OLEH :
1. KAMALIA
2. ETI JUNIA ASTUTI
3. ANNISA YULIANA PRATIWI
4. ASHADI
5. ZUKARNAIN LUBIS
Assamu’alaikum,War.Wab
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik, serat hidayah-Nya
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya kami dapat menyelessaikan tugas dengan baik, tepat waktunya yang
berjudul “Askep Keluarga dengan Anak Remaja”
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Keperawatan
Keluarga. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada Ibu Aswati., Ners., M.pd selaku dosen pengampu mata kuliah
Keperawatan Keluarga.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari segi penulisan, bahasa ataupun penyusunannya. Oleh karena
itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari
dosen pengampuh mata kuliah Keperawatan Keluarga menjadi acuan dalam bekal
pengalaman bagi saya untuk lebih baik dimasa yang akan datang.
Penyusun,
KELOMPOK 5
DAFTAR ISI
COVER .............................................................................................................................i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................2
1.3 Tujuan ...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................3
2.1 Defini Remaja ...................................................................................................3
2.2 Tahap Perkembangan Remaja ..........................................................................
2.3 Karakteristik Perkembangan Remaja .............................................................
2.4 Tugas Perkembangan Pada Masa Remaja ......................................................
2.5 Keluarga ..............................................................................................................
2.6 Tugas Perkembangan Keluarga dengan Anak Usia Remaja .........................
2.7 Masalah-Masalah yang Terjadi Pada Keluarga dengan Tahap
Perkembangan Anak Usia Remaja ..................................................................
BAB III ASKEP KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA .......................................
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................14
A. Kesimpulan .....................................................................................................14
B. Saran ................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan
masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga dengan anak remaja.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a) Menyebutkan definisi keluarga dengan anak remaja.
b) Menjelaskan tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja.
c) Menjelaskan asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak remaja.
d)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat
anak belajar dan mengatakan sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga
umumnya anak melakukan interaksi yang intim. Menurut Slameto (2006)
keluarga adalah lembaga pendidikan yang yang pertama dan utama bagi
anak-anaknya baik pendidikan bangsa, dunia, dan negara sehingga cara orang
tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh terhadap belajar. Sedangkan
menurut Mubarak, dkk (2009) keluarga adalah perkumpulan dua orang atau
lebih yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap
anggota keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain.
Berdasarkan keanggotaannya, keluarga dapat dibagi dalam 3 jenis
(Duval, 1972 dalam Setiadi 2008), yaitu :
a. Nuclear family, sering disebut dengan keluarga inti, yaitu keluarga yang
anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum menikah.
b. Extended family, atau keluarga besar, yaitu keluarga yang anggotanya
terdiri dari ayah, ibu, serta family dari kedua belah pihak.
c. Horizontal extended family, yaitu keluarga yang anggotanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang telah menikah dan masih menumpang pada
orang tuanya.
MASALAH-MASALAH KESEHATAN
Pada tahap ini kesehatan fisik anggota keluarga biasanya baik. Tapi
promosi kesehatan tetap menjadi hal yang penting. Faktor-faktor resiko harus
diidentifikasi dan dibicarakan dengan keluarga, seperti pentingnya gaya hidup
keluarga yang sehat mulai dari usia 35 tahun, resiko penyakit jantung koroner
meningkat dikalangan pria dan pada usia ini anggota keluarga yang dewasa
mulai merasa lebih rentan terhadap penyakit sebagai bagian dari perubahan-
perubahan perkembangan dan biasanya mereka ini lebih menerima strategi
promosi kesehatan. Sedangkan pada remaja, kecelakaan terutama kecelakaan
mobil merupakan bahaya yang amat besar, dan patah tulang dan cedera
karena atletik juga umum terjadi .
Penyalahguanaan obat-obatan dan alkohol, keluarga berencana,
kehamilan yang tidak dikehendaki, dan pendidikan dan konseling seks
merupakan bidang perhatian yang relevan. Dalam mendiskusikan topik ini
dengan keluarga, perawat dapat terjebak dalam perselisihan atau masalah
antara orang tua dan kaum muda, remaja biasanya mencari pelayanan
kesehatan mencakup uji kehamilan, menggunakan obat-obatan, uji AIDS,
keluarga berencana, dan aborsi, diagnosis dan perawatan penyakit kelamin.
Agaknya telah menjadi trend yang sah bagi remaja untuk menerima
perawatan kesehatan tanpa ijin orang tua. Bila orang tua diikutsertakan maka
dilakukan wawancara terpisah sebelum mereka dikumpulkan .
Kebutuhan kesehatan yantg lain adalah dalam bidang hubungan dan
bantuan untuk memperkokoh hubungan perkawinan dan hubungan remaja
dengan orang tua. Konseling langsung yang bersifat menunjang atau mulai
rujukan ke sumber-sumber dalam komunitas untuk konseling, dan juga
pendidikan yang bersifat rekreasional, dan pelayanan lainnya mungkin
diperlukan, pendidikan promosi kesehatan umum juga diindikasikan.
BAB III
ASKEP KELUARGA DENGAN ANAK REMAJA
Status Imunisasi
Pendidikan
Kel. Jenis
Hub Kel.
Campak
Ket.
Umur
Hepatiti
KK
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan mwninggal
: Garis pernikahan
: Garis keturunan
: Keluarga yang tinggal serumah
b. Ny. S
Ny. Smengatakan urusan anaknya lebih banyak diserahkan
kepada ibunya. Sebagai istri Tn.A, sebagai ibu rumah tangga dan
juga membuka usaha warung di rumah.
c. An. M
An. M mengatakan malas belajar dan jarang mengerjakan tugas
sekolahnya dan An. M mengatakan bahwa nilainya pas-pasan.
Ny.S tidak pernah membantu aktivitas belajar anaknya di rumah.
d. An. F
Sebagai anak ke dua Tn. A dan Ny. S yang pada tahun ini akan
memasuki SMP. An. F juga berperan sebagai adik dari An. M.
2. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma yang dipegang oleh Tn. A adalah sesuai dengan
nilai-nilai ajaran Islam.
3. Pola komunikasi keluarga
An.M mengatakan bahwa komunikasi dengan keluarganya kurang
menekankan keterbukaan. Bila ada masalah dalam keluarga,
mendiskusikan masalah keluarga bersama keluarga, Namun An. M
mengatakan jika mempunyai masalah pribadi lebih suka menceritakan
masalahnya kepada teman-temannya dibandingkan kepada orang tua
ataupun keluarganya yang lain. Tn A sibuk bekerja dan jarang
menyempatkan berbicara kepada anak.
4. Struktur kekuasaan keluarga:
Pemegang keputusan di keluarga adalah Tn, A sebagai kepala
keluarga, tetapi tidak menutup kemungkinan suatu ketika Ny. S punya
pendapat sendiri dan membuat keputusan sendiri, misalnya pada saat
membeli keperluan rumah tangga dan mengatur posisi perabotan
rumah tangga. Terkadang Ny. S juga berinisiatif sendiri untuk
membawa anaknya ke pelayanan kesehatan, bila ada yang sakit dan
tidak bisa sembuh dengan mengkonsumsi obat warung.
V. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif
An. M mengatakan pihak keluarga kurang memperhatikan anaknya
karena sibuk kerja, sedangkan untuk An. M sendiri kalau ada masalh
kurang terbuka dengan orang tuanya.
2. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan dengan baik.
Hubungan anggota keluarga dengan tetangga juga baik-baik saja
walaupun kurang begitu dekat.
3. Fungsi pemenuhan kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
b. Mengambil keputusan dalam mengambil tindakan kesehatan
c. Kemampuan menrawat keluarga yang sakit
VI. Stress dan koping keluarga
1. Stressor jangka pendek dan panjang
Tidak ada masalah dalam keluarga untuk saat ini, namun keluarga
sedang mempersiapkan biaya untuk pendidikan anak ke jenjang yang
lebih tinggi.
2. Kemampuan keluarga berespons terhadap stressor
Keluarga dapat mengatasi masalah secara bersama-sama dan
musyawarah antar anggota keluarga.
3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga selalu menyelesaikan masalah secara musyawarah.
4. Strategi adaptasi disfungsional (pengkambinghitaman, penggunaan
ancaman, dll)
Tidak ada kekerasan atau ancaman yang dilakukan keluarga untuk
saling menasihati antar anggota keluarga.
VII. Pemeriksaan kesehatan tiap individu anggota keluarga
Anggota keluarga Tn. A selalu menggunakan atau memanfaatkan fasilitas
kesehatan yang ada di daerahnya untuk melakukan pengobatan terhadap
anggota keluarganya. Anggota keluarga Tn. A juga menggunakan obat
alami untuk pengobatan anggota keluarganya.
VIII. Harapan keluarga
Harapan keluarga saat ini adalah anak-anak Tn. A diharapkan dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada
sistem keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar
anggota keluarga disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa
tahapan atau kurun waktu tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas
perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui
dengan sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan,
kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan
budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta
sosial dari tiap anggota keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal,
sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi
tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat
4.2 Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga
melalui penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan
keluarga sesuai jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna
mencapai kebutuhan kesehatan keluarga yang optimal.Upaya ini perlu
dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu perlu dukungan oleh pihak-pihak
yang peduli terhadap kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA