Disusun Oleh:
Nama : Fahreza Arif A
Nim : 218520100901
Kelas : PJKR 21A
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi persepsi pencegahan dan perawatan cedera
terhadap pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan siswa kelas 4 dan 5 SD Negeri
1 Banyuwangi dan SD Negeri 2 Banyuwangi. Sampel penelitian terdiri dari 68 siswa dengan
menggunakan teknik sampling area dan pengumpulan data dilakukan melalui teknik angket.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pencegahan dan perawatan cedera terhadap
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan pada seluruh siswa kelas 4 dan 5 tersebut
dalam kategori cukup baik.
Olahraga merupakan penyebab utama cedera, terutama saat proses belajar mengajar pendidikan
jasmani di sekolah. Kurangnya perhatian dan pengetahuan tentang tata cara pencegahan cedera
dapat mengakibatkan seringnya terjadinya kecelakaan yang mengakibatkan cedera pada siswa.
Persepsi pencegahan dan perawatan cedera dalam kategori baik dapat membantu menangkal
terjadinya kecelakaan dan memberikan pemahaman terhadap tindakan pencegahan. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa faktor lingkungan belajar, sarana dan prasarana, bentuk
cedera, serta perbedaan persepsi saat pembelajaran, semuanya berkontribusi pada persepsi
pencegahan dan perawatan cedera siswa.
Kesimpulan Persepsi Pencegahan dan Perawatan Cedera Siswa pada Pembelajaran
Pendidikan Jasmani
Dalam kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pencegahan dan perawatan
cedera terhadap pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan pada siswa kelas 4 dan
5 SD Negeri 1 Banyuwangi dan SD Negeri 2 Banyuwangi dalam kategori cukup baik. Studi
ini dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang tingkat persepsi siswa terkait
pencegahan dan perawatan cedera, yang dapat digunakan untuk pengembangan program
Makalah ini membahas cedera pada atlet sepak takraw, yang dijelaskan sebagai
kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh akibat tekanan fisik atau kimiawi. Cedera-cedera
yang sering dialami oleh atlet sepak takraw antara lain cedera pada lutut, punggung bawah,
pergelangan kaki, dan pergelangan tangan. Pencegahan dan penanganan cedera tersebut dinilai
belum optimal dan banyak faktor penyebab cedera pada atlet sepak takraw. Cedera-cedera
tersebut dapat mengakibatkan gangguan fisik dan membutuhkan perawatan yang cepat dan
tepat.
Cedera pada atlet sepak takraw, seperti cedera otot dan rangka tubuh, disebabkan oleh
aktivitas seperti servis, smash, block, heading, dan passing, dan dapat menimbulkan cacat, luka,
dan kerusakan pada otot atau sendi. Kekurangan dalam pencegahan dan penanganan cedera
tersebut dapat berdampak pada performa atlet dan bahkan menuntut istirahat yang lama.
Diperlukan metode pencegahan dan penanganan cedera yang lebih efektif untuk
meminimalisir cedera pada atlet sepak takraw. Langkah-langkah pencegahan yang disarankan
antara lain melakukan peregangan yang tepat sebelum melakukan aktivitas berlebih,
menghindari gerakan yang dapat merusak otot, dan tidak tergesa-gesa dalam berlatih kembali
setelah cedera. Penting bagi pembina dan pelatih untuk memahami betul tentang pencegahan
dan penanganan cedera pada atlet sepak takraw sehingga performa atlet dapat dipertahankan
dan ditingkatkan.
Temuan:
1. Cedera pada atlet sepak takraw dapat mengakibatkan gangguan fisik dan memerlukan
perawatan cepat dan tepat.
2. Pencegahan dan penanganan cedera pada atlet sepak takraw dinilai belum optimal.
3. Faktor-faktor penyebab cedera pada atlet sepak takraw perlu dipahami dengan baik.
4. Langkah-langkah pencegahan cedera meliputi peregangan yang tepat sebelum aktivitas,
menghindari gerakan yang merusak otot, dan tidak tergesa-gesa dalam berlatih kembali setelah
cedera.