogyakarta sebagian besar untuk melakukan penelitian dengan tujuan
mengalami peningkatan pengetahuan dari untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan
sebelum dan sesudah diberikan pelatihan. Kesehatan dan Simulasi Terhadap
Pengetahuan yang tinggi 6.7% menjadi Pengetahuan Tentang Balut Bidai
66.7% dan penurunan pengetahuan yang Pertolongan Pertama Fraktur Tulang
rendah dari 43.3% menjadi 10.0%. Studi Panjang Pada Siswa Kelas X SMK
pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 9 NEGERI 6 Manado dan peneliti tertarik
November 2017 di SMK NEGERI 6 untuk melakukan penelitian pada siswa
Manado di dapati belum pernah SMK dengan tujuan untuk memperkuat
mendapatkan pengetahuan pertolongan keberanian, memotivasi, dan meningkatkan
pertama dengan balut bidai. Setelah pengetahuan siswa dalam melakukan
diberikan penjelasan singkat tentang balut pertolongan pertama.
bidai sebanyak 5 siswa yang telah di
wawancarai dua di antaranya mengatakan METODE PENELITIAN
balut bidai merupakan alat bantu dalam Desain penelitian yang digunakan
pertolongan pertama saat kejadian adalah Pre-experimen dengan rancangan
kecelakaan untuk mengurangi rasa sakit dan penelitian one group pre test post test.
pendarahan. Dua dari lima siswa yang di Penelitian dilakukan di SMK Negeri 6
wawancarai mengatakan siap untuk Manado. Dalam penelitian ini yang menjadi
menolong dan mencari bantuan orang lain. populasi adalah semua siswa-siswi kelas X
Tiga dari lima siswa sudah pernah melihat SMK Negeri 6 Manado berjumlah 494
kejadian kecelakaan sikap mereka dalam orang. Teknik pengambilan sampel dalam
menanggapi hal tersebut yaitu ragu dan penelitian ini menggunakan systematic
takut untuk menolong. Setiap orang harus random sampling. Kriteria responden
mampu melakukan pertolongan pertama, digunakan sebagai sampel adalah siswa
karena sebagian besar orang pada akhirnya kelas X di SMK Negeri 6 Manado, siswa
akan berada dalam situasi yang kelas X yang bersedia menjadi responden,
memerlukan pertolongan pertama untuk siswa yang menolak menjadi responden,
orang lain atau diri mereka sendiri siswa yang sedang sakit/izin atau tidak
(Thygerson, 2009). hadir.
Berdasarkan studi pendahuluan tersebut Instrumen pada penelitian ini
menunjukkan bahwa pengetahuan siswa menggunakan teknik pengumpulan data
masih cenderung rendah dan belum berani dengan MCQ yang dikembangkan sendiri
menangani permasalahan patah tulang oleh peneliti berdasarkan materi balut bidai

3
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

untuk mengukur tingkat pengetahuan siswa HASIL dan PEMBAHASAN


di sekolah. MCQ ini di uji pada 20 siswa Karakteristik Responden
dan telah di uji validitas dan reliabilitas oleh Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan
peneliti dengan hasil nilai uji validitas dan Jenis Kelamin
reliabilitas bahwa hasil nilai r hitung Jenis Kelamin N %
(Corrected item total correlation) P_1 – Laki-laki 4 25
P_16 lebih besar dari pada nilai r tabel Perempuan 12 75
sehingga dapat dikatakan valid. MCQ ini Total 16 100
terdiri dari 16 pertanyaan untuk Sumber: Data Primer 2018
mengidentifikasi pengetahuan dengan
kategori pengetahuan baik dan pengetahuan Distribusi frekuensi berdasarkan
kurang dengan bobot, setiap nomor soal variabel jenis kelamin seperti yang terlihat
yang benar diberi skor 5 dan yang salah pada tabel 1 diatas menunjukkan bahwa
diberi skor 0. Selanjutnya penetapan dari 16 responden yang diteliti mayoritas
kategori berdasarkan perhitungan median, data jenis kelamin responden yaitu
yaitu: Skor tertinggi x jumlah pertanyaan, perempuan dengan jumlah 12 siswa (75%)
Skor terendah x jumlah pertanyaan. Apabila dan sisanya berjenis kelamin perempuan
jawaban responden diatas nilai median 41- berjumlah 4 siswa (24%).
80 dikategorikan pengetahuan baik, apabila
jawaban responden dibawah atau sama Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan
dengan nilai median 0-40 dikategorikan Umur
pengetahuan kurang. Umur Siswa n %
Data yang telah diperoleh selanjutnya 0-5 0 0
dilakukan pengolahan data agar dapat 5-11 0 0
dilakukan analisis lanjut, yaitu : editing, 12-16 16 100
coding, entry data dan cleaning. Analisa 17-25 0 0
univariat dalam penenelitian ini yaitu 26-45 0 0
tingkat pengetahuan sebelum dilakukan 36-45 0 0
pendidikan kesehatan dan tingkat 46-55 0 0
pengetahuan responden setelah dilakukan 56-65 0 0
pendidikan kesehatan. Untuk mengetahui Total 16 100
pengaruh pendidikan kesehatan dan Sumber: Data Primer 2018
simulasi terhadap tingkat pengetahuan balut
bidai. Dalam penelitian ini, variabel terikat Distribusi frekuensi berdasarkan
berskala ordinal Uji yang digunakan yaitu variabel umur siswa seperti yang terlihat
Uji Urutan Bertanda Wilcoxon (The Signed pada tabel 2 diatas menunjjukan bahwa
Rank Test), uji ini untuk membandingkan mayoritas umur siswa ada pada rentang 12-
sampel dengan subjek yang sama namun 16 tahun sebanyak 16 siswa (100%).
mengalami dua test yaitu sebelum dan
sesudah diberikan intervensi. Dengan Analisis Univariat
tingkat kemaknaan 95% (α= 0,05). Etika Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan
penelitian dalam penelitian ini bertujuan Tingkat Pengetahuan Siswa
menjaga kerahasiaan identitas responden, Sebelum Diberikan Pendidikan
kemungkinan terjadinya ancaman terhadap Kesehatan
responden, masalah etika ini terutama Tingkat Pengetahuan n %
ditekankan pada: dignity, privacy and Baik 11 68,8
confidentiality, justice an inclusiveness, Kurang Baik 5 31,2
balancing harms and benefits.
Total 16 100
Sumber: Data Primer 2018

4
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

Distribusi frekuensi berdasarkan 44,6 dengan standar deviasi 9,525


variabel tingkat pengetahuan pada tabel 3 sedangkan setelah diberikan pendidikan
sebelum pemberian pendidikan kesehatan kesehatan memperoleh nilai rata-rata 62,19
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dengan standar deviasi 7,952 menggunakan
memiliki tingkat pengetahuan baik dengan uji bertanda Wilcoxon (Signed Rank Test)
jumlah 11 siswa (68,8%) dan siswa yang dengan tingkat kemaknaan (α) = 0,05. Nilai
memiliki tingkat pengetahuan kurang baik p-value digunakan untuk menentukan
berjumlah 5 siswa (31.2%). apakah hipotesis diterima atau ditolak.
Dengan P-value = 0,00 < α = 0,05 maka Ho
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan ditolak. Dengan demikian dapat
Tingkat Pengetahuan Siswa disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
Sesudah Diberikan Pendidikan sebelum dan sesudah pemberian pendidikan
Kesehatan kesehatan.
Tingkat n % Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Pengetahuan tingkat pengetahuan responden sebelum
Baik 16 100 diberikan pendidikan kesehatan yaitu 11
Kurang Baik 0 0 siswa (68,8%) berada pada kategori
Total 16 100 pengetahuan baik dan 5 siswa (31,2%)
Sumber: Data Primer 2018 berada pada kategori pengetahuan kurang
baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Analisis distribusi responden sesudah penelitian yang dilakukan oleh Saputro
diberikan Pendidikan kesehatan pada tabel (2017) bahwa pengetahuan tentang
4 menunjukkan tingkat pengetahuan siswa pertolongan pertama pada kecelakaan
setelah pemberian pendidikan kesehatan diperoleh dari sumber informasi ataupun
meningkat yaitu semua responden memilki dari pengalaman yang mereka dapatkan di
tingkat pengetahuan baik yang berjumlah lingkungan mereka. Pengetahuan atau
16 siswa (100%). kognitif merupakan domain yang sangat
penting dalam membentuk tindakan atau
Analisis Bivariat perilaku seseorang. Pengetahuan akan lebih
Tabel 5. Analisis Pengetahuan Sebelum langgeng dari pada prilaku yang tidak
dan Sesudah diberikan didasari oleh pengetahuan.
Pendidikan Kesehatan Tentang Peneliti berpendapat, berdasarkan data
Balut Bidai Pertolongan Pertama pengetahuan tersebut, maka disimpulkan
Fraktur Tulang Panjang Pada bahwa tingkat pengetahuan tentang balut
Siswa Kelas X SMK Negeri 6 bidai pada pertolongan pertama fraktur
Manado sebagian besar responden sebelum
Variabel n Mean SD Z
p- pemberian pendidikan kesehatan adalah
value baik. Pengetahuan juga harus dibarengi
Sebelum
diberikan dengan sikap dan keterampilan yang baik
16 44,6 9,525
pendidikan karena dari peendidikan yang kita dapat
kesehatan akan membentuk sikap dan keterampilan
-3,542 0,00
Sesudah
diberikan yang baik. Hasil penelitian menunjukkan
16 62,19 7,952 bahwa tingkat pengetahuan responden
pendidikan
kesehatan sesudah diberikan pendidikan kesehatan
Sumber: Data Primer 2018 yaitu 16 siswa (100%) berada pada kategori
baik. Ada perbedaan antara sebelum dan
Hasil analisis diatas menunjukkan nilai sesudah dilakukan pendidikan kesehatan
rata-rata tingkat pengetahuan sebelum tentang balut bidai terhadap peningkatan
diberikan pendidikan kesehatan pada Siswa pengetahuan dan keterampilan Siswa kelas
Kelas X SMK Negeri 6 Manado sebesar X SMK Negeri 6 Manado. Hal ini

5
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

menunjukkan bahwa ada perubahan tingkat Dapat juga dilihat bahwa terdapat
pengetahuan setelah diberikan pendidikan perbedaan yang signifikan antara nilai rata-
kesehatan. Hal ini menunjukan bahwa rata sebelum diberikan pendidikan
siswa yang telah diberikan pendidikan kesehatan dan nilai rata-rata sesudah
kesehatan tentang balut bidai pada diberikan pendidikan kesehatan dimana
pertolongan pertama fraktur telah nilai rata-rata sesudah diberikan pendidikan
memahami dengan baik dan diharapkan kesehatan (62,19) lebih tinggi dibandingkan
dapar menerapkan dilingkungan sekitar. nilai rata-rata sebelum diberikan
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendidikan kesehatan (44,6). Dapat
penelitian yang dilakukan oleh Sari (2015) disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
Adanya peningkatan pengetahuan sebelum signifikan pemberian pendidikan kesehatan
diberikan pendidikan kesehatan ini terhadap tingkat pengetahuan tentang balut
sesungguhnya tidak lepas dari pemberian bidai pertolongan pertama fraktur tulang
pelatihan. Pelatihan diberikan dengan Panjang pada siswa kelas X SMK Negeri 6
motode ceramah dan tanya jawab serta Manado, maka Ho ditolak Ha diterima.
membagikan modul yang berisi tentang Hasil penelitian diatas dapat dilihat
materi balut bidai. Pemberian teori dan bahwa pendidikan kesehatan sangat
modul dimaksudkan dapat memberikan berpengaruh terhadap pembentukan
pengetahuan dan informasi yang lebih pengetahuan, sikap serta keterampilan
banyak. Sehingga tingkat pengetahuan siswa yang lebih baik. Sikap dan
menunjukkan adanya perubahan sesudah keterampilan siswa lebih meningkat dilihat
diberikan pelatihan. melalui respon dan partisipasi dalam
Peneliti berpendapat Berdasarkan hasil mengikuti pemberian pendidikan
penelitian pada siswa kelas X terbukti kesehatan, rasa ingin tahu dan niat belajar
berpengaruh terhadap peningkatan yang di tunjukkan siswa melalui simulasi.
pengetahuan siswa itu berarti materi yang Siswa mengikuti simulasi kemudian
diberikan atau pendidikan kesehatan mempraktekkan langsung proses balut bidai
dilakukan dapat diserap dengan baik oleh pada fraktur dalam proses ini sebagian
para siswa sehingga terjadi peningkatan besar siswa melakukan simulasi dengan
pengetahuan yang signifikan setelah penilaian yang baik melakukan sesuai
dilakukan pendidikan kesehatan. Hal ini materi yang mereka ikuti. Berdasarkan
memiliki makna bahwa semakin baik penelitian ini peneliti berpendapat bahwa
tingkat pengetahuan balut bidai maka seiring dengan meningkatnya pengetahuan
semakin baik pula sikap pertolongan siswa tentang balut bidai maka semakin
pertama fraktur tulang Panjang. meningkat kebranian saat melakukan
Penelitian ini merupakan penelitian pertolongan pertama pada fraktur dalam
yang membandingkan pengetahuan kondisi atau keadaan gawat. Perbedaan
responden tentang balut bidai pada dalam penelitian ini sebelum dan sesudah
pertolongan pertama fraktur sebelum dan pemberian Pendidikan kesehatan yaitu
sesudah mendapatkan pendidikan siswa mengalami peningkatan
kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan pengetahaun, sebelum pemberian
tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah Pendidikan kesehatan sebagian besar siswa
diberikan pendidikan kesehatan pada siswa memiliki pengetahuan yang baik dan lebih
kelas X SMK Negeri 6 Manado mengalami peningkatan melalui penilaian
menggunakan uji bertanda Wilcoxon sesudah pemberian Pendidikan kesehatan
(Signed Rank Test) dengan tingkat melaui pengisian kuesioner.
kemaknaan (α) = 0,05 yang menunjukkan
hasil P-value 0,00 pada pengetahuan. Nilai
p-value digunakan untuk menentukan
apakah hipotesis diterima atau ditolak.

6
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

SIMPULAN fraktur tertutup di ruang igd rumah


Hasil penelitian yang dilakukan di kelas sakit umum daerah a.m
X SMK Negeri 6 Manado, dapat ditarik parikesit tenggarong. Diakses 24
kesimpulan sebagai berikut: November 2017 11.00 Wita.
Tingkat pengetahuan siswa kelas X SMK
Negeri 6 Manado sebelum diberikan Hardisman. (2014). Gawat darurat medis
pendidikan kesehatan dan simulasi yaitu praktis. Gosyen Publishing.
sebagian pada kategori tingkat pengetahuan
baik dan sisanya pada kategori kurang baik. Kidd, Pamela S, dkk (2011). Pedoman
Tingkat pengetahuan dan keterampilan keperawatan emergensi edisi 2.
siswa kelas X SMK Negeri 6 Manado Jakarta: EGC.
sesudah diberikan pendidikan kesehatan
dan simulasi yaitu sebagian besar pada Khasanah, Y.C, (2017). Perbedaan
kategori tingkat pengetahuan sudah baik. pengetahuan sebelum dan sesudah
Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan pendidikan kegawatdaruratan
terhadap tingkat pengetahuan dan dan analisis keterampilan pada
keterampilan balut bidai pada pertolongan agen mantap di desa Munca
pertama fraktur pasa siswa kelas X SMK Kabupaten Pesawaran Lampung.
Negeri 6 Manado. Diakses 13 oktober 2017.

Lontoh, C. (2013). Pengaruh pelatihan


DAFTAR PUSTAKA
teori bantuan hidup dasar terhadap
Boswick, (2012). Perawatan gawat darurat
pengetahuan resusitasi jantung
(Emergency care). Terjemahan oleh
paru siswa-siswi SMA Negeri 1
Sukwan Handali. 1997. Jakarta:
Toili. Di akses 13 Oktober 2017.
EGC.
Lesmana. (2016). Meningkatkan
Bunner & Suddarth. (2002). Buku ajar kemandirian dalam merawat diri
keperawatan medikal bedah, edisi 8 pada pasien dengan fraktur
volome 3. Jakarta: EGC. femur 1/3 proksimal dextra post orif
hari ke-2 di RSUP. DR.R Soeharso
Dahlan Suharty. (2014). Pengaruh Surakarta. Di akses 30 Oktober
pendidikan kesehatan tentang 2017.
bantuan hidup dasar (BHD)
terhadap tingkat pengetahuan Musliha. (2010). Keperawatan gawat
tenaga kesehatan di puskesmas darurat. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wori Kecamatan Wori Kabupaten
Minahasa Utara. Diakses 9 April Notoatmodjo, S. (2012). Metodelogi
2018. Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Damayanti Ida. (2016). Pengaruh
Pemberian Pelatihan Pertolongan Ngirarung Shinta (2017). Pengaruh
Pertama Pada Kecelakaan simulasi tindakan resusitasi jantung
Terhadap Pengetahuan paru (RJP) terhadap tingkat
Penanganan Fraktur Pada Siswa motivasi siswa mwnolong korban
Anggota PMR DI SMA Negeri 1 henti jantung di SMA Negeri 9
Binangun. Di akses 30 Oktober Binsus Manado. Di akses pada
2017. tanggal 8 maret 2018 20.45 Wita.

Fakhrurrizal, A. (2015) Pengaruh Pratiwi (2011). Kesiapan anggota palang


pembidaian terhadap penurunan merah Remaja (PMR) dalam
rasa nyeri pada pasien melakukan pertolongan pertama

7
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, Mei 2018

kegawatdaruratan di Sekolah. Tim Bantuan Medis Panacea (2014). Basic


Yogyakarta, di akses 30 Oktober Life Support. Jakarta: EGC.
2017.
Widodo, dkk (2015). Hubungan
Purwadianto Agus. (2017). Kedaruratan pengetahuan pertolongan pertama
medik dan pedoman pelaksanaan pada kecelakaan (P3K) dengan
prakti. Jakarta: Binarupa Aksara perilaku menolong dewan kerja
Ratnasari F. (2014). Hubungan hisbul wathan (HW) di SMA
karakteristik remaja dengan Muhammadiyah Gombong. Diakses
kejadian kecelakaan lalu lintas 13 oktober 2017.
pada komunitas motor Sulut King
Community (SKC) Manado. Di WHO, 2011. Kecelakaan lalu lintas
akses pada tanggal 29 Oktober 2017 menjadi pembunuh terbesar ketiga.
20.45 Wita. Di akses 06 oktober 2017

Sari, A. (2015). Pengaruh pelatihan balut Yunisa (2010). Pertolongan pertama pada
bidai terhadap pengetahuan dan kecelakaan (P3K). Jakarta: Victory
keterampilan siswa di SMA Negeri Inti Cipta.
2 Sleman Yogyakarta. Di akses 19
Oktober 2017 19.05 Wita.
Saputri Rizka. (2017). Hubungan tingkat
pengetahuan balut bidai dengan
sikap pertolongan pertama fraktur
pada Mahasiswa keperwatan. Di
akses 29 Oktober 2017 21.00 Wita.

Saputro, W.W, (2017), Pengaruh


pendidkikan kesehatan dengan
metode simulasi terhadap
pengetahuan dan sikap tentang
pertolongan pertama pada
kecelakaan di SMK Negeri 1
Mojosongo Boyolali. Di akses 19
Oktober 2017.

Setiadi. (2013). Konsep dan praktik


penulisan riset keperawatan. Edisi
2. Graha Ilmu. Yogyakarta

Sujarweni, V. W. (2015). Metodologi


penelitian keperawatan.
Yogyakarta: Penerbit Gava
Media.

Thygerson, Alton. (2009). First Aid:


Pertolongan Pertama Edisi Kelima.
Jakarta: Penerbit Erlangga.

Tribunmanado. (2017). Data Polda


Sulawesi utara Tentang Kecelakaan
Lalu Lintas Tahun 2017.
8

Anda mungkin juga menyukai