ABSTRACT
Background: waiting time is an important element in building good service quality. The
accumulation of patients (overcrowded) is a problem that often occurs in the Emergency
Department (ED) that can cause long waiting times. A good waiting time can improve service
quality and more satisfaction to patients. Research objectives: to determine the factors
associated with the waiting time of patients in the ED of Muhammadiyah Hospital
Palembang. Research method: quantitative research with descriptive correlative design and
cross sectional approach. The population of this study were patients who entered in the ED of
Muhammadiyah Hospital Palembang during 09-21 April 2018. The sampling technique was
accidental sampling as many as 54 respondents. Study results: there is a significant
relationship between laboratory examination with the waiting time of ED patients (p = 0.001),
radiology examination with the waiting time of ED patients (p = 0.011), and the duration of
administration with the waiting time of ED patients (p = 0.001) . Conclusion: there are three
factors related to the patient's waiting time in the ED of Muhammadiyah Palembang Hospital,
namely the length of laboratory examination, the duration of radiology examination, and the
duration of completion of administrative completeness. It is expected that the Muhammadiyah
Hospital of Palembang to continue to control the performance of services in the three types of
services so as not to exceed the standards set by the hospital.
Keywords : Waiting Time, Patient, ED
IGD RSMP dengan menggunakan teknik faktor lama waktu tunggu pasien di IGD
wawancara terhadap tiga keluarga pasien RS Muhammadiyah Palembang.
pada shift yang berbeda, didapatkan
informasi bahwa lama waktu tunggu pasien METODE PENELITIAN
di IGD bervariasi antara 20 menit hingga 7 Penelitian ini merupakan penelitian
jam. Adapun penyebab waktu tunggu yang kuantitatif dengan menggunakan desain
lama yaitu ketersediaan ruang rawat yang deskriptif corelatif dan pendekatan cross-
terbatas. Dari hasil wawancara dengan sectional. Tempat penelitian ini
keluarga pasien, sebanyak empat dari dilaksanakan di IGD RS Muhammadiyah
delapan responden mengatakan lama Palembang pada tanggal 09 – 21 April
menunggu di IGD karena belum ada ruang 2018. Populasi penelitian ini adalah pasien
rawat inap yang kosong. yang masuk IGD RS Muhammadiyah
Rumah sakit Muhammadiyah Palembang bulan 09-21 April 2018.
Palembang (RSMP) merupakan peraih Metode yang digunakan untuk mengambil
penghargaan service excellence selama tiga sampel adalah non probability sampling
tahun berturut-turut. Hal ini tentu sesuai dengan teknik accidental sampling, yaitu
dengan misi RS yaitu Meningkatkan mutu sebanyak 54 responden. Untuk
pelayanan pasien. Dan perwujudan dari mendapatkan data primer peneliti datang
visi RS yaitu terwujudnya Rumah Sakit langsung ke Rumah Sakit untuk
yang Professional dalam Pelayanan dan mengobervasi dengan menggunakan
Berkarakter Islami. lembar observasi dan menghitung lama
Dengan visi dan misi tersebut maka waktu menggunakan arloji. Data yang
perlu diadakannya evaluasi mengenai diperoleh dianalisis menggunakan analisis
kepuasan konsumen. Selama ini survey univariat dan bivariat menggunakan uji
untuk menilai kepuasan konsumen lebih korelasi Spearman.
banyak berfokus kepada pasien rawat inap
semata, namun belum pernah ada survey HASIL PENELITIAN
untuk mengetahui lama waktu tunggu Analisis Univariat
pasien di IGD yang tentu dapat Analisis univariat ini digunakan untuk
mepengaruhi kepuasan konsumen yang memperoleh distribusi frekuensi dan
berada di ruang IGD RSMP. presentasi yang dilakukan pada setiap
Berdasarkan uraian masalah tersebut, variabel. Dari penelitian yang dilakukan
Peneliti tertarik untuk meneliti faktor- ditemukan bahwa rata-rata umur responden
adalah 34,93 tahun, jenis kelamin
Distribusi Frekuensi Enam Faktor yang Mempengaruhi Lama Tunggu Pasien di IGD
Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Enam Faktor yang Mempengaruhi Lama
Waktu Tunggu Pasien di IGD Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang (n=54)
Mean Std. Deviasi Min – max
Variabel (Menit) (Menit)
Lama Triase 1,11 0,317 1-2
Lama Assesmen Dokter 1,8 0,683 1-3
Lama Konsul Dokter Spesialis 2,91 1,033 2-5
Lama Pemeriksaan Laboratorium 37,02 33,778 0-120
Lama Pemeriksaan Radiologi 10,83 13,45 0-40
Lama Administrasi 36,76 21,895 10-140
Waktu Tunggu Pasien 107,78 35,204 45-200
antara lama assesmen dokter dengan lama laboratorium dengan lama tunggu pasien di
waktu tunggu terdapat korelasi yang IGD.
sangat lemah dengan arah korelasi positif. Berdasarkan tabel 2 hasil analisa
Hasil uji statistika didapatkan nilai p = hubungan lama pemeriksaan radiologi
0,302 (p value > α 0,05), sehingga Ho dengan lama waktu tunggu pasien
diterima. Dengan demikian maka tidak didapatkan r=-0,343. Hasil ini
terdapat hubungan yang signifikan antara menunjukkan bahwa antara lama
lama assesmen dokter dengan lama tunggu pemeriksaan radiologi dengan lama waktu
pasien di IGD. tunggu terdapat korelasi yang lemah
Berdasarkan tabel 2 hasil analisa dengan arah korelasi negatif. Hasil uji
hubungan lama konsultasi spesialis dengan statistika didapatkan nilai p=0,011 atau p
lama waktu tunggu pasien didapatkan value < α 0,05, sehingga Ho ditolak.
r=0,018. Hasil ini menunjukkan bahwa Dengan demikian maka terdapat hubungan
antara lama konsultasi spesialis dengan yang signifikan antara lama pemeriksaan
lama waktu tunggu terdapat korelasi yang radiologi dengan lama tunggu pasien di
sangat lemah dengan arah korelasi positif. IGD.
Hasil uji statistika didapatkan nilai Berdasarkan tabel 2 hasil analisa
p=0,896 ( p value > α 0,05), sehingga Ho hubungan lama Administrasi dengan lama
diterima. Dengan demikian maka tidak waktu tunggu pasien didapatkan r=0,447.
terdapat hubungan yang signifikan antara Hasil ini menunjukkan bahwa antara lama
lama konsultasi spesialis dengan lama Administrasi dengan lama waktu tunggu
tunggu pasien di IGD. terdapat korelasi yang sedang dengan
Berdasarkan tabel 2 hasil analisa arah korelasi positif. Hasil uji statistika
hubungan lama pemeriksaan laboratorium didapatkan nilai p = 0,001 atau p value < α
dengan lama waktu tunggu pasien 0,05, sehingga Ho ditolak. Dengan
didapatkan r=0,670. Hasil ini menunjukkan demikian maka terdapat hubungan yang
bahwa antara lama pemeriksaan signifikan antara lama administrasi dengan
laboratorium dengan lama waktu tunggu lama tunggu pasien di IGD.
terdapat korelasi yang kuat dengan arah
korelasi positif. Hasil uji statistika PEMBAHASAN
didapatkan nilai p = 0,000 atau p value < α Variabel Univariat
0,05, sehingga Ho ditolak. Dengan Lama Triase
demikian maka terdapat hubungan yang Dari hasil penenlitian yang dilakukan
signifikan antara lama pemeriksaan kepada 54 responden, didapatkan hasil
sehingga dapat memperkecil waktu tunggu cenderung lebih lama pada saat shift pagi,
pasien di IGD. kemungkinan dikarenakan banyaknya
Berdasarkan data yang didapat pengecekan laboratoriu pasien di pagi hari.
menandakan baik tidaknya pelayanan Lama Pemeriksaan Radiologi
dokter di IGD. Dokter dengan cepat Dari hasil penelitian yang dilakukan
mengkaji pasien, guna didapatkan diagnosa kepada 54 responden, didapatkan hasil
dan rencana tindakan yang tepat. Bila rata-rata lama pemeriksaan radiologi
dilihat berdasarkan peneliti terdahulu, adalah 10,83 menit. Lama pemeriksaan
kecepatan assasmen dokter tentu dapat laboratorium terlama adalah 40 menit.
berpengaruh terhadap kepuasan dan Berdasarkan Bukhari et al, (2014)
kualitas pelayanan di IGD. menyebutkan bahwa pemeriksaan
Lama Pemeriksaan Laboratorium laboratorium lebih lama dibandingkan
Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan pemeriksaan radiologi. Ini
kepada 54 responden, didapatkan hasil mungkin disebabkan oleh perbedaan
rata-rata lama pemeriksaan laboratorium jumlah pasien yang dicek, dimana pasien
adalah 37,02 menit. lama pemeriksaan dengan cek laboratorium cenderung lebih
laboratorium terlama adalah 120 menit. banyak.
Menurut Bukhari et al, (2014) Berdasarkan hasil diatas, maka dapat
menyatakan bahwa terdapat hubungan disimpulkan bahwa penelitian ini sejalan
yang signifikan antara lama waktu tunggu dengan hasil penelitian Bukhari (2014) Ini
IGD dengan lama peeriksaan laboratorium. juga menandakan bahwa pemeriksaan
Lee et al, (2003) dalam Maria et al (2016) radiologi di IGD RS muhamadiyah
menjelaskan bahwa pemanfaatan Palembang tergolong cepat, guna sebagai
komputerisasi dalam analisa darah pemeriksaan penunjang untuk menentukan
laboratorium dan pencatatannya, dapat diagnosa penyakit pasien.
mengurangi jumlah penumpukan pasien di Lama Administrasi
IGD dan berdampak langsung terhadap Dari hasil penelitian yang dilakukan
kualitas perawatan pasien dan kepuasan kepada 54 responden, didapatkan hasil
pasien. rata-rata lama administrasi adalah 36,76
Dari hasil diatas dapat disimpulkan menit. lama administrasi tercepat adalah 10
dengan membaiknya pelayanan menit, dan administrasi terlama adalah 140
laboratorium dapat memberikan dampak menit.
positif pada pelayanan dan kepuasan Menurut Yuliani et al, (2016) lama
pasien. Lama pemeriksaan laboratorium waktu tunggu pasien di IGD dipengaruhi
yang penting mengingat perlunya dokter statistika didapatkan nilai p < 0,001 atau p
spesialis penanggung jawab pasien untuk value < α 0,05, sehingga Ho ditolak.
pengambilan keputusan rawat maupun Dengan demikian maka terdapat hubungan
tidaknya pasien. Dengan konsistennya yang signifikan antara lama pemeriksaan
kecepatan dokter jaga IGD dalam laboratorium dengan lama tunggu pasien di
pelaporan pasien, baik yang rawat inap IGD.
maupun rawat jalan, maka ini dapat Hasil ini sejalan dengan Bukhari et al
menjadi faktor tidak adanya hubungan (2014) yang menyebutkan terdapat
antara kecepatan konsul spesialis dengan pengaruh yang signifikan antara lama
lama waktu tunggu pasien di IGD. pemeriksaan laboratorium dengan lama
Mungkin akan berbeda hasil bila dilakukan waktu tunggu pasien. Menurut Jalili et al.,
penelitian di RS dengan tingkatan lebih (2012) bahwa pemeriksaan haemoglobin,
tinggi ataupun RS pendidikan lainnya, protrombin time dan potassium didapatkan
yang memiliki lama waktu konsultasi ada hubungan yang positif dengan lama
dokter spesialis yang bervariasi antar waktu tunggu pasien di IGD. Namun
pasien satu dengan lainnya. berbeda dengan hasil yang ditunjukkan
Jadi peneliti dapat menyimpulkan oleh Maria et al, (2016) yang menyebutkan
bahwa perbedaan hasil ini terjadi karena tidak terdapat pengaruh yang signifikan
konsultasi dokter jaga IGD yang cepat. antara lama pemeriksaan laboratorium
Tidak perlu menunggu lama untuk dengan lama waktu tunggu pasien.
mendapatkan keputusan dari dokter jaga Dengan didapatnya hasil terdapat
spesialis. Sehingga kemungkinan pasien hubungan yang signifikan antara lama
menunggu lama di IGD bukan karena lama pemeriksaan laboratorium dengan lama
menunggu assesmen dari dokter spesialis. tunggu pasien di IGD, maka lama
Hubungan Antara Lama Pemeriksaan pemeriksaan laboratorium memerlukan
Laboratorium dengan Lama Waktu perhatian khusus guna menjaga kualitas
Tunggu Pasien di IGD
pelayanan terhadap pasien di IGD. Dengan
Hasil analisa hubungan lama
cepatnya pelayanan laboratorium, maka
pemeriksaan laboratorium dengan lama
penentuan diagnosa pasien pun menjadi
waktu tunggu pasien didapatkan r=0,670.
cepat.
Hasil ini menunjukkan bahwa antara lama
Dari hasil diatas, peneliti berpendapat
pemeriksaan laboratorium dengan lama
bahwa cepat lambatnya hasil laboratorium
waktu tunggu terdapat korelasi yang kuat
dipengaruhi oleh jumlah pemeriksaan
dengan arah korelasi positif. Hasil uji
laboratorium dalam satu shift kerja.
Palembang yaitu lama pemeriksaan jadi perhatian rumah sakit untuk dapat
laboratorium (p=0.000), lama dikontrol performanya agar tidak
pemeriksaan radiologi (p=0,011), dan melebihi standar yang telah ditetapkan
lama administrasi (p=0,001). Ini terjadi oleh rumah sakit.
karena terdapat variasi lama waktu 2. Bagi Institusi
pemeriksaan laboratorium yang Agar institusi pendidikan menambahkan
signifikan antara pasien satu dengan dalam bidang keilmuan yaitu tentang
yang lainnya berdasarkan jenis manajemen pelayanan gawat darurat.
penyakitnya. Agar saat masuk dunia kerja terutama
Saran bila ditepatkan di IGD, perawat sudah
1. Bagi Rumah Sakit paham dengan kondisi IGD dan cara
Dalam pelayanan pasien di IGD lam mengatasinya.
triase, lama assesmen dokter, dan lama 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
konsultasi spesialis untuk terus dijaga Diharapkan untuk peneliti selanjutnya
kualitas dan kecepatan dalam dapat menggali faktor-faktor yang
pelayanannya. Sedangkan lama mempengaruhi lama waktu tunggu
pemeriksaan laboratorium, lama pasien di IGD secara kualitatif, agar
pemeriksaan radiologi, dan lama hasil dan pembahasan tersaji secara
administrasi di IGD, diharapkan dapat detail dan .
DAFTAR PUSTAKA
ACEM. 2014. Emergency Department Design Guidelines, G15. Third Section, Australian
College For Emergency Medicine.
Alfa, Cristal Oroh, Mulyadi, and Hamel Rivelino. 2017. “Hubungan Antara Kondisi
Overcrowded Dan Pemberian Informasi Dengan Kecemasan Keluarga Pasien Di Instalasi
Gawat Darurat Rumah Sakit Pancaran Kasih Gmim Manado.” E-Journal Keperawatan ( E-
Kp ) 5.
Anggi, reni sudibyo. 2014. “Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien
Terhadap Pelayanan Di Rsia Srikandi Ibi Jember Tahun 2014.” Skripsi Fakultas Kesehatan
Asyarkat Universitas Jember. Retrieved
(http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/62073).
Bukhari, Hassan, Khaled Albazli, Saud Almaslmani, Ashjan Attiah, and Esrraa Bukhary.
2014. “Analysis of Waiting Time in Emergency Department of Al-Noor Specialist
Hospital , Makkah , Saudi Arabia.” Open Journal of Emergency Medicine (December):67–
73.
Farlex and Partners, 2009. Emergency Department. (http://medicaldictionary.
thefreedictionary.com/emergency+department).
Ghina.K., sutono, Darsih, (2015) “Hubungan lama waktu pemeriksaan radiologi dengan lama
pelayanan pasien instalasi gawat darurat RSUP Dr. Sudjito Yogyakarta”
Horwitz, Leora I., Jeremy Green, and Elizabeth H. Bradley. 2011. “United States Emergency
Department Performance on Wait Time and Length of Visit.” NIH Public Access
55(2):133–41.
Liew, Don, Danny Liew, and Marcus P. Kennedy. 2003. “Emergency Department Length of
Stay Independently Predicts Excess Inpatient Length of Stay.” Medical Journal of
Australia 179(10):524–26.
Menteri Kesehatan republik indonesia. 2009. “keputusan menteri kesehatan republik
indonesia nomor 856 / menkes / sk / ix / 2009 tentang standar instalasi gawat darurat ( igd )
rumah sakit.” Keputusan menteri kesehatan republik indonesia.
Niels, K. and F. Laura. 2012. “Series Analysis of Emergency Department Length of Stay per
8-Hour Shift.” Western Journal of Emergency Medicine : Integrating Emergency Care
with Population Health 13(2):163–68.
Parker, B. T., & Marco, C. (2014). Emergency department length of stay: accuracy of patient
estimates. Western Journal of Emergency Medicine,15(2).
Paulus, ronaldo kambuaya, t.kumaat Lucky, and Onibala Franly. 2016. “Hubungan Beban
Kerja Perawat Dengan Waktu Tanggap Pelayanan Keperawatan Gawat Darurat Menurut
Persepsi Pasien Di Igd Rsud Kabupaten Sorong Paulus Ronaldo Kambuaya Lucky T.
Kumaat Franly Onibala.” E-Journal Keperawatan (E-Kp) 4.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 426 Tahun 2011 tentang Pelayanan
Kesehatan Bagi Peserta PT Askes (Persero).
Sartitaningrum, M. V., Yuli, K., Arief, K. 2014. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan
Kelengkapan Informasi External Causes Pasien Instalasi Gawat Darurat Kasus Kecelakaan
di RS Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharsono Surakarta. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Sreekala, P., Arpita, and MV. Elizebeth. 2015. “Patient Waiting Time in Emergency
Department.” International Journal of Scientific and Research Publications 5(5):8–10.
Retrieved (www.ijsrp.org%5Cnwww,ijsrp.org).
The College Of Emergency Medicine. (2012). Crowding in emergency departments. Revised
Edition. Diakses dari http://www.Collemergencymed.ac.uk.
Tambegi, Henny, Mulyadi, and Vandri Kallo. 2017. “Hubungan Waktu Tunggu Dengan
Kecemasan Pasien Di Unit Gawat Darurat RSU GMIM Pancaran Kasih Manado.” E-
Journal Keperawatan (E-Kp) 5(1).
WAF, Maria Fatimah, Titin Andri Wihastuti, and Dewi Kartikawati Ningsih. 2016. “Analisis
Faktor Penyebab Keterlambatan Tindakan Dengan Length of Stay Patients Admission Di
IGD RSUD Prof. Dr. W.Z. Johannes Kupang.”
Yuliani, Pitang, Widjajanto Edi, and kartikawati ningsih Dewi. 2016. “Pengaruh Peran
Perawat Sebagai Care Giver Terhadap Length Of Stay (Los) Di IGD RSUD
Dr.T.C.Hillerrs Maumere Dengan Pelaksanaan Triage Sebagai Variabel Moderasi.” Jurnal
Ilmu Keperawatan 4(2):240–55.