Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak sakit yang dirawat di Rumah Sakit umumnya mengalami krisis oleh
karena seorang anak akan mengalami stress akibat terjadi perubahan
lingkungan serta anak mengalami keterbatasan untuk mengatasi stress. Krisis
ini dipengaruhi oleh berbagai hal yaitu usia perkembangan anak, pengalaman
masa lalu tentang penyakit, perpisahan atau perawatan di rumah sakit, support
system serta keseriusan penyakit dan ancaman perawatan (Al-ihsan et al.,
2018).
Stress yang dialami seorang anak saat dirawat di Rumah Sakit perlu
mendapatkan perhatian dan pemecahannya agar saat di rawat seorang anak
mengetahui dan kooperatif dalam menghadapi permasalahan yang terjadi saat
di rawat. Salah satu cara untuk menghadapi permasalahan terutama
mengurangi rasa perlukaan dan rasa sakit akibat tindakan invasif yang harus
dilakukannya adalah bermain (Al-ihsan et al., 2018).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diajak bermain, diharapkan anak dapat mengembangkan kreatifitas
dan menjadi lebih aktif melalui pengalaman bermain, dan anak dapat
beradaptasi dengan lingkungan dan bergaul dengan teman sebayanya.
2. Tujuan Khusus
a. Mengembangkan kreatifitas pada anak
b. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul
c. Mengembangkan daya imajinasi
d. Menumbuhkan sportivitas
e. Mengembangkan kepercayaan diri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN BERMAIN
2. Perkembangan Intelektual
3. Perkembangan Social
4. Perkembangan Kreativitas
6. Perkembangan Moral
Anak akan belajar nilai moral dan etika, belajar membedakan mana
yang benar dan mana yang salah, serta belajar bertanggung-jawab atas
segala tindakan yang telah dilakukannya.
e) Unoccupied behavior
f) Dramatic play
a) Onlooker play
b) Solitary play
c) Parallel play
d) Associative play
e) Cooperative play
f. Karakteristik bermain
g. Assosiative play
h. Dramatic play
i. Skill play
BAB III
RANCANGAN BERMAIN
TOPIK: Terapi aktivitas bermain origami anak pada usia pra sekolah (3-6 tahun)
diruang bermain ruang Yudhistira RSD K.R.M.T Wongsonegoro.
b. Segi Psikomotor
Anak dapat berkreatifitas dalam melipat kertas origami, memili warna
yang disukainya dan menghias dengan stiker hasil kreasinya
c. Segi motoric
Anak dapat melatih kekuatan dan fleksibilitas tangannya dalam melipat
kertas origami
d. Segi sensorik
Anak dapat membedakan bentuk dan warna.
B. PERENCANAAN
1. Jenis Program Bermain
Belajar melipat kertas dengan kertas lipat (origami) yang telah tersedia,
2. Karakteristik Bermain
a. Melatih motorik halus dan kognitif
3. Karakteristik Peserta
a.Anak dengan usia 3-6 tahun
b.Jumlah peserta 1-4 orang anak
c. keadaan umum mulai membaik
d.peserta dapat kooperatif
4. Metode
a. Dengan demonstrasi
5. Alat-Alat yang digunakan
Dalam pelaksanaan terapi bermain ini menggunakan :
Kertas lipat (origami)
Spidol
Stiker hadiah
6. Setting Tempat
Keterangan:
7. Pengorganisasian
Leader :
Observer:
Dokumentator :
C. STRATERGI PELAKSANAAN
NO Kegiatan Waktu Media
1 Persiapan 5 menit peralatan bermain
- menyiapkan ruangan
-menyiapkan alat
-menyiapkan peserta
2 Pembukaan 5 menit
- beri salam pembuka
-memperkenalkan diri
- menjelaskan maksud dan tujuan
3 Kegiatan Bermain 15 menit peralatan bermain
- anak diminta mengambil kertas lipat
- kemudian membantu anak untuk
melipat bentuk yang mudah
- membantu anak untuk menempelkan
stiker
4 Penutup 5 menit
- memberi reward pada anak atas hasil
karyanya
DAFTAR PUSTAKA
Al-ihsan, M., Santi, E., & Setyowati, A. (2018). Terapi Bermain Origami
Terhadap Kecemasan Anak Usia Prasekolah(3-6 Tahun) Yang Menjalani
Hospitalisasi. Dunia Keperawatan, 6(1), 63–70.
https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/JDK/article/view/5086