TINJAUAN TEORITIS
A. Pengertian Indikasi
Rasa sakit, rasa nyeri, gejala sakit dan / atau penyakit yang dapat diatasi menggunakan
terapi obat.Indikasi adalah kegunaan suatu obat pada kondisi penyakit tertentu. Indikasi
adalah suatu keadaan (kondisi penyakit) dimana obat perlu digunakan. Misalnya,indikasi dari
obat golongan antibiotik adalah keadaan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Sementara itu
pada keadaan infeksi yang disebabkan oleh virus, tidak diperlukan antibiotik. Informasi
tujuan penggunaan obat yang dibeli dapat ditanyakan kepada apoteker. Misalnya, obat
Ibuprofen yang merupakan obat penghilang nyeri (analgesik) golongan AINS (Anti Inflamasi
Non Steroid) diindikasikan untuk:
Nyeri dan radang pada penyakit reumatik dan gangguan otot skelet lainnya
Nyeri ringan sampai berat termasuk dismenorea dan analgesik paskabedah;
Nyeri dan demam pada anak-anak
B. Pengertian kontraindikasi
Dalam kedokteran, kontraindikasi adalah suatu kondisi atau faktor yang berfungsi
sebagai alasan untuk mencegah tindakan medis tertentu karena bahaya yang akan
didapatkan pasien.[1][2] Kontraindikasi adalah kebalikan dari indikasi, yang merupakan
alasan untuk menggunakan pengobatan tertentu.Beberapa kontraindikasi bersifat mutlak,
yang berarti bahwa tidak ada keadaan wajar untuk melakukan suatu tindakan. Misalnya,
anak-anak dan remaja dengan infeksi virus tidak boleh diberikan aspirin karena risiko
sindrom Reye,[3] dan orang dengan anafilaksis alergi makanan harus menghindari makanan
yang menyebabkan alergi. Demikian pula, orang dengan hemokromatosis tidak boleh
diberikan preparat besi.Kontraindikasi lainnya bersifat relatif, yang berarti bahwa pasien
berada pada risiko yang lebih tinggi dari komplikasi, tetapi risiko ini dapat sebanding dengan
pertimbangan lain atau dikurangi dengan langkah-langkah lain. Misalnya, seorang wanita
hamil biasanya harus menghindari sinar-X, tetapi risiko yang dimiliki sebanding dengan
manfaat tindakan untuk mendiagnosis keadaan serius seperti tuberkulosis. Kontraindikasi
relatif juga dapat disebut sebagai peringatan, seperti di Formularium Nasional Inggris.
C. Pengertian obat
1. Obat baru: Obat baru adalah obat yang berisi zat (berkhasiat/tidak
berkhasiat), seperti pembantu, pelarut, pengisi, lapisan atau komponen lain
yang belum dikenal sehingga tidak diketahui khasiat dan kegunaannya.
2. Obat esensial: Obat esensial adalah obat yang paling banyak dibutuhkan
untuk layanan kesehatan masyarakat dan tercantum dalam daftar Obat
Esensial Nasional (DOEN) yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI.
3. Obat generik: Obat generik adalah obat dengan nama resmi yang ditetapkan
dalam FI untuk zat berkhasiat yang dikandungnya.
4. Obat jadi: Obat jadi adalah obat dalam keadaan murni atau campuran dalam
bentuk salep, cairan, supositoria, kapsul, pil, tablet, serbuk atau bentuk
lainnya yang secara teknis sesuai dengan FI atau buku resmi lain yang
ditetapkan pemerintah.
5. Obat paten: Obat paten adalah obat jadi dengan nama dagang yang
terdaftar atas nama pembuat yang telah diberi kuasa dan obat itu dijual
dalam kemasan asli dari perusahaan yang memproduksinya.
6. Obat asli: Obat asli adalah obat yang diperoleh langsung dari bahan-bahan
alamiah, diolah secara sederhana berdasarkan pengalaman dan digunakan
dalam pengobatan tradisional.
7. Obat tradisional: Obat tradisional adalah obat yang didapat dari bahan alam,
diolah secara sederhana berdasarkan pengalaman dan digunakan dalam
pengobatan tradisional.
E. Penggolongan obat
1. Obat bebas: Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas dan tidak
membahayakan si pemakai dalam batas dosis yang dianjurkan; diberi tanda lingkaran
bulat berwarna hijau dengan garis tepi hitam.
2. Obat bebas terbatas (daftar W = waarschuwing = peringatan): Obat bebas terbatas
adalah obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter dalam bungkus aslinya
dari produsen atau pabrik obat itu, kemudian diberi tanda lingkaran bulat berwarna
biru dengan garis tepi hitam serta diberi tanda peringatan (P No.1 sampai P No.6).
3. Obat keras (daftar G = geverlijk = berbahaya): Obat keras adalah semua obat yang
memiliki takaran dosis minimum (DM), diberi tanda khusus lingkaran bulat merah
garis tepi hitam dan huruf K menyentuh garis tepinya, semua obat baru kecuali ada
ketetapan pemerintah bahwa obat itu tidak membahayakan, dan semua sediaan
parenteral/injeksi/infus intravena.
4. Psikotropika: Psikotropika adalah obat yang memengaruhi proses mental, meransang
atau menenangkan, mengubah pikiran/perasaan/kelakuan seseorang; contohnya
golongan barbital/luminal, diazepam, dan ekstasi.
5. Narkotik: Narkotik adalah obat yang diperlukan dalam bidang pengobatan dan IPTEK
serta dapat menimbulkan ketergantungan dan ketagihan/adiksi yang sanga merugikan
individu apabila digunakan tanpa pembatasan dan pengawasan dokter; contohnya
kodein, metadon, petidin, morfin, dan opium.
4. Penicillin G
Indikasi
Infeksi tenggorokan,Otitis media,Endokarditis, Meningokokus, Meningitis
pneumokokal,Pneumonia, Antraks,Difteri,Profilaksis pasca amputasi lengan atau kaki.
Kontraindikasi
Tidak semua orang boleh menggunakan obat ini, mereka yang diketahui memiliki
riwayat alergi terhadap antibiotik tipe penisilin tidak boleh menggunakan obat ini.
5. Actrapid Penfill
Indikasi
Kegunaan Actrapid Penfill adalah untuk mengobati diabetes mellitus yang
membutuhkan insulin,Obat ini juga digunakan untuk pengobatan intravena pada situasi
akut, termasuk hiperglikemia.
Kontra Indikasi
Jangan digunakan untuk pasien yang mempunyai riwayat hipersensitif (alergi)
terhadap insulin manusia atau salah satu eksipien Actrapid Penfill ,Tidak boleh
digunakan untuk penderita hipoglikemia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
https://dinkes.bantulkab.go.id/berita/463-macam-macam-obat-dan-tujuan-penggunaannya
Syamsuni. 2005. Farmasetika Dasar & Hitungan Farmasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
https://pngertianahli.id/2014/01/pengertian-obat-dan-penggolongan-obat.html
https://idesis.com/pengertian-indikasi/
https://oktersehat.com/acarbose/
https://www.halodoc.com/obat-dan-vitamin/asam-mefenamat-500-mg-10-kaplet-per-strip-kaplet
https://www.honestdocs.id/penicillin-g-benzylpenicillin