Anda di halaman 1dari 6

TUGAS FARMAKOLOGI

Nama : Fadillah Yulianda

Nim : 21039

Tingkat : 1A

Materi : Konsep Kesediaan Obat I

Pertemuan :5

Alfanira, S.kep,. M.Kep

A. PENGERTIAN OBAT
Obat adalah suatu zat yang digunakan untuk diagnosa, pengobatan,
melunakkan, penyembuhan atau pencegahan penyakit pada manusia atau pada hewan.
Zat tersebut dapat berasal dari nabati, hewani, kimiawi alam maupun sintetis. Sebelum
dipergunakan menjadi obat, zat tersebut terlebih dahulu dibentuk menjadi sediaan
farmasi seperti kapsul, pil, tablet, sirup, serbuk, suspensi, salep, supositoria dan lain-
lain. Jadi di penjelasan kali ini kita akan membehas tentang obat bubuk, Obat
suspensi/larutan, Obat sirup, Obat Tablet.

1. Obat bubuk
Serbuk atau puyer merupakan campuran kering obat dan zat kimia yang
telah dihaluskan. Berbeda dengan kapsul yang dilapisi dengan cangkang,
obat puyer biasanya bisa langsung diminum setelah dilarutkan dalam air dan
aman bagi lambung. Bagi orang yang susah minum obat, pemberian obat
puyer biasanya lebih memudahkan. Obat bubuk ada dua Pengertian, yaitu ;
a. Pulvis (Serbuk)
Merupakan campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar
b. Pulveres (Serbuk Bagi)
Merupakan serbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama,
dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali
minum. Contohnya adalah puyer
2. Obat Suspensi/Larutan
suspensi sediaan yang mengandung bahan obat padat dalam bentuk
halus dan tidak larut, ter dispensi dalam cairan pembawa. Syarat suspensi
adalah tidak cepat mengendap apabila mengendap mudah terdispersi
kembali. bahan obat suspensi
 Padat
 halus
 tidak larut
Sedangkan Menurut Ansel Suspensi dapat didefinisikan sebagai
preparat yang mengandung partikel obat yang terbagi secara halus
disebarkan secara merata dalam pembawa dimana obat menunjukkan
kelarutan yang sangat minimum. Dalam sediaan suspensi terdapat
serbuk/partikel padat yang terdispersi dalam cairan pembawa. Terdiri dari
fase kontinu dan fase luar, cairan/semisolid merupakan fase luar
pembawanya.
Tujuan pembuatan sediaan suspensi dikarenakan mudah saat
meminumnya, lebih mudah untuk memberikan dosis yang relatif besar dan
mudah diberikan untuk anak-anak.

3. Obat Sirup
Pengertian Sirup adalah sediaan pekat dalam air dari gula atau pengganti
gula dengan atau tanpa bahan penambahan bahan pewangi, dan zat obat.
Sirup merupakan alat yang menyenangkan untuk pemberian suatu bentuk
cairan dari suatu obat yang rasanya tidak enak, sirup efektif dalam
pemberian obat untuk anak-anak, karena rasanya yang enak biasanya
menghilangkan keengganan pada anak-anak untuk meminum obat (Ansel,
1989).
Jenis obat yang diberikan dalam bentuk sirup-sirup obat yang sering
ditemukan adalah antitusif dan antihistamin. Ini tidak berarti bahwa jenis
obat- obat lainnya tidak ada yang diformula menjadi sirup, tentu saja banyak
macam zat-zat obat dapat ditemukan dalam bentuk sirup dalam compendia
resmi dan diantara produk-produk dagang yang banyak. Sirup (Sirupi)
adalah merupakan larutan jernih berasa manis yang dapat ditambahkan
Gliserol, Sorbitol, Polialkohol yang lain dalam jumlah sedikit dengan
maksud untuk meningkatnya kelarutan obat dan menghalangi pembentukan
hablur sukrosa. Kadar sukrosa dalam sirup adalah 64-66%, kecuali
dinyatakan lain. Larutan gula yang encer, merupakan medium pertumbuhan
bagi jamur, ragi, dan bakteri (Anief,1994).
Ada tiga macam sirup yaitu:
a. Sirup simpleks mengandung 65% gula dalam larutan nipagin
0,25% b/v.

b. Sirup obat, mengandung satu atau lebih jenis obat dengan atau
tanpa zat tambahan dan digunakan untuk pengobatan.
c. Sirup pewangi, tidak mengandung obat tetapi mengandung zat
pewangi atau penyedap lain. Tujuan pengembangan sirup ini
adalah untuk menutupi rasa tidak enak dan bau obat yang tidak
enak (Anief, 1986).

Sirup paling sering dibuat dengan salah satu cara dari keempat
cara umum, tergantung pada sifat fisika dan kimia bahan-bahan.

Dinyatakan secara luas, cara- cara membuat sirup adalah:

a. Larutan dari bahan-bahan dengan bantuan panas.


b. Larutan dari bahan-bahan dengan pengadukan tanpa
penggunaan panas.
c. Penambahan sukrosa pada cairan obat yang dibuat atau pada
cairan yang diberi rasa.
d. Dengan perkolasi dari sumber-sumber bahan obat atau sukrosa.

4. Obat Tablet
Tablet adalah campuran zat aktif dan zat pengikat, biasanya dalam bentuk
bubuk, yang dibentuk menjadi padatan. Obat-obatan yang diberikan secara oral,
sangat lazim tersedia dalam bentuk tablet; penggunaan kata tablet sendiri secara
umum merujuk pada tablet obat. Tablet obat juga sering disebut pil

Anda mungkin juga menyukai