Anda di halaman 1dari 9

FARMAKOLOGI

Pemberian obat melalui rute


Obat Oral, Obat Sub Lingual, Obat Inhalasi
Dosen Pengampu: Ns. Yunani,S ST.Kep.,M.Kes

OLEH :
Intan Feby Mutiara (2114301066)
Laila Annur Fitri Abnurma (2114301068)
Loni Meisya (2114301069)

JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI SARJANA TERAPAN
TK 1
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
2021/2022
I. Cara Pemberian Obat
cara pemberian obat bergantung pada keadaan umum
pasien,kecepatan respons yang di inginkan, sifat obat, dan tempat kerja
obat yang di inginkan. Pada penjelasan kali ini, akan di jelaskan
beberapa cara pemberian obat antara lain, Oral, Sublingual, dan Inhalasi.

1.1 Pemberian obat melalui oral


Pemberian obat dalam bentuk oral adalah obat yang masuk melalui
mulut, pemberian obat dalam bentuk oral merupakan cara yang paling
banyak dipakai karena ini merupakan cara yang paling mudah, murah,
aman, dan nyaman bagi pasien. Berbagai bentuk obat dapat di berikan
secara oral baik dalam bentuk tablet, lozenges ( obat isap) , sirup, kapsul
atau puyer. Untuk membantu absorbsi , maka pemberian obat per oral
dapat di sertai dengan pemberian setengah gelas air atau cairan yang
lain.
Beberapa jenis obat dapat mengakibatkan iritasi lambung dan
menyebabkan muntah (mislanya garam besi dan Salisilat). Untuk
mencegah hal ini, obat di persiapkan dalam bentuk kapsul yang
diharapkan tetap utuh dalam suasana asam di lambung, tetapi menjadi
hancur pada suasana netral atau basa di usus. Dalam memberikan obat
jenis ini, bungkus kapsul tidak boleh di buka, obat tidak boleh dikunyah
dan pasien di beritahu untuk tidak minum antasaid atau susu sekurang-
kurangnya satu jam setelah minum obat dan memeriksa identitas pasien
dan harus dilakukan setiap akan memberikan obat.
1.2 Jenis – Jenis Obat Oral
1. PIL yaitu satu atau lebih dari satu obat yang di campur dengan bahan
kohesif dalam bentuk lonjong dan ada selongsongnya. Pil hendaknya di
telan secara utuh karena dapat mengandung obat - obatan yang rasanya
sangat tidak enak atau zat besi yang bisa membuat gigi penderita
berwarna hitam.
2. Tablet tersedia dalam berbagai bentuk,warna, dan berat yang
bervariasi, tablet dapat mengandung obat murni, atau di encerkan
dengan substansi inert agar mencapai berat sesuai,atau mengandung dua
atau lebih obat dalam kombinasi. Tablet dapat berupa tablet padat biasa,
tablet sublingual, tablet bukal, tablet bersalut-gula,tablet bersalut-
enterik, atau tablet lepas-berkala.
3. Kapsul yaitu obat dalam bentuk bubuk atau minyak dengan di
bungkus gelatin yang juga harus di telan secara utuh dengan ketebalan
yang berbeda agar larut dengan kecepatan yang berbeda, yaitu kapsul
keras atau cairan dalam kapsul lunak. Dalam pemberian obat jenis
kapsul, bungkus kapsul tidak boleh di buka, obat tidak boleh dikunyah
dan pasien diberitahu untuk tidak minum susu atau antacid sekurang
kurangnya satu jam setelah minum obat.
4. Sirup Disini kita memakai sendok pengukur, gelas pengukur (yang
kecil), atau botol tetesan. Kadang -kadang sirup sebelum diminum harus
dikocok terlebih dahulu. Pemberiannya harus dilakukan dengan cara
yang paling nyaman khususnya untuk obat yang pahit atau rasanya tidak
enak. Pasien dapat diberi minum dingin (es) sebelum minum sirup
tersebut. Sesudah minumsirup, pasien dapat diberi minum, pencuci
mulut atau kembang gula.
5. Jenis obat ini dikonsumsi dengan cara dihisap, bukan dikunyah. Jadi,
Anda cukup menghisap obat ini seperti permen. Obat ini harus dihisap
hingga obatnya habis. Bagi yang menderita atau memiliki masalah
tenggorokan akan sering mendapatkan jenis obat seperti ini.

1.3 Langkah-langkah Pemberian obat melalaui oral


Alat dan bahan :
1. Catatan/ jadwal pemberian obat
2. Obat dan tempatnya.
3. Air minum dalam tempatnya.
Prosedur kerja
1. Jelaskan prosedur yang akan di lalukan.
2. Cuci tangan.
3. Baca obat sesuai dengan pasien dengan prinsip benar obat, benar
pasien, benar dosis, benar waktu dan benar rute.
4. Bantu untuk minum dengan cara
a. Apabila memberikan tablet atau kapsul dari botol, tuangkan jumlah
yang di butuhkan kedalam tutup botol dan pindahkan ketempat obat.
Obat berupa kapsul jangan dilepaskan pembungkusnya.
b. Kaji kesulitan menelan. Bila ada kesuliatan menelan, gerus tablet
menjadi bubuk yang dicampurkan ke dalam minuman.
c. Kaji frekuensi nadi dan tekanan darah sebelum pemberian obat yang
membutuhkan pengkajaian.
5. Catat reaksi terhadap pemberian.
6. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
7. Evaluasi respons pasien terhadap oabat dan catat hasil pemberian
obat.

2.1 Pemberian Obat Melalui Inhalasi


Inhalasi adalah cara pemberian obat yang digunakan dalam berbagai
penyakit paru. Inhalasi pada pasien dewasa sering digunakan dalam
pengobatan asma, penyakit paru obtrutif kronik (PPOK), bronkitis
kronik, dan emfisema. Sedangkan, pada anak-anak, inhalasi merupakan
pengobatan utama ketika terjadi serangan utama akut.Inhalasi juga
merupakan pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran napas
memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan demikian
berguna untuk pemberian obat secara local pada salurannya, misalnya
salbutamol (ventolin), kombivent, berotek untuk asma, atau dalam
keadaan darurat misalnya terapi oksigen.
Bentuk gas yang dapat diberikan dalam bentuk inhalasi antara lain :
1. Gas yang bersifat terapeutik, oksigen ini biasanya digunakan
untuk mengatasi hipoksia atau melawan keracunan CO (karbon
monoksida), CO2 (karbon dioksida) dipakai bersama oksigen
untuk mengatasi depresi pernafasan,afiksia,keracunan CO.
2. Gas yang bersifat anestetik, Pemberian cairan anestetik volatil
menggunakan penguap terkalibrasi, menggunakan udara, oksigen,
atau campuran nitrogen oksida-oksigen sebagai gas pembawa.
Sebaiknya diperhatikan bahwa semua gas ini dapat memicu
terjadinya hipertermia maligna. Untuk mencegah hipoksia,
anestetik inhalasi harus diberikan dengan kadar oksigen yang lebih
besar daripada kadar di udara.contoh nya
Hal-hal yang berkaitan dengan pemberian obat inhalasi :
a. Saluran nafas bagian dalam memungkinkan area permukaan yang
luas untuk absorpsi obat.
b. Obat dapat diberikan melalui pasase nasal, pasase oral, atau selang
dipasang kedalam trakea.
c. Dapat menimbulkan efek local
d. .Obat, seperti oksigen dan anastesi umum menghasilkan efek
sistemasi umum.
e.kelebihan dri pemberian obat dengan cara inhalasi adalah absorpsi
terjadi cepat dan homogeny, kadar obat dapat terkontrol, terhindar dari
efek lintas petama dan dapat diberikan kepada bronkus.
f. Untuk obat yang diberikan dengan cara inhalasi ini, obat yang dalam
keadaan gas atau uap yang akan di absorpsi akan sangat cepat bergerak
melalui alveoli paru-paru.

3.1 Pemberian Obat melalui Sublingual


Obat sublingual adalah obat yang cara pemberiannya ditaruh di bawah
lidah. Ini berarti bahwa pil diletakkan di bawah lidah di mana ia akan
larut dan diserap ke aliran darah. Oramg tersebut tidak boleh minum
atau makan apapun sampai obat itu hilang.

3.2 Prosedur Pemberian Obat Sublingual


1. Persiapan klien
a. Cek perencanaan keperawatan klien
b. Klien diberi penjelasan tentang prosesur yang akan dilakukan
2. Persiapan alat
a. Onat yang sudah ditentukan
b. Tongspatel ( bila perlu)
c. Kasa untuk membungkus tongspatel

3.3 Teknik Pemberian Obat Sublingual


1. Pelaksanaan
a. Cuci tangan tujuh langka
b. Memasang tongspatel (jika kliem tidak sadar) kalau sadar anjurkan
klien untuk mengangkat lidahnya
c. Meletakan obat dibawah lidah
d. Memberitahu klien supaya tidak menelan obat
e. Cuci tangan kembali setelah melakukan rute tersebut pada pasien
f. Perhatikan dan catat reaksi klien setelah pemberian obat
2. Evaluasi
Perhatikan respon klien dan hasil tindakan. Apakah klien tidak menelan
obat dan apakah obat dapat diabsorpsi seluruhnya
3. Dokumentasi
Mencatat tindakan yang dilakukan (wakti pelaksanaan l, respon klien
l,hasil tindakan,nama obat dan dosis perawat yang melakukan) pada
catataan keperawatan
B. PENUTUP
Pada bagian pemberian obat ada banyak rute yang dapat di
aplikasikan antara lain melalui oral, inhalasi,sublingual. Pemberian obat
dalam bentuk oral adalah obat yang masuk melalui mulut, Berbagai
bentuk obat dapat di berikan secara oral baik dalam bentuk tablet,
lozenges ( obat isap) , sirup, kapsul atau puyer. Inhalasi adalah cara
pemberian obat yang digunakan dalam berbagai penyakit paru, Bentuk
gas yang dapat diberikan dalam bentuk inhalasi yaitu gas terapeutik dan
gas anastetik. Obat sublingual adalah obat yang cara pemberiannya
ditaruh di bawah lidah. Ini berarti bahwa pil diletakkan di bawah lidah di
mana ia akan larut dan diserap ke aliran darah.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pengantar farmakologi dan interaksi obat


https://id.wikibooks.org/wiki/Farmakologi/Rute_Pemberian_Obat
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/
2017/11/Farmakologi_bab_1-3.pdf

Anda mungkin juga menyukai