Anda di halaman 1dari 12

KLINIK DAHLIA

Jl. Dahlia No.18 Karangsono Kec. Sukorejo


Kab. Pasuruan,67161. Telp (0343)614414
email: klinikdahlia45@gmail.com

KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK DAHLIA


Nomor :
TENTANG
PENILAIAN KINERJA PEGAWAI KLINIK DAHLIA

DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PIMPINAN KLINIK DAHLIA,
Menimbang : a. Bahwa Klinik Dahlia merupakan sarana
pelayanan kesehatan strata pertama yang
bertanggung jawab menyelenggarakan upaya
kesehatan perorangan di wilayah kerjanya;
b. bahwa peningkatan mutu pelayanan kesehatan di
Klinik Dahlia antara lain dilakukan dengan
meningkatkan kinerja sumber daya manusia
kesehatan di Klinik;
c. bahwa sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas
diperlukan Surat Keputusan Pimpinan Klinik
tentang Penilaian Kinerja Klinik Dahlia.

Mengingat : a. Undang-undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang


Praktek kedokteran
b. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 7 tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan
pada Jaminan Kesehatan Nasional;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2014 tentang Klinik;
e. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 14 Tahun
2021 Tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk
pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko Sektor Kesehatan.

Memutuskan
Menetapkan : KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK DAHLIA TENTANG
PENILAIAN KINERJA PEGAWAI KLINIK DAHLIA
Kesatu : Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Klinik Dahlia sebagaimana dimaksud pada Lampiran
Keputusan ini;
Kedua : Pedoman sebagaimana dimaksud agar digunakan
sebagai acuan Klinik Dahlia serta pihak terkait dalam
melakukan penilaian kinerja sumber daya manusia
kesehatan di Klinik;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam
penetapannya, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya.

DITETAPKAN DI : PASURUAN
PADA TANGGAL : JANUARI
2022
PIMPINAN KLINIK DAHLIA

( dr. Wahyuni Sulistyaningsih )

LAMPIRAN
KEPUTUSAN PIMPINAN KLINIK
DAHLIA
NOMOR :
PENILAIAN KINERJA PEGAWAI

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan berdasarkan RPJPN Bidang Kesehatan
tahun 2005-2025 diselenggarakan antara lain dengan meningkatkan
sumber daya manusia kesehatan. Untuk mendukung hal tersebut
disusunlah strategi pembangunan kesehatan yang diantaranya
adalah strategi pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan.
Dalam SKN 2009, upaya pengembangan dan pemberdayaan SDM
Kesehatan meliputi: upaya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan
serta pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan untuk
mendukung penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya.

Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan dilakukan melalui


sistem karir, penggajian dan insentif untuk hidup layak sesuai
dengan beban tugas dan tata nilai di masyarakat agar dapat bekerja
secara profesional (SKN, 2009). Oalam RPJPN Bidang Kesehatan
tahun 2005-2025, Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan
dilaksanakan secara bertahap. Pembinaan dan Pengawasan SDM
Kesehatan Tahap I, pada tahun 2005-2009 diarahkan dengan
membangun komitmen politik dan strategi pengembangan dan
pemberdayaan SDM Kesehatan.

Dalam mendukung pengembangan sistem karir, penggajian dan


insentif yang adil dibutuhkan metode penilaian kinerja yang efektif
untuk mengukur prestasi kerja SDM Kesehatan secara objektif.
Metode penilaian kinerja tersebut dapat digunakan sebagai dasar bagi
penempatan SDM Kesehatan pada suatu posisi/jabatan tertentu,
penyusunan sistem insentif yang wajar dan transparan,
pengembangan karier yang adil serta evaluasi bagi organisasi
terhadap sumberdaya yang dimiliki. Hal ini akan mendorong setiap
SDM Kesehatan untuk meningkatkan produktifitas dan mutu
pelayanan kesehatan.

Dalam sub sistem upaya Kesehatan, menempatkan Klinik sebagai


garda terdepan layanan kesehatan tingkat primer. Klinik mempunyai
peran yang sangat strategis sebagai institusi pelaksana teknis,
sehingga dituntut memiliki kemampuan dalam meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan primer melalui peningkatan kinerja
SDM-nya.

Berdasarkan uraian di atas, Penilaian Kinerja bagi SDM Kesehatan di


Puskesmas akan memiliki daya ungkit yang sangat besar terhadap
peningkatan produktivitas SDM Kesehatan yang pada akhirnya
akan meningkatkan pelayanan kesehatan di Klinik

B. TUJUAN
Tujuan disusunnya Pedoman Penilaian Kinerja SDM Kesehatan di
Klinik adalah:

1. Tercapainya peningkatan produktivitas dan mutu pelayanan


kesehatan di Klinik;
2. Terwujudnya pengembangan karier bagi sumber daya manusia
kesehatan di Klinik;
3. Terwujudnya transparansi bagi pelaksanaan pemberian insentif
bagi sumber daya manusia kesehatan Klinik.

C. SASARAN/ RUANG LINGKUP


Lingkup pedoman ini adalah seluruh sumber daya manusia
kesehatan di Klinik.

D. PENGERTIAN-PENGERTIAN
1. SDM Kesehatan adalah tenaga kesehatan profesi termasuk
tenaga kesehatan strategis dan tenaga kesehatan non profesi serta
tenaga pendukung/ penunjang kesehatan yang terlibat dan
bekerja serta mengabdikan dirinya seperti dalam upaya dan
manajemen kesehatan;
2. Penilaian Kinerja adalah proses menilai hasil karya SDM
dalam suatu organisasi melalui instrumen penilaian kinerja;
3. lnstrumen adalah alat yang digunakan untuk mengukur kinerja
SDM-nya yang terdiri dari variabel yang dinilai, bobot dan skor;
4. Variabel adalah suatu faktor atau unsur yang dinilai, terdiri
dari Variabel Kelompok SDM, Variabel Pendidikan, Variabel
Masa Kerja, Variabel Kehadiran, Variabel Pengurang, Variabel
Penambah;
5. Bobot adalah nilai yang disepakati SDM Klinik;
6. Produk individu adalah hasil kinerja yang diperoleh setiap SDM
dari setiap kegiatan di Klinik;
7. Produk Klinik adalah hasil kinerja yang diperoleh Klinik dari
semua kegiatan di Klinik.
8. Masa Penilaian adalah rentang waktu yang ditentukan untuk
pelaksanaan penilaian kinerja yang lamanya ditentukan
berdasarkan kesepakatan Klinik;

VARIABEL PENILAIAN

Variabel Penilaian terdiri dari:

1. VARIABEL UMUM yaitu variabel ini berlaku umum dimana


seluruh SDM di Klinik dinilai dengan unsur-unsur penilaian yang
sama. Variabel ini terdiri dari:
a. VARIABEL KELOMPOK SDM
Adalah variabel yang menilai SDM Klinik berdasarkan tugas
pokok dan fungsinya.

b. VARIABEL PENDIDIKAN
Adalah merupakan variabel yang menilai SDM Klinik
berdasarkan pendidikan.

c. VARIABEL MASA KERJA


Adalah merupakan variabel yang menilai SDM Klinik
berdasarkan masa kerja yang dihitung sejak SDM Klinik
tersebut bekerja di institusi.

d. VARIABEL KEHADIRAN
Adalah merupakan variabel yang menilai SDM Klinik
berdasarkan kehadiran setiap bulan

e. VARIABEL KOMPENSASI
Adalah merupakan variabel yang menilai SDM Klinik
berdasarkan ada tidaknya teguran dan surat peringatan yang
diperoleh selama masa penilaian. Teguran dan surat peringatan
yang dapat dinilai adalah yang tertulis dan telah disetujui
Pimpinan Klinik.

2. VARIABEL KHUSUS yaitu variabel yang berdasarkan hasil kinerja


pemegang program sesuai dengan target kinerja:
A. MANAJEMEN
a. Manajemen operasional
b. Manajemen sumber daya
c. Manajemen keuangan
d. Manajemen mutu
B. PELAYANAN KLINIS
a. Pelayanan Loket
b. Pelayanan Kesehatan Umum
c. Pelayanan Kesehatan Gigi
d. Pelayanan Laborat
e. Pelayanan Obat
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA

Hal-hal yang harus dilakukan oleh organisasi untuk melaksanakan


penilaian kinerja yang efektif adalah:

A. MEWUJUDKAN KEPIMIMPINAN ORGANISASI


Penilaian kinerja memerlukan kepemimpinan yang efektif.
Kepemimpinan yang efektif dimulai dengan visi yang jelas yang dapat
mendorong terjadinya perubahan dalam organisasi dengan
membawa orang-orang atau organisasi yang dipimpinnya menuju
suatu tujuan yang jelas.

Kepemimpinan yang efektif dibutuhkan dalam pengembangan sistem


penilaian kinerja agar seluruh SDM Klinik mendukung dan
berpartisipasi dalam penyelengaaraan penilaian kinerja, mengingat
dengan diterapkannya sistem ini akan terjadi perubahan yang
besar dalam organisasi yang disertai dengan berbagai masalah
yang akan muncul dalam penerapannya.

B. MEMBENTUK TIM PENILAI KINERJA


Tim penilai kinerja merupakan tim yang bertanggung jawab
dalam melaksanakan penilaian kinerja untuk seluruh SDM di Klinik.
Berdasarkan peran dan fungsinya, SDM di Klinik dapat
dikelompokkan menjadi:

1. Kelompok manajemen: Pimpinan Klinik, Koordinator umum


dan Rumah Tangga;
2. Kelompok Medis : dokter, dokter gigi;
3. Kelompok Profesi: Apoteker, Perawat, Analis, Bidan ;
4. Kelompok Administrasi: petugas pendaftaran;
Tim penilai yang terpilih harus ditetapkan oleh Pimpinan Klinik
dengan Surat Keputusan.

C. PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA


1. Pembobotan Variabel Penilaian Kinerja
Pembobotan dan skoring terhadap unsur-unsur yang dinilai
dalam harus sesuai dengan kesepakatan bersama. Pembobotan
dan skoring yang perlu dilaksanakan adalah:

a. Variabel Kelompok SDM dan Pendidikan


Pembobotan masing-masing kelompok SDM dan pendidikan
Klinik disesuaikan dengan peran dan fungsi kelompok untuk
memberikan rasa keadilan kepada mereka yang memiliki
tanggung jawab yang lebih besar.

NO KELOMPOK PEGAWAI BOBOT

1. Medis 150

2. Profesi 100

3. Tenaga Kesehatan S1/D4 80

4. Tenaga Kesehatan D3 60

6. Tenaga Non Kesehatan 25


dibawah D3

b. Variabel Masa Kerja


Pembobotan dilakukan untuk masa kerja masing-masing
individu dengan tujuan untuk memberikan rasa keadilan
kepada mereka yang mempunyai masa pengabdian yang lebih
lama.

NO LAMA KERJA BOBOT

1. 5-10 tahun 5

2. 11-15 tahun 10

3. 16-20 tahun 15
4. 21-25 tahun 20

5. Diatas 25 tahun 25

c. Variabel Kehadiran
Pembobotan dilakukan untuk kehadiran masing-masing
individu di Klinik dengan tujuan untuk memberikan rasa
keadilan kepada mereka yang mempunyai tingkat kedisiplinan
yang lebih tinggi.

Ada beberapa hal yang menjadi penilaian dalam variabel


kehadiran:

1) Tidak hadir satu hari penuh


2) Datang terlambat
3) Pulang cepat
Kondisi lain adalah tidak hadir pada pertengahan jam
kerja bukan karena tugas luar. Hal ini perlu kesepakatan
bersama untuk menilainya

Variabel Kehadiran Bulanan

NO KEHADIRAN BOBOT

1. Tidak hadir satu hari penuh -1

2. Datang terlambat -0,5

3. Pulang cepat -0,5

d. Variabel Kompensasi
Variabel Kompensasi merupakan hal lain yang
perlu diberikan pembobotan/ skoring untuk memberikan rasa
keadilan kepada mereka yang mempunyai tingkat kedisiplinan
yang lebih tinggi.

Variabel Kompensasi:

NO PENGURANG BOBOT

1. Tidak ada teguran 0

2. Surat teguran 1 -1

3. Surat teguran 2 -2

4. Surat peringatan 1 -5

5. Surat peringatan 2 -10

6. Surat peringatan 3 -20

2. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan evaluasi kinerja pegawai dilakukan 1 tahun
sekali, dilakukan di awal tahun untuk menilai kinerja 1 tahun
sebelumnya.

D. KLARIFIKASI
Tim penilai harus menyampaikan hasil penilaian kepada Pimpinan
Klinik untuk selanjutnya disampaikan kepada SDM Klinik yang
bersangkutan. SDM Klinik yang merasa tidak puas akan hasil
penilaian kinerjanya dapat diberikan kesempatan untuk
melakukan umpan balik kepada Pimpinan Klinik sesuai dengan
mekanisme yang disepakati bersama

E. EVALUASI
Tahapan terakhir ialah melakukan evaluasi terhadap penilaian kinerja
yang telah dilakukan. Evaluasi dapat dibagi kedalam dua kategori,
yaitu:

1. Evaluasi Hasil Penilaian


Hasil penilaian kinerja diperoleh berdasarkan hasil total skor
individu yang merupakan penjumlahan penilaian atas variabel-
variabel. Hasil penilaian kinerja tersebut dapat dijadikan bahan
evaluasi kinerja SDM Klinik yang bersangkutan terkait beban kerja
dan pemberian reward/penghargaan.

2. Evaluasi Metode Penilaian


Evaluasi ini perlu dilakukan secara berkala untuk terus menerus
mendapatkan masukan mengenai:

a. Pola penilaian
b. Variabel dan unsur-unsur yang dinilai
Evaluasi harus melibatkan seluruh SDM Klinik. Salah satu cara
evaluasi adalah dengan membuat kuisioner. Berdasarkan hasil
kuisioner tersebut, Pimpinan Klinik dapat mengambil keputusan
yang disetujui semua SDM Klinik, untuk memperbaiki metode
penilaian kinerja.

PENUTUP

Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan sesuai dengan RPJPN bidang


Kesehatan 2005-2025 diperlukan untuk mendukung penyelenggaraan
pembangunan kesehatan. Pembinaan dan pengawasan SDM Kesehatan
dilakukan melalui pengembangan sistem karir, penggajian dan pemberian
insentif yang layak dan adil sesuai dengan beban tugas dibutuhkan
metode penilaian kinerja yang efektif untuk mengukur prestasi kerja SDM
Kesehatan secara objektif.

Pedoman Penilaian Kinerja SDM Kesehatan di Klinik ini digunakan


untuk menilai seluruh SDM Klinik. Pedoman ini berisi tuntunan dalam
menyusun instrumen untuk menilai kinerja SDM di Klinik yang dapat
dikembangkan sesuai dengan kondisi Klinik masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai