Ruang Perawatan
Unit terkait
MENIMBANG BERAT TUBUH
Ditetapkan,
Tanggal Direktur
PROSEDUR
Terbit
TETAP
Dr. H. Asnim AB,M.Kes
Untuk mengetahui berat tubuh seseorang
Pengertian
1. Untuk mengetahui berat tubuh normal / tidak normal
Tujuan 2. Untuk menentukan dosis pengobatan dan diet
Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
Kebijakan
1. Atur timbangan sehingga jarum menunjukan angka 0 (Nol) dan
Prosedur seimbang
2. Anjurkan pasien berdiri di atas timbangan tanpa sepatu / sandal,
pakaian jangan terlalu tebal
3. Baca berat badan
4. Bereskan alat yang dipakai
5. Cuci tangan
1. Ruang Perawatan
Unit Terkait 2. Poli Rawat Jalan
MEMBERIKAN OKSIGEN
No. No. Revisi Halaman
Dokumen 1/1
Ditetapkan,
Tanggal Direktur
PROSEDUR
Terbit
TETAP
Dr. H. Asnim AB,M.Kes
Masukkan O2 kedalam paru-paru melalui saluran pernafasan dengan
Pengertian menggunakan alat bantu oksigen.
1. Memenuhi kebutuhan O2
Tujuan 2. Mencegah terjadinya Hipoksia
Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
Kebijakan
1. Persiapan Alat :
Prosedur
Tabung O2 lengkap dengan Flow Meter dan Humidifier
Selang O2 / Kanula nasal / Masker nasal
2. Persiapan Pasien
Berikan Penjelasan kepada pasien sebelum melakukan
tindakan.
3. Persiapan pasien :
Atur posisi pasien
4. Pelaksanaan
Buka flow meter dan Ukur dosis secara bertahap
Pasang selang canula pada hidung pasien
Perhatikan respon pasien, pernafasan dan nadi.
Catat dalam form pemakaian O2: Jam pemakaian, Jumlah liter
O2 yang dipakai (awal dan akhir pemakaian serta jumlah yang
terpakai)
Ruang Perawatan
Unit terkait
MELAKUKAN RENDAMAN DUDUK
Sistole + Diastole
2
Pompa kembali manset pada batas X mm / Mg dan
mempertahankannya kurang lebih 5 menit
Turunkan tekanan secara perlahan dan membuka manset
Baca hasil test : positif / negatif
Catat hasil test kedalam catatan keperawatan.
Rapikan pakaian pasien
Unit terkait Ruang Perawatan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Tindakan
PEMASANGAN KATETER TETAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3
Ditetapkan,
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Direktur
Ditetapkan,
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Direktur
Pengertian
Untuk mencegah terjadinya infeksi
Tujuan
Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
Prosedur 1. Persaiapan alat :
- Perlak dan alasnya
- Spuit 10 cc
- Bengkok
- Tisu
- Klem
2. Persiapan pasien :
- Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan
- Jaga privacy
- Atur posisi pasien
3. Pelaksanaan :
- Cuci tangan
- Tutup aliran kateter
- Cabut kateter dengan cara :
Letakkan Bengkok di bawah kateter
Hisap cairan dari balon dengan spuit 10cc
Jepit kateter dengan klem dan tarik keluar perlahan - lahan
Lap ujung kateter dengan tisu
MELEPAS KATETER MENETAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
2. Pelaksanaan
- Cuci tangan
- Lepaskan pakaian bayi, lalu bungkus bayi dengan selimut
mandi
- Bersihkan muka dan kepala bayi lalu keringkan
MEMANDIKAN BAYI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
Prosedur - Amati hidung, telinga dan mata bayi bila kotor bersihkan
dengan cotton bath
- Sabuni bayi dengan rata
- Masukkan bayi kedalam bak mandi perlahan - lahan
bersihkan tubuh bayi menggunakan waslap
- Setelah bersih angkat bayi, dan letakkan dalam handuk yang
telah disiapkan, lap bayi sampai kering
- Keringkan tali pusat dan beri alkohol, lalu pakaikan pakaian
yang telah disiapkan
- Letakkan bayi di tempat tidur bayi jaga agar bayi tetap
hangat nyaman
- Cuci tangan
1. Ruang Perawatan Neonatus
Unit Terkait 2. Ruang Perawatan Anak
MEMANDIKAN PASIEN
DALAM POSISI BERBARING
No. Dokumen No. Revisi Halaman
¼
Ditetapkan,
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Direktur
2. Pelaksanaan :
- Cuci tangan.
- Siapkan standar infus.
- Hubungkan cairan dan infus set dengan menusukkan ke bagian
karet pada cairan infus.
MEMASANG INFUS PADA PASIEN DEWASA
2. Pelaksanaan :
- Jelaskan tujuan menghitung tetesan infus.
- Atur dan lihat posisi jarum infus, apakah tetesan infus lancar
/ tidak.
- Hitung banyaknya / jumlah tetesan dalam satu menit, sesuai
program medik dengan rumus :
Volume total infus X faktor tetesan
Total waktu infus dalam menit
- Atur tetesan infus sesuai dengan jumlah tetesan / menit
Ruang Perawatan
Unit terkait
MEMASANG TRANSFUSI DARAH
No. No. Revisi Halaman
Dokumen ½
Ditetapkan,
PROSEDUR TETAP Tanggal Direktur
Terbit
2. Pelaksanaan :
- Cuci tangan
- Gantungkan larutan NaCl 0,9% dalam botol untuk digunakan
setelah transfusi darah
- Gunakan selang tranfusi yang mempunyai filter
MEMASANG TRANSFUSI DARAH
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
Ditetapkan,
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Direktur
Ditetapkan,
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
TETAP
Dr. H. Asnim AB,M.Kes
Memasukan obat ke dalam spuit dari vial / flakon
Pengertian
1. Agar obat yang diberikan tepat dosisnya
Tujuan 2. Agar obat yang diberikan tercampur / terlarut
Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
Kebijakan
13. Cuci tangan
Prosedur 14. Cocokkan nama obat, dosis, cara pemberian sesuai dengan
pemberian medick bila obat dari vital bukan tutup
15. Basai kapas dengan alkohol 70% desinfektan tutup karet.
16. Hisap udara dalam spuit sebanyak cairan yang akan dihisap:
17. Buka tutup jarum dan tusukan ujung jarum ketengah karet
penutup.
18. Masukan udara kedalam vial
19. Balikan vial dengan ibu jari dan jari tengah tangan kiri, pegang
spuit (ujung barrel dan piunger) dengan tangan kanan
20. Masukan cairan kedalam spuit sambil membawa ujung jarum
dibawah permukaan cairan
21. Setelah semua obat masuk dalam spuit cabut jarum dari tusukan
tertutup karet
MENYIAPKAN INJEKSI DARI FLAKON / VIAL
Ditetapkan,
Tanggal Terbit Direktur
PROSEDUR
TETAP
Dr. H. Asnim AB,M.Kes
Pengertian Masukkan obat di bawah kulit dengan lokasi dibagian depan lengan
bawah sepertiga dari lekukan siku pada kulit yang sehat, jauh dari
pembuluh darah
Tujuan Untuk mengetahui reaksi obat / Anti Biotik
Kebijakan Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
Prosedur 1. Pesiapan Alat
Spuit 1 cc dan jarum steril
Kapas alkohol 70 %
Obat-obatan injeksi
Bengkok
Aquadest / Nacl 0,9 %
2. Persiapan Pasien
Beritahu pasien tentang tindakan yang dilakukan
3. Pelaksanaan
Cuci tangan
Siapkan dosis obat
Gulung lengan baju pasien
Tentukan lokasi
Hapus hama lokasi tusukan
Tusukkan jarum injeksi dengan sudut 15 – 30 derajat dengan
permukaan jarum menghadap keatas
MELAKUKAN SKIN TEST
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
2. Persiapan Pasien :
Pasien diberikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan.
3. Pelaksanaan :
Lipat lengan baju pasien
Densifeksi karet penutup obat insulin
Isi spuit dengan insulin sesuai dosis yang telah ditentukan
Keluarkan udara dari dalam spuit
Desinfeksi daerah yang akan disuntik
Suntik secara subcutan
MEMBERI SUNTIKAN INSULIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
Prosedur
4. Hal – hal yang perlu diperhatikan :
Dosis waktu pemberian obat harus tepat dan dicatat
Perhatikan hasil laboratorium
Observasi kulit pasien dengan atau tidak pasca pemberian
insulin
Perhatikan perubahan status mental pasien
Observasi perubahan umum keadaan pasien
Unit terkait Ruang perawatan
MEMBERI SUNTIKAN INTRA MUSKULAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3
Ditetapkan,
PROSEDUR Tanggal Direktur
TETAP Terbit
2. Persiapan Pasien :
Identifikasi pasien
Kaji riwayat alergi
Beritahu pasien tentang tindakan yang dilakukan
Siapkan lingkungan
MEMBERI SUNTIKAN INTRAMUSKULAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3
3. Pelaksanaan :
Cuci tangan
Ambil obat dan masukkan kedalam spuit sesuai dengan
dosis, kemudian masukkan dalam bak injeksi.
Periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan (lihat
lokasi penyuntikan)
Desinfeksi dengan kapas alkohol
Lakukan penyuntikan :
Pada daerah paha ( vastus lateralis ) dengan cara
meminta pasien untuk berbaring terlentang dengan
lutut sedikit fleksi.
Pada ventrogluteal dengan cara meminta pasien miring,
telungkup atau telentang dengan lutut dan panggul pada
sisi yang akan disuntik dalam keadaan fleksi.
Pada dorsogluteal dengan meminta pasien untuk
telungkup dengan lutut diputar kearah dalam atau
miring dengan lutut bagian atas dan pinggul fleksi dan
diletakkan didepan tungkai bawah.
Pada deltoid ( lengan atas ) dengan meminta pasien
untuk duduk atau berbaring mendatar dengan lengan
atas fleksi
Lakukan penusukkan dengan jarum dalam posisi tegak
lurus
MEMBERI SUNTIKAN INTRAMUSKULAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3
Setelah jarum masuk, lakukan aspirasi spuit bila tidak ada
darah semprotkan obat secara perlahan hingga habis.
Setelah selesai ambil spuit dengan menarik spuit dan tekan
daerah penyuntikan dengan kapas alkohol, kemudian spuit yang
telah digunakan diletakkan dibengkok
Cuci tangan
Catat prosedur dan reaksi pasien
Unit terkait Ruang Perawatan
MEMBERIKAN OBAT SUNTIKAN INTRAKUTAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/2
Ditetapkan,
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
TETAP
2. Persiapan Pasien :
Identifikasi pasien
Kaji riwayat alergi
Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan
Siapkan lingkungan
Observasi reaksi pasien
MEMBERIKAN OBAT SUNTIKAN INTRAKUTAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/2
3. Prosedur Pelaksanaan
Cuci tangan
Siapkan dosis obat
Tentukan lokasi tusukan
Hapus hama lokasi tusukan
Tusuk jarum injeksi dengan sudut 50 - 150
Masukkan obat perlahan-lahan
Cabut jarum
Tidak dilakukan pengurutan
Bereskan alat-alat
Cuci tangan
Unit Terkait Ruang Keperawatan
MEMBERIKAN OBAT SUNTIKAN SUBKUTAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
½
Ditetapkan,
PROSEDUR Tanggal Terbit Direktur
TETAP
2. Persiapan Pasien :
Identifikasi pasien
Kaji riwayat alergi
Beritahu pasien tentang tindakan yang dilakukan
Siapkan lingkungan
MEMBERIKAN OBAT SUNTIKAN SUBKUTAN
2. Persiapan Pasien :
Identifikasi pasien
Kaji riwayat alergi
Beritahu pasien tentang tindakan yang dilakukan
Siapkan lingkungan
MEMBERIKAN OBAT SUNTIKAN INTRAVENA
3. Pelaksanaan :
Cuci tangan
Siapkan dosis obat
Tentukan lokasi
Hapus hama lokasi tusukan
Tusukkan jarum injeksi dengan sudut 150 - 300
Lakukan aspirasi
Masukkan obat perlahan-lahan
Cabut jarum
Tekan bekas tempat tusukan jarum dengan kapas alkohol
kalau perlu diplester
Bereskan alat-alat
Cuci tangan
Observasi reaksi obat
Unit Terkait Ruang perawatan
MEMBERIKAN OBAT MELALUI VAGINA
2. Persiapan pasien :
Jelasakan prosedur yang akan dilakukan
Pasien mengambil posisi tidur miring
3. Pelaksanaan :
Cuci tangan
Gunakan sarung tangan
Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kassa
Olesi ujung obat supositorium dengan pelicin
Minta pasien untuk mengambil posisi tidur miring (Sims)
Lalu regangkan bokong dengan tangan kiri. Kemudian
masukkan supositoria dengan perlahan
MEMBERIKAN OBAT MELALUI VAGINA
Bagian keperawatan
Unit terkait
MERAWAT LUKA YANG MEMAKAI DRAIN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
½
Ditetapkan,
PROSEDUR TETAP Tanggal Terbit Direktur
Prosedur Hemorroid :
Pemeriksaan laboratorium sesuai dengan program
medik.
Diet bubur saring selama dua hari sebelum operasi.
Berikan obat pencahar (Laksasium 4 sendok) 1 hari
sebelum operasi
Puasa 6 – 8 jam sebelum operasi.
Appendik :
*Kronis
Pemeriksaan laboratorium sesuai dengan program
medik
Diet lunak
Puasa 6 – 8 jam
*Akut
Pemeriksaan laboratorium sesuai dengan program
medik
Diet lunak
Puasa 6 – 8 jam
Pemeriksaan USG
Struma :
Pemeriksaan laboratorium sesuai program medik
terutama T3 – T4.
Pemeriksaan EKG dan Thorax foto.
Puasa 6 –8 jam
Diet lunak.
PERSIAPAN PASIEN SEBELUM OPERASI
Mata :
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Thorax foto
Diet lunak.
Puasa 6 – 8 jam
B. Persiapan :
1. Obat Mg SO4 40% dan 20%
2. Cairan infus Dekstro 5%
3. Infus set dan spuit 10 cc
C. Pelaksanaan tindakan :
1. Tentukan dengan pasti bahwa pasien yang akan mendapatkan
Mg SO4 sesuai dengan indikasi
2. Berikan Mg SO4 2 gr bolus dalam 10 menit (encerkan Mg SO4
dengan NaCL 0,9%)
3. Berikan 12 gr Mg SO4 dalam 500 cc dekstro 5% sebanyak 28
tetes / menit sampai stabil
PEMBERIAN Mg SO4
2. Pasien :
Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
PENANGANAN PENDARAHAN
POST PARTUM PRIMER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/5
Prosedur B. Pelaksanaan tindakan :
1. Segera setelah selaput plasenta dan ketuban dilahirkan, lakukan
message uterus supaya berkontraksi ( selama maksimal 15
detik ) untuk mengeluarkan gumpalan darah sambil melakukan
message fundus nyeri, periksa plasenta dan selaput ketuban
untuk memastukan plasenta utuh dan lengkap.
2. Jika pendarahan terus terjadi dan uterus teraba berkontraksi
baik, berikan 10 unit oksitosin im
3. Jika kandung kemih ibu bisa dipalpasi, pasang kateter kedalam
kantung kemih.
4. Periksa laserasi pada prineum, vagina dan servis dengan
seksama menggunakan lampu yang terang jika sumber
pendarahan sudah diidentifikasi, klem dengan forcep arteri dan
jahit laserasi dengan menggunakan anastesi local ( lidokain 1
%)
5. Jika uterus mngalami atoni atau pendarahan terus terjadi,
berikan massage uterus untuk mengeluarkan darah
6. Periksa lagi apakah plasenta utuh, usap vagina dan ostium
servis untuk menghilangkan jaringan plasenta atau selaput
ketuban yang tinggal.
7. Jika kandung kemih ibu bisa dipalpasi, pasang kateter kedalam
kandng kemih
PENANGANAN PENDARAHAN
POST PARTUM PRIMER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/5
Prosedur 8. Lakukan kompresi bimanual internal maksimal lima menit atau
hingga pendarahan bisa dikendalikan dan uterus berkontraksi
dengan baik.
9. Anjurkan keluarga untuk memulai mempersiapkan
kemungkinan rujukan
10. Jika pendaran dapat dikendalikan dan uterus dapat berkontraksi
dengan baik :
Teruskan kompresi 1 – 2 menit atau lebih
Kelurkan tangan dari vagina dengan hati – hati
Pantau kala tempat persalinan dengan seksama, termasuk
sering melakukan massage uterus untuk memeriksa anatoni
mengamati pendarahan dari vagina, tekanan darah dan
nadi.
11. Jika pendarahan tidak terjadi dan uterus tidak berkontraksi
dalam waktu 5 menit setelah dilakukannya kontreksi bimanual
pada uterus maka, kelurkan tangan dari vagina dengan hati-hati
12. Jika tidak ada tanda hipertensi pada ibu berikan metergin 0,2
mg im
13. Mulai iv ringer 500 cc + 20 unit oksitosin menggunakan jarum
berlubang besar (16 atau 18 g) dengan teknik aseptik, berikan
500 cc pertama secepat mungkin dan teruskan dengan iv ringer
laktata + 20 unit oksitosin yang kedua
PENANGANAN PENDARAHAN
POST PARTUM PRIMER
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4/5
Prosedur 14. Jika uterus tetap atoni dan pendarahan terus berlangsung
15. Ulangi kompresi bimanual internal
16. Jika uterus berkonterksi, lepaskan tangan anda perlahan – lahan
dan pantau kala empat persalinan dengan cermat
17. Jika uterus tidak berkonterksi, rujuk segera ke tempat dimana
operasi bisa dilakukan
18. Bila pendarahan tetap berlangsung dan kontraksi uterus tetap
tidak ada maka kemungkinan terjadinya repture uteri ( syok
cepat terjadi tidak sebanding dengan darah yang nampak
keluar, abdomen teraba keras dan fundus mulai naik ) lakukan
kolaborasi dengan obsgyn
19. Bila kompresi binual pada uterus tidak berhasil cobalah
kompersi aurta. Cara ini dilakukan pada keadaan darurat,
sementara penyebab pendarahan sedang dicari
20. Perkirakan jumlah darah yang keluar dan cek dengan teratur
denyut nadi pernafasan dan tekanan darah.
21. Buat catatan yang seksama tentang semua penilaian tindakan
yang dilakukan dan pengobatan yang dilakukan
PENANGANAN PENDARAHAN
POST PARTUM PRIMER
No.
No. Revisi Halaman
Dokumen
5/5
B. Persiapan :
1. Alat :
Alat pelindung diri ( masker, handscoend dan scort )
Obat emergency dan obat pendarahan
Cairan infus, infus set dan tampon
Hecting set
PENANGANAN PENDARAHAN POST PARTUM SKUNDER
No.
No. Revisi Halaman
Dokumen
2/2
Prosedur 2. Pasien :
Memberitahukan prosedur yang akan dilakukan
C. Pelaksanaan tindakan :
1. Petugas memakai alat pelindung diri ( masker, handscoen dan
scort )
2. Pantau hati - hati resiko ibu yang mengalami pendarahan post
partum skunder paling sedikit selama 10 hari pertama terhadap
tanda – tanda awalnya
3. Jika mungkin, mulai berikan ringer laktat IV menggunakan
jarum berlubang besar
4. Kopermasi dengan tim medis untuk pemberian obat – obatan
5. Pasang IV line
6. Buat catatan yang akurat observasi tanda pendarahan vital sign
dan tanda – tanda syok.
Unit terkait 1. U G D
2. Ruang Perawatan
SOP PEMULANGAN PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/1