DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU
SITI FATONAH,S.Kp.,M.Kes.
GUSTOP AMATIRIA,S.Kp.,M.Kes.
ANITA PURI,S.Kp.,M.Kes.
KODRI,S.Kp.,M.Kes.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat,
Berkat, dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan baik. Tidak lupa pula kami ucapkan terimakasih kepada Ibu
Bapak dosen mata kuliah Keperawatan Dasar atas bimbingannya hingga kami
bisa menyelesaikan makalah Asuhan Keperawatan Aktivitas dan Latihan ini
dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Dalam mengulas marteri ini,kami
menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenan
dengan materi pembahasan ataupun pengetikan.Walaupun demikian, inilah usaha
maksimal kami selaku para penulis usahakan.Semoga dalam makalah ini para
pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik
yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimna
mestinya.
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan Umum
Sistem Muskuloskeletal
Sistem Persarafan
Kesejahteraan mental dan efektivits fungsi tubuh sangat bergantung pada fungsi
mobilitas. Misal saat seseorang berdiri tegak, paru lebih mudah ntuk
mengembang, aktivitas usus (peristaltik) menjadi lebih efektif, dan ginjal
mampu mengosongkan kemih secara komplet.
Pergerakan normal dan stabilitas adalah hasil kerja dari sistem muskuloskeletal
yang utuh, sistem syaraf yang utuh dan struktur telinga bagian dalam yang utuh
yang bertanggungjawab untuk keseimbangan. Pergerakan tubuh memerlukan
aktivitas otot yang terkoordinasi dan integrasi neurologis. Melibatkan 4 elemen
dasar:
• Mobilitas sendi
• Keseimbangan
• Pergerakan terkoordinasi
Pergerakan yang seimbang, halus dan terarah adalah hasil kerja dari fungsi
korteks serebral, serebelum, dan ganglia basalis yang tepat.
2.4 Latihan
Aktivitas fisik adalah pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang
memerlukan pengeluaran energi dan menghasilakn kesehatan yang progresif.
Latihan adalah sebuah tipe aktivitas fisik yang di definisikan sebagai pergerakan
tibuh secara terencana,terstruktur, dan berulang yang dilakukan untuk
memperbaiki atau mempertahankan satu atau lebih komponen kebugaran fisik.
Toleransi aktivitas adalah tipe dan jumlah latihan atau aktivitas kehidupan sehari-
sehari yang mampu di lakukan oleh individu tanpa menyebabkan efek
merugikan.
• Tipe latihan
Latihan isotonik meningkatkan tonus otot, masa dan kekuatan otot serta
mempertahankan fleksibilitas sendi dan sirkulasi.selama latihan isotonik
denyut jantung dan curah jantung meningkat untu meningkatkan aliran
darah kesemua bagian tubuh.
Adalah latihan yang memerlukan perubahn tegangan otot tetapi tidak ada
perubahan panjang otot dan tidak ada pergerakan otot atau sendi. Latihan
isometri menghasilkan peningkatan denyut jantung dan curah jantung
sedang, tetapi tidak meningkatkan aliran darah secara bermakna kebagian
tubuh yang lain.
3. Latian Aerobik
2. Berbicara
3. Skala Borg
e. Latihan Anaerobik
Melibatkan aktivitas otot yang tidak dapat oksigen dengan cukup dari
aliran darah,dan jalur anaerobik digunakan untuk memberikan energi
tambahan dalam waktu singkat.
a. Sistem Muskulosekeletal
b. Sistem Kardiovaskular
c. Sistem pernapasan
d. Sistem pencernaan
e. Sistem Metabolik
g. Sistem sikoneurologis
a. Sistem neuromuskular
b. Gaya hidup
c. Ketidakmampuan
d. Tingkat energi
e. Tumbuh kembang
• Balita dan anak sekolah: tulang-tulang panjang pada lengan dan tungkai
tumbuh. Otot, ligamen, dan tendon menjadi lebih kuat, berakibat pada
perkembangan postur dan peningkatan kekuatan otot. Koordinasi yang
lebih baik memungkinkan anak melakukan tugas-tugas yang
membutuhkan keterampilan motorik yang baik.
• Dewasa: postur dan kesegarisan tubuh lebih baik. Perubahan normal pada
tubuh dan kesegarisan tubuh pada orang dewasa terjadi terutama pada
wanita hamil. Perubahan ini akibat dari respon adaptif tubuh terhadap
penambahan berat dan pertumbuhan fetus. Pusat gravitasi berpindah ke
bagian depan. Wanita hamil bersandar ke belakang dan agak berpunggung
lengkung. Dia biasanya mengeluh sakit punggung.
• Lansia: kehilangan progresif pada massa tulang total terjadi pada orangtua.
bergerak dengan
Bebas
Kategori : fisiologis
Subkatagori : aktivitas
Devinisi : keterbatasan dalalm ferakan fisik dari satu atau lebih ekstremitas
secara mandiri
Penyebab :
mayor Subjektif :
-Mengeluh sulit menggerakkan ekstremitas
Objektif :
Subjektif ;
Objektif :
- Sendi kaku
- Gerakan tidak berkoordinasi
- Gerakan terbatas
- Fisik lemah
1. Stroke
2. Cidera medula spinalis
3. Trauma
4. Fraktur
5. Osteoarthritis
6. Ostemalasia
7. keganasan
Intorelansi Aktivitas
Kategori : fisiologis
Subkatagori : aktivitas
Minor Subjektif :
Objektif :
1. anemia
2. gagal jantung kongestif
3. penyakit jangtung koroner
4. penyakit katup jantung
5. aritmia
6. penyakit paru obstruktif kronis
7. gangguan metabolik
8. gangguan muskuluskeleta
Kategori : fisiologis
Subkatagori ; aktivitas
Faktor resiko :
1. gangguan silkulasi
2. ketidak bugaran status fisik
3. riwayat intoleransi aktivitas sebelumnya
4. tidak berpengalaman dengan suatu aktivitas
5. gangguan pernapasan
Kondisi KlinisTterkait :
1. anemia
2. gagal jantung kongestif
3. penyakit katup jantung
4. aritmia
5. penyakit paru obstruktif kronis
6. gangguan metabolik
7. gangguan muskuloskeletal
Dukungan Mobilisasi
Tindakan : observasi
Terapeteautik
Edukasi
Pelaksanaan 1. Leher:
a. Letakkan tangan kiri perawat di bawah kepala pasien
dan tangan kanan pada pipi/wajah pasien.
b. Lakukan gerakan:
1) Rotasi: tundukkan kepala, putar kekiri dan kekanan.
2) Fleksi dan ekstensi: gerakkan kepala menyentuh
dada kemudian kepala sedikit ditengadahkkan.
3) Fleksi lateral: gerakkan kepala kesamping kanan dan
kiri hingga telinga dan bahu hampir bersentuhan.
c. Observasi perubahan yang terjadi.
2. Bahu
Fleksi/Ekste
nsi
a. Letakkan satu tangan perawat diatas siku pasien dan
pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.
b. Angkat lengan pasien pada posisi awal.
c. Lakukan gerakan mendekati tubuh.
d. Lakukan observasi perubahan yang terjadi.
Misalnya:rentang gerak bahu dan kekakuan Abduksi
dan Adduksi
a. Letakkan satu tangan perawat di atas siku pasien
dan pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.
b. Gerakkan lengan pasien menjauh dari tubuhnya
kearah perawat (kearahsamping).
c. Kembalikan keposisi semula.
d. Catat perubahan yang terjadi. Misal: rentang gerak
bahu, adanya kekakuan, dan adanya nyeri.
RotasiBahu
a. Atur posisi lengan pasien menjauhi dari tubuh
(kesamping) dengan siku menekuk.
b. Letakkan satu tangan perawat di lengan atas dekat
siku pasien dan pegang tangan pasien dengan tangan
lainnya.
c. Lakukan rotasi bahu dengan lengan kebawah
sampai menyentuh tempat tidur.
d. Kembalikan lengan keposisi awal.
e. Gerakkan lengan bawah kebelakang sampai
menyentuh tempat tidur, telapak tangan menghadap
keatas.
f. Kembalikan ke posisi awal.
g. Catat perubahan yang terjadi. Misal, rentang gerak
bahu, adanya kekakuan, dan adanya nyeri.
3. Siku
Fleksi dan
Ekstensi
a. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh
dan telapak mengarah ketubuh pasien.
b. Letakkan tangan perawat di atas siku pasien dan
pegang tangan pasien dengan tangan lainnya.
c. Tekuk siku pasien sehingga tangan pasien
mendekat kebahu.
d. Lakukan dan kembalikan keposisi sebelumnya.
e. Lakukan observasi terhadap perubahan yang
terjadi. Misalnya, rentang gerak pada siku, kekakuan
sendi, dan adanya nyeri.
3. Pergelangan tangan
Fleksi dan Ekstensi
a. Atur posisi lengan pasien dengan menjauhi sisi tubuh
dan siku menekuk.
b. Pegang tangan pasien dengan satu tangan dan tangan
yang lain memegang pergelangan tangan pasien.
c. Tekuk tangan pasien kedepan sejauh mungkin.
d. Lakukan observasi terhadap perubahan yang terjadi.
Misalnya, rentang gerak pergelangan dan kekakuan
sendi.
3. Jari-jari
Fleksi dan
Ekstensi
a. Pegang jari-jari tangan pasien dengan satu tangan
sementara
tangan lain memegang pergelangan.
b. Bengkokkan (tekuk/fleksikan) jari-jari kebawah.
c. Luruskan jari-jari (ekstensikan) kemudian
dorong kebelakang (hiperekstensikan).
d. Gerakkan kesamping kiri kanan (Abduksi-adduksikan).
e. Kembalikan keposisi awal.
f. Catat perubahan yang terjadi. Misal, rentang gerak,
dan adanya kekakuan sendi.
3. Paha
Rotasi
a. Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki
pasien dan satu tangan yang lain di atas lutut pasien.
b. Putar kaki kearah pasien.
c. Putar kaki kearah pelaksana.
d. Kembalikan keposisi semula.
e. Observasi perubahan yang terjadi.
3. Lutut
Fleksi dan
Ekstensi
a. Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan
pegang tumit pasien dengan tangan yang lain.
b. Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
c. Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada pasien
sejauh mungkin dan semampu pasien.
d. Turunkan dan luruskan lutut dengan tetap mengangkat
kaki keatas.
e. Kembalikan keposisi semula.
f. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
g. Observasi perubahan yang terjadi. Misal, rentang gerak
dan adanya kekakuan sendi
3. Pergelangan kaki
Fleksi dan Ekstensi
Letakkan satu tangan pada telapak kaki pasien dan satu
tangan yang lain di atas
pergelangan kaki, jaga kaki lurus dan rileks.
b. Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki kearah
dada atau kebagian atas tubuh pasien.
c. Kembalikan keposisi awal.
d. Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien. Jari
dan telapak kaki diarahkan kebawah.
e. Observasi perubahan yang terjadi. Misal, rentang gerak
dan kekakuan.
3. Jari-jari
Fleksi dan Ekstensi Jari-jari
a. Pegang jari-jari kaki pasien dengan satu tangan
sementara tangan lain memegang kaki.
b. Bengkokkan (tekuk) jari-jari kaki kebawah.
c. Luruskan jari-jari kemudian dorong kebelakang.
d. Gerakan kesamping kiri kanan (Abduksi-adduksikan).
e. Kembalikan keposisi awal.
f. Observasi perubahan yang terjadi. Misal, rentang gerak,
dan adanya kekakuan sendi.
P
E
N
U
T
U
P
Aktivitas fisik adalah pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka
yang memerlukan pengeluaran energi dan menghasilakn kesehatan yang
progresif. Latihan adalah sebuah tipe aktivitas fisik yang di definisikan sebagai
pergerakan tibuh secara terencana,terstruktur, dan berulang yang dilakukan
untuk memperbaiki atau mempertahankan satu atau lebih komponen kebugaran
fisik.Kemampuan beraktivitas merupakan kebutuhan dasar yang mutlak
diharapkan oleh setiap manusia. Kemampuan tersebut meliputi berdir,berjalan
,bekerja,makan, minum, dan lainsebagainya .Dengan beraktivitas tubuh akan
menjadi sehat,sistem persarafan dan sirkulasi tubuhakan berfungsi dengan
baik,dan metabolisme tubuh dapat optimal. Disamping itu,kemampuan
bergerak juga akan mempengaruhi harga diri dan citra tubuh
seseorang.Pergerakan merupakan rangkaian aktivitas yang terintergrasi antara
sistem muskuloskeletal dan sistem persarafan dalam tubuh
5.2 Saran