Anda di halaman 1dari 55

KONSEP DASAR PEMBERIAN

OBAT

By. Istianah, S.Kep.Ns., M.Kep


PENGERTIAN
OBAT :
- suatu bahan/ paduan bahan yg dimaksudkan utk digunakan
dlm menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan,
menghilangkan, menyembuhkan penyakit/ gejala peny., luka,
kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia dan hewan
atau utk mempersolek badan atau bagian badan manusia.

Obat
Kosmetik
- Obat : setiap zat kimia yg dapat mempengaruhi proses
hidup.
Isty
OBAT MENURUT UU DAN PP
 Distribusi dan peresepan obat diatur oleh
UU dan PP sbb :
1. Obat bebas
2. Obat bebas terbatas = daftar W
(dahulu) = daftar P (sekarang).
3. Daftar keras = daftar G
4. Obat golongan narkotika = obat bius =
daftar O
5. Obat golongan psikotropika Isty
OBAT BEBAS

 Obat yg dpt diperoleh scr bebas – tanpa


resep dokter – dan dpt dibeli di apotik,
toko obat atau toko biasa.
 Wadahnya diberi tanda khusus berupa
lingkaran dgn diameter ttu, warna
lingkaran hijau dgn garis tepi hitam.

Isty
OBAT BEBAS TERBATAS = W = P
 Dpt dibeli/ diperoleh tanpa resep dokter di
apotik dan toko obat terdaftar.
 Wadahnya diberi tanda khusus lingkaran
biru tua dgn garis tepi hitam.
 O/k dlm obat W/ P ini ada zat/ bahan yg
relatif toksik, maka dicantumkan tanda
peringatan ( P1 – P6).
 Tanda peringatan tsb warna hitam dgn
tulisan putih, ukuran panjang 5 Cm dan
lebar 2 Cm (sesuai kemasan).
Isty
 P1 : Awas ! Obat keras ! Baca aturan pakainya
Ex.
- Antimo
- Benadryl tab = dipenhidramin tab max. 10 tab @ 50 mg
- Antihistamin/ anti motion sickness
- Promethazim dalam obat batuk max. 1½ mg/cc
sebanyak 120 cc.
- Zalf yg mengandung antihistamin.
- Ephedrin tab yg tdk lebih dari 35 mg/tab
- Acetaminophen = paracetamol, syarat : < 600 mg/tab
- Phenolpthalein tab < 100 mg/tab utk laxans dgn nama
brooklax.
- Santonin < 30 mg/ tab
- Sulfaquanidin tab paling banyak 20 tab
Isty
 P2 : Awas ! Obat keras! Hanya utk kumur. Jagan ditelan.
Ex. Gargarisma Kan

 P3 : Awas ! Obat keras! Hanya utk bagian luar badan.


Ex.
- Burowi/ Liquor Burowi/ Sol. Burowi
- Sulfanilamid zalf ( max. 10 % )
- Obat luka : jodium tincture, mercurochroom.

 P4 : Awas ! Obat keras! Hanya utk dibakar.


Ex. Asthma sigaret
Isty
 P5 : Awas ! Obat keras! Tidak boleh ditelan.
Ex. Sulfanilamid puyer steril 5 gr
 P6 : Awas ! Obat keras! Obat wasir, tidak ditelan.
Ex. Anusol suppositoria

Aturan Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan bahwa :


obat daftar P dpt diperoleh tanpa resep dokter asal
memenuhi ketentuan sbb :
a. Obat daftar P hanya boleh dijual dlm kemasan asli pabrik
pembuatnya.
b. Waktu penyerahan obat tsb pada wadahnya harus ada
tanda peringatan, berupa etiket khusus yg tercetak
sesuai dgn ketentuan.

Isty
OBAT KERAS :DAFTAR G
Ketentuan :
 Harus didapat dengan resep dokter
 Resep tidak boleh diulang
 Tidak boleh dibeli bebas
 Semua obat baru yang belum dikenal
dimasukkan dalam daftar G, kecuali sudah
terdaftar dalam depkes
Yang termasuk dalam obat daftar G

 Semua obat suntik


 Semua antibiotika
 Semua preparat Sulfa
 Papaverine
 Adrenaline
 Antihistamine (kecuali yg termasuk daptar P)
 Anastesi lokal : lidovaine, procaine, novacaine
 Nitrogliserine, NSDN utk preparat jantung, sep : angina
pectoris
 dll
BENTUK SEDIAAN OBAT
(BSO)

By. Istianah, S.Kep.Ns., M.Kep


PENGGOLONGAN BSO

 Bentuk sediaan obat adalah :


sediaan yang mengandung satu atau beberapa
zat berkhasiat, umumnya dimasukkan dalam
suatu vehikulum yang diperlukan untuk
formulasi, hingga didapat suatu produk (dengan
dosis, unit, volume, serta sediaan yg diinginkan)
yang siap utk diminum/ dipakai oleh penderita.

Isty
 Penggolongan obat menurut bentuk sediaan
yang lazim diberikan adalah :
1. Obat cair :
a. Solutio = larutan
b. Mixtura dan elixir = campuran beberapa
cairan.
c. Mixtura agitanda = campuran yang ada
endapan.
d. Suspensio = suspensi
e. Emulsum = emulsi
f. Saturatio dan instant sauratio/ effervescent
= saturasi. Isty
g. Galenica = preparat galenik
h. Guttae = obat tetes
i. Sirupus = sirup
j. Injectio = injeksi

2. Obat setengah padat :


a. Linimentum = obat gosok
b. Unguentum = salep, cream
c. Pasta = pasta
d. Sapo = sabun
e. Emplastrum = plester.
Isty
3. Obat padat :
a. Pulvis = serbuk (tdk terbagi).
b. Pulveres = puyer
c. Capsulae = kapsul
d. Tabulae compressae = compresi, tablet
e. Pilulae = pil
f. Suppositoria = pil taruh/ suppositoria
g. Bacilla = obat batang/ basilla
4. Obat bentuk/ sistem pengobatan lain/ khusus :
a. Inhalatio-aerosol
b. Sistem transdermal
Isty
c. Implant
OBAT BENTUK SEDIAAN CAIR

 Obat bentuk sediaan cair dapat diberikan utk


obat luar, obat suntik, obat minum dan obat
tetes.
1. Obat Luar :
a. Obat luar dapat berupa : solutio, mixtura,
mixtura agitanda, suspensi, emulsi, aerosol.
b. Konsentrasi obat/ zat berhasiat yg
dilarutkan sangat penting karena menentukan
intensitas kerja obat.
Isty
2. Obat Suntik :
a. Obat suntik intravaskuler berupa larutan
dalam air (kecuali fat emulsion).
b. Obat suntik subkutan berupa larutan dalam
air.
c. Obat suntik intramuskular berupa larutan
dalam air, ataupun dalam minyak, juga
dapat berupa suspensi.
3. Obat Minum :
a. Menetapkan signatura/ aturan pakai yg tepat
pada resep membutuhkan perhitungan lebih
banyak bagi yg menulis resep, karena obat
minum tidak berupa tablet atau kapsul.
Isty
b. Obat minum dpt berupa : solutio, mixtura dan
elixer, suspensi, emulsi, saturatio, dan
sirupus.

4. Obat Tetes :
a. Obat tetes dapat diberikan utk obat minum
atau obat luar, pemakaianannya dengan alat
penetes.
b. Obat tetes utk pemakaian luar berupa guttae
auriculares (tetes telinga), guttae
opthalmicae (tetes mata), guttae nasales
(tetes hidung).
c. Obat tetes umumnya berupa larutan.
Isty
SOLUTIO
 Solutio adalah : sediaan cair yg mengandung
bahan kimia terlarut.
 Solutio atau larutan merupakan suatu proses
yang membentuk sistem homogen dan
termostabil.
 Komponen dari suatu larutan adalah :
solvendum atau solute, serta cairan atau
solvens.
 Solute umumnya berupa bahan padat atau gas,
sedangkan solvens umumnya berupa cairan.
Isty
 Daya larut suatu solute dalam suatu solvens
tergantung pada :
a. Zat yang dilarutkan (solute).
b. Bahan pelarut (solvens).
c. Perbandingan antara solute dengan solvens.
d. Suhu.

Isty
MIXTURA DAN ELIXER

 Mixtura adalah : campuran homogen cairan


dengan cairan.
 Mixtura adalah : campuran cairan dengan
extract.
 Mixtura adalah : campuran beberapa cairan
yang didalamnya terlarut beberapa bahan padat.
 Syarat mixtura dan elixer adalah : harus
homogen, tdk boleh ada endapan dan cairan
yang satu dengan yang lain tercampur secara
molekuler.
Isty
 Elixer adalah : larutan obat dalam air yang
mengandung 20 % gula dan sampai 8 %
alkohol.
 Karena kandungan alkohol cukup tinggi,
sebaiknya elixer tidak diberikan pada anak.

Isty
MIXTURA AGITANDA

 Adalah : obat cair yang mengandung bahan


padat yang tidak larut dalam vehikulum,
sehingga sebagian bahan obat berada berupa
endapan.
 Oleh karena endapan itu juga zat berkhasiat,
maka sebelum obat dipakai harus dikocok
dahulu (agitare).
 Sediaan mixtura agitanda hanya diberikan untuk
obat luar.

Isty
SUSPENSIO

 Suspensi adalah : sediaan yang mengandung


bahan obat padat dalam bentuk halus yang
tidak larut tetapi terdispersi dalam cairan/
vehikulum.
 Zat yg terdispersi harus halus dan tidak boleh
cepat mengendap, jika dikocok perlahan-lahan
endapan harus cepat terdispersi kembali

Isty
 Beberapa faktor penting dalam formulasi
sediaan obat bentuk suspensi adalah :
1. Derajat kehalusan partikel yang terdispersi.
2. Tidak terbentuk garam kompleks yang tdk
dapat diabsorpsi dari saluran pencernaan.
3. Tidak terbentuk kristal/ hablur.
4. Derajat viskositas cairan.

Isty
EMULSUM/ EMULSI
 Emulsum/ emulsi adalah : sediaan yang
homogen yang mengandung minyak atau lemak
yang terdispersi dalam vehikulum, distabilkan
dengan emulgator atau surfaktan yang cocok.
 Zat atau bahan yg diemulsikan disebut
emulgendum, bahan pembantu yg menjadikan
minyak terbagi halus disebut emulgens/
emulgator, dan vehikulumnya (biasanya air)
disebut menstruum.
 Emulsi yg baik merupakan cairan putih seperti
susu. Isty
SATURATIO & INSTANT SATURATIO (EFFERVESCENT)

 Saturatio adalah : bentuk obat cair – pada


prinsipnya larutan – yang jenuh dengan CO2,
CO2 disini berfungsi sebagai corrigens.
 Bahan obat yg diberikan dlm bentuk saturatio
umumnya bahan obat yg mempunyai
“therapeutic range” yg luas, dosis yg diminum
sekitar 50 ml sekali minum.

Isty
PREPARAT GALENIKA

 Preparat galenika dibuat dengan menyari/


mengekstraksi simplisia spt radix, cortex, folia,
flores, fructus, semen dsb.
 Penyarian zat berkhasiat dilakukan dengan
cairan spt air, alkohol, campuran air dan alkohol
atau ether.
 Preparat Galenika yg dipakai sebagai obat ialah
tinctura, extractum, infusum.

Isty
GUTTAE

 Guttae atau obat tetes adalah : obat bentuk cair


yg cara pemakaiannya dgn meneteskan.
 Dari segi pembuatannya guttae dapat berupa
larutan atau campuran sesama cairan.

Isty
SIRUPUS

 Sirupus atau sirup adalah : bentuk sediaan cair


yang mengandung saccharosa atau gula.
 Konsistensi sirup kental karena kadar saccharosa
yg tinggi yaitu 64 – 66 %.
 Kerusakan sirup dapat dihindarkan dengan
menambahkan bahan pengawet ke dalam sirup,
misal : nipasol, dan nipagin atau natrium
benzoat.

Isty
INJECTIO
 Injectio atau obat suntik atau parenteral adalah
sediaan steril berupa larutan, emulsi, atau
suspensi atau serbuk yg harus dilarutkan atau
disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan
secara parenteral.
 Syarat utama utk obat parenteral adalah :
obat itu harus steril dan disimpan dalam wadah
yg menjamin sterilitas.
 Keuntungan :
a. Obat cepat mulai bekerja (onset cepat)
b. Efek obat dapat diramalkan dengan pasti.
Isty
c. Bioavailabilitas sempurna atau hampir
sempurna.
d. Kerusakan obat dalam tractus gastrointestinal
dapat dihindarkan.
e. Dapat diberikan kepada penderita yg sakit
keras atau yg sedang dalam keadaan koma.
 Kerugian :
a. Rasa nyeri suntikan, apalagi kalau seringkali
harus diberikan.
b. Efek psikologis pada pasien yg takut suntik.
c. Kekeliruan pemberian atau dosis, hampir tidak
mungkin diperbaiki.
d. Obat hanya dpt diberikan kpd pasien di RS
dan tempat-tempat praktek.
Isty
OBAT BENTUK SEDIAAN
SETENGAH PADAT
 Obat bentuk sediaan setengah padat pada
umumnya digunakan sebagai obat luar,
dioleskan pada kulit untuk keperluan terapi atau
berfungsi sebagai pelindung kulit.
 Dpt pula berfungsi sebagai kosmetika.
 Menurut karakteristik fisik-konsistensi, obat yg
digunakan pada kulit dpt dibagi 3 yaitu :
a. Cairan kental atau encer = linimentum
b. Setengah padat = unguentum, cream, pasta.
c. Lebih bersifat padat = sapo medicatus,
emplastrum.
Isty
LINIMENTUM
 Latin : linere = gosokkan.
 Linimentum adalah: bentuk sediaan kental atau
cair yang dioleskan pada kulit.
 Dapat berupa larutan zat berkhasiat dlm
minyak/ lemak atau berupa emulsi, yaitu hasil
proses penyabunan yg banyak mengandung air
shg bila dioleskan pada kulit memberikan
perasaan sejuk.
 Keuntungan linimentum dibanding unguentum :
a. Lebih mudah dicuci dari kulit.
b. Penetrasi dari linimentum lebih baik. Isty
UNGUENTUM & CREMOR
 Unguentum atau salep adalah :
sediaan setengah padat utk digunakan sebagai
obat luar, mudah dioleskan pada kulit tanpa
kekerasan dan tanpa pemanasan terlebih dulu.
 Konsistensi salep kira-kira spt mentega.
 Syarat utama dari salep adalah : bahan obat
terkandung harus terbagi rata/ terdispersi
homogen dalam vehikulum.
 Cremor : merupakan suatu variasi dari salep dan
disebut juga cream.
Isty
 Cremor mengandung banyak air yg dapat
memberikan perasaan sejuk/ dingin pada kulit.
 Di tinjau dari kegunaan dalam terapi, salep
dapat dikelompokkan sbb :
1. Salep epidermis
2. Salep mukosa
3. Salep endodermik
4. Cremor/ cream
5. Jelly atau gel

Isty
PASTA

 Pasta adalah :
obat luar yg digunakan untuk praktek
dermatologi, konsistensi pasta lebih kenyal
daripada unguentum.
 Pasta tidak memberikan rasa berminyak seperti
halnya kebanyakan unguentum.
 Pasta mengndung proporsi besar bahan serbuk
(40 – 50 %).

Isty
 Beberapa keuntungan pasta al :
a. Pasta mengikat cairan sekret, pasta lebih baik
dari unguentum untuk lesi yg akut dgn
tendensi mengeluarkan cairan/ sekret.
b. Pasta tidak mempunyai daya penetrasi,
mengurangi rasa gatal lokal.
c. Bahan obat dalam pasta lebih melekat pada
kulit sehingga meningkatkan daya kerja
lokal.

Isty
SAPO
 Sapo atau sabun didapat dengan proses
penyabunan alkali dengan lemak atau asam
lemak tinggi.
 KOH menghasilkan sabun lunak/ lembek.
 NaOH menghasilkan sabun keras.

Isty
EMPLASTRUM DAN COLLEMPLASTRUM
 Dari segi kimia, emplastrum adalah :
hasil proses penyabunan dari asam lemak
dengan logam berat.
 Emplastrummerupakan bahan utk dipakai sbg
obat luar, konsistensinya sedemikian rupa shg
mudah melekat pada kulit, biasanya dilapisi
dengan kain.
 Tujuan pemberian emplastrum :
a. Memberikan proteksi dan bantuan mekanis
pada kulit.
Isty
b. Obat tidak gampang meleleh shg efek lokal
lebih intensif.
 Emplastrum yang dioleskan pada kain disebut :
collemplastrum atau plester.

Isty
OBAT BENTUK SEDIAAN PADAT
 Keuntungan resep bentuk sediaan padat :
a. Pembuat resep cepat menuliskan resep.
b. Pasien relatif cepat dapat dilayani di apotek.
 Kerugian resep bentuk sediaan padat :
a. Obat hrs mengalami disintegrasi dan disolusi
dalam GI tract sebelum diabsorpsi utk
mencapai efek sistemik.
b. Mulai bekerja obat lebih lama drpada solutio.
c. Bioavailabilitas obat sering tdk sempurna.
Isty
PULVIS
 Pulvis atau serbuk adalah :
bahan atau campuran yg homogen dari bahan-
bahan yg diserbukkan dan berada dalam
keadaan relatif kering.
 Pulveres umumnya digunakan untuk obat dalam,
utk efek sistemik hanya sebagai pengecualian
utk obat luar utk dilarutkan dalam jumlah air
tertentu.

Isty
CAPSULAE

 Capsulae atau kapsul adalah :


sediaan obat terbungkus cangkang kapsul yg
umumnya terbuat dari gelatine.
 Ada 2 macam kapsul :
a. Kapsul keras : umumnya berisikan bahan obat
yg kering.
b. Kapsul lunak : berisikan bahan obat berupa
minyak atau larutan obat dalam minyak spt
vitamin A, D, E, K.
Isty
TABULAE COMPRESSAE = COMPRESSI = TABLET

 Compressi atau tablet adalah :


sediaan padat yang kompak, dibuat secara
kempa-cetak, berbentuk pipih dengan kedua
permukaan rata atau cembung, dan
mengandung satu atau beberapa bahan obat,
dengan atau tanpa zat tambahan.
 Zat tambahan yg digunakan dapat berfungsi sbg
zat pengisi, zat pengembang, zat pengikat, zat
pelicin, zat pembasah.
 Berat tablet normal antara 300 – 600 mg, yaitu
jumlah berat bahan obat + zat tambahan.
Isty
 Tablet yg dilapisi dengan bahan tertentu disebut
: tablet bersalut.
 Tujuan menyalut tablet adalah :
a. Meningkatkan stabilitas bahan obat yang
tanpa salut mudah rusak karena kelembaban
udara atau oksigen di udara.
b. Menutupi rasa bahan obat yang tdk enak.
c. Menghindari penguapan zat atau bahan dalam
tablet.
d. Memperbaiki rupa tablet..
e. Merupakan identifikasi dari produk pabrik
obat tertentu. Isty
 Beberapa cara menyalut tablet sbb :
a. Tablet bersalut gula. Disebut dragee.
b. Tablet bersalut selaput/ film.
c. Tablet bersalut enterik : disalut dengan bahan
atau zat penyalut yg tdk hancur dalam
suasana asam di lambung, tetapi hancur dan
larut dalam suasana relatif basa di usus dan
membebaskan obat yg terkandung dalam
tablet (enteric coating).

Isty
Syarat-syarat tablet
 Ukuran seragam : diameter tablet 1½ - 3 kali
tebal tablet.
 Botol seragam : penyimpanan rata-rata untuk
tablet dengan berat 300 mg atau lebih adalah
5 – 10 %.
 Waktu hancur/ disintegrasi tablet : harus hancur
dalam ar dalam waktu tidak lebih dari 15 menit
pada suhu 36 – 38 °C.
 Waktu hancur tablet bersalut gula : harus
hancur dalam air dalam waktu tidak lebih dari 60
menit. Isty
Macam tablet
 Tablet untuk obat luar untuk efek lokal/ topikal.
-- dilarutkan dalam air.
 Tablet untuk obat dalam diminum untuk efek
sistemik.
 Tablet bersalut enterik.
 Tablet sustained release (untuk menghindarkan
pemberian obat banyak kali dalam sehari),
cukup sekali dalam 12 jam atau 24 jam.
 Tablet yang dimasukkan ke dalam tubuh
(vagina).
 Tablet implantasi (pellet atau implant/ susuk).
Isty
PILULAE = PIL

 = bola kecil.
 Bentuk sediaan : masa bulat dan mengandung
satu atau lebih bahan obat.
 Disamping bahan berkhasiat, ada bahan
tambahan berupa zat pengisi, zat pengikat, zat
pembasah, zat penabur dan zat penyalut.

Isty
SUPPOSITORIA
 Suppositoria = pil taruh adalah :
bentuk sediaan padat yang mengandung obat.
 Cara penggunaan : dengan memasukkannya ke
dalam salah satu rongga tubuh (body cavity)
yaitu ke dalam :
a. Rectum (suppsositoria analia).
b. Vagina (suppositoria vaginalia atau ovula).
c. Urethra (suppositoria urethralia atau bougie
atau bacilla.

Isty
 Syarat utama :
a. Harus padat pada suhu kamar biasa.
b. Mencair susudah dimasukkan ke dalam
rectum/ vagina/ urethra dan melarut dalam
cairan setempat.
 Tujuan memberikan obat suppositoria :
a. Untuk efek lokal : haemorrhoid, fissura ani.
b. Untuk efek sistemik : biasanya hanya kalau
pemberian secara lain sulit dilakukan.
Suppositoria merupakan bentuk sediaan
teakhir yang dipilih untuk efek sistemik.
Isty
Bentuk-bentuk suppositoria
1. Untuk anal :
a. Bentuk torpedo
b. Bentuk peluru
c. Bentuk kerucut
2. Untuk vaginal : bentuk telur.
3. Untuk uretra : bentuk batang.
Suppositoria harus disimpan di tempat yang sejuk
pada suhu 5 – 15 °C, supaya jangan menjadi
lunak/ lembek sehingga tidak dapat dipakai.
Isty
Waktu dan cara pemakaian
suppositoria
 Sesudah defaecatio untuk suppositoria
analia : untuk menghindarkan obat
dikeluarkan terlalu cepat bersama faeces
sebelum sempat bekerja.
 Malam sebelum tidur : penderita dalam
posisi terlentang untuk menghindarkan
melelehnya obat keluar rectum/ vagina.

Isty
Isty

Anda mungkin juga menyukai