Kartika
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur
Email : ktika240601@gmail.com
INTISARI
Kartika
Bachelor of Nursing Study Program Faculty of Nursing
University of Muhammadiyah Kalimantan Timur
Email : ktika240601@gmail.com
ABSTRACT
Fracture is a break in bone continuity which can cause general symptoms such as
pain or tenderness, swelling and deformity due to an accident. So it requires fast and
appropriate help so that it does not move and prevent complications or death. Splint
dressing is an act of fixing or immobilizing an injured body part using a rigid or flexible
object as a fixator/immobilization. Assistance with splint dressing can be carried out by
the general public and special lay people who have been trained through emergency
basic education provided through the Youth Red Cross (PMR) extracurricular activities.
The formulation of the problem in this study was whether there was an effect of splint
dressing training on the skills of adolescent red cross students in providing first aid for
fracture cases at SMA 8 Samarinda.
This study aims to see whether there is influence in the provision of Balut Bidai
training with the skill level of Youth Red Cross students at SMAN 8 Samarinda. This study
used a quasi-experimental research design and a quantitative approach method, group
teaching method, pretest-posttest. The sample in this study were 52 respondents. The
sampling technique in this study was Total Sampling. There was an increase in skill level
in the intervention group of 26 respondents after being given training which initially was
still in the low skill level category, after being given training it increased to a good level
category. With the results of Asym.sig = 0.000 less than a = 0.05, it is stated that there is
an influence in providing Balut Bidai training with the skills of PMR students at SMAN 8
Samarinda.
Keywords: Splint Dressing, Fracture, PMR Students
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
jalan raya, cedera yang dialami saat berolahraga, dan bentuk trauma
terlalu sering terjadi di ruang kelas. Antara usia 18 dan 46 tahun, 51,67
bermotor. Cedera yang dapat terjadi pada usia produktif sangat luas,
mulai dari cedera akibat kecelakaan hingga cedera yang diderita oleh
muskuloskeletal..
meningkat sebesar 9,2 persen antara tahun 2007 dan 2018. Remaja (15-
(Witriyani, 2022).
paling banyak terjadi pada usia remaja (15 – 24 tahun) sekitar 13,76%,
dimana paling banyak terjadi di jalan raya sebesar 47,57% sedangkan
penanganan segera dan tepat agar tidak terjadi komplikasi fraktur dan
Kelainan tulang, cacat, dan bahkan kematian dapat terjadi akibat jenis
Samarinda terdapat 644 peserta didik diantaranya 268 siswa pria dan 376
orang siswa wanita. Ada sekitar 52 anggota aktif yang tergabung dalam
pengetahuan dan pelatihan Balut Bidai belum pernah diajarkan oleh PMI.
Samarinda“.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Samarinda.
SMAN 8 Samarinda
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Responden
119
2. Bagi Institusi
3. Bagi Peneliti
E. KEASLIAN PENELITIAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. TELAAH PUSTAKA
1. Konsep Pelatihan
a. Definisi
2019)..
dengan cerdas.
2) Bentuk-bentuk instruksi.
d. Prinsip-Prinsip Pelatihan
1. Prinsip Partisipasi
2. Prinsip Pengulangan
3. Teori Kesesuaian
hasilnya.
e. Metode-Metode Pelatihan
meliputi:
minat.
keingintahuan.
pelajari.
f. Langkah-Langkah Pelatihan
adalah :
127
pengumpulan data.
2. Penentuan Materi
pelatihan.
rencana.
2. Konsep Keterampilan
a. Definisi Keterampilan
1) Klasifikasi Keterampilan
tinggi.
129
b. Kategori Keterampilan
dimana :
1. Dasar-dasar Literasi
dikuasai.
3. Kemampuan Komunikasi
4. Menyelesaikan Masalah
memecahkan masalah..
Bertnus (2009):
1) Pengetahuan
seseorang.
2) Pengalaman
3) Keinginan/motivasi
atas.
3. Konsep Pertolongan Pertama
atau jika tidak ada peralatan/bahan lain dalam bentuk apa pun.
b. Menggunakan bantalan.
dll.) pada bagian tubuh yang patah atau pada lekukan tubuh
133
dihentikan.
menit.
mengalami syok..
dipastikan.
melumpuhkan korban:
luka. Jika tulang yang patah mencuat keluar dari kulit, letakkan
lakukan..
4. Konsep Fraktur
a. Definisi Fraktur
terjadi secara tidak terduga dan sulit untuk dicegah. Tulang dapat
antara tulang yang patah dan bagian luarnya. Ketika ada celah
3) Patah tulang yang terjadi tanpa alasan yang jelas, seperti pada
patah ke lingkungan.
d. Komplikasi
a) Kesulitan Awal
beberapa jam.
berkembang.
f. Penatalaksanaan
gips.
prosedur medis.
penyatuan terjadi.
sinovial.
10)Terdapat dua jenis gerakan anggota gerak yaitu aktif dan pasif
(Muttaqin, 2008)..
5. Konsep Pembidaian
a. Konsep Pembidaian
lanjut pada anggota tubuh. Bidai dapat dibuat dari berbagai bahan
anyaman kawat.
2011)..
1) Tujuan Pembidaian
bergerak.
yang bergerigi.
2) Prinsip Pembidaian
digunakan.
gips dari apa pun yang tersedia, yang ringan dan cukup kuat
4) Manfaat Pembidaian
yang di terapkan :
1. Spiral
143
3. Melingkar
4. Membuat angka 8
(FAKHRURRIZAL, 2015).
B. PENELITIAN TERKAIT
distribusi normal (karena 0,000 lebih kecil dari 0,05). Uji Wilcoxon
2018).
KATEGORI KETERAMPILAN
PELATIHAN PEMASANGAN a) Basic Literacy Skill
BIDAI b) Technical Skill
a) Definisi Fraktur c) Interpersonal Skill
b) Tanda dan gejala fraktur d) Problem Solving
c) Langkah-langkah
Pemasangan Bidai
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
KETERAMPILAN
PENGUKURAN a) Pengetahuan
KETERAMPILAN b) Pengalaman
c) Keinginan/motivasi
a) SOP
D. KERANGKA KONSEP
X0 X1
Y0 Y1
Gambar 2 Kerangka Konsep Penelitian
Sumber: Data Diolah 2023
Keterangan :
E. HIPOTESIS PENELITIAN
Anggita, 2018).
A. RANCANGAN PENELITIAN
mampu mencapai hasil atau jawaban dari suatu masalah yang sudah
post-test.
dari item atau subjek dengan atribut dan karakteristik tertentu. Elemen
merujuk pada unit yang dianalisis secara lengkap. Apa yang diselidiki atau
dalam penelitian yang akan dilakukan ini adalah seluruh siswa yang
2. Sampel
dengan menarik jumlah sampel yang sama dengan jumlah populasi, akan
digunakan untuk penelitian ini. Karena jumlah populasi kurang dari seratus
terdiri dari 26 peserta atau kelompok kontrol yang terdiri dari 26 peserta.
E. INSTRUMEN PENELITIAN
Data dan informasi yang dapat digunakan untuk menjawab
penelitian.
1. SOP
yang baik bagi perawat dan pasien adalah ciri khas asuhan
2. Uji Reliabelitas
instrumen atau alat ukur yang bersumber dari PPNI yang telah
1. Sumber
a. Data Primer
b. Data Sekunder
SMAN 8 Samarinda .
1. Analisis Univariat
dari kumpulan data yang terdiri dari hasil pengukuran. Anda dapat
yang berarti :
status perkawinan.
2. Analisis Bivariat
1) Paired t test
X 1−X 2
t=
√ 2
s(
1 1
+ )
n1 n2
Keterangan :
n = banyaknya sampel
2) Uji t independent
157
independen adalah:
X 1−X 2
t= ¿
Sp √ 1/n 1¿ +(1/n 2)
( n 1−1 ) S2 + ( n 2−1 ) S 22
s=
n 1+n 2
Wilcoxon:
(Riwidikdo, 2013)
n ( n+ 1 )
T −[ ]
4
Z=
harus ordinal..
n 2(n1+1)
T =S−
2
I. ETIKA PENELITIAN
Kata "etika" berasal dari kata Yunani "ethos", yang mengacu pada
ketat untuk melakukan penelitian. Oleh karena itu, beberapa faktor penting
1. Informed Consent
2. Anonimity
3. Confidentiality
tetapi hanya kelompok data tertentu saja yang akan diilaporkan pada
4. Menyusun proposal penelitian yang terdiri dari BAB I, II, dan III
Negeri 8 Samarinda.
2)
K. JADWAL PENELITIAN
Bulan
No Kegiatan
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Menentukan
dan
1
menetapkan
judul
penelitian
Pembuatan
2
proposal
penelitian
Seminar
3
proposal
penelitian
Revisi
4
proposal
penelitian
5 Penelitian
Pengolahan
6
dan analisis
data
7 Seminar
hasil
Revisi
8
seminar
hasil
163
BAB IV
siswa PMR yang terdiri dari kelas 10, 11, serta 12. Pada tanggal 13 maret
A. HASIL
6. Gambaran Umum Sebelum dan Sesudah Penelitian
ialah salah satu SMA yang memiliki 644 peserta didik diantaranya
data awal pre test dan data setelah di beri perlakuan (post test).
data hasil penelitian akan dibagi lagi menjadi data khusus serta
umur, jenis kelamin, serta kelas, selain itu data khusus menyajikan
sig 0,00 dan shapiro wilk menggunakan hasil rata-rata sig 0,02
yang dapat di artikan bahwa sig < 0,05 dikatakan tidak normal
Balut Bidai dalam bentuk apapun. Selain itu, sarana serta bahan
Bidai.
7. Data Umum
(sebelas).
167
8. Data Khusus
keterampilan kurang.
Di SMAN 8 Samarinda.
Intervensi
Hasil
Keterampilan
Mean Rank 39.50
Sum of Rank 1027.00
Z -6,274
Asymp.sig 0.00
Tabel.4.6 Tabel Hasil Uji Mann Whitney SPSS
SMAN 8 Samarinda”.
C. PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden
kuat, atau kontraksi otot yang cepat dan parah adalah penyebab
2021) anak dengan usia 12 tahun keatas sudah bisa dilatih untuk
yang besar serta bisa mengingat secara baik tentang apa yang di
2. Keterampilan responden
yang telah diketahui oleh siswa ke apa yang masih perlu mereka
(Notoatmodjo, 2010).
tenaga, sumber daya, serta kesehatan fisik dan mental dari para
positif..
pada grup yang dilatih dan grup yang tidak dilatih. Kemudian
ialah uji Wilcoxon Signed Rank didapat p-value 0,000 (< 0,05)
Kutasari.
8 Samarinda.
D. KETERBATASAN PENELITIAN
peneliti.
BAB V
A. KESIMPULAN
Samarinda.
Asymp.sig 0,00.
B. SARAN
1. Bagi Siswa
maupun di rumah.
3. Bagi Institusi
lainnya.