PENDAHULUAN :
A. LATAR BELAKANG :
Pembangunan kesehatan berdaarkan RPJPN Bidang Kesehatan tahun
2005-2025 diselenggarakan antara lain dengan meningkatkan sumber
daya manusia kesehatan. Untuk mendukung hal tersebut disusunlah
strategi pembangunan kesehatan yang diantaranya adalah strategi
pengembangan dan pemberayaan SDM kesehatan. Dalam SKN 2009,
upaya pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan meliputi :
upaya perencanaan, pengadaan , pendayagunaan serta pembinaan dan
pengawasan SDM Kesehatan untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.
1
Berdasarkan uraian di atas, Penilaian Kinerja bagi SDM Kesehatan di
Klinik akan memiliki daya ungkit yang sangat besar terhadap peningkatan
produktifitas SDM Kesehatan yang pada akhirnya akan meningkatkan
pelayanan kesehatan di Klinik.
B. TUJUAN :
Tujuan disusunnya Pedoman Penilaian Kinerja SDM Kesehatan di Klinik
adalah :
1. Tercapainya peningkatan produktifitas dan mutu pelayanan kesehatan
di Klinik
2. Terwujudnya pengembangan karier bagi SDM Kesehatan di Klinik
3. Terwujudnya transparansi bagi pelaksanaan pemberian insentif bagi
SDM Kesehatan di Klinik.
C. SASARAN/RUANG LINGKUP :
Lingkup pedoman ini adalah seluruh SDM Kesehatan di Klinik
D. PENGERTIAN-PENGERTIAN :
1. SDM Kesehatan adalah tenaga kesehatan profesi termasuk tenaga
kesehatan strategis dan tenaga kesehatan non profesi serta tenaga
pendukung/penunjang kesehatan yang terlibat dan bekerja serta
mengabdikan dirinya seperti dalam upaya dan manajemen kesehatan
2. Penilaian kinerja adalah proses menilai hasil karya SDM Kesehatan
dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian kinerja
3. Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur kinerja SDM
Kesehatan yang terdiri dari variabel yg dinilai, bobot dan skor
4. Variabel adalah suatu faktor atau unsur yang dinilai, terdiri dari Variabel
Kelompok SDM Kesehatan, Variabel Pendidikan,Variabel mMasa kerja,
Variabel Kehadiran, Variabel Pengurang, Variabel Penambah, dan
Variabel Produktifitas
5. Bobot adalah nilai yang disepakati SDM Kesehatan Klinik
6. Skor adalah jumlah angka yang diperoleh sebagai hasil perhitungan
bobot dikalikan angka 10 atau angka yang disepakati
7. Nilai koreksi adalah nilai yang ditentukan berdasarkan kesepakatan
yang menunjukkan adanya tingkatan/grade untuk suatu pekerjaan yang
dikerjakan oleh beberapa SDM Kesehatan yang tidak sejenis di Klinik.
8. Produk individu adalah hasil kinerja yang diperoleh setiap SDM
Kesehatan dari setiap kegiatan di Klinik
2
9. Produk Klinik adalah hasil kinerja yang diperoleh Klinik dari semua
kegiatan di Klinik
10. Masa Penilaian adalah rentang waktu yang ditentukan untuk
pelaksanaan penilaian kinerja yang lamanya ditentukan berdasarkan
kesepakatan Klinik
11. Klinik adalah unit pelaksana teknis yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan
3
Variabel ini berlaku khusus dimana masing-masing SDM Kesehatan di
Klinik memiliki unsur-unsur penilaian tersendiri sesuai dengan tugas pokok
dan fungsi serta tugas lain diluar tugas pokok yang dibebankan
kepadanya.
A. INSTRUMEN UMUM :
Instrumen ini dijabarkan dalam Formulir A, berisi penilaian terhadap
variabel kelompok pegawai, variabel tingkat pendidikan, variabel masa
kerja, variabel kehadiran, variabel pengurang dan variabel penambah.
Instrumen ini berlaku umum terhadap semua SDM Kesehatan Klinik.
B. INSTRUMEN KHUSUS :
Instrumen ini dijabarkan dalam formulir B dan C, berisi penilaian terhadap
variabel produktifitas. Setiap SDM Kesehatan Klinik akan memiliki formulir
yang berbeda sesuai dengan jenis pekerjaannya. Unsur-unsur yang dinilai
dalam masing-masing formulir tersebut merupakan uraian pekerjaan
masing-masing.
Setiap SDM Kesehatan Klinik dimungkinkan memiliki lebih dari satu
formulir, apabila memiliki rangkap. Sebagai contoh Bidan yang melayani
pasien di Poliklinik KIA dan bertindak sebagai bidan koordinator, maka dia
akan memiliki formulir B (bidan, form b2), dan formulir C (koordinator
bidan/manajemen, form C1). Disamping itu, apabila ada kegiatan khusus
seperti Pekan Imunisasi (PIN), maka bidan tersebut masih akan
mendapatkan formulir C2 untuk penilaian kegiatan lain-lain.
IV. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA
Hal-hal yang harus dilakukan oleh organisasi untuk melaksanakan penilaian
kinerja yang efektif adalah :
4
Kepemimpinan yang efektif dibutuhkan dalam pengembangan sistem
penilaian kinerja agar seluruh SDM Kesehatan Klinik mendukung dan
berpartisipasi dalam penyelenggaraan penilaian kinerja, mengingat
dengan diterapkannya sistem ini akan terjadi perubahan yang besar
dalam organisasi yang disertai dengan berbagai masalah yang akan
muncul dalam penerapannya.
C. MEMBANGUN KOMITMEN
Komitmen seluruh SDM Kesehatan Klinik dalam proses pelaksanaan
penilaian kinerja sangat diperlukan. Tim penilai kinerja dan Penanggung
Jawab Klinik memfasilitasi seluruh SDM Kesehatan Klinik untuk mencapai
kesepakatan dalam hal :
1. Penetapan Tugas Pokok dan Uraian Pekerjaan
5
Penetapan tugas pokok dan uraian pekerjaan merupakan bagian utama
dalam penilaian kinerja. Uraian pekerjaan masing-masing SDM
Kesehatan Klinik akan dijadikan unsur-unsur yang akan dinilai dalam
penilaian kinerja,
Contoh Uraian Pekerjaan
URAIAN PEKERJAAN
Tugas Utama :
6
Pembobotan dan skoring tehadap unsur-unsur yang dinilai harus
sesuai dengan kesepakatan bersama. Pembobotan dan skoring yang
perlu dilaksanakan adalah :
a) Variabel Kelompok SDM Kesehatan
Pembobotan masing-masing kelompok SDM Kesehatan Klinik
disesuaikan dengan peran dan fungsi kelompok untuk memberikan
rasa keadilan kepada mereka yang memiliki tanggung jawab yang
lebih besar.
Contoh:
7
NO PENDIDIKAN BOBOT SKOR(BOBOT X 10)
1 Spesialis 1,2
2 S2/dr/drg/apt/Ners 1
3 S1/D4 0,8
4 D3 0,6 2 - 12
5 SMU dan sederajat 0,4
6 SMP atau yang lebih 0,2
rendah
Lama kerja n
x 10 = x 10
maksimum masa kerja 30 tahun
d) Variabel Kehadiran
Pembobotan dilakukan untuk kehadiran masing-masing individu di
Klinik dengan tujuan untuk memberikan rasa keadilan kepada
mereka yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang lebih tinggi.
Ada beberapa hal yang menjadi penilaian dalam variabel kehadiran:
1) Tidak hadir satu hari penuh (diluar cuti )
2) Datang terlambat
3) Pulang cepat
8
Kondisi lain adalah tidak hadir pada pertengahan jam kerja bukan
karena tugas luar. Hal ini perlu kesepakatan bersama untuk
menilainya
Keterangan :
e) Variabel Pengurang
Variabel pengurang merupakan hal lain yang perlu diberikan
pembobotan/skoring untuk memberikan rasa keadilan kepada
mereka yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang lebih tinggi.
Contoh : Formulir Variabel Pengurang
SKOR
NO PENGURANG BOBOT (Bobot x
10)
1 Tidak ada teguran 0
2 Surat teguran 1 - 0,4
3 Surat teguran 2 - 0,5
0 - 10
4 Surat teguran 3 - 0,6
5 Surat peringatan 1 - 0,7
6 Surat peringatan 2 - 0,8
7 Surat peringatan 3 - 1
9
f) Variabel Penambah
Pembobotan diberikan untuk faktor penambah bagi masing-masing
SDM Kesehatan Klinik dengan tujuan untuk memberikan rasa
keadilan kepada mereka yang mempunyai prestasi
Contoh : Formulir Variabel Penambah
SKOR (Bobot
NO PENAMBAH BOBOT
X 10)
1 Tidak ada penghargaan 0
2 Penghargaan tertutlis dari
0,75
Dinas Kesehatan 0 - 10
3 Penghargaan tertulis dari
1
instansi non kesehatan
g) Variabel produktifitas
Variabel produktifaitas adalah variabel yang memiliki karakteristik
tersendiri dan berbeda dengan variabel-variabel penilai sebelumnya
yang bersifat umum (variabel kelompok pegawai, masa kerja,
pendidikan, kehadiran, pengurang dan penambah). Variabel
produktifitas merupakan representasi output (hasil) kerja SDM
Kesehatan Klinik. Variabel produktifitas terdiri dari unsur-unsur yang
merupakan tugas pokok/uraian pekerjaan masing-masing SDM
Kesehatan Klinik. Salah satu contoh unsur variabel produktifitas
untuk Bidan adalah menolong persalinan. Unsur-unsur dalam
variabel produktifitas dapat dikembangkan oleh Klinik sesuai
denhan kondisi Klinik masin-masing.
Ada 3 pola yang dapat digunakan untuk menilai variabel
produktifitas , sebagai berikut :
1) Pola I
Bila ada satu jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh satu orang
jenis tenaga, maka penilaian diperoleh dari rata-rata jumlah
target pasien. Nilai target ditentukan oleh maksimal jumlah
pasien dalam kurun waktu penilaian, misalnya 79
10
Formulir Variabel Produktifitas
Unsur-unsur Skor
No variabel Nilai target Bobot Bobot x
produktifitas 10
1 Melayani 79 1
pasien 69-79 0,8
40-59 0,6
20-39 0,4
<20 0,2
Contoh :
Dokter gigi C di Klinik Y dengan jumlah rata-rata pasien per tiga
bulan adalah 79, tidak memiliki perawat gigi, melayanai 100 pasien
Produktifita Nilai
No Bobot Skor
s drg C target
1 Melayanai >79 1 10
100 pasien
2) Pola II
Biala ada satu jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh beberapa
tenaga sejenis, maka penilaian yang digunakan adalah :
Produk individu
X 10
Produk Klinik
Contoh :
Produktifitas Bidan A yang melayani 10 KB dan Bidan B yang
melayani 20 KB di Poliklinik KIA dari total 30 layanan KB
tersebut adalah :
Formulir Variabel Produktifitas Bidan A
11
klinik)
3) Pola III
Bila ada satu jenis pekerjaan yang dikerjakan oleh beberapa
jenis tenaga, maka penilaian yang dilakukan adalah sebagai
berikut :
Produk individu
X nilai koreksi x 10
Produk klinik
Contoh :
Seorang dokter gigi yang dibantu oleh seorang perawat gigi
menangani 15 pasien dengan perincian : 10 kasus ekstraksi gigi
tetap dan 5 kasus ekstraksi gigi sulung. Dokter gigi melakukan
tindakan 10 kasus ekstraksi gigi tetap, dibantu perawat,
sedangkan perawat melakukan tindakan ekstraksi 5 gigi sulung
12
2 Menunjang (15/15)=1 5/15 = 1x0,3 0,3x10 =3
pelayanan 0,3 =0,3
2. Cara Penghitungan
Keteraangan :
Vkp = Variabel Kelompok Pegawai
Vtp = Variabel Tingkat Pendidikan
Vmk = Variabel Masa Kerja
Vk = Variabel kehadiran
Vp = Variabel Produktifitas
Vtm = Variabel Penambah
Vkr = Variabel Pengurang
E. KLARIFIKASI
Tim penilai harus menyampaikan hasil penilaian kepada Penanggung
Jawab Klinik untuk selanjutnya disampaikan kepada SDM Kesehatan Klinik
yang bersangkutan. SDM Kesehatan Klinik yang merasa tidak puas akan
hasil penilaian kinerjanya dapat diberikan kesempatan untuk melakukan
umpan balik kepada Penanggung Jawab Klinik sesuai dengan mekanisme
yang disepakati bersama.
13
F. EVALUASI
Tahapan terakhir ialah melakukan evaluasi terhadap penilaian kinerja yang
telah dilakukan. Evaluasi dapat dibagi ke dalam dua kategori , yaitu :
1) Evaluasi Hasil Penilaian
Hasil penilaian kinerja diperoleh berdasarkan hasil total skor individu
yang merupakan penjumlahan penilaian atas variabel-variabel, seperti
yang tercantum dalam formulir D. Hasil penilaian kinerja tersebut dapat
dijadikan bahan evaluasi kinerja SDM Kesehatan Klinik yang
bersangkutan terkait beban kerja dan pemberian reward/penghargaan.
2) Evaluasi Metode Penilaian
Evaluasi iniperlu dilakukan secara berkala untuk terus menerus
mendapatkan masukan mengenai :
a) Pola penilaian
b) Variabel dan unsur-unsur yang dinilai
c) Kesesuaian dengan target dan sasaran Klinik
Evaluasi harus melibatkan seluruh SDM Kesehatan Klinik. Salah satu
cara evaluasi adalah dengan membuat kuesioner . Berdasarkan hasil
kuesioner tersebut, Penanggung Jawab Klinik dapat mengambil
keputusan yang disetujui semua SDM Kesehatan Klinik, untuk
memperbaiki metode penilaian kinerja.
14
B. PENGHARGAAN FINANSIAL :
Penghargaan finansial dapat berupa pemberian insentif sesuai dengan
anggaran tersedia. Cara penghitungan penghargaan finansial (insentif)
menggunakan formula :
Untuk itu perlu dilakukan penghitungan total nilai seluruh SDM Kesehatan
Klinik, seperti yang tercantum dalam formulir E
VI. PENUTUP
Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan sesuai dengan RPJPN
bidang Kesehatan 2005-2025 diperlukan untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan
dilakukan melalui pengembangan sistem karir, penggajian dan pemberian
insentif yang layak dan adil sesuai dengan beban tugas. Untuk itu dibutuhkan
metode penilaian kinerja yang efektif guna mengukur prestasi kerja SDM
Kesehatan secara obyektif.
Pedoman Penilaian Kinerja SDM Ksehatan di Klinik ini digunakan untuk
menilai seluruh SDM Klinik baik yang berstatus calon pegawai maupun
pegawai tetap. Pedoman ini berisi tuntunan dalam menyusun instrumen untuk
menilai kinerja SDM Kesehatan di Klinik yang dapat dikembangkan sesuai
dengan kondisi Klinik masing-masing
15
Sesuai dengan tahapan pembinaan dan pengawasan dalam SPJPN Bidang
Kesehatan Tahun 2005-2025, diharapkan pada tahun 2014 Pedoman ini
dapat diterapkan secara efektif di seluruh klinik di Indonesia untuk itu
diharapakan dukungan bimbingan teknis pelaksanaan dari Pemerintah Daerah
Provinsi, Kabupaten/Kota.
Akhir kata, pedoman ini masih banyak memiliki kekurangan, sumbang saran
akan sangat dibutuhkan bagi perbaikan Pedoman Ini.
dr. G. Wulandari
KEPUSTAKAAN
16
- Kepmenkes RI No : 857/Menkes/SK/IX/2009 tentang Pedoman Penilaian
Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan Di Puskesmas.
- Beach, Dale S. Management of People at Work. New York: Mac. Millan,
1970. p.2757
- Belows, Roger. Psychology of Personnel in Business Industry. New Jersey:
Prentice Hall, 1962. p.370
- Genoveva dan Elisabeth Vita M., Menyusun Sistem Penilaian Kinerja
Dosen yang mendukung Tri Dharma Perguruan Tinggi.
http://www.acehrecoveryforum.org, diakses 22 Juni 2005
- Ilyas, Yaslis. Kinerja: Teori, Penilaian dan Penelitian. cet. ke-3. FKM UI,
2002.
- Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.
- Ditjen Dikdasmen
- Depdiknas.Acuan Operasional kegiatan dan Indikator Kinerja komite
Sekolah.
http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id., diakses Oktober 2003
LAMPIRAN-LAMPIRAN
17
INSTRUMEN
PENILAIAN KINERJA SDM KESEHATAN DI KLINIK
18
Petunjuk Pengisian Instrumen :
Sebelum mengisi intrumen, bacalah Pedoman Kinerja Klinik terlebih dahulu.
Instrumen terdiri dari empat jenis Formulir (Form A s.d E). Formulir-formulir
tersebut akan di isi oleh Tim Penilai Kinerja, berdasarkan data sekunder yang ada
di Klinik. Data yang diisikan adalah data 3 bulan terakhir.
Tim penilai Kinerja adalah orang yang disepakati karyawan klinik untuk melakukan
penilaian, bisa terdiri dari 4-5 orang, tergantung jumlah karyawan klinik
(proporsional).
Tim Penilai Kinerja mengisi Form A sd C sesuai dengan petunjuk di bawah ini :
Form
A: Form A adalah form umum, yaitu form isian yang berisi penilaian atas variabel
Kelompok Pegawai, Pendidikan, Masa Kerja, Kehadiran, Faktor Pengurang dan
Faktor Penambah. Form ini untuk seluruh karyawan klinik.
Form
B: Form Isian yang berisi penilaian atas variabel Kinerja, untukkelompok
Fungsional yang terdiri dari :
B1 : dokter/dokter gigi
B2 : Bidan
B3 : Perawat dan Perawat Gigi
B4 : Asisten Apoteker
B5 : Analis Laboratorium
B6 : Petugas Gizi
B7 : Sanitarian/kesling
B8 : a) Petugas Loket/Pekarya
b) Staf TU lainnya
B9 : Supir
B10 : Satpam/Penjaga Klinik
B11 : Pramuhusada/Pramuwisma/Pelaksana Rumah Tangga
Form
C: Formulir isian yang berisi penilaian atas variabel kelompok Manajemen, yaitu
bagi mereka yang tidak hanya melaksanakan tugas-tugas fungsional tapi juga
mempunyai tanggung jawab manajemen seperti : Penanggung Jawab Klinik,
Penanggung Jawab Keuangan, penanggung jawab program dan lain-lain
19
C2 : Kegiatan Lain-lain (untuk koordinator kegiatan-kegiatan lain diluar
kegiatan rutin Klinik seperti : PIN, Bulan Vitamin A, dll
Setelah Tim Penilai Kinerja mengisi seluruh Formulir tersebut diatas. Nilai masing-
masing variabel untuk setiap individu dipindahkan ke Formulir D, untuk
mendapatkan total nilai individu.
20
PENILAIAN KINERJA SDM KESEHATAN DI KLINIK
VARIABEL UMUM
(Form A)
1) KELOMPOK PEGAWAI,
2) PENDIDIKAN,
3) MASA KERJA,
4) KEHADIRAN,
5) PENGURANG
6) PENAMBAH
21
PENILAIAN KINERJA SDM KESEHATAN DI KLINIK
VARIABEL UMUM
Masa Penilaian : …………………………………………
Nama : …………………………………………
Pendidikan Terakhir : …………………………………………
Mulai Masuk Kerja (Tahun) : …………………………………………
Pangkat Terakhit : …………………………………………
Jabatan : …………………………………………
Unit Kerja : …………………………………………
SKOR
NO VARIABEL BOBOT
Bobot X 10
Manajemen 1
Medis/Profesional 0,8
KELOMPOK Tenaga Kesehatan lainnya 0,6
1
PEGAWAI Administrasi 0,4
Tenaga Penunjang 0,2
Spesialis 1,2
S2/dr/drg/apoteker/Nurse 1
S1/D4 0.8
2 PENDIDIKAN
D3 0.6
SMU dan sederajat 0,4
SMP atau yang lebih rendah 0,2
........ tahun
3 MASA KERJA
30
Absensi
Tidak hadir 0 hari 1
Tidak hadir 1-3 hari 0.75
Tidak hadir 4-6 hari 0.5
Tidak hadir 7-9 hari 0,25
4 KEHADIRAN
Tidak hadir > 9 hari 0
Datang terlambat : (0-1)
NDT = (JHK – JDT)/JHK
Pulang cepat : (0-1)
NPC = (JHK – JPC)/JHK
....................
TOTAL NILAI KEHADIRAN
22
NO VARIABEL SKOR
BOBOT
Bobot x 10
Tidak ada teguran 0
Surat teguran 1 -0,4
Surat teguran 2 -0,5
5 PENGURANG Surat teguran 3 -0,6
Surat peringatan 1 -0,7
Surat peringatan 2 -0,8
Surat peringatan 3 -1
Tidak ada penghargaan 0
Penghargaan tertulis 0,75
6 PENAMBAH dari Dinas Kesehatan
Penghargaan tertulis 1
dari instansi non
kesehatan
Catatan :
NDT : Nilai Datang Terlambat
JHK : Jumlah Hari kerja
JDT : Jumlah Hari Datang Terlambat
NPC : Nilai Pulang Cepat
JPC : Jumlah Hari Pulang Cepat
23
PENILAIAN KINERJA SDM KESEHATAN DI PUSKESMAS
VARIABEL PRODUKTIVITAS
POLA I
(Form B dan C)
24
Form B1 Dokter
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA I
Dokter
25
Form B2 Dokter gigi
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA I
Dokter Gigi
SKOR
NO VARIABEL KINERJA JUMLAH BOBOT Bobot
X
10
Jumlah pasien yang >100/3 bulan 1
dilayani dalam 3 50-100/3 0,8
bulan bulan
<50/3 bulan 0,6
DALAM
1 Tindakan Medis >100/3 bulan 1
GEDUNG
Bedah yang dilayani 50-100/3 0.8
dalam 3 bulan bulan
(Bedah minor, <50/3 bulan 0.6
Odontektomi dll)
26
Form B3 Bidan
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA I
BIDAN
27
Form B4 Perawat
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA I
Perawat
28
Form B5 Apoteker
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA I
Apoteker
29
Form B6 Loket
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA I
Petugas Loket/Pekarya
30
Form B7 Tata Usaha
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA I
Staf Tata Usaha staf keuangan dan kegiatan administrasi lainnya
31
kantor BPJS 2-4 x/3 bulan 0,2
<2 x/3 bulan 0,1
Jumlah kunjungan ke >4 x/3 bulan 0,3
kantor Dinkes 2-4 x/3 bulan 0,2
<2 x/3 bulan 0,1
Jumlah belanja kebutuhan >4 x/3 bulan 0,3
Klinik selama 3 bulan 2-4 x/3 bulan 0,2
<2 x/3 bulan 0,1
32
Form C I Manajemen
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA I
Penanggung Jawab Klinik/Pemegang program/
Kepala TU/Bendahara
33
dilakukan selama 3
bulan
Pembinaan
Jumlah pembinaan >4 x/3 bulan 0,3
klinik umum yang 2-4 x/3 bulan 0,2
dilakukan selama 3 <2 x/3 bulan 0,1
bulan
pembinaan klinik gigi >4 x/3 bulan 0,3
yang dilakukan 2-4 x/3 bulan 0,2
selama 3 bulan <2 x/3 bulan 0,1
Jumlah pembinaan >4 x/3 bulan 0,3
KIA yang dilakukan 2-4 x/3 bulan 0,2
selama 3 bulan <2 x/3 bulan 0,1
Jumlah pembinaan >4 x/3 bulan 0,3
gudang obat yang 2-4 x/3 bulan 0,2
dilakukan selama 3 <2 x/3 bulan 0,1
bulan
Jumlah pembinaan >4 x/3 bulan 0,3
loket yang dilakukan 2-4 x/3 bulan 0,2
selama 3 bulan <2 x/3 bulan 0,1
34
PENILAIAN KINERJA SDM KESEHATAN DI KLINIK
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA II
(Form B dan C)
Form B1 Dokter
35
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA II
Dokter
NO SKOR
PRODUK PRODUK
JENIS PRODUKSI Bobot
BOBOT
INDIVIDU KLINIK X
10
Jumlah pasien yang
dilayani di klinik
dalam 3 bulan
DALAM
1 Jumlah Tindakan
GEDUNG
Medis (Bedah minor
dll) yang dilayani
dalam 3 bulan
36
Form B2 Dokter Gigi
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA II
Dokter Gigi
37
Form B3 bidan
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA II
Bidan
NO SKOR
PRODUK PRODUK
JENIS PRODUKSI Bobot
BOBOT
INDIVIDU KLINIK X
10
Jumlah Pasien
KIA/KB yang dilayani
dalam 3 bulan
DALAM
1
GEDUNG
Jumlah akseptor KB
yang dilayani dalam
3 bulan
38
Form B4 perawat
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA II
Perawat
NO SKOR
PRODUK PRODUK
JENIS PRODUKSI Bobot
BOBOT
INDIVIDU KLINIK X
10
Jumlah Pasien yang
dilayani dalam 3
DALAM bulan
1
GEDUNG Dokumentasi Asuhan
Keperawatan
39
Form B5 Apoteker
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA II
Apoteker
40
Form B6 Petugas
Loket
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA II
Petugas Loket/Pekarya
41
Form B7 Tata Usaha
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA II
Staf Tata Usaha staf keuangan dan kegiatan administrasi lainnya
Jumlah kegiatan
pengarsipan dokumen dan
surat-surat Klinik
DALAM (pencatatan, penyimpanan
1
GEDUNG dan pemusnahan) dalam 3
bulan
Jumlah Pengetikan lain-lain
di luar surat menyurat dan
SPJ
Jumlah kegiatan
pembukuan keuangan Klinik
(pengambilan, pencatatan
dan penyimpanan) dalam 3
bulan
Jumlah trip ekspedisi surat-
LUAR
2 menyurat dalam 3 bulan
GEDUNG
42
Jumlah kunjungan ke kantor
BPJS
43
Form C I Manajemen
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA II
Penanggung Jawab Klinik/Pemegang program/
Kepala TU/Bendahara
Masa Penilaian : .............................................................................................
Nama : .............................................................................................
VARIABEL PRODUKSI
SKOR
NO PRODUK PRODUK
JENIS PRODUKSI BOBOT Bobot
INDIVIDU KLINIK X
10
Manajemen
Jumlah
perencanaan :
kepegawaian,
program, anggaran,
sarana-prasarana
yang dilakukan
selama 3 bulan*)
Monitoring :
Kepegawaian,
DALAM Program,
1
GEDUNG Anggaran, Sarana-
prasarana yang
dilakukan selama 3
bulan*)
Jumlah evaluasi
dan Pelaporan :
data kepegawaian,
program, anggaran,
sarana-prasarana
yang dilakukan
selama 3 bulan*)
44
Jumlah memimpin
lokakarya
bulanan/koordinasi
intern Klinik yang
dilakukan selama 3
bulan
Pembinaan
Jumlah pembinaan
klinik umum yang
dilakukan selama 3
bulan
pembinaan klinik
gigi yang dilakukan
selama 3 bulan
Jumlah pembinaan
poli KIA yang
dilakukan selama 3
bulan
Jumlah pembinaan
gudang obat yang
dilakukan selama 3
bulan
Jumlah pembinaan
loket yang
dilakukan selama 3
bulan
45
PENILAIAN KINERJA SDM KESEHATAN DI KLINIK
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA III
(FORM B DAN C)
46
Form B 1 Dokter
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA III
Dokter
Catatan :
1) Kegiatan lain yang dilaksanakan dapat dikembangkan dengan
memperhatikan keadaan dan situasi yang ada di Klinik
2) Bobot :
Produk individu
Produk Klinik
47
Form B 2 Dokter Gigi
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA III
Dokter Gigi
NO BOBOT SKOR
PRODUK PRODUK
JENIS PRODUKSI X Bobot
BOBOT
INDIVIDU KLINIK NILAI X
KOREKSI 10
Jumlah pasien
yang dilayani
dalam 3 bulan
Tindakan
DALAM
1 Medis Bedah
GEDUNG
yang dilayani
dalam 3 bulan
(Bedah minor,
Odontektomi
dll)
Catatan :
1) Kegiatan lain yang dilaksanakan dapat dikembangkan dengan
memperhatikan keadaan dan situasi yang ada di Klinik
2) Bobot :
Produk individu
Produk Klinik
48
Form B 3 Bidan
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA III
Bidan
BOBOT SKOR
NO PRODUK PRODUK X
JENIS PRODUKSI Bobot
BOBOT NILAI
INDIVIDU KLINIK KOREK X
SI 10
Jumlah Pasien
KIA/KB yang
dilayani dalam 3
bulan
DALAM
1
GEDUNG
Jumlah akseptor
KB yang
dilayani dalam 3
bulan
Catatan :
1) Kegiatan lain yang dilaksanakan dapat dikembangkan dengan
memperhatikan keadaan dan situasi yang ada di Klinik
2) Bobot :
Produk individu
Produk Klinik
49
Form B 4 Perawat
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA III
Perawat
BOBOT SKOR
NO PRODUK PRODUK X
JENIS PRODUKSI Bobot
BOBOT NILAI
INDIVIDU KLINIK KOREK X
SI 10
Jumlah Pasien
yang dilayani
DALAM dalam 3 bulan
1
GEDUNG Dokumentasi
Asuhan
Keperawatan
Catatan :
1) Kegiatan lain yang dilaksanakan dapat dikembangkan dengan
memperhatikan keadaan dan situasi yang ada di Klinik
2) Bobot :
Produk individu
Produk Klinik
50
Form B 5 Apoteker
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA II
Apoteker
Produk individu
Produk Klinik
51
Form B6 Petugas
loket/Pekarya
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA II
Petugas Loket/Pekarya
52
Form B 7 Tata Usaha
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA III
Staf Tata Usaha staf keuangan dan kegiatan administrasi lainnya
53
dalam 3 bulan
Jumlah trip
ekspedisi surat-
menyurat dalam 3
bulan
Jumlah kunjungan
ke kantor BPJS
LUAR
2
GEDUNG
Jumlah kunjungan
ke kantor Dinkes
Jumlah belanja
kebutuhan Klinik
selama 3 bulan
Catatan :
1) Kegiatan lain yang dilaksanakan dapat dikembangkan dengan
memperhatikan keadaan dan situasi yang ada di Klinik
2) Bobot :
Produk individu
Produk Klinik
Form C 1 Manajemen
VARIABEL PRODUKTIFITAS
POLA III
54
Penanggung Jawab Klinik/Pemegang program/
Kepala TU/Bendahara
Masa Penilaian : .............................................................................................
Nama : .............................................................................................
VARIABEL PRODUKSI
BOBOT SKOR
NO PRODUK PRODUK
JENIS PRODUKSI BOBOT X Bobot
INDIVIDU KLINIK NILAI X
KOREKSI 10
Manajemen
Jumlah
perencanaan :
kepegawaian,
program,
anggaran,
sarana-prasarana
yang dilakukan
selama 3 bulan*)
Monitoring :
Kepegawaian,
Program,
Anggaran,
Sarana-
DALAM
1 prasarana yang
GEDUNG
dilakukan selama
3 bulan*)
Jumlah evaluasi
dan Pelaporan :
data
kepegawaian,
program,
anggaran,
sarana-prasarana
yang dilakukan
selama 3 bulan*)
Jumlah
memimpin
lokakarya
55
bulanan/koordina
si intern Klinik
yang dilakukan
selama 3 bulan
Pembinaan
Jumlah
pembinaan klinik
umum yang
dilakukan selama
3 bulan
pembinaan klinik
gigi yang
dilakukan selama
3 bulan
Jumlah
pembinaan poli
KIA yang
dilakukan selama
3 bulan
Jumlah
pembinaan
gudang obat
yang dilakukan
selama 3 bulan
Jumlah
pembinaan loket
yang dilakukan
selama 3 bulan
Catatan :
1) Kegiatan lain yang dilaksanakan dapat dikembangkan dengan
memperhatikan keadaan dan situasi yang ada di Klinik
2) Bobot :
Produk individu
Produk Klinik
56
57
TOTAL NILAI INDIVIDU
(FORM D)
58
DAFTAR
REKAPITULASI NILAI PEGAWAI KLINIK
59
(FORM E)
Form E
60
TOTAL NILAI SELURUH PEGAWAI
Catatan :
Rumus perhitungan pemberian insentif yang diterima oleh masing-masing
Karyawan :
61