Anda di halaman 1dari 19

Oleh : Denia Pratiwi, S. Farm, M.

Farm, Apt

OBAT
Tujuan Instruksional:
 Setelah mengikuti perkuliahan, mahasiswa
diharapkan
mampu:
 1. menjelaskan definisi obat
 2. menjelaskan tentang bahan baku/sumber obat
 3. menjelaskan tentang bentuk-bentuk sediaan
obat
 3. menjelaskan tentang cara pemberian obat
Definisi
 Obat ialah suatu bahan atau paduan
bahan-bahan yang dimaksudkan untuk
digunakan dalam menetapkan
diagnosis, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah dan rohaniah pada
manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan
atau bagian badan manusia’.
 Menurut Permenkes RI No. 242/1990
 Obat jadi:
“Sediaan/paduan bahan-bahan yang
digunakan untuk mempengaruhi/
menyelidiki sistim fisiologi/keadaan
patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi.”
Istilah lain:

 Obat baku
 Obat Jadi
 Obat Paten
 Obat asli
 Obat baru
 Obat Generik
a. Obat baru ialah semua obat yang tidak
tercantum dalam FI & Daftar Obat Keras
atau obat yang secara resmi, belum pernah
diimpor atau digunakan di Indonesia, tidak
diketahui khasiat & keamanannya. Kec
ditentukan lain, maka berlaku sebagai
substansi & semua sediaan yang mengandung
obat tersebut.
Bahan baku/sumber obat

 Bahan baku obat dapat dari :


1. tumbuhan,
2. hewan,
3. mineral,
4. ataupun juga berasal dari dalam tubuh

Diperoleh dengan cara alami, sintesis baik semi


sintetis ataupun sintetis murni
CARA PEMBERIAN OBAT
A. Tujuan terapi: indikasi penyakit
 * Sifat pemberian obat
 * Onset & durasi obat
B. Kondisi pasien
 * Kenyamanan dari pasien
 * Keamanan
 * Dapat menelan atau tidak
 * Sadar/tidak
C. Sifat fisika - kimia obat
 * Stabilitas
 * Iritatif
Cara Pemberian Obat

Beberapa macam tehnik pemberian obat


diantaranya yaitu : 
 Pemberian Obat Secara Oral.
 Pemberian Obat Secara Sublingual.
 Pemberian Obat Secara Inhalasi.
 Pemberian Obat Secara Rektal
 Pemberian Obat Secara Pervaginam.
 Pemberian Obat Secara Perenteral.
 Pemberian Obat Secara Topikal/lokal.
Oral
Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam pemberian obat secara
oral adalah :
 Pemberiannya obatnya adalah melalui mulut.
 Mudah dan aman pemakaiannya, lazim dan praktis dalam
memberikannya.
 Tidak semua obat dapat diberikan per-oral, contohnya adalah : obat
yang bersifat merangsang (emetin, aminofilin) atau yang diuraikan oleh
getah lambung (benzilpenisilin, insulin dan oksitoksin).
 Pemberian obat oral ini dapat terjadi inaktivasi oleh hati sebelum
diedarkan ke tempat kerjanya
 Dapat juga untuk mencapai efek lokal yang diinginkan dan dikehendaki
contohnya adalah : obat cacing, obat diagnostik untuk pemotretan
lambung - usus (pemeriksaan diagnostik).
 Bentuk sediaan oral diantaranya yaitu : Tablet, Kapsul, Obat hisap,
Sirup dan Tetesan.
Sublingual

Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam pemberian obat


secara Sublingual adalah :
 Pemberian Obat dengan cara ditaruh dibawah lidah.
 Tidak melalui hati sehingga tidak diinaktif.
 Dari selaput di bawah lidah langsung ke dalam aliran darah,
sehingga efek yang dicapai lebih cepat misalnya : Pada pasien
serangan Jantung dan juga penyakit asma.
 Kekurangannya kurang praktis untuk digunakan terus menerus dan
dapat merangsang selaput lendir mulut.
 Hanya untuk obat yang bersifat lipofil.
 Bentuknya tablet kecil atau spray, contohnya adalah : Isosorbid
Tablet ( ISDN ).
Inhalasi

Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam tehnik


pemberian obat secara Inhalasi adalah :
 Obat diberikan untuk disedot melalui hidung atau mulut
atau disemprotkan
 Penyerapan obat yang diberikan dengan inhalasi ini dapat
terjadi pada selaput mulut, tenggorokan dan pernafasan
 Bentuk sediaan obat inhalasi adalah dalam bentuk gas dan
zat padat, tetapi bisa juga mempunyai efek sistemik.
Bentuk inhalasi ini bisa dalam wadah yang diberi tekanan
dan mengandung zat pemancur (aerosol, contohnya yaitu :
Alupent Metered Aerosol ).
Rektal
Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam pemberian obat secara
Rektal yaitu :
 Pemberian obat melalui rectal adalah maksudnya pemberian obat
melalui dubur (rektal).
 Bentuknya suppositoria dan clysma (obat pompa).
 Baik sekali untuk obat yang dirusak oleh asam lambung.
 Diberikan untuk mencapai takaran yang cepat dan tepat.
 Efek sistemiknya lebih cepat dan lebih besar bila dibandingkan dengan
peroral, berhubung pembuluh-pembuluh darah pertama. Misalnya
adalah : pada pengobatan asma (amecain suppositoria) , pada bayi
(stesolid rectal, dalam pengobatan kejang akut)
 Tetapi bentuk suppositoria dan clysma sering digunakan untuk efek
lokal misalnya untuk wasir dan laxativ.
Pervaginam

Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam


tehnik pemberian obat secara Pervaginam (Intra
Vaginal) yaitu :
 Pemberian Obat yang diberikan melalui selaput
lendir/mukosa vagina.
 Diberikan pada antifungi dan anti kehamilan.
 Bentuknya : Tablet, Salep, Krim dan Cairan
bilasan.
Parenteral
Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam tehnik
pemberian obat secara Parental adalah bahwa pemberian
obat ini cara pemberiaannya tanpa melalui mulut (tanpa
melalui saluran pencernaan) tetapi langsung melalui
pembuluh darah. Contohnya adalah sediaan injeksi atau
suntikan. Tujuannya pemberian melalui parenteral ini
adalah agar dapat langsung menuju sasaran dan efeknya
lebih cepat. Kelebihannya bisa untuk pasien yang tidak
sadar, sering muntah dan tidak kooperatif. Akan tetapi
cara pemberian obat dengan cara ini kurang aman
karena jika sudah disuntikan ke dalam tubuh tidak bisa
dikeluarkan lagi jika terjadi kesalahan.
Topikal

Yang perlu diperhatikan dan diketahui dalam


pemberian obat secara Topikal / Lokal.
Pemberian secara topikal atau lokal maksudnya
adalah obat yang cara pemberiannya bersifat
lokal, misalnya tetes mata, salep, tetes telinga dan
lain-lain.
PEMBERIAN OBAT MELALUI MEMBRAN
MUKOSA
 Diberikan selain melalui mukosa pada GIT dan
paru.
 Efek/aksinya:
 Lokal
 Sistemik
HIDUNG:
 >> UAP
 >> CAIRAN
 * TETES
 * SEMPROT
TELINGA
 - Tetes
 - Cairan Pencuci
MATA
 - TETES
 - CAIRAN PENCUCI
VAGINA
 AKSINYA LOKAL.:
 - ANTIINFEKSI
 - SPERMISIDAL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai