Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH DAYA TAHAN JANTUNG DAN KELINCAHAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Kebugaran Jasmani


Dosen Pengampuh: Muhammad Naufal Ramadhansyah, S. Pd., M. Pd

Disusun Oleh:

SHARAHPOVA MALONA 230306502051

KASIH KRISTIANI GEA 230306500004

AHMAD FAUZI MASHURI 230306500028

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan makalah “DAYA TAHAN JANTUNG DAN
KELINCAHAN”.
Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan
tugas mata kuliah Kebugaran Jasmani. Tak lupa dengan seluruh kerendahan
hati, kami meminta kesediaan pembaca untuk memberikan kritik serta saran
yang membangun mengenai penulisan makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap makalah
yang kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Makassar, 25 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
C. Tujuan........................................................................................................... 5
BAB 2 PEMBAHASAN ......................................................................................... 6
A. Jantung ......................................................................................................... 6
B. Fungsi Jantung ............................................................................................. 6
C. Daya Tahan Jantung ..................................................................................... 6
D. Ciri-ciri daya tahan jantung .......................................................................... 7
E. Takaran daya tahan jantung ......................................................................... 7
F. Kelincahan.................................................................................................... 8
G. Faktor faktor yang mempengaruhi kelincahan ............................................. 8
BAB 3 PENUTUP ................................................................................................ 10
A. Kesimpulan ................................................................................................ 10
B. Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................11
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Mengingat pentingnya aktifitas olahraga untuk meningkatkan kesegaran


jasmani, maka perlu memberdayakan olahraga sedini mungkin baik di sekolah
maupun kepada masyarakat luas. Agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,
setiap insan diharapkan untuk selalu menjaga dan meningkatkan kondisi fisiknya.
Kondisi fisik merupakan keadaan tubuh seseorang. Kondisi fisik seseorang dapat
dikategorikan dalam tiga hal yaitu sakit, sehat dan bugar (Zulbahri, 2019).
Untuk memperoleh tingkat daya tahan jantung dan pernafasan yang baik,
banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah status gizi atau yang
berhubungan dengan faktor makanan, karena beberapa makanan diperlukan tubuh
untuk sumber energi, pembangunan sel-sel tubuh, biktalisitor dan metabolisme
makanan harus sesuai dengan tubuh kuantitatif maupun kualitatif. Kuantitatif
maksudnya adalah perbandingan jumlah karbohidrat, lemak, protein yang dimakan
harus disesuaikan dengan aktifitas seseorang. Artinya tubuh manusia sangat
memerlukan zat gizi untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik
sehari-hari, memulihkan proses tubuh dan untuk tumbuh dan berkembang
khususnya bagi yang masih dalam pertumbuhan. Di samping itu, faktor lain yang
mempengaruhi tingkat daya Atahan jantung dan pernafasan yaitu usia, jenis
kelamin, kegiatan olahraga, aktifitas bermain, sarana dan prasarana, lingkungan
yang bersih dan nyaman (Zulbahri, 2019).
Kelincahan adalah salah satu aspek kesegaran jasmani yang dijadikan tolak
ukur dalam tes pengukuran dalam pelaksaan tes atlet dan berbagai tes yang lainnya,
terdapat banyak tes untuk mengukur kelincahan akan tetapi pada saat tes
sebelumnya menggunakan berbagai item test,untuk mengukur kelincahan dengan
mengunakan bantuan lintasan dan stopwatch untuk timer. Kelincahan adalah bagian
dari suatu latihan kondisi fisik, Latihan adalah proses yang sistematis dan berlatih
yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari menambah beban katihan
serta intensitas latihannya (Gumantan A., 2020).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan daya tahan jantung?
2. Apa yang dimaksud dengan kelincahan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu daya tahan jantung
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud kelincahan
BAB 2
PEMBAHASAN
A. Jantung
Jantung adalah organ tubuh yang paling penting bagi manusia karena
berperan sebagai alat sirkulasi darah yang membawa oksigen serta nutrisi ke
tempat terjadinya proses metabolisme untuk menghasilkan energi. Jantung
juga berperan mengangkut sisa metabolisme, membawa hormone ke tempat
yang membutuhkan serta mempengaruhi pengaturan suhu tubuh, pH, darah, dan
kadar air sel. Jantung bagaikan sumber kehidupan kita sehingga harus dijaga
kesehatannya. Banyak orang tidak menyadari bahwa Kesehatan kita sangat
dipengaruhi oleh Kesehatan jantung. Jantung yang sehat sangat dipengaruhi oleh
cara hidup yang sehat seperti pola makan dan pola tidur (Irawati W., 2020).

B. Fungsi Jantung
Fungsi peredaran darah manusia adalah sebagai transportasi dari hormon
yang telah dihasilkan oleh tubuh, mengangkut oksigen, nutrisi dan zat-zat
lainya yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu sistem peredaran darah manusia
memiliki sebagai alat pembuangan limbah sisa dari metabolisme tubuh,
menjaga stabilisasi pH tubuh serta cairan tubuh;memelihara suhu tubuh agar
tetap normal, memerangi dan menjaga tubuh dari infeksi baik yang dibawa
oleh bakteri, virus dan patogen, sebagai respirasi yaitu memberikan oksigen
kepada sel-sel serta membuang karbon dioksida, sebagai pengangkut nutrisi yang
diperlukan oleh tubuh dengan membawa zat-zat yang dihasilkan dari makanan,
sebagai imunitas tubuh yang dapat melindungi tubuh dari berbagai serangan
penyakit, sebagai alat komunikasi seluler sistem peredaran darah, serta
sebagai alat termoregulasi tubuh (Jones, et al., 2014).
C. Daya Tahan Jantung
Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 4) menyatakan, “daya tahan jantung-paru
adalah kemampuan jantung-paru mensuplai oksigen untuk kerja otot jangka waktu
yang lama.” Seseorang yang memiliki daya tahan jantung-paru baik, tidak akan
cepat kelelahan setelah melakukan serangkaian kerja. Secara praktis kebugaran
paru-jantung dapat diprediksi dengan mengukur detak jantung istirahat, yaitu detak
jantung yang dihitung pada bangun tidur pagi hari sebelum turun dari ranjang, tidak
sedang dalam keadaan sakit, tidak stress fisik maupun psikis (Wijaya.B.D, 2014).

D. Ciri-ciri daya tahan jantung


Menurut Djoko Pekik Irianto (2004: 29) menyebutkan, 3 ciri-ciri latihan daya
tahan jantung-paru meliputi:

1) Gerak yang melibatkan otot-otot besar, secara anatomis otot-otot besar tubuh
terletak pada bagian tubuh bawah atau tungkai sehingga model latihan berjalan atau
berlari lebih baik dibandingkan gerakan mendayung,

2) Tipe gerak kontinuritmis ini, adalah gerakan yang dilakukan dalam jangka waktu
tertentu secara terus-menerus tanpa berhenti dengan irama gerak ajeg. Misalnya,
bersepeda atau joging dengan kecepatan tertentu. Olahraga permainan (bola voli,
teknis, bulutangkis) kurang dianjurkan karena pada olahraga permainan banyak
gerakan yang dilakukan terputus-putus, kadang cepat kadang lambat, atau berhenti
sama sekali,

3) Sifat gerak aerobik ini, merupakan gerakan yang dilakukan pada intensitas
sedang yang diukur dengan kenaikan detak jantung latihan, misalnya: lari dengan
kecepatan sedang, bukan lari cepat (Wijaya.B.D, 2014).

E. Takaran daya tahan jantung

Latihan dibutuhkan untuk meningkatkan kapasitas dan daya tahan jantung-paru


dan dilakukan secara progresif sesuai dengan kebutuhan latihannya, mengacu pada
Djoko Pekik Irianto (2004: 29) bahwa, ada 3 takaran latihan daya tahan jantung-
paru meliputi:

1. Frekuensi, untuk mendapatkan kebugaran jantung-paru latihan dilakukan secara


teratur 3-5 kali/minggu.

2. Intensitas, 75-85 % detak jantuk maksimal. Bagi mereka yang baru mulai latihan
atau usia lanjut mulailah berlatih pada intensitas lebih rendah misalnya 60 % terus
tingkatkan secara bertahap hingga mencapai intensitas latihan yang semestinya.
3. Time (Durasi), setiap berlatih kerjakan selama 60 menit tanpa berhenti
(Wijaya.B.D, 2014).

F. Kelincahan
menurut Harsono (1993 : 14) orang yang lincah adalah orang yang mempunyai
kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada
waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi
tubuhnya. Dan menurut Suharno HP (1983 : 28) mendefinisikan kelincahan adalah
kemampuan dari seseorang untuk merubah posisi dan arah secepat mungkin sesuai
dengan situasi yang dihadapi. Dengan demikian dari beberapa pendapat tersebut
diatas dapat penulis simpulkan bahwa kelincahan adalah kemampuan seseorang
dalam merubah arah dan posisi tubuhnya dengan cepat dan tepat pada waktu
bergerak, sesuai dengan situasi yang dihadapi di arena tertentu tanpa kehilangan
keseimbangan tubuhnya (Rohman, 2015).

G. Faktor faktor yang mempengaruhi kelincahan


Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan menurut Dangsina
Moeloek dan Arjadino Tjokro (1984 : 8-9) adalah :

1. Tipe tubuh

seperti telah dijelaskan dalam pengertian kelincahan bahwa gerakan-gerakan


kelincahan menuntut terjadinya pengurangan dan pemacuan tubuh secara
bergantian. Dimana momentum sama dengan massa dikalikan kecepatan.
Dihubungkan dengan tipe tubuh, maka orang yang tergolong mesomorfi dan
mesoektomorfi lebih tangkas dari sektomorf dan endomorf.

2. Usia

Kelincahan anak meningkat sampai kira- kira usia 12 tahun (memasuki


pertumbuhan cepat). Selama periode tersebut (3 tahun) kelincahan tidak
meningkat, bahkan menurun. Setelah masa peertumbuhan berlalu, kelincahan
meningkat lagi secara mantap sampai anak mencapai maturitas dan setelah itu
menurun kembali.
3. Jenis kelamin

Anak laki-laki menunjukkan kelincahan sedikit lebih baik dari pada anak wanita
sebelum mencapai pubertas. Setelah pubertas perbedaan tampak lebih
mencolok.

4. Berat badan

Berat badan yang berlebihan secara langsung mengurangi kelincahan.

5. Kelelahan

Kelelahan mengurangi ketangkasan terutama karena menurunnya koordinasi.


Sehubungan dengan hal itu penting untuk memelihara daya tahan
kardiovaskuler dan otot agar kelelahan tidak mudah timbul (Rohman, 2015)
BAB 3

PENUTUP
A. Kesimpulan

Untuk memperoleh tingkat daya tahan jantung dan pernafasan yang baik, banyak
faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah status gizi atau yang
berhubungan dengan faktor makanan, karena beberapa makanan diperlukan tubuh
untuk sumber energi, pembangunan sel-sel tubuh, biktalisitor dan metabolisme
makanan harus sesuai dengan tubuh kuantitatif maupun kualitatif. Kuantitatif
maksudnya adalah perbandingan jumlah karbohidrat, lemak, protein yang dimakan
harus disesuaikan dengan aktifitas seseorang. Artinya tubuh manusia sangat
memerlukan zat gizi untuk memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik
sehari-hari, memulihkan proses tubuh dan untuk tumbuh dan berkembang
khususnya bagi yang masih dalam pertumbuhan. Di samping itu, faktor lain yang
mempengaruhi tingkat daya Atahan jantung dan pernafasan yaitu usia, jenis
kelamin, kegiatan olahraga, aktifitas bermain, sarana dan prasarana, lingkungan
yang bersih dan nyaman.
Kelincahan adalah salah satu aspek kesegaran jasmani yang dijadikan tolak
ukur dalam tes pengukuran dalam pelaksaan tes atlet dan berbagai tes yang lainnya,
terdapat banyak tes untuk mengukur kelincahan akan tetapi pada saat tes
sebelumnya menggunakan berbagai item test,untuk mengukur kelincahan dengan
mengunakan bantuan lintasan dan stopwatch untuk timer. Kelincahan adalah bagian
dari suatu latihan kondisi fisik, Latihan adalah proses yang sistematis dan berlatih
yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari menambah beban katihan
serta intensitas latihannya.

B. Saran

Perlu adanya edukasi mengenai pentingnya menjaga tubuh ternutrisi dengan


baik, berolahraga secara teratur dan menjaga pola tidur dan juga memanage stres
dengan baik sehingga tercapai hidup sehat
DAFTAR PUSTAKA

Gumantan A., M. I. (2020). Pengembangan Alat Tes Pengukuran Kelincahan


Mengunakan Sensor Infrared. Jendela Olahraga, 52-61.
Irawati W., S. L. (2020). Seminar Kesehatan Tentang Struktur Fungsi Jantung Kita
Di Gereja Kristen Alkitab Indonesia Gading Serpong, Tangerang.
Kesehatan, 385-392.
Jones, C. M., Baker-Groberg, S. M., Cianchetti, F. A., Glynn, J. J., Healy,
L. D., Lam, W. Y., . . . McCarty, O. (2014). Measurement science in the
circulatory system. Cellular and Molecular Bioengineering, 7 (1), 1-
14.

Rohman, S. (2015). PENGARUH PELATIHAN ROPE JUMP DENGAN


METODE INTERVAL TRAINING TERHADAP KELINCAHAN.
Kesehatan Olahraga, 207-214.
Wijaya.B.D, A. (2014). PROFIL DAYA TAHAN JANTUNG PARU, KEKUATAN
OTOT, KELENTUKAN DAN LEMAK MEMBERS, BARU FITNESS
CENTER CLUB HOUSE CASA GRANDE YOGYAKARTA. MEDIKORA
, 1-11.
Zulbahri. (2019). Tingkat Kemampuan Daya Tahan Jantung Dan Pernafasan
Mahasiswa Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan Universitas Pasir
Pangaraian. Pendidikan Jasmani dan Olahraga, 96-101.

Anda mungkin juga menyukai