Anda di halaman 1dari 21

ANALGESIK-

ANTIPIRETIK
KELOMPOK 1
ANALGESIK
Analgetik adalah obat yang digunakan untuk
mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau obat-
obat penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran
dan akhirnya akan memberikan rasa nyaman pada
orang yang menderita.
Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan
motorik yang tidak menyenangkan, berhubungan
dengan adanya potensi kerusakan jaringan atau
kondisi yang menggambarkan kerusakan tersebut.
Gejala Nyeridapat digambarkan sebagai rasa benda
tajam yang menusuk, pusing, panas seperti rasa
terbakar, menyengat, pedih, nyeri yang merambat,
rasa nyeri yang hilang timbul dan berbeda tempat
nyeri.
Karakteristik Analgesik
Hanya efektif untuk menyembuhkan
sakit
Tidak ada narkotika dan tidak
menimbulkan rasa senang dan gembira
Tidak mempengaruhi pernapasan
Gunanya untuk nyeri sedang,
contohnya: sakit gigi
Macam - macam Analgetik
Berdasarkan aksinya, obat-abat
analgetik dibagi menjadi 2 golongan
yaitu :
Analgetik Opioid / analgetik narkotik
Analgetik Non-Narkotik
Analgetik Opioid / analgetik Narkotik

Analgetik opioid merupakan kelompok obat yang


memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin.Golongan
obat ini digunakan untuk meredakan atau
menghilangkan rasa nyeriseperti pada fractura dan
kanker. Tetap semua analgetik opioid menimbulkan
adiksi/ketergantungan.
Mekanisme kerja utamanya ialah dalam
menghambat enzim sikloogsigenase dalam
pembentukan prostaglandin yang dikaitkan dengan
kerja analgetiknya dan efek sampingnya.
Efek analgetiknya telah kelihatan dalam
waktu satu jam setelah pemberian per-oral.
penyerapannya umumnya tidak dipengaruhi
oleh adanya makanan. Volume distribusinya
relatif kecil (< 0.2 L/kg) dan mempunyai
ikatan dengan protein plasma yang tinggi
biasanya (>95%). Waktu paruh eliminasinya
untuk golongan derivat arylalkanot sekitar 2-5
jam, sementara waktu paruh indometasin
sangat berpariasi diantara individu yang
menggunakannya, sedangkan piroksikam
mempunyai waktu paruh paling panjang (45
jam).
Contoh Obat
Alfentanil,
Butorphanol,
Codeine,
Dextromethorphan
Dezocine,
Difenoxin,
Fentanyl,
Heroin Hydrocodone,
Hydromorphone,
Loperamide,
Methadone,
Morphine,
Analgetik Non-Narkotik
Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi
juga sering dikenal dengan istilah
Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Yang terdiri dari
obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja
sentral. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau
Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu
menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa
berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau
bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran.
Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini
juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada
pengguna.
Efek samping obat-pbat analgetik perifer :
kerusakan lambung, kerusakan hati dan ginjal,
serta kerusakan kulit. Efek samping biasanya
disebabkan oleh penggunaan dalam jangka
waktu lama dan dosis besar.
Mekanisme Kerja
Obat-obatan dalam kelompok ini memiliki
target aksi pada enzim, yaitu enzim
siklooksigenase (COX). COX berperan dalam
sintesis mediator nyeri, salah satunya adalah
prostaglandin.
Mekanisme umum dari analgetik jenis ini
adalah memblok pembentukan prostaglandin
dengan jalan menginhibisi enzim COX pada
daerah yang terluka dengan demikian
mengurangi pembentukan mediator nyeri .
Mekanismenya tidak berbeda dengan NSAID
dan COX-2 inhibitors.
Contoh Obat
Acetaminophen,
Aspirin,
Diclofenac,
Etodolac,
Fenoprofen,
Ibuprofen,
Indomethacin,
Ketorolac,
Mefanamic acid,
ANTIPIRETIK
Antipiretik adalah obat-obat atau zat-zat
yang dapat menurunkan suhu badan pada
keadaan demam atau hanya menurunkan
temperatur tubuh saat panas dan tidak
berefektif pada orang normal. Oleh sebab itu
pembahasan antipiretik secara khusus jarang
ada, pada umumnya pembahasannya
antipiretik ada pada pembahasan obat anti
nyeri (analgetika).
Sebagai antipiretik, obat mirip aspirin akan
menurunkan suhu badan hanya dalam
keadaan demam. Walaupun keadaan obat ini
memperlihatkan efek antipiretik in vitro, tidak
semua berguna sebagai antipiretik karena
bersifat toksik bila digunakan secara rutin
atau terlalu lama.
Mekanisme kerja obat
antipiretik
Bekerja dengan cara menghambat produksi
prostaglandin di hipotalamus anterior (yang
meningkat sebagai respon adanya pirogen
endogen).
Efek samping dari obat
Antipiretik
Gangguan saluran pencernaan
Senyawa ini dapat menghambat pengeluaran
asam lambung dan mengeluarkan cairan
(mukus) sehingga mengakibatkan dinding
saluran cerna rentan terluka, karena sifat
asam lambung yang bisa merusak.
Gangguan hati(hepar)
Obat yang dapat menimbulkan hepar adalah
parasetamol karena penderita gangguan hati
disarankan mengganti dengan obat lain.
Reaksi obat
Penggunaan obat aspirin dapat
menimbulkan reaksi alergi. Reaksi dapat
berupa asma bronkial hingga
mengakibatkan syok. Alergi obat, gatal-
gatal, pusing, mual muntah, dan nyeri ulu
hati.
Macam-macam obat antipiretik
Contoh obat antipiretik :
parasetamol,
panadol,
paracetol,
paraco,
praxion,
primadol,
santol,
zacoldin,
poldan mig,
acetaminophen,
asetosal atau asam salisilat,
salisilamida.
Paracetamol
Cara kerja obat :
Derivate paminofenol yang mempunyai sifat antipiretik
atau analgesik. Sifat antipiretik disebabkan oleh gugus
aminobenzen dan mekanismenya diduga berdasarkan
efek sentral. Sifat analgesic parasetamol dapat
menghilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang. Pada
penggunaan oral parasetamol diserap dengan cepat
melalui saluran cerna. Kadar maksimum dalam plasma
dicapai dalam waktu 30 menit sampai 60 menit setelah
pemberian, dapat diekskresikan melalui ginjal, kurang
dari 5% tanpa mengalami perubahan dan sebagian
besar dalam bentuk terkonyugasi.
Khasiat paracetamol :
Analgetik (nyeri ringan sampai sedang)
dan antipiretik tetapi tidak anti radang.
Pada umumnya dianggap sebagai zat
anti nyeri yang paling aman, juga
untuk swamedikasi. Nyeri ringan
sampai sedang termasuk
dysmenorrhea, sakit kepala; pereda
nyeri pada osteoarthritis dan lesi
jaringan lunak; demam termasuk
demam setelah imunisasi; dan
serangan migren akut.
Asam Asetilsalisilat
Cara kerja :
Bekerja dengan mempengaruhi pusat
pengatur suhu di hipotalamus sehingga
dapat menurunkan demam, dan
menghambat pembentukan prostaglandin
sehingga meringankan rasa sakit.
Efek samping :
Yang paling sering terjadi berupa iritasi
mukosa lambung dengan resiko tukak
lambung dan perdarahan samar.

Anda mungkin juga menyukai