KEPERAWATAN DI
RSUD KOTA
BUKITTINGGI
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
BAB II
MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI
SARANA KESEHATAN
1. PENGERTIAN MUTU
b. Pengertian mutu sangat luas, tetapi mutu dapat diartikan dan diterapkan di
keperawatan melalui pernyataan sebagai berikut, mutu adalah:
Caring” yang merupakan fokus/inti dari keperawatan
Bersifat relatif untuk setiap klien, dinamis dan selalu berubah dari
waktu ke waktu dengan kepuasan yang harus dicapai sesuai dengan standar
profesional.
Berupa kepuasan yang harus dicapai sesuai dengan standar operasional
Berupa pengawasan dimana diperlukan dalam lingkungan yang
kompetitif
Merupakan tantangan yang harus diterima dan dipenuhi oleh
keperawatan.
Mengelola mutu keperawatan relatif sulit karena hasil keperawatan bersifat unik
dan dipengaruhi oleh sejumlah aktifitas, perilaku/perbuatan, keperluan, teori serta
konsep- konsep yang tercakup dalam praktik keperawatan.
Ada 3 (tiga) area tanggung jawab mutu dalam pelayanan keperawatan yang harus
menjadi perhatian utama pada setiap organisasi keperawatan yaitu: pasien, praktisi
dan profit/pembiayaan. Untuk area pasien, mutu digambarkan
dengan asuhan keperawatan, praktisi digambarkan dengan penampilan kinerja
perawat, serta profit digambarkan dengan pembiayaan keperawatan.
Pada tahap awal, area mutu yang akan dibahas adalah pasien dalam bentuk hasil
dari asuhan keperawatan.
C. Jenis Indikator
Pada tahap pertama ditetapkan indikator klinik mutu
pelayanan keperawatan klinik sebagai berikut:
1. Keselamatan pasien (patient safety)
Pasien aman dari kejadian jatuh, dekubitus, kesalahan pemberian obat
dan cidera akibat restrain.
3. Kepuasan pasien
Tingginya tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan tercapai bila
terpenuhinya kebutuhan pasien/keluarga terhadap pelayananan keperawatan yang
diharapkan.
4. Kecemasan
Cemas adalah perasaan was-was, kuatir atau tidak nyaman seakan-akan
terjadi suatu yang dirasakan sebagai ancaman. Cemas yang masih ada
setelah intervensi menurunkan kecemasan, yang diukur menjadi indikator
klinik.
5. Kenyamanan
Rasa nyaman (comfort) adalah bebas dari rasa nyeri atau nyeri terkontrol.
6. Pengetahuan
Denumerato Jumlah pasien dalam sehari adalah jumlah pasien yang dihitung
r berdasarkan sensus.
Cara Penghitungan:
Mengisi format sub indikator sesuai dengan kriteria
Sub indikator harus terisi seluruhnya/lengkap
Dilakukan pada survey waktu tertentu.
Dilakukan penjumlahan pasien yang tidak terpenuhi
kebutuhannya
Numerator
Jumlah pasien dengan nyeri terkontrol
(Pembilang)
Denumerator Jumlah pasien yang terdokumentasi nyeri per
periode waktu tertentu
Sumber Data Medical Record Pasien/ catatan medik pasien
Populasi Semua pasien yang masuk di unit perawatan
Frekuensi Per bulan
IV.ANGKA KEJADIAN CEMAS
V. PENGETAHUAN
Formula Jumlah pasien yang tidak dibuat discharge planning pada periode
tertentu x 100 Jumlah pasien yang dirawat pada periode tertentu
Definisi Discharge Planning adalah suatu proses yang
operasional dipakai sebagai pengambilan keputusan dalam hal
memenuhi kebutuhan pasien untuk kesempurnaan kepindahan
pasien dari satu tempat perawatan ke tempat lainnya.
Numerator Jumlah pasien yang tidak dibuat discharge planning pada periode
(Pembilang) tertentu adalah jumlah pasien yang dirawat pada periode tertentu
tidak dibuatkan discharge planning.
Denumerator Jumlah pasien yang dirawat pada periode tertentu adalah jumlah
pasien yang dirawat pada periode tertentu
BAB IV PENUTUP
Tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan prima atau pelayanan yang
bermutu tinggi menjadi prioritas dalam pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan
merupakan bagian dari pelayanan kesehatan di Rumah Sakit sehingga mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit di pengaruhi oleh mutu pelayanan keperawatan. Pelayanan
keperawatan dikatakan bermutu apabila pelayanan keperawatan yang diberikan sesuai
dengan standar yang ditetapkan dan untuk mengukur seberapa baik mutu pelayanan
keperawatan yang diberikan diperlukan suatu indikator klinik mutu pelayanan
keperawatan.