Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PENDIDIKAN KESEHATAN

LATIHAN RANGE OF MOTION

Dosen Pembimbing: Sandra Febrianti, S.Kep., Ners., M.Kep

Nama Mahasiswa:

Gita Amoria Haelena W 220112220003

Hannifa Dwi Aulia 220112220032

Feni Agustina 220112220089

Frans Raimond Tonjau 220110167001

PROGRAM PROFESI NERS XLIV

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah- Nya, tim

penulis dapat menyelesaikan “Laporan Akhir Pendidikan Kesehatan Latihan Range Of Motion”

sebagai syarat memenuhi salah satu tugas di Stase Keperawatan Medikal Bedah Program Profesi

Ners Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Angkatan 44.

Tim penulis mengucapkan terima kasih kepada kepada dosen pembimbing Ibu Sandra

Febrianti, S.Kep., Ners., M.Kep yang telah meluangkan waktu, tenaga, serta pikiran dalam

proses bimbingan sehingga laporan akhir pendidikan kesehatan ini dapat selesai tepat waktu.

Serta kepada para partisipan kegiatan pendidikan kesehatan dan semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan laporan akhir

pendidikan kesehatan ini. Tim penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun terhadap

penelitian ini guna perbaikan pada waktu mendatang.

Sumedang, 30 September 2022

Tim penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3
BAB I........................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang.................................................................................................................. 4
1.2. Tujuan Umum.................................................................................................................... 5
1.3. Tujuan Khusus.................................................................................................................. 5
1.4. Manfaat............................................................................................................................. 5
BAB II.......................................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................................................6
2.1 ROM (RANGE OF MOTION)..............................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................... 15
MATERI DAN METODE............................................................................................................ 15
3.1 Kerangka Pemecahan Masalah.......................................................................................15
3.2 Realisasi Pemecahan Masalah........................................................................................15
3.3 Khalayak Sasaran............................................................................................................ 16
3.4 Metode yang digunakan (Tahapan Kegiatan)...................................................................16
3.5 Tujuan.............................................................................................................................. 19
BAB IV....................................................................................................................................... 21
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................................21
4.1. Hasil Kegiatan Yang Dicapai...........................................................................................21
BAB V........................................................................................................................................ 24
SIMPULAN................................................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 25
LAMPIRAN................................................................................................................................ 27
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Mobilitas merupakan kebutuhan dasar manusia yang diperlukan individu untuk
melakukan aktivitas sehari-hari berupa pergerakan sendi, sikap, gaya berjalan, latihan maupun
kemampuan aktivitas (DeLaune & Ladner, 2011). Jika individu mengalami keterbatasan pada
gerakan fisik tubuh sehingga mengganggu Aktivity Daily Living (ADL) maka individu tersebut
mengalami gangguan mobilitas fisik (Direja, Ade H.S, 2011).
Kondisi individu yang berisiko mengalami gangguan mobilitas fisik, antara lain stroke,
cedera trauma medula spinalis, trauma, fraktur, osteoarthritis, ostemalasia, dan keganasan (Tim
Pokja SDKI DPP PPNI, 2017). Selain itu, individu yang dapat mengalami atau berisiko
mengalami gangguan mobilitas fisik, yaitu lansia, individu dengan penyakit yang menyebabkan
penurunan kesadaran tiga hari atau lebih, individu yang kehilangan fungsi anatomic akibat
perubahan fisiologik, seperti kehilangan fungsi motorik, klien dengan stroke, klien pengguna
kursi roda, pengguna alat eksternal, yaitu gips tau traksi, pembatasan gerakan volunter, ataupun
gangguan fungsi motorik dan rangka (Kozier B, Erb G, & Snyder S.J, 2010).
Gangguan mobilitas fisik akan mengakibatkan individu mengalami imobilisasi yang
dapat mempengaruhi sistem tubuh, seperti perubahan pada metabolisme tubuh,
ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, gangguan dalam kebutuhan nutrisi, gangguan fungsi
gastrointestinal, perubahan sistem pernapasan, perubahan kardiovaskular, perubahan sistem
muskuloskeletal, perubahan kulit, perubahan eliminasi, dan perubahan perilaku (Widuri H,
2010). Kemudian, jika imobilisasi tersebut tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat
menimbulkan komplikasi berupa abnormalitas tonus, orthostatic hypotension, deep vein
thrombosis dan kontraktur (Garrison, S.J., 2003).
Program rehabilitasi sedini mungkin pada individu dengan gangguan mobilitas fisik
dalam mempertahankan kenormalan pergerakan persendian, tonus otot, dan mengurangi
masalah fleksibilitas sangat diperlukan. Program rehabilitasi sendiri merupakan bentuk
pelayanan kesehatan terpadu dengan pendekatan medik, psikososial, educational-vocational
yang melibatkan multidisiplin (Pongantung H, JMJ Sr Anita S, Melci S.D, 2018).
Salah satu latihan mobilisasi bagian dari proses rehabilitasi yaitu latihan Range of
Motion (ROM) yang memiliki tujuan untuk meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas
dan kekuatan otot. Latihan tersebut dapat dilakukan beberapa kali dalam satu hari yang dimana
setiap gerakannya dilakukan pengulangan sehingga pasien tidak mengalami komplikasi yang
dapat menghambat pasien untuk mencapai kemandirian dalam memenuhi kebutuhan dasar
sehari-hari secara mandiri atau dengan bantuan minimal meski dengan keterbatasan fisik
(Syahrim W.E.P, Azhar M.U & Risnah, 2019).
Melihat pentingnya penatalaksanaan tindakan keperawatan dan melihat peran perawat
sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat, educator, koordinator, kolaborator, konsultan
dan pembaharu dalam menangani maupun mengurangi kelemahan otot atau kecacatan
ekstremitas
pada pasien. Maka dari itu, perawat harus mampu memahami bagaimana menangani gangguan
yang terjadi pada kebutuhan dasar pasien salah satunya melalui latihan rentang gerak sendi. Agar
pasien memiliki quality of life yang baik.

1.2. Tujuan Umum


Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga
terkait mengenai latihan rentang gerak sendi (ROM)

1.3. Tujuan Khusus


Setelah diadakannya pendidikan kesehatan mengenai “Latihan rentang gerak sendi”, keluarga
dan pasien mampu:
1. Mengetahui pengertian Range of Motion (ROM)
2. Mengetahui manfaat ROM
3. Mengetahui jenis-jenis ROM
4. Mengetahui cara pelaksanaan ROM pasif dan aktif

1.4. Manfaat
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat, khususnya bagi pasien dan keluarga
untuk mengatasi dan mencegah gangguan mobilitas fisik dengan latihan rentang gerak sendi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Ruang kenanga 1 merupakan salah satu ruang rawat inap khusus penyakit dalam.
Terdapat beberapa keluhan gangguan yang dialami oleh pasien diantaranya rasa nyeri, sesak
nafas, dan tirah baring lama. Hal tersebut diakibatkan karena berbagai faktor penyebab salah
satunya proses pada suatu penyakit yang dialami pasien, dan menimbulkan gangguan
kenyamanan sehingga muncul masalah baru. Oleh karena itu penting untuk perawat agar dapat
membantu dan mengatasi serta meminimalisir masalah yang dialami oleh pasien.

2.1 ROM (RANGE OF MOTION)


2.1.1 Definisi Range Of Motion

ROM (Range of Motion) adalah istilah baku untuk menyatakan batas atau batasan
gerakan sendi yang normal dan sebagai dasar untuk menetapkan adanya kelainan ataupun untuk
menyatakan batas gerakan sendi yang abnormal. ROM (Range of Motion) adalah latihan gerakan
sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan
masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. Latihan
rentang gerak sendi (range of motion/ROM) merupakan latihan yang dilakukan pada sendi
dengan menggerakkannya secara maksimal. Latihan ini dapat berfungsi untuk menjaga kekuatan
otot serta fleksibilitas sendi (Uda et al., 2016).

2.1.2 Manfaat Range Of Motion

ROM sangat penting walaupun kita sedang sakit, cedera atau harus istirahat di tempat
tidur atau di kursi roda (Kozier,2016). Manfaat dari ROM adalah:

1. Menentukan nilai kemampuan sendi tulang dan otot dalam melakukan pergerakan.
2. Mengkaji tulang otot dan sendi.
3. Mencegah terjadinya kekakuan sendi.
4. Memperlancar sirkulasi darah.

Namun jika menurut Potter and Perry (2021), tujuan dari ROM adalah:

1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot


2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernafasan.
3. Mencegah kontraktur dan kekauan pada sendi.

2.1.3 Jenis Range Of Motion

Ada dua jenis ROM, yaitu ROM aktif dan ROM pasif

1. PASIF ROM (RANGE OF MOTION)

a. Pengertian ROM Pasif

Merupakan pergerakan yang dilakukan oleh seseorang yang dibantu orang lain.
Hal ini dilakukan dikarenakan seseorang tidak punya kemampuan unutk melakukan
pergerakan secara mandiri (Kozier, 2016). ROM pasif dihasilkan oleh kekuatan
eksternal ketika otot-otot tidak bisa berkontraksi atau otot berelaksasi secara voluenter
untuk melakukan pergerakan. ROM pasif adalah gerak yang digerakkkan oleh orang
lain yaitu dibantu oleh keluarga dengan adanya respon nyeri tersebut dalam
melakukan ROM, perlu adanya bantuan dari anggota keluarganya dan perlu adanya
dukungan keluarga untuk membantu proses kesembuhannya.

b. Tujuan ROM Pasif

● Mempertahankan fungsi sendi dan otot sebaik mungkin.


● Mempertahankan area sendi tetap fleksibel.
● Mempertahankan aliran darah.

c. Indikasi ROM Pasif

● Orang yang keterbatasan fisik


● Pasien yang terimobilisasi di tempat tidur maupun di kursi roda.
● Kondisi yang tidak memungkinkan melakukan ROM secara mandiri.
d. Kontraindikasi ROM Pasif

● Emboli dan keradangan pada pembuluh darah.


● Kelainan sendi.
● Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung).

e. Prosedur Umum

● Cuci tangan untuk mencegah transfer organisme.


● Jaga privasi klien dengan menutup pintu atau memasang sketsel
● Beri penjelasan kepada klien mengenai apa yang akan anda kerjakan dan
minta klien untuk dapat bekerja sama.
● Atur ketinggian tempat tidur klien yang sesuai agar memudahkan perawat
dalam bekerja, terhindar dari masalah pada penjajaran tubuh dan
pergunakan selalu prinsip prinsip mekanik tubuh.
● Posisikan klien dengan posisi supinasi dekat dengan perawat dan buka
bagian tubuh yang akan digerakkan.
● Letakkan kedua kaki dan letakkan kedua lengan pada masing-masing sisi
tubuh.
● Kembalikan pada posisi awal setelah masing-masing gerakan.
● Latihan gerakan dapat di ulang hingga 3 kali, hingga klien merasakan
lebih membaik.
● Selama latihan pergerakan, kaji:
- Kemampuan untuk menoleransi gerakan,
- Rentang gerak (ROM) dari masing-masing persendian yang
bersangkutan.
● Setelah latihan pergerakan, kaji denyut nadi dan ketahanan tubuh terhadap
latihan.
● Catat dan laporkan setiap masalah yang tidak diharapkan atau perubahan
pada pergerakan klien, misalnya ada kekakuan dan kontraktur.

f. Prosedur Umum Pelaksanaan ROM


Latihan gerakan ROM (Range of Motion) dilakukan di daerah sendi: leher,
lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.

1. Gerakan Leher

Ambil bantal di bawah kepala klien.

a. Fleksi dan ekstensi leher

Letakkan satu tangan di bawah kepala klien, dan tangan yang lainnya di
atas dagu klien.

- Fleksi: gerakkan kepala ke depan sampai menyentuh dada (45º)


- Ekstensi: kembalikan ke posisi semula tanpa disangga oleh bantal
(45º).
b. Fleksi lateral leher.
- Letakkan kedua tangan pada pipi klien.
- Gerakkan kepala klien ke arah kanan dan kiri (40-45º).

2. Gerakan Bahu

a. Mulai masing-masing gerakan dari lengan klien. Pegang lengan di bawah


siku dengan tangan kiri perawat dan pegang pergelangan tangan klien
dengan tangan kanan perawat.
b. Fleksi dan ekstensikan bahu.
- Fleksi: menaikkan lengan dari posisi di samping tubuh ke depan
ke atas (180°)
- Ekstensi: mengembalikan lengan klien ke posisi di samping tubuh
(180°)
c. Abduksikan bahu dan adduksikan bahu
- Abduksi: gerakkan lengan menjauhi tubuh dan menuju kepala
klien sampai tangan di atas kepala (180°)
- Adduksi: menurunkan lengan klien ke samping tubuhnya sampai
tangan yang bersangkutan menyentuh tangan pada sisi sebelahnya
(320°).
3. Gerakan Siku

a. Fleksi dan ekstensikan siku


- Fleksi: bengkokkan siku hingga jari-jari tangan menyentuh dagu
(150 º)
- Ekstensi: luruskan kembali ke tempat semula (150 º).
b. Pronasi dan supinasikan siku

Genggam tangan klien seperti orang yang sedang berjabat tangan.


Supinasi: memutar lengan bawah dan tangan sehingga telapak tangan
menghadap ke atas (70-90º)

Pronasi: memutar lengan bawah sehingga telapak tangan menghadap ke


bawah (70-90 º)

4. Gerakan Pergelangan Tangan

a. Fleksi pergelangan tangan


- Genggam telapak dengan satu tangan, tangan lainnya menyangga
lengan bawah.
- Bengkokkkan pergelangan tangan ke depan (80-90º)
b. Ekstensi pergelangan tangan

Dari posisi fleksi, tegakkan kembali pergelangan tangan keposisi semula


(80-90º)

5. Gerakan Jari-Jari Tangan

a. Fleksi

Bengkokkan jari-jari tangan dan ibu jari ke arah telapak tangan (tangan
menggenggam)

b. Ekstensi

Dari posisi fleksi, kembalikan ke posisi semula (buka genggaman tangan)

c. Hiperektensi
Bengkokkan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin (30-60º)

d. Abduksi

Buka dan pisahkan jari-jari tangan (30º)

e. Adduksi

Dari posisi abduksi, kembalikan ke posisi semula (30º)

f. Oposisi

Sentuhkan masing-masing jari tangan ke ibu jari.

6. Gerakan Lutut

Untuk melakukan gerakan ini, letakkan satu tangan di bawah lutut klien dan tangan
yang lainnya di bawah mata kaki klien.

a. Fleksi dan ekstensi lutut dan pinggul.


- Fleksi: angkat kaki dan bengkokkan lutut. Gerakkan lutut ke atas
menuju dada sejauh mungkin (90-120º)
- Ekstensi: kembalikan lutut ke bawah, tegakkan lutut, rendahkan
kaki, rendahkan kaki sampai pada kasur (90-120º).
b. Abduksi dan adduksi kaki
- Abduksi: gerakkan kaki ke samping menjauhi tubuh klien (30-50º).
- Adduksi: mengeerakkan kaki kembali ke posisi medial dan
melebihi jika mungkin (30-50º)

7. Gerakan Kaki dan Pergelangan Kaki

a. Dorsofleksi telapak kaki.


- Letakkan satu tangan di bawah tumit
- Tekan kaki klien dengan lengan anda untuk menggerakkannya ke
arah kaki (120-130º)
b. Fleksi plantar telapak kaki
- Letakkan satu tangan pada punggung telapak kaki dan tangan
lainnya berada pada tumit
- Dorong telapak kaki menjauh dari kaki (120-130º).
c. Fleksi dan ekstensi jari-jari kaki
- Letakkan satu tangan pada punggung kaki klien, letakkan tangan
lainnya pada pergelangan kaki.

Fleksi: bengkokkan jari-jari kaki ke bawah (30-60º)

Ekstensi: kembalikan lagi pada posisi semula (30-60º)

g. Hal – Hal yang Harus Diperhatikan

● ROM harus dikerjakan minimal 2 kali sehari.


● ROM di lakukan perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan pasien.
● Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur pasien,
diagnosa, tandatanda vital dan lamanya tirah baring.
● Bagian-bagian tubuh yang dapat di lakukan latihan ROM adalah leher,
jari, lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
● ROM dapat di lakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-
bagian yang di curigai mengalami proses penyakit.
● Melakukan ROM harus sesuai waktunya, misalnya setelah mandi atau
setelah perawatan rutin telah di lakukan.

2. AKTIF ROM (RANGE OF MOTION)

a. Definisi ROM Aktif

ROM Aktif atau yang disebut juga dengan gerak aktif adalah gerak yang
dihasilkan oleh kontraksi otot sendiri. Latihan yang dilakukan oleh klien secara
mandiri. Hal ini dapat meningkatkan kemandirian dan kepercayaandiri klien.
Dalam pelaksanaan ROM aktif perawatan ataupun keluarga hanya memberikan
bimbingan dan motivasi serta menjaga klien agar terhindar dari resiko-resiko yang
tidak diinginkan (Akhmad, 2018; Ririn & Purwaningsih, 2013).

b. Tujuan ROM Aktif


● Mempertahankan fungsi sendi dan otot agar dalam keadaan baik
● Mempertahankan performa sendi agar tetap fleksible
● Melancarkan sirkulasi tubuh
c. Indikasi ROM Aktif

ROM aktif diindikasikan bagi klien yang dapat melakukan pergerakan secara
mandiri namun sedang dalam perawatan.

d. Kontraindikasi ROM Aktif

Kontraindikasi dilakukannya ROM Aktif yaitu klien yang diidentifikasi


mengalami dislokasi ataupun fraktur yang belum sembuh, pasca tindakan bedah
yang sekiranya gerakannya mengganggu proses penyembuhan dan klien dengan
osteoporosis yang berat

e. Prosedur Umum
● Mengucapkan salam kepada klien
● Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan kepada klien dan keluarga
● Menjelaskan tujuan dari tindakan yang akan dilakukan
● Menjaga privasi klien dengan memastikan sekitar pasien sudah aman
● Memposisikan klien dengan nyaman
● Mencuci tangan
● Atur dan pastikan klien tidak ada hambatan bergerak
● Mengarahkan kllien untuk menggerakan leher: Ekstensi netral, fleksi,
rotasi, fleksi lateral
● Mengarahkan klien dalam pergerakan bahu: Fleksi eksternal netral,
hiperekstensi, abduksi, aduksi, rotasi eksternal dan internal
● Mengarahkan pergerakan siku: Fleksi eksternal netral, supinasi, pronasi
● Mengarahkan dalam pergerakan jari tangan: fleksi eksternal netral,
abduksi, aduksi, oposisi jempol dengan jari jari.
● Mengarahkan pergerakan lengan: fleksi eksternal netral, hiperekstensi
depiasi radialis
● Mengarahkan pergerakan panggul: fleksi eksternal netral, hiperekstensi,
abduksi, aduksi, rotasi internal.
● Mengarahkan dalam pergerakan lutut : ekstensi netral, fleksi, eversi, dorsa
fleksi, planter, fleksi, inversi.
● Mengarahkan dalam pergerakan jari jari kaki: ekstensi netral, fleksi,
aduksi netral, abduksi.
● Memposisikan klien pada kondisi nyaman kembali
● Evaluasi respon klien dan tanda tanda vitalnya
● Mencuci tangan.
BAB III

MATERI DAN METODE

3.1 Kerangka Pemecahan Masalah


Ruang Kenanga 1
(Kasus Dalam)

Tirah baring lama

Aktivitas terganggu

Keterbatasan pergerakan

Kemampuan otot ↓

Diperlukannya teknik nonfarmakologi untuk mengatasi hal tersebut

Edukasi latihan ROM

Mempertahankan dan meningkatkan kemampuan otot pasien

3.2 Realisasi Pemecahan Masalah


Kegiatan pendidikan kesehatan ini dilakukan dari adanya keluhan dan kejadian yang
dialami pasien di ruang kenanga 1, umumnya rata-rata pasien di ruang kenanga 1 memiliki
riwayat tirah baring yang cukup lama sebagai akibat dari proses penyakit yang dialami klien
sehingga aktivitas klien dibantu oleh keluarga, dan klien mengalami kekakuan sendi akibat
tidak sering digerakkannya anggota tubuh. Oleh karena itu kami mencari beberapa literatur
untuk mengatasi hal tersebut, dan didapatkan penatalaksanaan non farmakologi mengenai
latihan ROM. Diharapkan dengan memberikan edukasi terkait latihan ROM kepada pasien
dan keluarga dapat mengatasi keluhan dan kejadian yang dialami oleh pasien.

3.3 Khalayak Sasaran


Khalayak sasaran pada kegiatan ini adalah pasien dan keluarga pasien ruang Kenanga
1 RSUD Sumedang dengan rentang usia 21-80 tahun yang mempunyai variasi penyakit
dalam.

3.4 Metode yang digunakan (Tahapan Kegiatan)


1. Metode pembelajaran : ceramah, diskusi dan tanya jawab
2. Waktu dan tempat pelaksanaan
a. Cara melakukan kegiatan
Kegiatan ini dilakukan dengan cara bedside teaching pada pasien dan keluarga
pasien yang sebelumnya telah dilakukan kontrak waktu. Kegiatan ini diawali
dengan menanyakan terkait pengetahuan pasien mengenai materi yang akan
disampaikan. Setelah itu pemberian materi dengan metode ceramah dan
berdiskusi atau tanya jawab dengan pasien dan keluarga pasien. Pada akhir
kegiatan, dilakukan screening pengetahuan kembali setelah pasien dan keluarga
pasien menerima materi, untuk mengevaluasi sejauh mana pasien dan keluarga
memperhatikan dan memahami mengenai materi yang diberikan.
b. Waktu pelaksanaan
hari/tanggal : Kamis, 22 September 2022
Pukul : 13.00-14.00
Materi : terlampir
Pengarah : Sandra Pebrianti, S.Kep., Ners., M.Kep
Pemateri :
- Feni Agustina
- Frans Raimond Tonjau
- Gita Amoria Haelena W
- Hanifa Dwi Aulia
c. Tempat / lokasi pelaksanaan
Lokasi atau tempat pelaksanaan pendidikan kesehatan dilakukan di ruang
Kenanga 1 secara tatap muka
3. Media yang digunakan : Leaflet
4. Tahapan kegiatan
a. Persiapan (Pra kegiatan)
● Menentukan tema dan pengumpulan materi yang akan disampaikan
● Membentuk panitia dalam melaksanakan kegiatan
● Menyiapkan media edukasi
● Menggali pengetahuan pasien dan keluarga mengenai ROM
b. Kegiatan Inti
● Menjelaskan pengertian Range of Motion (ROM) dengan benar
● Menjelaskan manfaat ROM
● Menjelaskan kembali jenis-jenis ROM
● Mendemonstrasikan kembali cara pelaksanaan ROM
c. Kegiatan Penutup
● Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya
● Mengevaluasi pengetahuan pasien dan keluarga terkait materi yang
disampaikan
● Meminta pasien dan keluarga pasien untuk mempraktikkan latihan ROM
d. Rundown Acara

Waktu Kegiatan PJ

12.30 - 13.00 Persiapan Kelompok 6 atas


1. Menyiapkan kegiatan
promosi kesehatan
2. Menyiapkan media promosi
kesehatan
3. Memastikan pasien/keluarga
dapat ikut serta dalam
kegiatan promosi kesehatan
(promkes)

13.00 - 13.05 Pembukaan Kelompok 6 atas


1. Mengucapkan salam dan
memperkenalkan diri
2. Menyampaikan maksud dan
tujuan dari dilaksanakannya
kegiatan promkes
3. Melakukan kontrak waktu
4. Menyebutkan materi apa saja
yang akan disampaikan

13.05 - 13.30 Penyampaian materi Kelompok 6 atas

1. Menjelaskan pengertian
Range Of Motion (ROM)
2. Menjelaskan manfaat dari
Range Of Motion (ROM)
3. Menjelaskan jenis Range Of
Motion (ROM)
4. Menyebutkan indikasi dan
kontraindikasi dari Range Of
Motion (ROM)
5. Menjelaskan prosedur umum
dan khusus dari pelaksanaan
Range Of Motion (ROM)
6. Menjelaskan dan
mendemonstrasikan gaerakan
– gerakan pada Range Of
Motion (ROM)

13.30 - 13.40 Evaluasi Kelompok 6 atas


1. Memberikan kesempatan
kepada pasien dan keluarga
untuk bertanya
2. Menyimpulkan kembali
materi yang diberikan
3. Mengevaluasi pada peserta
terkait pemahaman terhadap
materi yang telah
disampaikan
4. Meminta pasien dan keluarga
untuk mendemonstrasikan
latihan ROM

13.40 - 13.45 Penutupan Kelompok 6 atas


1. Mengucapkan terimakasih
atas partisipasi pasien dan
keluarga yang mengikuti
kegiatan promkes
2. Mengucapkan salam penutup

3.5 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan mengenai Latihan Range of Motion
diharapkan pengetahuan klien dan keluarga di Ruangan Kenanga 1 RSUD Kabupaten
Sumedang meningkat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1x45 menit, pasien dan keluarga
pasien dapat mengetahui dan menerapkan materi yang disampaikan
a. Mengetahui dan menyebutkan kembali pengertian Range of Motion (ROM)
dengan benar
b. Mengetahui dan menyebutkan kembali manfaat ROM
c. Mengetahui dan menyebutkan kembali jenis-jenis ROM
d. Mengetahui dan mendemonstrasikan kembali cara pelaksanaan ROM
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Kegiatan Yang Dicapai


Kegiatan pendidikan kesehatan mengenai latihan Range Of Motion (ROM) yang
dilaksakan di Ruang Kenanga 1 yang merupakan ruang rawat inap bagi pasien medikal di
RSUD Kabupaten Sumedang tersebut merupakan kegiatan promosi kesehatan yang
didalamnya terdapat proses pemberian edukasi atau pemaparan materi serta
mendemonstrasikan terkait latihan Range Of Motion (ROM) kepada pasien dan keluarga
pasien. Sebelum hari pelaksanaan, kami dari kelompok 6 melakukan beberapa persiapan
seperti mengobservasi fenomena permasalahan yang banyak di alami oleh pasien serta
mengkaji kebutuhan pendidikan kesehatan yang tepat bagi pasien di ruang Kenanga 1
RSUD Sumedang lalu membuat SAP (satuan acara penyuluhan), pengumpulan materi
terkait Range Of Motion (ROM), dan membuat media berupa leaflet dan poster untuk
dibagikan kepada masing-masing pasien/keluarga pasien ketika pelaksanaan pendidikan
kesehatan berlangsung. Poster dan lefleat yang dibuat berisikan konten terkait langkah -
langkah dalam melakukan Range Of Motion (ROM), tujuan dilakukan Range Of Motion
(ROM), indikasi dri Range Of Motion (ROM), selain itu, kelompok juga membuat poster
terkait cara cuci tangan yang baik dan benar untuk dipraktekkan secara bersama - sama
sebelum pemberian edukasi terkait Range Of Motion (ROM) dilakukan.
Setelah konsep pendidikan kesehatan rampung dan tertuang didalam SAP,
kelompok mengkonsultasikan terlebih dahulu materi penyuluhan kepada dosen
pembimbing serta menerima feedback dari pembimbing. Sebelumnya kelompok sudah
melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan perseptor ruangan, satu jam sebelum
kegiatan dimulai kelompok melakukan informed consent dengan peserta yang menjadi
target yaitu pasien dan keluarga pasien dengan mengunjuginya ke tiap kamar pasien.
1. Pembahasan
Pemberian kegiatan promosi kesehatan dengan tema “Latihan Range Of Motion
(ROM)” dengan metode bed-side-teaching dapat dilakukan sesuai dengan rencana atau
konsep yang telah dibuat sebelumnya. Peserta yang ikut serta dalam kegiatan berjumlah 6
pasien yang didamping oleh keluarganya masing - masing. Jika ditotalkan terdapat
sebanyak 15 peserta yang turut berpartisipasi dalam kegaitan promosi kesehatan yang
dilakukan oleh kelompok. Tujuan dilakukan edukasi melalui kegiatan promkes ini
bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta wawasan kepada pasien dan keluarga
khsusnya bagi pasien yang memiliki permasalah tirah baring lama serta gangguan
mobilisasi agar terhidar dari permasalahan - permasalahan yang berpontensi akan terjadi
seperti kekakuan sendi dan otot. Sehingga diharapkan intervensi Range Of Motion
(ROM) tersebut dapat diaplikasikan oleh pasien dan keluarga baik dirumah maupun
dirumah sakit.
Berdasarkan hasil pengkajian yang telah kelompok lakukan, terdapat banyak
pasien yang tidak mengetahui terkait latihan Range Of Motion (ROM) tersebut . Oleh
karena itu melalui pendidikan kesehatan ini diharapkan terdapat perubahan perilaku
kesehatan kepada peserta atau pasien yang telah diberikan edukasi atau pendidikan
kesehatan mengenai latihan Range Of Motion (ROM) serta pasien dan keluarga dapat
mengaplikasikannya dengan benar. Kegiatan pendidikan kesehatan dengan metode
bedside teaching ini dilakukan dengan berbagai persiapan agar tercapainya tujuan yang
telah ditentukan. Saat kegiatan promosi kesehatan berlangsung dalam sesi diskusi
terdapat beberapa peserta yang bertanya terkait pematerian, pertanyaan yang diajukan
bervariasi seperti tujuan dilakukannya latihan Range Of Motion (ROM), kontraindikasi
dari latihan Range Of Motion (ROM) serta kondisi pasien yang seperti apa yang baik
untuk diberikan latihan Range Of Motion (ROM). Pertanyaan dapat terjawab semua oleh
pemateri dan mendapatkan respon yang baik dari pasien yang bertanya. Selain itu para
pasien aktif menyampaikan kesan dan pesannya setelah kegiatan berlangsung.
2. Rencana Keberlanjutan Program
Kegiatan pendidikan kesehatan dengan metode bedside teaching “Latihan Range
Of Motion (ROM)” merupakan program pendidikan kesehatan yang diselenggarakan oleh
kelompok 6 Mahasiswa PPN angkatan 44. Hal ini dilakukan untuk membantu pasien
dengan kondisi tirah baring lama. Proses kegiatan ini melibatkan Dosen Keperawatan
Medikal Bedah selaku dosen pembimbing dan pengawas serta konsultan materi dan topik
yang akan disampaikan.
Hasil evaluasi menunjukan respon positif dari pihak Dosen Keperawatan Medikal
Bedah dan para pasien/peserta, bentuk evaluasi tersebut dapat dilihat selama kegiatan
penkes berlangsung seperti peserta mengetahui manfaat ROM, Peserta mengetahui jenis-
jenis ROM, serta Peserta mengetahui dan mendemonstrasujan cara pelaksanaan ROM
pasif dan aktif. Oleh karena itu, program ini perlu dilaksanakan secara berkesinambungan
dengan topik dan materi yang sesuai dengan kebutuhan pasien pada umumnya dan
kebutuhan individu dengan permasalahan tertentu pada khususnya. Mengingat masih
banyaknya yang kurang menyadari betapa pentingnya perilaku sehat, maka disini peran
perawat sangat penting dalam memberikan edukasi, sebagai upaya meningkatkan
pengetahuan seputar kesehatan. Keberlanjutan program ini harus tetap dipertahankan
pada gelombang selanjutnya dan pada angkatan PPN selanjutnya karena kegiatan ini akan
sangat bermanfaat sekali terutama bagi mahasiswa profesi keperawatan dalam mengasah
skillnya sebagai edukator bagi masyarakat sehingga dapat sekaligus ikut serta berperan
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang baik.
Selain itu, kegiatan promosi kesehatan dapat dilakukan melalui koordinasi serta
kerjasama dengan tim promosi kesehatan Rumah Sakit dengan menggunakan berbagai
media interaktif yang menarik dan dapat menarik antusias bagi pasien dan keluarga
sebagai peserta sehingga dapat memberikan kesan yang positif bagi pasien dan keluarga,
sehingga edukasi yang diberikan dan diajarkan kepada pasien dan keluarga dapat
bermanfaat dan dapat diaplikasikan ketika sudah di rumah.
BAB V

SIMPULAN

Range of motion (ROM) merupakan salah satu jenis terapi non-farmakologi yang
bertujuan untuk membantu melancarkan peredaran darah, membantu untuk melatih kekuatan otot
pada pasien dengan tirah baring yang lama sehingga anggota tubuh klien tidak mengalami
kekakuan. Sehingga penerapan Range of Motion sangat berguna dan bermanfaat dalam
membantu pasien-pasien dengan diagnosa khusus yang mengharuskan klien untuk tirah baring
dalam jangka waktu yang lama.
Range of Motion (ROM) dapat dilakukan di rumah oleh keluarga pasen sehingga peran
perawat dalam mengedukasi keluarga pasien melalui kegiatan pendidikan kesehatan dan promosi
kesehatan. Range of Motion juga sangat bermanfaat dalam membantu melancarkan perederan
darah dari jantung menuju ke anggota tubuh yang terjauh dari jantung, seperti jari-jari kaki dan
jari-jari tangan.
Dengan selesainya laporan praktikum pendidikan kesehatan yang telah di berikan kepada
keluarga pasien di ruang kenanga bawah RSUD Sumedang di harapkan dapat membantu
meningkatkan wawasan kepada keluarga pasien yang telah di berikan pendidikan kesehatan
tentang pentingnya suatu pergerakan walaupun hanya pergerakan ringan.
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, F. (2018). penerapan terapi aktifitas ROM pada lansia penderita stroke do
Puskesmas Padamara. 1–42.

Berman, A., Snyder, S., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing:
Concepts, Process, and Practice (10th ed.). Julie Levin Alexander.

Irmayanti, & Irfan. (2018). Influence of ROM ( Range Of Motion ) on Muscle Strength in
Elderly in Adolang Dhua village. J-HEST, 1(1), 85–95.

Kasiati, & Rosmalawati, N. W. D. (2016). Kebutuhan Dasar Manusia I. Kemenkes RI.

Potter, P. A., Perry, A. G., & Stockert, P. A. (2021). Fundamentals of Nursing (Tenth Edit).
Elsevier.

Ririn, P., & Purwaningsih, W. (2013). Pengaruh latihan range of motion (ROM) aktif
terhadap kekuatan otot pada pasien post operasi fraktur humerus di rsud Dr. moewardi.
Gaster, 10(2), 42–52.

Uda, H. D. H., Muflih, M., & Amigo, T. A. E. (2016). Latihan range of motion berpengaruh
terhadap mobilitas fisik pada lansia di Balai Pelayanan Sosial Tresna Werdha Unit
Abiyoso Yogyakarta. Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 4(3), 169–177.
https://doi.org/10.21927/jnki.2016.4(3).169-177

Agusrianto. (2020). Penerapan Latihan Range of Motion (Rom) Pasif terhadap Peningkatan
Kekuatan Otot Ekstremitas pada Pasien dengan Kasus Stroke. Jurnal Ilmiah Kesehatan,
2(2), 61–66.

Astutik, S. N. P., Darsini, & Zuhroh, N. (2017). Hubungan Terapi ROM Aktif Dengan
Pemenuhan Activity Of Daily Living (ADL) Pasien Pasca Strooke (Di Poli Syaraf
RSUD Jombang). Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Fitria, Rahmawati, Suarniati, & Helmiati. (2019). Penerapan Range of Motion (Rom)
Terhadap Kekuatan Otot Pasien Stroke Dalam Pemenuhan Kebutuhan Aktivitas. Jurnal
Media Keperawatan, 10(01), 59–66.
Salvador, E. P., Ribeiro, E. H., Garcia, L. M. T., Andrade, D. R., Guimaraes, V. M. V.,
Aoki, M. S., & Florindo, A. A. (2014). Interventions for physical Activity promotion
applied to the primary healthcare settings for people Living in regions of low
socioeconomic level: Study protocol for a non-Randomized controlled trial. Archives
of Public Health, 72(1), 1–12. https://doi.org/10.1186/2049-3258-72-8

Teixeira, P. J., Carraça, E. V., Markland, D., Silva, M. N., & Ryan, R. M. (2012). Exercise,
physical activity, and self-determination theory: A systematic Review. International
Journal of Behavioral Nutrition and Physical Activity, 9. https://doi.org/10.1186/1479-
5868-9-78

Kasiati, NS,Ni Wayan Dwi Roslamawati ,2016 , kebutuhan dasar manusia I ,Jakarta :
Kemenkes RI
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Topik : Aktivitas dan Latihan

Subtopik : Range Of Motion (ROM) / Latihan Rentang Gerak Sendi


Sasaran : Pasien dan keluarga pasien yang berada di Ruangan Kenanga 1 RSUD
Sumedang

Hari/Tanggal : Kamis/ 22 September 2022

Waktu : 1 x 30 menit (12.00 – 12.30 WIB)


Tempat : Ruangan Kenanga 1 RSUD Kabupaten
Sumedang Narasumber :

1) Feni Agustina

2) Frans Raimond Tonjau

3) Gita Amoria Haelena W

4) Hanifa Dwi Aulia

1. Karakteristik/Prasyarat Peserta Didik

Pasien di Ruangan Kenanga 1 RSUD Kabupaten Sumedang yang memiliki


kebutuhan aktivitas dan latihan serta keluarga pasien yang membantu merawat pasien
tersebut.

2. Tujuan pembelajaran

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan mengenai latihan rentang gerak Sendi


diharapkan pengetahuan pasien dan keluarga pasien di Ruangan Kenanga 1 RSUD
Kabupaten Sumedang menjadi bertambah.

3. Capaian pembelajaran
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan mengenai latihan rentang gerak sendi,
peserta diharapkan dapat:
80% partisipan dapat mengetahui dan menyebutkan kembali pengertian Range of
Motion (ROM) dengan benar 80% partisipan dapat mengetahui dan menyebutkan kembali
manfaat ROM

80% partisipan dapat mengetahui dan menyebutkan kembali jenis-jenis ROM

80% partisipan dapat mengetahui dan mendemonstrasikan kembali cara pelaksanaan ROM pasif
dan aktif

4. Materi Pengajaran

Terlampir

5. Strategi Pembelajaran

Metode yang digunakan:


- Ceramah

- Diskusi

- Praktik

Media yang digunakan:


- Leaflet

6. Kegiatan Belajar-Mengajar

Tahap Kegiatan Pendidik Kegiatan Peserta Metode Media Alokasi


Didik Waktu
Persiapan (Pra – a. Menyiapkan - - - 5 menit
Kegiatan) kegiatan promosi
kesehatan

b. Menyiapkan
media promosi
kesehatan

c. Memastikan
pasien/keluarga
dapat ikut serta
dalam kegiatan
promosi kesehatan
(promkes)

Kegiatan Pembuka a. Mengucapkan a. Membalas a. Diskusi - 5 menit


salam dan salam dan
b. Diskusi
memperkenalkan mendengarkan
diri c. Diskusi
b. Mendegarkan
b. Menyampaikan d. Diskusi
c. Mendengarkan
maksud dan tujuan
dan menyetujui
dari
kontrak
dilaksanakannya
kegiatan promkes d. Mendengarkan

c. Melakukan
kontrak waktu

d. Menyebutkan
materi apa saja
yang akan
disampaikan

Uraian Materi a. Menjelaskan a. Mendengarkan a. Ceramah leaflet 15 menit


pengertian Range dan
b. Ceramah
Of Motion (ROM) memperhatikan

c. Ceramah
b. Menjelaskan b. Mendengarkan
manfaat dari Range dan d. Ceramah
Of Motion (ROM) memperhatikan
e. Ceramah
c. Menjelaskan c. Mendengarkan
jenis Range Of dan f. Ceramah

Motion (ROM) memperhatikan dan praktik

d. Menyebutkan d. Mendengarkan g. Diskusi

indikasi dan dan dan tanya

kontraindikasi dari memperhatikan jawab

Range Of Motion
e. Mendengarkan
(ROM)
dan
e. Menjelaskan memperhatikan
prosedur umum dan
f. Mendengarkan,
khusus dari
memperhatikan
pelaksanaan Range
dan
Of Motion (ROM)
mendemonstrasika
f. Menjelaskan dan n kembali materi
mendemonstrasik n yang telah
gaerakan – gerakan disampaikan
pada Range Of
Motion (ROM) g. Mengajukan
pertanyaan
g. Memberikan
kesempatan kepada
pasien dan keluarga
untuk bertanya

Kegiatan Penutup a. Mengucapkan a. Mendengarkan - - 5 menit


terimakasih atas
b. Menjawab
partisipasi pasien
pertanyaan
dan keluarga yang
mengikuti kegiatan c. Menjawab
promkes salam penutup

b. Melakukan
evalusi pada peserta
terkait pemahanan
terhadap materi
yang telah
disampaikan

c. Mengucapkan
salam penutup

Dokumentasi pelaksanaan Pendidikan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai