Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN PEMBERIAN OBAT ORAL,

TOPIKAL, DAN SUPOSITORIA


KELOMPOK 12
CHIKA BELLA AGUSTINA
(1720220007)
SYIFA MUZDALIFA (1720220011)

Dosen Pengampu : Siti Fatimah, S.Kp, M.Pd


Latar Belakang
Obat merupakan semua zat kimiawi, hewani, nabati, yang dalam dosis layak dapat
menyembuhkan, meringankan, dan mencegah penyakit/ gejalanya, yang diberikan kepada
pasien dengan maksud tertentu sesuai dengan guna obat tersebut. Pemberian obat yang aman
dan akurat adalah tanggung jawab penting bagi seorang perawat. Salah satu tugas terpenting
dari seorang perawat adalah memberi obat yang aman dan akurat kepada klien. Obat
merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien yang memiliki masalah.
Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat. Walaupun obat
menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa obat dapat menimbulkan efek samping
yang serius atau berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila kita memberikan obat
tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang tepat.
• obat oral
Obat oral merupakan obat yang pemakaiannya dengan cara
memasukkannya lewat mulut. Pemberian oral cara yang paling
mudah dan sering dalam pemberian obat adalah melalui mulut.
Klien biasanya dapat menelan atau menggunakan obatnya sendiri
tanpa masalah yang berarti. Hampir semua tablet atau kapsul
dapat ditelan dengan bantuan air sebanyak 60 sampai dengan 100
ml cairan. Namun ada beberapa kondisi yang membuat klien
tidak dapat menggunakan obat oral. Kontra indikasi primer
pemberian obat oral meliputi adanya gangguan saluran cerna,
ketidakmampuan klien menelan makanan atau cairan, dan klien
yang menggunakan selang lambung.
Keuntungan pemberian obat
secara oral yaitu :

• Harga relative lebih murah


• Bisa di kerjakan sendiri boleh pasien
• Tidak menimbulkan rasa nyeri
• Bila terjadi keracunan, obat masih bisa di keluarkan
dari tubuh dengan cara Reflek muntah dari faring
dan Kumbah Lambung asalkan obat di minum
belum melebihi 4 jam artinya obat masih di dalam
gaster Tetapi bilamana lebih dari 4 jam tapi belum
melebihi 6 jam racun di dalam intestinum atau
belum mengalami absorbsi.
Kerugian pemberian obat
secara oral yaitu :
• Pada aksinya yang lambat • Cara peroral tidak
sehingga cara ini tidak bisa dipakai pada
dapat dipakai pada
pasien yang
keadaan gawat. Obat yang
diberikan peroral biasanya mengalami mual-
membutuhkan waktu muntah, semi koma,
sekitar 30 sampai dengan pasien yang akan
45 menit sebelum di menjalani
absorbsi dan efek pengisapan cairan
puncaknya dicapai setelah
lambung serta pada
1 sampai dengan 1
setengah jam . rasa dan pasien yang
bau obat yang tidak enak mempunyai
sering menggangu pasien gangguan menelan.
2. Obat Topikal

Obat topikal adalah obat yang diberiakn melalui kulit dan membran
mukosa pada prinsipnya menimbulkan efek local. Pemberian obat secara
topikal adalah pemberian obat secara lokal dengan cara mengoleskan obat
pada permukaan kulit atau membran area mata, hidung, lubang telinga,
vagina, dan rectum. Obat yang biasa digunakan untuk pemberian obat
topikal pada kulit adalah obat yang berbentuk krim, lotion, atau salep. Hal
ini dilakukan dengan tujuan melakukan perawatan kulit atau luka, atau
menurunkan gejala gangguan kulit yang terjadi.
Keuntungan pemberian obat secara topikal
adalah:

• Untuk efek lokal : efek samping sistemik minimal,


Mencegah first pass efect.

• Untuk sistemik menyerupai IV infus (zero order).


3. Obat Suppositoria

Suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dan


bentuk yang diberikan melalui rektal, vagina, maupun
uretra, berbentuk torpedo, dapat melunak, melarut, atau
meleleh pada suhu tubuh, dan efek yang ditimbulkan adalah
efek sistemik atau lokal. Suppositoria adalah obat solid
(padat) berbentuk peluru yang dirancang untuk dimasukkan
ke dalam anus/rektum (suppositoria rektal), vagina
(suppositoria vagina) atau uretra (suppositoria uretra).
Keuntungan penggunaan Kerugian penggunaan suppositoria
suppositoria antara lain: antara lain:

• Dapat menghindari terjadinya iritasi pada


lambung • Tidak menyenangkan
• Dapat menghindari kerusakan obat oleh penggunaan
enzim pencernaan
• Obat dapat masuk langsung saluran darah
• Absorbsi obat sering tidak
dan berakibat obat dapat memberi efek lebih
cepat daripada penggunaan obat per oral teratur dan sedikit
• Baik bagi pasien yang mudah muntah atau diramalkan.
tidak
• Bentuknya seperti terpedo menguntungkan
karena suppositoria akan tertarik masuk
dengan sendirinya bila bagian yang besar
masuk melalui otot penutup dubur (Anief,
2005; Syamsuni, 2005).
Jenis-jenis obat yang dapat diberikan melalui beberapa rute

• Pemberian obat
melalui oral
2. Pemberian obat melalui topikal

Jenis-jenis obat yang Jenis-jenis obat yang diberikan melalui


diberikan melalui oral rute topikal yaitu :
yaitu : 1) Pemberian obat topikal pada Kulit
1) Pil 2) Pemberian obat topikal pada mata
2) Tablet 3) Pemberian obat topikal pada telinga
3) Bubuk 4)Pemberian obat topikal pada hidung
4) Drase
5) Kapsul
6) Sirup
3. Pemberian obat melalui supositoria

Jenis-jenis obat supositoria yaitu :


a. Kaltrofen supositoria
b. Profeid supositoria
c. Dulcolac supositoria
d. Ketoprofen supositoria
e. Stsolid supositoria
f. Boragino supositoria
Hal-hal yang perlu dierhatikan dan dipersiapkan
sebelum pemberian obat

a. Benar Pasien
b. Benar Obat
c. Benar Dosis
d. Benar Cara/Rute
e. Benar Waktu
f. Benar Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai