PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Rumah Sakit MH Thamrin Salemba adalah Badan yang bertugas
menyelenggarakan fungsi perumahsakitan, hal ini tidak menuntut
kemungkinan RS MH Thamrin Salemba ini akan menjadi tempat
pembelajaran klinik bagi Mahasiswa meskipun RS MH Thamrin Salemba
belum merupakan RS pendidikan tetapi ada upaya untuk menuju arah
tersebut.
B. Maksud
Maksud pedoman bimbingan praktik klinik keperawatan agar
dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan praktik klinik keperawatan di RSU
MH Thamrin Salemba untuk institusi akademik yang akan menggunakan
lahan praktik sebagai tempat proses pembelajaran praktik klinik
keperawatan bagi peserta didik keperawatan.
1
C. Tujuan.
Pedoman praktik klinik keperawatan bertujuan agar peserta didik
dapat mengetahui tatanan pelayanan keperawatan sebagai pengalaman
belajar klinik serta terjalinnya hubungan kerjasama antara institusi
pendidikan sebagai pengguna lahan praktik keperawatan dengan RS MH
Thamrin Salemba sebagai penyedia lahan praktik klinik keperawatan.
D. Sasaran
Sasaran dalam pelaksanaan praktek klinik keperawatan ini adalah
tenaga kesehatan antara institusi rumah sakit dan institusi pendidikan,
bagian keperawatan, tenaga pembimbing klinik dan pembimbing pendidikan
serta program akademik yang disesuaikan dengan pengguna lahan praktik
klinik keperawatan.
E. Ruang Lingkup
Buku pedoman ini disusun dengan ruang lingkup sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan .
Bab II Praktik Klinik Keperawatan.
Bab III Pengorganisasian Praktik Klinik Keperawatan.
Bab IV Pengelolaan Praktik Klinik Keperawatan.
Bab V Penutup.
F. Landasan.
1. Undang-undang Republik Indonesia No.23 Tahun 1992 tentang Pokok-
pokok Kesehatan.
2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan.
3. Keputusan Presiden RI Nomor 12 Tahun 1991 tentang Penyusunan,
Penerapan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia.
2
4. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI 436/Menkes/SK/VI/1993 tanggal
3 Juni 1993 tentang Berlakunya Standar Pelayanan Rumah Sakit dan
Standar Pelayanan Medis di Indonesia.
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tanggal
8 Desember 1999 tentang Penerapan Standar Pelayanan Rumah Sakit dan
Standar Pelayanan Medik.
6. SK. Dir.Jen.Yan.Med No:YM.00.03.2.6.7637/1993 tentang Penetapan
berlakunya Standar Asuhan Keperawatan.
7. SK. Mendiknas 045/2002 tentang kompentensi.
8. Instrumen Akreditasi Rumah Sakit Versi Tahun 2007 Departemen
Kesehatan RI Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Komisi
Akreditasi Rumah Sakit.
3
BAB II
KETENTUAN UMUM PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
A. Ketentuan Umum.
Tatanan pelayanan kesehatan harus dapat memberikan aman,
berkesinambungan, berkualitas dan memuaskan dengan meletakkan proses
adaptasi profesi bagi praktikan dan mengembangkan kemampuan lanjut bagi
praktisi. Untuk itu pelayanan keperawatan mengembangkan kemampuan
dalam bimbingan praktik klinik keperawatan dengan mengakses ketrampilan
K-A-P (Kognitif-Afektip-Psikomotor) apa yang relevan pada masalah
keperawatan. Hal ini dapat dibangun melalui keutuhan dan keseimbangan
proses pembelajaran praktik klinik keperawatan antara konsep dan aplikasi
yang kompeten sehingga dapat terintegrasi pendidikan dan praktik dalam
tatatan pendidikan dan tatanan pelayanan.
5
1. Struktural : Bagian Keperawatan, Clinical Instruktur pelayanan,
Pembimbing Akademi dan Mahasiswa keperawatan.
2. Proses : Kontrak program, Pre Conference, Bedside Teaching,
Memberikan asuhan keperawatan, supervisi, evaluasi dan Post
Conference.
3. Hasil :
a). Lahan Praktik :
1) Bagian keperawatan melaksanakan sesuai pedoman atas tindak
lanjut atasan yang terkait.
2) CI lahan menerapkan proses pembelajaran praktik klinik
keperawatan dengan profesional.
3) Perawat meningkatkan kepercayaan dan kemampuan dalam
membimbing mahasiswa atas pendelegasian tugas CI serta
menumbuhkan sikap tingkah laku, pengetahuan serta
ketrampilan dasar profesional.
b). Akademi :
1) Tercapai program praktik klinik keperawatan.
2) Terlaksana praktik klinik keperawatan dengan profesional.
3) Menghasilkan mahasiswa berkompeten.
6
C. Ketentuan Administrasi.
1. Institusi Pendidikan
Prosedur pelaksanaan praktik klinik keperawatan bermanfaat
untuk lahan praktik dan institusi pendidikan sebagai pengguna lahan
agar pelaksanaan praktik klinik keperawatan dapat terlaksana dengan
tertib. Untuk itu maka pelaksanaannya diatur sebagai berikut :
a. Institusi Pendidikan
Syarat/kriteria akademik yang harus dipenuhi sebelum praktik
di RS MH Thamrin Salemba :
1) Sudah terakreditasi (bagi institusi yang ijin operasionalnya
lebih dari 3 tahun)
2) Memiliki pembimbing klinik dari Akademik yang mencukupi
sesuai jumlah mahasiswa keperawatan.
3) Telah memiliki surat perjanjian kerjasama dan masih berlaku.
b. Persiapan Praktik.
Sebelum pelaksanaan praktik klinik keperawatan, institusi
pendidikan yang bersangkutan telah mempersiapkan :
1) Surat permohonan ijin praktik.
2) Program praktik sesuai dengan ketrampilan yang diharapkan
pada semester tersebut (Proposal Praktik) yang dilengkapi
dengan Silabus Pembelajaran Praktik Klinik di Rumah Sakit
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
3) Daftar mahasiswa, daftar kelompok, daftar rotasi kelompok
dan daftar hadir (sejumlah 2 rangkap untuk pendidikan dan
RS MH Thamrin Salemba)
4) Format penilaian ketrampilan, format penilaian kepribadian
sesuai program praktik (sejumlah 2 rangkap untuk
pendidikan dan RS MH Thamrin Salemba).
7
c. Pengajuan Naskah Kerjamasama.
1) Institusi pendidikan yang akan mengajukan kerjasama
membuat permohonan/surat perjanjian kerja sama yang
ditujukan kepada Ka Direktur RS MH Thamrin Salemba dengan
tembusan kepada :
a) Kepala Bidang Pelayanan .
b) Kepala Bidang Keperawatan.
c) Kepala Disi SDM
2) Tata cara pembuatan surat perjanjian bekerja sama/koordinasi
dengan RS MH Thamrin Salemba
8
3) Surat balasan dari Direktur RS MH Thamrin Salemba kepada
institusi pendidikan.
9
F. Tata Tertib.
Tata tertib peserta didik disusun untuk memberikan arahan bagi
peserta didik selama melaksanakan kegiatan praktik klinik keperawatan
di lahan praktik. Peraturan dan tata tertib meliputi : tata tertib secara
umum, peraturan khusus praktik klinik di Instalasi Gawat Darurat,
peraturan khusus, praktik klinik di Instalasi Kamar Operasi, Peraturan
khusus praktik klinik di Unit Intensive Care/ICU, peraturan bagi peserta
didik yang sakit.
2. Peraturan Khusus.
Peraturan khusus praktik klinik di instalasi kamar operasi,
Peraturan khusus praktik klinik di Intensive Care Unit/ICU,
sebagai berikut :
a) Peraturan khusus di Instalasi Kamar Operasi (OK).
1) Telah mendapatkan teori tentang kamar bedah meliputi
:
(a) Pengetahuan ruangan OK.
(b) Pengetahuan sterilisasi.
(c) Pengetahuan asuhan keperawatan peri operatif.
(d) Pengetahuan cuci tangan.
(e) Pengetahuan jenis benang bedah.
(f) Pengetahuan posisi klien pada saat operasi
12
2) Jumlah peserta didik, jam praktek dan peraturan lain :
(a) Maksimal 3 peserta didik dan disesuaikan dengan shift
jaga.
(b) Dinas 1 minggu hanya dinas pagi saja.
(c) Pakaian dan alas kaki untuk kamar OK disesuaikan
oleh seragam institusi.
(d) Pakaian khusus kamar operasi dibebankan kepada
Institusi.
(e) Menggunakan Jas lab/ Scott selama di OK
14
b. Pasien di kelas VIP (kecuali untuk TTV, anamnesa,
membantu kebutuhan sehari-hari seperti makan, minum
dll, Memberikan Oksigen (nasal/ masker) sesuai dengan
dosis kolaborasi, Menggantikan cairan infuse sesuai advice)
c. Menangani pasien komplian.
15
lebih mengulangi kesalahan
dengan ditandatangani
oleh Koordinator PKK/
Pudir Kemahasiswaan.
2 Pakaian Dinas
16
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN PRAKTIK KLINIK
KEPERAWATAN
A. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan bimbingan praktik klinik keperawatan RS MH
Thamrin Salemba terdiri dari tahap perencanaan, persiapan, metode
bimbingan kilnik, pelaksanaan kegiatan, evaluasi bimbingan klinik
keperawatan, tindak lanjut, laporan dan dokumentasi praktik klinik
keperawatan.
B. Kegiatan
1. Perencanaan.
Perencanaan dalam kegiatan proses praktik klinik keperawatan bagi
institusi pendidikan dan RS MH Thamrin Salemba sebagai berikut :
a. Perencanaan Institusi Pendidikan :
1) Setelah adanya surat balasan RS MH Thamrin Salemba kepada
Institusi pendidikan maka pendidikan dan coordinator CI RS MH
Thamrin Salemba melakukan kontrak waktu untuk melakukan
persamaan persepsi tentang target dan kompetensi yang ingin
dicapai.
2) Penyampaian jadwal bimbingan atau metode pembimbingan CI
dari pihak institusi
17
2) Memberitahukan kepada CI klinik terkait tentang pertemuan
persamaan persepsi.
3) Mengkonfirmasi tanggal penghadapan sekaligus biaya
administrasi.
4) Melakukan penerimaan mahasiswa sesuai jadwal yang telah
disepakati.
5) Mengorientasikan praktikan, terdiri dari :
a) Orientasi Umum : tentang Visi dan misi RS MH Thamrin
Salemba, tentang keperawatan dan alur pelayanan di RS MH
Thamrin Salemba
b) Orientasi Khusus : tempat/ unit kerja RS MH Thamrin Salemba
terutama pada praktikan yang baru memasuki masa PKK.
2. Persiapan.
Persiapan pembimbing klinik keperawatan dalam memberi bimbingan
praktik klinik keperawatan bagai peserta didik keperawatan sebagai berikut :
a. Buku reprogram (Sublampiran ). Buku reprogram ditulis sesuai kolom
setelah mendapatkan program dari kontrak program bersama institusi
pendidikan.
b. Buku Pre dan Post Conference (Sublampiran ). Buku Pre dan Post
Conference ditulis sesuai kolom pada saat setelah melakukan Pre dan Post
Conference. Catatan : Bila ada pembimbing dari pendidikan untuk
membimbing disarankan menandatangani sesuai kolom yang telah
ditentukan.
c. Buku evaluasi (Sublampiran ). Buku evaluasi penilaian peserta didik
ditulis setelah peserta didik praktik sesuai dengan lembar penilaian.
19
c. Evaluasi Bimbingan Klinik Keperawatan.
Evaluasi bimbingan klinik keperawatan untuk melihat keberhasilan
peserta didik dan pencapaian tujuan, diadakan evaluasi dengan berpedoman
pada format penilaian ketrampilan dan kepribadian yang telah disiapkan
oleh institusi pendidikan. Selama peserta didik/mahasiswa menjalankan
praktik lapangan pembimbing klinik harus mencatat :
1) Kelemahan-kelemahan dan kemajuan peserta didik.
2) Permasalahan-permasalahan yang dihadapi selama pelaksanaan praktik
klinik keperawatan.
3) Faktor-faktor pendukung dan penghambat kelancaran pelaksanaan
praktik klinik keperawatan.
4) Upaya penyelesaian masalah yang telah dilaksanakan.
21
BAB IV
PENUTUP
22
LAMPIRAN
PENGERTIAN
2. Bedside Teaching.
4. Disiplin.
Disiplin adalah segala sesuatu mengenai pengaturan dan peraturan yang harus
dilaksanakan dan dipatuhi oleh mahasiswa keperawatan.
5. Naskah Kerjasama.
23
6. Praktik Klinik Keperawatan.
7. Proses Pembelajaran.
8. Peserta Didik.
9. Pre Conference.
Rumah sakit pendidikan adalah rumah sakit yang menyelenggarakan dan atau
digunakan untuk pelayanan, pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam
bidang profesi keperawatan.
24
Tatanan pelayanan keperawatan merupakan aturan/tata tertib pelayanan
keperawatan.
Disiplin segala sesuatu yang mengenai pengaturan dan peraturan yang harus
dilaksanakan dan dipatuhi.
15. Sanksi.
melakukan pelanggaran.
25