Anda di halaman 1dari 21

C.

TEORI KEPERAWATAN DAN KEPERAWATAN KELUARGA


1. Teori Keperawatan
1. Definisi .
Teori keperawatan didefinisikan oleh Stevens (1981) sebagai
usaha untuk menguraikan dan menjelaskan berbagai fenomena
dalam keperawatan . Teori keperawatan berperan dalam
membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lainnya dan
bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan memperkirakan
dan mengontrol hasil asuhan keperawatan yang dilakukan.
Teori keperawatan menurut Barnum 1990 merupakan usaha-
usaha untuk menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai
keperawatan.
2. Tujuan teori keperawatan
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci
perkembangan ilmu keperawatan dan pengembangan profesi
keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya:
1) Adanya teori keperawatan diharapkan dapat memberikan
alasan-alasan tentang kenyataan-kenyataan yang dihadapi
dalam pelayanan keperawatan , baik bentuk tindakan atau
bentuk model praktek keperawatan sehingga berbagai
permasalahan dapat teratasi.
2) Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi
perawat untuk memahami berbagai pengetahuan dalam
pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat
memberikan dasar dalam menyelesaikan berbagai masalah
keperawatan .
3) Adanya teori keperawatan membantu proses penyelesain
masalah dalam keperawatan dengan memberikan arah
yang jelas bagi tujuan tindakan keperawatan sehingga
segala bentuk dan tindakan dapat dipertimbangkan.
4) Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar
dari asumsi dan filosofi keperawatan sehingga
pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan
dapat terus bertambah dan berkembang.
3. Karakteristik Teori Keperawatan
Torrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983) menegaskan terdapat
lima karakteristik dasar teori keperawatan :
1) Teori keperawatan mengidentifikasikan dan mendefinisikan
sebagai hubungan yang spesifik dari konsep-konsep
keperawata seperti hubungan antara konsep manusia,
konsep sehat-sakit, konsep lingkungan dan keperawatan.
2) Teori keperawata bersifat ilmiah, artinya teori keperawatan
digunakan dengan alasan atau rasional yang jelas dan
dikembangkan dengan menggunakan cara berpikir yang
logis.
3) Teori keperawatan bersifat sederhana dan umum, artinya
teori keperawatan dapat digunakan pada masalah sederhana
maupun masalah kesehatan yang kompleks sesuai dengan
situasi praktek keperawatan.
4) Teori keperawatan berperan dalam memperkaya body of
knowledge keperawatan yang dilakukan melalui penelitian.
5) Teori keperawatan menjadi pedoman dan berperan dalam
memperbaiki kualitas praktek keperawatan.
4. Faktor Yang Mempengaruhi Teori Keperawatan
1) Filosofi Florence Nigtingale
Florence merupakan salah satu pendiri yang meletakkan
dasar-dasar teori keperawatan yang melalui filosofi
keperawatan yaitu dengan mengidentifikasi peran perawat
dalam menemukan kebutuhan dasar manusia pada klien
serta pentingnya pengaruh lingkungan di dalam perawatan
orang yang sakit yang dikenal dengan teori lingkungannya.
Selain Florence juga membuat standar pada pendidikan
keperawatan serta standar pelaksanaan asuhan keperawatan
yang efesien.Beliau juga membedakan praktek keperawatan
dengan kedokteran dan perbedaan perawatan pada orang
yang sakit dengan yang sehat.
2) Kebudayaan
Kebudayaan juga mempunyai pengaruh dalam
perkembangan teori-teori keperawatan diantaranya dengan
adanya pandangan bahwa dalam memberikan pelayanan
keperawatan akan lebih baik dilakukan oleh wanita karena
wanita mempunyai jiwa yang sesuai dengan kebutuhan
perawat, akan tetapi perubahan identitas dalam proses telah
berubah seiring dengan perkembangan keperawatan
sebagai profesi yang mandiri, demikian juga yang dahulu
budaya perawat dibawah pengawasan langsung dokter,
dengan berjalannya dan diakuinya keperawatan sebagai
profesi mandiri, maka hak dan otonomi keperawatan telah
ada sehingga peran perawat dan dokter bukan di bawah
pengawasan langsung akan tetapi sebagai mitra kerja yang
sejajar dalam menjalankan tugas sebagai tim kesehatan.
3) Sistem Pendidikan
Pada sistem pendidikan telah terjadi perubahan besar dalam
perkembangan teori keperawatan . Dahulu pendidikan
keperawatan belum mempunyai sistem dan kurikulum
keperawatan yang jelas, akan tetapi sekarang keperawatan
telah memiliki sistem pendidikan keperawatan yang
terarah sesuai dengan kebutuhan rumah sakit sehingga
teori-teori keperawatan juga berkembang dengan orientasi
pada pelayanan keperawatan .
4) Pengembangan Ilmu Keperawatan
Pengembangan ilmu keperawatan ditandai dengan adanya
pengelompokan ilmu keperawatan dasar menjadi ilmu
keperawatan klinik dan ilmu keperawatan komunitas yang
merupakan cabang ilmu keperawatan yang terus
berkembang dan tidak menutup kemungkinan pada tahun-
tahun yang akan datang akan selalu ada cabang ilmu
keperawatan yang khusus atau subspesialisasi yang diakui
sebagai bagian ilmu keperawatan sehingga teori-teori
keperawata dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
atau lingkup bidang ilmu keperawatan
5. Pandangan Beberapa Ahli Tentang Teori dan Model Konsep
Keperawatan
1) Teori Florance Nicghtingale
Teori Nicghtingale (1860) ini memposisikan
lingkungan sebagai fokus asuhankeperawatan, dan
perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit
model konsep inidalam upaya memisahkan antara
profesi keperawatan dan kedokteran. Orientasi
pemberianasuhan keperawatan atau tindakan
keperawatan lebihketenangan, dan nutrisi yang
adequate,dengan dimulai dari pengumpulan data
dibandingkan dengan tindakan pengobatan
semata,upaya teori tersebut dalam rangka perawat
mampu menjalankan praktek keperawatan mandiritanpa
tergantung dengan profesi lain.
Nightingale tidak memandang perawat secara sempit
hanya sibuk dengan masalahpemberian obat dan
pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian
udara, lampu,kenyamanan lingkungan, kebersiahn,
ketenangan, dan nutrisi yang adekuat (Ninghtingale,
1860;Torres,1986).
Torres (1986) mencatat bahannightangle memberikan
konsep dan penawaran yangdapat divalidasi dan
digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan
2) Teori Peplau
Teori Hildegrad Peplau (1952) berfokus pada individu,
perawat, dan proses interaktif (Peplau, 1952) ; yang
menghasilkan hubungan antara perawat dan klien
(Torres,1986;Marriner-Tomey,1994). Berdasarkan teori
ini klein adalah individu dengankebutuhan prasaan,dan
keperawatan dalam proses interpersonal dan terapeutik.
Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan
hubungan antara perawat dan klien dimana perawat
bertugas sebagai narasumber,konselor,dan wali.
TeoriPeplau merupakan teori yang unik di mana
hubungan kolaborasi perawat danklien membentuk
suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan
interpersonal yang efektif dalam membantu pemenuhan
kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan Sills,1990).
Hubungan interpersonal perawat-klien digambarkan
sebagai fase-fase yang saling tumpangtindih seperti
berikut ini : Orientasi, identifikasi, penjelasan, dan
resolusi ( Chinn dan Jacobs,1995).
3) Teori Henderson
Teori keperawatan Virginia Henderson (Harmer dan
Henderson, 1955) mencakupseluruh kebutuhan dasar
seorang manusia. Henderson (1964) mendefinisikan
keperawatansebagai:Membantu individu yang sakit dan
yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yangmemiliki
kon-tribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya...
dimana individu tersebutakan mampu mengerjakannya
tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan, kemauan,
danpengetahuan yang dibutuhkan. Dan hal ini
dilakukan dengan cara membantu mendapatkankembali
kemandiriannya secepat mungkin
Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14
kebutuhan dasar Henderson,memberikan kerangka
kerja dalam melakukan asuhan keperawatan
(Henderson, 1966):
1. Bernafas secara normal
2. Makan dan minum cukup
3. Eliminasi
4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang
dikehendaki
5. Istirahat dan tidur
6. Memilih cara berpakaian; berpakaian dan
melepaskan pakaian
7. Mempertahankan temperatur tubuh dalam
rentang normal
8. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
9. Menghindari bahaya dari lingkungan
10. Berkomunikasi dengan orang lain
11. Beribadah menurut keyakinan
12. Bekerja yang menjanjikan prestasi
13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai
bentuk rekreasi
14. Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingin
tahuan yang mengacu pada perkembangandan
kesehatan normal
4) Teori Rogers
Martha E. rogers Keperawatan adalah pengetahuan
yang ditujukan untuk mengurangi kecemasan terhadap
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan , pencegahan
penyakit, perawatan rehabilitasi penderita sakit serta
penyandang cacat. Teori Rogers berfokus pada proses
kehidupan manusia. Menurutnya kehidupan seseorang
dipengaruhi alam sebagai lingkungan hidup manusia
dan pola pertumbuhan dan perkembangan seseorang.
Asumsi dasar teori rogers tentang manusia, Manusia
adalah kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan
antara satu dengan yang lain. Kehidupan setiap manusia
adalah sesuatu yang unik . tidak ada dua hal didalam
kehidupan ini yang dapat diulang dengan cara yang
samadi bawah keadaan yang sama jalan hidup
seseorang berbeda dengan yang lain.
Perkembangan manusia dapat dinilai dari tingkah
lakunya. Manusia diciptakan dengankarakteristik dan
keunikan tersendiri misalnya dalam hal sifat dan emosi.
Pada intinya Rogersmemandang keperawatan sebagai
ilmu dan m,endukung adanya penelitian keperawatan.
Oleh sebab itu keperawatan menggembangkan
pengetahuan dar ilmu-ilmu dasar dan fisiologi
,begitu juga dengan ilmu keperawatan itu sendiri.
Ilmu keperawatan bertujuan untuk mengembangkan
penelitian ilmia dan analisis logis dan kemampuan
menerapkanya dalam praktik keperawatan. Inti
pengetahuan ilmiah keperawatan merupakan hasil
penemuan terbaru keperawatan.
Keperawatan merupakan ilmu tentang humanispik
5) Teori Orem
Dorothea Orem (1971) Keperawatan adalah sebuah
pertolongan atas pelayanan yang diberikan untuk
menolong orang secara keseluruhan ketika mereka atau
orang yang bertanggung jawab atas perawatan mereka
tidak mampu memberikan perawatan kepadamereka.
Keperawatan merupakan salah satu daya atau usaha
manusia untuk membantu manusia lain dengan
melakukan atau memberikan pelayanan yang
professional dan tindakan untuk membawa manusia
pada situasi yang saling menyayangi antara manusia
dengan bentuk pelayanan yang berfokus kepada
manusia seutuhnya yang tidak terlepas dari
lingkungannya.
Menurut OREM asuhan keperawatan dilakukan dengan
keyakinan bahwa setiap orang memperlajari
kemampuan untuk merawat diri sendiri sehingga
membantu individu memenuhi kebutuhan hidup,
memelihara kesehatan dan kesejahteraan. Teori ini
dikenal dengan Perawatan Diri Orang dewasa dapat
merawat diri mereka sendiri, sedangkan bayi, lansia dan
orang sakit membutuhkan bantuan untuk memenuhi
aktivitas self care mereka. Orem mengklasifikasikan
self care dalam 3 syarat :
1. Syarat universal : fisiologi danpsikososial
termasuk kebutuhan udara, air, makanan,
eliminasi, aktivitas dan istirahat,
sosial,pencegahan bahaya.
2. Syarat pengembangan : untuk meningkatkan
proses perkembangan sepanjang siklus hidup.
3. Penyimpangan kesehatan berhubungan dengan
kerusakan atau penyimpangan cara, struktur
norma dan integritas yang dapat mengganggu
kemampuan seseorang untuk melakukan self
care. Asuhan keperawatan mandiri dilakukan
dengan memperhatikan tingkat ketergantungan
atau kebutuhan pasien dan kemampuan pasien.
Oleh karena itu ada tiga tingkatan dalam asuhan
keperawatan mandiri. Perawat memberi
keperawatan total ketika pertama kali asuhan
keperawatan dilakukan karena tingkat
ketergantungan pasien yang tinggi (system
pengganti keseluruhan). Perawat dan pasien
saling berkolaborasi dalam tindakan
keperawatan (system pengganti sebagian) Pasien
merawat dirisendiri dengan bimbingan perawat
(system dukungan/pendidikan)
6) Teori King
Tujuan yang ingin dicapai dari teori Imogene King
(1971, 1981, 1987) berfokus pada interaksi tiga sistem:
sistem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial.
Ketiganya membentuk hubungan personal antara
perawat dan klien. Hubungan perawat dan klien
merupakan sarana dalam pemberian asuhan
keperawatan, dimana proses interpersonal dinamis yang
ditampilkan oleh perawat dan klien dipengaruhi oleh
perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh
sistem asuhan kesehatan yang berlaku (king, 1971,
1981). Tujuan perawat adalah memanfaatkan
komunikasi untuk membantu klien dalam menciptakan
dan mempertahankan adaptasi positif terhadap
lingkungan.
7) Teori Roy
Keperawatan adalah sebagai ilmu pengetahuan melalui
proses analisa dan tindakan yang berhubungan untuk
merawat klien yang sakit atau yang kurang sehat.
Sebagai ilmu pengetahuan keperawatan metode yang
digunakan adalah terapeutik, scientik dan knowledge
dalam memberikan pelayanan yang esensial untuk
meningkatkan dan mempengaruhi derajat kesehatan.
Roy menggambarkan metode adaptasi dalam
keperawatan. Individu adalah makhluk bio, psikososial
sebagai satu kesatuan yang utuh. Seseorang dikatakan
sehat jikamampu berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
biologis, psikologis dan sosial.seluruh individu harus
beradaptasi terhadap kebutuhan berikut :
1. Pemenuhan kebutuhan fisiologis dasar.
2. Pengembangan konsep diri positif.
3. Penampilan peran sosial.
4. Pencapaian keseimbangan antara kemandirian
dan ketergantungan
8) Teori Watson
Jean Watson dalam memahami konsep
keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan
manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan
Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan.
Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa
manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia
yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar
biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi
kebutuhan makanan dan cairan,kebutuhan eliminasi dan
kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan
fungsional) yang meliputi kebutuhan aktifitas dan
istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial,
(kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan
untuk berprestasi, kebutuhan organisasi,dan kebutuhan
intra dan interpersonal (kebutuhan untuk
pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Berdasarkan empat kebutuhan tersebut, Jean Waston
memahami bahwa manusia adalah makhluk yang
sempurna yang memiliki berbagai macam ragam
perbedaan, sehingga dalam upaya mencapai kesehatan,
manusia seharusnya dalam keadaan sejahtera baik fisik,
mental dan spiritual karena sejahtera merupakan
keharmonisan antara pikiran, badan dan jiwa sehingga
untuk mencapai keadaan tersebut keperawatan harus
berperan dan meningkatkan status kesehatan,
mencegah terjadinya penyakit, mengobati berbagai
penyakit dan penyembuhan kesehatan dan fokusnya
pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit
9) Teori Leininger
Teori Leininger adalah untuk menyediakan langkah-
langkah perawatan yang selaras dengan individu atau
kelompok budaya kepercayaan, praktik, dan nilai-nilai.
Pada tahun 1960-an dia menciptakan budaya kongruen
perawatan jangka panjang, yang merupakan tujuan
utama transkultural keperawatan praktek. Budaya
perawatan sebangun adalah mungkin bila tindakan
terjadi dalam hubungan perawat-klien (Leininger,
1981).
2. Teori Keperawatan Keluarga
1. Konsep Keluarga
A. Definisi
Menurut Bailon dan Maglaya (1978) yang dikutip oleh
Herawati (2000:2) keluarga adalah dua atau lebih individu yang
hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah,
perkawinan atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu
dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan
menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
Menurut Duvall dan Logan (1986) yang dikutip oleh
Herawati (2000:2) keluarga adalah sekumpulan orang dengan
ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk
menciptakan mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap
anggota keluarga.
B. Struktur Keluarga
a. Elemen struktur keluarga menurutFriedman
1) Struktur peran keluarga
Menggambarkan peran masing-masing anggota
keluarga baik didalam keluarganya sendiri maupun
peran dilingkungan masyarakat.
2) Nilai atau norma keluarga
Menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari
dan diyakini dalam keluarga
3) Pola komunikasi keluarga
Menggambarkan bagaimana cara pola komunikasi
diantara orang tua, orang tua dan anak, diantara
anggota keluarga ataupun dalam keluarga.
4) Struktur kekuatan keluarga
Menggamgarkan kemampuan anggota keluarga
untuk mengendalikan atau mempengaruhi orang
lain dalam perubahan perilaku ke arah positif.
b. Ciri – ciri struktur keluarga
1) Terorganisasi
Keluarga adalah cerminan organisasi, dimana
masing-masing anggota keluarga memiliki peran
dan pungsi masing-masing sehingga tujuan keluarga
dapat tercapai. Organisasi yang baik ditandai
dengan adanya hubungan yang kuat antara anggota
sebagai bentuk saling ketergantungan dalam
mencapai tujuan.
2) Keterbatasan
Dalam mencapai tujuan, setiap anggota keluarga
memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-
masing sehingga dalam berinteraksi setiap anggota
tidak semena-mena, tetapi mempunyai keterbatasan
yang dilandasi oleh tanggung jawab masing-masing
anggota keluarga.
3) Perbedaan
Adanya peran yang beragam dalam keluarga
menunjukan masing-masing anggota keluarga
mempunyai peran dan fungsi yang berbeda dan khas
seperti halnya peran ayah sebagai pencari nafkah
utama, peran ibu yang merawat anak-anak.
c. Dominasi
C. Tipe / Bentuk Keluarga
a. The Nuclear family (keluarga inti)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak
b. The dyad family
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak)
yang hidup bersama dalam satu rumah.
c. Keluarga usila
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang sudah
tua dengan anak yang sudah memisahkan diri.
d. The childless family
Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan
untuk mendapatkan anak terlambat waktunya yang
disebabkan karena mengejar karier/pendidikan yang
terjadi pada wanita.
e. The extended family
Keluarga yang terdiri dari dari tiga generasi yang hidup
bersama dalam satu rumah,seperti nuclear family
disertai: paman, tante, orang tua (kakek-nenek),
keponakan
f. The single parent family
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu)
dengan anak.
5 hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian
dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)
a. Commuter family
Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi
salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan
orang tua yang bekerja di luar kota bisa berkumpul pada
anggota keluarga pad saat ”weekend”
b. Multigenerational family
Keluarga dengan beberapa generasi atau kelompok
umur yang tinggal bersama dalam satu rumah.
c. Kin-network family
Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah
atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-
barang dan pelayanan yang sama (contoh: dapur, kamar
mandi, televisi, telepon,dll)
d. Blended family
Duda atau janda (karena perceraian) yang menikah
kembali dan membesarkan anak dari perkawinan
sebelumnya.
e. The single adult living alone/single adult family
Keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup
sendiri karena pilihannya atau perpisahan (perceraian
atau ditinggal mati)
D. Peranan Keluarga
a. Peran – peran formal
Peran- peran formal bersifat eksplisit yaitu setiap
kandungan struktur peran kelurga. Berbagai peranan
yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1) Peranan Ayah
Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak,
berperan sebagai pencari nafkah, pendidik,
pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya
serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2) Peranan Ibu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu
mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga,
sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari
peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat
berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam
keluarganya.
3) Peran Anak :
Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai
dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental,
sosial, dan spiritual.
b. Peran – peran informal
Peran- peran informal bersifat implisit biasanya tidak
tampak ke permukaan dan dimainkan hanya untuk
memenuhi kebutuhan- kebutuhan emosional individu
dan atau untuk menjaga keseimbangan dalam keluarga
misalnya: pendorong, penguat, pendamai,pengharmonis
E. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman, 1998 hal 100, didefinisikan
sebagai hasil atau konsekwensi dari struktur keluarga. Lima
fungsi keluarga yang paling berhubungan erat saat mengkaji
dan mengintervensi keluarga adalah ;
a. Fungsi Afektif (Fungsi pemeliharaan kepribadian) :
untuk stabilitas kepribadian kaum dewasa, memenuhi
kebutuhan – kebutuhan para anggota keluarga.
b. Sosialisai dan Fungsi penempatan sosial : untuk
sosialisasi primer anak – anak yang bertujuan untuk
membuat mereka menjadi anggota masyarakat yang
produktif, dan juga sebagai penganugrahan status
anggota keluarga.
c. Fungsi Reproduksi : untuk menjaga kelangsungan
keturunan/generasi dan menambah sumber daya
manusia, juga untuk kelangsungan hidup masyarakat.
d. Fungsi Ekonomis : untuk mengadakan sumber – sumber
ekonomi yang memadai dan mengalokasikan sumber –
sumber tersebut secara efektif.
e. Fungsi Perawat Kesehatan : untuk mengadalan
kebutuhan-kebutuhan fisik – pangan, sandang, papan
dan perawatan kesehatan.
F. Tugas – tugas Keluarga
Tugas kesehatan keluarga menurut Nasrul effendy,1998,
hal 42, adalah sebagai berikut :
a. Mengenal masalah kesehatan.
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah
yang sehat
e. Mempertahankan hubungan dengan (menggunakan)
fasilitas kesehatan masyarakat.
2. Konsep Kesehatan Keperawatan Keluarga
A. Keluarga Sebagai Unit Analisis dalam Keperawatan
Alasan keluarga sebagai Unit Pelayanan (Ruth B Freeman,
1981)
a. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan
merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan
masyarakat.
b. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan,
mencegah, megabaikan, atau memperbaiki masalah-
masalah kesehatan dalam kelompoknya.
c. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling
berkaitan, dan apabila salah satu anggota keluarga
mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh
terhadap anggota keluarga lainnya.
d. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai
individu (pasien), keluarga tetap berperan sebagi
pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan
keluarganya.
e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah
untuk berbagai upaya kesehatan masyarakat.
B. Siklus Penyakit dan Kemiskinan Keluarga.
Dalam memberikan asuhan perawatan terhadap keluarga,
lebih ditekankan pada keluarga-keluarga dengan keadaan sosial
perekonomian yang rendah. Keadaan social ekonomi yang
rendah pada umunya berkaitan erat dengan berbagai masalah
kesehatan yang mereka hadapi disebabkan karena ketidak
mampuan dan ketidak tahuan dalam mengatasi berbagai
masalah yang meraka hadapi.
Masalah kemiskinan akan sangat mengurangi kemampuan
keluarga utuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga
terhadap kebutuhan gizi, perumahan dan lingkungan sehat,
pendidikan dan kebutuhan lainnya. Jelas kesemuannya itu
dengan mudah meyababkan suatu peyakit.
C. Peran Perawat dalam Askep Keluarga
Dalam memberikan asuhan perawatan keluarga, ada beberapa
peranan yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:
a. Pemberian asuhan perawatan kepada anggota keluarga
yang sakit.
b. Pengenal atau pengamat masalah kebutuhan kesehatan
keluarga.
c. Coordinator pelayanan kesehatan dan keperawatan
kesehatan keluarga.
d. Fasilitator, menjadikan pelayanan kesehatan itu mudah
dijangkau dan perawat mudah dapat menampung
permasalahan yang dihadapi keluarga dan membantu
mencarikan jalan pemecahannya.
e. Pendidikan kesehatan, perawat dapat berperan sebagai
pendidik untuk merubah perilaku keluarga dari perilaku
tidak sehat menjadi perilaku yang sehat
D. Prinsip – Prinsip Keperawatan Keluarga
Ada beberapa prinsip penting yangperlu diperhatikan dalam
memberikan asuhan keperawatan kesehatan keluarga, adalah:
a. Keluarga sebagai unit atau satu kesatuan dalam
pelayanan kesehatan.
b. Dalam memberikan asuhan perawatan kesehatan
keluarga, sehat sebagai tujuan utama.
c. Asuhan keperawatan yang diberikan sebagai sarana
dalam mencapai peningkatan kesehatan keluarga.
d. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga,
perawat melibatkan peran serta aktif seluruh keluarga
dalam merumuskan masalah dan kebutuhan
e. Lebih mengutamakan kegiatan-kegiatan yang bersifat
promotif dan prefentif dengan tidak mengabaikan upaya
kuratif dan prefentif.
f. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan
keluarga memanfaatkan sumber daya keluarga
semaksimal mungkin untuk kepentingan kesehatan
keluarga.
g. Sasaran asuhan perawatan kesehatan keluarga adalah
keluarga keseluruhan.
h. Pendekatan yang dipergunakan dalam memberikan
asuhan kesehatan keluarga adalah pendekatan
pemecahan masalah dalam menggunakan proses
keperawatan.
i. Kegiatan utama dalam memberikan asuhan
keperawatan kesehatan keluarga adalah penyuluhan
kesehatan dan asuhan perawatan kesehatan
dasar/perawatan dirumah.
j. Diutamakan terhadap keluarga yang termasuk resiko
tinggi.
D. PENERAPAN MODEL DAN TEORI DALAM KOMUNITAS
Beberapa teori dan Model yang dapat digunakan di dalam praktik
keperawatan komunitas
1. Teori lingkungan oleh Nightingale (Nightingale’s theory of
environment)
2. Self-Care Model oleh Orem
3. Adaptation Model dari Roy, S.C
4. Health Care System Model oleh Betty Neuman
A. Teori lingkungan
Nightingale’s Theory of Environment:
a. Cokus dari teori lingkungan ini adalah : pelayanan pencegahan
pada populasi.
b. Pada Masa Perang Crime dijelaskan bahwa lingkungan yang buruk
meningkatkan angka kejadian penyakit infeksi dan kesehatan dapat
ditingkatkan dengan menyediakan ventilasi, air bersih, kehangatan,
pencahayaan dan kebersihan yg cukup.
c. Jika lingkungan kotor maka kesehatan akan menjadi buruk/sakit
dan begitu juga sebaliknya.
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan kesehatan
komunitas:
a. Kenapa pelayanan tersebut kita ciptakan
b. Siapa yang mendapatkan keuntungan dari pelayanan tersebut
c. Siapa yang membayar pelayanan tersebut
d. Berapa harga yang harus dibebankan pd penerima pelayanan
e. Bagaimana persepsi publik terhadap pelayanan tersebut
B. Self H care model
Model ini dapat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan
akhir dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam
melakukan upaya kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan
keluarga yaitu : mengenal masalah, mengambil keputusan untuk
mengatasi masalah, merawat anggota keluarga yang emngalami
gangguan kesehatan, memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang
kesehatan dan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan dengan cara
tepat
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan untuk meningkatkan kesehatan
komunitas:
a. Kenapa pelayanan tersebut kita ciptakan
b. Siapa yang mendapatkan keuntungan dari pelayanan tersebut
c. Siapa yang membayar pelayanan tersebut
d. Berapa harga yang harus dibebankan pada penerima pelayanan
e. Bagaimana persepsi publik terhadap pelayanan tersebut
Ada tiga tipe Kebutuhan Self-Care :
1. niversal yaitu umum untuk semua manusia, aktifitas Self-Care
yang penting untuk memenuhi kebutuhan fisiologis dan
psikologis
2. Developmental yaitu aktifitas penting untuk membantu
seseorang untuk kemajuan perkembangan
3. Deviasi kesehatan : aktifitas yang dibutuhkan untuk membantu
seseorang mengatasi kemunduran tingkat sehat (wellness)
C. Adaptation model
Penekanan pada penurunan stress dengan cara memperkuat garis
pertahanan diri yang bersifat fleksibelI normal dan resisten. Sehat
adalah suatu keseimbangan bio-psiko-sosio kultural dan spritual pada
tiga garis pertahanan klien yaitu fleksibel, normal dan resisten.
Askep ditujukan untuk mempertahanan keseimbangan tersebut
dengan fokus pada empat inter*ensi yaitu : Intervensi yang bersifat
promosi, prevensi, kuratif dan rehabilitatif.
Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi
tujuannya adalah untuk mempertahankan perilaku adaptif dan
merubah perilaku maladaptive pada komunitas. Adapun upaya
pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan
kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif. Model ini
digunakan sebagai pedoman dalam memberikan perawatan pada anak-
anak, lansia dan di komunitas dan lebih menekankan pada faktor
psikologis
D. Health care system model
Aplikasi model neuman pada komunitas sesuai dengan teori
neuman, kelompok atau komunitas dilihat sebagai klien dipengaruhi
oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan
penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari
5 tahap yaitu pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan
evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai