Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT Volume 11 Nomor 1 Oktober 2017

IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN CEDERA


PADA ATLET PELATNAS ASEAN PARA GAMES
NPC INDONESIA TAHUN 2017

Dinda Ayu Sekartaji1, Bambang Wijanarko2


1,2
Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta

ABSTRAK: Tujuan penelitian adalah mengetahui jenis-jenis cedera dan


penanganannya yang dialami oleh atlet pelatnas NPC Indonesia dalam persiapan
menghadapi Asean Para Games 2017. Penelitian yang digunakan adalah penelitian
deskriptif kualitatif, dimana dalam proses pengambilan data menggunakan obervasi dan
wawancara. Subjek penelitian ini adalah atlet pelatnas NPC Indonesia dalam persiapan
Asean Para Games 2017. Teknik pengumpulan data adalah dengan teknik survei.
Teknik ini digunakan untuk mengungkapkan data jenis-jenis cedera dan penanganan
cedera olahraga yang dialami oleh para atlet dengan peneliti langsung turun ke kantor
NPC Indonesia untuk mewawancarai team massure, pelatih, dan atlet. Validitas data
menggunakan teknik triangulasi data. Analisis data menggunakan kualitatif. Hasil
penelitian dari total 102 cedera atlet pelatnas NPC Indonesia dalam persiapan
menghadapi Asean Para Games 2017, cedera bahu sekitar 28,43% sebanyak 29 atlet;
cedera engkel sekitar 17,65%, sebanyak 18 atlet dan cedera lutut sekitar 13,72%
sebanyak 14 atlet. Ketiga cedera ini paling sering terjadi pada atlet dalam proses latihan.
Berdasarkan hasil analisis dalam penanganan cedera para pelatih dan tim massure sudah
melakukan penanganan dengan tepat dan sesuai prosedur yang benar.

Kata Kunci: Hasil Belajar, lempar cakram, penerapan Modifikasi Media Pembelajaran

PENDAHULUAN yang benar, bisa mendatangkan cedera


Cedera merupakan suatu kejadian yang membahayakan dirinya sendiri. Ada
yang datang secara tiba-tiba baik saat beberapa hal yang dapat menyebabkan
melakukan aktivitas sehari-hari maupun cedera akibat aktivitas olahraga yang
saat berolahraga. Semua aktivitas fisik salah. Kasus cedera yang paling banyak
berpotensi menimbulkan cedera, semakin terjadi, biasanya dilakukan para pemula
tinggi aktivitas fisik yang dilakukan yang biasanya terlalu berambisi
maka potensi terjadinya cedera juga menyelesaikan target latihan atau ingin
semakin tinggi. Cedera sering dialami meningkatkan tahap latihan. Cedera
oleh seorang atlet seperti cedera goresan, akibat berolahraga paling kerap terjadi
robek pada ligamen, atau patah tulang pada atlet, tak terkecuali atlet senior.
karena terjatuh. Cedera tersebut biasanya Biasanya itu terjadi akibat kelelahan
memerlukan pertolongan yang berlebihan karena panjangnya waktu
profesional dengan penanganan segera. latihan atau beban latihan yang harus
Tak ada yang menyangkal jika dilakukan oleh seorang atlet.
olahraga baik untuk kebugaran tubuh dan Ada berbagai macam cara untuk
melindungi kita dari berbagai penyakit. mengatasi cedera olahraga. Cara yang
Namun, berolahraga secara berlebihan lebih efektif dalam mengatasi cedera
dan mengabaikan aturan berolahraga adalah dengan memahami beberapa jenis

19
Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT Volume 11 Nomor 1 Oktober 2017

cedera dan mengenali bagaimana tubuh dipilih adalah team masseur cedera
dapat memberikan respon terhadap olahraga.
cedera, sehingga dapat mengetahui apa E. Pengumpulan Data
yang harus dilakukan untuk mencegah Teknik pengumpulan data dalam
terjadinya cedera, bagaimana mendeteksi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
suatu cedera agar tidak terjadi semakin terdiri atas tes dan observasi:
parah, bagaimana penangananya, dan 1. Wawancara: dipergunakan sebagai
kapan meminta pengobatan secara sumber metode pengumpulan data
profesional. penelitian kualitatif.
Dalam persiapan latihan pelatnas 2. Observasi: dipergunakan untuk
untuk menghadapi Asean Paragames menggali data tentang macam-macam
2017 para atlet dituntut untuk melakukan cedera olahraga dan penanganannya.
latihan fisik yang cukup berat dan dalam Sedangkan alat pengumpulan
waktu latihan yang cukup lama. Sehingga data yang digunakan dalam penelitian
memungkinkan terjadinya cedera pada adalah alat perekam atau sound
diri atlet. recording, kuesioner.
METODE PENELITIAN F. Uji Validitas Data
A. Tempat dan Waktu Penelitian Uji validitas merupakan suatu
1. Tempat Penelitian cara untuk menentukan suatu keabsahan
Penelitian ini dilaksanakan di data yang diperoleh. Dalam hal ini, untuk
kantor NPC (National Paraliympic meningkatkan validitas data yang
Commitee) Indonesia, Jalan Ir.Sutami diperoleh, peneliti menggunakan
No.86 Puncangsawit, Jebres, Surakarta. triangulasi data dan triangulasi sumber.
2. Waktu Penelitian Triangulasi yang digunakan
Penelitian ini dilaksanakan pada yaitu dalam Penelitian Deskriptif
bulan Agustus 2017. Kualitatif ini meliputi :
B. Jenis Penelitian 1. Triangulasi data yaitu data yang sama
Penelitian yang digunakan akan lebih mantap kebenarannya
adalah pendekatan penelitian Deskriptif apabila diperoleh dari beberapa
Kualitatif, dimana dalam proses sumber data yang bebeda. Data
pengambilan data menggunakan obervasi diperoleh dari wawancara dan hasil
dan wawancara. Menurut Moleong observasi.
(2005), peneltian kualitatif adalah 2. Triangulasi sumber yaitu
penelitian yang bermaksud untuk mengkroscekkan data yang diperoleh
memahami fenomena tentang apa yang dengan informan atau narasumber
dialami oleh subjek penelitian misalnya yang lain baik dari team massure,
perilaku, presepsi, motivasi, tindakan dan atlet.
lain-lain, secara holistik, dan dengan cara G. Analisis Data
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan Data yang dikumpulkan pada
bahasa, pada suatu konteks khusus yang setiap kegiatan observasi dari
alamiah dan dengan cara memanfaatkan pelaksanaan dianalisis secara deskriptif
berbagai metode ilmiah. kualitatif dengan tahapan pokok antara
C. Subjek Penelitian lain pengumpulan data, reduksi data,
Subjek penelitian ini adalah atlet penyajian data dan penarikan
pelatnas NPC Indonesia. kesimpulan.
D. Data dan Sumber Data
Sumber data penelitian ini
adalah NPC Indonesia. Informan yang

20
Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT Volume 11 Nomor 1 Oktober 2017

HASIL DAN PEMBAHASAN mengetahui bagaimana pertolongan


Latihan fisik merupakan suatu pertama yang harus diberikan kepada
kegiatan yang mempunyai resiko atlet seperti kompres es yang mempunyai
terjadi cedera paling tinggi dibanding tujuan untuk mengurangi rasa nyeri,
kegiatan yang lainnya. Potensi cedera kemudian ketika diperlukan penangan
akan semakin sering terjadi ketika para lanjut bisa dilakukan traksi-reposisi yang
atlet dituntut untuk melakukan latihan bisa dilakukan oleh pelatih ataupun
fisik yang cukup berat dan dalam waktu bantuan dari tim massure karena hal ini
latihan yang cukup lama. Sebagai akan lebih mempercepat masa
seorang atlet dan pelatih berusaha untuk penyembuhan cedera.
mengetahui potensi terjadinya cedera Dari hasil observasi dan
agar bisa melakukan pencegahan wawancara bisa dilihat cedera yang
dikemudian hari. Pencegahan dapat sering terjadi pada atlet pelatnas. Untuk
dilakukan dengan beberapa cara seperti lebih mudah mengetahui cedera yang
memelihara peralatan dan fasilitas, sering terjadi pada masing-masing
melakukan pemanasan yang cukup dan cabang olahraga dapat dilihat pada
memberikan kontrol yang bagus terhadap diagram berikut ini:
atlet yang dilatih guna mencegah cedera.
Menurut keterangan para pelatih
sebelum latihan dimulai setiap atlet
terlebih dahulu melakukan pemanasan
guna menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan. Karena pemanasan yang baik
dan benar dapat mengurangi resiko
terjadinya cedera. Sebagai seorang
pelatih juga harus mengetahui cara
Gambar 1. Diagram Jumlah Cedera
menangani cedera dengan prosedur yang
Cabang Olahraga Renang
benar, sebab penanganan cedera yang
tidak tepat dapat menambah cedera
semakin lebih parah.
Dalam menangani cedera peran
seorang pelatih sangatlah penting. Secara
psikologis atlet yang mengalami cedera
bukan hanya fisik saja yang sakit,
melainkan kepercayaan diri atlet juga
menurun. Disinilah peran pelatih untuk
tetap menjaga mental atlet agar tidak
menurun dan tetap berfikiran positif.
Menciptakan susana rileks agar atlet
Gambar 2. Diagram Jumlah Cedera
tidak panik.
Cabang Olahraga Angkat Berat
Penanganan cedera sebaiknya
dilakukan dengan segera. Ketika terjadi
cedera dilapangan sebagai seorang
pelatih maupun tim massure harus

21
Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT Volume 11 Nomor 1 Oktober 2017

Dari diagram diatas dapat dilihat


pada cabang olahraga renang terjadi
cedera lutut 1 atlet, cedera bahu 4 atlet,
dan cedera engkel 1 atlet. Pada cabang
olahraga angkat berat cedera bahu 23
atlet, cedera pinggang 1 atlet, cedera
pergelangan tangan 1 atlet dan cedera
siku 1 atlet. Pada cabang olahraga atletik
terjadi paling banyak cedera pada atlet
Gambar 3. Diagram Jumlah Cedera antara lain cedera engkel 4 atlet, cedera
Cabang Olahraga Atletik punggung 2 atlet, cedera lutut 2 atlet,
cedera hamstring 3 atlet, cedera paha 6
atlet, cedera pinggang 5 atlet, cedera betis
2 atlet, dan cedera tangan 3 atlet. Pada
cabang olahraga badminton terjadi cedera
engkel 1 atlet, cedera pergelangan tangan
3 atlet, cedera paha 1 atlet, cedera bahu 2
atlet, cedera paha 1 atlet, cedera betis 1
atlet. Sedangkan pada cabang olahraga
tenis meja cedera engkel 1 atlet, cedera
lutut 3 atlet, cedera sesak napas 1 atlet.
Dan yang terakhir cabang olahraga
Gambar 4. Diagram Jumlah Cedera sepakbola terjadi cedera engkel 11 atlet,
Cabang Olahraga Badminton cedera hamstring 2 atlet, cedera lutut 7
atlet, cedera tulang kering 1 atlet dan
cedera bahu 1 atlet.

Gambar 5. Diagram Jumlah Cedera


Cabang Olahraga Tenis Meja

Gambar 6. Diagram Jumlah Cedera


Gambar 7. Macam-Macam Cedera
Cabang Olahraga Sepakbola

22
Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT Volume 11 Nomor 1 Oktober 2017

Dari total 102 cedera atlet agar memudahkan peneliti


pelatnas NPC Indonesia dalam persiapan selanjutnya
menghadapi Asean Para Games 2017,
cedera yang paling sering terjadi adalah F. Saran
cedera bahu, cedera engkel, dan cedera Berdasarkan kesimpulan dan
lutut. Ketiga cedera ini paling sering tujuan penelitian ini, peneliti
terjadi pada atlet dalam proses latihan. menyampaikan beberapa saran sebagai
berikut:
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN 1. Kepada para pelatih NPC (National
SARAN Paraliympic Commitee) Indonesia
D. Simpulan maupun pelatih cabang olahraga lain
. Berdasarkan penelitian dan untuk memperhatikan macam-macam
pembahasan dapat disimpulkan bahwa cedera dan penanganannya.
macam-macam cedera yang sering terjadi Diharapkan setelah mengetahui
pada atlet pelatnas NPC Indonesia dalam macam-macam cedera yang sering
persiapan menghadapi Asean Para terjadi dapat melakukan tindakan
Games 2017 adalah cedera bahu sekitar pencegahan agar potensi cedera pada
28,43% sebanyak 29 atlet; cedera engkel atlet semakin menurun.
sekitar 17,65%, sebanyak 18 atlet dan 2. Kepada tim massure yang memiliki
cedera lutut sekitar 13,72% sebanyak 14 pengetahuan dan skill yang cukup
atlet. Dari 102 cedera yang dialami atlet diharapkan untuk menambah sumber
pelatnas resiko paling tinggi pada cedera referensi tentang cedera dan
kaki seperti cedera engkel, cedera lutut, penanganannya agar ketika
cedera hamstring, cedera tulang kering, menjumpai kasus cedera pada atlet
maupun cedera betis. mampu memberikan penanganan
Kemudian dalam penanganan dengan baik dan sesuai prosedur yang
cedera para pelatih dan tim massure benar.
sudah melakukan penanganan dengan 3. Kepada Atlet untuk dapat melakukan
tepat dan sesuai prosedur yang benar. tindakan pencegahan cedera seperti
melalukan pemanasan sebelum
E. Implikasi latihan dimulai agar menurunkan
Berdasarkan kesimpulan diatas, potensi terjadinya cedera. 
pada penelitian ini mempunyai implikasi
yaitu:
1. Menjadi referensi dan masukan yang DAFTAR PUSTAKA
bermanfaat bagi masing-masing Andun Sudijandoko. 1999/2000.
pelatih dan tim massure untuk Perawatan Dan Pencegahan
mengetahui macam-macam cedera Cedera. Jakarta: Depdiknas
yang sering terjadi dan
penanganannya serta menambah Bambang Priyonoadi. 2012. Pencegahan
pengetahuan tentang pentingnya Cedera Olahraga. Semnar
menguasai kemampuan penanganan Nasional. Yogyakarta: UNY Press
cedera khususnya pertolongan
pertama. Bompa, Tudor O. 2000. Total Training
2. Hasil penelitian dapat digunakan For Young Champions (Dalam
sebagai referensi untuk peneliti Yustinus Sukarmin. Jurnal). USA:
selanjutnya Human Kinetics

23
Jurnal Kepelatihan Olahraga SMART SPORT Volume 11 Nomor 1 Oktober 2017

Deswan. 2007. Identifikasi Cedera Pada


Pemain Hoki Di Unit Kegiatan Morgan, Lyle W. 1993. Mengobati
Mahasiswa Hoki Universitas Cedera Secara Alamiah. Wendra
Negeri Yogyakarta. Skripsi. Ali. Terjemahan). Jakarta: Bumi
Yogyakarta: FIK UNY Aksara

Giam, C.K. Dan Teh, C.K. 1992. Ilmu Rusli lutan. 2001. Penanggulangan
Kedokteran Olahraga (Hartono cedera olahraga pada anak sekolah
Satmoko, Terjemahan). Jakarta: dasar. Jakarta: ditjen olahraga.
Binarupa Aksara
Yustinus Sukarmin. 2004. Kecelakaan
Hardianto Wibowo. 1994/1995. Dalam Proses Pembelajaran
Pencegahan Dan Penatalaksanaan Penjas Di Sekolah Dasar. Majalah
Cedera Olahraga. Jakarta: Buku Ilmiah Olahraga. Volume 10 hlm
Kedokteran 1-17

24

Anda mungkin juga menyukai