Anda di halaman 1dari 6

SKENARIO ROLE PLAY HANDOVER - PRE CONFERENCE - RONDE

KEPERAWATAN – POST CONFERENCE – HANDOVER

Nama Peran :
Karu (Ners) : Annisha Rahmawati)

Malam sebelumnya: Perawat Yohanes Prasetyo, Amalia Nur Utami, Inna Nur Hayati, Ferishandy
B
PPJA1 (Ners) : Asep Sidiq
PP Pagi : a. Desi Nasiatul F (D3)
b. Widagdo C (D3)
PP Sore : Pita Puspa (Ners)
PP Malam : a. Yohanes Prasetyo (D3)
b. Amalia Nur Utami (D3)

PPJA2 (Ners) : Asih Purwati


PP Pagi : a. Hadania Madhita (D3)
b. Nuansa R (D3)
PP Sore : Aji Wisnu W (Ners)

PP Malam : a. Inna Nur Hayati (D3)


b. Ferishandy B (D3)

Dokter Spesialis : Ferishandy B


Pasien : Pita Puspa

Ruang Mawar menggunakan MAKP Modular yang terbagi dalam 2 tim. Jumlah perawat 13
dengan kualifikasi 4 Ners dan 9 perawat D3. Rata-rata jumlah klien per hari 8 orang, dengan
rata-rata tingkat ketergantungan total care 4 orang dan partial care 3 orang dan self care ada 1
orang. Rincian kondisi pasien :
1. Hari ke-1 : 7 klien dengan tingkat ketergantungan 4 total care, 3 partial care, dan self care
1. KU baik semua.
HANDOVER
1. Pre Timbang Trima
Karu membuka proses timbang terima
KARU : Selamat pagi, temen-teman sejawat, pada pagi hari ini kita akan melakukan
proses timbang terima pasien dari sift malem ke sift pagi yang akan di
sampaikan oleh katim sift malem, sebelum timbang terima di mulai, mari kita
berdoa terlebih dahulu, berdoa dimulai. “baik selanjutnya dipersilahkan kepada
perawat malam untuk memulai operan dari dinas malam ke dinas pagi.
2. Proses Timbang Terima (Operan)
Perawat pelaksana dinas malam menyampaikan kondisi pasein kepada yang dinas
sift pagi dengan menggunakan SOAP
PP Malam 1 (Yohanes): Jumlah pasien saat ini adalah 8 orang dengan tingkat
ketergantungan : minimal care 1 orang, partial care 3 orang, dan
total care 4 orang.
“pasien yang saya kelola pertama Tn. A dengan tingkat
ketergantungan total care, dengan diagnose medis CKD.
Pasien saat ini mengeluh (Sunjektif) sesak nafas saat tubuh
terlentang, pasien mengeluh kaki sebelah kiri bengkak. (objektif)
terdapat retraksi dada, pola nafas cepat dan dalam, pasien dipasang
kateter, cairan urin dalam urin bag terisi 400 cc dalam satu hari, dan
pasien terpasang oksigen dengan 3 liter, dengan tanda – tanda vital
TD 150/100 mmHg, R : 25 x/ menit, Nadi 98 x/menit, suhu 36.5
derajat celcius. Ureum : 274 mg/dl (normal <40 mg/dl), kreatinin
13,6 mg/dl (normal 0,6 – 1,2 mg/dl). (assessment) dengan
dianognosa Keperawatan kelebihan volume cairan dan pola nafas
tidak efektif tidakan yang telah dilakukan oleh dinas malam adalah
pemberian obat, monitor intake dan output, dan pemberian oksigen
kegiatan yang belum di lakukan (Planing) progam hemodialisa
pada pukul 11.00, monitor hasil laboratorium ureum dan kreatinin,
dan pengaturan posisi pasien”
“ selanjutnya pasien kelolaan saya yang kedua Tn. S dengan
tingkat ketergantungan partial care, dan diagnose medis hemoroid
Pasien saat ini mengeluh (subjektif) mengeluh nyeri pada bagian
anus, nyeri di anus terasa teriris iris, nyeri bertambah saat terkena
sentuhan dan saat BAB, skala nyeri 6, mengeluh bengkak di sekitar
anus, mengatakan bagaimana cara mengurangi rasa sakit yang
dideritanya, pasien mengatakan ingin segera sembuh. (objektif)
terlihat pasien meringis, tampak gelisah, pasien terpasang cairan
infus NACL 3% dengan 21 tetes permenit diekstremitas atas bagian
kanan, TTV TD : 110/70 mmHg, R : 20 x/menit, N : 89 x/ menit,
Suhu 36,5 derajat Celsius. Keadaan umum komposmentis.
(assessment) dengan diagnose keperawatan Nyeri Akut
berhubungan dengan Agen cedera fisiologis tindakan yang telah
dilakukan adalah Monitor TTV, Monitor skala nyeri secara
komprehensif. kegiatan yang belum di lakukan adalah (planning)
Kolaborasi pemberian paracetamol 500 mg, laksatif dan - Ajarkan
Teknik relaksasi nafas dalam, distraksi untuk mengurangi nyeri.
PP Malam 2 (Amalia) : pasien yang saya kelola pertama Tn. D dengan tingkat
ketergantungan total care, dengan diagnose medis CHF.
“Dengan keluhan saat ini (subjektif) mengeluh cepat lelah, nyeri di
sebelah tangan kiri menjalar ke bahu, pasien terlihat meringis
kesakitan dan memegang bagian dada, skala nyeri 7, nyeri diraskan
seperti di tusuk tusuk, nyeri hilang timbul. (Objektif) = KU
composmentis TTV TD : 160/90 mmHg, R : 28 x / menit, Nadi : 106
x/ menit, suhu : 36,7 derajat Celsius. (assessment) dengan diagnose
Gangguan rasa nyaman: Nyeri akut, Intoleransi aktivitas dan
tidakankan yang telah dilakukan Monitor TTV, Monitor skala nyeri
secara komprehensif, Kolaborasi pemberian paracetamol 500 mg.
tidakan yang belum dilakukan adalah - Bantu klien memenuhi
Activity Daily Living (ADL), dan apabila nyeri pasien belum reda
bisa melakukan tidakan kolaborasi dengan pemberian paracetamol 500
mg.
“ selanjutnya pasien kelolaan saya yang kedua Tn. S dengan tingkat
ketergantungan self care, dan diagnose medis DM tipe 2
“Dengan keluhan saat ini (subjektif) mengeluh lemas dan pusing,
pasien mengatakan nafsu makan berkurang, pasien hanya habis
setengah porsi makan, pasien mengatakan memiliki riwayat DM tipe 2
sejak 1 tahun yang lalu, pasien mengatakan kontrol rutin di puskesmas
namun pasien kadang lupa untuk meminum obat DM nya. (objective)
GDS 500 mg/dl, pasien nampak lemas, TTV 110/80 mmHg, R : 24 x/
menit, N : 82 x/menit, suhu : 36,2 derajat Celsius. (assessment)
dengan diagnose keperawatan : gangguan ketidakseimbangan kadar
glukosa darah dan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan,
tidakan yang telah dilakukan adalah monitor ttv, monitor GDS.
Tindakan yang belum dilakukan adalah -Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi dan Monitor kadar
albumin, total protein, kadar hematokrit.
PP Malam 3 (Inna) : pasien kelolaan saya yang pertama yaitu ( mengganti tb paru)
“pasien kelolaan saya yang pertama adalah Tn S dengan tingkat
ketergantungan partial care, dengan diagnose medis hepatomegali.
“dengan keluhan saat ini (subjektif) Pasien mengatakan nyeri di perut
bagian kanan atas, skala 4, seperti ditusuk-tusk, dan menetap.
(objektif) Pasien memegangi perut bagian atas kanan, dan pasien
terlihat merintih. (assessment) diagnose keperawatan nya adalah
mengkaji ualng nyeri pasien, mengajarkan teknik relaksasi nafas
dalam, memberikan obat injeksi cefotaxime 1 gr dan ketorolac 30 mg
pada pukul 22.00 WIB. Tindakan yang belum dilakukan adalah Kaji
ulang nyeri pasien, ajarkan teknik relaksasi, berikan obat injeksi
omeprazole 40 mg, ondansentron 4 mg.
PP Malam 4 (Feris) : “pasien kelolaan saya yang pertama adalah Tn S dengan tingkat
ketergantungan total care, dengan diagnose medis DM dan Stephen
Johnson Syndrom.
“Dengan keluhan saat ini (subjektif) Pasien mengatakan lemes dan
pusing. (objektif) Pasien terbaring di kasur, hanya bisa duduk, semua
kebutuhan sehari-hari di bantu keluarga dan perawat. (assessment)
diagnosa keperawatan adalah intoleransi aktivitas, tidakan yang telah
dilakukan diantaranya membantu ADL pasien, memberikan salep 3 x
sehari, memberikan obat injeksi metilprednisolon 125 mg, furosemide
20 mg pada pukul 23.00 WIB. R tindakan yang belum di lakukan
adalah Bantu ADL pasien, oleskan salep 3 x sehari.
“pasien kelolaan saya yang Kedua adalah Tn B dengan tingkat
ketergantungan partial care, dengan diagnose medis CKD dan oedem
pulmo.
“Dengan keluhan saat ini (subjektif) Pasien mengatakan sesak
berkurang. (objektif) RR: 20 x/menit. Pasien sudah tidak terlihat
terengah-engah. (assessment) memposisikan semifowler,
memasangasang oksigenasi 3 lpm dan memonitor syrimpump
furosemide 0,2 cc/jam dan cedocatod 3 cc/jam, memberikan obat
injeksi omeprazole 40 mg pada pukul 22.00 WIB. Tindakan yang
belum di lakukan (planning) adalah Posisikan semifowler, pasang
oksigenasi 3 lpm dan monitor syrimpump furosemide 0,2 cc/jam dan
cedocatod 3 cc/jam.
Karu memimpin Dinas pagi untuk mengklarifikasi atau bertanya kepada sift malam
terkait dengan apa yang tidak dimengerti
KARU(annisa ): Terimakasih untuk perawat pelaksana malam yang telah menyampaikan
kondisi dari semua pasien saat ini, mungkin ada yang perlu ditambahkan dari
PPJA1?.
PPJA1 (Asep): untuk perawat pelaksana yang dinas pagi apakah sudah jelas semua
mengenai kondisi pasien yang ada saat ini, dan apakah ada yang dipertanyakan?
PP pagi (semua): cukup jelas.
KARU (anissa) : Terimakasih untuk PPJA1, bagaimana dengan PPJA2 apakah ada yang
perlu ditambahkan atau perlu ditanyakan ?
PPJA2 (asih ) : tidak bu, insya allah sudah jelas.
3. Post
Kegiatan Timbang Terima sudah selesei dan selanjutnya Kepala Ruang
menutup kegiatan Timbang Terima.
“jika sudah jelas saya persilahkan kepada dinas malam untuk beristirahat dan
terimakasih atas kerjasanamya, mudah-mudahan apa yang telah di kerjakan menjadi amal
ibadah, kepada dinas pagi di persilahkan kerjakan apa yang sudah di sampaikan dan
memberi asuhan keperwatan secara optimal, sekian dan terimakasih”

Anda mungkin juga menyukai