Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“PENCEGAHAN & PENANGAN CEDERA OLAHRAGA”

Dosen Pengampu : Prof. Dr Albadi Sinulingga, M.Pd


Hardodi Sihombing, M.Or

DISUSUN OLEH :

Tondi Maula Hutasuhut

6202421003

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

1
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023/2024

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan saya rahmat kesehatan dan kesempatan. Sehingga saya bisa
menyelesaikan tugas Critical Journal Review. Critical Journal Review ini disusun
guna memenuhi tugas pada mata kuliah “Pencegahan & Penanganan Cedera
Olahraga”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini masih banyak
kekurangan maupun kesalahan penulisan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang dapat membangun agar dapat menambahkan
sempurnanya Critical Journal Review ini. Semoga Critical Journal Review ini akan
berguna bagi para pembaca dan terutama bagi penulis sendiri.

Medan, 13 November 2023

Tondi Maula Hutasuhut


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Tujuan 1

1.3. Manfaat CJR 1

BAB II 2

REVIEW JURNAL 2

A. Identitas Jurnal I 2

B. Identitas Jurnal II 6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Critical Journal Review (CJR) merupakan kegiatan mengulas suatu jurnal agar
dapat mempermudah memahami inti dalam suatu jurnal. Mengkritik jurnal sangat
penting karena dapat melatih kemampuan dalam menganalisis pembahasan yang
di sajikan oleh peneliti. Dan kita juga belajar bagaimana mengkritik hasil
pengerjaan orang itu dengan sopan untuk si penulis jurnal tersebut.

Critical Journal Review yang berbentuk makalah ini berisi tentang kesimpulan
dari jurnal yang sudah di tentukan. Semoga ini dapat bermanfaat bagi pembaca
umumnya dan bagi penulis.

1.2. Tujuan

Critical Journal Review ini bertujuan agar kita bisa mengetahui kekurangan
dan kelebihan dari jurnal tersebut. Critical Journal Review dibuat sebagai salah
satu referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun
pembaca.
1.3. Manfaat CJR
Critical Journal Review bertujuan untuk membantu pembaca mengetahui
gambaran dan penilaian umum dan sebuah jurnal secara ringkas, mengetahui
kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik, mengetahui latar belakang dan
alasan jurnal tersebut di buat, dan emberi masukan kepada penulis jurnal berupa
kritik dan saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi jurnal.
BAB II

REVIEW JURNAL

A. IDENTITAS JURNAL I

Judul Penerapan Teknik Price Terhadap Penanganan


Cedera Olahraga

Pada Atlet Klub Bola Basket Mahameru Pekanbaru

Nama Jurnal Community Education Engagement Journal

Download ttp://journal.uir.ac.id/index.php/ecej

Volume dan Halaman CEEJ : VOL 2 NO 2 APRIL 2021 * E-ISSN : 2686-6129

Tahun 2021

Penulis Oki Candra1, Dupri2, Novri Gazali3, Muspita4, Tri


Prasetyo5

Reviewer Tondi Maula Hutasuhut

Tanggal 13 November 2023

ISI JURNAL
abstrac Pengabdian kepada masyarakat ini dilatar belakangi
pentingnya penanganan cedera olaraga pada atlet.
Dimana penanganan cedera olahraga dengan
menggunakan metode (Protection, Rest, Ice,
Compression, Elevation) PRICE sangat penting
sekali, karena di dalam metode PRICE kita diajarkan
bagaimana menangani cedera atlet baik dalam
latihan maupun dalam pertandingan. Peserta
workshop penerapan teknik price ini berjumlah 15
orang ditambah dengan staf coaching 2 orang.
Kegiatan ini dilaksanakan pada 14 Februari 2021
yang bertempat di Gor Bola Basket 3S Pekanbaru

2
Hasil pengabdian kepada masyarakat ini yaitu atlet
bisa langsung mempraktekkan baik secara teori
maupun secara praktek, selanjutnya pelatih dan
offisial bisa mengetahui dan bisa mengaplikaskan
teknik PRICE (Protection, Rest, Ice, Compression,
Elevation) ini langsung teori dan praktek.Kesimpulan
pada pengabdian ini yaitu penerapan teknik PRICE
merupakan bagian dari salah satu perawatan klinis
konvensional yang memiliki banyak variasi
kombinasinya dan bermanfaat untuk mengurangi
nyeri, meminimalisir terjadinya cedera, juga perlunya
mobilisasi dini dilakukan sebagai upaya
meningkatkan fungsi daerah yang mengalami
cedera. Penanganan cedera olahraga efektif mulai
dilakukan pada minggu pertama cedera dengan
tahapan, yaitu: 1) Protection, lindungi daerah cedera,
2) Rest,stirahatkan bukan immobilisasi daerah
cedera, 3) Ice, aplikasi es berselang 10-20 menit
menggunakan bantalan, 4) Compression, kompresi
dengan pembebatan dari proksimal ke distal
menggunakan stretch band, 5) Elevation, tinggikan
daerah cedera melebihi posisi dada setinggi 30 cm.
Subjek/Objek Penelitian ATLET CLUB BOLA BASKET MAHAMERU
PEKANBARU

Analisis Data Kegiatan pada pengabdian masyarakat ini dilakukan


di Gor 3S Tampan Pekanbaru. Metode pelaksanaan
kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
dilaksanakan berupa workshop penerapan pada
atlet. Setelah melakukan survey di lapangan
selanjutnya pelaksanaan dalam pengabdian
masyarakat ini memberikan penerapan teknik PRICE
terhadap penanganan cedera olahraga pada atlet
klub bola basket Mahameru Pekanbaru.

Metode penelitian Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di


lapangan Gor 3s jalan Tampan Pekanbaru. Adapun
materi yang disampaikan pada pengabdian kepada
masyarakat

Hasil Penelitian Adapun hasil dari pengabdian ini yaitu pegabdian


kepada masyarakat dengan judul penerapan teknik
PRICE (Protection, Rest, Ice, Compression,
Elevation) terhadap penanganan cedera olahraga

3
pada atlet klub bola basket Mahameru Pekanbaru
pada tanggal 14 Februari 2021. Setelah memberikan
materi kepada atlet dan official bola basket sangat
antusias dan berpartisipasi sampai akhir. Mulai tim
pengabdian kita menerangkan/ mejelaskan dan
mempraktekkan macam macam teknik PRICE

(Protection, Rest, Ice, Compression, Elevation).


Antusias yang dilihat banyaknya suatu pertanyaan
kepada kita yang kita terima yaitu mengenai teknik
PRICE (Protection, Rest, Ice, Compression,
Elevation). Disisi lain Selama ini atlet dan official
hanya melakukan urutan penanggulangan cedera
olahraga dengan ke tukang pijat tanpa melakukan
secara teori maupun secara praktek yang benar dan
dengan adanya ini atlet langung merasakan
bagaimana teori dan praktek dalam menerapkan
teknik PRICE di dalam penanggulangam cedera
olahraga.Pengabdian kepada masyarakat ini hasil
yang bisa kita lihat atlet bisa memahami teori
maupun secara praktek teknik PRICE (Protection,
Rest, Ice, Compression, Elevation). Dari semua
kegiatan yang kita lakukan ini yang dilaksanakan
atlet dan offisial sangat berpartisipasi sampai akhir
pengabdian dan pesan orang tua atlet tersebut
kepada kita bahwa ini harus dilanjutkan terus
supaya semua atlet yang ada di Riau memahami
dalam melakukan teknik PRICE (Protection, Rest,
Ice, Compression, Elevation) secara langsung.

Implikasi dalam penelitian ini akan berdampak baik


bagi upaya penanganan cedera olahraga
menggunakan teknik PRICE (protection, rest, ice,
compression, elevation), dapat memberi informasi
bagi tenaga kesehatan, olahragawan, dan pendidik
untuk melakukan tindakan yang tepat saat
terjadinya cedera olahraga juga khususnya bagi
perawat sebagai pemahaman untuk melakukan
teknik PRICE pada kasus kegawat daruratan.

Kesimpulan Kesimpulan pada pengabdian ini yaitu penerapan


teknik PRICE merupakan salah satu perawatan klinis

4
konvensional yang memiliki banyak variasi
kombinasinya dan bermanfaat untuk mengurangi
nyeri, meminimalisir terjadinya cedera, juga perlunya
mobilisasi dini dilakukan sebagai upaya
meningkatkan fungsi daerah yang mengalami
cedera. Penanganan cedera olahraga efektif mulai
dilakukan pada minggu pertama cedera dengan
tahapan, yaitu: 1) Protection, lindungi daerah cedera,
2) Rest,istirahatkan bukan immobilisasi daerah
cedera, 3) Ice, aplikasi es berselang 10-20 menit
menggunakan bantalan, 4) Compression, kompresi
dengan pembebatan dari proksimal ke distal
menggunakan stretch band, 5) Elevation, tinggikan
daerah cedera melebihi posisi dada setinggi 30 cm.

B. IDENTITAS JURNAL II
Judul GAMBARAN UMUM PENANGANAN CEDERA PADA SAAT
AKTIVITAS OLAHRAGA

(Studi Kasus Pada Atlit Futsal Club The Boom)

Nama Jurnal Sport Pedagogy Journa

Download http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/SPJ/index

Volume dan Volume 11 Issue 2 (2022)Pages 1-8


Halaman

Tahun 2022

5
Penulis Syahadatina, Dkk

Reviewer Tondi Maula Hutasuhut

Tanggal 13 November 2023

ISI JURNAL
abstrac Tujuan Penelitian. Tujuan dari penulisan literatur
riview ini adalah: Untuk mengetahui gambaran
umum penanganan cedera pada saat beraktivitas
olahraga (studi kasus pada atlit futsal). Metode
Penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan
desain yaitu literature rieview dengan pendekatan
PICOS: (1) P (problem), (2) I (intervention,), (3) C
(control), dan (4) O (outcome) merupakan metode
pencarian informasi klinis dan (5) Study Design.
Hasil. Hasil pencarian literature review melalui
database google scholar dan freefullpdf.com yang
menggunakan kata kunci penanganan cedera
olahraga, dalam pencarian penulis menemukan tiga
jurnal dan kemudian jurnal tersebut yang akan
menjadi literature review. Berdasarkan literature
review dari tiga jurnal dapat diambil kesimpulan
bahwa gambaran umum penanganan cedera
olahraga yaitu, penanganan pada saat cedera bisa
menggunakan metode RICE dan PRICES, namun
pada pasca cedera dianjurkan menggunakan terapi
hangat dan dingin, serta therapeutic modalitie. Agar
cedera pada tulang, sendi, dan otot tidak terjadi,
pemain perlu melakukan bebrapa tindakan
pencegahan. Tindakan pencegahan tersebut dapat
dilakukan dengan cara warm up dengan melakukan
stretching sebelum memulai pertandingan, Ketika
selesai pertandingan atlit harus cool down.
Kesimpulan. Semakin tinggi pengetahuan mengenai
penanganan cedera yang dimiliki oleh seorang,
maka akan terhindar dari cedera olahraga yang
begitu fatal, sebaliknya apabila pengetahuan
penanganan cedera yang dimiliki rendah maka
resiko untuk cedera semakin tinggi.

Subjek/Objek Penelitian Atlit Futsal Club The Boom

6
Analisis Data Hasil pencarian literature review melalui database
google scholar dan freefullpdf.com yang
menggunakan kata kunci penanganan cedera
olahraga, dalam pencarian penulis menemukan tiga
jurnal dan kemudian jurnal tersebut yang akan
menjadi literature review. Jurnal yang diperoleh
kemudian dikumpulkan menjadi satu dan diringkas
meliputi nama peneliti, tahun terbit, judul, metode,
dan hasil penelitian.

Metode penelitian Dalam penelitian ini menggunakan desain yaitu


literature rieview dengan pendekatan PICOS: (1) P
(problem), (2) I (intervention,), (3) C (control), dan (4)
O (outcome) merupakan metode pencarian
informasi klinis dan (5) Study Design.

Hasil Penelitian Berdasarkan dari tiga jurnal yang telah di review,


maka terdapat gambaran umum mengenai
Penanganan Cedera olahraga, baik secara teori
maupun prakteknya. Pada penelitian Muhammad
Oktavian dan Joesoef Roepajadi (2021) menarik
kesimpulan bahwa penanganan Cedera olahraga
dapat dilakukan dengan menggunaka metode
R.I.C.E. Metode R.I.C.E merupakan penanganan
cedera yang terdiri dari rest (mengistirahatkan), ice
(pengompresan menggunakan es), compress
(kompres pada bagian cedera bisa memggunakan
elastis bandage), dan elevation (menganggkat kaki).
Sehingga gambaran umum dalam penelitian yang
dilakukan Muhammad Oktavian dan Joesoef
Roepajadi menyatakan penanganan Cedera
olahraga dengan menggunakan metode R.I.C.E
merupakan pertolongan pertama pada saat cedera.
Edukasi mengenai penanganan Cedera olahraga
dengan menggunakan metode R.I.C.E merupakan
hal yang sangat penting.

Gambaran umum dalam penelitian Rahmat Sanusi


(2019) menunjukkan bahwa masih terdapat pelatih
yang rendah dalam pemahaman penanganan cedera
seperti cedera pada engkel yang akan bedampak
pada keterampilan pemain. Teknik penanganan
cedera olahraga pada dasarnya sangat mudah
dipahami jika dengan dipahami teknik dan prinsip-
prinsip dasar. Keterlibatan pemerintah, asosiasi,

7
organisasi dan lembaga pendidikan tinggi
hendaknya turut aktif berpartisipasi dalam
meningkatkan pemahaman pelatih dalam
penanganan cedera olahraga dengan
meyelenggarakan workshop atau pelatihan-
pelatihan yang bertujuan meningkatkan
keterampilan pelatih atau pelaku olahraga lainnya
dalam penanganan cedera olahraga. Keterampilan
ini akan menunjang profesional. Sehingga gambaran
umum dalam penelitian Rahmat Sanusi (2019)
penanganan cedera olahraga yang paling dasar yang
untuk di pahami pelatih adalah metode R.I.C.E.
terdapat beberapa factor yang menjadikan pelatih
memiliki pemahaman dalam penanganan cedera
olahraga itu rendah, yang pertama karena minimnya
peningkatan kompetensi dibidang Sport Scince dan
latar belakang Pendidikan.

Penelitian Evi Triyani, Meida Laely Ramdani (2020)


menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan
dalam pertolongan pertama cedera olahraga
merupakan hal penting. Dalam dunia Kesehatan
pertolongan pertama yang diberikan kepada pasien
atau orang yang mengalama cedera olahraga adalah
menggunakan metode PRICES. Dalam penanganan
cedera terdapat beberapa waktu yang baik untuk
melakukan Tindakan yaitu penanganan 24 jam
pertama dan setelah 24 jam pasca cedera.
Penanganan 24 jam pertama bisa menggunakan
protect, rest, ice, compression, evaluation, dan
support (PRICES) dan rest, ice, compression,
evaluation (RICE) metode ini diberikan sesegera
mungkin ketika pemain mengalami cedera agar
tidak memperparah cedera yang berlanjut akibat
keterlambatan pemberian pertolongan. Penanganan
setelah 24 jam pasca cedera meliputi mobilisasi,
terapi hangat dan dingin, serta therapeutic modalitie
yangmana terapi latihan ini untuk mengembalikan
fungsi tubuh pasca cedera. Agar cedera pada otot,
tulang dan sendi tidak terjadi, pemain perlu
melakukan Tindakan pencegahan. Tindakan
pencegahan tersebut bisa dengan cara melakukan
warm up, balance exercices, taping, stretching,
protective equipment, cool down, sampai recover

8
(Bundy & Leaver, 2010).

Kesimpulan Berdasarkan literature review dari tiga jurnal dapat


diambil kesimpulan bahwa gambaran umum
penanganan cedera olahraga yaitu, penanganan
pada saat cedera bisa menggunakan metode RICE
dan PRICES, sedangkan penanganan pada saat
pasca cedera bisa menggunakan terapi hangat dan
dingin, serta terapi latihan untuk mengembalikan
fungsi tubuh pasca cedera yang sering disebut serta
therapeutic modalitie. Agar cedera pada otot, tulang
dan sendi (musculoskeletal) tidak terjadi, pemain
perlu melakukan tindakan pencegahan yang mana
Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara
melakukan warm up, balance exercices, taping,
stretching, protective equipment, cool down, sampai
recover. Semakin tinggi pengetahuan mengenai
penanganan cedera yang dimiliki oleh seorang,
maka akan terhindar dari cedera olahraga yang
begitu fatal, sebaliknya apabila semakin rendah
pengetahuan tentang penanganan cedera yang
dimiliki seseorang maka semakin tinggi resiko
cedera yang dialami.

9
10
11

Anda mungkin juga menyukai